• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra Rst Sopraoen 2014-2018 Baru 10-12-2015 Paling Baru Banget

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Renstra Rst Sopraoen 2014-2018 Baru 10-12-2015 Paling Baru Banget"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

KESEHATAN DAERAH MILITER V/ BRAWIJAYA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN

RENCANA STRATEGI

RUMAH SAKIT TK.II dr. SOEPRAOEN KESDAM V/ BRAWIJAYA TAHUN 2014 - 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.

Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen tahun 2014– 2018 adalah dokumen perencanaan program Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Kesdam V/Brw sebagai penjabaran Rumkit TNI AD dengan memperhatikan tugas Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen berdasarkan Peraturan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Nomor: Perkasad / 265 / XII / 2007 tanggal 31 Desember 2011 tentang Organisasi dan Tugas Kesehatan Komando Daerah Militer (Orgas Kesdam), Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Rencana strategis Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Kesdam V/Brw berfungsi sebagai penilaian kinerja Kepala Rumah Sakit dalam kurun waktu lima tahun, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen guna menjadi landasan pokok penyusunan penerimaan dan pengeluaran anggaran baik belanja modal maupun belanja rutin serta anggaran operasional yang bersumber dari pendapatan Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

Sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis serta faktor – faktor yang berpengaruh yang berubah dengan cepat dan tidak terduga maka model perencanaan linier yang dikembangkan selama ini perlu ditinjau kembali. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan dan atau mempertahankan kinerja organisasi dalam menghadapi tantangan dan masalah yang semakin kompleks serta memanfaatkan peluang yang timbul. Sehubungan dengan hal itu, dikembangkan model perencanaan strategis yang intinya mengacu pada visi, misi dan berbasis pada analisis lingkungan strategis.

(2)

Rencana strategis ini diharapkan, pertama dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi dalam arti dapat mengakomodasi berbagai kepentingan yang berbeda sekaligus dapat membantu pembuatan keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi kegiatan dan kedua dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tindakan sekaligus sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang dapat dicapai, sejalan dengan perubahan paradigma kepemerintahan yang menekankan antara lain pada unsur–unsur akuntabilitas, maka segala tindakan yang dilakukan selayaknya dapat dipertanggungjawabkan, yang menekankan adanya pertanggungjawaban publik atas kegiatan-kegiatan strategis yang dilaksanakan oleh Kepala Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen. Sehubungan dengan hal ini maka penyusunan rencana strategis ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan tindakan sekaligus sebagai bahan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai.

Pengelolaan rumah sakit sangat kompleks karena rumah sakit salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi utama penyembuhan dan pemulihan. Bagi rumah sakit pemerintah, fungsi ini tidak sepenuhnya dapat berjalan sebagaimana diharapkan, manakala rumah sakit tidak didukung dana yang mencukupi. Pada dasarnya pemerintah telah memberi subsidi yang cukup, tetapi perubahan sosial ekonomi dan peningkatan taraf pendidikan masyarakat menuntut kualitas yang bermutu, sehingga penyelenggaraan pelayanan di rumah sakit membutuhkan sumber daya manusia dengan kualitas dan kuantitas yang memadai serta perlu ditunjang teknologi yang mutakhir. Kondisi tersebut mendorong terjadinya perubahan fungsi rumah sakit dari fungsi sosial ke arah fungsi sosial ekonomi yang membutuhkan investasi besar, serta biaya operasional dan pemeliharaan rumah sakit yang tinggi. Usaha penggunaan anggaran rumah sakit sendiri mengalami kesulitan karena terhambat oleh aturan-aturan yang ada terutama Undang–Undang Perbendarahaan Negara. Di samping itu menurunnya kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran, sehingga memacu unit pelayanan mencari jalan keluar secara kreatif-inovatif namun legal. Oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan. Salah satu langkah strategis yang ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah dengan meningkatkan

(3)

kinerja organisasi secara profesional dan mandiri. Diharapkan rumah sakit akan lebih mampu bersaing serta lebih leluasa dalam menerapkan prinsip– prinsip manajemen bisnis, guna memenuhi tuntutan pelayanan prima dari pelanggan / masyarakat.

Dengan latar belakang permasalahan tersebut di atas perlu dimaksimalkan peran dan fungsi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen menjadi salah satu unggulan dalam pelayanan medik. Untuk maksud tersebut, maka perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di lingkungan eksternal dan internal dalam bentuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

B. Landasan penyusunan.

Landasan penyusunan Rencana Strategi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen tahun 2014– 2018 terdiri dari :

1. Wawasan lingkungan strategis.

2. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah

a. UU TNI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

b. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. c. UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendarahaan Negara

d. Peraturan Kasad Nomor : PERKASAD / 265 / XII / 2007 Tanggal 31 Desember 2007, tentang Organisasi dan Tugas Kesehatan Komando Daerah Militer (Orgas Kesdam)

e. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/29/VII/2010 Tanggal 8 Juli 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pola Pengelolaan Keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pelayanan Masyarakat Umum Rumah Sakit di Lingkungan TNI AD

f. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor PERKASAD/24/IX/2012 tanggal 26 September 2012 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan tentang Pola Pengelolaan Keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pelayanan Masyarakat Umum Rumah Sakit di Lingkungan TNI AD.

(4)
(5)

C. Sistematika Penyajian.

Rencana strategi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen disusun melalui beberapa tahap. Setiap tahap penyusunan didasarkan pada asumsi-asumsi dan landasan hukum yang berlaku, secara garis besar visi, misi rumah sakit merupakan landasan pokok pemikiran Renstra Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen untuk tahun 2014– 2018 dikembangkan berdasarkan visi, misi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen. Visi dan misi ini atas pertimbangan tuntutan terhadap pelayanan rumah sakit dengan mengedepankan 3 prinsip kerja yaitu; prima dalam pelayanan, utama dalam penyembuhan dan terkendali dalam pembiayaan serta adanya keinginan kuat untuk berubah menjadi lebih baik. Selanjutnya Misi tersebut diterjemahkan kedalam tujuan strategis rumah sakit. Tujuan tersebut dioperasionalkan kedalam beberapa sasaran. Dalam menyusun tujuan dan sasaran tersebut didasari oleh hasil evaluasi kinerja, analisa lingkungan dan proyeksi kinerja yang akan datang.

Selanjutnya Dokumen Renstra Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen tahun 2014– 2018 terdiri dari :

1. BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, landasan penyusunan Renstra dan sistematika penyajian.

2. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Menyajikan secara singkat mengenai organisasi, mulai dari berdirinya hingga saat ini, penetapan visi, misi, organisasi dan tujuannya serta tugas dan fungsi organisasi disertai jenis layanannya.

3. BAB III KINERJA TAHUN BERJALAN

Menyajikan tentang capaian kinerja satu tahun terakhir mencakup aspek pelayanan, aspek sumber daya manusia, aspek keuangan dan aspek sarana dan prasarana dengan disertai analisa.

(6)

4. BAB IV ANALISA LINGKUNGAN

Menjelaskan tentang analisa SWOT, menetapkan posisi organisasi berdasarkan hasil analisa serta menetapkan strategi yang diambil untuk diwujudkan dalam 5 tahun kedepan.

5. BAB V RENCANA STRATEGI TAHUN 2014– 2018.

Menjelaskan asumsi makro, asumsi mikro, visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, kegiatan dan proyeksi laporan keuangan 5 (lima) tahun yang meliputi pendapatan dan biaya (laporan operasional), arus kas, serta aset, kewajiban dan equitas (neraca) selama lima tahun ke depan, matriks keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, kegiatan dan output dibandingkan pagu anggaran untuk melaksanakan kegiatan selama lima tahun dan rencana tarif layanan.

6. BAB VI PENUTUP.

Menjelaskan tentang kesimpulan Rencana Strategi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen.

(7)

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Sejarah Singkat Organisasi.

Rumah Sakit Tk II dr. Soepraoen dahulunya adalah RS Kristen milik Zending. Sedangkan Rumah Sakit Tentara sewaktu penjajahan Jepang adalah Rumah Sakit Celaket (sekarang RSUD/RSSA). Pada waktu Belanda menduduki Kota Malang, Rumah Sakit Kristen /Zending dijadikan oleh Belanda sebagai Rumah Sakit Tentara.

Setelah penyerahan kedaulatan ,Rumah Sakit Tentara Belanda di Sukun pada bulan Mei 1950 berangsur-angsur diserahkan kepada Departemen RI dengan status milik Zending. Pimpinan Hankam lewat Jenderal Gatot Soebroto pada tahun 1960 meninjau Rumah Sakit Tentara Sukun dan mengusulkan agar RST Sukun tetap dipakai oleh TNI. Rumah Sakit Celaket dipakai Rumah Sakit Umum Daerah dan Zending diberi ganti rugi yang layak agar dapat membangun Rumah Sakit yang baru sebagai ganti Rumah Sakit Kristen /Zending di Sukun.

Berhubung Rumah Sakit Tentara di Sukun milik Zending ,maka Depkes, TNI dan Zending mengadakan musyawarah dan mencapai kesepakatan sebagai berikut :

1 TNI tetap menggunakan RS Kristen /Zending di Sukun. 2 RST Celaket dipakai RSUD (dengan memberi ganti rugi kepada TNI). 3 Serah terima tukar menukar antara RSUD dengan Rumah Sakit Tentara dilaksanakan pada waktu Kepala Rumah Sakit Tentara di Jabat oleh Kolonel; Dr. Soeparno oleh Gubernur Jatim Wahono dengan Pangdam V/Brawijaya Mayjen Syaiful Sulun pada tahun 1984.

