KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI
KALIKUNING II PACITAN
ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH
Diajukan Kepada
Program Studi M agister M anajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas M uhammadiyah Surakarta
Untuk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen Pendidikan
Oleh
SUTRISNO
NIM : Q 100110229
PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
LEM BAR PENGESAHAN
PUBLIKASI ILM IAH
KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI
KALIKUNING II PACITAN
Disusun Oleh :
NAM A
NIM
: SUTRISNO
: Q 100 110 229
Telah diset ujui oleh pembimbing t anggal 5 Okt ober 2013
Surakart a, 5 Okt ober 2013
Pembimbing I Pembimbing II
KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKUNING II PACITAN
Oleh : Sutrisno
Sutama Suyatmini
e-mail : trisna.dhanarta@ gmail.com
ABSTRACT
This st udy aimed t o describe t he principal's leadership in m anaging human resources , infrast ruct ure , finance St ate Prim ary School Kalikuning II Pacit an . This st udy using qualit ative approach by case st udy design . Dat a collect ion by using in-dept h int erview s , observat ion , docum ent at ion . Int erpret at ion of dat a using a phenom enological perspect ive . The collect ed dat a examined it s validit y by checking t he credibilit y of the dat a t hat will be done t riangulation . Dat a w ere analyzed by perform ing t hese st eps : ( 1 ) dat a reduct ion ( 2 ) the present at ion of dat a ( 3 ) draw ing conclusions . The result s of t his st udy are : ( 1 ) t he headm ast er of Primary School Kalikuning II Pacit an can move around the human resources available for effort s t o improve t he qualit y of learning . ( 2 ) im plem ent s t he m anagem ent of school infrast ruct ure m ust be made in accordance w it h the needs and int erest s of each . ( 3 ) implement school based managem ent , relat ed to the funding of educat ion , in accordance w ith t he int erest s of t he school and the com munit y hall.
Keyw ords : headm ast er; leadership
PENDAHULUAN
Sejalan dengan t ant angan kehidupan global, pendidikan m erupakan hal
yang sangat pent ing karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya
M anusia. Dim ana dewasa ini keunggulan suat u bangsa t idak lagi dit andai dengan
melim pahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya M anusia
(SDM ). Dimana mut u Sember Daya M anusia (SDM ) berkorelasi positif dengan
mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang
pendidikan, kom ponen-komponen t ersebut adalah masukan, proses, keluaran,
t enaga kependidikan, sarana dan prasarana sert a biaya.
Ket ercapaian tujuan pendidikan sangat bergant ung pada kecakapan dan
kebijaksanaan kepem im pinan kepala sekolah yang m erupakan salah satu
pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang
profesional dalam organisasi sekolah yang bert ugas m engat ur semua sum ber
organisasi dan bekerjasam a dengan guru-guru dalam mendidik sisw a untuk
mencapai tujuan pendidikan.
M enurut TIM FKIP - UM S (2010: 77), pemimpin dalam melaksanakan
t ugasnya akan bersinggungan dengan tujuan individu, tujuan kelompok dan
t ujuan organisasi. Oleh karena it u, keefektifan pem im pin harus diukur dari
kombinasi dari t ujuan – tujuan itu. Keberhasilan pem im pin tidak bisa hanya
diukur dari keberhasilan at au t ujuan organisasi saja.
Sebagai pem impin formal, kepala sekolah bert anggungjaw ab at as
t ercapainya tujuan pendidikan melalui upaya peningkat an profesionalism e
t enaga kependidikan kearah peningkat an prest asi belajar pesert a didik (M ulyasa,
2011: 84). Unt uk itu, kepala sekolah bert ugas m elaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan, baik yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan
maupun pencipt aan iklim sekolah yang kondusif bagi t erlaksananya proses
pendidikan secara efekt if dan efisien.
Kepemimpinan (leadership) m erupakan salah satu yang sangat vit al bagi
t erlaksananya fungsi – fungsi m anajem en (Sut ikno, 2012 : 111). Pengert ian
umum kepem impinan adalah kemam puan dan kesiapan yang dimiliki seseorang
unt uk m em pengaruhi, m endorong, m engajak, m enunt un, m enggerakkan, dan
kalau perlu m em aksa orang lain agar ia m enerima pengaruh it u selanjut nya
berbuat sesuat u yang dapat m em bant u pencapaian suatu maksud at au tujuan
t ert ent u.
