• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PK 1200922 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PK 1200922 Chapter5"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Merujuk kepada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya berdasarkan fenomena-fenomena yang ditemukan di lapangan,

maka dapat dirumuskan kesimpulan terkait pengembangan program

pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang

Banten sebagai berikut:

1. Kondisi Faktual Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi

Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina

Pandeglang Banten

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kondisi faktual tentang program

pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri 01 Pembina

Pandeglang Banten dimana terdapat beberapa aspek terkait kondisi faktual

terkait perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran, maka dapat disimpulkan berdasarkan aspek-aspek tersebut.

a. Perencanaan pembelajaran keterampilan tata boga belum bisa

dilaksanakan dengan baik, mulai dari pelaksanaan asessmen sampai

pembuatan RPP guru belum melakukkan perumusan untuk hal

tersebut.

b. Pada proses pembelajaran, bentuk apersepsi yang dilakukan guru ialah

(2)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang dipergunakan oleh guru lebih banyak menggunakan

demonstrasi, namun pada tahap akhir pembelajaran materi tidak dapat

terselesaikan dikarenakan waktu yang sangat terbatas hal tersebut

dikarenakan perencanaan yang kurang baik.

c. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran belum berjalan dengan baik,

penilaian yang dilakukan guru lebih menekankan pada hasil akhir

produk yang dihasilkan siswa, hal itu pun masih sebenarnya masih

dikerjakan oleh guru.

2. Hal Yang Dibutuhkan Dalam Pengembangan Program Pembelajaran

Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di

SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten

Berdasarkan hasil penelitian menerangkan bahwa program pembelajaran

keterampilan tata boga belum tersusun dan terlaksana dengan baik.

Komponen-komponen pembelajaran seperti persiapan, penentuan materi,

standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, metode/strategi

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan tahapan penilaian atau

evaluasi seringkali menjadi hal yang membingunkan untuk guru, padahal

seluruh komponen diatas sangat diperlukan oleh guru sebagai dasar proses

pelaksanaan program pembelajaran keterampilan tata boga untuk siswa

tunagrahita.

Program pembelajaran tersebut harus berorientasi kepada upaya

(3)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu melaksanakan perangkat kompetensi yang telah direncanakan pada

tahap awal sampai tahap akhir rencana pelaksanaan pembelajaran.

3. Program Pembelajaran Keterampilan Tata Boga Bagi Siswa

Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang

Banten

Penyusunan program pembelajaran keterampilan tata boga di SKh Negeri

01 Pembina Pandeglang Banten didasarkan pada temuan pada proses

penelitian, analisis konsep, studi literatur, kemudian dilakukan validasi

program melalui kegiatan focus group disscusion. Program pembelajaran

keterampilan tata boga yang telah disusun terdiri dari visi dan misi program,

tujuan program, panduan program asesmen, rambu-rambu program, strategi

pelaksanaan program dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Seluruh komponen program pembelajaran keterampilan tata bogayang

telah tersusun adalah untuk meningkatkan layanan pembelajaran

keterampilan tata boga yang dilakukan oleh guru,dalam upaya

mengembangkan keterampilanpada siswa tunagrahitayang disesuaikan

dengan kebutuhan dan kamampuan siswa tersebut, melalui upaya-upaya

yang lebih sistematis, sinergis, dan terpadu sehingga pada akhirnya dapat

menjadi bekal bagi masa depan siswa tunagrahita di masyarakat.

4. Efektivitas Hasil Uji Coba Program Pembelajaran Keterampilan Tata

Boga Bagi Siswa Tunagrahita Jenjang SMALB di SKh Negeri 01

(4)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Program pembelajaran keterampilan tata boga yang telah tersusun dan

sudah divalidasi melalui kegiatan FGD (Focus Group Discusion),kemudian

program tersebut diujicobakan secara langsung. Hal ini untuk memastikan

bahwa materi yang disusun dalam program, apakah benar-benar sesuai

dengan kebutuhan dan kemampuan siswa tunagrahita.Uji coba ini hanya

dibatasi pada materi membuat jagung manis dengan menggunakan metode

eksperimen. Jumlah siswa yaitu 4 orang yang berinisial AJ, MS, RB, AR.

Hasil dari uji coba pada siswa tunagrahita dalam pembelajaran

keterampilan tata boga yang ditunjukan pada tabel hasil pretest dan postest

yang diuraikan sebelumnya, menunjukan bahwa program tersebut dapat

bermanfaat dan berguna khususnya bagi siswa tunagrahita jenjang SMALB

di SKh Negeri 01 Pembina Pandeglang Banten.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat di rekomendasikan

sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan

Untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan

pelaksanaan program kegiatan yang ditujukan untuk sekolah khusus dalam

menentukan materi pembelajaran keterampilan tata boga harus disesuaikan

dengan kebutuhan dan kemampuan anak berkebutuhan khusus dalam

perencanaan program pembelajaran keterampilan disekolahnya.

2. Kepala sekolah

(5)

Iyus Hermansyah, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA BAGI SISWA TUNAGRAHITA JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA DI SKh NEGERI 01 PEMBINA PANDEGLANG BANTEN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah khusus untuk menjadikan program pembelajaran sesuatu hal yang

wajib dibuat oleh guru disetiap sekolah, karena dengan dibuatnya sebuah

program pembelajaran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam

menentukan dan menetapkan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh

anak berkebutuhan khusus.

3. Guru

Untuk menjadi bahan acuan dan motivasi untuk pengembangan guru

dalam memberikan pembelajaran keterampilan tata boga, dari mulai

perencanaan, pelaksanaan, sampai pada evaluasi/penilaian yang

Referensi

Dokumen terkait

Faktor pendukung pada pengembangan program kerja sekolah bidang kesiswaan diperoleh dari internal lembaga seperti dukungan secara moril dari kepala sekolah,

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pembahasan diperoleh bahwa pembentukan jiwa wirausaha siswa Sekolah Menengah Kejuruan dipengaruhi faktor psikologi

Proses pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran berbasis komputer di sekolah menengah pertama untuk meningkatkan hasil belajar siswa selain

dalam mata pelajaran akuntansi memperoleh hasil belajar ranah kognitif.. yang lebih tinggi dibanding siswa yang menggunakan model

Badan Standar Nasional Pendidikan, Depdiknas (2006), Panduan Penyusunanan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidilan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta.. Bisri,

Program Keterampilan Kriya Kayu yang diterapkan dalam Pembelajaran Saat Ini di sentra PK-LK SKh Negeri 01 Pandeglang.. Kemampuan Faktual Siswa Yang belajar

Adapun judul dari karya ilmiah yang peneliti susun adalah “Pengembangan Program ketrampilan Pembuatan kriya Kayu Pada Anak Tunagrahita Ringan di SKh Negeri 01

Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan untuk Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa d an Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa di Kabupaten