• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nyamuk anopheles

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nyamuk anopheles"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Home

Home » Unlabelled »  » Unlabelled » Makalah Anopheles Dan PengendaliannyaMakalah Anopheles Dan Pengendaliannya

Makalah Anopheles Dan Pengendaliannya Makalah Anopheles Dan Pengendaliannya

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang A. Latar Belakang

Malaria merupakan penyakit infeksi parasitik terpenting di dunia, dengan prakiraan satu miliar orang

Malaria merupakan penyakit infeksi parasitik terpenting di dunia, dengan prakiraan satu miliar orang

 berada

 berada dalam dalam risiko risiko tertular tertular penyakit penyakit ini. ini. Setiap Setiap tahunnya, tahunnya, diperkirakan diperkirakan sekitar sekitar 1 1 !uta !uta kasuskasus

 penyakit malaria ter!adi, sekitar 1" diantaranya berakibat fatal berupa kematian, sebagian besar anak#

 penyakit malaria ter!adi, sekitar 1" diantaranya berakibat fatal berupa kematian, sebagian besar anak#

anak yang berumur diba$ah % tahun. Se!ak tahun 1&% penyakit malaria telah berhasil dibasmi di

anak yang berumur diba$ah % tahun. Se!ak tahun 1&% penyakit malaria telah berhasil dibasmi di

hampir seluruh benua 'ropa dan di daerah seperti Amerika (engah dan Amerika Selatan. )amun

hampir seluruh benua 'ropa dan di daerah seperti Amerika (engah dan Amerika Selatan. )amun

 penyakit

 penyakit ini ini masih masih men!adi men!adi masalah masalah besar besar di di beberapa beberapa bagian benua bagian benua Afrika dan Afrika dan Asia (enggara yangAsia (enggara yang

 pada

 pada umumnya umumnya negara negara berkembang berkembang dan dan berada berada pada pada $ilayah $ilayah tropis. tropis. Seperti Seperti kebanyakan kebanyakan penyakitpenyakit

tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian

tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang *Prasetyo, +-.di negara berkembang *Prasetyo, +-.

ndonesia setiap tahunnya terdapat sekitar 1% !uta penderita malaria klinis yang mengakibatkan /.

ndonesia setiap tahunnya terdapat sekitar 1% !uta penderita malaria klinis yang mengakibatkan /.

orang meninggal dunia *Depkes, +/-. Sedangkan pada tahun +1, penemuan kasus malaria telah

orang meninggal dunia *Depkes, +/-. Sedangkan pada tahun +1, penemuan kasus malaria telah

men0apai 1,& per 1. penduduk. Umumnya malaria ditemukan pada daerah#daerah terpen0il dan

men0apai 1,& per 1. penduduk. Umumnya malaria ditemukan pada daerah#daerah terpen0il dan

sebagian besar penderitanya dari golongan ekonomi lemah. Angka kesakitan malaria se!ak  tahun

sebagian besar penderitanya dari golongan ekonomi lemah. Angka kesakitan malaria se!ak  tahun

terakhir menun!ukkan peningkatan. Di 2a$a dan 3ali meningkat dari .1+ per 1 penduduk pada

terakhir menun!ukkan peningkatan. Di 2a$a dan 3ali meningkat dari .1+ per 1 penduduk pada

tahun 1&&4 men!adi .%+ per 1 penduduk pada tahun 1&&&, pada tahun +1 .+ per 1

tahun 1&&4 men!adi .%+ per 1 penduduk pada tahun 1&&&, pada tahun +1 .+ per 1

 penduduk dan

 penduduk dan pada tahun pada tahun ++ .4 ++ .4 kasus per kasus per 1.. Di 1.. Di luar 2a$a luar 2a$a dan 3ali dan 3ali meningkat dari meningkat dari 1. per 1. per 

1 penduduk pada tahun 1&&4 men!adi +%. per 1 penduduk pada tahun 1&&&, pada tahun +1

1 penduduk pada tahun 1&&4 men!adi +%. per 1 penduduk pada tahun 1&&&, pada tahun +1

+.+ per 1 penduduk dan pada tahun ++ 1&.% kasus per 1 penduduk. Selama tahun 1&&5#

+.+ per 1 penduduk dan pada tahun ++ 1&.% kasus per 1 penduduk. Selama tahun 1&&5#

+ ke!adian luar biasa *673- malaria ter!adi di 11 propinsi yang meliputi 1/ kabupaten di &/ desa

+ ke!adian luar biasa *673- malaria ter!adi di 11 propinsi yang meliputi 1/ kabupaten di &/ desa

dengan !umlah penderita hampir +. orang dengan 4 kematian *Depkes, +/-. Malaria mudah

dengan !umlah penderita hampir +. orang dengan 4 kematian *Depkes, +/-. Malaria mudah

meny

menyebar ebar padpada a se!se!umlumlah ah penpendudduduk, uk, terterutamutama a yanyang g berbertemtempat pat tintinggaggal l di di daedaerah rah perpersa$sa$ahaahan,n,

 perkebunan, kehutanan m

 perkebunan, kehutanan maupun pantai *Anies, +%-.aupun pantai *Anies, +%-.

B. Tujuan

(2)

1. Mengetahui !enis spesies nyamuk Anopheles beserta 0iri#0irinya. +. Mengetahui metode pengendalian nyamuk Anopheles.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tipe Spesies Anopheles

 )yamuk A)8PH'7') yang berperan sebagai 9ektor malaria hanyalah genus Anopheles. Di seluruh dunia, genus Anopheles !umlahnya kurang lebih + spesies, diantarannya  spesies sebagai 9ektor  malaria. 2umlah nyamuk A)8PH'7) di ndonesia kira#kira 5 spesies dan 1 spesies telah dibuktikan berperan sebagai 9ektor malaria yang berbeda dari satu daerah ke daerah lain tergantung kepada berma0am#ma0am faktor, seperti penyebaran geografik, iklim, dan tempat perindukan *:andahusada, +-.

:ambar 1. Distribusi Nyamuk Anopheles di Indonesia (Sukadi, 2009)

Ada beberapa spesies Anopheles yang penting sebagai 9ektor malaria di ndonesia antara lain; 1. Anopheles sundaius

 An. Sundaius  pertama sekali ditemukan oleh <oden$alt pada tahun 1&+%. Pada 9ektor !enis ini umurnya lebih sering menghisap darah manusia dari pada darah binatang. )yamuk ini aktif menggigit sepan!ang malam tetapi paling sering antara pukul ++. # 1. dini hari. Pada $aktu malam hari nyamuk masuk ke dalam rumah untuk men0ari darah, hinggap didinding baik sebelum maupun sesudah menghisap darah *His$ani, +- .