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan dalam rangka persiapan PK BLU, perlu dilakukan upaya penetapan type/ kelas Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen Kesdam V/Brw dari instansi yang mempunyai kewenangan mengeluarkan keputusan tersebut.

(8)

B. Visi, Misi dan Motto.

1. Visi :

Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen merupakan rumah sakit kebanggaan bagi prajurit, PNS Kemhan dan keluarganya serta masyarakat umum. 2. Misi :

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi Prajurit, PNS Kemhan dan keluarganya serta masyarakat umum.

b. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, bermutu dengan mengutamakan keselamatan dan kepuasan pasien.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung mutu pelayanan kesehatan.

3. Tujuan.

Mengembalikan kondisi kesehatan yang prima bagi prajurit, PNS Kemhan dan keluarganya serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat umum.

4. Motto :

RSTDS ( Ramah, Senyum, Terampil, Disiplin, Sembuh )

C. Landasan Hukum.

Landasan hukum yang mendasari disusunnya Rencana Strategi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang, ini adalah :

1. UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. 2. UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

3. UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendarahaan Negara

5. Peraturan Kasad Nomor : PERKASAD / 265 / XII / 2007 Tanggal 31 Desember 2007, tentang Organisasi dan Tugas Kesehatan Komando Daerah Militer (Orgas Kesdam)

6. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/29/VII/2010 Tanggal 8 Juli 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pola Pengelolaan

(9)

Keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pelayanan Masyarakat Umum Rumah Sakit di Lingkungan TNI AD.

7. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor PERKASAD/24/IX/2012 tanggal 26 September 2012 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan tentang Pola Pengelolaan Keuangan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pelayanan Masyarakat Umum Rumah Sakit di Lingkungan TNI AD.

(10)

KEPALA WAKIL KEPALA

KOMITE MEDIIK SMF

KASI YANMED KASI JANGMED KASI JANGUM

KAUR INFOKES KASI TUUD

KADEP

BEDAH DAN ANASTESI OBSGYN & IKAKADEP PENY DLM,JTG & PARUKADEP MATA, THT & KULKELKADEP KADEP GILUT PENY SARAF & JIWAKADEP

KAUNIT RIKES KA INSTAL DIK

KAINSTAL WATLANKAINSTAL WATNAPKAINSTAL REHAB MEDIKKAINSTAL JANGDIAGKAINSTAL GADAR KAINSTAL KABEDKAINSTAL FARMASIKAINSTAL JANGWAT PANITIA TETAP PANITIA TETAP

Eselon Pimpinan

Eselon Pembantu Pimpinan

Eselon Pelaksana

D. Struktur Organisasi

Catatan :

Panitia Tetap Terdiri Dari :

1. Kabina Yanmasum 7. Ka Pengelola BPJS 2.Ketua Komite PMKP 8. Kaunit K3

3. Ketua Komite Keperawatan 9. Ka PKRS 4.Ketua Komite PPI 10. Ka CSSD 5.Komite Ketehnisian Medis 11. Ka ULP 6.Ketua Komite Etik 12. Ka Yan Komplin

(11)

E. Tugas Pokok.

Sebagai Badan pelaksana Kesdam V/Brw menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan bagi Prajurit TNI, PNS Kemhan beserta keluarganya yang berada di wilayah Kodam V/Brw, serta memberikan pelayanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional, masyarakat umum dan mitra/rekanan lain yang bekerja sama dengan rumah sakit dengan pemanfaatan kapasitas lebih.

Keadaan personel sesuai kualifikasi

NO. KWALIFIKASI MENURU T DAF/DSP P KENYATAAN

YANG ADA SELISIH KET

I

Militer

Medis Ahli Medis Umum

Para Medis Perawatan Para Medis Penunjang Non Medis 29 14 107 19 29 19 7 80 23 36 -10 -8 -24 -7 +6 Apt : 1 Jumlah 198 165 -13 II PNS KEMHAN Medis Ahli Medis Umum

Para Medis Perawatan Para Medis Penunjang Non Medis 1 18 137 50 91 4 18 133 36 84 +3 -1 -9 -10 +6 Apt : 1 Jumlah 297 275 -21 Jumlah Besar I + II 495 452 -57 III Sukwan ( HR ) Medis Ahli Medis Umum

Para Medis Perawatan Para Medis Penunjang Non Medis -3 100 1 90 JUMLAH 186 IV.

Dokter Full Timer : Medis Ahli Medis Umum 5 2 Purn RSS & Kesdam V

Dokter Part Timer : Medis Ahli Medis Umum 2 -Purn RSS & Kesdam

(12)

1) Kekuatan sesuai kepangkatan a) Keadaan Personel Militer

(1) Kekuatan sesuai kepangkatan K O L O N E L L E T K O L M A Y O R K A P T E N L E T T U L E T D A P E LT T U P E L D A S E R M A S E R K A S E R T U S E R D A K O P K A K O P T U K O P D A P R A K A P R A T U P R A D A J U M L A H 2 27 27 15 - 2 5 4 31 13 10 5 13 5 6 - - - 165

b) Secara kwalifikasi / keahlian :

(1) Dokter Ahli = 19 orang

(2) Dokter Umum = 3 orang

(3) Dokter Gigi = 2 orang

(4) Apoteker = 2 orang

(5) S - 1 Keperawatan = 6 orang (6) D – 3 Keperawatan = 21 orang (7) D – IV Kebidanan = 1 orang

(8) D – 3 Kebidanan = 1 orang

(9) Paramedis Perawat = 51 orang (10) Paramedis Penunjang = 2 orang

(11) S2 MMKES = 1 orang (12) S2 MARS = 1 orang (13) SKM = 4 orang (14) D – 3 Gizi = 1 orang (15) D – 3 Kesling = - orang (16) D – 3 Analis = 2 orang (17) D – 3 Anestesi = 3 orang (18) D – 3 Fisioterapi = 2 orang (19) D – 3 Radiologi = 4 orang (20) D – 3 Farmasi = - orang (21) D – 3 Atem = - orang (22) D – 3 Akupunktur = 3 orang

(23) Non Medis = 3 6 orang

Jumlah = 165 orang 2) Keadaan Personel PNS

a) Kekuatan sesuai golongan

IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a JML.

(13)

b) Secara Kwalifikasi / keahlian

(1) Dokter Ahli = 4 orang

(2) Dokter Umum = 17 orang

(3) Dokter Gigi = - orang

(4) Apoteker = 1 orang

(5) S2 Keperawatan = - orang (6) S1 Keperawatan = 16 orang (7) D. IV Keperawatan = - orang (8) D.III Keperawatan = 68 orang (9) D.IV Kebidanan = 4 orang (10) D.III Kebidanan = 11 orang (11) D.III Gigi = 2 orang (12) Paramedis perawat = 27 orang (13) Paramedis penunjang = 12 orang

(14) S2 MMKES = 2 orang

(15) S1 Gizi = 1 orang

(16) D.III Gizi = 3 orang

(17) D.III Kesling = - orang

(18) D. II Analis = 5 orang

(19) D.III Fisioterapi = 8 orang

(20) D III Farmasi = 6 orang

(21) D III Rekam Medik = 2 orang

(22) Non Medis = 86 orang

Jumlah = 275

orang

F. Fungsi Organisasi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen adalah:

Guna mencapai tugas pokok kesehatan, Rumah Sakit TK. II dr. Soepraoen melaksanakan fungsi-fungsi :

a. Fungsi pelayanan Unit Gawat Darurat. b. Fungsi pelayanan Medis/spesialistik. c. Fungsi pelayanan Penunjang Medik. d. Fungsi pelayanan Rahab Medik. e. Fungsi pelayanan Rawat Inap. f. Fungsi pelayanan Rawat Jalan. g. Fungsi pelayanan Kefarmasian.

(14)

G. Budaya Organisasi

1. Budaya organisasi

Budaya organisasi adalah tabiat yang dimiliki oleh sebagian besar atau bahkan seluruh pribadi yang mengikatkan diri dalam suatu wadah aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan. Didalam budaya organisasi terdapat nilai-nilai, etika dan norma-norma yang harus ditaati oleh anggotanya. Filosofi yang dikembangkan di Rumkit Tk.II dr. Soepraoen adalah nilai dasar dan motto.

2. Nilai dasar.

Untuk mewujudkan visi maupun misi rumah sakit memerlu-kan perjalanan jangka panjang kesuatu keadaan yang belum pernah dialami. Dimana akan dijumpai banyak rintangan, kegagalan dan keberhasilan. Untuk tetap eksis dalam mencapai visi tersebut maka diperlukan kerja keras dan kebersamaan. Adapun nilai-nilai dasar Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang, adalah sebagai berikut : a. Disiplin

Taat pada ketentuan/aturan/norma yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang, termasuk di dalamnya disiplin waktu, disiplin pemanfaatan sumber daya kesehatan, disiplin profesional dan disiplin pemanfaatan sarana prasarana.

b. Ekstra pelayanan prima.

Melebihi apa yang diharapkan pelanggan, lebih baik dari pelayanan sebelumnya, lebih baik dari tempat lain dan dilakukan dengan tulus ikhlas serta melibatkan setiap personel rumah sakit.

c. Kebersamaan.

