BAB II
PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT A. SEJARAH RINGKAS
Belawan Internasional Container Terminal disingkat BICT merupakan
salah satu cabang pelaksana PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) yang
berlokasi di Gabion, Belawan. Disini, PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero )
menyediakan jasa pelayanan bongkar muat peti kemas kepada pengguna jasa
dan PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) siap melakukan kinerja terbaik
guna memenuhi harapan pelanggan. Dengan luas area lebih dari 200 ribu m2. BICT mulai dibangun tahun 1980 pada areal hasil reklamasi seluas ± 30
hektar, dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-2 pada tanggal
17 maret 1987. Pelayanan peti kemas di Gabion Belawan dilaksanakan secara
bertahap baik organisasinya maupun tingkat pelayanannya dimulai dengan
dibentuknya organisasi Divisi UTPK di bawah Cabang Belawan pada tanggal
1 September 1984 dan mulai beroperasi secara penuh sebagai terminal peti
kemas setelah dilengkapi 2 unit Container Crane pada bulan maret 1984. Seiring dengan perkembangan permintaan pelayanan peti kemas yang
terus meningkat dan dalam rangka terus berbenah menyongsong pasar bebas
serta tuntutan perkembangan lingkungan internal dan eksternal perusahaan
yang mengharuskan manajemen lebih luwes dalam mengambil keputusan,
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan peningkatan mutu pelayanan yang
diberikan terminal peti kemas, maka dirasakan sangat mendesak untuk
dilakukannya perubahan struktur organisasi, memutus rantai birokrasi,
Sejalan dengan meningkatnya arus bongkar muat peti kemas dan untuk
meningkatkan kinerja serta kualitas pelayanan terminal peti kemas dijadikan
cabang atau unit tersendiri berdasarkan Keputusan Direksi PT ( Persero )
Pelabuhan Indonesia I nomor : OT.09/I/I/PI-98 tanggal 16 Januari 1998
ditetapkan struktur organisasi dan tata kerja Unit Usaha Terminal Peti Kemas
Belawan. Dengan demikian resmilah Divisi Usaha Terminal Peti Kemas pada
Pelabuhan Cabang Belawan berubah status menjadi pelabuhan Cabang atau
Unit Usaha Mandiri dari PT ( Persero ) Pelabuhan Indonesia I dengan nama
Unit Usaha Terminal Peti Kemas. Selanjutnya dengan keputusan Direksi PT
( Persero ) Pelabuhan Indonesia I Nomor : PR 02/3/4/PI/-09 tanggal 13 Juli
2000 nama Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan diubah menjadi
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT
C. JOB DESCRIPTION
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada PT. Pelabuhan
Indonesia I BICT :
1. Divisi Operasi
Divisi operasi mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengkoordinasi, serta melaporkan penyusunan program kerja pelayanan
operasi kapal, lapangan dan gate pada terminal peti kemas internasional
dan domestic serta pengoperasian alat bongkar muat.
Tugas dan fungsi Divisi Operasi :
a. Perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi pada terminal
internasional dan terminal domestic
b. Pelaksanaan pelayanan operasi kapal dan lapangan serta gate
c. Pengoperasian peralatan bongkar muat
2. Divisi Komersil
Divisi komersil mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengkoordinasi, mengendalikan, merekomendasikan serta melaporkan
penyusunan program kerja pemasaran, penotaan, dan verifikasi,
administrasi trafik, produksi dan pendapatan, pengembangan dan kerja
sama usaha, promosi, penanganan keluhan pelanggan, penerapan Service Level Guarrantee (SLG), serta penanganan Customer Relationship Management (CRM).
Tugas dan fungsi Divisi Komersil :
pelaksanaan administrasi trafik, produksi dan pendapatan serta
penerapan SLG dan penanganan CRM.
b. Perencanaan pelaksanaan pengembangan usaha, promosi, penanganan
keluhan pelanggan dan kerjasama usaha.
3. Divisi Teknik
Divisi teknik mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengkoordinasi, mengendalikan, merekomendasikan serta melaporkan
penyusunan program kerja investasi dan perawatan fasilitas, peralatan
serta instalasi listrik/air, pemantauan rencana induk pelabuhan serta
pengelolaan lingkungan.
Tugas dan fungsi Divisi Teknik :
a. Perencanaan, pelaksanan, dan pengendalian penyiapan fasilitas.
b. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian penyiapan peralatan dan
instalasi listrik dan air
4. Divisi Keuangan
Divisi keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengkoordinasikan, mengendalikan, merekomendasikan, serta
melaporkan penyusunan program kerja kegiatan pengendalian anggaran,
akuntansi dan perbendaharaan.
Tugas dan fungsi Divisi Keuangan :
b. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian perbendaharaan.