Spesies ini terdapat di Sumatra, 6alimantan, 2a$a, Sula$esi dan 3ali. 2entiknya ditemukan pada air   payau yang biasanya terdapat tumbuh#tumbuhanenteromorpha, hetomorpha, dengan kadar garam adalah 1,+ sampai 1,5". Di Sumatra, !entik ditemukan pada air ta$ar seperti Mandailing dengan ketinggian +1 m dari permukaan laut dan Danau (oba pada ketinggian 1 m *His$ani, +- . Masih menurut His$ani *+-, perilaku istirahat nyamuk ini sangat berbeda antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lainnya. Di pantai Selatan Pulau 2a$a dan pantai (imur Sumatera Utara, pada pagi hari, sedangkan di daerah =ila0ap dan lapangan di!umpai pada pagi hingga siang hari. 2enis 9ektor An. Sundaiusistirahat dengan hinggap didinding rumah penduduk. 2arak terbang An. Sundai0us betina 0ukup !auh. Pada musim densitas tinggi, masih di!umpai nyamuk betina dalam  !umlah 0ukup banyak disuatu tempat yang ber!arak kurang lebih / kilometer *6m- dari tempat  perindukan nyamuk tersebut.

(3)

>ektor An. Sundaius biasanya berkembang biak di air payau, yaitu 0ampuran antara air ta$ar dan air  asin, dengan kadar garam optimum antara 1+" #15". Penyebaran !entik ditempat perindukan tidak  merata dipermukaan air, tetapi terkumpul ditempat#tempat tertutup seperti diantara tanaman air yang mengapung, sampah dan rumput # rumput dipinggir Sungai atau pun parit. :enangan air payau yang digunakan sebagai tempat berkembang biak adalah yang terbuka yang mendapat sinar matahari langsung. Seperti pada muara sungai, tambak ikan, galian #galian yang terisi air di sepan!ang pantai dan lain ?lain *His$ani, +- .

2. Anopheles aonitus

Menurut His$ani *+-, 9ektor An. Aonitus pertama sekali ditemukan oleh Donit@ pada tahun 1&+. >ektor !enis An. aonitus betina paling sering menghisap darah ternak dibandingkan darah manusia. Perkembangan 9ektor !enis ini sangat erat hubungannya dengan lingkungan dimana kandang ternak  yang ditempatkan satu atap dengan rumah penduduk.

Di ndonesia nyamuk ini terdapat hampir diseluruh kepulauan, ke0uali Maluku dan rian. 3iasanya di!umpai di daratan rendah tetapi lebih banyak di daerah kaki gunung dengan ketinggian #1 m dengan persa$ahan bertingkat. )yamuk ini merupakan 9ektor pada daerah tertentu di ndonesia, terutama di (apanuli, 2a$a 3arat, 2a$a (engah, dan 3ali. 3iasanya aktif mengigit pada $aktu malam hari, hampir 5" dari 9ektor ini bisa di!umpai diluar rumah penduduk antara !am 15. #++..  )yamuk !enis Aonitus  ini hanya men0ari darah di dalam rumah penduduk. Setelah itu biasanya langsung keluar. )yamuk ini biasanya suka hinggap di daerah#daerah yang lembab. Seperti dipinggir#  pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab *His$ani, +-.

(empat perindukan 9ektor Aonitus terutama didaerah pesa$ahan dan saluran irigasi. Persa$ahan yang berteras merupakan tempat yang baik untuk perkembangan nyamuk ini. Selain disa$ah, !entik  nyamuk ini ditemukan pula ditepi sungai yang airnya mengalir perlahan dan kolam air ta$ar. Distribusi dari An. Aonitus, terdapat hubungan antara densitas dengan umur padi disa$ah. Densitas mulai meninggi setelah tiga # empat minggu penanaman padi dan men0apai pun0aknya setelah padi  berumur lima sampai enam minggu *His$ani, +-.

!. Anopheles barbirotris

>ektor An. "arbirotris pertama sekali diidentifikasi oleh >an der ulp pada tahun 155. Spesies ini tersebar di seluruh ndonesia, baik di daratan tinggi maupun di daratan rendah. 2entik biasanya terdapat dalam air yang !ernih, alirannya tidakbegitu 0epat, ada tumbuh#tumbuhan air pada tempat yang agak teduh seperti pada saah dan parit. 2enis nyamuk ini di Sumatera dan 2a$a !arang di!umpai menggigit orang tetapi lebih sering di!umpai menggigit binatang peliharaan. Sedangkan pada daerah Sula$esi, )usa (enggara (imur dan (imor# (imur nyamuk ini lebih sering menggigit manusia daripada binatang. 2enis nyamuk ini biasanya men0ari darah pada $aktu malam hingga dini hari  berkisar antara pukul +/. #%.. Brekuensi men0ari darah tiap tiga hari sekali *His$ani, +-.

#. Anopheles kohi

Spesies ini tersebar di seluruh ndonesia, ke0uali rian. 2entik biasanya ditemukan pada tempat  perindukan terbuka seperti genangan air, bekas tapak kaki kerbau, kubangan dan sa$ah siap ditanami

*His$ani, +-.

$. Anopheles maulatus

>ektor An. %aulatus pertama sekali ditemukan oleh (heobaldt pada tahun 1&1. >ektor  An.  %aulatus betina lebih sering mengihisap darah binatang daripada darah manusia. >ektor !enis ini

aktif men0ari darah pada malam hari antara pukul +1. hingga /.. Penyebaran spesies ini di ndonesia sangat luas, ke0uali Maluku dan rian. Spesies ini terdapat di daerah pegunungan sampai ketinggian 1 m diatas permukaan air laut. 2entik ditentukan pada air !ernih dan banyak kena sinar  matahari *His$ani, +-.

 )yamuk ini berkembang biak di daerah pegunungan. Dimana tempat perindukan yang spesifik  9ektor An. %aulatus adalah di sungai yang ke0il dengan air !ernih, mata air yang mendapat sinar 

(4)

matahari langsung. Di kolam dengan air !emih !uga ditemukan !entik nyamuk ini, meskipun densitasnya rendah. Densitas An. %aulatus  tinggi pada musim kemarau, sedangkan pada musim hu!an 9ektor !enis ini agak berkurang karena tempat perindukan hanyut terba$a ban!ir *His$ani, +-.

&. Anopheles subpitus

Spesies ini terdapat diseluruh $$ilayah ndonesia. )yamuk ini dapat dibedakan men!adi dua spesies yaitu *His$ani, +-;

a) Anopheles subpitus subpitus

2enik ditemukan di daratan rendah, kadang#kadang ditemukan dalam air payau dengan kadar air  tinggi.

b) Anopheles subpitus malayensis

Spesies ini ditemukan pada dataran rendah sampai dataran tinggi. 2entik ditemukan pada air ta$ar,  pada kolam yang penuh dengan rumput pada selokan parit.

'. Anopheles balabaensis

Spesies ini terdapat di Pur$akarta, 2a$a 3arat, 3alik Papan, 6alimantan (imur, dan 6alimantan Selatan. 2entik ditemukan pada genangan air bekas tapak binatang, pada kubangan bekas roda, dan  parit yang aliran airnya terhenti.

