Teknologi bioreklamasi:
Pemacu pertumbuhan tanaman
pada lahan pasca tambang
Maman Turjaman, Irnayuli R. Sitepu, Ragil S.B. Irianto, Luciasih Agustini, Asep Hidayat, Lisna Efiyanti, Sarah A. Faulina, Erdy Santoso
JOGJAKARTA 15-16 MEI 2013
Mikroba u/ Bioreklamasi
TinTin Eksplorasi mikoriza
PENDAHULUAN
PERANAN & PENTINGNYA
MIKROBA
APA ITU INTROF-CC
BIOREKLAMASI
PENUTUP
MIKROBA MEMERANKAN PERAN PENTING DI BUMI
Khaya anthotecaMENELITI
MAKHLUK
HALUS
Extreme condition
mikronMengapa pinus ini
dapat tumbuh ?
KONDISI LAHAN PASCA TAMBANGLogging
Forest Fire
Mining
Conservation ex-situ Deforestation Tropical microbes biodiversity Biopiracy Protection of microbes biodiversityMicrobes Preservation &
Reproduction
INDONESIAN TROPICAL FOREST
CULTURE COLLECTIONS
INTROF -CC: Maintaining microbes culture
collection to keep their viability and characteristics
Pembagian Keuntungan Sumber Genetik Flora-Fauna-Mikroba Indonesia telah ratifikasi Protokol Nagoya : 11 April 2013
Implementasi:
Harus punya
“DATA BASE”
Total Koleksi (2012) : 3.185 Isolat
YEAST
FUNGI
BACTERIA
Hot
spot
SUNDALAN
WALLACEAE
KRAKATOA
Products Pilot projects Design & Prototype Exploration isolation identification maintenance data base Screening mass production Effectivity study Forest
INTROF-CC (FORDA)
Biodegradation Biofertilizer BioenergyINTROF CC
Biremediation Bioprospecting & Biodiscovery Biohealth BioTrade, etc.INTROF-CC
Bisnis Jasa Riset Komersialisasi Koleksi Mikroba Komersialisasi Produk Riset R & D standar internasionalINDUSTRI
BERBASIS
MIKROBA
Pengguna
/pasar
Tristaniopsis merguensis Griff Boletus sp.
PRODUK-PRODUK MIKROBA
US $ 200/kg
ECTOMYCORRHIZAS :
EDIBLE MUSHROOMS
Aplikasi Fungi ektomikoriza
di Perum Perhutani
5,9 6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6kontrol tanah pisolithus sclero Tinggi (m)
Reforestation
mikoriza
Fungi mikoriza arbuskula
Penyerapan P lebih luas
Menjaga kesehatan akar
Tahan pd defisit air
Rhizobium
Bio-PGPR
-Membantu pohon menambat N dari udara
-Meyuburkan tanah -Produktivitas meningkat FORDA LIPI OSAKA GAZ IPB BIOTROP 2) 1) 4) 3) 1) Benih berkecambah (one seed/polybag) 2) FMA/PGPR (10 g/plant) 3) Bio ARANG (0%, 10%, 20%- v/v) 4) Media kompos (500 g/polybag)
BIORANGPOS PLUS
BioRangPos PGPR AMF BioRangPos +(Biochar + Kompos + Mikroba)
Ericoid mycorrhiza Ectomycorrhiza (ECM) Arbutoid mycorrhiza Monotropoid mycorrhiza Ectendo- mycorrhiza Orchid mycorrhiza Arbuscular mycorrhiza (AM) (www.mycolog.com)
TUJUH TIPE
MIKORIZA
(Smith and Read 1997)
(Smith & Read 1997) (Smith & Read 1997)
(Smith & Read 1997) (Deacon 1997)
(Werner 1992) (www.world.of.fungi.org)
To increase nutrient uptake
Root improvement
Plant protection
AMF
AMF
ECM
ECM
P
Cu
Zn
Mn
Fe
Mikoriza sebagai agen u/ reklamasi?
