• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 4 Catatan Penelitian

Peneliti : Yuedi Kumariyanto

Identitas Responden

Nama / Jenis Kelamin/Umur : Ea/Pr/64 th

Alamat : Ponorogo

Status : Janda

Pekerjaan : Pensiunan PNS (Guru SMP)

Tanggal Waktu Wawancara : Selasa 25 Nopember 2015 Pukul 10.00 – 12.00

Tempat : Rumah, Di Ponorogo

Pertanyaan Peneliti Jawaban Informan/Informan

1 Slamat pagi Bu Ea, Bagaimana khabarnya

: Slamat pagi, puji Tuhan kabar saya baik-baik saja. Sebaliknya bagaimana kabar bapak?

2 Puji Tuhan baik, selalu diberkati. : Syukurlah pak, oh ya ada perlu apa bapak ? Kok kelihatannya lain dari biasanya?

3 Ya Bu, ada perlu sedikit, yaitu ketemu ibu, untuk mendengar kisah bu Ea, semoga ibu tidak keberatan untuk menceritakannya.

: Wah ada saja, kisah apalagi pak?

4 Itu lho bu,… kisah ibu, dulu ibu kan beragama Islam, bagaimana bisa sekarang menjadi penganut Kristen yang setia, ceritanya bagaimana?

: Oh itu, ceritanya singkatnya begini :

Menjelang pensiun di tahun 2008, saya mberusaha untuk mencari pembimbing rohani Islam, nah saya meminta teman saya yang saya anggap tahu tentang agama Islam untuk

membimbing saya. Tapi berminggu-minggu dapat bimbingan, ko sulit mengerti, sulit masuk di hati, pada hal saya juga pengurus yasinan di

lingkungan, tapi kok sulit. Apalagi doa-doa bahasa Arab, saya jadi makin bingung. Hari demi hari saya diburu rasa gelisah.

5 Apa yang menyebabkan ibu merasa gelisah?

: Saya sendiri merasa tidak tahu, mengapa saya gelisah, hidup saya terasa tidak tenang betul.

(2)

mendampingi anak-anak pramuka di hari Minggu. Minggu iu saya berangkat pagi-pagi diantar teman guru yang kebetulan tetangga, dan saya minta diantar ke Sekolah, karena masih pagi saya turun di jalan yang agak jauh dari sekolah, saya

putuskan jalan kaki, ketika menyususri jalan Argopuro di depan gereja GKJW saya mendengar lagu rohani, dan saya berhenti spontan saya mengikuti Ibadah Minggu.

7 Siapa yang mengajak beribadah di Gereja?

: Tidak ada, spontan saja saya, kebetulan seseorang yang duduk di sebelah saya seorang wanita muda, meyodori Alkitab, kemudian alkitab itu saya bawa.

Dalam ibadah ada perasaan lain yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, selesai ibadah saya keluar ketemu teman guru dan menyalami saya, ia tampak heran. Setelah salaman saya jalan kaki ke Sekolah untuk mendampingi acara

pramuka. Nah beberapa hari di rumah saya membaca Alkitab, ketemu Masmur 123, dan saya tertarik betul, tidak tahu seakan ada kekuatan, dan membaca bab yang lain, makin mendorong saya untuk mengetahuinya. Dorongan hati itulah yang mendorong saya ingin belajar agama Kristen. Saya bingung bagaimana caranya, saya kemudian bertanya teman guru yang pernah ketemu saat saya mengikuti ibadah. Dan saya diantar ke Majelis, di situ saya diberi penjelasan, saat itu saya sepakat untuk mengikuti katekisasi.

8 Bagaimana saudara dikatekisasi? : Saya bersama cucu saya mengikuti katekisasi yang dijadwalkan gerejaselama tiga bulan? Kemudian saya bersama dengan beberapa orang saya dibabtis pada bulan Mei 2008.

