• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN diakses tanggal 18 Desember 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN diakses tanggal 18 Desember 2017."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Reformasi tahun 1998 merupakan awal kebangkitan media massa di tanah air. Sebelumnya, media sangat terbatas dan dikendalikan sepenuhya oleh rezim kekuasaan. Di alam reformasi hingga sekarang media mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dan setiap orang bebas untuk mengakses media-media tersebut. Namun demikian salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan bagi masyarakat saat ini, “apakah media saat ini tetap konsisten dan fokus menyuplai berita ke publik sesuai fakta atau hanya melayani kepentingan politik pihak-pihak tertentu?”.

Pertanyaan masyarakat akan independensi media tersebut tentunya bukan merupakan hal yang tanpa sebab. Hal tersebut dibuktikan dari hasil survey yang dilakukan oleh Mastel tentang wabah Hoax Nasional (2017) menyebutkan bahwa dari sekian jenis informasi hoax yang sering diterima oleh masyarakat sebagian besar berkaitan dengan masalah sosial politik (91,80%). Hoax secara singkat dapat didefinisikan sebagai informasi yang tidak benar.1 Dalam cambridge dictionary2, kata hoax sendiri berarti tipuan atau lelucon. Kemudian, situs hoaxes.org3 dalam konteks budaya mengarahkan pengertian hoax sebagai aktivitas menipu: “Ketika koran sengaja mencetak cerita palsu, dapat disebut sebagai hoax. Hoax juga digambarkan sebagai aksi publisitas yang menyesatkan, penipuan ilmiah, penipuan bisnis, dan klaim politik palsu”.

Dalam dunia politik hoax merupakan bagian dari kampanye hitam (Black Campaigh) yang dilakukan oleh pihak lawan politik dengan tujuan membunuh karakter lawan politiknya.Sehingga hoax disini dapat didefinisikan sebagai bentuk

1http://www. hoaxbusters.org/hoax10.html, diakses tanggal 18 Desember 2017.

2http://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/hoax#translations, diakses tanggal 18 Desember

2017.

3

(2)

2

antipati terhadap lawan politik yang berujung pada Chararter Assassination.4 Penjelasan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Budiman (2017), bahwa salah satu tujuan penyebaran informasi hoax adalah menjatuhkan pesaing (black Campaigh). Cangara (2014) juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa setiap usaha untuk mengisi jabatan, terutama untuk jabatan publik, maka isu yang mengarah pada bentuk kampanye hitam selalu muncul. Isu itu biasanya erat kaitannya dengan apa yang disebut “3Ta”, yaitu : Harta, Wanita, dan Tahta. Harta biasanya diisukan dalam bentuk korupsi, wanita dalam bentuk istri simpanan atau perselingkuhan, sedangkan tahta dinilai sikap ambisius.

Tahun 2018 merupakan tahun diselenggarakannya Pilkada serentak yang dipreksikan akan penuh persaingan ketat. Hal tersebut terjadi karena kemenangan calon-calon yang diusung oleh partai politik tertentu, akan menjadi salah satu ukuran bagi pemenang Pemilu tahun 2019. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Djayadi Hanan dalam diskusi dan rilis survei bertajuk Tahun Politik 2018: Kekuatan Partai dan Calon Presiden, 2 Januari lalu, mengatakan bahwa "posisi kepala daerah cukup menentukan bagi dukungan saat Pilpres".5 Maka kondisi tersebut tidaklah mengherankan apabila masing-masing partai dengan berbagai strateginya melakukan manuver-manuver politik untuk memenangkan persaingan di Pilkada serentak tahun 2018 ini.

Dalam melakukan manuver-manuver politik tersebut bukan lagi menjadi rahasia umum, bahwa terdapat partai-partai politik yang melakukan upaya-upaya negatif untuk melakukan penggiringan opini publik melalui penyebaran informasi hoax diberbagai media massa yang merupakan afiliasinya. Sebab media massa, baik cetak maupun media online sebagai satu-satunya sarana yang terjangkau dan

4http://voxntt.com/2017/10/22/pilkada-hoax-dan-independensi-media, diakses tanggal 18 Desember

2017.

5https://tirto.id/peta-persaingan-pilkada-2018-kian-jelas-jawa-adalah-kunci-cCTY, diakses tanggal 18

(3)

3

strategis untuk mempublikasi kebohongan-kebohongan tersebut.6 Di awal tahun 2018, ribut tentang mahar politik yang dituduhkan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto cukup menarik perhatian publik. Prabowo dituduh meminta mahar kepada La Nyalla Mattalitti sebagai syarat pencalonannya sebagai cagub di Pilkada Jawa Timur.

Media yang mengusung masalah tersebut adalah “CNN Indonesia” dengan tajuk berita “Kecewa Tak Diusung Gerindra, La Nyala Berkicau Mahar“,7

Gambar 1.

“CNN Indonesia” dengan tajuk berita

“Kecewa Tak Diusung Gerindra, La Nyala Berkicau Mahar“

“Situs Law & Justice“ dengan tajuk berita “Dipalak Rp40 M, La Nyalla Ancam Tuntut Prabowo“,

6http://voxntt.com/2017/10/22/pilkada-hoax-dan-independensi-media, diakses tanggal 18 Desember

2017.

7

(4)

4

Gambar 2.

