• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Hubungan Filsafat Dengan Kebudayaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Hubungan Filsafat Dengan Kebudayaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

makalah filsafat:

makalah filsafat: FILSAFAT DAN KEBUDAYA

FILSAFAT DAN KEBUDAYAAN

AN

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Filsafat merupakan salah satu disiplin ilmu yang menjadi sumber utama dari berbagai Filsafat merupakan salah satu disiplin ilmu yang menjadi sumber utama dari berbagai ilmu di dunia pendidikan.Seperti yang telah kita ketahui, bahwa manusia adalah makhluk yang ilmu di dunia pendidikan.Seperti yang telah kita ketahui, bahwa manusia adalah makhluk yang yang

yang berpengetahuan. Pengetahuan manusia ialah semua berpengetahuan. Pengetahuan manusia ialah semua yang diketahui oleh yang diketahui oleh manusia. Adapunmanusia. Adapun  pembagiaan

 pembagiaan dari dari jenis jenis pengetahuan pengetahuan manusia manusia adalah adalah sains, sains, filsafat filsafat dan dan mistik. mistik. Karena Karena fisafatfisafat merupakan salahsatu jenis pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, maka dapat dikatakan merupakan salahsatu jenis pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, maka dapat dikatakan  bahwa

 bahwa filsafat filsafat adalah adalah sejenis sejenis pengetahuan pengetahuan manusia manusia yang yang logis logis saja, saja, tentang tentang objek-objek objek-objek yangyang abstrak.

abstrak.

Walaupun objek kajiannya adalah suatu hal yang abstrak, namun dapat pula objek filsasat Walaupun objek kajiannya adalah suatu hal yang abstrak, namun dapat pula objek filsasat  berupahal yang

 berupahal yang kongkret, tapi kongkret, tapi hal yang inhal yang ingin diketahuinya adgin diketahuinya adalah bagian alah bagian yang abstraknya. Suatuyang abstraknya. Suatu teori filsafat dikatakan benar jika dapat dipertanggungjawab kan secara logis dan tidak akan teori filsafat dikatakan benar jika dapat dipertanggungjawab kan secara logis dan tidak akan  pernah

 pernah dibuktikan dibuktikan secara secara empiris empiris selama-lamanya. selama-lamanya. Jika Jika objek objek tersebut tersebut suatu suatu waktu waktu dapatdapat dibuktikan secara empiris, maka ia akan berubah menjadi ilmu. Berdasarkan hal tersebut, maka dibuktikan secara empiris, maka ia akan berubah menjadi ilmu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah kumpulan teori pendidikan yang hanya dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah kumpulan teori pendidikan yang hanya dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan tidak akan dapat dibuktikan secara empiris.

dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan tidak akan dapat dibuktikan secara empiris. Adapun diantar

Adapun diantar salah satu ciri salah satu ciri manusia adalah berkebudayaan. Oleh karenanyamanusia adalah berkebudayaan. Oleh karenanya kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang harus diangkat menjadi salah satu topik kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang harus diangkat menjadi salah satu topik dalam pendidikan. Kebudayaan adalah suatu hal yang terus berlangsung dan belum berhenti pada dalam pendidikan. Kebudayaan adalah suatu hal yang terus berlangsung dan belum berhenti pada titik tertentu.Ketika suatu kebudayaan dalam kehidupan manusia telah berhenti di satu titik dan titik tertentu.Ketika suatu kebudayaan dalam kehidupan manusia telah berhenti di satu titik dan tidak berkembang lagi, maka hal tersebut disebut peradaban.

(2)

Dari beberapa uraian di atas, maka ada hubungan yang erat antara filsafat dan kebudayaan yang dapat dijadikan suatu bahan diskusi untuk memperluas khazanah keilmuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan? 2. Apa saja wujud dan unsur-unsur kebudayaan? 3. Apa hubungan antara filsafat dan kebudayaan?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan.

2. Untuk mengetahui apa saja wujud dan unsur-unsur kebudayaan 3. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dan kebudayaan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Dan Kebudayaan

Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta terhadap ilmu atau hikmah. Selain itu, terdapat pula teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari kata  bahasa Arab falsafah yang berasal daribahasa Yunani, phylosophia: philos  berarti cinta kepada

(3)

Dari berbagai pengertian tersebut maka pengertian filsafat secara semantik adalah cinta terhadap pengetahuan dan kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan pengetahuan atau kebijaksanaan sebagai sasaran utamanya. Dari segi istilah, Perwantara mengemukakan filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Namun, tak semua berpikir berarti berfilsafat. Karena berfilsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.

