• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PEMANFAATAN TANAMAN PEKARANGAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PEMANFAATAN TANAMAN PEKARANGAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA COVID-19"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PEMANFAATAN TANAMAN PEKARANGAN BERBASIS

TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TERDAMPAK BENCANA COVID-19

Empowerment of Communities Affected By Covid-19 Through The Utilization of Home

Yard Plants

Rahmat Widia Sembiring1*

Benny B. Nasution2

Rina Walmiaty Mardi3 *1,2,3Politeknik Negeri Medan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

*email:

rahmatws@polmed.ac.id

Abstrak

Desa Tanjung Baru terletak di Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara, berjarak 15 KM dari Kota Medan. Sebagian larga desa bekerja sebagai buurt pada perusahaan. Sebagai akibat dampak pandemi Covid-19, sebagian warga mengalami pemutusan hubungan kerja, sehingga perekonoian warga menjadi terganggu. Untuk membantu warga desa, perlu dilakukan pelatihan ketrampilan penanaman tanaman pekarangan dengan sistem hidroponik yang menghasilkan produk yang bernilai ekonomi

Kata Kunci: Pelatihan Tanaman Pekarangan Teknologi Infomrasi Covid-19 Keywords: Training Yard Plants Information Technology Covid-19 Abstract

Tanjung Baru Village is located in Tanjung Morawa District, North Sumatra Province, 15 KM from Medan City. Some of the village clan work as buurt for the company. As a result of the impact of the Covid-19 pandemic, some residents experienced layoffs, so that the residents' economy was disrupted. To help the villagers, it is necessary to train in the skills of planting yard plants with a hydroponic system that produces products of economic value.

© 2020. Published by LPPM STIKOM Tunas Bangsa.

This is Open Access article under the CC-BY-SA License (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI:

(2)

PENDAHULUAN

Desa Tanjung Baru terletak di Kecamatan Tanjung Morawa Provinsi Sumatera Utara, berjarak 15 KM dari Kota Medan. Desa ini 12 m diatas permukaan laut dengan sekitar 300 ha adalah dataran. Permasalahan utama yang dihadapi warga desa adalah rengalami pemutusan hubungan kerja, sehingga perekonoian warga menjadi terganggu. Sampai Desember 2019, jumlah penduduk Desa Tanjung Baru 3.212 orang, yang sebagian besarnya adalah buruh di perusahaan. Sebagian besar penghasilan penduduk adalah dari honor buruh, dan juga bertani dengan tanaman palawija. Selain itu penduduk desa juga berternak ayam kampung. Dari kelompok usia produktif, terdapat 70% warga desa yang yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan fisik di desa. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah tanaman pekarangan dengan sistem hidorponik. Hidroponik telah mulai mendapat perhatian masyarakat dan berkembang sejak tahun delapan puluhan, yang dimulai oleh beberapa pengusaha di daerah perkotaan (Rosliana dan Sumarni, 2015). Sistem hidrponik sudah berkembang sangat pesat Heribowo dan Budiana, 2014). Bercocok tanam di pekarangan dengan sistem hidroponik, selain bisa menyalurkan hobi, juga bisa menambah penghasilan keluarga (Hendra dan Andoko, 2014). Mengacu kepada butir analisis situasi diatas, permasalahan yang dihadapi mencakup hal meningkatkan jumlah pemutusan hubungan kerja sebagai dampak pandemi Covid-19.

METODOLOGI

Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan, yakni sebagai berikut:

a) Tahapan atau langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permaslahan spesifik yang dihadapi oleh mitra.

1) Survei area

2) Identifikasi dan analisa permasalahan 3) Rancangan kegiatan pelatihan 4) Pelaksanaan pelatihan 5) Evaluasi pelaksanaan sistem.

b) Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan:

1) Demonstrasi pelaksanaan penyemaian dan penanaman tanaman hidroponik berbasis teknologi informasi.

2) Pelatihan warga desa.