Kepemimpinan at au kegiat an m emim pin merupakan usaha yang
mempengaruhi, mendorong, m em bimbing, mengarahkan, dan m enggerakkan
orang-orang lain agar m ereka m au bekerja dengan penuh sem angat dan
kepercayaan dalam rangka m encapai tujuan bersam a. Dalam hubungannya
dengan m isi pendidikan, kepemimpinan bisa diart ikan sebagai usaha kepala
sekolah dalam mem pengaruhi, m endorong, m embimbing, m engarahkan, dan
menggerakkan st af sekolah agar dapat bekerja secara efekt if dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang t elah dit et apkan.
Seorang kepala sekolah bert anggung jaw ab at as t ercapainya tujuan
pendidikan yang t elah digariskan. Dalam hal ini kepala sekolah bert ugas
melaksanakan fungsi kepemim pinannya, baik dalam pencapaian t ujuan
pendidikan maupun dalam pencipt aan iklim sekolah yang kondusif bagi
t erlaksananya proses belajar m engajar yang efekt if dan efisien. Berarti sangat
diperlukan figur seorang kepala sekolah yang m em punyai kinerja baik sehingga
t ujuan pendidikan akan dapat t ercapai dengan baik pula.
Berdasarkan dat a aw al di lapangan menunjukkan bahwa Kepala sekolah
di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an m erupakan seorang kepala sekolah
yang memiliki prest asi dalam mengelola dan m emim pin sekolahnya. Dengan
dedikasi, pengalam an kompet ensi, loyalit as dan kerja kerasnya kepala sekolah
mendapat kan dukungan dari berbagai pihak yait u guru, sisw a, dan juga
masyarakat .
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini m endeskripsikan
kepemimpinan kepala sekolah dalam m engelola sum ber daya manusia, sarana
prasarana, keuangan di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an.
M ETODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualit atif. Pengumpulan dat a
dilakukan dengan tiga t eknik, yait u w aw ancara m endalam , observasi, dan
dilakukan dengan Kepala Sekolah, dan Guru di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II
Pacit an. .
Untuk m enyajikan dat a, anlisis dat a yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Analysis Int eract ive, M iles dan Huberm an dalam Sugiyono (2013: 337)
yang mem bagi langkah-langkah dalam kegiat an analisis dat a dengan beberapa
bagian yait u pengumpulan dat a (data collect ion), reduksi dat a (dat a reduct ion),
penyajian dat a (dat a display), dan penarikan kesimpulan at au verifikasi
(conclut ions).
HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN
Berdasarkan pada hasil t emuan di lapangan bahwa pengelolaan Sumber
Daya M anusia di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an Sumber Daya
M anusia di sekolah (Guru dan Tenaga Kependidikan) m erupakan sosok penentu
berhasil t idaknya sebuah program di sekolah. Hasil t em uan ini m endukung
penelitian Yusub (2009) m enyimpulkan Int ensit as dunia pendidikan berhubungan
dengan m anusia dapat dipandang sebagai suat u perbedaan penting ant ara
lembaga pendidikan ini menunjukan bahw a masalah sumber daya manusia
menjadi hal yang sangat dominan dalam proses pem belajaran. Hal ini berart i
bahw a mengelola sumber daya m anusia m erupakan bidang yang sangat penting
dalam m elaksanakan proses pembelajaran disekolah.
Dalam penelitian yang sam a, hal lain juga dikemukakan bahw a hasil st udi
menunjukkan karakt erist ik sum ber daya m anusia t ermasuk: t anggung jaw ab,
mot ivasi, order, dan dedikasi yang t inggi. St rat egi m anajem en sum ber daya
manusia t erm asuk: perencanaan, resm i perekrut an, pendiri resm i,
pengem bangan profesi, semangat pekerjaan m engevaluasi dan t indak lanjut
evaluasi. Untuk m eningkat kan mut u guru perlu diadakan pembinaan rut in
kepada sem ua pegaw ai. Di samping it u dapat pula dilakukan melalui pengakt ifan
KKG sekolah, m engadakan pelat ihan, pelat ihan secara m andiri. Penelitian
diw ujudkan dalam t ingkah laku yang dit ampilkan. Dengan dem ikian yang
dim aksud dengan kinerja guru adalah sebagai keberhasilan guru dalam
melaksanakan kegiat an belajar mengajar yang berm ut u, meliputi aspek:
keset iaan dan kom itm en yang t inggi pada tugas m engajar, m enguasai dan
mengem bangkan m et ode, menguasai bahan pelajaran dan menggunakan
sum ber belajar, bert anggung jaw ab mem ant au hasil belajar mengajar,
kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreat ivit as dalam melaksanakan
pengajaran, melakukan int eraksi dengan murid unt uk menimbulkan motivasi,
kepribadian yang baik, jujur dan obyekt if dalam m em bimbing siswa, mam pu
berfikir sist emat is t ent ang apa yang dilakukannya, dan pem aham an dalam
administ rasi pengajaran.