Suatu sikap secara bersama-sama dan perasaan senasib sepenanggungan, bahu membahu dalam berkarya guna mencapai tujuan organisasi. Kebersamaan ini dapat dipupuk melalui kegiatan yang bersifat formal kedinasan maupun informal.

(15)

d. Akuntabilitas dan transparansi.

Dapat ditelusuri, diaudit dan diperbaiki serta transparan, berorientasi pada keterbukaan, kepercayaan, menghargai keberagaman/perbedaan serta tidak diskriminatif. Baik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan internal maupun pelanggan eksternal, bahkan kepada pasien yang tidak memiliki keluarga yang bertanggung jawab sekalipun.

e. Prestasi kerja.

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok lebih baik dari hari ini. Intinya adalah selalu mengedepankan kepentingan dinas dari pada kepentingan pribadi, dilandasi dengan motivasi yang tinggi untuk selalu memberikan yang terbaik bagi organisasi.

3. Motto.

Dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan suatu motto yang tidak saja sebagai suatu hiasan, melainkan perwujudan pengabdian kepada bangsa dan negara, berdasarkan nilai-nilai dasar. Adapun motto Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen adalah : RSTDS ( Ramah, Senyum, Terampil, Disiplin, Sembuh ). Dengan keramahtamahan dan senyum dalam memberikan pelayanan kepada setiap pasien, disertai dengan keterampilan yang memadai sesuai dengan Standar Pelayanan Profesi dan dilandasi dengan sikap disiplin dalam bekerja, diharapkan pasien yang datang berobat ke Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen bisa pulang dengan sembuh.

H. Jenis Layanan.

1. Mengembangkan pelayanan terpadu

Fokus pengembangan layanan terpadu pada lima (5) jenis layanan kesehatan sesuai dengan hasil akreditasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan, kecepatan, serta pelayanan yang lebih bermutu. Ke 5 (lima) jenis pelayanan terdiri dari;

a. Pelayanan medik (primer ataupun lanjutan/spesialistik) b. Pelayanan keperawatan

(16)

c. Pelayanan gawat darurat d. Pelayanan rekam medik. e. Pelayanan administrasi.

2. Pelayanan Kesehatan / Medik yang telah dimiliki rumah sakit lebih dari lima kegiatan, terdiri atas :

a. Pelayanan Rawat Jalan, terdiri atas : 1) IGD

2) Hemodialisa

3) 20 Poliklinik terdiri dari :

a) Poliklinik Penyakit Dalam b) Poliklinik Bedah c) Poliklinik Anak d) Poliklinik Obsgyn e) Poliklinik Syaraf f) Poliklinik Jiwa g) Poliklinik THT h) Poliklinik Mata i) Poliklnik Gigi

i) Poliklinik Kulit dan kelamin j) Poliklinik Paru

k) Poliklinik Bayi Sehat l) Polikilinik Umum m) Poliklinik Gizi

n) Poliklinik Tumbuh Kembang Anak o) Poliklinik VCT

p) Poliklinik Akupunktur q) Poliklinik Geriatri r) Poliklinik jantung s) Poliklinik Fisioterapi t) Poliklinik Bayi sehat

b. Pelayanan Rawat Inap, terdiri atas :

1) Gedung Perawatan terdiri dari 300 TT sbb : a) Pav anggrek : 12 TT b) Pav Mawar : 23 TT c) Pav Melati : 20 TT d) ICU : 18 TT e) Teratai : 20 TT f) Flamboyan : 24 TT g) Bougenville : 19 TT h) Dahlia : 23 TT i) Nusa Indah : 25 TT j) Kenanga : 24 TT

(17)

k) Cempaka : 27 TT l) Seruni : 16 TT m) Tulip I : 20 TT n) Tulip II : 17 TT o) Bayi : 12 TT Jumlah 300 TT

2) Gedung Perawatan tersebut digunakan untuk :

a) Ruang Perawatan Penyakit Dalam b) Ruang Perawatan Bedah

c) Ruang Perawatan Anak d) Ruang Perawatan Obsgyn e) Ruang Bayi

f) Ruang Syaraf dan Jiwa g) Ruang Isolasi

h) Ruang ICU Bedah i) Ruang ICU Non Bedah j) Ruang Bangsal Umum k) Klas I dan VIP

Tabel 1. Distribusi Tempat Tidur Berdasarkan Ruang Perawatan

No Nama Ruangan Kapasitas TT Klasifikasi

1 Pav. Anggrek 12 2 Pav. Mawar 23 3 Pav. Melati 20 4 ICU 18 5 Teratai 20 6 Flamboyan 24 7 Bougenville 19 8 Dahlia 23 9 Nusa indah 25 10 Kenanga 24 11 Cempaka 27 12 Seruni 16 13 Tulip I 20 13 Tulip II 17 14 Bayi 12 Jumlah 300

Sumber : Keperawatan Rumah Sakit Tk II Dr. Soepraoen Malang

c. Fasilitas Diagnostik / Alkes Canggih

1) Pesawat X – Ray With Fluoroscopy 2) EEG Merk Nihon Kohden

(18)

4) Mesin HD Fresenius

5) X-Ray Film Prosesor Daesung 6) USG Tranvaginal Lengkap, Mindray 7) CT Can Siemen

8) USG 4 Dimensi HD II XE Philips 9) Laparascopy Tehno Medika 10) Athroscopy Richard Wolf

11) Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) 12) Ventilator Servo I Marquet

13) Ventilator Airoxx

14) High Speed Driil Bone Skull Driil For Neurosurgery 15) Operating Mikroskop THT Opmi Pico / S100

d. Penunjang perawatan 1) Kamar Jenasah 2) Laundry 3) Ambulans 4) Dapur e. Penunjang Diagnostik 1) Radilogi

2) Laboratorium Patologi Klinik 3) Laboratorium Patologi Anatomi

3. Berbagi peran dengan stakeholder kesehatan lainnya

Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan rujukan kesehatan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, maka rumah sakit perlu berbagi peran dengan stakeholder kesehatan lainnya antara lain PT..Askes, Telkom, dan perusahaan/ Instansi lainnya yang ada di Malang.

4. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi kepada customer. Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen dalam memberikan pelayanan perlu memberikan pelayanan yang berbeda kepada masyarakat dengan merubah paradigma pelayanan melalui penerapan budaya organisasi yang berorientasi kepada customer.

5. Tersedianya sarana dan prasarana Rumah Sakit.

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pendapatan maka rumah sakit diharapkan dapat mengembangkan usaha lainnya di

(19)

6. Terlaksananya promosi/pemasaran layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit.

Pelaksanaan promosi/pemasaran, oleh pihak manajemen Rumah Sakit maupun secara tidak langsung kepada para pelanggan.

I. RENCANA STRATEGIS.

Pokok-pokok rencana strategis Rumkit Tk.II dr. Soepraoen Malang tahun 2014– 2018, adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas disegala bidang pelayanan kesehatan

2. Meminimalkan komplain pelanggan dan kejadian kecelakaan kerja dalam memberikan pelayanan kesehatan.

3. Melakukan promosi/pemasaran layanan kesehatan secara progresif. 4. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional 5. Peningkatan kesejahteraan dan motivasi kerja personil/pegawai 6. Mengembangkan SDM sesuai kebutuhan organisasi

7. Melengkapi sarana penunjang medik dan non medik yang memadai serta prasarana lainnya.

BAB III

(20)

Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen sebagai Badan Pelaksana di bidang Kesehatan di Lingkungan Kodam V/Brw mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi prajurit TNI, PNS beserta keluarganya yang berhak di jajaran Kodam V/Brw. Selain itu juga memberikan pelayanan kesehatan bagi penderita dengan status peserta Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan, Jamkesda, Jamkesda, pasien perusahaan dan masyarakat umum dengan memanfaatkan kapasitas lebih yang dimiliki selain dari itu juga sebagai Rumah Sakit rujukan bagi penderita di jajaran Kodam V/ Brawijaya.

Kinerja tahun berjalan rumah sakit digambarkan dengan menyajikan gambaran kinerja rumah sakit pada tahun 2012 dan Semester I tahun 2013 . Secara garis besar laporan kinerja rumah sakit tahun 2013 meliputi beberapa aspek yang meliputi : es1) Aspek Pelayanan; 2) Aspek Keuangan; 3) Aspek SDM dan 4) Aspek Sarana dan Prasarana

A. ASPEK PELAYANAN.

Aspek pelayanan ini didukung oleh Instalasi Rawat jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi lainnya tahun 2013.

