• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I. A. Sejarah Singkat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I. A. Sejarah Singkat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I

A. Sejarah Singkat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan Pada zaman Hindia Belanda dahulu, pengusahaan Pelabuhan Belawan ini bernama ”Haven Bedrijf” dan nama ini masih dipakai sampai tahun 1950. Haven Bedrijf Belawan Deli ini mempunyai karyawan/pegawai berjumlah lebih kurang 50 (lima puluh) orang.

Pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia sejak tahun 1960 dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pengendalian pemerintah. Adapun bentuk BUMN yang diberi kewenangan untuk mengelola pelabuhan umum tersebut telah mengalami beberapa perubahan sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam rangka menunjang pembangunan nasional serta mengimbangi pertumbuhan permintaan pelayanan jasa pelabuhan yang dinamis. Bentuk perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Pejabat Haven Bedrijf Periode 1945 – 1950

Menurut catatan yang ada, yang memegang pimpinan atau dengan nama Dedirecteurder Haven pada periode 1945 – 1950 tercatat sebagai berikut:

1. Tahun 1945 - 1946 : Achmad Mardjuki

2. Tahun 1946 – 12 April 1949 : Ir. JJM. Dorbech 3. 12 April 1949 – 02 Oktober 1950 : Mr. G. C. Hardenberg

(2)

2) Haven Bedrijf Menjadi Jawatan Pelabuhan

Pada tahun 1951, nama Haven Bedrijf diubah menjadi Jawatan Pelabuhan. Pimpinan pada jawatan pelabuhan ini adalah Direktur Pelabuhan.

Dan semasa periode ini dapat dicatat nama – nama pejabatnya sebagai berikut:

1. 02 Oktober 1950 – 06 September 1951 : M. Soemarsono 2. 06 September 1951 – 30 Juni 1954 : P. Smeet 3. 30 Juni 1954 – 30 Nopember 1956 : R. Soewondo

3) Perusahaan Pelabuhan Negara

Pada periode tahun 1956 – 1961, nama Pelabuhan Jawatan diganti lagi dengan nama Perusahaan Pelabuhan Negara dengan pejabat pimpinan disebut Direktur Perusahaan Pelabuhan Negara.

Pada periode ini, pejabat yang pernah menjadi direktur adalah sebagai berikut:

1. 30 Nopember 1956 – 02 September 1958 : L.M. Idris 2. 02 September 1958 – 02 Oktober 1958 : M. Markus

(selaku pejabat sementara) 3. 02 Oktober 1958 – 1959 : Ir. Tan Tiang Gie

4. Tahun 1959 – 15 Juli 1959 : D. P. Ferdinandus

(selaku pejabat sementara) 5. 15 Juli 1959 – 1962 : Ir. Soejono

(3)

4) Perusahaan Pelabuhan Negara Menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan (P. N. Pelabuhan)

Pada tahun 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1961 Lembaran Negara No. 128 tahun 1961, nama Perusahaan Pelabuhan Negara diganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah I atau lebih dikenal dengan singkatan P. N. Pelabuhan Daerah I dengan pejabat pimpinannya disebut Direktur P. N. Pelabuhan.

5) PP No. 18/1964 Merubah Sistem Organisasi Pelabuhan

Sistem organisasi kepelabuhan berubah dengan diterbitkannya Peraturan pemerintah No. 18 tahun 1964. Pengusaha tunggal di pelabuhan adalah ”Komandan Penguasa Pelabuhan” yang di dalamnya tergabung Syahbandar sebagai staf operasi dan P.N. Pelabuhan sebagai Staff service dan Staff jasa.

6) Penguasa Pelabuhan (Port Authority) Menjadi Administrator Pelabuhan

P. N. Pelabuhan ditetapkan kembali statusnya seperti semula dan organisasi penguasa pelabuhan lebih diarahkan kepada segi ekonomi dan perdagangan.

Penguasa Pelabuhan diubah menjadi Administrator selaku penanggung jawab tunggal di pelabuhan di dalam organisasi Badan Pengusaha Pelabuhan (BPP) Belawan dengan dibantu semacam penasehat yakni Badan Musyawarah Pelabuhan (BMP) yang mana Administrator Pelabuhan telah berada di bawah pengawasan Kepala Daerah Pelayaran.

(4)

Setelah perubahan struktur organisasi di pelabuhan berdasarkan PP No. 1 tahun 1969 dan PP No. 18/1969, nama Penguasa Pelabuhan (Port Authority) diubah menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Pada tanggal 17 Juli 1969 dilakukan serah terima Penguasa Pelabuhan (Port Authority) Belawan dari Kol. Soejono Hamijoyo yang ketika itu merangkap sebagai Kepala Daerah Pelayaran I kepada Drs. Soemantri sebagai pejabat administrator Pelabuhan Belawan yang pertama dengan disaksikan oleh Menteri Perhubungan RI Frans Reda.

7) Badan Pengusaha Pelabuhan Menjadi Perusahaan Umum

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1983 pelabuhan sebagai salah satu unsur penunjang kelancaran angkutan laut telah ditata kembali, baik status pembinaannya maupun pengelolaannya.

Seluruh pelabuhan yang diusahakandi wilayah nusantara dibagi dalam 4 (empat) kelompok yang pengusahaannya diselenggarakan secara profesional dan menerapkan prinsip – prinsip manajemen serta prinsip – prinsip ekonomi perusahaan dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status Perusahaan Umum (Perum) di lingkungan Departemen Perhubungan.

Belawan termasuk ke dalam Perum Perum Pelabuhan I bersama 18 pelabuhan lainnya yang berada di Sumatera Utara, Aceh, dan Riau. Pejabat pimpinan dari Perum ini terdiri dari beberapa orang direksi sedangkan pelbuhan cabangnya dipimpin oleh kepala cabang, sementara jabatan Adpel tetap ada.

(5)

8) Perusahaan Umum Pelabuhan I Menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 56 tahun 1991 tanggal 19 Oktober 1991 tantang perubahan status Perusahaan Umum Pelabuhan I menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.

Sebagai pimpinan pada Cabang Pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut:

a. Zainal Arifin (Kepala Cabang) : 20 Juli 1989 – 24 Januari 1993 b. Bustami Kasim (General Manager) : 25 Januari 1993 – 12 Agustus 1998 c. Drs. Armen Lubis (General Manager) : 12 Agustus 1998-07Nopember2001 d. Ir. Pudji Hartoyo, Mba (GM) : 07 Nopember 2001 – 13 April 2004 e. Drs. S.J. Aen Syahril TH, Mba, MM : 13 April 2004 – 23 Agustus 2006 f. Drs. H. Embay, SP, MM (GM) : 23 Agustus 2006 – 15 Oktober2008 g. Ir. Syahputra, M. Sm (GM) : 15 Oktober 2006 s/d sekarang

(6)

Sebagai sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang jasa, PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan memerlukan sebuah visi

dan misi dalam menjalankan semua aktivitas kerjanya guna memudahkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan sebagai mind frame dalam menerapkan langkah-langkah yang akan diambil.

1. Visi dan Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan a. Visi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

Diketahui secara luas sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhan berkelas dunia.

b. Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan Menyediakan jasa kepelabuhan berkualitas yang berperan sebagai pusat logistik untuk memuaskan kebutuhan pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya manusia.

2. Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia –I Cabang Belawan.

PT. (Persero). Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan memiliki wilayah usaha sendiri, terdiri dari 15 cabang sebagai SBU (Strategic business Unit) dan meliputi 25 pelabuhan yg tersebar di tiga propinsi, yaitu : propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, propinsi Sumatera Utara dan propinsi Riau. Klasifikasi cabang pelabuhan ditunjukkan pada tabel 2.0

(7)

Tabel 2.0

Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I

No Cabang Kelas Propinsi Kawasan / Perwakilan 1 Belawan Utama Sumatera Utara Kwala Tanjung

2. Dumai I Riau Bagan Siapi-api

3. Tanjung Pinang

I Riau Tanjung Pinang

4. Pekanbaru II Riau 5. Lhokseumawe II Aceh 6. Tanjung Balai Karimun III Riau 7. Tanjung Balai Asahan

III Sumatera Utara

8. Sibolga III Sumatera Utara

9. Malahayati III Aceh Meulaboh.

Sabang

10. Tembilahan III Riau Kuala Enok

11. Rengat IV Riau

12. Kwala Langsa IV Aceh

13. Bengkalis IV Riau

14. Selat Panjang IV Riau

(8)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas dalam rangka menjalankan laju perusahaa maka diperlukan struktur organisasi untuk memudahkan koordinasi kerja antara masing-masing bagian. Struktur organisasi yang jelas akan mempermudah pelaksanaan kerja karena diketahui dengan pasti job description antar tiap bagian.

Struktur organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan telah menggambarkan secara pasti tentang tata letak dan fungsi dari tiap departemen yang ada dalam perusahaan. Bentuk struktur organisasi pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan adalah bentuk lini di mana setiap bawahan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan departemennya masing-masing dan adanya keterkaitan kerja antara satu departemen dengan departemen yang lainnya. Struktur organisasi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan dapat dilihat pada lampiran 2.0.

(9)

Sebagaimana umumnya sebuah perusahaan, struktur organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :

1. Top Management (Direksi), yang terdiri dari: Direktur Utama sebagai pimpinan, Direktur usaha, Direktur Teknik, Direktur Keuangan serta Direktur Personalia dan Umum di mana masing-masing memimpin direktorat yang bersangkutan. Dewan Direksi berperan sebagai penentu kebijakan, mengarahkan dan mengendalikan organisasi.

2. Middle Management (disebut dengan Senior Manajer Bidang - SMB) yang memimpin bidang masing-masing di dalam direktorat yang bersangkutan. Pada tingkat ini termasuk Satuan Pengawas Intern (SPI), bagian Perencananan Informasi dan Pengembangan (Renimbang). Pada tingkat ini, manajer bergerak sebagai pemikir, perencana dan mengendalikan Budget Centre bidang masing - masing.

3. Lower Managemet, merupakan unit pelaksana yang ditetapkan sebagai Strategis Business Unit (SBU) yang terdiri dari cabang-cabang pelabuhan (ada 15 cabang), Unit Terminal Peti Kemas (UTPK), Unit Rumah Sakit, Unit Galangan Kapal serta Balai Pendidikan dan Latihan (BPL). Strategis Business Unit ini merupakan Profit Centre dalam melaksanakan usaha jasa kepelabuhanan.

(10)

Struktur organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan terdiri atas dua bagian besar, yaitu:

1. Struktur Organisasi Kantor Pusat, terdiri dari : a. Direksi;

b. Direktorat Usaha; c. Direktorat Teknik; d. Direktorat Keuangan;

e. Direktorat Personalia dan Administrasi Umum; f. Satuan Pengawas Intern;

g. Bagian Sistem dan Teknologi Informasi; h. Sekretariat Korporasi.

2. Unit Pelaksana, terdiri dari: a. Cabang;

b. Perwakilan; c. Unit Usaha; d. Anak Perusahaan; e. Perusahaan Patungan.

C. Uraian Tugas (Job Description)

Berikut adalah uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari beberapa jabatan dan kedudukan pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan, yaitu:

(11)

1. Direksi

Direksi memiliki tugas pokok, yaitu :

a. Memimpin, mengurus dan mengelola Perseroan sesuai dengan tugas pokok perusahaan;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan ; c. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan ;

d. Melaksanakan kebijakan umum yang telah di gariskan oleh RUPS e. Menyiapkan rencana jangka panjang perusahaan ( RJJP ) dan

rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pada waktunya ; f. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kegiatan perusahaan

dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah di tetapkan oleh RUPS.

Selain itu, Direksi juga memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan organisasi, sumber daya masyarakat dan manajemen perusahaan ;

b. Pengelola kegiatan-kegiatan perusahaan secara terpadu ; c. Pengendalian perusahaan ;

d. Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan. 2. Direktorat Usaha

Direktorat usaha memiliki tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan pemasaran, pelayanan jasa kepelabuhan, aneka usaha, serta pengembangan dan jaminan mutu sesuai dengan kebijakan pengusahaan yang telah di tetapkan perusahaan.

(12)

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Usaha mempunyai fungsi: a. Pembinaan dan penyelenggaraan pemasaran jasa kepelabuhan b. Pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhan c. Pembinaan dan penyelenggaraan aneka usaha

d. Pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan dan jaminan mutu. 3. Direktorat Teknik

Direktorat Teknik mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan perencanaan teknik, pembangunan, pengadaan, pemeliharaan bangunan dan peralatan pelabuhan serta pengendalian lingkungan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Teknik mempunyai tugas : a. Pembinaan dan penyelenggaraan prasarana teknik ;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan sarana teknik ;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan master plan dan lingkungan. 4. Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan administrasi perencanaan dan pengendalian anggaran, perbendaharaan dan portofolio investasi, akuntansi dan kemitraan serta bina lingkungan, sesuai dengan kebijaksanaan yang di tetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Keuangan mempunyai tugas:

a. Pembinaan dan penyelenggaraan administrasi perencanaan dan pengendalian anggaran ;

(13)

b. Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan dan portfolio investasi;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi ;

d. Pembinaaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina lingkungan. 5. Direktorat Personalia dan Administrasi Umum

Direktorat Personalia dan Administrasi Umum mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, memelihara hubungan industrial, kesejahteraan pegawai serta administrasi personalia yang telah di tetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Personalia dan Administrasi Umum mempunyai fungsi:

a. Perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia; b. Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan industrial, kesejahteraan

pegawai dan administrasi personalia 6. Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Intern mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam melakukan penilaian secara independent atas pengendalian pengelolaan perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada bidang-bidang dan unit-unit kerja di lingkungan perusahaan serta memberikan laporan dan saran-saran perbaikan kepada direktur utama dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan yang efisien, efektif dan ekonomis dalam rangka mendorong perwujudan good corporate governance.

(14)

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Satuan Pengawas Intern mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan penilaian pelaksanaan sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen perusahaan ;

b. Penyelenggaraan pemeriksaan keuangan dan operasional perusahaan ; c. Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih efektif di

perusahaan;

d. Pemantau dan mengupayakan penetapan good corporate governance. e. Penyelenggaraan dokumentasi laporan hasil pemeriksaan dan tindak

lanjut temuan pemeriksaan serta ketatausahaan dan kesekretariatan satuan pengawas intern.

f. Bersama dengan Komite Audit penyiap Audit charter dan memantau pelaksanaannya.

7. Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Bagian Perencanaan dan Pengembangan mmpunyai tugas menyiapkan pembinaan renbang, menyusun program kerja dan rencana jangka panjang perusahaan (RJJP), melakukan penelitian pengembangan perusahaan dan menyiapkan kajian kelayakan investasi dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Perencanaan dan Pengembangan mempunyai fungsi :

(15)

a. Penyiapan pembinaan renbang dan penyusutan program kerja serta RJJP melalui pengintegrasian rencana fungsional masing-masing direktorat;

b. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta penyelenggaraan penelitian dan pengumpulan serta pengolahan data renbang;

c. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta penyelenggaraan kerja serta kajian kelayakan sebelum pelaksanaan pekerjaan investasi.

8. Bagian Sistem dan Teknologi Informasi

Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan merancang, membangun, memelihara dan mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang efektif dan efisien, serta mengumpulkan dan mengolah data (data base) dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

a. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan kegiatan merancang, membangun, memelihara serta mengembangkan teknologi informasi yang efektif dan efisien;

b. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan sistem informasi dan pengumpulan serta pengelolaan

(16)

data (Data Base), serta implementasi sistem dukungan pengambilan keputusan (Decision Support System);

c. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja di bidang operasi sistem komputer, analisis sistem dan pemprograman computer, guna peningkatan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya manusia.

9. Sekretariat Korporasi

Sekretariat korporasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan public relation, protokol, dan kehumasan dan hubungan intenasional, kegiatan hukum dan perikatan, kegiatan kesekretariatan direksi untuk melancarkan tugas-tugas kepengurusan perusahaan.

Untuk melancarkan tugasnya, Sekretariat Korporasi mempunyai fungsi: a. Peningkatan citra perusahaan dan penyiapan informasi perusahaan

yang dibutuhkan oleh pihak eksternal;

b. Fasilitator direksi dalam menjalankan pengelolaan perusahaan; c. Penyelenggara rapat direksi, rapat umum pemegang saham dan rapat

umum pemegang saham luar biasa; d. Penelaah peraturan perusahaan;

e. Penjagaan kepentingan umum dan perikatan perusahaan serta pemantauan atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan keterbukaan.

(17)

D. Bidang Usaha yang Dijalankan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Bidang usaha yang dijalankan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan adalah menyelenggarakan pengusahaan pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang terhadap kelancaran arus kapal, barang dan penumpang melalui pelabuhan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan yang tertuang dalam pasal 3 ayat 2 akta Notaris Imas Fatimah Nomor 1 tanggal 1 Desember 1992 yang telah termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 1 Nopember 1994 Nomor 87 tanggal 2 Januari 1999 Nomor 01 adalah sebagai berikut :

1. Penyedia dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk

lalu lintas dan tempat-tempat berlabuhnya kapal ;

2. Penyedia dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal;

3. Penyedia dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo) dan kendaraan;

4. Penyedia dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi purpose, penumpang, pelayaran, rakyat dan Ro-Ro;

5. Penyedia dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan dan tangki/atau tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serat peralatan pelabuhan;