A.1 Siklus Hiup Anopheles

 )yamuk Anopheles mengalami metamorfosis sempurna. (elur yang diletakkan oleh nyamuk betina, menetas men!adi lar9a yang kemudian melakukan pengelupasan kulit sebanyak  kali, lalu tumbuh men!adi pupa dan akhirnya men!adi nyamuk de$asa !antan atau betina. aktu yang diperlukan untuk   pertumbuhan se!ak telur diletakkan sampai men!adi de$asa ber9ariasi antara +#% minggu, tergantung

kepada spesies, makanan yang tersedia dan suhu udara *:andahusada, 1&&5-.

 )yamuk !antan dan betina de$asa perbandingan 1 ; 1, nyamuk !antan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyarnuk betina, dan nyamuk !antan tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah !enis betina keluar, maka nyamuk   !antan akan langsung menga$ini betina sebelum men0ari darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali ka$in. Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembaban serta spe0ies dari nyamuk *)urmaini, +/-.

A.1.1 Perke!"angan Telur Anopheles

Stadium telur Anopheles diletakkan satu persatu di atas permukaan air, biasanya peletakkan dilakukan  pada malam hari. (elur berbentuk seperti perahu yang bagian ba$ahnya kon9eks dan bagian atasnya konkaf dan mempunyai sepasang pelampung yang terletak pada sebuah lateral sehingga telur dapat mengapung di permukaan air. 2umlah telur yang dikeluarkan oleh nyamuk betina  Anopheles ber9ariasi,  biasanya antara 1#1% butir *Santoso, ++-.

(elur Anopheles tidak dapat bertahan lama di ba$ah permukaan air. (elur#telur  Anopheles yang terdapat di ba$ah permukaan air dalam $aktu lama *melebihi &+ !am- akan gagal menetas, sedangkan kondisi suhu yang menguntungkan bagi telur  Anopheles adalah antara +5=#/=. Suhu di ba$ah += dan di atas = adalah suhu yang tidak menguntungkan bagi perkembangan telur. Pada suhu %+= seluruh telur akan mati dan suhu %= adalah suhu terendah bagi telur untuk dapat bertahan *Santoso, ++-.

A.1.# Perke!"angan Lar$a Anopheles

7ar9a Anopheles bersifat akuatik yakni mempunyai habitat hidup di air. 7ar9a ini mempunyai   bentuk *instar- pertumbuhan. Masing#masing instar mempunyai ukuran dan bulu yang berbeda *Santoso, ++-. Stadium lar9a Anopheles yang di tempat perindukan tampak mengapung se!a!ar  dengan permukaan air dan spirakelnya selalu kontak dengan udara luar. Sekali# sekali lar9a Anopheles mengadakan gerakan#gerakan turun ke dalamCba$ah untuk menghindari predatorCmusuh alaminya atau karena adanya rangsangan di permukaan seperti gerakan#gerakan dan lain#lain.

(5)

Perkembangan hidupnya lar9a nyamuk memerlukan kondisi lingkungan yang mengandung makanan antara lain mikroorganisme terutama bakteri, ragi dan proto@oa yang 0ukup ke0il sehingga dapat dengan mudah masuk mulutnya *Santoso, ++-.

A.1.% Perke!"angan pupa Anopheles

Stadium pupa merupakan masa tenang. Pada umumnya pupa tidak aktif bila memasuki stadium ini,  pupa nyamuk dapat melakukan gerakan#gerakan yang aktif, dan bila sedang tidak aktif maka pupa ini akan berada mengapung pada permukaan air. 6emampuannya mengapung disebabkan oleh adanya ruang udara yang 0ukup besar yang berada pada sisi ba$ah  sealotoraks. Pupa tidak menggunakan rambut dan kait untuk dapat melekat pada permukaan air, tetapi dengan bantuan dua terompet yang 0ukup besar yang berfungsi sebagai spirakel dan dua rambut pan!ang  stellate yang berada pada segmen satu abdomen *Santoso, ++-.

Stadium pupa mempunyai tabung pernapasan * espiratory trumpet - yang bentuknya lebar dan pendek  dan digunakan untuk pengambilan 8+ dari udara *:andahusada, 1&&5-. Perubahan dari pupa men!adi de$asa biasanya antara + !am sampai dengan 5 !am. (etapi hal ini akan sangat bergantung pada kondisi lingkungan terutama suhu *Santoso, ++-.

A.1.& Perke!"angan N'a!uk De(asa

*ambar 1. Nyamuk Anopheles de+asa

Pada stadium de$asa palpus nyamuk !antan dan nyamuk betina mempunyai pan!ang hampir sama dengan pan!ang probosisnya. Perbedaannya adalah pada nyamuk !antan ruas palpus bagian apikal  berbentuk gada *0lub form-, sedangkan pada nyamuk betina ruas tersebut menge0il. Sayap pada  bagian pinggir *kosta dan 9ena- ditumbuhi sisik#sisik sayap yang berkelompok membentuk gambaran  belang#belang hitam dan putih. Di samping itu, bagian bagian u!ung sisik sayap membentuk lengkung *tumpul-. 3agian posterior abdomen tidak serun0ing nyamuk Aedes dan !uga tidak setumpul nyamuk  Mansonia, tetapi sedikit melan0ip *:andahusada, 1&&5-.

A.# Biono!i Anopheles

A.#.1 Perilaku Berke!"ang Biak 

 )yamuk Anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat perindukan atau tempat untuk   berkembang biak yang sesuai dengan kesenangan dan kebutuhannya Ada spe0ies yang senang pada

tempat#tempat yang kena sinar matahari langsung * An. sundaius-, ada pula yang senang pada tempat# tempat teduh * An. umrosus-. Spe0ies yang satu berkembang dengan baik di air pa yau *0ampuran ta$ar  dan air laut- misalnya (An. Aonitus- dan seterusnya 8leh karena perilaku berkembang biak ini sangat  ber9ariasi, maka diperlukan suatu sur9ai yang intensif untuk in9entarisasi tempat perindukan, yang

sangat diperlukan dalam program pemberantasan.

6epadatan populasi nyamuk Anopheles sangat dipengaruhi oleh musim tanam padi. 2entik#!entik  nyamuk ini mulai ditemukan di sa$ah kira#kira pada padi berumur +#/ minggu setelah tanam dan  paling banyak ditemukan pada saat tanaman padi mulai berbunga sampai men!elang panen. Di daerah yang musim tanamnya tidak serempak dan sepan!ang tahun ditemukan tanaman padi pada berbagai umur, maka nyamuk ini ditemukan sepan!ang tahun dengan dua pun0ak kepadatan yang ter!adi sekitar   bulan Pebruari#April dan sekitar bulan 2uli#Agustus. An. balabaenis dan An. maulatus adalah dua spesies nyamuk yang banyak ditemukan di daerah#daerah pegunungan non persa$ahan dekat hutan.

(6)

6edua spesies ini banyak di!umpai pada peralihan musim hu!an ke musim kemarau dan sepan!ang musim kemarau.

