• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS XII SMK NEGERI 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL SKRIPSI Oleh

NI KETUT SRIWIYANA NIM. E1R013032

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)

FAKULTAS KEGURUAIT I}AN ILMU PENDIDIKANT JIn- Majapahit No 62 Matararn NTB 83125 Telp (0370) 621435

PERSETUJUAI\T ARTIKEL SKRIPSI

Artikel skripsi berjudul: Analisis Tingkat Literasi Statfutik Stuwa Kelas

IfiI

SMK Ncgeri 2

Kuripan Tahun Pelajaran 20rcn0fi

yang disusun oleh:

Nama : Ni Ketr* Sriwiyana

NIM

: EIR0I3032

Program Studi : Pendidikan Matematika telah diperiksa dan disetujui.

Mataranu J.?.. n W*t{$.. P.lt. Pembimbing I, Mata nn, .19,.{Ef,UF:..?P.tt Pembimbing II,

(

Hapipi, S.Pd.,M.Sc. ) NrP. 19810427 200s0t

t

00l ( NIP. 19600820 198502 2 00r Menyetujui:

Kaprodi Pendidikan Matematika

(

Drs. Baidowi,

M.Si.

) NrP. 19650406 199203

t

00r

(3)

ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK SISWA KELAS XII SMK NEGERI 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh

Ni Ketut Sriwiyana, Sripatmi, Hapipi Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, FKIP Universitas Mataram Email: ketutsriwiyana@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat literasi statistik siswa kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan tahun pelajaran 2016/2017. Oleh karena itu penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan yang berjumlah 326 siswa dengan 9 paket keahlian yang dikelompokkan dalam 12 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster

random sampling dan sampel diambil sebanyak 15% dari populasi. Instrumen penelitian yang

digunakan berupa tes tertulis yang terdiri dari 9 soal pilihan ganda dan 1 soal uraian. Pengambilan data dilakukan di SMK Negeri 2 Kuripan sebanyak 6 kali yaitu tanggal 22-30 Mei 2017. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat literasi statistik siswa termasuk kategori sangat rendah dengan perolehan persentase 85%. Tingkat literasi statistik siswa yang demikian didukung dengan kesulitan siswa pada komponen literasi statistik 3 yaitu menafsirkan dan komponen literasi statistik 4 yaitu mengomunikasikan data statistik dimana rata-rata kemampuan siswa sebesar 18,75 dan 17,45. Lebih lanjut siswa juga kesulitan dalam mempelajari materi ukuran letak dan penyebaran data dengan perolehan rata-rata kemampuan yaitu 18,75 dan 29,86. Selain itu Kompetensi Dasar (KD) 3.12 dan Kompetensi Dasar (KD) 4.9 merupakan Kompetensi Dasar (KD) yang masih sulit dipahami oleh siswa, dimana perolehan rata-rata kemampuan siswa yaitu 31,86 dan 35,42.

(4)

AN ANALYSIS OF STUDENTS’ STATISTICAL LITERACY LEVEL AT TWELFTH CLASS AT SMKN 2 KURIPAN ACADEMIC YEAR 2016/2017

By

Ni Ketut Sriwiyana, Sripatmi, Hapipi Study Program of Mathematics Education

Mathematics and Basic Science Education Department, FKIP Mataram University Email: ketutsriwiyana@gmail.com

ABSTRACT

The research of this study was to describe about statistical literacy of student class XII SMKN 2 Kuripan academic year 2016/2017. By therefore this research classified the research descriptive. The population in research was all student class XII SMKN 2 Kuripan which amuont to 326 student with 9 skill group in 12 class. Technic the taking sample that to be used was cluster random sampling and to be taken sample as much as 15% of population. Research instrument that used was writing test with of 9 question multiple choice and 1 question essay. The taking data was done at SMKN 2 Kuripan as much as 6 time that was the date 22-30 Mei 2017. Result analysis data showing that level statistical literacy student category very low with achieved percentage 85%. A level of statistical literacy student that there by was supported by hard student in interpretation and communication data statistic where range ability student amount 18.75 and 17.45. More on student difficulty in studying topic measure of position and measure of spread data with achieved range ability that was 18.75 and 29.86. Besides that Basic Competency (BC) 3.12 and Basic Competency (BC) 4.9 likeness Basic Competency (BC) still difficult understood by student where achieved range ability student that was 31.86 and 35.42. Key Words : Analysis, Statistical Literacy.