1. Indikator Kinerja

No. Uraian TA. 2012 TA. 2013

(Jan-Sep) Sat 1. Angka pemanfaatan Tempat tidur (BOR) 50.1 49.33 %

2. Bed Turn Over (BTO) 30.1 34.77 Kali

3. Turn Over Interval (TOI) 6.22 3.84 Hari

4. Lama hari rawat (AV LOS) 5.93 5.88 Hari

5. Jumlah pasien rawat inap 11.071 9.348 Pasien

6. Jumlah kunjungan rawat jalan 159.096 118.908 Kunjungan 7. Jumlah kunjungan pasien UGD 10.988 8.918 Kunjungan 8. Angka kematian bersih (NDR) per tahun 27.63 2.33 ‰ 9. Angka kematian kotor (GDR) per tahun 54.05 4.74 ‰

10. Jumlah kunjungan HD 5.187 4.080 Kunjungan

11. Pelayanan Unit Penunjang 58.641 47.096 Kunjungan

2. Jumlah pasien Rawat Jalan TA. 2012

No Pasien 2012 Pengunjung Kunjungan 1 AD Mil 3.601 13.685 PNS 609 2.603 Keluarga 5.284 23.467

(21)

Jml 9.494 39.755 2 Integrasi Mil 201 606 PNS 45 137 Keluarga 308 1212 Jml 554 1.955 3 Askes 12.703 84.089 4 Maskin 2.335 15.414 5 Umum 10.374 17.883 Jumlah 35.460 159.096

3. Jumlah pasien Rawat Jalan TA. 2013 (Januari s.d September )

No Pasien 2013 Pengunjung Kunjungan 1 AD Mil 1.645 9.279 PNS 243 1.714 Keluarga 3.220 17.535 Jml 5.108 28.528 2 Integrasi Mil 106 385 PNS 21 568 Keluarga 232 1.133 Jml 359 2.086 3 Askes 4.992 61.850 4 Maskin 2.146 12.358 5 Umum 7.831 14.086 Jumlah 20.436 118.908

4. Sepuluh (10) Penyakit terbanyak di Instalasi Rawat Jalan TA. 2012.

NO. NAMA PENYAKIT JML

1 Stroke tak menyebut perdarahan/infark 11.054

2 Diabetes militus YDT lainnya 8.582

3 Hipertensi esensiil (primer) 5.645

4 Influensa 3.077

5 Penyakit Jantung iskemia lainnya 2.886

(22)

7 Penyakit Jantung iskemia lainnya 2.256 8 Migren & sindrom nyeri kpla lainnya 2.206

9 Sklerosis multipel 1.575

10 Tuberkulosis (TB) paru BTA (+) 1.461

5. Sepuluh (10) Penyakit terbanyak di Instalasi Rawat Jalan TA. 2013. ( Januari s.d September )

NO. NAMA PENYAKIT JML

1 Stroke tak menyebut perdarahan/infark 3.517

2 Diabetes militus YDT lainnya 2.636

3 Gagal ginjal lainnya 1.740

4 Gangguan syaraf, radiks dan pleksus syaraf 6.051

5 Penyakit Jantung lainnya 2.595

6 Nyeri punggung bawah 1.954

7 Varises vena ekstremitas bawah 2.238

8 Migren & sindrom nyeri kpla lainnya 2.311

9 Perdarahan Intrakranial 1.543

10 Katarak dan gangguan lensa lainnya 828

6. Jumlah pasien Rawat Mondok TA. 2012

No Pasien

2012

Pasien Hari Perawatan

1 AD Mil 1.203 8.148 PNS 142 635 Keluarga 2.510 12.834 Jml 3.855 21.617 2 Integrasi Mil 75 375 PNS 5 20 Keluarga 205 761 Jml 285 1.156 3 Askes 3.359 18.257 4 Maskin 1.093 5.214 5 Umum 2.479 9.061 Jumlah 11.071 55.305

(23)

7. Jumlah pasien Rawat Mondok TA. 2013 (Januari s.d September)

No Pasien

2013

Pasien Hari Perawatan

1 AD Mil 868 5.853 PNS 76 458 Keluarga 1.995 7.714 Jml 2.939 14.025 2 Integrasi Mil 44 222 PNS 4 14 Keluarga 114 367 Jml 162 603 3 Askes 2.622 13.268 4 Maskin 1.482 6.571 5 Umum 2.143 7.162 Jumlah 9.348 41.629

8. Sepuluh (10) Penyakit terbanyak di Instalasi Rawat Mondok TA. 2012.

NO NAMA PENYAKIT JML

1 Diare & Gastrointeritis 518

2 Diabetes militus bergantung insulin 442

3 Infark Cerebral 341

4 Gagal jantung 332

5 Gagal ginjal lainnya 303

6 Penyakit Appendik (Appendisitis) 269

7 Karatak dan gangguan lain lensa 268

8 Infark miokard akut 226

9 Fraktur tulang lengan atas, hasta 164

10 Gastritis dan duodenitis 121

9. Sepuluh (10) Penyakit terbanyak di Instalasi Rawat Mondok TA. 2013. ( Januari s.d September )

(24)

NO NAMA PENYAKIT JML

1 Diare & Gastrointeritis 419

2 Diabetes militus bergantung insulin 271

3 Infark Cerebral 239

4 Stroke tak menyebut perdarahan atau infark 457

5 Gagal ginjal lainnya 140

6 Tuberkolosis 97

7 Katarak dan gangguan lain lensa 191

8 Demam dengue dan demam firus menular 186

9 Demam Berdarah Dengue 164

10 Penyakit susunan syaraf lainnya 98

10. Rata-rata kegiatan pelayanan tiap bulan TA. 2012

Pasien 2012

Pasien Hari Perawatan

Dinas 345 1.898

Askes 280 1.521

Maskin 91 435

Umum 207 755

11. Rata-rata kegiatan pelayanan tiap bulan TA. 2013 ( Januari s.d September)

Pasien 2013

Pasien Hari Perawatan

Dinas 345 1.625

Askes 291 1.474

Maskin 165 730

Umum 238 796

(25)

B. ASPEK KEUANGAN

a. Realisasi Penerimaan dan Penggunaan TA. 2012.

N O

P E N E R I M A A N NO P E N G E L U A R A N

URAIAN KEGIATAN MAP SUBMA P

JUMLAH DANA URAIAN KEGIATAN MAK MAKSUB JUMLAH DANA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Fasilitas Rumkit Rp. 2,064,170,448.00 1 Operasional Yankes Rp. 13,055,882,971.00

a. Kamar Rawat Jalan O541 Rp. 153,624,550.00 a. Makan Pasien 2402 Rp. 549,788,100.00

b. Kamar Rawat Inap O541 Rp. 939,889,300.00 b. Bekal Kesehatan Pasien 2513 Rp. 3,315,466,933.00

c. Kamar Bersalin O541 Rp. 32,866,250.00 c. Gas Medik 2303 Rp. 165,737,000.00

d. Kamar Operasi O541 Rp. 278,311,000.00 d. Linen Pasien 2559 Rp. 78,961,098.00

e. ICU O541 Rp. 187,612,000.00 e. Jasa Tenaga Kesehatan Rp. 5,021,622,500.00

f. Instalasi Farmasi O541 Rp. 321,073,378.00 1) Jasa Dokter Rawat Jalan 1515 Rp. 858,480,388.00

g. Ambulance O541 Rp. 8,554,500.00 2) Jasa Dokter Rawat Inap 1515 Rp. 794,131,822.00

h. Kamar Jenazah O541 Rp. 2,110,000.00 3) Jasa Tindakan Medik Rawat Jalan 1515 Rp. 140,517,117.00 i. Kereta Jenazah O541 - 4) Jasa Tindakan Medik Rawa Inap 1515 Rp. 1,687,555,097.00 j. Fas RS lainnya (Wartel,Kantin,Parkir dll) O541 Rp. 140,129,470.00 5) Jasa Tindakan / Asuhan

Keperawatan

1515 Rp. 1,029,738,455.00 6) Jasa Konsultasi / Asuhan Gizi 1515 Rp. 1,344,220.00 7) Jasa Pemeriksaan Penunjang 1515 Rp. 30,367,035.00

2 Administrasi Rp. 286,593,450.00 8) Jasa Pelayanan Kes Lainnya 1515 Rp. 479,488,366.00

a. Administrasi Rawat Inap O519 Rp. 155,969,650.00 f. Dukungan Personil Rp. 2,504,246,310.00

b. Administrasi Rawat Jalan O519 Rp. 130,623,800.00 1) Uang Lembur 1501 Rp. 30,735,000.00

c. Administrasi lain-lain O519 - 2) Honor Tenaga Lepas/ Sukarela 2108 Rp. 1,453,272,900.00 3) Honor Pokja 1514 - 4) Honor Pengelola 1508 Rp. 537,461,750.00

3 Jasa Tenaga Kesehatan Rp. 5,270,199,305.00 5) Seragam Pelaksana 2512 Rp. 14,701,660.00 a. Jasa Dokter Rawat Jalan O547 Rp. 896,011,600.00 6) Lain-lain Belanja Pegawai 1508 Rp. 468,075,000.00

b. Jasa Dokter Rawat Inap O547 Rp. 833,550,750.00 g. Dukungan Perkantoran Rp. 1,420,061,030.00

c. Jasa Tindakan Medik Rawat Jalan O547 Rp. 143,741,400.00 1) Formulir dan Materai 2101 Rp. 11,145,000.00 d. Jasa Tindakan Medik Rawat Inap O547 Rp. 1,781,250,200.00 2) Alat Tulis Kantor 2101 Rp. 146,920,620.00 e. Jasa Tindakan / Asuhan Keperawatan O547 Rp. 1,035,020,050.00 3) Biaya Rapat/ Seminar/ Litbang 2105 Rp. 48,784,125.00 f. Jasa Konsultasi / Asuhan Gizi O547 Rp. 1,345,700.00 4) Biaya Cetak/ Reproduksi 2107 Rp. 305,781,330.00 g. Jasa Pemeriksaan Penunjang O547 Rp. 30,511,100.00 5) Biaya Penerimaan Tamu 2110 Rp. 91,043,960.00

(26)

