ANALISIS DAKTILITAS KURVATUR PADA
KOLOM BULAT BETON BERTULANG
TERKEKANG DENGAN
MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0
OLEH :
YANUAR SISCARIA R.
3106 100 040
DOSEN PEMBIMBING :
TAVIO, ST.,MT.,PhD
BAB I
LATAR BELAKANG
Kolom adalah salah satu elemen utama
dalam suatu struktur yang memerlukan
perencanaan yang serius.
Sering terjadi kasus keruntuhan bangunan
akibat gempa, penurunan, dan pergeseran
tanah.
Struktur harus direncanakan agar memiliki
perilaku daktail, agar mampu menunda
waktu keruntuhan beton
PERUMUSAN PERMASALAHAN
Bagaimana pengaruh pengekangan
terhadap daktilitas kurvatur penampang
kolom bulat ?
Bagaimana hubungan antara daktilitas
kurvatur penampang kolom bulat yang
terkekang apabila ditinjau dari diagram
Momen-Kurvatur?
TUJUAN
Membuat program sederhana yang dapat
menunjukkan pengaruh pengekangan
terhadap daktilitas penampang kolom
bulat
Membuat program sederhana yang dapat
membantu mengevaluasi daktilitas
kurvatur penampang kolom bulat beton
bertulang dengan memperhitungkan efek
pengekangan dalam analisisnya
BATASAN MASALAH
BATASAN PENAMPANG &
PENULANGAN
a.
Penampang kolom yang dianalisis hanya
yang berbentuk lingkaran (circular)
b.
Konfigurasi penulangan longitudinal kolom
adalah merata di semua sisi (all sides
equal)
c.
Konfigurasi tulangan transversal hanya
BATASAN MASALAH (lanjutan)
BATASAN METODE KURVA TEGANGAN-REGANGAN
BETON TERKEKANG YANG DIPAKAI :
a.
Metode oleh Kent dan Park (1971)
b.Metode oleh Imran et al (1999)
c.Metode modified Kent-Park
d.
Metode oleh Hong dan Han (2005)
e.Metode oleh Kusuma dan Tavio (2008)
BATASAN METODE KURVA TEGANGAN-REGANGAN
BETON TAK TERKEKANG YANG DIPAKAI :
a.
Metode unconfined Kent dan Park (1971)
b.Metode unconfined Popovics (1973)
c.
Metode unconfined modified Hognestad
d.Metode unconfined Thorenfeldt (1987)
BAB II
DASAR TEORI KOLOM
Kolom merupakan elemen struktur vertikal yang
menyalurkan beban dari balok dan pelat kemudian
meneruskan hingga ke pondasi
Pada dasarnya analisis penampang pada kolom dan
balok hampir sama.
Perbedaannya terletak pada gaya aksial yang hanya
dialami pada kolom.
Akibat gaya aksial tersebut, sebagian besar kekuatan
kolom dipakai untuk menumpu gaya aksial yang
terjadi, sehingga kapasitas terhadap momennya
mengecil, dan sebaliknya.
TEORI DASAR KURVATUR PADA BATANG
Kurvatur adalah gradien kemiringan dari diagram regangan.
kd
cm
Crushing of conrete before steel yields
Gambar a adalah gambar penampang yang mengalami keruntuhan tarik,
Gambar b adalah gambar penampang yang mengalami keruntuhan tekan
Penampang dengan keruntuhan tarik memiliki perilaku yang lebih daktail.
Kedua perbedaan sifat ini dapat dievaluasi dari kurvanya.
TEORI PENENTUAN MOMEN-KURVATUR
n
i
d
i
h
si
A
si
f
k d
k d
c
C
n
M
1
2
kd
cm
y u
BAB III
Studi Literatur
•Mengumpulkan materi-materi penunjang •Mempelajari konsep pengekangan
•Mempelajari kurva tegangan-regangan •Mempelajari diagram Momen-Kurvatur
•Mempelajari bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 Perumusan
Pendahuluan Merumuskan Latar Belakang, Permasalahan,
Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Tugas Akhir
Kriteria Desain
•Menetapkan metode pengekangan yang dipakai•Menetapkan variabel-variabel dan batasan-batasan dalam menganalisa penampang kolomAlgoritma •Menganalisa pengaruh pengekangan terhadap bentuk kurva tegangan-regangan beton •Menganalisa pengaruh penambahan beban aksial terhadap bentuk diagram Momen-Kurvatur.