:ambar +. empat -erkembanbiakan Anopheles (Sukadi, 2009)

(empat perkembangbiakannya di genangan#genangan air yang terkena sinar matahari langsung seperti genganan air di sepan!ang sungai, pada kobakan#kobakan air di tanah, di mata air#mata air dan alirannya, dan pada air di lubang batu#batu *3arod!i, 1&54 dalam Saputra, +1-.

6epadatan !entik nyamuk An. balabaenis bisa ditemukan baik pada musim penghu!an maupun pada musim kemarau. 2entik#!entik An. balabaenisditemukan di genangan air yang berasal dari mata air, seperti penampungan air yang dibuat untuk mengairi kolam, untuk merendam bambuCkayu, mata air,  bekas telapak kaki kerbau dan kebun salak. Dari gambaran di atas tempat perindukan  An.

balabaenis tidak spesifik seperti An. maulatus dan An. aonitus, karena !entik An.  "alabaenis dapat hidup di beberapa !enis genganan air, baik genangan air hu!an maupun mata air,  pada umumnya kehidupan !entik  An. balabaenis dapat hidup se0ara optimal pada genangan air yang

terlindung dari sinar matahari langsung, diantara tanamanC9egetasi yang homogen seperti kebun salak, kebun kapulaga dan lain#lain. An. maulatus yang umum ditemukan di daerah pegunungan, ditemukan pula di daerah persa$ahan dan daerah pantai yang ada sungai ke0il#ke0il dan berbatu#batu *3arod!i 1&54 dalam Saputra

+1-Pun0ak kepadatan An. maulatus dipengaruhi oleh musim, pada musim kemarau kepadatan meningkat, hal ini disebabkan banyak terbentuk tempat perindukan berupa genangan air di pinggir  sungai dengan aliran lambat atau tergenang. Perkembangbiakan nyamuk  An. maulatus 0enderung menurun bila aliran sungai men!adi deras *flushing- yang tidak memungkinkan adanya genangan di  pinggir sungai sebagai tempat perindukan *Saputra, +1-.

(7)

*ambar !. empat -erkembanbiak Nyamuk Anopheles (Sukadi, 2009)

*ambar #. empat -erkembanbiak Nyamuk Anopheles (Sukadi, 2009)

 An. sundaius di!umpai di daerah pantai, tempat perindukannnya adalah di air payau dengan salinitas antara #+% per mil, seperti ra$a#ra$a berair payau, tambak#tambak ikan tidak terurus yang banyak  ditumbuhi lumut, lagun, muara#muara sungai yang banyak ditumbuhi tanaman air dan genangan air di  ba$ah hutan bakau yang kena sinar matahari dan berlumut *His$ani, +-.

A.#.# Te!pat Perinukan

(empat perindukan nyamuk Anopheles berma0am#ma0am tergantung kepada spesies dan dapat dibagi menurut / ka$asan *@one- yaitu ka$asan pantai, ka$asan pedalaman, dan ka$asan kaki gunung dan gunung *:andahusada, 1&&5-. Di ka$asan pantai dengan tanaman bakau danau di pantai atau laguna, ra$a dan empang sepan!ang pantai , ditemukan  Anopheles Sundaius dan An. Subpitus yang menggunakan tempat perindukan tersebut terutama danau di pantai dan empang. Di ka$asan  pedalaman yang ada sa$ah, ra$a, empang, dan saluran air irigasi ditemukan  An. Aonitus, An.  "arbirostris, An. Subpitus, An. Nieerrimus, dan An. Sinesis. Di ka$asan kaki gunung dengan  perkebunan atau hutan ditemukan An. "alabaenis  , sedangkan di daerah gunung ditemukan  An.  %aulatus *:andahusada, 1&&5-. Hal tersebut !uga di!elaskan oleh His$an *+- bah$a penyebaran

nyamuk !enis ini mempunyai hubungan 0ukup kuat dengan 0urah hu!an disuatu daerah. A.#.%. Te!pat Istirahat ) Resting Place*

stirahat bagi nyamuk mempunyai + ma0am artinya; istirahat yang sebenarnya selama $aktu menunggu proses perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada $aktu nyamuk sedang aktif  men0ari darah. Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab dan aman untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lan!ut tiap spe0ies ternyata mempunyai perilaku yang  berbeda#beda. Ada spesies yang halnya hinggap tempat#tempat dekat dengan tanah * An.

Aonitus-tetapi ada pula spe0ies yang hinggap di tempat#tempat yang 0ukup tinggi * An.Sundaius- *Damar, ++-.

Pada $aktu malam ada nyamuk yang masuk kedalam rumah hanya untuk menghisap darah orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum maupun sesudah menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk beristirahat. (empat istirahat alam nyamuk  Anopheles berbeda  berdasarkan spesiesnya. (empat istirahatnya An. aonitus pada pagi hari umumnya dilubang seresah

yang lembab dan teduh *Damar, ++-.

(empat istirahat An. aonitus  pada umumnya di tempat yang mempunyai kelembaban tinggi dan intensitas 0ahaya rendah, serta di lubang tanah bersemak. An. aonitus hinggap di tempat#tempat dekat

(8)

tanah. )yamuk ini biasanya hinggap di daerah#daerah yang lembab, seperti di pinggir#pinggir parit, tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab *His$ani, +-.

(empat istirahat An. balabaenis pada pagi hari umumnya di lubang seresah yang lembab dan teduh, terletak ditengah kebun salak *Damar, ++-. An. balabaenis !uga ditemukan di tempat yang mempunyai kelembaban tinggi dan intensitas 0ahaya yang rendah serta di lubang tanah bersemak  *Hari!anto, +-. Di luar rumah tempat istirahat An. maulatus adalah di pinggiran sungai#sungai ke0il dan di tanah yang lembab. Perilaku istirahat nyamuk  An. sundaius ini biasanya hinggap di dinding#dinding rumah penduduk *His$ani, +-.

A.#.& Te!pat !en+ari !akan )Feeding place*

Hanya nyamuk betina yang menghisap darah. )yamuk  Anopheles aonitus lebih suka berada di luar  rumah dan menggigit di $aktu sen!a sampai dengan dini hari *eksofagik- serta mempunyai !arak  terbang yang !auh 1, km sampai dengn + km. nyamuk ini bersifat suka menggigit binatang *@oofilik-dari pada sifat suka gigit manusia *antrophofilik-. Perilaku men0ari darah nyamuk dapat ditin!au *@oofilik-dari  beberapa segi yaitu *His$ani, +-.

Perilaku men0ari darah dikaitkan dengan $aktu. )yamuk anopheles pada umumnya aktif men0ari darah pada $aktu malarn hari. apabila dipela!ari dengan teliti. ternyata tiap spesies mempunyai sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai sen!a hingga men!elang tengah malam dan sampai pagi hari *His$ani, +-..

Perilaku men0ari darah dikaitkan dengan tempat apabila dengan metode yang sama kita adakan. Penangkapan nyarnuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat diketahui ada dua golongan nyamuk, yaitu; eksofagik yang lebih senang men0ari darah diluar rumah dan endofagik yang lebih senang men0ari darah didalam rumah *His$ani, +-.