5. Divisi Umum
Divisi umum mempunyai tugas pokok merencanakan,
mengkoordinasi, mengendalikan, merekomendasikan, serta melaporkan
penyusunan program kerja kegiatan perencanaan dan pengembangan
SDM, administrasi personalia, hubungan ketenagakerjaan, tata usaha dan
rumah tangga, serta hukum dan hubungan masyarakat ( humas ).
Tugas dan fungsi Divisi Umum :
a. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, kegiatan pengelolaan
dan administrasi sumber daya manusia, ketatausahaan dan
kerumahtanggaan.
b. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan hukum dan
humas
6. Divisi Teknologi Informasi
Divisi Teknologi dan Informasi mempunyai tugas pokok
merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, merekomendasikan
serta melaporkan penyusunan program kerja kegiatan pengoperasian dan
pemeliharaan sistem dan teknologi informasi, penyajian data dan
informasi, serta pengoperasian dan pemeliharaan Closed Circuit Television
( CCTV ).
Tugas dan fungsi Divisi Teknologi Informasi :
Closed Circuit Television ( CCTV )
b. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian kegiatan pengumpulan,
pengolahan, penyajian data dan informasi.
7. Asisten General Manager Bidang Sistem Manajemen
Asisten General Manager Bidang Sistem Manajemen mempunyai
tugas pokok merencanakan, mengkoordinasi, mengendalikan,
merekomendasikan serta melaporkan penyusunan program kerja sistem
manajemen mutu, ISPS code, manajemen resiko, sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), sistem manajemen lingkungan
(SML), keamanan pelabuhan, key performance indicator (KPI) secara
keseluruhan serta memastikan kesesuaian dan keefektifan dalam
implementasinya
Tugas dan fungsi Asisten General Manager Bidang Sistem Manajemen :
a. Perencanaan dan pengendalian penerapan sistem manajemen yang
meliputi sistem manajemen mutu, ISPS code, manajemen resiko,
SMK3, dan SML serta program peningkatan sistem serta analisa dan
evaluasi terhadap hasil penerapan sistem.
b. Pengendalian dan pelaporan KPI unit
c. Perencanaan dan pengendalian kegiatan pengamanan asset pelabuhan.
8. Sistem General Manager Bidang Logistik
Sistem General Manager Bidang Logistik mempunyai tugas pokok
serta melaporkan penyusunan program kegiatan kerja logistic perusahaan
yang meliputi pengadaan, perbekalan, pendistribusian, dan pengendalian
pengadaan barang dan jasa serta pengelolaan administrasi pengadaan
barang, jasa , dan persediaan.
Tugas dan fungsi Sistem General Manager Bidang Logistik :
a. Perencanaan dan pelaksanaan program kerja sistem logistic perusahaan
b. Pelaksanaan program kerja bidang pengadaan barang dan jasa serta
gudang persediaan
c. Pelaksanaan program kerja administrasi dan ketatausahaan pengadaan
barang dan jasa serta penyimpanan den pendistribusian barang.
D. JARINGAN USAHA
PT. Pelabuhan Indonesia I BICT merupakan sebuah perusahaan yang
menghasilkan jasa pelayanan pelabuhan yang tentunya berorientasi pada
perolehan laba, seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang
bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
PT. Pelabuhan Indonesia I BICT menghasilkan jasa pelabuhan seperti
sebagai pusat pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan pengusahaan alat,
pelayanan terminal, pelayanan terminal peti kemas, pengusahaan TBAL, dan
sebagainya.
Dengan demikian diharapkan atas pelayanan – pelayanan yang
ditawarkan oleh perusahaan ini dapat memperlancar pendistribusian baranag
– barang eksport maupun import, dan secara tidak langsung dapat membantu
E. KINERJA TERKINI
Saat ini kinerja bongkar muat peti kemas telah mencapai 30 sampai
dengan 32 Box/Ship/Hour (BSH) dan dengan waktu standar kapal ( TRT ) kurang dari dua hari. BICT memiliki SDM yang professional dan siap
melayani anda dengan sistem yang terkomputerisasi seperti CTOS, SIMKEU,
HHT serta sistem keamanan dilengkapi 42 unit CCTV di 42 titik pengawasan
untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa. BICT
juga telah memperoleh Standart Interniational Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008 dan sejak tanggal 1 November 2007 telah memenuhi ketentuan
International Ship and Port Facility Security Code ( ISPS Code) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Departemen
Perhubungan.
F. RENCANA USAHA
Saat ini BICT merupakan cabang yang memberikan pendapatan
terbesar bagi Pelabuhan Indonesia I. Pelayanan bongkar muat yang dilayani
adalah Container Antar Pulau dan Container Ekspor Import ( International ).
BICT telah melaksanakan pengembangan pelabuhan dengan melakukan
perpanjangan 50 meter dermaga antar pulau, sehingga panjang dermaga
menjadi 950 meter. Selanjutnya program optimalisasi berupa pengembangan