Kebudayaan menurut Mukti Ali (1982 : 4) adalah budi daya, tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia digerakkan oleh akal dan perasaannya. Yang mendasari adalah ucapan hatinya yang merupakan keyakinan dan penghayatannya terhadap sesuatu yang dianggap benar. Apa yang dianggap benar itu besar atau kecil adalah agama. Dan agama, sepanjang tidak diwahyukan adalah hasil pemikiran filsafat.

Gazalba (1979 : 72) mendefenisikan kebudayaan sebagai “cara berfikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan social dalam suatu ruang ruang dan satu waktu”. Cara berfikir dan merasa merupakan kebudayaan bathiniah, sedangkan manifestasinya dalam bentuk cara berlaku dan cara berbuat atau cara hidup adalah kebudayaan lahiriah. Pendapat lain menyatakan bahwa budaya atau kebudayaan adalah formulasi dari tida unsur daya, yaitu daya cipta, daya rasa, dan daya karsa (cipta, rasa, karsa)

Berikut devinisi kebudayaan menurut beberapa ahli :

1. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadan dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat

(4)

2. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajri dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.

3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik dari manusia dengan belajar

4. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hiup yang dicptakan oleh manusia.

B. Wujud Kebudayaan Dan Unsur-Unsurnyan a) Wujud Kebudayaan

Menurut prof. dr. koentjaraningrat, wujud kebudayaan itu dapat diklasifikasikan pada tiga macam:

1. wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud pertama adalah ideal kebudayaan yang sifat abstrak, tak dapat diraba dan di foto, layaknya dalam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan di arsip-arsip kartu komputer, pita komputer dan sebagainya.

2. wujud kebudayaan sebagi kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ke dua ini adalah yang disebut system sosial atau social sistem, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. yang berintegrasi satu sama lainya dari waktu kewaktu yang selalu menurut pola tertentu.

3. wujud kebudayaan sebagai wujud hasil karya manusia. Wujud ketiga ini adalah yang disebut kebudayaan fisik yaitu seluruh fisik hasil karya manusia dalam masyarakat sifatnya sngat konkrit  berupa benda-benda yang bisadiraba, difoto, dandilihat. dan tiga wujud tersebut tidak saling

(5)

Dari ketiga wujud tersebut, kebudayaan dapat termanifestasi pada beberapa aspek sebagai  berikut:

1. Bahasa ( tulisan maupun lisan)

2. Sistem teknologi (peralatan dan perlengkapan hidup manusia) 3. Sistem mata pencarian ( matapencarianhiudpdanekonomi) 4. Organisasi social (organisasi kemasyarakatan)

5. Sistem pengetahuan

6. Kesenian (seni rupa, seni sastra, seni tari dan sebagain ya) 7. Religi.

 b) Unsur-Unsur Kebudayaan

Prof. M.M Djojodigoeno menyatakan bahwa kebudayaan atau budaya adalah daya dari  budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Sehingga unsur-unsur didalamnya tiga aspek tersebut. 1. Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal, yang ada pada pengalamannya,

yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa ilmu pengetahuan.

2. Karsa :kerinduan manusia untuk menginisafi tentang hal  sangkanparan.  Dari mana manusia sebelum lahir (sangkan) dan kemana manusia sesudah mati (paran) hasilnya berupa norma-norma keagamaan, kepercayan, timbulnya bermacam-macam agama, karna kesimpulan manusia  berbeda-beda pula.

3. Rasa : kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahannya. Manusia merindukan keindahan dan mennolak keburukan/ kejahatan.Buah  perkembangan rasa ini menjelma menjadi norma yang kemudian menghasilkan

(6)

C. Hubungan Filsafat dan Kebudayaan

Pada pokoknya kebudayaan adalah semua ciptaan manusi ayang berlangsung dalam kehidupan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu hubungan antara proses dengan isi, yaitu  pendidikan adalah proses pengeporar kebudayaan dalam arti membudayakan manusia aspek lain dari fungsi pendidikan adalah mengolah kebudayaan itu menjadi sikap mental, tingkah laku,  bahkan menjadi kepribadian anak didik. Jadi hubungan pendidikan dengan kebudayaan adalah  juga hubungan nilai demokrasi. Dimana fungsi pendidikan sebagai pengoper kebudayaan mempunyai tujuan yang lebih utama yaitu untuk membina kepribadian manusia agar lebih kreatif dan produktif yakni mampu menciptakan kebudayaan.