9 Bagaimana perasaan ibu ketika dibantis?

: Sulit dibayangkan, saya merasa ada kuasa yang melingkupi saya, dan saya merasa plong, sukacita luarbiasa.

10 Bagaimana respon teman-teman saudara ketika mengetahui saudara masuk Kristen?

(3)

tuduhan mereka, dengan mengatakan saya masuk Kristen karena kemauan saya sendiri, karena kuasa Tuhan.

11 Bagaimana respon tetangga? : Ya ada yang memaklumi, tapi juga ada yang heran, tapi saya acuh saja, tetap baik sama mereka.

12 Jadi siapa yang mempengaruhi saudara masuk Kristen?

: Ya tidak ada, niat saya sendiri, karena pengalaman baca Alkitab, bimbingan dalam katekisasi dan saya merasa menemukan sesuatu yang selama ini saya cari, saya merasa tentram, dan selalu saja ada yang menolong ketika ada dalam kesulitan.

13 Bagaimana saudara menanggapi respon teman, ataupun tetangga terhadap saudara ketika baru masuk Kristen?

: Saya menaggapi mereka dengan wajar saja, saya berusaha baik sama mereka, walau pandangan mereka mungkin kurang baik, yang penting bagi saya agama itu urusan pribadi.

14 Ada perubahan apa saja yang ibu rasakan ketika menjadi Kristen?

: Yang jelas saya menjadi lebih religious, percaya bahwa Tuhan selalu beserta saya, saya aktif pada kegiatan-kegiatan gereja, dan yang penting saya merasa damai.

15 Apakah ibu sebelum masuk Kristen, merasa ada tekanan batin?

: Yang saya rasakan, sebelum menganut agama Kristen saya merasa butuh ketentraman, membutuhkan hal-hal yang rohani, dan pada akhirnya saya temukan dengan masuk agama Kristen. Ya puji Tuhan, Tuhan telah menunjukkan jalan-Nya.

16 Ibu merasa lega dengan pilihan ibu untuk menganut agama Krirten?

: Ya!

17 Apakah dengan pindah agama dari agama sebelumnya, ibu tidak merasa bersalah?

: Tidak, karena saya merasa kebutuhan rohani saya terjawab dalam agama Kristen.

18 Jadi ibu merasa mantab dengan pilihan ibu?

: Ya,

19 Baiklah pak, Pm. Terimakasih atas kesempatan untuk bertemu hari in, semoga pak Pm dan anak, dan cucu selalu sehat, ya pak?

: Ya, pak semoga bapak juga sehat dan selamat.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Apa yang menjadi alasan jemaat untuk tetap berjemaat di GKS Nggongi, sementara ditengah-tengah masalah yang dialami jemaat maupun gereja1. Bagaimana tanggapan jemaat

Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah Majelis Jemaat perlu mengadakan pembinaan mengenai pendampingan secara intensif kepada warga jemaat terutama

dengan Pelayanan Konseling Pastoral dalam GKP Jemaat Cimahi, maka yang berperan.. melakukan pelayanan tersebut adalah Majelis Jemaat dan Pendeta Konsulen yang

Untuk memahami apa itu pelayanan Konseling Pastoral Holistik yang dilakukan oleh gereja (pendeta serta majelis dan atau jemaat dengan kompetensi), maka kita

Majelis Jemaat belum atau kurang maksimal memberdayakan warga jemaat yang memiliki baik pengetahuan maupun pemahaman yang benar tentang Konseling Pastoral atau

Pendekatan yang legalistik formal yang mengacu pada Tata Pranata Gereja tidak sesuai dengan esensi konseling pastoral, karena ada tendensi menghakimi konseli, di

Saya merasa diri saya sangat kotor, saya tidak bisa mengampuni diri saya sendiri, saya merasa hukuman yang saya terima tidak sesuai dengan apa yang telah saya

Jika sepasang orang berada di dekat saya saat di teater atau di kuliah yang berbicara agak keras, saya akan meminta mereka untuk tenang atau melakukan percakapan mereka