Sumber Daya M anusia (SDM ) adalah fakt or sent ral dalam suatu
organisasi. Apapun bentuk sert a t ujuannya, organisasi dibuat berdasarkan
berbagai visi unt uk kepent ingan m anusia dan dalam pelaksanaan misinya
dikelola dan diurus oleh manusia. Selanjut nya, sekolah sebagai suatu organisasi
di dalamnya t erhimpun kelom pok-kelom pok m anusia yang m asing-m asing baik
secara perorangan m aupun kelompok saling m elakukan hubungan kerja sam a
unt uk m encapai t ujuan. Kelompok-kelom pok manusia yang dimaksud adalah
sum ber daya m anusia yang t erdiri dari : Kepala Sekolah, guru-guru, penjaga,
pesert a didik, dan kelompok orang t ua sisw a. Penelit ian Hall, Gunt er, dan Bragg,
(2012) m engungkapkan hal senada pem bangunan dan pengem bangan resmi
yang berwenang dan normatif prakt ik-prakt ik diskursif yang berkait an dengan
kepemimpinan dan pot ensi yang m enyert ainya unt uk kont rol sosial ideologis
guru diperiksa dalam pergeseran lingkungan sosial, budaya dan polit ik. Dew asa
ini, perkembangan t erbaru m emandang sum ber daya m anusia bukan sebagai
sum ber daya belaka, m elainkan lebih berupa modal at au aset bagi inst itusi at au
organisasi.
Sumber daya m anusia dilihat bukan sekedar sebagai aset ut am a, t et api
dengan port ofolio invest asi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liabilit y (beban,
cost ). Penelitian Yusub (2009) m enjelaskan bahw a dalam melaksanakan
t ugasnya, seorang kepala sekolah m embagi t ugas dan mengelola sum ber daya
manusia dengan baik. Dalam definisi yang lain, sum ber daya m anusia adalah
kemam puan t erpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku
dan sifat nya dit ent ukan oleh ket urunan dan lingkungannya, sedangkan prest asi
kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk m em enuhi kepuasannya.
Kesem pat an untuk m engembangkan sebuah sekolah hingga m enjadi
sebuah sekolah yang sungguh efekt if kiranya membut uhkan kreat ivit as
kepemimpinan yang mem adai. Kreat ivit as kepem impinan semacam it u dapat
t erlihat at au dapat muncul manakala para pimpinan sekolah mam pu dan mau
melakukan perubahan-perubahan t ent ang cara dan m et ode yang mereka
pergunakan unt uk m em anajem eni sekolah. Penelit ian Yogasw ara (2010)
mengungkapkan seorang kepala sekolah sebagai manajerial ditunt ut mampu
memiliki kesiapan dalam mengelola sekolah. Kemampuan sert a kem auan
t ersebut akan muncul m anakala para pimpinan sekolah dapat m em buka diri
secara luas untuk m encari dan menyerap sum ber-sum ber yang dapat
mendorong perubahan manajerial, dan kiranya konsep-konsep dasar unt uk
melakukan perubahan t ersebut t ersedia luas dalam bidang di luar bidang
pendidikan it u sendiri, yakni bidang manajemen.