- Listrik 2301 Rp. 5,165,039.00

- Telepon 2302 Rp. 30,540,621.00

4 Biaya Pemeriksaan Medik dan Penunjang Rp. 873,008,375.00 - Gas 2303 Rp. 5,420,000.00

a. Radiologi O541 Rp. 33,969,600.00 - Air 2304 -

b. Laboratorium O541 Rp. 396,372,425.00 7) Tambahan BMP 2511 Rp. 59,283,815.00

c. Elektromedik O541 Rp. 29,510,600.00 8) Belanja barang lainnya 2559 Rp. 715,976,520.00

d. Alat Canggih O541 Rp. 409,799,250.00

e. Lain - lain O541 Rp. 3,356,500.00 2 Pemeliharaan Rp. 1,750,565,377.00

a. Haralkes 3524 Rp. 565,582,312.00

b. Harbang 3101 Rp. 791,185,219.00

5 Bekal Kesehatan di Ruangan O515 Rp. 894,058,388.00 c. Haranmor 3301 Rp. 18,212,271.00

d. Har Alat Canggih 3524 Rp. 137,335,000.00

e. Har Alkomlek 3523 Rp. 9,443,720.00

6 Penerimaan dari Pajak Rp. 1,637,784,726.00 f. Har Lain-lain 2559 Rp. 228,806,855.00

a. Pendapatan Ppn O100 Rp. 1,197,503,321.00

b. Pendapatan Pph O100 Rp. 440,281,405.00 3 Investasi dan Peningkatan

Kemampuan SDM Rp.

2,672,015,416.00

c. Pendapatan Pajak lainnya O100 Rp. - a. Investasi / Pengembangan Rp. 2,278,592,001.00

1) Pengadaan Alkes 2513 Rp. 1,880,689,416.00

2) Bangfas 3101 -

7 Jasa Bank O551 Rp. 4,621,042.00 3) Pengadaan Ranmor 3301 - 4) Pengadaan Alsintor 2201 Rp. 121,046,450.00 5) Pengadaan Furniture Kes 2512 Rp. 135,474,180.00

8 Penerimaan Lainnya (Askes dan

lain-lain) O899 Rp. 8,115,552,605.84 6) Pengadaan Perlengkapan Pasien 2512 Rp. 141,381,955.00 b. Peningkatan Kemampuan SDM Rp. 393,423,415.00

1) Dukungan Rendalwas 2551 Rp. 169,500,000.00 2) Dukungan Diklat 2554 Rp. 223,923,415.00

4 Penyetoran Pajak O100 Rp. 1,637,784,726.00 5 Penyetoran PNBP Rp. 29,739,849.84

Jumlah Januari s/d Desember 2012 Rp. 19,145,988,339.84 Jumlah Januari s/d Desember 2012

Rp

(27)

b. Realisasi Kegiatan Penerimaan dan Penggunaan (Januari – Agustus) TA. 2013

NO

P E N E R I M A A N

NO

P E N G E L U A R A N

URAIAN KEGIATAN MAP MAPSUB JUMLAH DANA URAIAN KEGIATAN MAK SUB MAK JUMLAH DANA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Fasilitas Rumkit Rp. 2,318,759,712.00 1 Operasional Yankes Rp. 15,642,930,039.38

a. Kamar Rawat Jalan O541 Rp. 179,925,450.00 a. Makan Pasien 2402 Rp. 365,483,500.00

b. Kamar Rawat Inap O541 Rp. 1,056,603,661.00 b. Bekal Kesehatan Pasien 2513 Rp. 4,673,917,593.38

c. Kamar Bersalin O541 Rp. 34,167,950.00 c. Gas Medik 2303 Rp. 212,221,625.00

d. Kamar Operasi O541 Rp. 148,122,300.00 d. Linen Pasien 2559 Rp. 119,470,490.00

e. ICU O541 Rp. 223,927,100.00 e. Jasa Tenaga Kesehatan Rp. 6,074,935,385.00

f. Instalasi Farmasi O541 Rp. 499,226,124.00 1) Jasa Dokter Rawat Jalan 1515 Rp. 1,041,249,538.00 g. Ambulance O541 Rp. 10,510,500.00 2) Jasa Dokter Rawat Inap 1515 Rp. 655,933,269.00 h. Kamar Jenazah O541 Rp. 2,266,000.00 3) Jasa Tindakan Medik Rawat

Jalan

1515 Rp. 156,705,097.00 i. Kereta Jenazah O541 - 4) Jasa Tindakan Medik Rawa

Inap

1515 Rp. 1,702,886,953.00 j. Fas RS lainnya (Wartel,Kantin,Parkir dll) O541 Rp. 164,010,627.00 5) Jasa Tindakan / Asuhan

Keperawatan

1515 Rp. 1,514,171,175.00 6) Jasa Konsultasi / Asuhan Gizi 1515 Rp. 1,065,500.00 7) Jasa Pemeriksaan Penunjang 1515 Rp. 21,138,490.00

2 Administrasi Rp. 338,517,300.00 8) Jasa Pelayanan Kes Lainnya 1515 Rp. 981,785,363.00 a. Administrasi Rawat Inap O519 Rp. 160,922,700.00 f. Dukungan Personil Rp. 2,771,431,450.00 b. Administrasi Rawat Jalan O519 Rp. 177,594,600.00 1) Uang Lembur 1501 Rp. 49,829,000.00 c. Administrasi lain-lain O519 - 2) Honor Tenaga Lepas/ Sukarela 2108 Rp. 1,679,820,250.00 3) Honor Pokja 1514 - 4) Honor Pengelola 1508 Rp. 654,400,000.00

3 Jasa Tenaga Kesehatan Rp. 7,174,189,046.50 5) Seragam Pelaksana 2512 Rp. 3,751,200.00 a. Jasa Dokter Rawat Jalan O547 Rp. 1,340,441,689.50 6) Lain-lain Belanja Pegawai 1508 Rp. 383,631,000.00 b. Jasa Dokter Rawat Inap O547 Rp. 884,080,836.25 g. Dukungan Perkantoran Rp. 1,425,469,996.00 c. Jasa Tindakan Medik Rawat Jalan O547 Rp. 294,747,686.00 1) Formulir dan Materai 2101 Rp. 13,200,000.00 d. Jasa Tindakan Medik Rawat Inap O547 Rp. 2,136,758,305.25 2) Alat Tulis Kantor 2101 Rp. 118,166,455.00 e. Jasa Tindakan / Asuhan Keperawatan O547 Rp. 1,514,171,175.00 3) Biaya Rapat/ Seminar/ Litbang 2105 Rp. 73,130,150.00 f. Jasa Konsultasi / Asuhan Gizi O547 Rp. 1,065,500.00 4) Biaya Cetak/ Reproduksi 2107 Rp. 302,519,770.00 g. Jasa Pemeriksaan Penunjang O547 Rp. 21,138,490.00 5) Biaya Penerimaan Tamu 2110 Rp. 76,388,620.00 h. Jasa Pelayanan Kes Lainnya O547 Rp. 981,785,364.50 6) LTGA (Non APBN) Rp. 32,196,187.00 - Listrik 2301 Rp. - - Telepon 2302 Rp. 28,484,187.00

4 Biaya Pemeriksaan Medik dan Penunjang Rp. 1,081,745,800.00 - Gas 2303 Rp. 3,712,000.00

(28)

b. Laboratorium O541 Rp. 664,045,500.00 7) Tambahan BMP 2511 Rp. 90,728,103.00 c. Elektromedik O541 Rp. 35,976,500.00 8) Belanja barang lainnya 2559 Rp. 719,140,711.00

d. Alat Canggih O541 Rp. 330,685,130.00

e. Lain - lain O541 Rp. 2,704,900.00 2 Pemeliharaan Rp. 2,096,316,915.00

a. Haralkes 3524 Rp. 757,676,707.00

b. Harbang 3101 Rp. 553,661,115.00

5 Bekal Kesehatan di Ruangan O515 Rp. 1,023,127,460.00 c. Haranmor 3301 Rp. 78,722,378.00 d. Har Alat Canggih 3524 Rp. 152,075,000.00

e. Har Alkomlek 3523 Rp. 10,192,500.00

6 Penerimaan dari Pajak Rp. 2,443,837,623.45 f. Har Lain-lain 2559 Rp. 543,989,215.00

a. Pendapatan Ppn O100 Rp. 1,720,651,380.65

b. Pendapatan Pph O100 Rp. 723,186,242.80 3 Investasi dan Peningkatan

Kemampuan SDM Rp. 4,284,519,580.00

c. Pendapatan Pajak lainnya O100 Rp. - a. Investasi / Pengembangan Rp. 3,779,485,580.00 1) Pengadaan Alkes 2513 Rp. 3,018,431,000.00

2) Bangfas 3101 177,129,230.00

7 Jasa Bank O551 Rp. 5,533,178.00 3) Pengadaan Ranmor 3301 23,972,500.00 4) Pengadaan Alsintor 2201 Rp. 190,634,890.00 5) Pengadaan Furniture Kes 2512 Rp. 158,326,575.00

8 Penerimaan Lainnya (Askes dan lain-lain)

O899 Rp. 10,138,051,199.99 6) Pengadaan Perlengkapan Pasien

2512 Rp. 210,991,385.00

b. Peningkatan Kemampuan SDM Rp. 505,034,000.00 1) Dukungan Rendalwas 2551 Rp. 413,550,000.00 2) Dukungan Diklat 2554 Rp. 91,484,000.00

4 Penyetoran Pajak O100 Rp. 2,443,837,623.45

5 Penyetoran PNBP Rp. 56,157,162.11

(29)

C. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

1. Keadaan personel sesuai kualifikasi Tahun 2012 NO. KWALIFIKASI MENURU T DAF/DSP P KENYATAAN

YANG ADA SELISIH KET

I

Militer

Medis Ahli Medis Umum

Para Medis Perawatan Para Medis Penunjang Non Medis 29 14 107 19 29 19 7 80 23 36 -10 -8 -24 -7 +6 Apt : 1 Jumlah 198 165 -13 II PNS KEMHAN Medis Ahli Medis Umum

Para Medis Perawatan Para Medis Penunjang Non Medis 1 18 137 50 91 4 18 133 36 84 +3 -1 -9 -10 +6 Apt : 1 Jumlah 297 275 -21 Jumlah Besar I + II 495 452 -57 III Sukwan ( HR ) Medis Ahli Medis Umum

Para Medis Perawatan Para Medis Penunjang Non Medis -3 100 1 90 JUMLAH 186 IV.