Perilaku men0ari darah dikaitkan dengan sumber darah. 3erdasarkan ma0am darah yang disenangi, kita dapat membedakan atas; antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan @oofilik apabila nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak mempunyai pilihan tertentu *His$ani, +-.

Brekuensi menggigit, telah diketahui bah$a nyamuk betina biasanya hanya ka$in satu kali selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya. (iap sekian hari sekali nyamuk akan men0ari darah. nter9al tersebut tergantung pada spe0ies, dan dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk iklim ndonesia memerlukan $aktu antara 5#& !am *His$ani, +-.

A.#., Lingkungan

7ingkungan yang berpengaruh pada penyebaran nyamuk  Anopheles adalah sebagai berikut; 1- 7ingkungan fisik 

Menurut Hari!anto *+-, Baktor geografi dan meteorologi di ndonesia sangat menguntungkan transmisi nyamuk Anopheles di ndonesia, seperti ;

a* Suhu

 )yamuk adalah binatang berdarah dingin sehingga proses metabolisme dan siklus kehidupannya tergantung pada suhu lingkungan, tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri terhadap perubahan#  perubahan di luar tubuhnya. )yamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah tetapi proses

metabolismenya menurun bahkan terhenti bila suhu turun sampai suhu kritis. Pada suhu yang lebih tinggi dari /% =, !uga mengalami perubahan. Suhu rata#rata optimum untuk pertumbuhan nyamuk  +% ? +4=. (oleransi suhu tergantung pada spe0ies nyamuknya, spe0ies nyamuk tidak tahan pada suhu % ? = *Hari!anto, +-.

6e0epatan perkembangan nyamuk tergantung dari ke0epatan metabolisme yang sebagian diatur oleh suhu seperti lamanya masa pra de$asa, ke0epatan pen0ernaan darah yang dihisap, pematangan dari

(9)

indung telur, frekuensi mengambil makanan atau mengigit berbeda#beda menurut suhu *Hari!anto, +-.

"* -ele!"a"an

6elembaban yang rendah memperpendek umur nyamuk. (ingkat kelembaban  " merupakan batas  paling rendah untuk memungkinkan hidup nyamuk. 6elembaban !uga berpengaruh terhadap

kemampuan terbang nyamuk. 3adan nyamuk yang ke0il mempunyai permukaan yang besar oleh karena sistem pernapasan dengan tra0hea. Pada $aktu terbang, nyamuk memerlukan oksigen lebih  banyak sehingga tra0hea terbuka. Dengan demikian penguapan air dari tubuh nyamuk men!adi lebih  besar. Untuk mempertahankan 0adangan air dalam tubuh dari penguapan, maka !arak terbang nyamuk 

terbatas. 6elembaban udara men!adi faktor yang mengatur 0ara hidup nyamuk, beradaptasi pada keadaan kelembaban yang tinggi dan pada suatu ekosistem kepulauan atau ekosistem hutan. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk men!adi lebih aktif dan lebih sering menggigit *Hari!anto, +-.

+* Hujan

Hu!an menyebabkan naiknya kelembaban udara dan menambah !umlah tempat perkembangbiakan *breedin plaes-. 3esar ke0ilnya pengaruh tergantung pada !enis dan derasnya hu!an, !enis 9ektor dan  !enis tempat perindukan. Hu!an yang diselingi panas akan memperbesar kemungkinan berkembang  biaknya nyamuk  Anopheles *Hari!anto, +-.

* -etinggian

Setiap ketinggian naik 1 meter maka selisih udara dengan tempat semula E =. 3ila perbedaan tempat 0ukup tinggi, maka perbedaan suhu udara !uga 0ukup banyak dan mempengaruhi faktor#faktor  yang lain, termasuk penyebaran nyamuk *Hari!anto, +-.

e* Angin

Angin se0ara langsung berpengaruh pada penerbangan nyamuk dan ikut menentukan !umlah kontak  antara nyamuk dan manusia. 6e0epatan angin 11 ? 1 mCdet atau +% ? /1 milC!am akan menghambat  penerbangan nyamuk *Hari!anto, +-.

* Sinar !atahari

Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan lar9a nyamuk berbeda#beda. An. sundai0us lebih suka tempat yang teduh. An. hyranus dan An. puntulatus lebih menyukai tempat yang terbuka. An. barbirostris dapat hidup baik di tempat yang teduh maupun yang terang *Hari!anto, +-.

g* Arus air

 An. barbirostris menyukai perindukan yang airnya statisC mengalir lambat, sedangkan An. minimus menyukai aliran air yang deras dan An. letier  menyukai air tergenang *Hari!anto, +-. +- Lingkungan Biologik 

6eadaan lingkungan sekitar penduduk seperti adanya tumbuhan salak, bakau, lumut, ganggang dapat mempengaruhi kehidupan lar9a, karena ia dapat menghalangi sinar matahari atau melindungi dari serangan mahluk hidup lainnya. Adanya berbagai !enis ikan pemangsa lar9a seperti ikan kepala timah *Pan0haF spp-, gambusia, nila, mu!air dan lain#lain akan mengurangi populasi nyamuk di suatu daerah. 3egitu pula adanya he$an piaraan seperti sapi, kerbau dan babi dapat mempengaruhi !umlah gigitan nyamuk pada manusia, bila ternak tersebut kandangnya tidak !auh dari rumah *Hari!anto, +-.

/- Lingkungan Sosial Bua'a

Sosial budaya !uga berpengaruh terhadap ke!adian malaria seperti; kebiasaan keluar rumah sampai larut malam, di mana 9ektornya bersifat eksofilik dan eksofagik akan memudahkan kontak dengan nyamuk. (ingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria akan mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria seperti penyehatan lingkungan, menggunakan kelambu, memasang ka$at kasa pada rumah dan menggunakan ra0un nyamuk. 3erbagai kegiatan manusia seperti pembuatan bendungan, pembuatan !alan, pertambangan dan pembangunan pemukiman

(10)

 baruCtransmigrasi sering mengakibatkan perubahan lingkungan yang menguntungkan penyebaran nyamuk Anopheles *Hari!anto, +-.

B. Metoologi Pengenalian

Dalam pengendalian 9ektor tidaklah mungkin dapat dilakukan pembasmian sampai tuntas, yang mungkin dan dapat dilakukan adalah usaha mengurangi dan menurunkan populasi kesuatu tingkat yang tidak membahayakan kehidupan manusia. )amun hendaknya dapat diusahakan agar segala kegiatan dalam rangka memurunkan populasi 9ektor dapat men0apai hasil yang baik. Untuk itu perlu diterapkan teknologi yang sesuai, bahkan teknologi sederhanapun, yang penting di dasarkan prinsip dan konsep yang benar * )urmaini, +/-.