Kepala sekolah sebagai pengelola pendidikan m empunyai tugas
mengem bangkan kinerja para personal, t erut ama para guru ke arah
profesionalism e yang diharapkan. Sebagai pem impin form al, kepala sekolah
bert anggung jaw ab at as t ercapainya t ujuan pendidikan melalui upaya
mengerakkan para baw ahan ke arah pencapaian t ujuan pendidikan yang t elah
dit et apkan. Penelitian Whitney (2012) menjelaskan bahw a pengaruh pada
kepemimpinan guru merupakan sikap penyelidikan dan ‘horizont al’ orient asi
hubungan dengan para guru, yang keduanya dapat mengurangi efek ant i
kelembagaan. Dalam hal ini, kepala sekolah mempunyai tugas melaksanakan
fungsi-fungsi kepem impinan, baik fungsi yang berhubugan dengan pencapaian
t ujuan pendidikan maupun pencipt aan iklim sekolah yang kondusif bagi
t erlaksananya proses belajar m engajar yang efekt if dan efisien.
Dalam st rukt ur organisasi ini, kepala sekolah sebagai pimpinan
pendidikan dapat mem berikan kont ribusi at au m asukan kepada personil
t erut am a dalam pengambilan keput usan, baik secara komando maupun
berkoordinasi, untuk m encapai tujuan yang sudah dirumuskan. Penelitian
Yogasw ara (2010) m em aparkan kepala sekolah sebagai salah sat u kat egori
administ rat or pendidikan perlu melengkapi w aw asan kepemimpinan
pendidikannya dengan penget ahuan dan sikap yang ant isipat if t erhadap
perubahan yang t erjadi dalam kehidupan m asyarakat , t ermasuk perkem bangan
kebijakan m akro pendidikan. Oleh karena it u kepala sekolah dalam
melaksanakan t ugas-t ugasnya, kepala sekolah bert indak sebagai manajer dan
sekaligus sebagai supervisor.
Guru sebagai penanggung jaw ab ut ama perlu mendapat kan perhatian
yang sunguh-sunguh. Karena disadari bahw a penent uan keberhasilan prakt ek
pendidikan sekolah lebih banyak bert um pu pada m anajem en guru. Penelit ian
Hart ley (2007) munculnya kepem impinan t elah dit andai bukt i-bukt i yang
mendukung, ada sedikit bukt i hubungan kausal langsung antara kepemimpinan
dan siaw a. Penelit ian Yogasw ara (2010) m enjelaskan kinerja m engajar guru
dipengaruhi juga oleh kepuasan kerja yait u perasaan individu t erhadap pekerjaan
yang m emberikan kepuasan batin kepada seseorang sehingga pekerjaan it u
disenangi dan digelut i dengan baik. Untuk menget ahui keberhasilan kinerja perlu
dilakukan evaluasi at au penilaian kinerja dengan berpedom an pada param et er
dan indikat or yang dit et apkan yang diukur secara efekt if dan efisien.
Guru sebagai t enaga pendidik, ialah sekelom pok sumber daya manusia
yang ditugasi unt uk mem bimbing, m engajar dan at au melatih para pesert a didik
mengungkapkan sumber daya manusia adalah figur pimpinan lembaga
pendidikan formal. Dari pengert ian di at as dapat disimpulkan bahw a tugas guru
adalah: (1) M encipt akan kondisi fisik ruang belajar dan alat pelajaran yang
mem enuhi syarat . (2) M encipt akan kondisi psikologi yang kondusif sehingga
kemauan belajar dapat berkem bang. (3) M embuat persiapan mengajar harian.
(4) M erencanakan persiapan m engajar dalam sat u sem est er dan t ahunan. (5)
M embuat persiapan mengajar menurut jadw al dan persiapan sesuai dengan
sat uan pelajaran yang t elah dit et apkan. (6) M engadakan evaluasi sert a
bimbingan laporan kepada pihak-pihak yang berkepent ingan atas hasil belajar
sisw a. (7) M engadakan upaya perbaikan berdasarkan hasil-hasil evaluasi. (8)
Berusaha m enget ahui bakat , m inat dan kem am puan sisw a. (9) M em bant u
menyalurkan sert a m engarahkan bakat dan minat sisw a. (10) Ikut sert a m enjaga
nama baik sekolah. (11) M elakukan t ugas-t ugas lain yang diberikan oleh kepala
sekolah. (12) M enyusun laporan kegiat an belajar dan m engajar. Dit injau dari segi
t ingkat pendidikan, sumber daya manusia di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II
Pacit an dapat dikat akan t elah m em adai dan siap unt uk melaksanakan t ugas dan
fungsi masing-m asing.