M i k o r i z a Kondisi Abiotik Tanah & Komunitas Tanaman Mikoriza perubahan/ penurunan kondisi abiotik Tanah & Komunitas tanah GangguanMikoriza berinteraksi dengan :
• kondisi abiotik, struk tanah, pH,
salinitas, kelimpahan nutrisi
• Tanah & komposisi komunitas
tanaman
Pionir/propagul mikoriza Yg cepat mengkolonisasi
Mengganti
Jenis pionir
Sulit jenis pohon lokal u/ kembali , tidak punya koneksi dgn mikoriza
Inang (Tanaman Hutan)
Sengon Akasia Gaharu Mahoni Waru Jabon Casuarina Rambutan Durian Pulai Jelutung Ramin Jarak Jati Khaya Nyamplung Mindi Mimba dll > 90% tanaman di dunia
Fungi mikoriza arbuskula
Glomus clarum Glomus aggregatum Glomus manihotis Glomus versiforme Gigaspora decipiens Scuttelespora sp. Entrophospora sp. Acaulospora sp. dll. ± 150-200 sp
Hubungan simbiosis mutualisme antara Inang dan Fungi secara terus menerus
Menyerap unsur hara Pohon tumbuh cepat
Pohon mampu adaptasi dan sehat
Mekanisme fungi mikoriza arbuskula dapat memacu pertumbuhan tanaman hutan
www.ffp.csiro.au/research/mycorrhiza/
Struktur akar
Mikoriza arbuskula yang terbentuk dalam akar tanaman
Mikoriza arbuskula
Gigaspora decipiens Entrophospora sp. Glomus sp (ACA) Glomus sp. (ZEA) Glomus clarum
Indigenous
AM FUNGI
PEAT SWAMP
FORESTS
21Zeolite
Expanded Clay
Sand River
Types of media for production of AM fungi
Control G.aggregatum G. etunicatum G. clarum
Host : Shorgum bicolor and Prueraria javanica
Seleksi FMA
23
Teknik Produksi massal FMA di Jepang
Harga FMA : Rp 1.000.000/10 kg
24
SPECIES TUNGGAL : GLOMUS AGGREGATUM
CARRIER : EXPANDED CLAY
PRODUKSI INOKULUM FMA
25KEASLIAN/ORIGINALITAS
Teknologi bioreklamasi khusus diaplikasikan dgn kondisi hutan tropis Aplikasi mikoriza lokal mampu beradaptasi dengan inang lokal
Eropa, Jepang, dan USA punya produk ini untuk hutan sub-tropis Jenis fungi mikoriza spesifik & berbeda dengan negara lain
Inovasi teknologi bioreklamasi layak untuk dipatenkan, ingin diajukan segera via manajemen kami.
Inovasi ini menggunakan media tumbuh spesifik dan fungi ektomikoriza jarang ditemukan. Aplikasi teknologi ini menghemat penggunaan pupuk kimia dan ramah lingkungan.
ASPEK TEKNIS
+ fungi mikoriza
arbuskula mikoriza arbuskula tanpa fungi
Ujicoba inokulasi fungi mikoriza arbuskula pada tanaman hutan suren umur 2 bulan di Perusahaan Batubara, Tanjung Enim, Sumsel
Input teknologi reklamasi lahan pasca tambang, dikaitkan isu perubahan iklim
Produk inokulan FMA yang praktis u/ produksi bibit tanaman hutan skala massal Perusahaan BUMN dan Swasta Kehutanan tertarik u/ berinvestasi.
Pengguna (produsen bibit) sangat tertarik untuk mengaplikasikannya.
Produk FMA pernah dibagikan gratis
dan skala terbatas, dengan hasil memuaskan.