Perlu didasari bahwa manusia sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara hidup dalam suatu sosial budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan pengambangan sosial budaya yang dilakkan melalui pendidikan. Agar pendidikan berjalan dengan baik. Maka membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman pelaksanaannya. Karena pendidikan harus secara fungsamental yang berazas filosofis yang menjamin tujuan untuk meningkatkan  perkembangan sosial budaya, marbtabat bangsawa, kewibawaan dan keja yaan negara.

Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam budaya nasional mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai budaya-budaya dan pranata sosial dalam menunjang proses pengembangan danpembangunan nasional serta melestarikan nilai-nilai luruh  budaya bangsa. Merencanakan kegairahan masyarakat untuk menumbuhkan kreaktivtas ke arah  pembaharuan dalam usaha pendidikan yang tanpa kepribadian bangsa.

Kebudayaan mempunyai fungsi yang besari bagi mnausia dan masyarkat, berbagai macam kekuatan harus dihapi sepert kekuatan alam dan kekuatan lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara spritual maupun materil. Manusia merupakan

(7)

makhluk yang berbudaya, melalui akalnya manusia danpat mengembangkan kebudyaan. Begitu  pula manusia hidup dan tergantung apa kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan pendidikan yang akan mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar dia tidak punah dan terjaga untuk selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya filsfat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadal alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki peran :

1. suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya 2. wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain 3. sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia 4. pembeda manusia dengan binatan

5. petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan

6. pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimnaa seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan orang lain

7. sebagai modal dasar pembangunan

Kebudayaan masyarkat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayan yang bersumber  pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dlaam melindungi masyarakt terhadap lingkungan di dalamnya.

Apabila dibandingkan defenisi kebudayaan dan defenisi filsafat, bertemu dalam hal  berfikir. Filsafat ialah cara atau metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada setiap jiwa, sedangkaan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang termaniferstasi pada

(8)

cipta, rasa, dan karsa sikap hidup dan pandangan hidup (Gazalba). Dengan demikian, jelaslah filsafat mengendalikan cara berfikir kebudayaan. Di balik kebudayaan ditemukan filsafat. Perbedaan kebudayaan dikembalikan kepada perbedaan filsafat.

Tuhan menentukan nilai melalui agama. Manusia menentukan nilai melalui filsafat. Kebudayaan berpangkal pada manusia, maka yang menentukan kebudayaan adalah filsafat. (Mustopo, 1983 : 71-72)

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan dan pemaparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain :

1. kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. kebudayaan sebagai “cara berfikir dan cara merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia, yang membentuk kesatuan social dalam suatu ruang ruang dan satu waktu”. Cara berfikir dan merasa merupakan kebudayaan bathiniah, sedangkan manifestasinya dalam bentuk cara berlaku dan cara  berbuat atau cara hidup adalah kebudayaan lahiriah.

2. Kebudayaan memiliki tiga wujud atau peran yaitu: a) kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan. b) kebudayaan sebagi kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. c) kebudayaan sebagai wujud hasil karya manusia.

3. Hubungan antara Filsafat dan kebudayaan ialah filsafta sebagai cara atau metode berfikir sistematik dan universal yang berujung pada setiap jiwa, sedangkaan kebudayaan adalah salah

(9)

satu hasil berfilsafat yang termaniferstasi pada cipta, rasa, dan karsasikap hidup dan pandangan hidup

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad, 2000. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.  Nata, Abuddin, 2004. Filsafat Pendidikan Islam 1. Jakarta: LOGOS WACANA ILMU.

 Notowidogda, Rohman, 2006, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-qur’an dan Hadits, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supriyadi, Dedi, 2008, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia.

Gazalba, Sidi, 2001, Mesjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna. http//hubungan-kebudayaan-dengan-filsafat.html

Referensi

Dokumen terkait

sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan; Benda alam yang dianggap mempunyai nilai.. penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan ,

Pendidikan IPS bersumber pada (a) disiplin ilmu-ilmu social, humaniora dan kegiatan dasar manusia, (b) Ilmu Pengetahuan alam untuk metode berpikir; (c) disiplin Ilmu

Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu

Sebagai kesimpulan, kebudayaan semula diartikan sebagai usaha memperbaiki hidup manusia dengan pendidikan, dan akhirnya berarti suatu usaha yang menyangkut kepentingan

<asbullah (akry merumuskan> ilmu filsafat adalah ilmuyang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenaiketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga

Hasbullah Bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmuyang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenaiketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga

Etika lingkungan hidup berbicara mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan

Menurut Quraish Shihab keterbatasan manusia dalam substansi dirinya secara sempurna disebabkan oleh tiga faktor pertama manusia itu lebih tertarik meneliti tentang