(5)

A. PENDAHULUAN

Statistika merupakan salah satu cabang ilmu dalam matematika. Statistika mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris. Menurut Gunawan (2015:1) “penggunaan teori dan konsep statistik dalam kehidupan manusia telah menunjukkan hasil yang luar biasa. Dahulu penggunaan statistik masih lebih didominasi oleh negara untuk memprediksi pertumbuhan penduduk, ketersediaan pangan dan lahan, menganalisis kekuatan perang (armada perang), memprediksi kekuatan politik, menganalisis kebijakan politik dan lain-lain”. Namun, saat ini statistik tidak hanya digunakan dalam bidang pemerintahan saja tetapi sudah mencakup semua bidang termasuk bidang pendidikan.

Dalam era globalisasi ini, hampir tidak ada hal yang tidak berhubungan dengan statistik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat terutama siswa untuk mempelajari statistika dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar dapat melakukan hal tersebut siswa tidak hanya dituntut untuk mampu mengolah data statistik tetapi lebih dari itu siswa harus mampu memahami, menafsirkan dan mengomunikasikan informasi statistik yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap data-data statistik yang tersebar di kehidupan sehari-hari maka dilakukan survei terhadap 5 orang siswa kelas XII di SMK Negeri 2 Kuripan pada tanggal 4 Januari 2017

Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal statistika. Dalam survei tersebut diberikan soal pilihan ganda sebanyak 3 item. Soal pertama siswa diminta menentukan persentase dari data yang disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Soal kedua siswa diminta menentukan rata-rata dari suatu data yang disajikan dalam bentuk tabel. Soal ketiga siswa diminta menjawab pertanyaan terkait dengan curah hujan di suatu daerah yang disajikan dalam bentuk diagram batang. Berdasarkan hasil survei tersebut diketahui bahwa tidak semua soal dapat diselesaikan dengan baik oleh siswa. Pada soal pertama, semua siswa dapat menjawab dengan benar tetapi soal kedua hanya 80% bahkan soal ketiga hanya 20% yang dapat menjawab dengan benar.

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa setelah mereka mengerjakan tes, mereka mengaku kesulitan dalam memahami pertanyaan pada soal kedua. Bahkan mereka kesulitan dalam menjawab soal karena tidak ingat rumus yang akan digunakan. Sementara untuk soal ketiga, mereka juga kesulitan dalam memahami pertanyaan dan kebingungan dalam

(6)

menentukan keterangan pada absis dan ordinatnya. Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam memahami data yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang masih rendah.

Kondisi diatas tampaknya serupa dengan pendapat Dasari (2006:3) yang menyatakan “menginterpretasi informasi yang sajiannya dalam bentuk grafik masih merupakan sesuatu yang dianggap sulit oleh beberapa kalangan”. Bahkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaplan tahun 2004 di Mindwestern United States diketahui bahwa “siswa sering mengalami kesulitan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam bentuk histogram”. Selain itu, penelitian Winquist dan Carlson tahun 2014 yang dilakukan di Universitas Valparaiso menyebutkan “siswa memiliki daya ingat yang rendah dalam memori jangka panjang terhadap materi statistik”.

Jika dicermati lebih dalam, kemampuan untuk memahami dan mengkritisi informasi statistik yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari, kemampuan untuk mengapresiasi keterlibatan pemikiran statistik yang bisa dibuat dalam keputusan publik dan pribadi, profesional dan individu disebut literasi statistik Wallman (dalam Callingham, 2006:1). Selain itu menurut Gal (dalam Rumsey, 2002:2) literasi statistik adalah kemampuan seseorang untuk menafsirkan dan mengkritisi informasi statistik, argumen berbasis data yang muncul di berbagai media, serta kemampuan mereka untuk mendiskusikan informasi statistik.

Lebih lanjut menurut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) (1989) (dalam Watson, 2000:1) dikatakan bahwa “pengetahuan tentang statistik diperlukan oleh siswa sebagai prasyarat untuk menjadi masyarakat yang cerdas, yang secara kritis dalam mengambil keputusan”. Selain itu, Winquist dan Carlson (2014:2) menambahkan bahwa penting bagi siswa untuk memiliki pengetahuan statistik sebab jika siswa tidak dapat menguasai materi statistika, mereka hampir dipastikan tidak dapat menggunakan statistik baik di dalam kelas maupun dalam karir mereka di masa depan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penting bagi siswa untuk memiliki literasi statistik. Disamping itu, data atau informasi mengenai literasi statistik juga sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat literasi statistik siswa dan sebagai pedoman dalam mengadakan perbaikan pembelajaran statistika maupun perbaikan kurikulum. Namun, data atau informasi mengenai hal tersebut tampaknya belum tersedia, sehingga belum ada pedoman untuk menentukan