3) Diskusi atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelatihan dan pengelolaan tananannya.

c) Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program dan keberlanjutan program setelah selesai kegiatan PKM dilaksanakan adalah warga melanjutkan penanaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebagai sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Politeknik Negeri Medan (POLMED) senantiasa berupaya terus melakukan upaya peningkatan layanan pendidikan tinggi. Pembuktian yang dicapai adalah POLMED telah berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2008 untuk institusi, Terakreditasi B untuk institusi oleh BAN-PT (SK: 632/SK/BAN-PT/Akred/PT/VI/2015), selain itu 16 program studi telah terkakreditasi B dan satu program studi terakreditasi A, perguruan tinggi terakreditasi B.

POLMED sudah menjadi salah satu perguruan tinggi bidang vokasi yang terbaik dan terbesar yang ada di Indonesia dengan beragam prestasi yang sudah ada. Prestasi yang terbaru adalah memperoleh penghargaan dari Kemenkumham sebagai salah satu perguruan tinggi yang konsisten menggunakan software berlisensi. POLMED saat ini memiliki 6.500 mahasiswa dengan 359 dosen yang tersebar dalam 6 jurusan di 17 program studi.

No. Kode Nama Program Studi Akreditasi

1 63411 Administrasi Bisnis B

(3)

No. Kode Nama Program Studi Akreditasi

3 62303 Akuntansi Keuangan Publik B

4 20401 Elektronika B

5 61406 Keuangan Dan Perbankan A

6 60304 Keuangan dan Perbankan Syariah B

7 60314 Manajemen Bisnis B

8 57401 Manajemen Informatika B

9 22302 Manajemen Rekayasa Konstruksi

Gedung B

10 22301 Perancangan Jalan Dan Jembatan B

11 56401 Teknik Komputer B

12 21406 Teknik Konversi Energi B

13 20403 Teknik Listrik B

14 21401 Teknik Mesin B

15 22401 Teknik Sipil B

16 20402 Teknik Telekomunikasi B

17 93301 Usaha Jasa Pariwisata B

18 - Teknik RPL -

19 - Teknologi Multimedia Grafis -

20 - Sistem Informasi Akuntansi -

Sebagai lembaga pendidikan yang wajib melaksanakan tri dharma pergurun tinggi, Politeknik Negeri Medan sebagai mewajibkan setiap dosen melaksanakan pengabdian masyarakat. Salah satu pengabdian masyarakat yang dijalankan adalah pelatihan pemanfaatan tanaman pekarangan berbasis teknologi informasi sebagai pemberdayaan masyarakat terdampak bencana Covid-19. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

Peserta pelatihan adalah 30 masyarakat yang terdampak Covid-19. Pemilihan peserta pelatihan dilakukan oleh Kepala Desa Tanjung Baru. Pelatihan ini dilaksanakan dengan tiga tahap:

1) Tahap pemilihan tanaman, media dan cara penyemaian

2) Tahap pemindahan dari media penyemaian ke media pembesaran

3) Tahap pemantauan hasil tanaman dan melihat kesiapan panen.

Tahap pemilihan tanaman, media dan cara penyemaian

Tahap ini dilakukan dengan menetapkan cara pemilihan media dan cara penyemaian. Seperti diketahui bahwa ada begitu banyak tanaman yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah, salah satunya adalah tanaman sayuran. Jenis sayuran yang ditanam

juga beragam, seperti pakcoy, bayam, kangkung, selada, dan masih banyak jenis sayuran lainnya.

Pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, dipilih 3 (tiga) jenis tanaman, yaitu pakcoy dan kangkung. Setiap peserta diberikan puluhan bibit untuk ditanam.

Gambar 1. Contoh media penyemaian.

Gambar 2. Tanaman bersuia 3 (tiga) minggu, dan siap

dipanen.

Gambar 3. Peserta pelatihan pada saat penutupan

pengabdian masyarakat.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Politeknik Negeri Medan dilaksanakan dengan 3 (tiga) tahap. Tahap pertama dilakukan pada tanggal 17 September 2020. Kegiatan pada tahap pertama ini adalah penentuan media tanam dan cara

(4)

penanamannya. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi tambahan pengetahuan dan menciptakan tambahan penghasilan bagi keluarga terdampak Covid-19. Untuk memperlancar kegiatan dan sebagai upaya penerapan teknologi informasi, pelaksanaan kegiatan telah menggunakan laptop dan projector. Untuk perluasan informasi dan pengetahuan, juga telah disosialisasikan media sosial berbasi teknologi informasi, seperti facebook, instagram dan youtube, yang berisikan kegiatan hidroponik.