Dokter Full Timer : Medis Ahli Medis Umum 5 2 Purn RSS & Kesdam V

Dokter Part Timer : Medis Ahli Medis Umum 2 -Purn RSS & Kesdam

1. Kekuatan sesuai kepangkatan a. Keadaan Personel Militer

(30)

K O L O N E L L E T K O L M A Y O R K A P T E N L E T T U L E T D A P E LT T U P E L D A S E R M A S E R K A S E R T U S E R D A K O P K A K O P T U K O P D A P R A K A P R A T U P R A D A J U M L A H 2 27 27 15 - 2 5 4 31 13 10 5 13 5 6 - - - 165

b) Secara kwalifikasi / keahlian :

(1) Dokter Ahli = 19 orang

(2) Dokter Umum = 3 orang

(3) Dokter Gigi = 2 orang

(4) Apoteker = 2 orang

(5) S - 1 Keperawatan = 6 orang (6) D – 3 Keperawatan = 21 orang (7) D – IV Kebidanan = 1 orang

(8) D – 3 Kebidanan = 1 orang

(9) Paramedis Perawat = 51 orang (10) Paramedis Penunjang = 2 orang

(11) S2 MMKES = 1 orang (12) S2 MARS = 1 orang (13) SKM = 4 orang (14) D – 3 Gizi = 1 orang (15) D – 3 Kesling = - orang (16) D – 3 Analis = 2 orang (17) D – 3 Anestesi = 3 orang (18) D – 3 Fisioterapi = 2 orang (19) D – 3 Radiologi = 4 orang (20) D – 3 Farmasi = - orang (21) D – 3 Atem = - orang (22) D – 3 Akupunktur = 3 orang

(23) Non Medis = 3 6 orang

Jumlah = 165 orang 2) Keadaan Personel PNS

2

a) Kekuatan sesuai golongan

(31)

1 6 5 15 24 50 60 68 37 10 - - - - 276

c) Secara Kwalifikasi / keahlian

(1) Dokter Ahli = 4 orang

(2) Dokter Umum = 17 orang

(3) Dokter Gigi = - orang

(4) Apoteker = 1 orang

(5) S2 Keperawatan = - orang (6) S1 Keperawatan = 16 orang (7) D. IV Keperawatan = - orang (8) D.III Keperawatan = 68 orang (9) D.IV Kebidanan = 4 orang (10) D.III Kebidanan = 11 orang (11) D.III Gigi = 2 orang (12) Paramedis perawat = 27 orang (13) Paramedis penunjang = 12 orang

(14) S2 MMKES = 2 orang

(15) S1 Gizi = 1 orang

(16) D.III Gizi = 3 orang

(17) D.III Kesling = - orang

(18) D. II Analis = 5 orang

(19) D.III Fisioterapi = 8 orang

(20) D III Farmasi = 6 orang

(21) D III Rekam Medik = 2 orang

(22) Non Medis = 86 orang

(32)

BAB IV

ANALISIS LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

A. Analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi kedalam kategori strength/kekuatan, weakness/

kelemahan, opportunities/peluang dan threats/ancaman sebagai dasar

untuk menentukan tujuan, sasaran dan strategi sehingga organisasi memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. Dalam analisis SWOT posisi kekuatan organisasi serta faktor kunci keberhasilan atau faktor strategis dalam mencapai visi dan misi akan membuat informasi hasil analisis SWOT itu akan sangat bermanfaat sebagai umpan balik dalam penajaman misi dan perumusan tujuan yang rasional dalam menyusun strategi dan rencana kegiatan.

Setiap organisasi menghadapi masalah lingkungan strategis yang mencakup lingkungan internal dan eksternal yang sangat mempengaruhi kinerja Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Lingkungan internal merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi yang umumnya dapat dikendalikan secara langsung. Sedangkan lingkungan eksternal merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi akan tetapi di luar kendali organisasi Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen.

Dalam penulisan Renstra Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen ini, analisis lingkungan strategis dibagi dalam dua bahasan yakni analisis lingkungan strategis wilayah serta analisis lingkungan strategis organisasi. Kedua analisis tersebut diuraikan secara pararel dalam wujud lingkungan internal dan eksternal sehingga dapat diperoleh gambaran utuh mengenai pengaruh lingkungan strategis wilayah dan lingkungan strategis organisasi terhadap kinerja Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

(33)

dengan cara analisa SWOT. Pemetaan dilakukan terhadap sumber daya manusia, pembiayaan, pelayanan, manajemen serta sarana dan prasarana.

Dengan melalui diskusi yang melibatkan seluruh anggota tim serta stakeholder, kemudian dilakukan penetapan nilai bobot dan skala (rating) yang penilaiannya berdasar pada “judgement”. Pada intinya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas masalah-masalah yang dianggap sebagai strength/ kekuatan, weakness/kelemahan, opportunity/peluang dan threats/ ancaman. Setelah mendapatkan suatu potret/posisi organisasi saat ini, maka langkah selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja organi-sasi di masa mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman.

Analisis kinerja Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen dilakukan dengan cara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) terhadap keempat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu sumber daya manusia, pembiayaan, pelayanan, manajemen serta sarana dan prasarana.

1. Faktor Internal.

Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengindentifikasi keempat faktor yaitu sumber daya manusia, pembiayaan, pelayanan, manajemen serta sarana dan prasarana sehingga dapat ditemukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi.

a. Kekuatan (Strength) :

1) Pelayanan.

a) Jenis pelayanan spesialisasi yang relatif lengkap. b) Adanya pelayanan unggulan, seperti pelayanan CT

Scan, USG tiga dimensi.

c) Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen, merupakan

rumah sakit rujukan di jajaran Kesdam V/ Brawijaya.

d) Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen memberikan

(34)

e) Pelayanan bersifat relatif cepat dengan berdasarkan SPO dan SPM.

f) Komite medik dan keperawatan telah berjalan

dengan baik.

g) Tersedianya kotak saran dan nomor telepon ditiap

ruangan perawatan dan pelayanan pengaduan 24 jam.

h) Pelayanan non diskriminatif dengan tidak

membedakan status, pangkat dan golongan.

2) Keuangan.

a) Adanya pola tarif yang kompetitif dan relatif terjangkau.

b) Adanya dukungan biaya operasional rumah sakit dalam bentuk APBN dan Non APBN (DPK).

2) Organisasi dan sumber daya manusia. a) Komitmen pimpinan yang baik

b) Adanya kerjasama yang terjalin baik antara unit-unit pelayanan.

c) Adanya struktur organisasi rumah sakit yang diatur dengan Skep Kasad.

d) Adanya pertemuan rutin setiap pagi antara manajemen dengan bagian pelayanan (cofee morning).

e) Adanya Tupoksi jabatan struktural berdasarkan struktur organisasi sesuai dengan Skep Kasad. f) Tenaga kesehatan cukup memadai.

g) Loyalitas personel terhadap rumah sakit cukup baik.

3) Sarana dan prasarana.

a) Tersedianya alat kesehatan yang memadai.

b) Tersedianya sarana penunjang medik dan non medik yang memadai

(35)

b. Kelemahan (Weakness) :

1) Pelayanan.

a) Masih adanya pelayanan yang belum terakreditasi. b) Kualitas pelayanan belum seluruhnya baik.

2) Keuangan.

a) Sistem akuntansi belum optimal.

b) Pengelolaan keuangan belum optimal. c) Pembagian jasa belum optimal.

d) Sistem verifikasi belum optimal. 3) Organisasi dan sumber daya manusia.

a) Sistem Informasi Manajemen RS belum komputerais menyeluruh.

b) Sistem pemasaran belum optimal.

c) Personel Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang relatif honorer.

d) Kompetensi tenaga belum memadai.

e) Belum tertatanya sistem ”reward dan punishment” secara proporsional dan adil.

4) Sarana prasarana.

a) Ruangan pelayanan dan administrasi belum ideal. b) Sistem pengolahan limbah belum sempurna. c) Fasilitas Unit CSSD belum sesuai standar.

2. Faktor Eksternal.

Analisis ini dilakukan untuk mengindentifikasi dua aspek yaitu peluang dan ancaman terhadap Rumah Sakit. Daftar peluang yang ter-indentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada saat ini, maupun kemungkinan usaha baru. Sedangkan ancaman memu-at keadaan yang dirasakan saat ini maupun yang bersifat potensial.