(7)

tingkat literasi statistik siswa. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Analisis Tingkat Literasi Statistik Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan Tahun Pelajaran 2016/2017 perlu dilakukan.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan yang berjumlah 326 siswa dengan 9 paket keahlian yang dikelompokkan dalam 12 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Menurut Arikunto (2013b:96) cluster sampling digunakan oleh peneliti apabila di dalam populasi terdapat kelompok-kelompok yang mempunyai ciri sendiri-sendiri. Tahap selanjutnya, dari masing-masing kelompok tersebut di ambil sampel secara acak (random). Menurut Arikunto (2010:112) pengambilan sampel untuk penelitian yang subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini, sampel diambil sebanyak 15% dari populasi sehingga diperoleh 48 orang siswa. Dimana pada masing-masing kelas diambil sampel sebanyak 4 orang siswa.

Instrumen dalam penelitian ini berupa tes tertulis yang terdiri dari 9 soal pilihan ganda dan 1 soal uraian. Selain mengukur tingkat literasi statistik siswa kelas XII secara umum, instrumen ini juga mengukur tingkat literasi statistik berdasarkan komponen literasi statistik. Komponen literasi statistik 1 mengukur kemampuan siswa dalam memahami bahasa statistik. Kemudian komponen literasi statistik 2 mengukur kemampuan siswa dalam membaca, memahami teks dan maknanya. Sedangkan komponen literasi statistik 3 mengukur kemampuan siswa dalam menafsirkan makna dari sebuah data. Sementara komponen literasi statistik 4 mengukur kemampuan siswa dalam mengomunikasikan data statistik. Lebih lanjut data tingkat literasi statistik siswa di analisis dengan Mi (Mean Ideal) dan SDi (Standar Deviasi

Ideal). Berdasarkan Nurkancana dan Sunartana (1990:103) tingkat literasi statistik siswa

dikategorikan menjadi empat yaitu Sangat Tinggi (ST), Tinggi (T), Rendah (R) dan Sangat Rendah (SR).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah data diperoleh, diolah, dan dianalisis maka data tingkat literasi statistik (LS) siswa dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu data (1) tingkat LS siswa kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan secara umum, (2) tingkat LS siswa berdasarkan komponen literasi statistik,

(8)

(3) tingkat LS siswa dilihat dari materi statistika, (4) tingkat LS siswa berdasarkan KD dan (5) tingkat LS siswa antar paket keahlian.

1. Data Tingkat LS Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan Secara Umum

Gambar 4.1 Tingkat LS Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, diketahui bahwa tingkat LS siswa kategori sangat tinggi belum mencapai hasil yang baik. Sementara kategori tinggi hanya mampu dicapai oleh 1 orang siswa. Lebih lanjut 6 orang siswa berada pada kategori rendah dan 41 orang lainnya berada pada kategori sangat rendah. Dari banyaknya siswa pada tiap kategori tersebut tentu kategori sangat rendah memperoleh persentase yang paling tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat LS siswa kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan termasuk kategori sangat rendah.

2. Data Tingkat LS Siswa Berdasarkan Komponen Literasi Statistik

Gambar 4.2 Tingkat LS Siswa Berdasarkan Komponen Literasi Statistik

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, diketahui bahwa perolehan rata-rata kemampuan pada komponen literasi statistik 1 hingga komponen literasi statistik 4 semakin rendah. Hanya komponen literasi statistik 1 yang termasuk kategori rendah. Sementara komponen literasi statistik 2, 3 dan 4 termasuk kategori sangat rendah. Hal ini pun serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Wu tahun 2003 di Singapura. Dia menyatakan bahwa siswa lebih sulit untuk menafsirkan data statistik yang berupa diagram, dibandingkan dengan mengkonstruksi dan membaca diagram tersebut. Disamping itu Rumsey (2002:10-11) menambahkan bahwa kemampuan mengomunikasikan meliputi membaca, menulis, menunjukkan dan bertukar

(9)

informasi statistik. Bahkan kemampuan mengomunikasikan sangat diperlukan karena merupakan salah satu kriteria utama dalam perekrutan pekerja baru.

3. Data Tingkat LS Siswa Dilihat dari Materi Statistika

Gambar 4.3 Tingkat LS Siswa Dilihat dari Materi Statistika

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, diketahui bahwa rata-rata kemampuan siswa jika dilihat dari materi statistika menunjukkan hasil yang tidak sama. Hanya materi ukuran pemusatan data yang termasuk tingkat LS kategori rendah. Sementara itu, materi lainnya termasuk kategori sangat rendah. Bila diperhatikan kembali, soal-soal pada instrumen penelitian lebih banyak disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan histogram. Sedangkan menurut Dasari (2006:3) “menginterpretasi informasi yang sajiannya dalam bentuk grafik masih merupakan sesuatu yang dianggap sulit oleh beberapa kalangan”. Selain itu Kaplan (2004:1) menambahkan “siswa sering mengalami kesulitan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam bentuk histogram”. Dari beberapa pendapat tersebut serta berdasarkan hasil penelitian maka merupakan hal yang selaras bila tingkat LS siswa kelas XII secara umum termasuk kategori sangat rendah.

4. Data Tingkat LS Siswa Berdasarkan KD

Gambar 4.4 Tingkat LS Siswa Berdasarkan Kompetensi Dasar

Berdasarkan gambar 4.4 diatas, diketahui bahwa KD 3.12 memperoleh rata-rata kemampuan yang lebih rendah dari KD 4.9. Meskipun demikian, tingkat LS siswa pada kedua

(10)

KD tersebut termasuk kategori sangat rendah. Untuk mengukur kemampuan siswa pada KD 3.12 dibuat 8 soal karena mencakup semua materi yaitu ukuran pemusatan data, ukuran letak dan ukuran penyebaran data. Soal-soal tersebut antara lain nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9 dan 10. Sedangkan untuk mengukur kemampuan siswa pada KD 4.9 dibuat 2 soal yaitu nomor 3 dan 6. Dimana dua soal tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan histogram. Dari perolehan rata-rata kemampuan siswa pada dua KD tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat LS siswa termasuk kategori sangat rendah.

5. Data Tingkat LS Siswa Antar Paket Keahlian

Gambar 4.5 Tingkat LS Antar Paket Keahlian

Berdasarkan Tingkat LS Siswa dan Komponen Literasi Statistik

Berdasarkan gambar 4.5 diatas diketahui bahwa paket keahlian ELIN, AV, TKJ, MM, TPTL dan TGB memperoleh rata-rata kemampuan yang lebih baik dari paket keahlian TKR, TSM dan TMP. Jika diperhatikan lebih jauh, rata-rata kemampuan antar paket keahlian berdasarkan tingkat LS siswa dan komponen literasi statistik membentuk sebuah pola. Dari pola tersebut terlihat paket keahlian TKR memperoleh rata-rata kemampuan paling rendah baik pada kategori tingkat LS siswa maupun komponen literasi statistik. Begitu pula dengan paket keahlian ELIN yang memperoleh rata-rata kemampuan paling tinggi.

Sementara itu, pada gambar 4.6 akan dibandingkan tingkat LS antar paket keahlian berdasarkan materi statistika dan kompetensi dasar. Ternyata dari gambar tersebut diketahui pola yang terbentuk berbeda dengan gambar 4.5. Berikut ini disajikan diagram yang menggambarkan tingkat LS antar paket keahlian tersebut

(11)

Gambar 4.6 Tingkat LS Antar Paket Keahlian Berdasarkan Materi Statistika dan KD

Berdasarkan gambar 4.6 diketahui bahwa paket keahlian TKR kembali memperoleh rata-rata kemampuan yang paling rendah baik berdasarkan materi statistika maupun KD. Sedangkan paket keahlian ELIN memperoleh rata-rata kemampuan paling tinggi pada materi statistika. Namun sebaliknya pada rata-rata kemampuan berdasarkan KD diperoleh skor paling tinggi pada paket keahlian MM. Jika diperhatikan lebih jauh, paket keahlian ELIN, TAV, TKJ, MM, TPTL, dan TGB tetap memperoleh rata-rata kemampuan yang lebih baik dari paket keahlian TKR, TSM dan TMP.

Selain data tingkat LS antar paket keahlian, diperoleh juga data perbandingan tingkat LS siswa berdasarkan rata-rata antar kelas. Berikut ini disajikan diagram yang menggambarkan perbandingan tersebut

Gambar 4.7 Perbandingan Tingkat LS Siswa Berdasarkan Rata-Rata Antar Kelas

Berdasarkan gambar 4.7 diatas, diketahui bahwa rata-rata pada setiap kelas belum mencapai hasil yang baik. Rata-rata yang diperoleh termasuk kategori sangat rendah, kecuali kelas XII ELIN yang termasuk kategori rendah. Jika dicermati kembali pada gambar 4.5 dan 4.6 paket keahlian TKR memperoleh rata-rata yang paling rendah. Kemudian dari gambar 4.7 juga terjadi demikian, namun hanya pada kelas XII TKR 2. Sebaliknya kelas XII ELIN tetap memperoleh rata-rata yang paling tinggi dari kelas-kelas yang lain.