Berdasarkan pada hasil t em uan di lapangan bahwa pengelolaan sarana
prasarana di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacitan sarana pendidikan adalah
peralat an dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan m enunjang
proses pendidikan, khususnya proses belajar m engajar. Sedangkan yang
dim aksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilit as yang secara t idak
langsung m enunjang jalannya suat u proses pendidikan at au pengajaran di suatu
lembaga pendidikan. Penelitian Valent ine and Prat er (2011) yang
mengungkapkan Perilaku kepemimpinan kepala sekolah m em promosikan
inst ruksional dan perbaikan kurikulum yang t erkait dengan prest asi akademik.
dalam t ransform asional kepem im pinan, kemampuan kepala sekolah untuk
t erbesar untuk prest asi. Kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan sarana
prasana di sekolah ini memang kom pleks dan banyak it em nya.
Dengan pendelegasian t anggung jaw ab dan kew enangan kepala sekolah
kepada baw ahannya yang ditunjuk untuk mengurus sarana prasarana, hal ini
menunjukkan bahw a di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an t elah
mengim plem entasikan m anajem en berbasis sekolah. Penelitian Sujit o (2010)
mengam barkan bahwa sarana prasarana pem belajaran merupakan kebutuhan
yang diperlukan. karena secara organisasi kepala sekolah t idak m ungkin
melaksanakan sendiri m engurusi at au m engelola hal t ersebut dan tidak akan
berhasil t anpa m elibat kan baw ahannya, mengingat cakupan tugas dan tanggung
jawabnya sangat besar dan kom pleks.
Sarana dan prasarana di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacitan
mencerm inkan kurikulum sekolah hal ini karena sarana dan prasarana sekolah
sengaja diadakan untuk m enunjang t erlaksananya kurikulum. Penelit ian Kow ch
(2009) m enjelaskan bahwa pola pikir perubahan sist em ik dan penget ahuan
disiplin t eknologi pendidikan dan administ rasi m erupakan prasyarat untuk
mengem bangkan int egrat if, kemampuan pem im pin sekolah holist ik sangat
pent ing unt uk maya piagam inovat or dalam beberapa dekade m endat ang.
Dengan demikian, kualit as sarana dan prasarana merupakan simbol kualit as
pendidikan yang ada disekolah t ersebut . Penelit ian Kusm anto, 2013,
mengungkapkan kepala sekolah harus m encipt akan rasa am an dalam lingkungan
sekolah, agar semua w arga sekolah dapat bekerja dengan t enang, sehingga
dapat menyelesaikan kegiat an sekolah dengan t epat w akt u dan berhasil
memuaskan. Sehingga sarana dan prasarana it u sendiri dapat m encipt akan
sekolah yang bersih, rapi, indah, sehingga menyenangkan bagi warga sekolah
dan t ersedianya sarana dan prasarana yang memadai baik secara kualit as
maupun kuant it as dan relevan dengan kepent ingan dan kebutuhan pendidikan.
Berdasarkan pada hasil t em uan di lapangan bahwa pengelolaan keuangan
yang dilaksanakan oleh Tim M anajemen BOS sekolah diimplem ent asikan ke
dalam Rencana Anggaran pendapat dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang disusun
bersam a oleh kepala sekolah, kom it e sekolah, dan orang t ua/ w ali sisw a.
Penelit ian Vennebo, dan Ot t esen (2012) menggungkapkan Kepem impinan saat
ini dipandang sebagai jaminan untuk kualitas pendidikan dan reform asi, sebagai
komponen pent ing untuk m em bangun kapasit as sekolah dan sebagai kont ributor
ut ama t ransformasi prakt ek. Pem bahasan secara bersama dengan m elibat kan
seluruh st akeholder pendidikan yang berkepent ingan di sekolah akan
menghasilkan suatu perencanaan yang cermat , efekt if, dan efisien dalam
pengelolaan dana BOS.