Kegiatan selama tiga tahap ini diikuti oleh 30 warga desa yang terdampak Covid-19. Juga dihadiri sekitar 5 perangkat desa, selain sebagai pendukung kegiatan, perangkat desa juga ikut belajar. Dalam pertemuan tahap pertama, kepada 30 (tiga puluh) warga desa sebagai peserta diserahkan masing-masing satu set strater kit tanaman hidroponik. Setiap set starter kit terdiri dari: satu baki sebagai media tanam, dua set bibit sawi dan kangkong, yang masing-masing set terdiri dari sekitar 100 benih, 2 botol nutrisi, yang sering disebut AB mix, spi (jarum) sebagai pengukur nutrisi yang dicampur ke air. Selama tiga tahap kegiatan pengabdian, juga dihadirkan 2 (dua) orang tenaga ahli hidroponik, yaitu Bapak Mus Muliadi dan Ibu Dian Asmayuni. Kedua tenaga ahli sudah berhasil mengembangkan tanaman hidroponik dalam skala besar, dan sudah dijual di pasar sayur hidroponik Kota Medan dan sekitarnya.

Gambar 4. Kegiatan Pembukaan Pengabdian

Kegiatan tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 26 September 2020. Kegiatan ini dilakukan untuk

melihat keberhasilan peserta pelatihan menyemai bibit yang sudah dilakukan 10 hari sebelumnya.

Gambar 5. Tanaman yang sudah berhasil disemai oleh

peserta dan tumbuh dengan baik

Kegiatan tahap ketiga dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2020, tepatnya 3 (tiga) minggu setelah pemindahan ke media pembesaran.

Gambar 6. Tanaman yang telah berusia 3 minggu dan

siap dipanen

KESIMPULAN

Kegiatan pengabdian masyarakat dapat dikembangkan dan diteruskan dalam berbagai bentuk kegiatan lainnya. Untuk mendukung program pemerintah dan menjaga Kesehatan warga, selama pelaksanaan ketiga kegiatan, selalu dilaksanakan

(5)

protokol Kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih serta penghargaan diberikan kepada Politeknik Negeri Medan yang telah mendukung pendanaan pelaksanaan pengabdaian masyarakat. Juga penghargaan diberikan kepada Kepala Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang, atas perhatian dan kesungguhannya dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.

REFERENSI

Hendra, A.A., Andoko A, Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Pak Tani, Agromedia, 2014 Heribowo, K, Budiana, N.S., Hidroponik Sayuran,

Penebar Swaday Group Group, 2014 Rosliani, R., Sumarni, N., Budidaya Tanaman Sayuran

Dengan Sistem Hidroponik, Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 2005

Gambar

Gambar 2. Tanaman bersuia 3 (tiga) minggu, dan siap  dipanen.
Gambar 5. Tanaman yang sudah berhasil disemai oleh  peserta dan tumbuh dengan baik

Referensi

Dokumen terkait

Hasilnya wujud sistem sekolah dwi aliran dengan kurikulum yang tersendiri di sekolah-sekolah berkenaan sebagai usaha melahirkan pelajar yang bukan sekadar

Selain itu, suatu daerah atau kawasan dapat dikatakan dalam status darurat bencana, ada pada kewenangan Pemerintah Daerah Propinsi, sehingga konflik sosial yang terjadi

Dapat mengurangi overlapping antara berbagai mata pelajaran, karena mata pelajaran disajikan dalam satu unit; menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu,

penyesuaian diri lansia terhadap kematian pasangan hidup di Desa Wanakarsa.

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi secara

The Use of 20-Squares: Add One More Word and Word Clap Games to Teach Vocabulary (A Quasi Experimental Research of the Seventh Graders of SMPN 5 Magelang in the Academic Year of

Latar belakang itulah yang akhirnya mendorong kami, Fakultas Ekonomi UP45 (Universitas Proklamasi 45), untuk menamai jurnal ini dengan nama Maksipreneur , alias Manajemen , Koperasi

Kesejahteraan hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan