• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I

CABANG BELAWAN

OLEH:

RAHAYU DWI HARTATY 082102122

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan setetes dari lautan ilmunya kepada penulis serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat mencurahkan buah pikirannya melalui penyusunan tugas akhir yang bejudul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan”. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Kritik dan saran yang konstruktif untuk kemajuan tugas akhir ini sangat diharapkan oleh penulis untuk perbaikan di kemudian hari. Penulisan serta penyelesaian tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Teristimewa untuk Ibunda Hj. Rosliana dan Ayahanda H. Hasanuddin, S.E. yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan moril maupun materiil serta limpahan kasih sayang dan do’a yang tidak ternilai kepada penulis. Tidak lupa juga kepada saudara-saudaraku tersayang (Sri Utami Ningsih, Dian Tri Anggraini dan Retno Kusuma Dewi) yang telah memberikan do’a dan dukungannya selama ini.

2. Keluarga besar saya terutama Bude Rukiah dan Pakde Senen yang telah banyak membantu saya selama menyelesaikan perkuliahan ini.

(3)

4. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang selama ini telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Seluruh dosen beserta para staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang selama ini telah banyak membantu penulis.

7. Para pegawai PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

8. Seluruh teman – teman yang saya sayangi, khususnya kepada teman di saat suka duka yakni Raymika Caniago, Ade momo, Wirda koko, Gita yoyo, Dhita gogo, Yuni, Ima, bang Rangga, Tri, dan Dina.

9. Kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Dengan segala kerendahan hati, penulis mempersembahkan tugas akhir ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 16 Juni 2011

Rahayu Dwi Hartaty

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian ... 5

E. Metode Analisis Data ... 6

F. Rencana Penulisan ... 7

G. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN A. Sejarah Singkat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ... 9

1. Visi dan Misi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan a. Visi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ... 14

(5)

2. Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit

PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ... 14

B. Struktur Organisasi ... 16

C. Uraian Tugas (Job Description) ... 18

D. Bidang Usaha yang Dijalankan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan ... 25

E. Kinerja Usaha Terkini ... 27

F. Rencana Kegiatan ... 28

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Pengawasan Internal Gaji dan Upah ... 30

B. Pengertian Gaji dan Upah ... 35

C. Unsur-Unsur Gaji dan Upah ... 38

D. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 44

E. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah ... 46

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.0 Jadwal Penyelesaian Tugas Akhir ... 7 Tabel 2.0 Klasifikasi Cabang Pelabuhan sebagai Strategic Business Unit

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat. Para pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap survive di bidangnya serta tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya. Pertumbuhan dunia usaha yang pesat ini dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaaan dagang, atau perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah atau usaha besar.

Pada umumnya, setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan laba dan mengembangkan usahanya kecuali perusahaan nirlaba. Berbagai sarana dan usaha dilakukan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terealisasikan. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor tenaga kerja. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja.

(8)

tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban yang menjadi tanggung jawabnya.

Masalah di atas tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji dan upah yang diterima, melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang berkaitan dengan moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan memiliki rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji dan upah yang seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan, dan sebaliknya apabila tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji dan upah yang seimbang dengan kontribusinya di perusahaan, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya melakukan tindakan-tindakan seperti: melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.

(9)

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan merupakan salah satu instansi pemerintahan di bidang perhubungan, yang mana di dalamnya terdapat struktur organisasi yang masing-masing memiliki jabatan. Hal ini bisa saja membuat mereka merasa kesulitan dalam mengadakan pengawasan atas gaji dan upah kepada para pegawai. Mengingat masalah gaji dan upah merupakan masalah yang sangat sensitif, maka perusahaan perlu mengembangkan suatu pengawasan internal terhadap gaji dan upah.

Dalam pengawasan internal gaji dan upah ini diupayakan agar dapat terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan tenaga kerja. Pemberian gaji, tunjangan, insentif, bonus, dan lain-lain merupakan salah satu usaha perusahaan untuk memotivasi para pegawai. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang gaji dan upah. Disini penulis menyusun tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan”.

B. Perumusan Masalah

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menuntut perusahaan agar mampu meningkatkan kualitas produktivitasnya agar mampu bersaing dengan perusahaan lain. Untuk itu perlu meningkatkan kualitas pegawai kerja, pengendalian kualitas, dan pengendalian biaya yang baik. Semua hal itu erat hubungannya dengan masalah penggajian dan pengupahan yang diterapkan dalam perusahaan.

(10)

pendistribusian gaji dan upah yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu sendiri. Dengan adanya pengawasan internal yang tegas dan objektif, perusahaan dapat mendorong para pegawai untuk semakin produktif lagi dan bertindak jujur terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mencoba untuk membahas permasalahan “Bagaimana penerapan Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan gaji dan upah pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

2. Untuk mengetahui sistem penggajian dan pengupahan yang sebenarnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai pengawasan internal gaji dan upah, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang, dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(11)

3. Bagi peneliti lain, dapat digunakan penulis lain sebagai pembanding dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang dengan pembahasan dan tema yang sama.

D. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa

data yang dilakukan menggunakan metode penilitian secara ilmiah. Adapun metode penelitian yang digunakan:

1. Sumber Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh penulis langsung dari perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian, dalam hal ini adalah PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dari sumber lain seperti buku, surat kabar, dan media lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.

2. Jenis Penelitian

a. Library Research, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh

data berdasarkan bahan – bahan kepustakaan melalui buku – buku dan majalah.

b. Field Research, yaitu penelitian yang berlangsung dilakukan di PT

(12)

1) Observasi

Yaitu penulis secara langsung mengamati prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah untuk mendapatkan gambaran yang jelas.

2) Wawancara

Yaitu penulis mengajukan pertanyaan kepada pihak yang terkait dengan objek penelitian.

E. Metode Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

2. Metode Deduktif

(13)

F. Rencana Penulisan Jadwal Survei/Observasi

[image:13.595.106.515.302.447.2]

Penelitian ini dilakukan di kantor PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan yang beralamat di Jl. R. Sulian No . 1 Belawan 20411, waktu penelitian dilakukan dari tanggal 14 Mei 2011 sampai dengan 27 Mei 2011.

Tabel 1.0

Jadwal Penyelesaian Tugas Akhir

NO KEGIATAN MEI JUNI

I II III IV I II III 1 Pengajuan Judul

2 Pengajuan Dosen Pembimbing 3 Pengumpulan Data

4 Pengolahan dan Analisis Data 5 Penyusunan Tugas Akhir

6 Bimbingan dan Penyempurnaan Tugas Akhir

7 Pengesahan Tugas Akhir

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

(14)

BAB II : PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I

Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan pengawasan internal gaji dan upah, pengertian gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur pencatatan gaji dan upah, perhitungan gaji dan upah, dan hasil penelitian mengenai sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini, dimana berisi kesimpulan dan saran yang diambil

(15)

BAB II

PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I

A. Sejarah Singkat PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan Pada zaman Hindia Belanda dahulu, pengusahaan Pelabuhan Belawan ini bernama ”Haven Bedrijf” dan nama ini masih dipakai sampai tahun 1950. Haven Bedrijf Belawan Deli ini mempunyai karyawan/pegawai berjumlah lebih kurang 50 (lima puluh) orang.

Pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia sejak tahun 1960 dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pengendalian pemerintah. Adapun bentuk BUMN yang diberi kewenangan untuk mengelola pelabuhan umum tersebut telah mengalami beberapa perubahan sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam rangka menunjang pembangunan nasional serta mengimbangi pertumbuhan permintaan pelayanan jasa pelabuhan yang dinamis. Bentuk perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Pejabat Haven Bedrijf Periode 1945 – 1950

Menurut catatan yang ada, yang memegang pimpinan atau dengan nama Dedirecteurder Haven pada periode 1945 – 1950 tercatat sebagai berikut:

(16)

2) Haven Bedrijf Menjadi Jawatan Pelabuhan

Pada tahun 1951, nama Haven Bedrijf diubah menjadi Jawatan Pelabuhan. Pimpinan pada jawatan pelabuhan ini adalah Direktur Pelabuhan.

Dan semasa periode ini dapat dicatat nama – nama pejabatnya sebagai berikut:

1. 02 Oktober 1950 – 06 September 1951 : M. Soemarsono 2. 06 September 1951 – 30 Juni 1954 : P. Smeet 3. 30 Juni 1954 – 30 Nopember 1956 : R. Soewondo

3) Perusahaan Pelabuhan Negara

Pada periode tahun 1956 – 1961, nama Pelabuhan Jawatan diganti lagi dengan nama Perusahaan Pelabuhan Negara dengan pejabat pimpinan disebut Direktur Perusahaan Pelabuhan Negara.

Pada periode ini, pejabat yang pernah menjadi direktur adalah sebagai berikut:

1. 30 Nopember 1956 – 02 September 1958 : L.M. Idris 2. 02 September 1958 – 02 Oktober 1958 : M. Markus

(selaku pejabat sementara) 3. 02 Oktober 1958 – 1959 : Ir. Tan Tiang Gie

4. Tahun 1959 – 15 Juli 1959 : D. P. Ferdinandus

(17)

4) Perusahaan Pelabuhan Negara Menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan (P. N. Pelabuhan)

Pada tahun 1961, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1961 Lembaran Negara No. 128 tahun 1961, nama Perusahaan Pelabuhan Negara diganti lagi menjadi Perusahaan Negara Pelabuhan Daerah I atau lebih dikenal dengan singkatan P. N. Pelabuhan Daerah I dengan pejabat pimpinannya disebut Direktur P. N. Pelabuhan.

5) PP No. 18/1964 Merubah Sistem Organisasi Pelabuhan

Sistem organisasi kepelabuhan berubah dengan diterbitkannya Peraturan pemerintah No. 18 tahun 1964. Pengusaha tunggal di pelabuhan adalah ”Komandan Penguasa Pelabuhan” yang di dalamnya tergabung Syahbandar sebagai staf operasi dan P.N. Pelabuhan sebagai Staff service dan Staff jasa.

6) Penguasa Pelabuhan (Port Authority) Menjadi Administrator Pelabuhan

P. N. Pelabuhan ditetapkan kembali statusnya seperti semula dan organisasi penguasa pelabuhan lebih diarahkan kepada segi ekonomi dan perdagangan.

(18)

Setelah perubahan struktur organisasi di pelabuhan berdasarkan PP No. 1 tahun 1969 dan PP No. 18/1969, nama Penguasa Pelabuhan (Port Authority) diubah menjadi Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Pada tanggal 17 Juli 1969 dilakukan serah terima Penguasa Pelabuhan (Port Authority) Belawan dari Kol. Soejono Hamijoyo yang ketika itu merangkap sebagai Kepala Daerah Pelayaran I kepada Drs. Soemantri sebagai pejabat administrator Pelabuhan Belawan yang pertama dengan disaksikan oleh Menteri Perhubungan RI Frans Reda.

7) Badan Pengusaha Pelabuhan Menjadi Perusahaan Umum

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1983 pelabuhan sebagai salah satu unsur penunjang kelancaran angkutan laut telah ditata kembali, baik status pembinaannya maupun pengelolaannya.

Seluruh pelabuhan yang diusahakandi wilayah nusantara dibagi dalam 4 (empat) kelompok yang pengusahaannya diselenggarakan secara profesional dan menerapkan prinsip – prinsip manajemen serta prinsip – prinsip ekonomi perusahaan dalam bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status Perusahaan Umum (Perum) di lingkungan Departemen Perhubungan.

(19)

8) Perusahaan Umum Pelabuhan I Menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 56 tahun 1991 tanggal 19 Oktober 1991 tantang perubahan status Perusahaan Umum Pelabuhan I menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.

Sebagai pimpinan pada Cabang Pelabuhan Belawan adalah sebagai berikut:

(20)

Sebagai sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang jasa, PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan memerlukan sebuah visi

dan misi dalam menjalankan semua aktivitas kerjanya guna memudahkan pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan sebagai mind frame dalam menerapkan langkah-langkah yang akan diambil.

1. Visi dan Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan a. Visi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

Diketahui secara luas sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhan berkelas dunia.

b. Misi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan Menyediakan jasa kepelabuhan berkualitas yang berperan sebagai pusat logistik untuk memuaskan kebutuhan pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan sumber daya manusia.

2. Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit PT. (PERSERO) Pelabuhan Indonesia –I Cabang Belawan.

(21)
[image:21.595.110.510.199.758.2]

Tabel 2.0

Klasifikasi Cabang Pelabuhan Sebagai Strategic Business Unit PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I

No Cabang Kelas Propinsi Kawasan / Perwakilan 1 Belawan Utama Sumatera Utara Kwala Tanjung

2. Dumai I Riau Bagan Siapi-api

3. Tanjung Pinang

I Riau Tanjung Pinang

4. Pekanbaru II Riau 5. Lhokseumawe II Aceh 6. Tanjung Balai

Karimun

III Riau

7. Tanjung Balai Asahan

III Sumatera Utara

8. Sibolga III Sumatera Utara

9. Malahayati III Aceh Meulaboh. Sabang 10. Tembilahan III Riau Kuala Enok

11. Rengat IV Riau

12. Kwala Langsa IV Aceh 13. Bengkalis IV Riau

14. Selat Panjang IV Riau

(22)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas dalam rangka menjalankan laju perusahaa maka diperlukan struktur organisasi untuk memudahkan koordinasi kerja antara masing-masing bagian. Struktur organisasi yang jelas akan mempermudah pelaksanaan kerja karena diketahui dengan pasti job description antar tiap bagian.

(23)

Sebagaimana umumnya sebuah perusahaan, struktur organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :

1. Top Management (Direksi), yang terdiri dari: Direktur Utama sebagai

pimpinan, Direktur usaha, Direktur Teknik, Direktur Keuangan serta Direktur Personalia dan Umum di mana masing-masing memimpin direktorat yang bersangkutan. Dewan Direksi berperan sebagai penentu kebijakan, mengarahkan dan mengendalikan organisasi.

2. Middle Management (disebut dengan Senior Manajer Bidang - SMB) yang memimpin bidang masing-masing di dalam direktorat yang bersangkutan. Pada tingkat ini termasuk Satuan Pengawas Intern (SPI), bagian Perencananan Informasi dan Pengembangan (Renimbang). Pada tingkat ini, manajer bergerak sebagai pemikir, perencana dan mengendalikan Budget Centre bidang masing - masing.

3. Lower Managemet, merupakan unit pelaksana yang ditetapkan sebagai Strategis Business Unit (SBU) yang terdiri dari cabang-cabang pelabuhan

(ada 15 cabang), Unit Terminal Peti Kemas (UTPK), Unit Rumah Sakit, Unit Galangan Kapal serta Balai Pendidikan dan Latihan (BPL). Strategis Business Unit ini merupakan Profit Centre dalam melaksanakan usaha jasa

(24)

Struktur organisasi PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia - I Cabang Belawan terdiri atas dua bagian besar, yaitu:

1. Struktur Organisasi Kantor Pusat, terdiri dari : a. Direksi;

b. Direktorat Usaha; c. Direktorat Teknik; d. Direktorat Keuangan;

e. Direktorat Personalia dan Administrasi Umum; f. Satuan Pengawas Intern;

g. Bagian Sistem dan Teknologi Informasi; h. Sekretariat Korporasi.

2. Unit Pelaksana, terdiri dari: a. Cabang;

b. Perwakilan; c. Unit Usaha; d. Anak Perusahaan; e. Perusahaan Patungan.

C. Uraian Tugas (Job Description)

(25)

1. Direksi

Direksi memiliki tugas pokok, yaitu :

a. Memimpin, mengurus dan mengelola Perseroan sesuai dengan tugas pokok perusahaan;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan ; c. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan ;

d. Melaksanakan kebijakan umum yang telah di gariskan oleh RUPS e. Menyiapkan rencana jangka panjang perusahaan ( RJJP ) dan

rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pada waktunya ; f. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kegiatan perusahaan

dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah di tetapkan oleh RUPS.

Selain itu, Direksi juga memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan organisasi, sumber daya masyarakat dan manajemen perusahaan ;

b. Pengelola kegiatan-kegiatan perusahaan secara terpadu ; c. Pengendalian perusahaan ;

d. Perencanaan pengembangan sarana dan prasarana pelabuhan. 2. Direktorat Usaha

(26)

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Usaha mempunyai fungsi: a. Pembinaan dan penyelenggaraan pemasaran jasa kepelabuhan b. Pembinaan dan penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhan c. Pembinaan dan penyelenggaraan aneka usaha

d. Pembinaan dan penyelenggaraan pengembangan dan jaminan mutu. 3. Direktorat Teknik

Direktorat Teknik mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan perencanaan teknik, pembangunan, pengadaan, pemeliharaan bangunan dan peralatan pelabuhan serta pengendalian lingkungan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Teknik mempunyai tugas : a. Pembinaan dan penyelenggaraan prasarana teknik ;

b. Pembinaan dan penyelenggaraan sarana teknik ;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan master plan dan lingkungan. 4. Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan kegiatan administrasi perencanaan dan pengendalian anggaran, perbendaharaan dan portofolio investasi, akuntansi dan kemitraan serta bina lingkungan, sesuai dengan kebijaksanaan yang di tetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Keuangan mempunyai tugas:

(27)

b. Pembinaan dan penyelenggaraan perbendaharaan dan portfolio investasi;

c. Pembinaan dan penyelenggaraan akuntansi ;

d. Pembinaaan dan penyelenggaraan kemitraan dan bina lingkungan. 5. Direktorat Personalia dan Administrasi Umum

Direktorat Personalia dan Administrasi Umum mempunyai tugas membina dan menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, memelihara hubungan industrial, kesejahteraan pegawai serta administrasi personalia yang telah di tetapkan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Direktorat Personalia dan Administrasi Umum mempunyai fungsi:

a. Perencanaan dan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia; b. Pembinaan dan penyelenggaraan hubungan industrial, kesejahteraan

pegawai dan administrasi personalia 6. Satuan Pengawas Intern

(28)

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Satuan Pengawas Intern mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan penilaian pelaksanaan sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen perusahaan ;

b. Penyelenggaraan pemeriksaan keuangan dan operasional perusahaan ; c. Pendorong pelaksanaan pengawasan melekat yang lebih efektif di

perusahaan;

d. Pemantau dan mengupayakan penetapan good corporate governance. e. Penyelenggaraan dokumentasi laporan hasil pemeriksaan dan tindak

lanjut temuan pemeriksaan serta ketatausahaan dan kesekretariatan satuan pengawas intern.

f. Bersama dengan Komite Audit penyiap Audit charter dan memantau pelaksanaannya.

7. Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Bagian Perencanaan dan Pengembangan mmpunyai tugas menyiapkan pembinaan renbang, menyusun program kerja dan rencana jangka panjang perusahaan (RJJP), melakukan penelitian pengembangan perusahaan dan menyiapkan kajian kelayakan investasi dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

(29)

a. Penyiapan pembinaan renbang dan penyusutan program kerja serta RJJP melalui pengintegrasian rencana fungsional masing-masing direktorat;

b. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta penyelenggaraan penelitian dan pengumpulan serta pengolahan data renbang;

c. Penyiapan pembinaan dan penyusunan program kerja serta penyelenggaraan kerja serta kajian kelayakan sebelum pelaksanaan pekerjaan investasi.

8. Bagian Sistem dan Teknologi Informasi

Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan merancang, membangun, memelihara dan mengembangkan sistem dan teknologi informasi yang efektif dan efisien, serta mengumpulkan dan mengolah data (data base) dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bagian Sistem dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

a. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja dan penyelenggaraan kegiatan merancang, membangun, memelihara serta mengembangkan teknologi informasi yang efektif dan efisien;

(30)

data (Data Base), serta implementasi sistem dukungan pengambilan keputusan (Decision Support System);

c. Penyiapan pembinaan, penyusunan program kerja di bidang operasi sistem komputer, analisis sistem dan pemprograman computer, guna peningkatan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya manusia.

9. Sekretariat Korporasi

Sekretariat korporasi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan, menyusun program kerja dan menyelenggarakan kegiatan public relation, protokol, dan kehumasan dan hubungan intenasional, kegiatan hukum dan perikatan, kegiatan kesekretariatan direksi untuk melancarkan tugas-tugas kepengurusan perusahaan.

Untuk melancarkan tugasnya, Sekretariat Korporasi mempunyai fungsi: a. Peningkatan citra perusahaan dan penyiapan informasi perusahaan

yang dibutuhkan oleh pihak eksternal;

b. Fasilitator direksi dalam menjalankan pengelolaan perusahaan; c. Penyelenggara rapat direksi, rapat umum pemegang saham dan rapat

umum pemegang saham luar biasa; d. Penelaah peraturan perusahaan;

(31)

D. Bidang Usaha yang Dijalankan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan

Bidang usaha yang dijalankan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan adalah menyelenggarakan pengusahaan pelayanan jasa kepelabuhan dan usaha lainnya yang menunjang terhadap kelancaran arus kapal, barang dan penumpang melalui pelabuhan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia – I Cabang Belawan yang tertuang dalam pasal 3 ayat 2 akta Notaris Imas Fatimah Nomor 1 tanggal 1 Desember 1992 yang telah termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 1 Nopember 1994 Nomor 87 tanggal 2 Januari 1999 Nomor 01 adalah sebagai berikut :

1. Penyedia dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk

lalu lintas dan tempat-tempat berlabuhnya kapal ;

2. Penyedia dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal;

3. Penyedia dan/atau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering (general cargo) dan kendaraan;

4. Penyedia dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi purpose, penumpang, pelayaran, rakyat dan Ro-Ro;

(32)

6. Penyedia dan/atau pelayanan jasa tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri, dan gedung-gedung/ bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi modal;

7. Penyedia dan/atau pelayanan listrik, air minum, dan instalasi limbah serta pembuangan sampah;

8. Penyedia dan/atau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan

9. Penyedia dan/atau pelayanan kegiatan konsilidasi dan distribisi barang termasuk hewan;

10. Penyedia dan/atau pelayanan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan;

11. Pengusaha dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistik.

Selain kegiatan utama di atas, PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I dapat melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan, meliputi:

1. Jasa angkutan

2. Jasa persewaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan

3. Jasa perawatan kapal dan perawatan di bidang kepelabuhanan

4. Jasa pelayanan alih muat dari kapal (Ship to Ship Transfer) termasuk jasa ikutan lainnya

(33)

6. Fasilitas pariwisata dan perhotelan

7. Jasa konsultan dan surveyor kepelabuhanan 8. Jasa komunikasi dan informasi

9. Jasa konstruksi kepelabuhanan 10. Jasa forwarding/ekspedisi

11. Tempat tunggu kendaraan bermotor dan shuttle bus 12. Jasa penyelaman (salvage)

13. Jasa tally

14. Jasa pas pelabuhan 15. Jasa timbangan

E. Kinerja Usaha Terkini

1. Kerja sama pengelolaan air kapal / umum yang layak minum di Pelabuhan Belawan, Dumai, dan Tanjung Balai Karimun.

2. Kerja sama pelayanan penundaan kapal di Pelabuhan Belawan, Dumai, dan Tanjung Balai Karimun.

3. Kerja sama pengoperasian Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS) di lingkungan kerja PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I.

4. Kerja sama pengoperasian Container Gantry Crane di Terminal Internasional UTPK Medan.

5. Kerja sama penanganan bongkar muat komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan ikutannya di Pelabuhan Belawan

(34)

7. Pengoperasian Public Tank Storage untuk komoditi minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya di Pelabuhan Belawan.

8. Pengoperasian gedung curah kering khusus untuk komoditi bungkil di Pelabuhan Belawan.

9. Kerja sama pengoperasian alat bongkar muat untuk handling container di Terminal Container Pelabuhan Parawang Pekanbaru.

10. Kerja sama pengelolaan dan pengoperasian area Ship To Ship (STS) Transfer Perairan Karimun di Cabang Tanjung Balai Karimun.

11. Kerja sama penegelolaan dan pengoperasian Ship Transit Ancharage Area di area perairan Pulau Nipah di luar DLKR/DLKP Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dengan PT. Maxsteer Dyrynusa Perdana

F. Rencana Kegiatan

Terdapat sejumlah investasi strategis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk 5 (lima) tahun mendatang. Investasi tersebut secara umum mengarah kepada pencapaian quality process system, leadership, human resousrces systems, pengembangan teknologi informasi dan pengembangan aset serta fokus kepada pelanggan. Program investasi strategis selama 5 (lima) tahun mendatang adalah:

1. Pengembangan BICT

2. Pengembangan Terminal Curah Cair dan Curah Kering Belawan 3. Pengembangan Terminal Curah Cair dan Curah Kering Dumai 4. Pengembangan Terminal Curah Cair Kuala Enok

(35)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan membutuhkan tenaga yang ahli di dalam bidangnya. Untuk meningkatkan kualitas para pegawai/pekerja menjadi sumber daya yang mampu bersaing di era global nantinya sehingga tenaga kerja mempunyai peran yang sangat penting di dalamnya. Pimpinan harus berusaha merangsang pegawainya agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.

(36)

A. Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Dalam perusahaan ini, Direktur Utama dibantu oleh satuan pengawasan intern untuk melakukan penilaian secara independen atas sistem pengawasan pengelolaan perusahaan dan penilaian atas pelaksanaan pengelolaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada kantor pusat, cabang-cabang pelabuhan dan unit usaha di lingkungan perusahaan. Menurut teori Mulyadi (2001) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, sistem pengawasan internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.

Berikut dijelaskan beberapa pengertian pengawasan internal menurut menurut para ahli:

1. Menurut Mulyadi (2001; 373):

Suatu proses pengawasan yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut :

a. Laporan keuangan yang dapat diandalkan,

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, c. Efektifitas dalam efisiensi operasi perusahaan.

2. Menurut Carl S. Warrens, James M. Reeve, dan Philip E. Fees (2005;229):

(37)

3. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2002; 29):

“Organisasi serta metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisien usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah dilegalisirkan”.

Dari defenisi di atas, pengawasan internal atas gaji adalah suatu keadaan dimana prosedur kerja yang diikuti dapat menghindari penyelewengan, penggelapan, kecurangan, dan pencurian yang setidak-tidaknya dapat mengurangi terjadinya bentuk-bentuk perbuatan tersebut.

Menurut Indra Bastian (2001; 52) dalam buku Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) mengklasifikasikan pengawasan intern dalam pengawasan akuntansi (Accounting Control) dan pengawasan administrasi (Administration Control).

1. Pengawasan Akuntansi (Accounting Control)

Meliputi rencana organisasi dan semua metode serta prosedur yang berkaitan terutama dengan data akuntansi dan berhubungan langsung dengan pengamanan terhadap kekayaan perusahaan dan keandalan catatan keuangan.

2. Pengawasan Administrasi (Administration Control)

(38)

Menurut IAI dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (2002; 319) terdapat 5 komponen pengawasan intern, antara lain :

1. Lingkungan pengawasan menetapkan corak suatu organisasi mempengaruhi kesadaran pengawasan orang-orangnya. Lingkungan pengawasan merupakan dasar untuk semua komponen pengawasan intern, menyediakan disiplin dan struktur.

2. Penaksiran risiko merupakan identifikasi dan entitas terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.

3. Aktivitas pengawasan merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengawasan sepanjang waktu.

Suatu sistem pengawasan yang baik diharapkan dapat memperkecil permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pengawasan ini dapat bersifat preventif yaitu dengan berusaha untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan perusahaan. Pengawasan dapat pula bersifat represif yaitu memiliki tindakan koreksi apabila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan.

(39)

Dengan adanya pengawasan internal atas gaji dan upah maka tingkat penyelewengan oleh pihak tertentu dapat diminimalisir sehingga kondisi keuangan perusahaan dapat lebih terawasi. Dana-dana yang keluar dan dana-dana yang masuk akan lebih mudah diawasi apabila dilakukan pengecekan.

Demi terlaksananya pengawasan internal gaji dan upah yang baik, maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan tidak boleh dikerjakan oleh satu orang untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan. Bagian-bagian yang berhubungan dengan pengawasan internal gaji dan upah adalah:

1. Mandor

Tugas mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk mencapai atau mengawasi jam kerja dari setiap pekerjaan setiap hari.

2. Bagian gaji dan upah

Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan gaji dan upah adalah menghitung gaji dan upah seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan upah, dan menyusun statistik gaji dan upah. 3. Bagian personalia

Tugas bagian personalia dalam mengawasi gaji dan upah adalah untuk meneliti kebenaran nama-nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah. 4. Auditor

(40)

5. Kasir

Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja.

6. Bagian Pembukuan

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:

Gaji dan upah xxx

Utang gaji dan upah xxx

Ketika kuitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan, maka bagian pembukuan akan menjurnalkan:

Utang gaji dan upah xxx

Kas xxx

Unsur-unsur pengawasan internal gaji berdasarkan committee on auditing procedureantara lain :

1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat, jelas dan tegas,

2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik, hutang, pendapatan serta biaya,

3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di setiap bagian dalam organisasi,

(41)

Pengawasan internal ini menciptakan suatu keadaan dimana prosedur kerja yang dilakukan akan dapat menghindari terjadinya penyelewengan, penggelapan, pencurian serta kecurangan lain. Khusus mengenai pengawasan internal gaji dan upah bertujuan untuk mengawasi penggajian agar jumlah gaji yang diterima oleh karyawan adalah jumlah yang benar dan sesuai dengan prestasinya.

B. Pengertian Gaji dan Upah

Istilah penggajian sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa – jasa yang mereka berikan selama satu periode perusahaan. Bagi setiap perusahaan, gaji dan upah merupakan hal yang penting karena untuk mempertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengawasan perusahaan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji dan upah secara lancar, akurat dan tepat waktu kepada pegawai. Dengan itu, pegawai akan berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga perusahaan memperoleh nilai tambah di mata masyarakat.

(42)

Menurut Sunarto (2004), tujuan pembayaran gaji yaitu:

1. Mendukung pencapaian strategi dan sasaran jangka pendek perusahaan dan memastikan bahwa tenaga kerja memiliki tenaga kerja terampil, 2. Membantu untuk mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan kinerja

perusahaan,

3. Mendukung manajemen dan perubahan dengan menyesuaikan budaya gaji,

4. Mendorong kinerja bernilai lebih dengan memfokuskan pada penggajian kinerja dan bidang-bidang yang memungkinkan tercapainya nilai lebih secara maksimal,

5. Memotivasi semua anggota perusahaan, 6. Memajukan kerjasama yang baik.

Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh buruh yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan. Upah meliputi upah harian yang dihitung berdasarkan masa sehari dan upah mingguan yang dihitung berdasarkan masa seminggu. Menurut Robert L. Malthis dan John H Jackson (2002; 119-378):

“Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja. ”

Menurut Sugiyurso dan F. Winarni (2005; 95):

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak mengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

(43)

tenaga staf biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap, sedangkan upah merupakan balas jasa yang diberikan diterima oleh pekerja kasar yang pembayarannya didasarkan atas hasil kerjanya. Karena itu jumlah upah yang diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Di samping itu, tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal–hal seperti pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor – faktor tersebut di atas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

Perbedaan antara gaji dan upah : 1. Gaji

a. Berlaku secara nasional

b. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat c. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali

d. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan e. Dasar pemberian adalah golongan / tingkat pekerjaan

f. Diikuti dengan sistem tunjangan 2. Upah

a. Dapat berlaku secara lokal

b. Dikeluarkan pemerintahan daerah c. Ditinjau setiap 1 tahun sekali

(44)

Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

C. Unsur-unsur Gaji dan Upah

Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam unsur biaya gaji dan upah yang semuanya disebut dengan biaya tenaga kerja. Bila gaji dan upah yang diberikan tidak mengandung keadilan, maka akan menghambat jalannya sistem operasi pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jumlah gaji yang diberikan kepada para pegawai harus berdasarkan peraturan dan sesuai dengan kinerja para pegawai.

Ada bermacam – macam unsur gaji yang sering kita jumpai di berbagai macam buku. Namun menurut Robert L. Malthis dan Jackson (dalam Krista, 2002; 118) unsur – unsur gaji tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kompensasi Langsung, terdiri dari: a. Gaji Pokok

Yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan biasanya sebagai gaji atau upah.

Gaji pokok terdiri dari:

1) Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode – periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.

2) Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja

b. Gaji Variabel

Yaitu kompensasi dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau organisasi.

Gaji variabel terdiri dari:

(45)

2) Insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik.

3) Kepemilikan saham yaitu tambahan atas upah yang diberikan kepada pemilik saham

2. Kompensasi tidak langsung, terdiri dari: a. Asuransi kesehatan

b. Dana pensiun c. Libur pengganti d. Kompensasi kinerja

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005; 97) unsur-unsur gaji seperti tertera dibawah ini :

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar. 3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif biasa.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan serikat kerja.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula,beras dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

(46)

Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, gaji dan upah penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.

Adapun unsur – unsur gaji dan upah pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I adalah sebagai berikut :

1. Gaji pokok, merupakan gaji yang telah ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan jabatan dan fungsinya. Gaji dibayarkan kepada para pegawai pada setiap awal bulan. Dan besarnya jumlah gaji pokok yang diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan golongan para pegawai.

2. Tunjangan istri/ suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai (karyawan) yang beristri/ bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai (karyawan) yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri, dan anak angkat) yang belum berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri,

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai (karyawan) yang menduduki jabatan struktural ataupun jabatan fungsional menurut ketentuan yang berlaku,

(47)

5. Tunjangan kemahalan, adalah tunjangan yang diberikan untuk membantu pegawai (karyawan) dalam meningkatkan daya beli terhadap kebutuhan barang-barang pokok,

Adapun besaran tunjangan kemahalan pegawai PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I dapat dilihat pada lampiran 3.2

6. Tunjangan mobilitas, adalah tunjangan yang diberikan untuk lebih mendorong motivasi kerja pegawai (karyawan) dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.

Tunjangan mobilitas bersifat tidak tetap (variabel) dan besarannya ditetapkan berdasarkan rumus sebagai berikut:

BTM = STM x Ihd BTM : Besaran Tunjangan Mobilitas

STM : Standar Tunjanagan Mobilitas Ihd : Indeks Kehadiran

Adapun besaran standar tunjangan mobilitas pegawai PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I dapat dilihat pada lampiran 3.3

7. Tunjangan telepon, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai (karyawan) yang menduduki jabatan tertentu untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya.

(48)

8. Tunjangan transport, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai (pegawai) dalam rangka kelancaran tugas.

Besaran tunjangan transport yang diterima setiap bulannya dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Tunjangan transport yang diterima = HMK x BMTT HK

HMK : Hari Masuk Kerja pegawai dalam sebulan BMTT : Besaran Maksimal Tunjangan Transport HK : Hari Kerja dalam sebulan

Adapun besaran maksimal tunjangan transport pegawai pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I dapat dilihat pada lampiran 3.5

9. Tunjangan keamanan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai (karyawan) yang ditempatkan pada unit kerja wilayah konflik, dalam hal ini cabang Nangroe Aceh Darussalam.

10. Tunjangan cuti tahunan, tunjangan yang diberikan kepada pegawai (karyawan) yang akan melaksanakan cuti tahunan dan pembayarannya dilaksanakan sebelum yang bersangkutan melaksanakan cuti tahunan. Besarnya tunjangan cuti tahunan yang diberikan berdasarkan rumus berikut:

Tunjangan cuti tahunan = 1 (satu) kali penghasilan sebulan + TM + TK

(49)

11. Tunjangan hari raya keagamaan (THR). Kepada pegawai (karyawan) diberikan THR sesuai dengan agama masing-masing dan berpedoman pada peraturan pemerintah.

12. Bonus. Bonus merupakan upah yang diberikan pada tahun fiskal memperoleh keuntungan dan karyawan atau pegawai berhak mendapat peninjauan kenaikan upah sekali dalam setahun dengan memperhatikan tingkat perkembangan harga bahan makanan, prestasi kerja pegawai tersebut, kemampuan perusahaan tersebut dan kebijakan dari pemerintah. Hal ini dilakukan denagan tujuan untuk memotivasi pegawai dalam menjalankan pekerjaannya.

13. Biaya Perjalanan dan Akomodasi. Biaya perjalanan ini diberikan jika seorang pegawai melakukan perjalanan dinas keluar daerah yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Dari unsur – unsur gaji dan upah yang tertera menurut Sugiyarso dan Winarni, penulis membandingkannya dengan unsur – unsur gaji dan upah yang ada pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan. Dan hasilnya penulis mengetahui bahwa unsur – unsur gaji dan upah pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan telah sesuai dengan unsur-unsur gaji dan upah pada umumnya. PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan juga memberikan biaya perjalanan (akomodasi) bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas keluar kota.

(50)

tidak hanya memperhatikan kebutuhan dari karyawan tersebut tetapi juga memperhatikan kebutuhan keluarganya. Hal ini dapat dilihat dari adanya tunjangan keluarga yang diberikan oleh PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan. Maka dari itu, karyawan haruslah bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terlaksana.

Adapun potongan-potongan yang ada pada daftar gaji PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan adalah sebagai berikut:

1. Simpanan wajib 10% 2. Pajak penghasilan 3. Iuran pensiun 4. Iuran TASPEN 5. Dana kesehatan

6. Iuran SP PERISPINDO Koperasi 7. PPIP DPLK BNI

D. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, prosedur pencatatan gaji dan upah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagian Pembuat Data

(51)

melalui daftar hadir para pegawai setiap harinya secara langsung oleh pengawas unit masing-masing.

2. Bendaharawan

Bagian bendaharawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan adalah bagian Personalia.

3. Internal Auditor

Dalam hal gaji, auditor akan mengawasi apakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan. Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I, verifikasi dilakukan oleh bagian keuangan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Milthon F. Usry(1994; 305 ) yaitu:

1. Time Keeping Departemen

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu. 2. Payroll Departemen

Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah upah dan menjatahkan jumlah upah tiap – tiap tugas proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi – fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah suatu perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu atau berdasarkan komputer. 3. Cost Departemen

(52)

E. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah

Besar kecilnya gaji pegawai PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan dibayar setiap akhir bulan serta tunjangan lainnya. Gaji pegawai bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi. Gaji pokok yang diterima pegawai berbeda jumlahnya, karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam instansi. Gaji pokok pegawai juga menerima tunjangan lainnya.

Rumus secara sistematis pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan:

PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN – POTONGAN

Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan antara lain sebagai berikut.

1. Hari kerja

Hari kerja administratif adalah 5 (lima) hari dalam seminggu, yaitu Senin sampai dengan Jum’at

a. Hari Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB b. Waktu istirahat (Senin – Kamis) : 12.00 – 13.00 WIB c. Waktu istirahat Jum’at : 11.30 – 13.30 WIB 2. Hari istirahat

(53)

unit kerja yang beroperasi 24 (dua puluh empat) jam atau bagi pegawai tertentu, Direksi hari libur selain hari libur mingguan yang dimaksud sebelumnya.

3. Kerja lembur

Kerja lembur dimungkinkan dengan ketentuan tetentu dimana tata cara dan pelaksanaannya ditetapkan dengan keputusan Direksi. Perhitungan uang lembur dihitung berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Cuti

Cuti yang diberikan kepada pegawai (karyawan) dari perusahaan sebagai berikut :

a. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun. Masa cuti yang diberikan perusahaan yaitu 12 hari dalam satu tahun. Cuti tahunan dapat dibagi beberapa bagian dengan jangka waktu minimal 2 (dua) hari kerja dan salah atu bagian di antaranya harus minimal 6 (enam) hari kerja.

b. Cuti khusus, dalam perusahaan ini cuti khusus yang diberikan ada 2 yaitu:

1) Cuti pada saat pernikahan

(54)

2) Cuti bersalin / gugur kandungan

Pegawai (karyawan) wanita berhak mendapatkan cuti bersalin/gugur kandungan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Cuti selama 90 (sembilan puluh) hari. 45 (empat puluh lima) hari sebelum saatnya perhitungan melahirkan dan 45 (empat puluh lima) hari sesudah melahirkan.

b) Cuti selama 45 (empat puluh lima) hari jika pegawai (karyawan) mengalami keguguran kandungan.

Pada cuti khusus ini, pembayaran gaji pada karyawan tetap berlangsung dan tidak ada pemotongan gaji. Dokumen - dokumen yang secara umum digunakan dalam sistem penggajian menurut Mulyadi (2001) antara lain :

1. Dokumen pendukung perubahan gaji, dokumen-dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain-lain,

2. Kartu jam hadir, dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan,

3. Kartu jam kerja, dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu,

4. Daftar gaji, dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan,

5. Rekap daftar gaji, dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji,

6. Surat pernyataan gaji, dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji, 7. Amplop gaji, uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap

karyawan dalam amplop gaji,

(55)

Adapun perhitungan gaji dan upah yang terdapat pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan antara lain :

1. gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut ketentuan yang berlaku,

2. tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok, 3. tunjangan anak sebesar 2% (per anak) dari gaji pokok,

4. tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya diberikan menurut ketentuan yang berlaku sebagaimana telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, 5. iuran pensiun dipotong sebesar 5% dari gaji pokok,

6. dana kesehatan dipotong sebesar 1,75% dari gaji pokok, 7. iuran TASPEN dipotong sebesar 3, 25% dari gaji pokok

Daftar Perhitungan Gaji Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

A PENERIMAAN

1. PENGHASILAN : Rp

2. TUNJ. ISTRI/SUAMI : Rp

3. TUNJ. TRANSPORT : Rp

4. TUNJ. MOBILITAS : Rp

5. TUNJ. TELEPON : Rp

6. TUNJ. JABATAN : Rp

7. TUNJ. KEMAHALAN : Rp

8. TUNJ. PPH PASAL 21 : Rp

JUMLAH : Rp

B. POTONGAN :

1. SIMPANAN WAJIB 10% : Rp

2. IURAN PENSIUN : Rp

3. DANA KESEHATAN : Rp

4. IURAN TASPEN : Rp

5. IURAN SP PERISPINDO KOPERASI : Rp

6. PPIP DPLK BNI : Rp

JUMLAH POTONGAN : Rp

(56)

Pemberian gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan internal gaji telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab kepala bagian keuangan (bendahara).

Pada prinsipnya, pengawasan internal dilakukan di suatu perusahaan atau entitas usaha dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan dapat menghindari penyelewengan-penyelewengan, penggelapan yang dapat menghambat tujuan perusahaan. Pimpinan harus menentukan bahwa pengendalian internal berfungsi dengan benar.

Ada beberapa contoh cara untuk melakukan kecurangan dan penyelewengan terhadap gaji dan upah yang sering ditemui dalam suatu organisasi:

1. Pegawai yang fiktif yaitu penerbitan cek gaji kepada orang lain yang tidak bekerja lagi pada perusahaan tersebut.

2. Penyiapan bukti pembayaran gaji dan upah palsu dengan maksud mendapat pembayaran dua kali.

3. Membuat kesalahan dalam perhitungan sehingga gaji dan upah yang diterima oleh karyawan atau pegawai lebih atau kurang dari yan seharusnya dibayarkan.

(57)

Untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan seperti diatas maka perlu adanya suatu pengawasan internal yang didalamnya terdapat pemisahan tugas atau fungsi dimana kegiatan penerimaan karyawan, pencatatan jam kerja atau kehadiran dan penghitungan gaji tiap bulannya tidak boleh dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya tugas rangkap karyawan atau pegawai yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.

Pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan ini, kegiatan operasional yang dilakukan pegawai-pegawainya harus tetap diawasi karena tidak menutup kemungkinan apabila perusahaan kurang tegas maka pegawai akan melakukan penyelewengan terhadap dana kas masuk dan dana kas keluar.

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengawasan internal gaji yang baik pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, dilakukan pembayaran gaji dan upah, dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian keuangan, bagian akuntansi, dan bagian internal auditor.

1. Bagian keuangan

Bagian keuangan bertugas memeriksa kebenaran perhitungan gaji yang telah disajikan oleh kepala bagian keuangan kemudian diberikan kepada masing-masing kabag lainnya.

2. Bagian akuntansi

(58)

3. Internal auditor

Internal auditor bertugas mengawasi apakah prosedur pembayaran gaji berjalan dengan baik.

Ketiga unsur ini sangat besar pengaruhnya bagi manejemen. Lingkungan perusahaan yang sehat akan membantu pihak manejemen dalam menjalankan tugasnya sehingga suatu sistem akuntansi pada perusahaan akan berjalan dengan efektif. Dan prosedur penggajian yang telah dibuat oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan baik. Sehingga akan tercipta suatu sistem kerja yang penuh tanggung jawab dan rasa kepercayaan.

Dari hasil pengamatan peneliti pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan, dapat dilihat bahwa perusahaan telah menjalankan pengawasan inernal gaji dan upah dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari :

1. Pembayaran gaji dan upah para pegawai dibayarkan dengan uang tunai. Setiap transaksi pembayaran gaji pada terjadi pada awal bulan. Para pegawai memperoleh pembayaran gaji mereka secara tunai tanpa perlu melakukan penukaran ke bank. Jadi jika gaji yang diterima oleh karyawan ada yang tidak sesuai maka dapat langsung dilaporkan pada sub bagian kepegawaian.

(59)

diterima. Hal ini dimaksudkan agar semua gaji yang dibayarkan telah sampai pada orang yang tepat.

3. Pemisahan tugas yang jelas.

Yang membayarkan gaji kepada para pegawai dilakukan oleh bagian keuangan. Kemudian bagian keuangan membuat laporan tersebut dan menyerahkan kepada bagian Tata usaha. Bagian tata usaha memeriksa kembali laporan laporan keuangan tersebut. Sedangkan sub bagian kepegawaian menyiapkan dan melaporkan daftar hadir para pegawai kepada bagian keuangan dan bagian tata usaha. Kemudian bagian tata usaha memeriksa laporan yang diberikan oleh bagian keuangan dan memeriksa daftar hadir yang dibuat oleh bagian kepegawaian.

(60)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang didapat, peneliti mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengawasan internal gaji dan upah pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.

1. Sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan telah efektif,

2. Adanya komunikasi yang baik di antara bagian-bagian di perusahaan tersebut sehingga dapat tercipta internal control yang baik,

3. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji dan upah dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji dan upah harus ditanda tangani oleh pegawai yang bersangkutan,

4. Catatan-catatan dan dokumen penting tentang kepegawaian disimpan dalam lemari dalam bundel-bundel dalam satu tahun anggaran yang termasuk daftar hadir para pegawai,

(61)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut ini.

1. Pengawasan internal gaji dan upah telah efektif sebaiknya dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga penyelewengan dapat dihindari, 2. Agar perusahaan memelihara hubungan baik di antara bagian agar tidak

terjadi kesalahpahaman terutama pada internal control.

3. Sistem pelaksanaan pengawasan internal gaji dan upah mengenai pembayaran, walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan telah efektif mengingat tidak adanya keterlambatan dalam pembayaran. Hal ini tentunya dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga kesejahteraan pegawai dapat bertahan lama, sehingga meningkatkan produktivitas pegawai.

4. Sistem pengawasan internal terhadap gaji dan upah mengenai fungsi pemotongan yang dilaksanakan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan lebih ditingkatkan antara fungsi keuangan dan akuntansi, agar dapat meningkatkan produktivitas instansi, karena segala bentuk tindakan penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan instansi dapat diminimalkan,

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit BPFE, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik, Cetakan Kedua. Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi Keenam. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyarso, Winarni. 2005. Dasar-Dasar Akuntasi Perkantoran. Penerbit Media Prescindo, Yogyakarta.

Sunarto. 2004. Manajemen Imbalan, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. AMUS, Yogyakarta.

Warrens, Carl S, James M Reeve, and Philip E Fess. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Kelima, Penerjemah, Amanaugrahani, dan Taufik Hendro. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Gambar

Tabel 1.0
Tabel 2.0

Referensi

Dokumen terkait

S., “Blank Optimization in Elliptical-Shaped Sheet Metal Forming using Response Surface Model Coupled by Reduced Basis Technique and Finite Element Analysis”, Key Engineering

(STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN) Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan apakah Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman

Berdasarkan analisis dari data BPS Kabupaten Karo, kontribusi pertanian terhadap perekonomian wilayah sangat tinggi, Hal ini menunjukkan potensi pertanian dalam menyangga

Telah dilaporkan data deskriptif pengamatan selama 6 tahun mulai dari januari 1990 sampai mei 1996 penanganan cedera tendon achiles dengan memakai bahan mersilene tape

Dari hasil persentase frekuensi penggunaan setiap jenis kosakata bahasa Karo anak usia 3-4 tahun di Desa Gunung Merlawan dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata benda atau

Pada umur 60 HST emisi gas metan (CH 4 ) tertinggi pada tanaman padi sawah dihasilkan oleh interaksi antara teknik budidaya dan pemberian jerami pada perlakuan B1J2 (2100,00 mg/m

Ditemukan bahwa semakin tinggi peranan sektor sekunder dan tertier dalam peningkatan produksi dan pendapatan nasional maka akan semakin kecil peranan sektor tersebut dalam

Permasalahan yang akan dibahas adalah sampai sejauh mana pengaruh faktor upah tenaga kerja (x1), jumlah mesin (x2), dan jumlah produksi (x3) terhadap penyerapan tenaga kerja

Salah satu Pemda di Indonesia yang telah memanfaatkan peluang ini adalah Pemda Provinsi Sumatera Barat dengan menetapkan kembali Sistem Pemerintahan Nagari (SPN) sekaligus