(18)

6. Penyedia dan/atau pelayanan jasa tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri, dan gedung-gedung/ bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi modal;

7. Penyedia dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan instalasi limbah serta pembuangan sampah;

8. Penyedia dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan

9. Penyedia dan/atau pelayanan kegiatan konsilidasi dan distribisi barang termasuk hewan;

10. Penyedia dan/atau pelayanan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan;

11. Pengusaha dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistik.

Selain kegiatan utama di atas, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I dapat melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan, meliputi:

1. Jasa angkutan

2. Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan

3. Jasa perawatan kapal dan perawatan di bidang kepelabuhanan

4. Jasa pelayanan alih muat dari kapal (Ship to Ship Transfer) termasuk jasa ikutan lainnya

(19)

6. Fasilitas pariwisata dan perhotelan

7. Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan 8. Jasa komunikasi dan informasi

9. Jasa konstruksi kepelabuhanan 10. Jasa forwarding/ekspedisi

11. Tempat tunggu kendaraan bermotor dan shuttle bus 12. Jasa penyelaman (salvage)

13. Jasa tally

14. Jasa pas pelabuhan 15. Jasa timbangan

E. Kinerja Usaha Terkini

1. Kerja sama pengelolaan air kapal / umum yang layak minum di Pelabuhan Belawan, Dumai, dan Tanjung Balai Karimun.

2. Kerja sama pelayanan penundaan kapal di Pelabuhan Belawan, Dumai, dan Tanjung Balai Karimun.

3. Kerja sama pengoperasian Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) di lingkungan kerja PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.

4. Kerja sama pengoperasian Container Gantry Crane di Terminal Internasional UTPK Medan.

5. Kerja sama penanganan bongkar muat komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan ikutannya di Pelabuhan Belawan

6. Kerja sama pengoperasian pelabuhan umum Teluk Lembu Pekanbaru khusus kegiatan bongkar muat peti kemas.

(20)

7. Pengoperasian Public Tank Storage untuk komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya di Pelabuhan Belawan.

8. Pengoperasian gedung curah kering khusus untuk komoditi bungkil di Pelabuhan Belawan.

9. Kerja sama pengoperasian alat bongkar muat untuk handling container di Terminal Container Pelabuhan Parawang Pekanbaru.

10. Kerja sama pengelolaan dan pengoperasian area Ship To Ship (STS) Transfer Perairan Karimun di Cabang Tanjung Balai Karimun.

11. Kerja sama penegelolaan dan pengoperasian Ship Transit Ancharage Area di area perairan Pulau Nipah di luar DLKR/DLKP Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana

F. Rencana Kegiatan

Terdapat sejumlah investasi strategis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk 5 (lima) tahun mendatang. Investasi tersebut secara umum mengarah kepada pencapaian quality process system, leadership, human resousrces systems, pengembangan teknologi informasi dan pengembangan aset serta fokus kepada pelanggan. Program investasi strategis selama 5 (lima) tahun mendatang adalah:

1. Pengembangan BICT

2. Pengembangan Terminal Curah Cair dan Curah Kering Belawan 3. Pengembangan Terminal Curah Cair dan Curah Kering Dumai 4. Pengembangan Terminal Curah Cair Kuala Enok

Referensi

Dokumen terkait

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan

Diktum KETIGA menyatakan: 1. Areal tanah yang sebagaimana disebut dalam diktum PERTAMA, ditetapkan sebagai daerah lingkungan kerja pelabuhan. 2) Areal tanah yang merupakan daerah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan sistem informasi akuntansi penggajian serta pengendalian internal yang digunakan di PT.(Persero) Pelabuhan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang terdiri dari prosedur, pihak, fungsi, dan dokumen pada PT Pelabuhan Indonesia I

Divisi Pelayanan Kapal Barang dan PPSA mempunyai tugas pokok menyiapkan perencanaan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan pemanduan, penyiapan armada kepanduan,

yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan.. Dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Pelabuhan Panjang memiliki sistem kerja dalam kerangka ISO 9001 dan memiliki standar pengamanan pelabuhan yang tersertifikasi oleh ISPS Code (soft infrastructure), dan

IPC berkantor pusat di Jakarta dan memiliki wilayah operasi di 10 provinsi serta mengelola 12 pelabuhan yang diusahakan; yaitu yaitu Pelabuhan Teluk Bayur di Sumatera Barat, Pelabuhan