Terkait dengan paparan dat a m engenai peren canaan BOS di Sekolah
Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an dapat disampaikan beberapa t em uan, sebagai
berikut : 1) perencanaan melibat kan seluruh komponen sekolah meliput i kepala
sekolah selaku ket ua Tim M anajem en BOS sekolah, komit e sekolah, dew an guru,
sert a perw akilan orang/ w ali sisw a, 2) sebelum merum uskan RAPBS diaw ali
dengan melakukan evaluasi diri sekolah sert a analisis SWOT untuk
mengident ifikasi kebutuhan sekolah, 3) sekolah bersikap t erbuka dalam proses
perencanaan dimana bersedia m enerima saran dan masukan dari komit e, guru,
dan orang t ua/ w ali sisw a, 4) ada respon positif dan kom it men bersam a dari
seluruh komponen sekolah untuk memajukan sekolah m elalui penyusunan
RAPBS sekolah. Penelitian Sujito (2010) menjelaskan pengelolaan dana oleh
Kepala Sekolah selalu adil dalam segala bidang sehingga program kegiat an
sekolah selalu dikedepankan baik dana untuk kegiat an guru m aupun sisw a
orent asinya dana dikelola secara t erbuka dari segi penggunaan sesuai program
sekolah, sehingga m encapai t ujuan yang diharapkan, efisiensi dalam penggunaan
dana dalam skala periorit as untuk mencapai hasil maksim al, sedangkan dana
akunt abilit as karena dana dari m asyarakat ke pemerint ah, maka Kepala Sekolah
pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat
dim anfaat kan secara optimal untuk menunjang t ercapainya tujuan pendidikan.
Banyak pakar dan pemerhat i pendidikan m enyumbangkan pikirannya
unt uk mengkaji model M BS yang cocok dengan kondisi negeri ini. Namun jarang
sekali yang m enyinggung masalah isi (cont ent) yang t ak lain m erupakan hakikat
desent ralisasi itu sendiri. Penelitian Armida (2012) m enjelaskan bahw a anggaran
pendidikan pada dasarnya adalah pernyat aan syst em yang berkait an dengan
program pendidikan, yaitu penerim aan dan pengeluaran yang direncanakan
dalam suatu periode kebijakan keuangan (fiscal), sert a didukung dengan dat a
yang m encerm inkan kebut uhan, tujuan proses pendidikan dan hasil sekolah yang
direncanakan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pem biayaan
merupakan pot ensi yang sangat m enentukan dan merupakan bagian yang t ak
t erpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan.
KESIM PULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, dapat disimpulkan sebagai
berikut : Pert ama, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an dalam
pengelolaan Sumber Daya manusia di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an
meningkat kan profesionalisme t enaga pendidik dan kependidikan m enekankan
pada profesionalism e guru, st af, sisw a melalui kegiat an sepert i : sem inar,
w orkshop, Diklat , st udi banding, lomba guru/ sisw a berprest asi, lomba mat a
pelajaran.
Kedua, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an dalam
mengelola Sarana di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacitan m enekankan
pada program pem benahan Peraw at an Gedung, diant aranya ruang kelas,
koperasi, m ushola, kam ar m andi/ w c, dan penam bahan ruang perpust akaan.
Upaya Kepala sekolah pada prasarana, menekankan pem benahan pengadaan
yang berkait an dengan mutu pendidikan sisw a di Sekolah Dasar Negeri
media pem belajaran buku penunjang sisw a, t elevisi, kom put er, dan papan
mading. Dengan kelengkapan sarana dan prasarana diharapkan proses kegiat an
belajar m engajar dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai hasil yang
maksimal.
Ket iga, Kepala Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an dalam
pengelolaan Dana Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Kalikuning II Pacit an
mengut amakan koordinasi, komunikasi, bendahara dan kerja sam a dengan
komit e sekolah sert a orang t ua sisw a. Pengelolaan Dana Sekolah Dasar Negeri
Kalikuning II Pacit an dari pem erint ah dikelola Bendahara unt uk sarana
pembelajaran, pembelian buku pelajaran sisw a, pem belian ATK, ujian sekolah,
kegiat an lomba, kegiat an pengem bangan diri. Dana di pert anggung jaw abkan
kepada Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten.
DAFTAR PUSTAKA
Arm ida, 2012, Sist em Anggaran Pendidikan. Jurnal Penelit ian Pendidikan Vol. 13 No. 2, 1 – 10.
Aw an, Riffat -Un-Nisa dkk. 2011. “ Task St ructure as M oderat or of College Principals’ Leadership Behavior and Their Subordinat es’ Out comes” .
Published by Canadian Cent er of Science and Education Int ernat ional
Educat ion St udies Vol. 4, No. 1, 134 – 144.