(36)

a. Peluang (Opportunity) :

1) Undang - undang

a. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang TNI.

b. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

c. Undang-Undang Nomor 1 tentang

Perbendarahaan Negara

d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana kerja Pemerintah

e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga

2) Kebijakan.

a) Adanya komitmen pimpinan untuk memberikan otonomi operasional rumah sakit.

b) Adanya komitmen pimpinan untuk meningkatkan kualitas SDM personel Rumah Sakit.

c) Adanya kebijakan pimpinan untuk meningkatkan sarana dan prasarana.

3) Keadaan persaingan.

a) RS lain disekitar Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen masih bertipe C.

b) Kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit lain relatif.

c) Beberapa Rumah Sakit di sekitar Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen adalah Rumah Sakit Bersalin. 4) Keadaan perekonomian.

Adanya peluang besar untuk kerja sama dengan pihak lain.

5) Perkembangan sosial budaya

a) Image masyarakat terhadap Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen cukup baik.

(37)

b) Kebutuhan masyarakat akan variasi layanan kesehatan.

c) Kesadaran masyarakat akan pelayanan yang berkualitas.

d) Kesadaran masyarakat akan hak-hak sebagai pasien.

6) Perkembangan teknologi.

a) Teknologi kesehatan yang dimiliki cukup memadai. b) Dukungan pengadaan teknologi kesehatan yang

cukup.

b. Ancaman (Threats) :

1) Undang - undang

a) Diberlakukannya Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran.

b) Diberlakukannya Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

c) Diberlakukannya Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2) Kebijakan.

a) Adanya kebijakan pimpinan agar absolut ”zero cost”

b) Ditetapkan Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen sebagai Rumah Sakit rujukan untuk jajaran Kodam V/ Brawijaya.

(38)

3) Keadaan pesaing.

a) Posisi rumah sakit pesaing letaknya relatif berdekatan.

b) Rumah sakit pesaing didukung anggaran yang besar dari pemiliknya (Pemda ataupun swasta). c) Rumah sakit pesaing didukung peralatan yang

relatif lebih modern. 4) Keadaan perekonomian.

a) Tingkat inflasi mempengaruhi harga Alkes dan obat.

b) Daya beli masyarakat terhadap pelayanan kesehatan relatif rendah.

5) Perkembangan sosial budaya.

a) Budaya masyarakat yang memanfaatkan sarana rumah sakit secara berlebihan.

b) Budaya masyarakat yang belum memahami kebersihan lingkungan.

6) Perkembangan teknologi

a) Minimnya fasilitas pendukung diagnostik yang modern.

b) Belum adanya sentralisasi komputer dalam pelayanan (SIM RS).

(39)

B. Hasil Analisis SWOT

1. Analisis Faktor Internal.

Tabel 38. Analisis Faktor Internal

NO FAKTOR KEKUATAN (STRENGTH) BOBO T RATIN G SKOR ALASAN 1 2 3 4 5 6 7

1 Pelayanan a. Jenis pelayanan spesialisasi relatif lengkap.

0.2 3 0.6 Sudah dilengkapi 19 pelayanan

Spesialisasi berdasarkan Undang– Undang RI No.44 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Rumah Sakit

b. Adanya pelayanan

unggulan 0.2 2 0.4 Didukung fasilitas unggulan sepertipelayanan CT Scan, USG Tiga Dimensi, perawatan pasien Jiwa dan Narkoba.

c. Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen terbesar di Jajaran Kodam V/ Brawijaya

0.2 4 0.8 Rumah Sakit Tk. II Dr. Soepraoen merupakan rumah sakit TNI-AD terbesar di Jajaran Kodam V/ Brawijaya.

d. Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen

memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum

0.2 4 0,8 Selain memberikan pelayanan kepada

Anggota TNI, PNS TNI dan Keluarganya, ASKES, JAMKESMAS, serta masyarakat umum dan rekanan.

e. Pelayanan berdasarkan SPO, SPM, dan relatif cepat

0.05 3 0.15 SPO dan SPM sudah ada dan

disosialisasikan kepada seluruh unsur pelayanan di rumah sakit, dengan harapan dapat tercapai pelayanan yang cepat.

f. Kualitas pelayanan

baik Ada program patient safety

g. Komite medik dan keperawatan telah berjalan baik

0.05 2 0.1 Pelaksanaan kegiatan medis dankeperawatan dapat lebih terintegrasi dan terkoordinir.

(40)

No Faktor Kelemahan

(Weakness) Bobot Rating Skor Alasan

1 2 3 4 5 6 7

h. Tersedianya layanan

pengaduan. 0.05 2 0.1 Ada kotak saran dan nomor teleponpengaduan, tim dan prosedur pengaduan yang memberikan pelayanan 24 jam.

i. Pelayanan non

diskriminatif 0.05 3 0.15 Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoenmelayani dengan senyum tanpa membedakan status sosial masyarakat.

1 23 3.1

2 Keuangan a. Adanya pola tarif yang kompetitif dan relatif terjangkau

0.5 3 1.5 Adanya pola tarif yang kompetitif dan relatif terjangkau tahun 2012. berdasarkan perbandingan Rumah Sakit pemerintah dan swasta

b. Adanya dukungan biaya operasional rumah sakit dalam bentuk APBN & Non APBN (DPK)

0.5 4 2 Memaksimalkan pengelolaan anggaran

dari sumber APBN dan Non APBN (DPK). 1 7 3.5 3 Organisa si dan SDM a. Komitmen pimpinan

yang baik. 0.14 4 0.56 Manajemen Rumah Sakit yang ada saatini peduli, contoh : mengikut sertakan personil dalam berbagai pelatihan dan seminar

b. Adanya kerjasama yang terjalin baik antara unit-unit pelayanan.

0.12 3 0.36 Adanya saling koordinasi antara satu fungsi dengan fungsi yang lain

c. Adanya struktur organisasi RS yang diatur dengan Skep Kasad.

0.07 2 0.14 Dengan adanya struktur organisasi RS, maka Tupoksi dapat berjalan dengan baik.

d.Adanya pertemuan rutin setiap pagi antara manajemen dan bagian

pelayanan (cofee morning)

0.15 4 0.6 Pertemuan rutin menjadi sarana pihak manajemen dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan bagian pelayan guna peningkatan kinerja

(41)

No Faktor Kelemahan

(Weakness) Bobot Rating Skor Alasan

1 2 3 4 5 6 7

e.Adanya Tupoksi

jabatan struktural berdasarkan Skep Kasad.

0.07 3 0.21 Setiap orang dapat melaksanakan tugas sesuai dengan Tupoksinya

f. Jenis tenaga kesehatan cukup memadai

0.25 3 0.75 Jenis tenaga kesehatan sesuai dengan UU Rumah Sakit Tahun 2009 dan Standar Penyelenggaraan Rumah Sakit Depkes 2005.

g. Loyalitas SDM terhadap rumah sakit tinggi

0.2 4 0.8 Disiplin waktu dan pekerjaan

1 21 3.42 4. Sarana dan prasarana a. Tersedianya alat medik yang memadai

0.35 2 0,7 Adanya CT Scan, USG Tiga dimensi, echocardiografi dan Tread Mill.

b. Tersedianya sarana penunjang medik dan non medik yang memadai

0.3 3 0,6 Sarana penunjang medik dan non medik

sesuai dengan UU Rumah Sakit

c. Letak Rumah Sakit strategis

0.35 3 1.05 Mudah diakses oleh masyarakat, Akses

terjangkau masyarakat karena dilalui angkutan umum

1 8 2,35

(42)

No Faktor (Weakness)Kelemahan Bobot Rating Skor Alasan

1 2 3 4 5 6 7

1 Pelaya

nan a. Masih adanya pelayanan yg belum terakreditasi

0.55 3 1.65 Rumah sakit baru terakreditasi dengan 5 pelayanan

b. kualitas pelayanan belum seluruhnya baik

0.45 2 0.9 belum seluruhnya ada program untuk patient safety

1 5 2.55

2 Keuangan a. Sistem akuntansi

belum optimal 0.3 3 0.9 tidak didukung oleh tenaga akuntan yangakuntabel.

b. Pengelolaan keuangan belum optimal

0.2 4 0.8 Pengelolaan keuangan belum

seluruhnya menggunakan billing sistem karena tidak didukung oleh peralatan maupun tenaga operator komputer terlatih.

c. Pembagian Jasa

belum optimal 0.3 3 0.9 pembagian jasa saat ini masihberdasarkan perbandingan antara rumah sakit pemerintah dan swasta

d. Sistem verifikasi

belum optimal 0.2 2 0.4 masih kurangnya tenaga verifikator danfasilitas yang mendukung, sehingga pelayanan belum optimal

1 12 3

3 Organisa

si dan SDM

a. SIM Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen belum komputerais seluruhnya.