Situs Kurusetra dengan tajuk berita

“La Nyalla Mattalitti Ngamuk ke Prabowo: Bodoh Jika Saya Masih Dukung Prabowo“

Situs Kurusetra dengan tajuk berita “La Nyalla Mattalitti Ngamuk ke Prabowo: Bodoh Jika Saya Masih Dukung Prabowo“, “Warta.Co“ dengan tajuk berita “Dipalak Gerindra 170M, La Nyala: Orang Bego Jika Masih Dukung Prabowo!“, dan masih banyak lagi media yang memberitakan hal yang serupa.

Melalui isu-isu yang diberitakan ramai oleh berbagai media tersebut tentunya menguntungkan pihak lawan politik Prabowo di Pilpres 2019. Sejauh ini isu moral politik memang sulit ditemukan dari sosok Prabowo. Sehingga pengakuan La Nyalla Mattalitti bisa menjadi temuan berharga menyerang sosok Prabowo walaupun kebenaran dari tuduhan itu masih harus diuji kembali. Sebab bagaimanapun juga secara aturan, sampai sekarang partai politik kita memang sangat dipersulit untuk memiliki dana. Saat ini dana subsidi yang diberikan untuk parpol masih jauh dari jumlah ideal. Padahal demokrasi akan sehat jika sebanding dengan alokasi dana. Mengingat fungsi partai politik amat strategis sebagai sirkulasi elit, pendidik politik, pencegah konflik, menyerap aspirasi dan sebagainya.

Minimnya pendanaan tersebut, menjadikan fungsi partai terutama terkait sirkulasi elit menjadi terganggu. Sehingga semua partai politik dalam menjaring kandidat di pilkada menjadi memperhitungan faktor aksesibilitas, kapasitas, dan

(5)

5

kapabilitas, dan isi tas. Sebab bagaimanapun juga tidak bisa dinafikan adanya kebutuhan dana operasional dalam berkompetisi secara elektroral memenangkan hati pemilih. Perlu mengeluarkan dana pada masa kampanye untuk menggerakkan sumber daya, baik itu partai ataupun jaringan pendukung lainnya. Belum lagi logistik kampanye. Begitu juga dana terkait saksi di tiap TPS. Namun demikian apalah arti kebenaran itu sendiri, yang diharapkan bagaimana orang yang dibenci rusak citranya dihadapan publik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana peran media dalam penyebaran informasi terkait isu yang menimpa Prabowo Subiato terkait dengan “Mahar Politik”?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

Mengetahui peran media dalam penyebaran informasi terkait isu yang menimpa Prabowo Subiato terkait dengan “Mahar Politik”.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui sejauhmana peran informasi terkait isu hoax yang diviralkan oleh media, dan dampaknya bagi pembunuhan karakter bagi tokoh politik. Selain itu hasil penelitian ini dapat digunakan dasar bagi peneliti lainnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama melalui penerapan metode yang berbeda.

(6)

6

1.5. Konsep yang digunakan dalam Batasan Masalah

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Media Massa

Media massa adalah sebuah kekuatan dalam mengemas dan mempromosikan sebuah peristiwa yang diangkatnya (Albarran, 1996:47).

2. Komunikasi Politik

Komunikasi politik didefinisikan sebagai suatu proses linear atau suatu sistem (Mulyana, 2013).

3. Informasi Hoax

Informasi hoax adalah informasi yang tidak benar.8 Informasi hoax yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bentuk antipati terhadap lawan politik yang berujung pada Chararter Assassination. 9

4. Black Campaigh

Black Campaigh bermakna berkampanye dengan cara buruk atau jahat. Secara umum bentuk kampanye hitam adalah menyebarkan keburukan atau kejelekan seorang politikus dengan tujuan menjatuhkan nama baik seorang politikus sehingga dia menjadi tidak disenangi teman-teman separtainya, khalayak pendukungnya dan masyarakat umum. 10

8

http://www. hoaxbusters.org/hoax10.html, diakses tanggal 18 Desember 2017.

9http://voxntt.com/2017/10/22/pilkada-hoax-dan-independensi-media, diakses tanggal 18 Desember

2017

10Anwariansyah, 2008, ”Kampanye Hitam Dan Pendidikan Politik Bangsa”, diakses dari

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian subyektif didapatkan melalui kuesioner yang diisi oleh responden atlit yang telah mendapatkan penanganan cedera lutut di Sport Clinic, baik konservatif.. maupun

Sampel yang telah mendidih diteteskan octanol sebanyak 2 tetes ke dalam tabung yang berbuih, kemudian dipanaskan selama 30 menit, selanjutnya matikan fibertec

Bedasarkan latar belakang permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka penulis menetapkan didapatkan judul penciptaan karya fotografi yang berjudul “Metafora Mainan

Dari hasil uji hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa serat sabut kelapa memiliki perbedaan keefektifan untuk penyerapan tembaga, kobal dan kesadahan total pada

Wilayah pesisir Pantai Surabaya yang menjadi target utama pengembangan oleh pemerintah kota Surabaya, adalah Kecamatan Bulak dan Kecamatan Kenjeran, kedua kecamatan

Subjek penelitian adalah Usman SE (Pembina sekaligus koreografer sanggar Bilapasie), Rifdah (Senior sanggar Bilapasie), dan Zumara (Senior sanggar Bilapasie).

Pada aplikasi yang dibuat, AR berorientasikan pada sebuah marker yang digunakan sebagai alat peraga yang diidentifikasi dengan menggunakan handphone, dengan catatan

Net B/C yang diperoleh dari hasil pengolahan data tahun pertama sampai dengan tahun ke-25 adalah 2,36, menunjukkan Net B/C >1 berarti usaha perkebunan kakao di Kelompok Tani