Adapun prinsip dasar dalam pengendalian 9ektor yang dapat di!adikan sebagai pegangan sebagai  berikut * )urmaini,+/-;

1- Pengendalian 9ektor harus menerapkan berma0am#ma0am 0ara pengendalian agar 9ektor tetap  berada di ba$ah garis batas yang tidak merugikanCmembahayakan.

+- Pengendalian 9ektor tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan ekologis terhadap tata lingkungan hidup

B.1 Pengenalian Pen'akit Malaria

Penanggulangan malaria seharusnya ditu!ukan untuk memutuskan rantai penularan antara  /ost,  Aent dan nironment, pemutusan rantai penularan ini harus ditu!ukan kepada sasaran yang tepat,

yaitu ;

1- Pe!"erantasan /ektor

Penanggulangan 9ektor dilakukan dengan 0ara membunuh nyamuk de$asa *penyemprotan rumah dengan Insektisida-. Dengan di bunuhnya nyamuk maka parasit yang ada dalam tubuh,  pertumbuhannya di dalam tubuh tidak selesai, sehingga penyebaranCtransmisi penyakit dapat terputus

*Depkes <,

+/-Demikian !uga kegiatan anti !entik dan mengurangi atau menghilangkan tempat#tempat perindukan, sehingga perkembangan !umlah * Density- nyamuk dapat dikurangi dan akan berpengaruh terhadap ter!adinya transmisi penyakit malaria *Depkes <,

+/-Menurut Mar$oto *1&5&- penangulangan 9ektor dapat dilakukan dengan memanfaatkan ikan  pemakan !entik. Penelitian 3iologik yang telah dilakukan menun!ukkan bah$a prospek terbaik adalah ikan, karena mudah dikembangbiakkan, ikan suka memakan !entik, dan sebagai sumber protein bagi masyarakat.

Penggunaan ikan nila merah *reohromis Nilotis- sebagai pengendali 9ektor telah dilakukan. Menurut )urisa *1&&-, ikan nila memiliki daya adaptasi tinggi diberbagai !enis air. )ila dapat hidup di air ta$ar, air payau, dan di laut.

+- Pengenalian /ektor

6ontrol 9ektor malaria ini dimaksudkan untuk melindungi indi9idu terhadap gigitan nyamuk yang infektif, menurunkan populasi nyamuk, men0egah 9ektor men!adi infektif dan pada tingkat masyarakat berguna untuk mengurangi intensitas transmisi malaria se0ara lokal *Peter dan :illes, ++G H8, +&-.

Pengendalian 9ektor malaria dilaksanakan berdasarkan pertimbangan, <asioanal, 'fektif, 'fisiensi, Sustainable, dan A00eptable yang sering disingkat <'SSA yaitu ;

a- 0ational ; 7okasi kegiatan pengendalian 9ektor yang diusulkan memang ter!adi penularan *ada 9ektor- dan tingkat penularannya memenuhi 0riteria yang ditetapkan, antara lain ; ilayah  pembebasan ; desa dan ditemukan penderita indegenius dan $ilayah pemberantasan P<  /" .

 b- Ee+ti$e ; Dipilih salah satu metode C !enis kegiatan pengendalian 9ektor atau kombinasi dua metode yang saling menun!ang dan metode tersebut dianggap paling berhasil men0egah atau menurunkan penularan, hal ini perlu didukung oleh data epidemiologi dan 7aporan masyarakat.

(11)

0- Sustaina"le ; 6egiatan pengendalian 9ektor yang di pilih harus dilaksanakan se0ara  berkesinambungan sampai men0apai tingkat penularan tertentu dan hasil yang sudah di 0apai harus dapat dipertahankan dengan kegiatan lain yang biayanya lebih murah, antara lain dengan penemuan dan pengobatan penderita.

d- A++epta"le ; 6egiatan yang dilaksanakan dapat diterima dan didukung oleh masyarakat setempat *Depkes <,

+%-Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pengendalian 9ektor adalah s ebagai berikut *Depkes, +%-; a- Penyemprotan rumah, penyemprotan dilakukan pada semua bangunan yang ada, pada malam hari digunakan sebagai tempat menginap atau kegiatan l ain, mas!id, gardu ronda, dan lain#lain.

 b- 3ariidin adalah kegiatan anti lar9a yang dilakukan dengan 0ara kimia$i, kegiatan ini di lakukan dilingkungan yang memiliki banyak tempat perindukan yang potensial * "reedin -leaes-. Iang dimaksud dengan tempat perindukan adalah genangan air disekitar pantai yang permanen, genangan air dimuara sungai yang tertutup pasir dan saluran dengan aliran air yang lambat.

0- "ioloial ontrol , kegiatan anti lar9a dengan 0ara hayati *pengendalian dengan ikan pemakan  !entik-, dilakukan pada desa#desa di mana terdapat di mana terdapat banyak tempat perindukan 9ektor   potensial dengan ketersedian air sepan!ang tahun, seperti mata air, anak sungai, saluran air   persa$ahan, ra$a#ra$a daerah pantai dan air payau, dll.

d- 6elambunisasi adalah pengendalian nyamuk Anopheles spp se0ara kimia$i yang digunakan di ndonesia. 6elambunisasi adalah pengunaan kelambu yang terlebih dahulu di0elup dengan insektisida  permanent 1'= yang berisi bahan aktif permethrin.

e- Pengolahan lingkungan *Soure redution- adalah kegiatan#kegiatan yang men0akup peren0anaan,  pelaksanaan dan pengamatan kegiatan modifikasi dan manipulasi faktor lingkungan dan interaksinya dengan manusia untuk men0egah dan membatasi perkembangan 9ektor dan mengurangi kontak antara manusia dan >ektor .

f- Pemandulan nyamuk dengan radiasi amma =o#

Pengendalian nyamuk Anopheles sp sebagai 9ektor penyakit malaria dapat dilakukan dengan (eknik  Serangga Mandul *(SM-. Setelah nyamuk !antan diiradiasi nyamuk dika$inkan dengan betina normal dengan !umlah yang sama dan diamati !umlah telur yang dihasilkan,  prosentase penetasan telur untuk  setiap dosis radiasi, dan kelangsungan hidup nyamuk. Dari hasil pengamatan diperoleh data bah$a dosis radiasi & :y dapat memandulkan %", 1 :y memandulkan 44", 11 :y memandulkan &4", dan 1+ :y memandulkan&&" dibandingkan dengan kontrol. 6eturunan yang dihasilkan dari  perka$inan antara nyamuk !antan yang diirradiasi 11 dan 1+ :y dengan nyamuk betina normal

tidak dapat diikuti perkembangan hidupnya karena mengalami kematian *)urhayati, +5-.