0.18 2 0.36 Belum ada tenaga terlatih dan software untuk mendukung pelaksanaan SIM di rumah sakit

b. Sistem pemasaran rumah sakit belum optimal

0.19 3 0.57 Belum ada program pemasaran rumah sakit.

c. SDM Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen masih banyak yg honorer

0.21 3 0.63 jumlah tenaga honorer sebesar 42 %, sedangkan tenaga organik 58 %

(43)

No Faktor Kelemahan

(Weakness) Bobot Rating Skor Alasan

1 2 3 4 5 6 7

d. kompetensi tenaga

masih rendah 0.22 3 0.66 perawat UGD yang memiliki kompetensiBTLS hanya 31,25 %, sementara dokter 30 % yang memiliki kompetensi ATLS

e. Belum tertatanya sistem "reward dan punishment" secara Proporsional dan adil

0.20 2 0.4 beberapa pelanggaran disiplin yang terjadi belum ditindaklanjuti oleh pihak manajemen 1 15 2.62 4 Sarana dan prasarana a. Ruangan pelayanan dan administrasi belum ideal

0.355 3 1.065 Ruang pelayanan dan administrasi belum reprensentatif terutama, ruang diklat, rekam medis, apotik dan logistik.

b. Sistem pengelolaan limbah belum sempurna

0.35 2 0.7 Sarana IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) belum seluruhnya mencakup unit pelayanan.

c. unit CSSD sentral

belum ideal 0.3 2 0.6 Fasilitas unit CSSD belum sesuaistandar

1 7 2.365

39 10.535

Keterangan :

Untuk menggunakan rating digunakan angka sebagai berikut : - sangat terkait = 4

- terkait = 3

- kurang terkait = 2 - tidak terkait = 1

(44)

2. Analisis Faktor Eksternal.

Tabel 39. Analisis Faktor Eksternal

No Faktor (Opportunity)Peluang Bobot Rating Skor Alasan

1 2 3 4 5 6 7 1 Undang – undang a.Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI

0.13 2 0.26 Tugas Pokok TNI sebagai alat pertahanan negara yang mencakup dukungan kesehatan prajurit yang menjadikan Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen sebagai pusat rujukan di Jajaran Kodam V/ Brawijayasehingga memungkinkan mengembangkan sarana dan prasarana.

b.Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

0.9 2 0.22 Sebagai Rumah Sakit Pemerintah maka

undang-undang dan peraturan pemerintah menjadi acuan dalam pelaksanaan tugasnya.

c. Undang-undang Nomor 1 tentang Perbendaharaan Negara

0.17 2 0.34 Untuk membagun mitra dan meningkatkan

kepercayaan masyarakat khususnya prajurit TNI maka dibuat sprin Karumkit Tk.II Dr. Soepraoen untuk mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan sesuai aturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban kepada stekholder. d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana kerja Pemerintah 0.12 2 0.24 e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembag 0.18 2 0.36 No Faktor Peluang

(45)

f. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Th. 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 0.19 3 0.57 g. Surat Perintah Karumkit Nomor Sprint/153/V/20 11 tanggal 24 Mei 2010 tentang Tim Pokja dalam rangka persiapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Rumkit Tk.II Dr. Soepraoen. 0.10 3 0.3 1 16 2.29 2 Kebijakan a. Adanya komitmen pimpinan untuk memberikan otonomi operasionalisasi rumkit

0.65 4 2.6 Rumah sakit mampu melaksanakan operasional secara utuh dan terpadu

b. Adanya komitmen pimpinan untuk meningkatkan sarana prasarana rumkit

0.35 3 1.05 Rumah sakit mampu meningkatkan

pengembangan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

1 7 3.65

3 Keadaan

persaingan a. RSUD di PusatKota Malang bertipe B (RS Saiful Anwar).

0.65 3 1.95 Dengan letak yang Strategis didukung akses

transportasi umum membuat Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen menjadi pilihan utama bagi masyarakat kota Malang.

b. Kepercayaan masyarakat terhadap RSUD relatif rendah

0.35 2 0.7 Masyarakat cenderung percaya kepada Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen yang pelayanan yang relatif cepat .

(46)

4 Keadaan perekonom ian a. Adanya peluang besar untuk kerja sama dengan pihak lain. 0.6 3 1.8

Peluang kerja sama antara RS dengan pihak bank, institusi pendidikan, dan institusi lain baik swasta maupun pemerintah

b. Meningkatnya subsidi dana APBN/DIPA

0.4 4 1.6 Subsidi APBN meningkat setiap tahun

sebesar 5 – 10 % 1 7 3.4 5 Perkemba ngan sosial budaya a. Image masyarakat terhadap Rumah sakit TNI yang semakin baik

0.3 3 0.9

Semakin baiknya image masyarakat terhadap Rumah Sakit TNI.

b. Kebutuhan masyarakat akan variasi layanan kesehatan 0.25 3 0.75

Masyarakat sudah mulai mencari layanan kesehatan bukan saja untuk pelayanan kuratif tapi juga sudah mengarah ke pelayanan preventif c. Kesadaran masyarakat akan pelayanan yang berkualitas 0.25 3 0.75

Semakin tingginya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan harapan masyarakat d. Kesadaran masyarakat akan hak-hak sebagai pasien 0.2 2 0.4

Masyarakat semakin mengerti mengenai kesehatan sehingga petugas kesehatan memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal

1 11 2.8 6 Perkemba ngan teknologi a. Teknologi kesehatan yang dimiliki cukup memadai. 0.425 4 1.7

Rumah Sakit Tk.II Dr. Soepraoen memiliki peralatan kesehatan yang canggih (CT Scan, USG, DLL) b. Dukungan pengadaan teknologi kesehatan yang cukup. 0.575 3 1.725 1 7 3.425 53 18.215

(47)

1 Undang-

undang a. Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran, UU No. 36/2009 ttg kesehatan, UU No. 44 ttg Rumah Sakit

1 3 3 Adanya pembatasan tempat praktek dokter, persyaratan khusus bagi direktur Rumkit, dll

1 3 3 2 Kebijakan a. Adanya kebijakan pimpinan agar absolute “zero cost”

1 3 3 Tingginya penggunaan anggaran untuk

mendukung pelayanan kesehatan terutama terhadap prajurit, PNS TNI dan keluarga

b. Ditetapkan Rumkit Tk.II Dr. Soepraoen sebagai Rumkit TNI rujukan untuk Jajaran Kodam V/ Brawijaya 0.475 2 0.95 1 5 2.525 3 Keadaan Persai ngan a. Rumah sakit pesaing letaknya relatif berdekatan. 0.4 4 1.6 b. Rumah sakit pesaing di dukung anggaran yang besar dari pemiliknya (Pemda ataupun swasta). 0.25 2 0.5 c. Rumah sakit pesaing didukung peralatan yang relative lebih modern 0.35 3 1.05 1 9 3.15

4 Ekonomi a. Tingkat Inflasi mempengaruhi harga alkes dan obat 0.625 3 1.875 b. Daya beli masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 0.375 3 1.125

(48)

relative rendah 1 6 3 5 Sosial Budaya a. Budaya masyarakat yang memanfaatkan sarana rumah sakit secara berlebihan

0.55 3 1.65 Banyaknya keluarga pasien yang menjaga di

rumah sakit, sehingga biaya operasional meningkat (listrik, air)

b. budaya masyarakat yg masih belum memahami kebersihan lingkungan

0.45 3 1.35 Masyarakat pada umumnya belum atau

kurang menjaga kebersihan dan keindahan dilingkungan Rumah Sakit Tk II Soepraoen. 1 6 3 6 Perkembangan teknologi Minimnya fasilitas pendukung diagnostic yang modern. 0.625 3 1.875 Belum adanya sentralisasi computer dalam pelayanan SIM RS 0.375 2 0.75 1 5 2.625 34 17.3 Catatan :

1. Peringkat tertinggi (paling terkait) hingga terendah (paling tidak terkait) diberi skor 4 sampai dengan 1

2. Untuk faktor internal (kekuatan dan kelemahan) jumlah rating 98 sehingga bobot perunsur untuk kekuatan dan kelemahan adalah 1/98 = 0.010 Unsur faktor peluang dan tantangan, jumlah rating 87 sehingga bobot perunsur untuk peluang dan tantangan adalah 1/87 = 0.011

3. Skor = bobot x rating

Pada Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa Lingkungan Eksternal dapat ditentukan dimana posisi Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen, sebagai berikut :

1. Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen masih ada kelamahan, namun tetap mempunyai peluang.

Gambar

Tabel 1.  Distribusi Tempat Tidur Berdasarkan Ruang Perawatan No Nama Ruangan Kapasitas TT Klasifikasi
Tabel 38.  Analisis Faktor Internal
Tabel  39. Analisis Faktor Eksternal
Tabel 40.  Perbandingan kekuatan dan kelemahan berdasarkan KAFI dan  KAFE
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga dan Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana telah diubah

Peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar/bacaan yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar dengan

dapat memenuhi kebutuhan menurut Maslow ataupun menurut Clelland, misalnya kebutuhan akan kasih sayang, yang didalamnya siswa terpenuhi kebutuhan akan penerimaan

Seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, yang secara tidak langsung telah banyak membantu penulis

pembatalan Perda Kabupaten Tanah Datar Nomor 24 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 5 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Pengambilan

Adapun kebahagiaan merupakan imbalan dari keberhasilan seseorang menemukan makna hidup, dengan kata lain disaat manusia berada pada kondisi paling bawah

 Merumuskan dan sepakat dengan klien mengenai proses, peraturan- peraturan dasar dan tanggapan-tanggapan.  Mengkonfirmasi klien tentang program kebutuhan yang memuaskan. 

Gambar 4.7 peserta didik sedang berdiskusi dengan kelompok masing-masing.. Setelah peserta didik selesai berdiskusi dan menemukan jawabannya, jawaban tersebut ditempelkan