(12)

D. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu (a) Tingkat literasi statistik siswa kelas XII SMK Negeri 2 Kuripan tahun pelajaran 2016/2017 termasuk kategori sangat rendah dimana perolehan persentasenya sebesar 85%, (b) kemampuan yang sulit bagi siswa pada komponen literasi statistik yaitu menafsirkan dan mengomunikasikan data statistik dimana perolehan rata-ratanya sebesar 18,75 dan 17,45, (c) materi yang sulit dipahami oleh siswa yaitu ukuran letak dan penyebaran data dengan perolehan rata-rata kemampuan 18,75 dan 29,86, (d) Kompetensi Dasar (KD) 3.12 dan Kompetensi Dasar (KD) 4.9 merupakan Kompetensi Dasar (KD) yang masih sulit dipahami oleh siswa dimana perolehan rata-ratanya yaitu 31,86 dan 35,42.

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, adapun saran yang disampaikan oleh peneliti yaitu sebagai berikut (a) bagi guru penelitian ini diharapkan menjadi catatan dalam melakukan perbaikan pembelajaran matematika khususnya statistika pada materi ukuran pemusatan data, ukuran letak dan ukuran penyebaran data, (b) bagi sekolah diharapkan dapat menjadi catatan dalam merancang kegiatan pembelajaran yang lebih baik terutama pelajaran matematika pada materi statistika (c) bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini merupakan deskripsi, adapun sebab terkait hasil penelitian masih memerlukan penelitian lanjutan sehingga peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan variasi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2013b. Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Callingham, Rosemary. 2006. Assessing Statistical Literacy: A Question Of Interpretation?.

ICOT-7: 1-6.

Dasari, Dadan. 2006. Kemampuan Literasi Statistis Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 26 Maret.

Gunawan, Muhammad Ali. 2015. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing.

Kaplan, Jennifer J. 2014. Investigating Student Understanding Of Histogram. Journal Of

(13)

Nurkancana, Wayan. dan Sunartana PPN. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Rumsey, Deborah J. 2002. Statistical Literacy As A Goal For Introductory Statistics Courses.

Journal Of Statitstics Education: 1-13.

Watson, Jane M. 2000. Statistical Literacy At The School Level: What Should Students Know And Do?. Journal Of Statistics Education: 1-4.

Winquist, Jennifer R. and Carlson, Kieth A. 2014. Flipped Statistics Class Results: Better Performance Than Lecture Over One Year Later. Journal Of Statistics Education: 1-10.

Wu, Yingkang. 2003. Singapore Secondary School Students’ Understanding of Statistical Graphs. Singapore: Nanyang Technological University. Hal 1-7.

Gambar

Gambar 4.7 Perbandingan Tingkat LS Siswa Berdasarkan Rata-Rata Antar Kelas

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.43/PUU-XIII/2015 TENTANG PROSES REKRUTMEN HAKIM TINGKAT PERTAMA.. TANPA MELIBATKAN

(5) Indeks perhitungan besarnya retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah pemberian layanan perizinan IMB menggunakan indeks berdasarkan fungsi, klasifikasi,

Berdasarkan berbagai penelitian dengan memanfaatkan tanah andisol, lempung alam dan abu sekam, maka pada penelitian ini dilakukan pengembangan penjerap berupa campuran

1 Pola Kegiatan Pengunjung yang Menginap Sumber: Analisa Pribadi, 2018..

kebijakan perdagangan yang terkait dengan kinerja ekspor kayu olahan primer. meliputi : (1) kebijakan terhadap bahan baku input, yaitu pungutan

Aktivitas fisik yang minimal disertai status gizi yang berlebihan (obesitas atau overweight) beresiko terhadap peningkatan kadar gula darah yang dapat berlanjut menjadi

Having full access to the IT network and having taken control of a computer that has a network interface card for both the IT as well as the OT network, the Slumbertown Mill

1. Sebagai alat bukti yang sah. Bukti penahanan tersangka. Di dalam suatu perkara yang mengharuskan penyidik melakukan penahanan tersangka pelaku tindak pidana, maka