<adiasi gamma dan neutron dapat dimanfaatkan untuk pengendalian 9ektor penyakit melalui teknik  (SM. Baktor yang berpengaruh terhadap proses kemandulan pada nyamuk ialah ter!adinya infekunditas *tidak dapat menghasilkan telur-, inakti9asi sperma, mutasi letal dominan, aspermia, dan ketidakmampuan ka$in dari serangga betina atau !antan. <adiasi dapat mengurangi produksi telur  yang disebabkan karena tidak ter!adinya proses oogenesis sehingga tidak terbentuk oogenia atau telur. Aspermia dapat menyebabkan kemandulan karena radiasi merusak spermatogenesis sehingga tidak  terbentuk sperma. nakti9asi sperma !uga dapat menyebabkan kemandulan karena sperm tidak mampu  bergerak untuk membuahi sel telur. Baktor penyebab kemandulan yang lain ialah ketidakmampuan

ka$in, hal ini karena radiasi merusak sel#sel somatik saluran genetalia interna sehingga tidak ter!adi  pembuahan sel telur . rradiasi gamma menyebabkan penurunan yang sangat drastis terhadap  presentase penetasan telur, dosis & :y mampu menurunkan persentase penetasan telur hingga lebih dari %", bahkan untuk dosis 11 :y mampu menurunkan persentase penetasan telur hingga & " *)urhayati, +5-.

Baktor yang dianggap menyebabkan kemandulan pada serangga yang diiradiasi adalah mutasi lethal dominan. Dalam hal ini inti sel telur atau inti sperma mengalami kerusakan sebagai akibat radiasi

(12)

sehingga ter!adi mutasi gen. Mutasi lethal dominan tidak menghambat proses pembentukan gamet  !antan maupun betina, dan @igot yang ter!adi !uga tidak dihambat, namun embrio akan mengalami

kematian. Prinsip dasar mekanisme kemandulan ini untuk selan!utnya dikembangkan sebagai dasar  teknik pengendalian 9ektor penyakit, seperti malaria, D3D dan filariasis yang disebut (eknik  Serangga Mandul. (SM men!adi salah satu alternatif pilihan 0ara yang dapat dipilih dan dipertimbangkan, karena lebih aman, apesies spesifik, tidak menimbulkan resistensi dan pen0emaran lingkungan *)urhayati, +5-.

Sebagai panduan untuk melakukan inter9ensi, H8 telah merekomendasikan kebi!akan, target dan sasaran untuk kontrol malaria meliputi melakukan diagnosa dan pengobatan yang tepat, men0egah gigitan nyamuk dengan melakukan kontrol 9ektor malaria dan pen0apaian target dan sasaran *H8, +&-.

(abel 1. 4eiatan interensi terinterasi terankum

No. enis Inter$ensi Eek  

1 Perlinungan Pri"ai

a. <epelen * %os5uitos

repellent - b. 6elambu berinsektisida * Insetiide treated mos5uito

nets-0. Pakaian pelindung * -rotetie lothin -d. reated lothin   e. /ouse sreenin   . /ouse sittin   . Memakai Aerosol -iretroid  h. Bumigasi antinyamuk   *antimus5uito

umiation-i. Memakai pembatas he$an *deiation o

animals-Pengurangan kontak nyamuk  dengan manusia

# -ontrol /ektor

a. Modifikasi dan manipulasi lingkungan

 b. 7ar9asida kimia dan biologi

<eduksi tempat perindukan 9ektor.

<eduksi kepadatan 9ektor  

(13)

0. Insetiide utdoor spae  sprayin 

d. Indoor esidual Insetiide  sprayin 

<eduksi loneity populasi 9ektor 

% Antiplas!oiu!

Penegakkan diagnose dini dan  pengobatan kasus malaria akut

'liminasi parasit malaria dan  pen0egahan transmisi

& -e!oproilaksis an penekanan ineksi !alaria

a. Pengobatan radikal  b. Pengobatan massal *'pidemik-, Partisipasi sosial a. Penyuluhan kesehatan  b. Mobilisasi so0ial

Moti9asi untik pribadi dan  perlindungan keluarga.

Aksi simulasi komunitas untuk  0ontrol dan pen0egahan

2 -o!unikasi3 Inor!asi3 an Eukasi

a. Sistem kesehatan

 b. Pengelolaan yang efektif 

6ebutuhan untuk penyampaian

0ontrol malaria.

Mendapat pen0apaian se0ara  berkesinambungan

4 nter9ensi seluruh program a. Pengelolaan kasus malaria

 b. Pengelolaan 9ektor terintegrasi

0. Pengumpulan informasi geografis

d. Hubungan masyarakat,

 pendidikan kesehatan

e. 6oordinasi teknikoperasional, termasuk kolaborasi intra dan intersektoral baik dalam negeri dan

luar negeri

f. Monitoring dan e9aluasi

g. Penilaian independen sebagai

(14)

h. Mobilisasi pen0apaian

i. Penguatan sistem kesehatan 3erdasarkan tabel tersebut dapat di!elaskan bah$a;

1. Pen+egahan Ini$iual ) Protection individual *

*lobal %alaria -roramme *:MP- merekomendasikan pemberian se0ara gratis ataupun disubsidi kelambu 0elup insektisida atau insetiide treated net *()- dan kelambu 0elup insektisida yang tahan lama * 3on6lastin insetiidal nets- *77)s- pada semua orang#orang yang tinggal di daerah#daerah yang berisiko ter!anya penularan malaria dan men!adi target dalam pen0egahan malaria, termasuk  anak#anak dan $anita hamil. *H8,

+&-alaupun demikian perlu dipertimbangkan pemakaian kelambu 0elup akan efektif bila penularan ter!adi di dalam rumah, kebiasaan menggigit 9ektor di dalam rumah dan pun0ak gigitan 9ektor setelah  !am ++., penduduk tidak tidur sampai larut malam dan penduduk tidak berada di luar rumah pada

malam hari serta masyarakat mau menggunakan kelambu *H8,+&-. #. Pen+egahan !alaria !elalui kontrol $ektor

Pen0egahan terhadap 9ektor dengan melakukan kontrol terhadap nyamuk  Anopheles. 6ontrol malaria agar efefektif, efesien dan berkesinambungan dilakukan dengan pendekatan pengelolaan terintegrasi. H8 telah merekomendasikan untuk kontrol malaria terintegrasi.

%. 0euksi longevity $ektor

(u!uannya adalah men0egah nyamuk men!adi infektif sehingga tidak ter!adi penularan. 6egiatan dilakukan dengan penyemprotan indoors residual sprayin *<S- terdiri dari aplikasi insektisida ke  permukaan bagian dalam rumah di mana nyamuk endophyli Anopheles sering beristirahat setelah

mengggit manusia, dengan menggunakan alat semprot yang terstandar untuk kontrol malaria.

3ukti ilmiah menun!ukkan bah$a <S efektif dalam mengendalikan transmisi malaria. 3eberapa  bukti pengamatan menun!ukkan bah$a kombinasi dari <S dan 77) lebih efektif dibandingkan inter9ensi tunggal, terutama !ika kombinasi ini untuk membantu meningkatkan keseluruhan 0akupan kontrol 9ektor. 3erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh 2amaludin *+1- ada beberapa !enis <S yang dalap digunakan dalam pengendalian 9ektor malaria, yaitu bendioarb, etoenproks, lamdasihalotrin.