Bryman, Alan. 2007. “ Effect ive lead ership in higher education: a lit erat ure review ” . Journal : St udies in Higher Educat ion - STUD HIGH EDUC, Vol.32, No.6,pp, 693 – 710.
Eren, Esra Sism an and Kurt, Adile Askim. 2011. “ Technological leadership behavior of elem ent ary school principals in t he process of supply and use of educat ional t echnologies” . Educat ion Spring, Vol. 131 No. 3, ProQuest Research Library pg, 625 – 636.
Journal : Int ernat ional Journal of leadership in Education,
Vol.ahead-of-p, No. Ahead-of-p, pp, 1 – 18.
Hart ley, David. 2007. “The Em ergence of Dist ribut ed Leadership in Educat ion: Why now?”. Journal: Brit ish Journal of Educational St udies - BRIT J EDUC
STUD , Vol. 55, no. 2, pp, 202 – 214.
Kowch, Eugene. 2009. “ New Capabilities for Cyber Chart er School Leadership: An Emerging Imperat ive for Int egrat ing Educat ional Technology and Educational Leadership Knowledge” . Tech Trends; Jul/ Aug;53,4; Academic Research Library pg. 41 – 48.
Kusm anto, B.. 2013. “ Kepem im pinan Dem okrat is Kepala Sekolah Berbasis Ket amansisw aan” . Jurnal M anajemen Pendidikan, Vol. 8, No. 2, Juli 2013, 122 – 148.
Lee, M oosung. Hallinger, Philip and Walker, Allan .2012. “Leadership challenges in int ernat ional schools in the Asia Pacific region: evidence from program me im plem ent at ion of the Int ernational Baccalaureat e”.
Journal: Int ernational Journal of Leadership in Education , vol. 15, no. 3,
pp, 289 - 310.
M ulyasa. 2011. M enjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Rem aja Rosdakarya.
Samino. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Kart asura: Fairuz M edia.
Sugiyono. 2013. M et ode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabet a.
Sut am a. 2012. M et ode Penelit ian Pendidikan, Kuant it atif, Kualitatif, PTK, R & D. Kart asura: Fairuz M edia.
Sutikno, M . Sobry. 2012. M anajemen Pendidikan. Lom bok: Holist ica.
M uhroji. 2012. “ Pengaruh Sarana dan Biaya Pendidikan Terhadap Hasil Belajar di Sekolah M enengah”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 22, No. 2, 93 – 102.
Whitney, Anne Elrod. 2012. “ W hen universit y facult ry nurture t eacher leadership: ‘Horizont al’ practices and values in a professor’s w ork w it h t eachers”. Journal : Int ernational Journal of leadership in Educat ion,
Vol.ahead-of-p, No. Ahead-of-p, pp, 1 – 23.
Spanneut, Gene. Tobin, Jim and Ayers, St eve. 2012. “ Ident ifying t he Professional Developm ent Needs of Public School Principals Based on the Int erstat e School Leader Licensure Consortium St andards” . NASSP Bullet in
© SAGE Publications Reprint s and permission: sagepub. com/ journals
Permissions. Nav DOL: 10.1177/ 0192636512439230, 96 (1) 67 – 88.
Sujit o, Agus. 2010. “ Kepem impinan pada Sekolah Berst andar Nasional”. Varia
Pendidikan, Vol. 22, No. 1, 49 – 64.
Valentine, Jerry W. and Prat er, M ike. 2011. “ Inst ruct ional, Transform at ional, and M anagerial Leadership and Student Achievem ent : High School Principals M ake a Difference”. NASSP Bullet in © SAGE Publications Reprint s and
permission : sagepub.com/ journals Perm issions. nav DOI:
10.1177/ 0192636511404062, 95 (1) 5 – 30.
Vennebo, Kirst en Foshaug. Ot t esen, Eli. 2012. “ School leadership: const it ut ion and dist ribution” . Journal: Int ernat ional Journal of Leadership in Educat ion , vol. 15, no. 3, pp, 255 – 270.
Yogasw ara, At ep. 2010. “ Kont ribusi M anajerial Kepala Sekolah Sist em Inform asi Kepegaw aian Terhadap Kinerja M engajar Guru”. Jurnal Penelitian
Pendidikan Vol. 11, No. 2, 60 – 71.