Start
tidak Membuat Program Running program Output benar
•Membuat tampilan (interface) program •Membuat listing program untuk kurva tegangan-regangan beton terkekang
•Membuat listing program untuk diagram Momen Kurvatur (untuk kolom berpenampang bulat dengan tulangan merata di semua sisi) Mengoperasikan program untuk melihat apakah program bisa dijalankan, sekaligus memperbaiki
error yang terjadi
Mengatur tampilan program agar menjadi lebih baik
Finish
A
Mengecek validasi output program
Finishing tampilan
error
sukses
BAB IV
BAB V
PENGARUH PENGEKANGAN
TERHADAP KURVA HUBUNGAN
MOMEN-KURVATUR
Pengaruh spasi antar sengkang
Spasi 15 cm
Spasi 30 cm
M
y139.533 kNm
139.533 kNm
φ
y1.255 x 10
-5/ mm
1.255 x 10
-5/ mm
M
u175.266 kNm
172.035 kNm
φ
u2.702 x 10
-4/ mm
1.193 x 10
-4/ mm
μ
φ21.52
9.501
fc’ = 30 MPa dia = 400 mm Tul. longitudinal = 8 D 13 Diameter sengkang = 10 mm Beton cover = 40 mmMutu baja, fyh = 500 MPa P = 20 % Pn
Spasi sengkang = 15 cm Spasi sengkang = 30 cm
Pengaruh jumlah dan ukuran tulangan longitudinal
6 D 13
10 D 13
M
y122.929 kNm
161.383 kNm
φ
y1.234 x 10
-5/ mm
1.26 x 10
-5/ mm
M
u142.111 kNm
224.950 kNm
φ
u1.850 x 10
-4/ mm
2.655 x 10
-4/ mm
μ
φ14.991
21.059
fc’ = 30 MPa dia = 400 mm Diameter sengkang = 10 mm Spasi sengkang = 15 cm Beton cover = 40 mm Mutu baja, fyh = 500 MPa P = 20 % PnTul. longitudinal = 6 D 13 Tul. longitudinal = 10 D 13
Pengaruh mutu beton
30 MPa
40 MPa
M
y139.533 kNm
167.280 kNm
φ
y1.255 x 10
-5/ mm
1.263 x 10
-5/ mm
M
u175.266 kNm
196.78 kNm
φ
u2.702 x 10
-4/ mm 2.223 x 10
-4/ mm
μ
φ21.52
17.602
dia = 400 mm Tul. longitudinal = 8 D 13 Diameter sengkang = 10 mm Spasi sengkang = 15 cm Beton cover = 40 mm Mutu baja, fyh = 500 MPa P = 20 % Pnfc’ = 30 MPa fc’ = 40 MPa
Pengaruh rasio inti terhadap penampang keseluruhan
300 mm
400 mm
M
y63.599 kNm
122.929 kNm
φ
y1.834 x 10
-5/ mm
1.234 x 10
-5/ mm
M
u74.822 kNm
142.111 kNm
φ
u3.146 x 10
-4/ mm
1.850 x 10
-4/ mm
μ
φ17.151
14.991
fc’ = 30 MPa Tul. longitudinal = 6 D 13 Diameter sengkang = 10 mm Spasi sengkang = 15 cm Beton cover = 40 mm Mutu baja, fyh = 500 MPa P = 20 % Pndia = 300 mm dia = 400 mm
BAB VI
PENGARUH BEBAN AKSIAL
TERHADAP KURVA HUBUNGAN
MOMEN-KURVATUR
Kasus pemberian beban aksial yang berbeda pada NSC
Diberikan penampang kolom seperti gambar disamping dengan
data – data sebagai berikut :
fc’ = 30 MPa
dia = 400 mm
Tul. longitudinal = 8 D 13
Diameter sengkang = 10 mm
Beton cover = 40 mm
Spasi sengkang = 15 cm
Mutu baja, f
yh= 500 MPa
Dengan pemberian beban aksial :
P = 0% Pn
P = 20% Pn
P = 5% Pn
P = 30% Pn
P = 10% Pn
P = 40% Pn
Dapatkan nilai M
y,φ
y, M
u, φ
u, dan μ
φserta gambar
diagram momen-kurvaturnya
Pengaruh beban aksial pada NSC
0 % 5 % 10 % 20 % 30 % 40 % My (kNm) 60.375 83.546 104.593 139.534 169.422 201.935 φy ( /mm) 9.227 x 10-6 1.016 x 10-5 1.15 x 10-5 1.255 x 10-5 1.311 x 10-5 1.54 x 10-5 Mu (kNm) 101.010 127.329 147.621 175.273 199.965 268.068 φu( /mm) 2.180 x 10-4 2.282 x 10-4 2.283 x 10-4 2.702 x 10-4 1.757 x 10-4 1.731 x 10-4 μφ 23.633 22.445 22.357 21.52 13.405 11.240Kasus pemberian beban aksial yang berbeda pada HSC
Diberikan penampang kolom seperti gambar disamping dengan
data – data sebagai berikut :
fc’ = 60 MPa
dia = 400 mm
Tul. longitudinal = 8 D 13
Diameter sengkang = 10 mm
Beton cover = 40 mm
Spasi sengkang = 15 cm
Mutu baja, f
yh= 500 MPa
Dengan pemberian beban aksial :
P = 0% Pn
P = 20% Pn
P = 5% Pn
P = 30% Pn
P = 10% Pn
P = 40% Pn
Dapatkan nilai M
y,φ
y, M
u, φ
u, dan μ
φserta gambar
diagram momen-kurvaturnya
Pengaruh beban aksial pada HSC
0 % 5 % 10 % 20 % 30 % 40 % My (kNm) 62.877 111.632 152.344 223.232 280.134 319.719 φy ( /mm) 8.937 x 10-6 9.759 x 10-5 1.006 x 10-5 1.246 x 10-5 1.407 x 10-5 1.537 x 10-5 Mu (kNm) 102.492 156.076 202.491 280.385 335.173 362.250 φu( /mm) 2.165 x 10-4 2.011 x 10-4 1.149 x 10-4 6.039 x 10-5 3.735 x10-5 2.847 x 10-5 μφ 24.224 20.613 11.417 4.844 2.653 1.852BAB VII
PENUTUP
KESIMPULAN
Parameter-parameter yang paling berpengaruh antara lain :
Spasi antar sengkang
Semakin rapat jaraknya, daktilitas kurvatur semakin besar
Jumlah dan ukuran tulangan longitudinal
Jumlah ditambah dan ukuran diperbesar, daktilitas kurvatur semakin
besar
Mutu beton
Semakin besar mutu beton, nilai daktilitas kurvatur berkurang
Rasio inti terhadap penampang keseluruhan
Semakin luas penampang kolom, daktilitas kurvatur berkurang