DAYA TARIK PENGGUNA
Bibit pulai yang telah diinokulasi FMA lokal di persemaian
Kolonisasi FMA Yang telah menyelubungi Sistem perakaran meranti
NILAI TAMBAH BAGI PENGGUNA
• Produk ini hanya satu kali aplikasi seumur hidup, tanpa pupuk kimia, lebih ekonomis, praktis, dan aman bagi lingkungan
Dalam waktu tiga bulan di persemaian, kualitas bibit yang diinokulasi mikoriza signifikan tumbuhnya dan sehat. Pengguna memberikan response positif terhadap teknologi ini.
Ujicoba bibit akasia yang diinokulasi Produk bioreklamasi umur 2.5 bulan
Ujicoba bibit ekaliptus yang diinokulasi Produk bioreklamasi umur 2.5 bulan
+Mikoriza arbuskula
Tanpa Mikoriza
arbuskula +Mikoriza arbuskula Tanpa Mikoriza arbuskula
POTENSI PENGEMBANGAN
Keanekaragaman jenis fungi mikoriza arbuskula sangat berlimpah di hutan Indonesia
Memanfaatkan kandungan bahan aktif fungi mikoriza arbuskula untuk kesehatan manusia Teknologi bioreklamasii untuk memperbaiki areal pasca tambang yang rusak sebagai isu lingkungan perubahan iklim dan mitigasi karbon
Teknologi ini dapat digunakan untuk menetralisir polusi tanah berupa pencemaran logam berat (agen bioremediasi).
Tanpa fungi mikoriza arbuskula
+ fungi mikoriza arbuskula
POTENSI EKSPANSI
Teknologi ini :produksi bibit skala massal Biodiversitas mikroba & memulihkan kondisi lingkungan
Isu perubahan lingkungan dan mitigasi karbon Harga bibit siap tanam Rp 1000-2000/batang Produksi bibit 1 milyar bibit tanaman per tahun, harga produk Rp 100/bibit, maka aplikasi ini memerlukan Rp 100 Milyar/tahun.
RESIKO USAHA (BISNIS)
Akses bahan baku : mudah dan tersedia berlimpah
Teknologi : ada di Badan Litbang kehutanan, perlu lab & SDM Stabilitas proses : telah distandarisasi
Kebijakan:belum ada kebijakan khusus dari pemerintah u/ teknologi Pemasaran : lembaga pemasaran belum terbentuk
Penerimaan masyarakat : belum mendapat informasi ini (pupuk kimia) Resiko bisnis : pengguna tertentu u/bidang kehutanan & lingkungan.
RESIKO OPERASIONAL
Produk ini berisi makhluk hidup (mikroba), ada batas kadaluarsa Produk ini spesifik, ada tingkat efektivitas tiap inang berbeda Aplikasi satu kali pada fase pembibitan.
Aplikasi ini tidak efektif u/ pohon yang sudah ditanam di lapangan. Teknologi ini memerlukan laboratorium dan SDM khusus.
Produksi skala massal untuk > juta-an bibit tanaman per bulan. Bahan baku murah & mudah diperoleh untuk skala massal. Pengawasan mutu produk
Coco Fiber- Sac
Coco Fiber- Sheet
Seeds Microbes Media Biochar etc.
Covercrops Tree seedlings
Covercrops Covercrops
Microbial technology is powering green economy
PELUANG PASAR BIOREKLAMASI
DI KEHUTANAN & PERTAMBANGAN
HTI
Hutan Rakyat
Kebun bibit
Hutan Rawa-Gambut
Semi-arid (NTB& NTT)
Pertambangan KP Besar
Pertambangan KP Kecil
Illegal Mining
Kehutanan
Pertambangan
Perkebunan
Pertanian
Kombinasi teknik penambahan bahan organik & teknologi mikroba pada lahan bekas tambang emas di Pongkor : Eucalyptus pellita umur 1 tahun di lapangan
Siregar dan Siringoringo (2004)
Teknologi Mikroba & Bahan Organik
Mempercepat pertumbuhan
Gmelina arborea pada
Lahan bekas tambang emas (1 tahun)
Siregar dan Siringoringo (2004)
37