Penyemprotan akan efektif apabila penularan ter!adi di dalam rumah, 9ektor istirahat (restin - di dinding, penduduk menerima penyemprotan dan tidak berada di luar rumah serta penyebaran rumah yang tidak terpen0ar sehingga tidak menyulitkan operasional penyemprotan.

&. Moiikasi an !anipulasi lingkungan

Pengolahan lingkungan bertu!uan untuk mengurangi kepadatan 9ektor dengan melakukan modifikasi dan manipulasi lingkungan antara lain;

a- Penimbunan (P>; meniadakan meniadakan genangan air yang potensial sebagai tempat  berkembangbiaknya nyamuk Anopheles. 7uas (P> terbatas dan mampu dikelola se0ara tekhnis maupun ekonomis dan letaknya dalam radius !arak terbang nyamuk terhadap pemukiman penduduk *+ km-. Untuk (P> yang luas dilaksanakan pada musim kemarau dan (P> yang sempit pada saat terbentuknya genangan air.

 b- Pengeringan (P>; merupakan kegiatan untuk menghilangkan (P> dengan 0ara mengalirkan air  hingga kering. 7uasnya terbatas dan mampu dikelola se0ara teknis maupun ekonomis, letaknya dalam radius !arak terbang nyamuk terhadap pemukiman penduduk *+ 6 m-.

0- Pembersihan (P>; kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan lumut dan tanaman air dari (P>, luasnya terbatas dan bias dikelola. 7etaknya dalam radius !arak terbang nyamuk terhadap pemukiman  penduduk *+ 6m-.

d- Pengeringan sa$ah se0ara berkala; adalah kegiatan mengeringkan sa$ah se0ara berkala dan serempak di hamparan sa$ah sebagai (P>. 7okasi (P> pada hamparan sa$ah dalam radius !arak 

(15)

terbang nyamuk *+ km-. Dilakukan pada $aktu padi berumur + minggu sampai dengan men!elang  panen.

,. Larvaciding 

3ertu!uan untuk menekan populasi lar9a nyamuk Anopheles. Dapat dilakukan se0ara kimia dan  biologi. 3ila laraidin se0ara kimia dapat dilakukan pada (P> yang potensial, terukur dan ter!angkau untuk diaplikasikan, tidak ada 9egetasi yang menghalangi aplikasi lar9asida, bukan tipe (P> yang ke0il dan menyebar sehingga sulit diidentifikasi dan diinter9ensi, sedangkan se0ara biologi seperti Penebaran ikan pemakan !entik seperti ikan kepala timah *  Aploheilus panha7- dan ikan nila merah *reohromis nilatium- pada (P> yang potensial dan airnya permanen.

DA5TA0 PUSTA-A

Anies. +%. %ana8emen "erbasis 3inkunan (Solusi %eneah dan %enanulani -enyakit   %enular). 2akarta  P(. 'leF Media 6omputindo.

Damar, (. ++. Studi pidemioloi %alaria di Daerah ndemi %alaria  4abupaten "an8arneara :a+a enah. http;CCdigilib.litbang.depkes.

go.idCgo.phpJidK!kpkbppk#gdl#res#++#damar. Diakses pada tanggal 15 Maret +11.

Departemen 6esehatan <. +/. Pedoman atalaksana 4asus %alaria. Direktorat -emberantasan  -enyakit "ersumber "inatan, Direktorat :enderal --%;-3-.

:andahusada, SG lahude, HG Pribadi, ita. +. -arasitoloi 4edokteran.Bakultas 6edokteran Uni9ersitas ndonesia; 2akarta.

:andahusada,S. 1&&5. Parasitologi 6edokteran 'disi ke tiga. Bakultas 6edokteran Uni9ersitas ndonesia. :aya 3aru; 2akarta.

Hari!anto, P. ). +. pidemioloi, -atoenesis, %aniestasi 4linis, dan  -enananan *< . 2akarta.

His$ani. +. *ambaran -enyakit dan =ektor %alaria di Indonesia.

http;CClibrary.usu.a0.idCdo$nloadCfkmCfkm#his$ani11.pdf. Diakses pada tanggal 15 Maret +11. 2amaludin, Agus. +1. -enaruh :enis Insektisida erhadap 4erentanan

=ektor Nyamuk Anopheles spp di 4ota "atam

 )urmaini. +/. %enidentiikasi =ektor Dan -enendalian Nyamuk   Anopheles Aonitus Searasederhana. http;CClibrary.usu.a0.id

Cdo$nloadCfkmCfkm#nurmaini.pdf. Diakses pada tanggal 15 Maret +11.  )urhayati, Siti. +5. Pemandulan Anopheles maullatus Sebagai >ektor 

Penyakit Malaria dengan <adiasi :a mma =o#. http;CCnh0.batan .go.idCdokumenC1S("+)U<HAIA(LPemandulan"+Anophel es"+mo00ulatus.pdf. diakses pada tanggal 15 Maret +11.

Prasetyo, A. %alaria. +. Brom U<7; http>>.+++. -usat Inormasi -enyakit Ineksi khususnya  /I=6AIDS ? -enyakit ? %alaria. html . Diakses tanggal 1& Maret +11.

Santoso, 3udi. ++. Studi karakteristik habitat 3ara Nyamuk Anopheles maulatus heobald dan Anopheles balabaensis "aisas serta

beberapa aktor yan mempenaruhi populasi 3ara di Desa  /arotirto keamatan 4okap 4abupaten 4ulon -roo, DI@ .

http;CCrepository.ipb.a0.idCbitstreamChandleC1+/%45&C4%++C++nbs.pdfJseuen0eK. Diakses pada tanggal 15 Maret +11.

Saputra. +11. Pengaruh 7ingkungan (erhadap )yamuk Anopheles pada Proses (ransmisi Malaria. http;CCuripsantoso.$ordpress.0om.

Diakses pada tanggal 15 Maret +11.

Sukadi, inarnoG <ogayah, Hanifah. -roile %onitorin o Insetiide  esistane in Indonesia. $$$.a0tmalaria.netC<C<

(16)

ndonesia.pdf. Diakses pada tanggal 15 maret +11.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Paulina (2003), Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama dan menjadi dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam

Masyarakat Indonesia sebagai keseluruhan terdiri dari elemen- elemen yang terpisah satu sama lain oleh karena perbedaan ras, masing-masing lebih merupakan kumpulan individu

Kaca substrat yang digunakan termasuk jenis soda-lime yang biasanya dipakai dalam kaca subtrat untuk mikroskope. Dalam penelitian ini kaca substrat yang ada dipotong dengan

Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini

Tujuan penelitian adalah untuk menyelidiki pengaruh variasi tekanan pengepresan terhadap densitas, kekuatan bending , dan kekuatan tarik paku komposit

selaku Ketua Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus selaku pembimbing utama skripsi penulis yang telah berjasa

Dari berbagai proyek-proyek pembangunan prasarana dan sarana AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Lembaga) yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah, baik yang

Untuk menghitung resiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar yang. mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi