• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MENULIS SURAT DINAS

PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG

Sariati1, Ninit Alfianika2, Ria Satini²

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI SumateraBarat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Syatiajha@yahoo.com ABSTRACT

This research causes by its low ability of student SMP N 35 Padang on Material Writes Action Letter. Because of umpteen following factors. First, ability of student writes on drama text be still contemn, since gets to be seen from result point write of student drama text. Secondly, give a damn student in writes is still low and active reducing student in learning because method which is utilized deep write drama text available, which is discourse method, discussion, and independent task. Thirdly, subtracted student interests to read text of drama examples those are made as media of teacher in teaches to write text of drama. Fourth, bind books source that is utilized learns available two, which is package book and LKS. LKS who is utilized at school is still less effective because be assessed unattractive. Included to unattractive because reducing it student anxiety to read LKS Result of tests LKS validity basic on Problem Based

Learning (PBL) by validation points out that LKS this lies on valid's criterion, which is

87,99% are sighted from feasibility facet fill, language, representation, and kegrafikaan. Result tests practicallity by criteria teacher so practical, which is 88,46% are seen from amenity aspect in purpose and suitability with time. Effectiveness quiz comes under pretty good, which is 86,64% acknowledged of student activity and studying results. Based on explanations above, can be concluded that Student’s exercise sheet (LKS) bsic of Problem Based Learning (PBL) As result, on material writes of action letter have valid, practical, and effective.

Keywords: Develop, Student’s Exercise Sheet (LKS), Problem Based Learning (PBL), Action Letter.

PENDAHULUAN

Belajar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Proses belajar bisa dilaksanakan dimana saja. Namun, pembelajaran secara formal hanya bisa dilaksanakan di sekolah.

Di sekolah diajarkan berbagai macam mata pelajaran, termasuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Belajar bahasa Indonesia berarti kita menghargai bahasa negara, yaitu bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia dapat ditemukan

(2)

mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT).

Mata pelajaran bahasa Indonesia mempunyai empat aspek penting, salah satunya keterampilan menulis. Menurut Nurjamal, dkk., (2011:69)menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis degan tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, dan menghibur. Hasil dari proses kreatif menulis ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Banyak orang berpendapat bahwa menulis merupakan aspek yang paling sulit dibandingkan aspek yang lainnya. Sebenarnya di dalam menulis hanya perlu berlatih, sehingga kata sulit pada kegiatan menulis ini menjadi kata menyenangkan. Salah satu keterampilan menulis yaitu kemampuan menulis surat dinas.

Surat dinas merupakan surat yang isinya terkait masalah kedinasan yang ditulis atau dikeluarkan oleh suatu lembaga atau organisasi untuk lembaga atau organisasi lain. Menurut Saraswati (2015:11) surat dinas adalah segala bentuk surat resmi yang digunakan

dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan kedinasan (lembaga atau instansi pemerintah). Materi menulis surat dinas adalah salah satu materi keterampilan menulis yang ada pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada kelas VIII semester I. Standar Kompetensi 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas, dan petunjuk. Kompetensi Dasar 4.1. Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku.

Sesuai dengan SK dan KD surat dinas, indikator penilaian menulis surat dnas diambil dari struktur surat dinas dan bahasa surat dinas. Struktur dan bahasa surat dinas berpedoman pada teori Soedjito (2016:30-65) . Struktur surat dinas adalah sebagai berikut: kepala surat, tanggal penulisan surat, nomor surat, lampiran, hal, alamat surat, salam pembukan, isi (pembukaan, isi, penutup) salam penutup (nama jabatan, tanda tangan, nama terang, NIP), dan tembusan. Bahasa surat dinas ada dua, yaitu bahasa baku dan bahasa efektif.

(3)

Namun, dalam penelitian ini bahasa surat dinas difokuskan pada bahasa baku saja, alasannya karena berlandaskan pada kurikulum, siswa dituntut untuk bisa menulis surat dinas dengan bahasa baku. Bahasa baku ialah yang diakui benar menurut kaidah yang sudah dilazimkan. Bahasa baku dapat dikenali dari ejaan, pemakaian kata, bentuk kata, dan kalimat. Jadi indikator yang digunakan siswa dalam menulis surat dinas, yaitu struktur surat dinas, ejaan, pemakaian kata, bentuk kata, dan kalimat dalam surat dinas.

Pada penelitian ini dilakukan wawancara dengan guru dan siswa. Dari wawncara tersebut dapat disimpulkan terdapat beberapa kekurangan pada Lembar Kerja Siiswa (LKS) yang ada di sekolah. Oleh sebabitu, maka perlu dikembangkan LKS yang dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. LKS yang akan dikembangkan adalah LKS berbasisProblem Based Learning (PBL). Menurut Sanjaya (dalam Al-Tabany, 2015: 65), pembelajaran

berbasis masalah/Problem Based Learning (PBL) dapat diartikan sebagai rangkaian pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Ada 5 tahap dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hal tersebut sesuai dengan pendapat Ibrahim dan Nur (2000:13), yaitu sebagai berikut. Pertama, orientasi siswa kepada masalah. Kedua, mengorganisasikan siswa untuk belajar. Ketiga, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Kelima, menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah.

Penelitian ini bertujuan sebagai

berikut ini. Pertama,

mendeskripsikan proses validitas pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas untuk digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Indikator Lembar Kerja Siswa (LKS) yang valid berpedoman pada pendapat Depdiknas (2008: 28), yaitu aspek kelayakan isi, aspek

(4)

kelayakan bahasa, aspek kelayakan penyajian, dan kelayakan

kegrafikaan. Kedua,

mendeskripsikan proses praktikalitas pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas untuk digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Indikator Lembar Kerja Siswa (LKS) yang praktis berpedoman pada pendapat Zainuddin, ddk., (2012:68) praktikalitas dapat dinilai dari aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuain dengan waktu.

Ketiga, mendeskripsikan proses efektivitas pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas untuk digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Indikator Lembar Kerja Siswa (LKS) yang efektif berpedoman pada pendapat Vebrianto, Warsita, dan Ellis (dalam Budi, 2005:43), yaitu fektifitas dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa. Menurut Vebrianto (dalam Alfianika, 2016:170), efektifitas adalah pengukuran terhadap prestasi

atau hasil belajar yang telah dicapai siswa setelah mempelajari LKS. Warsita (2008:287) mengatakan bahwa efektifitas pembelajaran sering diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran atau dapat pula diartikan ketepatan dalam pengelolaan suatu situasi.Menurut Ellis (dalam Budi, 2005:43), efektivitas tidak hanya mengacu pada proses atau keefektivan tidak hanya mengacu pada proses atau keaktifan siswa, tetapi juga mengaju pada hasil, yaitu peringkat prestasi yang dicapai oleh siswa melalui tes.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and development). Sugiyono (2011:427) menjelaskan bahwa pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model 4-D, yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate).

(5)

Namun, pada penelitian ini peneliti hanya sampai pada tahap yang ketiga, yaitu tahap pengembangan (develop).

Pada penelitian ini dilakukan uji coba terhadap 9 orang siswa, yaitu 3 siswa yang berkemampuan tinggi, 3 siswa yang berkemampuan sedang, dan 3 orang siswa yang berkemampuan rendah. Menurut Asyar (2011:160), uji coba pertama dilakukan kepada siswa dalam kelompok terbatas, misalnya 5—10 siswa. Berdasarkan pendapat Asyar, maka subjek uji coba pada penelitian ini dilakukan pada 9 siswa di kelas VIII2 SMP Negeri 35 Padang.

Data yang akan dihasilkan setelah dilakukan uji coba berupa penilaian produk yang telah diuji. Berdasarkan sifatnya data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data dikatakan kuantitatif karena penelitian ini berupa skor angket validasi, skor praktikalitas, skor efektivitas yang diberikan kepada validator dan observer, serta tes unjuk kerja kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Instrumen digunakan dalam pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah angket, lembar observasi, tes unjuk kerja.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu teknik pengumpulan data uji validitas, teknik pengumpulan data uji praktikalitas, dan teknik pengumpulan data uji efektifitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif. Teknik analisis deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis data hasil penelitian diperlukan untuk mengetahui validitas, kepraktisan, dan efektivitas LKS yang telah dikembangkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pendefinisian

(6)

(define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Pada tahap pendefinisian (define), dilakukan analisis awal akhir, analisis siswa, analisis kurikulum, analisis konsep, dan analisis tugas. Pada tahap perancangan (design), dilakukan perancangan terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan struktur Lembar Kerja Siswa (LKS) menurut teori Prastowo (2011: 207-208), bahan ajar LKS terdiri atas enam komponen, yaitu 1) judul, 2) petunjuk belajar (petunjuk siswa), 3) kompetensi yang akan dicapai, 4) informasi pendukung, 5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, 6) serta penilaian.

Setelah tahap perancangan dilanjutkan dengan tahap

pengembangan. Tahap

pengembangan yang dilakukan validasi Lembar Kerja Siswa (LKS), uji praktikalitas, dan uji efektivitas. Validitas LKS dapat diketahui setelah divalidasi oleh validator ahli, yaitu dosen dan praktisi (guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar kelas VIII). Agar lebih jelas perhatikan analisis data pada tahap pengembangan di bawah ini.

a. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) secara umum memperoleh skor rata-rata 87,99 % dengan kategori sangat valid. Penjabaran terhadap aspek yang dinilai di antaranya sebagai berikut. Aspek kelayakan isi diperoleh rata-rata persentase 88,48 dengan kategori sangat valid. Aspek kelayakan bahasa diperoleh rata-rata persentase 84,37 dengan kategori sangat valid. Aspek kelayakan penyajian mendapatkan rata-rata persentase 87,45 dengan kategori sangat valid. Aspek kegrafikaan mendapatkan rata-rata persentase 91,66 dengan kategori sangat valid.

Berdasarkan hasil validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang ada pada tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dikembangkan dengan kategori sangat valid. Hal ini berarti Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dikembangkan dapat diujicobakan pada siswa untuk digunakan dalam pembelajaran.

(7)

b. Uji Coba Produk

Setelah Lembar Kerja Siswa (LKS) dinyatakan valid oleh validator ahli dan praktisi, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengujicobakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 23-24 Mei 2017 terhadap 9 orang siswa dan 1 guru kelas VIII2 SMP Negeri 35 Padang. Pada pelaksanaan uji coba diperoleh data uji praktikalitas dan uji efektivitas. Uji praktikalitas diperoleh dari praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah digunakan guru dalam mengajar dan praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan siswa untuk belajar. Uji praktikalitas diperoleh dari angket yang diisi oleh guru dan siswa. Uji efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) diperoleh dari aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan nilai yang diperoleh siswa ketika belajar menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Agar lebih jelas akan dijelaskan praktikalitas dan efektivitas Lembar Kerja Siswa

(LKS) yang dikembangkan di bawah ini.

1) Uji Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS)

Uji praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat dilihat dari praktikalitas penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh guru dan siswa. Penjelasan praktikalitas penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh guru dan siswa dijelaskan di bawah ini.

a) Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi Guru

Hasil praktikalitas diperoleh dari hasil respon guru terhadap praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS). Hasil praktikalitas diperoleh dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari kisi-kisi pada lampiran 2. Instrumen yang telah dikembangkan diberikan kepada guru, setelah itu guru menilai kepraktisan Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan instrumen yang telah diberikan.

Berdasarkan hasil analisis data, secara umum praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi guru memperoleh persentase 88,46 dengan kategori sangat praktis. Penjabaran praktikalitas Lembar Kerja Siswa

(8)

(LKS) bagi guru sebagai berikut.

Aspek kemudahan dalam

penggunaan memperoleh persentase 90,90 dengan kategori praktis. Aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh persentase 75 dengan kategori praktis. Agar lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini.

Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi Guru No. Aspek Penyajian Tingkat Kepraktisan (%) Kategori 1. Aspek kemudahan dalam penggunaan 90,90 Sangat Praktis 2. Aspek kesesuaian dengan waktu 75 Praktis Jumlah 88,46 Sangat Praktis Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penilaian terhadap aspek praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi guru berkategori sangat praktis. Hal itu dapat dilihat dari aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuaian dengan waktu. Penilaian aspek kemudahan dalam penggunaan secara umum berkategori sangat praktis. Penilaian aspek kesesuaian dengan waktu secara umum berkategori praktis. Oleh sebab itu, Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat digunakan

untuk menunjang efektivitas pembelajaran.

b) Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi Siswa

Hasil praktikalitas diperoleh dari hasil respon siswa terhadap praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Leraning (PBL). Hasil praktikalitas diperoleh dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari kisi-kisi pada lampiran 3. Instrumen yang telah dikembangkan diberikan kepada siswa dan siswa menilai kepraktisan Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan instrumen yang telah diberikan.

Berdasarkan hasil analisis data, secara umum praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi siswa memperoleh persentase 89,68 dengan kategori sangat praktis. Penjabaran praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi siswa sebagai berikut.

Aspek kemudahan dalam

penggunaan memperoleh persentase 89,58 dengan kategori sangat praktis. Aspek kesesuaian dengan waktu memperoleh persentase 90,27 dengan kategori sangat praktis. Agar lebih jelas perhatikan tabel di bawah ini.

(9)

Hasil Respon Secara Umum Kepraktisan bagi Siswa Secara Umum

No Aspek Penyajian Skor yang Diperoleh Persentase Kategori 1. Aspek kemudahan dalam penggunaan 387 89,58 Sangat Praktis 2. Aspek kesesuaian dengan waktu 65 90,27 Sangat Praktis Jumlah 452 89,68 Sangat Praktis Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penilaian terhadap praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi siswa yang dikembangkan secara umum berkategori sangat praktis. Hal ini dapat dilihat dari penilaian aspek kemudahan dalam penggunaan dan aspek kesesuaian dengan waktu. Penilaian aspek kemudahan dalam penggunaan secara umum berkategori sangat praktis. Penilaian aspek kesesuaian dengan waktu secara umum berkategori sangat praktis. Semua siswa setuju dengan pernyataan yang ada pada aspek kesesuain dengan waktu. Oleh karena itu, Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat digunakan untuk mendukung dan menunjang efektivitas pembelajaran bagi siswa.

2) Uji Efektivitas

Uji efektivitas yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis surat dinas berbasis Problem Based Leraning (PBL) siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang dapat dilihat dari hasil aktivitas siswa selama belajar menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan nilai yang diperoleh siswa pada waktu menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Uji efektivitas akan dijelaskan di bawah ini.

a) Aktivitas Siswa

Instrumen yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa pada pembelajaran menulis surat dinas menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat dilihat pada lampiran 15. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama dua kali pertemuan, mendapatkan persentase rata-rata aktivitas siswa berjumlah 100 dengan kategori sangat berhasil.

b) Hasil Belajar

Soal yang diberikan kepada siswa merupakan soal yang sudah divalidasi oleh validator. Oleh karena

(10)

itu, tes unjuk kerja sudah bisa diujikan kepada siswa. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada lampiran 18. Uji coba tes unjuk kerja dilakukan di kelas VIII2 SMP Negeri 35 Padang.

Analisis hasil belajar dilakukan dengan menyesuaikan nilai yang diperoleh dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 80. Berdasarkan hasil belajar siswa yang telah dianalisis dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 orang siswa. Persentase ketuntasan klasikal adalah 86,64%, dengan tingkat kenguasaan sangat baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Validitas LKS yang dikembangkan, yaitu 87,99% dengan kategori sangat valid. Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan,

yaitu 89,68% dengan kategori sangat praktis. Efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan, yaitu 86,64% dengan kategori sangat efektif.

Jadi, dapat disimpulakan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang yang dikembangkan tergolong efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan ini dapat dikatakan valid, praktis, dan efektif. Oleh sebab itu, Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas ini dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Terkhusus pembelajaran menulis surat dinas siswa kelas VIII.

DAFTAR PUSTAKA

Alfianika, Ninit. 2016. Metode Penelitian Bahasa

Indonesia. Yogyakarta:

Deepuplish.

Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif

(11)

Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.

Depdiknas. 2008. “Panduan Pengembangan”. Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Bandung: Alfabeta. Nurjamal, Daeng, dkk. 201.1

Terampil Berbahasa.

Bandung: Alfabeta.

Nur dan Ibrahim. 2000. Pengajaran

Berdasarkan Masalah.

Surabaya: Unesa University-Press.

Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Saraswati, Indri. 2015. Mahir

Membuat Surat Dinas

dalam Sekejap. Yogyakarta: Laksana.

Sugiyono. 2011. Metodologi

Penelitian Pendidikan:

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.

Soedjito dan Solchan. 2016. Surat

Menyurat Resmi Bahasa

Indonesia. Bandung: PT RemajaRosdakarya Offset. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi

Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:PT Asdi Mahasatya.

Zainuddin, dkk. 2012.

“Pengembangan Modul Fisika

Bumi-Antariksa Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Fkip Unlam”. Jurnal Pendidikan

Fisika,(Online),jilid27,No.1,(ht tp:/ejournal.unlam.ac.id/index.

php/viya_karya/article/vw/342,

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) SMA Berbasis Learning Cycle untuk mengatasi Miskonsepsi Siswa terhadap Konsep Biologi.. Medan:

LKPD pembelajaran menulis teks deskripsi berbasis Problem Based Learning yang berjudul Lembar Kerja Peserta Didik Bahasa Indonesia Untuk Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi untuk

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian menghasilkan LKS berbasis Problem Based Learning pada materi

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis problem based learning yang diterapkan pada materi

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA LKS BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS VII MTsN KURANJI

Berdasarkan hasil analisis data efektivitas dapat disimpulkan bahwa LKS pembelajaran bahasa Indonesia berbasis komik pada materi menulis poster kelas VIII SMP yang dirancang tergolong

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA LKS BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KOTO KESAR KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA LKS BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK PADA MATERI PERSAMAAN LINGKARAN DI KELAS XI IPA SMA PGRI 2 PADANG Ira Patricia*, Melisa**, Anna Cesaria** *