LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PERAKITAN ENGINE SEPEDA MOTOR TYPE SATRIA FU PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR CAKUNG
Jl. RAYA PENGGILINGAN CAKUNG JAKARTA TIMUR
Disusun oleh :
Rina Pitaloka NRM : 5315117269
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014
▸ Baca selengkapnya: hambatan dan solusi laporan pkl
(2)LEMBAR PENGESAHAN (1)
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
PLANT CAKUNG I
Jl. Jl. Raya Penggilingan Cakung, Jakarta Timur
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disetujui dan disahkan oleh :
Head Section Pembimbing PKL
Gunawan Tatok SH
Manager Assembly 2W Super Visor Sect. Assembly 2W
Mengetahui, Administrasi Cakung I
Musyada Muslik Dept. HRD/GA
Daftar isi
KATA PENGANTAR ... 4
BAB I ... 6
PENDAHULUAN ... 6
1.1 Profil dan Data Umum Sejarah PT Suzuki Indomobil Motor ... 6
1.1.1 Visi PT. Suzuki Indomobil Motor ... 10
1.1.2 Misi PT. Suzuki Indomobil Motor ... 10
1.1.3 Operasi Motto ... 10
1.1.4 Logo Perusahaan ... 11
1.2 Gambaran Umum Struktur Organisasi Perusahaan ... 11
1.3 Maksud dan Tujuan ... 12
1.4 Lingkup Pekerjaan PKL ... 12
1.4.1 Batasan Masalah ... 13
1.4.2 Metode Penulisan ... 13
1.4.3 Jadwal Pelaksanaan PKL... 14
BAB II ... 17
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 17
2. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 17
2.1. Adapun jadwal selama pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut: ... 17
2.1.1 Kegiatan Sebelum Pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan ... 17
2.1.2 Kegiatan Selama Pelaksanankan Praktek Kerja Lapangan... 17
2.1.3 Kegiatan Setelah Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ... 17
2.2 Pelaksanaan Pekerjaan ... 18
BAB III ... 19
LANDASAN TEORI ... 19
3.1 Proses Produksi ... 19
3.1.1 Mekanisme Katup DOHC ( Double Overhead Camshaft ) ... 23
BAB IV ... 29
ANALISIS PEKERJAAN ... 29
4.1 Analisis ... 29
4.2 Proses Perakitan engine satria Fu 150 cc ... 29
BAB V ... 40
PENUTUP ... 40
5.1 Kesimpulan ... 40
5.2 Saran ... 40
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
Penyusunan laporan hasil Praktek Kerja Lapangan yang berjudul PERAKITAN ENGINE SEPEDA MOTOR TYPE SATRIA FU di PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR CAKUNG ini disusun untuk memenuhi prasyarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta.
Dalam proses penulisan dan penyusunan Laporan PKL ini penulis mengalami beberapa hambatan dalam proses penyelesaiannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak, khususnya teman-teman mahasiswa teknik mesin angkatan 2011 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas Laporan PKL ini dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada :
1) Bapak Dr. Agung Premono, ST, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin FT UNJ. 2) Bapak Ahmad Kholil, ST, M.T selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin FT UNJ. 3) Bapak Drs. Tri Bambang AK, M.pd selaku Dosen Koordinator PKL.
4) Bapak Nugroho Gama Yoga, ST, MT. selaku Dosen Pembimbing PKL.
5) Segenap staf dan teknisi di PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR serta pembimbing di lapangan, diantaranya : Bapak Gunawan (Manager Assembly 2W) ,Bapak Agus Widodo (HRD PKL), Bapak Rus Raharjo (Leader painting), Bapak Tatok SH (SPV assembly 2W), Bapak Samino (SPV assembly 2W), Bapak Suhatril, Bapak Sarnubi, dll (teknisi) yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 6) Kedua orang tua yang telah memberikan restu dan dukungan baik moril dan materil
terhadap penulis.
7) Seluruh mahasiswa Teknik Mesin FT UNJ angkatan 2011 yang telah memberikan saran dan dukungannya.
Penulis berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi panduan untuk kedepannya. Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisannya, maka dari itu penulis sangat menghargai pendapat serta kritik dan saran dari pembaca ataupun berbagai pihak yang berkepentingan sehingga laporan ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Jakarta, Juli 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Profil dan Data Umum Sejarah PT Suzuki Indomobil Motor
Kelompok Suzuki adalah kelompok usaha yang bergerak dibidang industri otomotif dengan memproduksi, memasarkan, memperniagakan motor dan mobil serta didukung dengan pelayanan purna jual ( suku cadang/spare part dan perbaikan/pemeliharaan ) dengan merek Suzuki. Sebagai agen tunggal pemegang merek Suzuki (sole agent) adalah PT. Suzuki Indomobil Motor ( PT. SIM ) dan distributor tunggal (sole distributor) adalah PT. Suzuki Indomobil Sales ( PT. SIS ) ,untuk memasarkan produk Suzuki, distributor tunggal dibantu oleh ribuan dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebelum terbentuknya PT. Suzuki Indomobil Motor, produksi sepeda motor dan mobil berada di bawah naungan PT. Indomobil Suzuki Internasional yang di bentuk pada awal tahun 1991 sebagai gabungan dari 5 perusahaan yaitu Suzuki Indonesia Manufacturing, First of Chemical Industry, Suzuki Engine Industry, Indohero Steel Engine, Indomobil Utama. PT. Suzuki Indomobil Motor (SIM) adalah perusahaan yang memproduksi komponen sepeda motor dan mobil merek Suzuki yang di bentuk pada tanggal 28 April 2009. Adapun produksi sepeda motor dan mobil yang telah di produksi dari tahun ke tahunnya , sebagai berikut.
Tahun 1970 :
Suzuki mulai memasarkan beberapa tipe sepeda motor tipe : A100, FR 70 dan GT 100 di bawah bendera PT. Indohero Steel & Engineering Co.
Tahun 1976 :
Dibawah kepemimpinan Soebronto Laras, Grup Suzuki memulai memproduksi kendaraan roda 4 dengan produk pertamanya, Pick Up ST 10 dan mobil penumpang, Suzuki Fronte.
Tahun 1977 :
Tahun 1979 :
Mulai memproduksi kendaraan R4 Suzuki Jimny LJ 80 dan beberapa tipe sepeda motor : GP 100, GP 125 dan Trail TS 100.
Tahun 1981 :
Suzuki Jimny LJ 80 dikembangkan menjadi SJ 410 dengan pemanfaatan mesin 4 silinder dengan kapasitas 1000 cc.
Tahun 1983 :
Mulai diluncurkan kendaraan komersial tipe ST 100 untuk mengganti ST 20. Tahun 1986 :
Suzuki mendapatkan penghargaan "Market Leader Award" untuk kategori kendaraan roda-4.
Tahun 1990 :
Kendaraan penumpang tipe Forsa Amenity mulai diperkenalkan untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat di kelas sedan 1.300 cc.
Tahun 1991 :
Pada awal tahun dibentuk PT. Indomobil Suzuki International sebagai gabungan dari 5 perusahaan ( Suzuki Indonesia Manufacturing, First of Chemical Industry, Suzuki Engine Industry, Indohero Steel Engine, Indomobil Utama ).
Mulai dipasarkan sepeda motor tipe RG 150, Crystal dan TRS X-2.
Dan kendaraan tipe minibus Suzuki Carry 1.3 Futura dan sedan Suzuki Esteem. Tahun 1993 :
Suzuki Vitara 1.6, dengan fasilitas penggerak 4 roda ( 4 WD ) mulai dipasarkan.
Tahun 1994 :
Kesuksesan Vitara diikuti dengan memperkenalkan Escudo, generasi penerus Vitara dengan penggerak 2 roda ( 2 WD ).
Tahun 1995 :
Seiring meningkatkan komponen lokal yang terpasang, Suzuki Sidekick melengkapi permintaan pasar dengan harga lebih murah dari Suzuki Escudo. Peluncuran sepeda motor tipe FD100C.
Tahun 1996 :
Setelah tipe Esteem 1.6 berkiprah selama 2 tahun pun mendapat perhatian, maka diluncurkan Suzuki Baleno 1.6 sebagai generasi penerusnya.
Tahun 1999 :
Untuk meningkatkan kepercayaan dunia internasional Suzuki mendapatkan sertifikasi ISO 9001.
Mulai memasarkan kendaraan city car 1.000 cc Suzuki Karimun. Kendaraan ini sempat mendapat penghargaan sebagai kendaraan kecil terfavorit di Jepang. Tahun 2000 :
Untuk mencapai efisiensi yang tinggi, sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai pajak, maka Suzuki Baleno dan Futura menurunkan kapasitas mesinnya menjadi 1.500 cc dan Baleno otomatic. Juga meluncurkan sepeda motor dengan mesin 4 tak Shogun.
Tahun 2001 :
Sejalan dengan perekonomian yang kian membaik, Suzuki memperkenalkan generasi penerus Escudo dengan kapasitas mesin lebih besar (2.000 cc).
Tahun 2002 :
Dengan munculnya trend baru kendaraan mini MPV, Suzuki meluncurkan produk handalnya dengan nama Suzuki Aerio. Untuk sepeda motor Suzuki meluncurkan type FD 110XC yang lebih efisien, yang dikenal dengan nama “ Smash “
Tahun 2003 :
Suzuki meluncurkan produk berteknologi tinggi Grand Escudo XL-7 (Extra Large 7 seater) dan kendaraan tipe SUV kelas menengah dengan harga terjangkau Escudo 1.6. Juga dilakukan peremajaan terhadap Suzuki Baleno dengan diperkenalkannya Baleno Next-G ( next Generation ). Sementara itu Suzuki Carry 1.000 cc yang legendaris pun digarap dengan diproduksinya Minibus Personal Van. Juga dipasarkan sepeda motor tipe Shogun dengan nama “ New Shogun “ dengan kapasitas mesin 125 cc.
Tahun 2004 :
Suzuki mendapat penghargaan menjadi “ mother plant otomotive ” di kawasan Asia Tenggara dengan memproduksi kendaraan tipe MPV yang berkelas internasional, dengan nama yang unik “ APV “ ( Asean Project Vehicle ) 1.500 cc. Selain untuk memenuhi permintaan domestik, kendaraan APV juga dieksport ke seluruh dunia.
Suzuki membuat terobosan berani dengan mengeluarkan type mobil kecil “ Swift “ dengan design yang sangat sporty dan Grand Vitara dengan design yang gagah dan elegant.
Sepeda motor Suzuki meluncurkan type bebek “ Arashii “ dan “ New Smash “ dengan versi manual dan otomatic. Juga di akhir tahun 2006 meluncurkan type scooter Spin.
Plant Cakung mendapat sertifikasi lingkungan hidup, ISO 14001. Tahun 2007 :
Suzuki meluncurkan inovasi baru dari Karimun dengan meluncurkan Karimun Estilo. Dan menggabungkan type SUV dan MPV dengan meluncurkan SX4 yang terkenal dengan nama “ Suzuki Cross Over “. Type ini sangat handal di medan yang sulit. Juga melahirkan generasi baru Baleno dengan nama “ NEO Baleno”. Untuk sepeda motor, Suzuki meluncurkan generasi baru New Shogun dan scooter otomatic Sky Wave.
Tahun 2008 :
Suzuki tidak memproduksi produk baru baik R4 maupun R2.
Pertengahan tahun ini, plant Tambun 1 mendapat sertifikasi lingkungan hidup, ISO 14001.
Tahun 2009 :
Mulai 28 April, Suzuki di Indonesia merubah namanya dari PT. Indomobil Suzuki International menjadi PT. Suzuki Indomobil Motor dan Mulai 18 Juni, PT. Indomobil Niaga International menjadi PT. Suzuki Indomobil Sales.
Pertengahan tahun 2009, plant Tambun 2 menyusul plant lainnya, mendapat sertifikasi lingkungan hidup, ISO 14001.
Akhir tahun 2009, Suzuki memperbaharui Estilo dengan meluncurkan New Estilo dengan spesifikasi lebih baik dari sebelumnya dan konsumsi bahan bakar lebih irit dan meluncurkan matic baru sepeda motor “Sky Drive”
Tahun 2010 :
Bulan Maret, Suzuki mengeluarkan Splash 1200 CC dengan spesifikasi berada diantara Swift dan Estilo. Kendaraan import CBU dari Suzuki Maruti India, dengan design Eropa yang sangat menarik.
Tahun 2011 :
Bulan Januari, Suzuki meluncurkan produk baru “Shogun Axelo” dan bulan Maret mengeluarkan “ Hayate ”.
Di akhir thn 2011, yaitu bulan Desember :
Suzuki kembali memproduksi sepeda motor baru tipe Scooter matic super irit bahan bakar yaitu “NEX”, dengan tampilan body yang sangat energic dan lincah. Tahun 2012 :
Bulan September, Suzuki kembali memproduksi sepeda motor baru tipe Scooter Matic Super Fuel Injection yaitu “LETS.
Tahun 2013 :
Suzuki kembali memproduksi sepeda motor baru tipe bebek Super Fuel Injection “SHOOTER” dan kendaraan roda 4 “Karimun Wagon R”.
1.1.1 Visi PT. Suzuki Indomobil Motor
Visi PT. Suzuki Indomobil Motor ialah “Menjadi perusahaan terkemuka di dalam Suzuki Global Operation yang dihargai dan dikagumi di Indonesia.”
1.1.2 Misi PT. Suzuki Indomobil Motor
Misi PT. Suzuki Indomobil Motor ialah “Kami menginginkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang berimbang berdasarkan azaz kerja keras, integritas dan kebersamaan untuk selalu mencapai hasil lebih baik dalam mendahului harapan pelanggan”.
1.1.3 Operasi Motto
PT. Suzuki Indomobil Motor memiliki motto yang di sebut “ MOTTO 5P”. Adapun yang dimaksud “MOTTO 5P” adalah
1. PERSATUAN / KESATUAN 2. PERBAIKAN / KAIZEN 3. PATUH
5. PENGHEMATAN
1.1.4 Logo Perusahaan
Logo merupakan identitas perusahaan yang berfungsi untuk memisahkannya dengan perusahaan lain dalam penyebutan, pengenalan, kekhususan suatu perusahaan. PT. Suzuki Indomobil Motor memiliki logo sebagai berikut :
Gambar 1.1 logo PT. Suzuki Indomobil Motor
1.2 Gambaran Umum Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun Struktur perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor adalah sebagai berikut:
68
Struktur Organisasi
17 DEPT
PRESIDENT DIRECTOR S. OISHI
MARKETING 4W PRODUCTION ADMINISTRATION
PRODUCTION ENGINE & TRANSMISSION
PRODUCTION 2W
PRODUCTION 4W
PROCUREMENT
QUALITY ASSURANCE &
M. KOKUBO ITO MASAHIKO T. NABEKURA NURSIWAN NAWAWI T. HOMMA TECHNICAL INFORMATION
FINANCE & ACCOUNTING HRD & GA SUBSIDIARIES CONTROL INFORMATION TECHNOLOGY SOLEH HIDAYAT VIKTOR PELAWI NONAKA AKIRA BUDI SUWENDA PPC S. TSURUI T. YAMAZAKI T. HOMMA S. ITAYAMA GIIC - PROJECT Y. FURUHASHI MARKETING PLANNING 4W/DEALER NETWORK SALES 4W DAVY J. TUILAN ENDRO NUGROHO MARKETING 2W K. WATANABE MARKETING 2W
BRANCH OPERATION & PROJECT
YOHAN YAHYA T.H
K. UMEDA
SALES 2W
IGN. RATRIANTO
SERVICE & SPARE PARTS
T. SHIMIZU
Gambar 1.2 struktur organisasi PT. Suzuki Indomobil Motor
Adapun struktur organisasi PT. Suzuki Indomobil Motor, plant Cakung sebagai berikut.
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah:
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Negeri Jakarta.
2. Mengetahui serta dapat memahami lebih luas tentang dunia kerja yang sebenarnya. 3. Agar mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dan pengetahuan yang didapat
di bangku perkuliahan dan menerapkannya di lapangan.
1.4 Lingkup Pekerjaan PKL
Mahasiswa yang melaksanakan PKL di PT Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung ditempatkan pada bidang-bidang yang sesuai dengan keahliannya (jurusan kuliah) agar
DIE CASTING & PAINTING
SECTION HEAD MACHINING 2W SECTION HEAD ASSY. E/G 2W SECTION HEAD ASSY. E/G - T/M 4W SECTION HEAD PPC SECTION HEAD
POWER & MAINTENANCE SECTION HEAD TECHNICAL CONTROL
SECTION HEAD
MFG. ENGINEERING E/G & T/M
SECTION HEAD
PRODUCTION E/G & T/M ( CAKUNG ) DEPARTMENT HEAD MACHINING 4W SECTION HEAD PMC & DELIVERY SECTION HEAD
INSPECTION E/G & T/M
SECTION HEAD
PRODUCTION E/G & T/M ( CAKUNG ) DIVISION HEAD
mahasiswa dapat mengimplementasikan apa saja yang sudah didapat di bangku perkuliahan. Sehingga secara bersamaan mahasiswa dapat mengembangan soft skill dan juga hard skill. 1.4.1 Batasan Masalah
Praktek Kerja Lapangan di PT Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung ini dilaksanakan selama 1 bulan dan bahasan pada laporan praktek kerja lapangan ini sangat luas, akan tetapi sehubungan dengan adanya keterbatasan penyusun baik dalam hal pengetahuan maupun waktu yang diberikan dalam melaksanakan kerja praktek serta penyusunan laporan hasil praktek yang diberikan pada penyusun, maka penyusun menyusun laporan hasil praktek ini hanya dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya data melalui studi literatur dan pengamatan pada ruang lingkup kerja PKL. Adapun masalah yang kami angkat pada laporan hasil praktek kerja lapangan ini adalah Perakitan Engine Sepeda motor Type Satria FU.
1.4.2 Metode Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan kerja praktek ini adalah :
A. Studi Literatur
Mempelajari buku-buku atau literatur-literatur sebagai perbandingan antara teori perkuliahan dengan sistem pekerjaan di lapangan.
B. Pengamatan Lapangan
Pengamatan lapangan dilakukan selama masa kerja praktek berlangsung. Meliputi pekerjaan apa saja yang dilakukan di PT Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti obyek kerja yang diamati. Disamping itu dengan turun langsung ke lapangan akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian.
C. Pengamatan dan Dokumentasi di Lapangan
Pengamatan dan dokumentasi di lapangan dilakukan dengan mengamati kegiatan galangan yang sedang berlangsung serta melakukan beberapa dokumentasi. Juga dipelajari tentang manajemen proyek seperti sistem informasi, struktur organisasi, hubungan kerja dan lain-lain.
1.4.3 Jadwal Pelaksanaan PKL
Tempat : PT. Suzuki Indomobil Motor Divisi : Assembly
Sub Divisi : Assembly engine line 4 (Satria FU)
Alamat : Jl. Raya Penggilingan Cakung – Jakarta Timur Waktu : 16 Juni 2014 s/d 16 Juli 2014
Waktu pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan selama satu bulan terhitung mulai dari tanggal 16 Juni 2014 s/d 16 Juli 2014 dengan jadwal kerja sebagai berikut :
A. Senin s/d Jumat : Jam 07.30 WIB s/d 16.30 WIB B. Sabtu-Minggu : Libur
Waktu Istirahat
A. Istirahat I : 10.00 - 10.05 B. Istirahat makan siang : 12.00 - 12.45 C. Istirahat II : 15.00 – 15.05 D. Istirahat makan siang (jumat) : 11.30 – 12.40
Adapun jadwal kegiatan yang berlangsung selama melaksanakan PKL di PT Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung, adalah sebagai berikut :
NO Tanggal Uraian Kegiatan
1 16-Jun-14 Briefing peserta PKL di PT Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung, perkenalan alat & pembagian tugas
2
17-Jun-14
observasi lingkungan kerja, dan observasi dari langkah die casting sampai assembling komponen-komponen engine satria fu 150 cc
3 18-Jun-14 pengamatan langkah-langkah perakitan mesin satria FU 150 cc 4 19-Jun-14 pengamatan dan mencatat proses pencucian crankcase
5 20-Jun-14 pengamatan pemasangan bearing, gear shift, L
6 23-Jun-14 pengamatan pemasangan bearing, crankcase comp L dan pemasangan bearing crankcase comp R
7 24-Jun-14 pengamatan pemasangan retainer , shift cam bearing
8 25-Jun-14 pengamatan pemasangan guide , kick starter dan retainer , drive shaft bearing
9
26-Jun-14
pengamatan pemasangan crankshaft , pasang crankshaft pada bearing crankshaft
10 27-Jun-14 pengamatan pemasangan shaft, kick starter dan cam, comp gear shift
11 30-Jun-14 pengamatan pemasangan gear, C balancer driven dan pemasangan gear , crk balancer driven
12 01-Jul-14 pengamatan pemberian threebond
13 02-Jul-14
pengamatan penggabungan crankcase comp L & R, pemasangan bolt crankcase, pemasangan sprocket, dan pemasangan tensioner, cam chain
14 03-Jul-14 pengamatan motor assy, starting, pemasangan stopper comp. Shift cam
15 04-Jul-14 pengamatan pemasangan bolt, crank balancer set, pemasangan shaft comp, gear shift
16 07-Jul-14 pengamatan pemasangan pump assy, oil dan perakitan rotor assy, pemasangan rotor assy
17 08-Jul-14
pengamatan pemasangan base assy, G shift term, pemasangan gear, primary drive pemasangan gear assy, primary driven, dan pemasangan rack, clutch release
18 09-Jul-14
pengamatan perakitan cover comp, clutch , pemasangan bolt, clutch cover, pemasangan cap, oil filter, perakitan ring piston, pemasangan piston assy, pemasangan cylinder comp
19 10-Jul-14
pengamatan perakitan head comp cylinder, pengukuran shim tappet, pemasangan head assy cylinder, pemasangan guide cam chain
20 11-Jul-14
pengamatan pemasangan camshaft set, intake dan exhaust, pemasangan guide cam chain , pemasangan adjuster assy, tensioner, perakitan cover magnet, pemasangan cover magnet, pemasangan bolt, pemasangan bolt magnet cover, pemasangan cover cylinder head, pemasangan valve assy, air cut, perakitan carburator assy, pemasangan carburator assy, pemasangan pipe comp, head oil,perakitan cooler assy oil, pemasangan cooler assy oil , pemasangan plug spark
21 14-Jul-14 mengamati proses pengetesan hasil assembling (motoring test) engine satria Fu 150 cc
22 15-Jul-14 menganalisis kerusakan-kerusakan yang sering terjadi setelah melalui proses motoring test
23 16-Jul-14 mengamati dan mempelajari cara memperbaiki kerusakan-kerusakan yg terjadi pada engine satria FU 150 cc
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Suzui Indomobil Motor, Plant Cakung sudah tersusun dalam jadwal yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengaturan jadwal tersebut dimaksudkan agar kegiatan PKL ini dapat terencana dan berjalan tertib serta sesuai aturan yang berlaku.
2.1. Adapun jadwal selama pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut:
2.1.1 Kegiatan Sebelum Pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan a. Membuat proposal praktek kerja lapangan.
b. Mengajukan surat permohonan PKL kepada Koordinator PKL, Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Pembantu Dekan 1 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta ( lampiran 2 ).
c. Mengirimkan surat permohonan PKL ke perusahaan yang dituju.
d. Perusahaan mengirimkan surat yang menyatakan persetujuan menerima mahasiswa praktek kerja lapangan ( lampiran 3 ).
2.1.2 Kegiatan Selama Pelaksanankan Praktek Kerja Lapangan
a. Mengurus perizinan ke instruktur PKL PT. Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung. Penempatan bidang kerja selama pelaksanaan praktek kerja lapangan. b. Mengetahui dan memahami teori-teori dan ruang lingkup kerja di bidang
general repair.
2.1.3 Kegiatan Setelah Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan a. Membuat laporan hasil praktek kerja lapangan.
b. Menyerahkan laporan ke instruktur PKL PT. Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung.
c. Menerima surat keterangan telah melaksanakan praktek kerja lapangan di PT. Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung. ( lampiran 5 ).
d. Menyerahkan laporan praktek kerja lapangan ke dosen pembimbing untuk dikoreksi.
e. Mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing untuk mendaftar seminar laporan praktek kerja lapangan.
f. Penilaian laporan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji.
2.2 Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam pelaksanaan PKL hal pertama yang kami lakukan yaitu mengenali PT. Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung pada divisi assembling, sub divisi assembling engine Satria FU 150 cc lebih dekat,agar kami dapat melaksanakan PKL dengan nyaman, yaitu dengan cara kami berkenalan langsung dengan karyawan – karyawan pada sub divisi ssembling engine Satria FU 150 cc, pada hari pertama kami PKL kami berdua mengikuti rapat pembekalan mengenai proses perakitan mesin Satria FU150 cc PT. Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung yang selanjutnya kami bertiga dapat melakukan penelitian perakitan mesin Satria FU 150 cc untuk pelaksanaan PKL selama 1 bulan (dalam hal ini kita hanya memfokuskan pada satu permasalahan) tersebut dan belajar lebih jauh tentang proses produksi komponen-komponen mesin Satria FU 150 cc sampai tahap perakitan.
Adapun proses produksi komponen-komponen mesin yg di produksi di PT. Suzuki Indomobil Motor, Plant Cakung menggunakan berbagai tahap produksi, adalah sebagai berikut
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Proses Produksi
Proses perakitan merupakan proses perakitan komponen yang satu menjadi komponen yang lainnya menjadi sebuah produk yang siap untuk dirakit menjadi mesin yang kemudian pada produk tersebut akan dirakit kembali menjadi kendaraan jadi. Dalam suatu proses produksi kendaraan sering kali kita temukan proses-proses yang harus kita lalui untuk mendapatkan kendaraan tersebut sampai pada produk yang siap pakai yang melalui tahap die casting, buffing, machining, painting, sampai pada proses akhir yaitu assembling.
Die Casting
Ada dua tipe dasar mesin die casting: panas-ruang mesin (alias mesin gooseneck) dan dingin-ruang mesin Ini adalah dinilai oleh berapa banyak kekuatan penjepit mereka dapat menerapkan peringkat yang tipikal adalah antara 400 dan 4.000 ton singkat. Hot-ruang mesin mengandalkan kolam logam cair untuk memberi makan die. Pada awal siklus piston mesin ini adalah mencabut, yang memungkinkan logam cair untuk mengisi “gooseneck”. Gas atau minyak piston powered maka kekuatan logam ini dari gooseneck ke die. Keuntungan dari sistem ini mencakup waktu siklus cepat (sekitar 15 siklus menit) dan kenyamanan mencair logam dalam mesin casting. Kelemahan dari sistem ini adalah bahwa tinggi titik lebur logam tidak dapat dimanfaatkan dan aluminium tidak dapat digunakan karena mengambil beberapa besi sementara di kolam cair. Karena ini, panas-ruang mesin yang terutama digunakan dengan seng, timah, dan memimpin paduan berbasis. Die yang digunakan dalam die casting biasanya terbuat dari baja perkakas besi cor mengeras karena tidak dapat menahan tekanan tinggi yang terlibat. Karena ini die sangat mahal, sehingga tinggi biaya awal. Dies hanya dapat berisi satu rongga cetakan atau rongga beberapa bagian yang sama atau berbeda. Harus ada setidaknya dua die untuk memungkinkan pemisahan dan pengusiran dari benda kerja selesai, namun tidak jarang untuk ada menjadi bagian lebih yang membuka dan menutup dalam arah yang berbeda. Dies juga sering mengandung air-pendingin bagian, core ditarik, pin ejektor, dan ventilasi di sepanjang garis perpisahan. Ventilasi ini biasanya lebar dan tipis (sekitar 0,13 mm atau 0,005 dalam) sehingga ketika logam cair mulai mengisi mereka logam cepat membeku dan meminimalkan skrap. Tidak ada penambah digunakan karena tekanan tinggi memastikan continous feed logam dari gerbang. Baru-baru ini, sudah ada tren untuk memasukkan gerbang yang lebih besar dalam die dan menggunakan tekanan injeksi yang
lebih rendah untuk mengisi cetakan, dan kemudian meningkatkan tekanan setelah diisi nya. Sistem ini membantu mengurangi porositas dan inklusi.
Proses die casting ada empat langkah utama dalam proses die casting. Pertama, cetakan disemprot dengan pelumas dan tertutup. Pelumas baik membantu mengontrol suhu die dan juga membantu dalam penghapusan casting. Logam cair kemudian menembak ke dalam die di bawah tekanan tinggi; antara 10-175 MPa (1,500-25,000 psi). Setelah die diisi tekanan dipertahankan sampai casting telah dipadatkan. Die ini kemudian dibuka dan menembak (gambar berbeda dari tuang karena ada bisa beberapa rongga dalam die, menghasilkan beberapa coran per shot) yang dikeluarkan oleh ejector pin. Akhirnya, memo, yang meliputi gerbang, pelari, sprues dan flash, harus dipisahkan dari casting (s). Hal ini sering dilakukan dengan menggunakan die trim khusus dalam daya tekan atau tekan hidrolik. Sebuah metode yang lebih tua memisahkan dengan tangan atau dengan menggergaji, di mana penggilingan kasus mungkin diperlukan untuk kelancaran tanda memo. Sebuah metode padat karya kurang adalah untuk jatuh gambar jika pintu yang tipis dan mudah patah pemisahan gerbang dari bagian selesai harus mengikuti. memo ini didaur ulang oleh hasil peleburan kembali itu hasil adalah sekitar 67%.
Injeksi tekanan tinggi menyebabkan mengisi cepat die, yang diperlukan sehingga mengisi seluruh rongga sebelum setiap bagian dari casting mengeras. Dengan cara ini, diskontinuitas dihindari bahkan jika bentuk memerlukan sulit untuk-mengisi bagian tipis. Ini menciptakan masalah jebakan udara, karena ketika cetakan diisi dengan cepat ada sedikit waktu untuk udara untuk melarikan diri. Masalah ini diminimalkan dengan termasuk ventilasi di sepanjang garis perpisahan, bagaimanapun, bahkan dalam proses yang sangat halus masih akan ada beberapa porositas di tengah casting. Kastor die Kebanyakan melakukan operasi sekunder lainnya untuk menghasilkan fitur tidak tersedia castable, seperti penyadapan lubang, polishing, plating, buffing, atau lukisan. Ketika porositas tidak diperlukan untuk casting maka proses pengecoran pori-bebas digunakan. Hal ini identik dengan proses standar kecuali oksigen disuntikkan ke ditembak die sebelum masing-masing. Hal ini menyebabkan kecil tersebar oksida untuk membentuk ketika cairan logam mengisi die, yang hampir menghilangkan porositas gas. Keuntungan tambahan untuk ini adalah kekuatan yang lebih besar. Tuang ini panas masih dapat diobati dan dilas. Proses ini dapat dilakukan pada aluminium, seng, dan paduan timbal.
Dipanaskan-manifold direct injection die casting, juga dikenal sebagai casting injeksi langsung die atau die casting runnerless, adalah zinc die casting proses dimana seng cair dipaksa melalui manifold dipanaskan dan kemudian melalui nozel dipanaskan-mini, yang mengarah ke molding rongga. Proses ini memiliki kelebihan biaya yang lebih rendah per bagian, melalui pengurangan memo (dengan penghapusan sprues, gerbang dan pelari) dan konservasi energi, dan kualitas permukaan yang lebih baik melalui siklus pendinginan lebih lambat.
Keuntungan menggunakan die casting
• Excellent akurasi dimensi (tergantung pada materi casting, tapi biasanya 0,1 mm untuk pertama 2,5 cm (0,005 in untuk inci pertama) dan 0,02 mm untuk setiap sentimeter tambahan (0.002 masuk untuk setiap inci tambahan).
• Smooth cast permukaan (1-2,5 mikrometer atau 0,04-0,10 rms engkau).
• Tipis dinding dapat dilemparkan dibandingkan dengan pasir dan casting cetakan permanen (sekitar 0,75 mm atau 0,030 tahun). Sisipan bisa cast-in (seperti insert berulir, elemen pemanas, dan kekuatan tinggi permukaan bearing).
• Mengurangi atau menghilangkan pengoperasian mesin sekunder. • Rapid tingkat produksi.
• Kekuatan tarik Casting sebesar 415 MPa (60 ksi).
Pengecoran dibuat sebesar 8 meter dan 30Lbs berat. Dalam magnesium. Kekurangan menggunakan die casting
• Berat Casting harus antara 30 gram (1 ons) dan 10 kg (20 lb). • Tinggi biaya awal.
• Limited untuk logam fluiditas tinggi.
• Sebuah jumlah tertentu porositas adalah umum.
• Sebuah volume produksi yang besar diperlukan untuk membuat alternatif ekonomis untuk proses lainnya.
Buffing
Proses buffing dikenal dengan proses (KOMPON) adalah proses yang berfungsi untuk menghilangkan baret akibat proses pengamplasan dan sisi noda yang tidak bisa dihilangkan pada proses cleaning. Pada proses ini snagat menentukan sekali dan tidak dianjurkan menggunakan bahan yang kasar atau mengandung silicon yang dapat menyulitkan proses berikutnya.
Mesin yang digunakan pada proses ini adalah buffing machihne, yaitu FE Buff Wheel, yang berfungsi untuk menghaluskan permukaan sanding dan lainnya, dan yang kedua LD Wheel yang berfungsi untuk mengkilapkan permukaamn outer tube.
Machining
Proses machining merupakan proses pembentukan profil-profil secaea detail dengan desain outer tube yang telah diteapkan. Secara umum machining dikelompokkan menjadi tiga kelompok proses yaitu, boring, facing, dan drilling. Kelompok proses ini merupakan proses pembesaran lubang, meratakan permukaan, dan chamfer di kedua ujung outer tube.
Painting
Proses painting merupakan proses pelapisan akhir pada outer tube dengan warna cat tertentu yang dimulai dari tahap persiapan sampai pengecekan hasil proses. Mesin yang digunakan adalah satu unit mesin painting yang terdiri dari Reciprocator Electrostatic Turbo Minibelt, Conveyor, oven, dan Painting.
Tujuan dari proses painting dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tujuan dekorasi, menambah nilai daya tarik, seni, dan kelebihan, kemudian tujuan pelindung, untuk melindungi dari karat/korosi (untuk logam) dan untuk tujuan khusus yaitu sebagai pemantul cahaya dan isolator.
Assembling
Proses perakitan merupakan proses merakit komponen-komponen menjadi suatu sistem atau mesin yang siap pakai tergantung dari fungsi pemakaian. Pada sub bab ini saya akan menjelaskan mengenai perakitan mesin Satria Fu 150cc tipe DOHC (Double Overhead Camshaft)
3.1.1 Mekanisme Katup DOHC ( Double Overhead Camshaft )
DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft, adalah Camshaft yang mempunyai Over Head double atau lebih jelasnya yaitu mesin yang dalam satu piston mempunyai dua pasang over head. Sehingga mesin tersebut mempunyai empat klep, dimana dua klep untuk mengatur masukan bahan bakar dan dua klep untuk mengatur keluaran gas buang (menuju knalpot). Dan juga pada mesin jenis ini menggunakan dua noken as yang terletak pada kepala silinder.
Gambar 3.3 Mekanisme Katup DOHC
Prinsip kerja DOHC (Double Overhead Camshaft)
Langkah pertama piston bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas terhisap masuk ke dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem pemasukan.
Selanjutnya piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi titik mati atas, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi pada mesin bensin berupa nyala busi. Dan gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar, mengakibatkan piston terdorong dari titik mati atas ke titik mati bawah. Langkah ini adalah proses yang akan menghasilkan tenaga.
Proses terakhir yaitu piston bergerak dari titik mati bawah dan titik mati atas, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.
Adapun sepeda motor tipe Satria Fu 150 cc menggunakan mekanisme katup DOHC. Dan saya akan menjelaskan mengenai komponen-komponen , keunggulan dan kelemahan mekanisme katup DOHC yang digunakan oleh motor Satria Fu 150 cc.
Komponen-komponen inti mesin DOHC adalah sebagai berikut :
Gambar 3.5 ilustrasi komponen-komponen mesin DOHC
Fungsi dari komponen-komponen DOHC adalah sebagai berikut : Camshaft
Fungsi camshaft adalah :
Fungsi utama camshaft atau poros nok ada 3 (tiga) yaitu :
1. Untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan urutan timing pengapian
2.Untuk menggerakkan fuel pump atau pompa bensin
3. Untuk memutar poros distributor karena pada camshaft terdapat gigi penggerak distributor
atau (Distributor drive gear)
Cam
Gambar 3.7 Cam
Fungsi dari cam ialah pendorong tappet untuk menggerakan katup
Tappet
Gambar 3.8 Tappet
Katup
Gambar 3.8 Katup
Katup terbagi menjadi 2 yaitu katup IN dan katup EX. Katup adalah bagian dari mesin yang berfungsi sebagai pengatur masuknya bahan bakar dan keluarnya sisa gas buang yang dihasilkan dari mesin. Katup IN berfungsi sebagai lubang masuknya bahan bakar dan untuk katup EX berfungsi sebagai lubang keluarnya gas sisa buang dri pembakaran. Cara kerja valve digerakan olehcamshaft dengan gerakan turun naik.
Keunggulan dari mesin DOHC ( Doubleoverhead Camshaft) adalah pada saat bekerja pada rpm tinggi yaitu :
1. Dengan menggunakan dohc, maka sudut klep bisa diperkecil, sehingga meminimalkan benturan antar klep.
2. Karena lobe in dan ex terpisah, maka akan sangat mudah men-stel besarnya overlap camshaft, untuk meningkatkan VE dengan memanfaatkan efek scavenging pad rpm tinggi, sehingga powernya semakin tinggi di rpm tinggi (tertentu).
Karena menginginkan mesin yang mampu bekerja optimal di rpm tinggi pada mesin DOHC ada konsekuensi yang harus ditanggung ialah :
1. Bobot camsahft semakin berat
2. Kerugian gesek yang semakin besar karena sebagian besar sistem dohc tidak terdapat bearing di camshaft nya
3. Sulit mengatur menyetel kerenggangan klep, karena menggunakn sim tapped.
BAB IV
ANALISIS PEKERJAAN 4.1 Analisis
Proses perakitan engine merupakan proses terakhir dalam suatu proses produksi kendaraan roda dua ( sepeda motor ). Dalam proses perakitannya PT. Suzuki Indomobil Motor masih menggunakan tenaga manusia dan menggunakan system koveyor sebagai meja berjalan. Pada saat pengerjaan operator harus membaca dan mengerti panduan ISOS W dan ISOS Q.
ISOS W adalah standarisasi urutan proses produksi, sedangkan ISOS Q adalah kualitas pengerjaan dari proses tersebut.
Proses perakitan engine terdiri dari 4 langkah pengerjaan di antaranya sebagai berikut : 1. Sub assy : proses persiapan bagian yang akan digunakan.
2. Counter line : proses pemasangan bagian yang kecil sehingga memudahkan pekerja dalam merakit di main line.
3. Main line : line utama yang merakit bagian yang telah di rakit pada sub assy dan counter line.
4. Motoring test bench : pengecekan akhir transmisi sebelum dipasang pada mesin.
4.2 Proses Perakitan engine satria Fu 150 cc Proses assembly “Engine Satria FU 150 CC”
1. crankcase yang telah di supply dari machinig dimasukkan ke dalam mesin pencucian 2. setelah pada tahap pencucian crankcase dikeringkan kembali dengan spray gun dari
kompressor
3. setelah dilakukan pencucian dan pengeringan crankcase melalui tahap pemasangan nomor engine menggunakan mesin dot matrik, menggunakan sensor barcode
4. setelah adanya nomor engine, crankcase di pasang plug breather
5. pada crankcase comp, L (pasang gasket, breather plug, plugbreather) dan (pasang gasket, oil gallery, dan plug oil gallery)
pada crankcase comp, R (pasang gasket oil gallery, plug oil gallery) 6. pemasangan bearing, crankcase comp, L
cek, mark bearing menghadap ke luar dan ball bearing gharus bisa berputar pasang bearing couter shaft,L
pasang bearing, drive shaft, L 7. pemasangan bearing crankcase comp. R
pasang bearing, gear shift cam pasang bearing, drive shaft, R pasang bearing, counter shaft, R 8. pemasangan retainer S.cam bearing
pasang retainer, shift cam bearing pasang retainer, counter shaft bearing 9. pemasangan guide, kick starter
pasang bolt, kick starter stopper pasang stopper, kick starter pasang guide, kick starter
10. pemasangan retainer, drive shaft bearing pasang screw, drive shaft
11. pemasangan crankshaft, sebelum dipasang di check terlebih dahulu pulling menggunakan tester dengan standar 0.05mm untuk LR
12. pasang crankshaft pada bearing crankshaft 13. pemasangan shaft, kick starter
siapkan shaft, kick starter pasang washer, kick drive gear pasang gear, kick starter drive pasang starter kick
pasang spring, kick starter pasang plate, kick starter spring pasang spring, kick shaft return pasang guide, kick starter shaft SPR
o spring harus masuk ke celah guide o spring harus tepat masuk stopper 14. pemasangan cam, comp, gear shift
pasang cam comp, gear shift pasang shaft, gear shift fork no.1 pasang shaft camp, drive
pasang shaft gear shift for no 2 pasang fork, gear shift no3 pasang comp. Counter 15. perakitan gear, C.balancer driven
pasang balancer comp rank
pasang washer, crank ball driven GR NO 1 pasang gear, crank balancer driven
pasang spring, crank balancer gear (2pcs) pasang damper, crank balancer gear (2pcs) pasang circlp, crank ball driven GR
16. pemasangan gear, crank bal drive pasang separator, oil bretaher pasang gear, crank balancer drive
pasang gear componen crank balancer driven 17. Pemberian threebond
alur threebond tidak boleh terputus
sebelum pemberian threebond di crankcase comp R harus bersih dari oil engine dan face miling harus rata, bebas crack/bergelombang. Waktu tunggu setelah pemberian threebond max 3 menit
18. Penggabungan crankcase comp LR
pada saat penggabungan, ada beberapa yang harus di cek terlebih dahulu cek alur threebond tidak terputus
cek retainer
cek separator (hati0hati dalam penggabungan) cek washer 2 pcs
cek pin crankcase 19. Pemasangan bolt, crankcase
Pengencangan bolt, crankcase harus sesuai dengan urutan nomor 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14
Bolt, crankcase 6x40 (8pcs) , torque = 80~120Kgf.cm Bolt, crankcase 6x40 (1pcs) , torque = 80~120Kgf.cm Pasang wire, engine earth, jarak sudut wire 200-300 Pasang clamp magneto lead wire
20. Pemasangan sprocket, engine Pasang washer oil sealing Pasang seal drive shaft oil Pasang spacer engine sprocket Pasang o-ring engine sprocket
Pasang retainer, drive shaft oil sprocket Pasang bolt, drive shaft oi seal RT NR Pasag sprocket engine
Pasang plate engine sprocket
Pasang bolt, engine sprocket plat(2pcs) 21. Pemasangan tensioner, cam chain
Bersihkan threebond dengan kain lap spesial Pasang bolt, cam chain tensioner
Pasang tensioner, cam chain Pasang washer, cam chain Pasang bolt, speed rotor Pasang rotor, speed
22. Pemasangan motor assy, starting Pasang union breather hose Pasang motor assy starting Pasang bolt, STG motor
Pasang nut, starting motor terminal 23. Pemasangan stopper camp, shift cam
Pasang plate, gear shift cam
Pasang stopper, shift cam drive plate Cek stopper gerakannya harus lancar Pasangwasher, cam stopper tunst Pasang stopper comp, shift cam
Pasang spring, stopper arm
Pasang washer, cam stopper arm support Pasang nut , cam stopper arm support 24. Pemasangan bolt, crank balancer set
Pasang washer, crank balncer set Pasang bolt, crank balancer set Pasang gasket, oil drain plug Pasang plug , oil drain
25. Pemasangan shaft comp, gear shift Pasang washer, gear shift shaft Pasang circlip, gear shift shaft Pasang spring, shift shaft return Pasang shaft comp, gear shift Pasang plate, gear shift cam drive Pasang spring, gear shift plate return Pasang shaft comp, gear shift
Pasang plate, gear shift cam drive Pasang spring gear shift platereturn Pasang washer gear shift shaft R Pasang circlip, gear shift shaft 26. Pemasangan pump assy, oil
Pasang gear, oil pump drive Pasang pum assy, oil
Pasang screw, oil pump Pasang pin, oil pump gear Pasang gear, oil pump driven Pasang circlip, oil pump driven gear 27. Perakitan rotor assy, magneto
Pasang clutch, starter one way Pasang rotor assy magneto Pasang bolt starter clutch (3pcs) Pasang gear comp, starter clutch
28. Pemasangan rotor assy magneto
Pasang chain comp, camshaft drive Oleskan oil engine
Pasang key magneto rotor Pasang rotor assy magneto Pasang nut, magneto rotor 29. Pemasangan base assy, G shift term
Pemasangan bolt cylinder (2pcs) Pasang seal, shift shaft oi
Pasang spring gear shift SW Pasang contact gear shift SW Pasang o-ring gear shift SW Pasang base assy, gear shift term Pasang screw, shift SW(2pcs) 30. Pemasangan gear, primary drive
Pasang pin clutch cover (2pcs) Pasang o-ring, oil gallery jet Pasang jet T/M oil gallery
Pasang gasket, clutch cover (2pcs) Pasang key primary drive gear Pasang gear, primary drive
Pasang washer, primary drive gear Pasang washer, primary drive gear wave Pasang nut, primary drive gear
31. Pemasangan gear assy, primary driven Pasang spacer, primary driven gear Pasang spacer, primary driven gear Pasang gear assy, primary driven Pasang washer, clutch sleeve hub THR Pasang hubungan, clutch sleeve
Pasang washer, clutch sleeve hub Pasang nut, clutch sleeve hub
32. Pemasangan rack, clutch release Pasang poka pin (2pcs)
Pasang plate clutch driven (4pcs) Pasang plate clutch drive(5pcs) Pasang rack, clutch release
Pasang bearing, clutch release THR Pasang disc, clutch pressure
Pasang spring, clutch (5pcs) Pasang bolt, clutch spring (5pcs) 33. Perakitan cover comp, clutch
Pasang gasket, oil gallery plug Pasang plug, oil gallery
Pasag pinion, clutch release
Pasang washer, clutch release pinion Pasang seal, clutch release pinion oil Pasang seal, crankshaft oil R
Pasang retainer, crankshaft il R
Pasang screw, crankshaft pil seal retainer R 34. Pemasangan bolt, clutch cover
Pasang seal, kick starter shaft oil Pasang boly, clutch cover 6x30 (10pcs) Pasang bracket comp, slide cowl R 35. Pemasangan cap, oil filter
Pasang bolt, oil filter cop 6x7 (2pcs) Pasang o-ring oil filter
Pasang filter comp engine oil Pasang o-ring, oil filter cap Pasang cap, oil filter
Pasang bolt, oil filter cap 6x16(1pcs) 36. Perakitan ring piston
Pasang circlip, piston pin Pasang ring, piston oil
Pasang ring piston 2nd Pasang ring piston 1st 37. Pemasangan piston assy
Pasang pin, piston Pasang ciclip, piston pin 38. Pemasangan cylinder comp
Pasang piston
Pasang pin, cylinder knock (2pcs) Pasang gasket
Pasag cylinder comp Pasang nut cylinder (2pcs) 39. Perakitan head comp, cylinder
Pasang valve intake dan valve exhaust Pasang bolt, cylinder head stud (3pcs) Pasang plug, oil gallery
Pasang seat, valve spring(4 pcs) Pasangseal, valve stem oil (4pcs) Pasang spring , valve(4pcs)
Pasang reainer, valve spring (4pcs) Pasang cotter , valve (4pcs)
40. Pengukuran shim, tappet
Setting dial gauge di base jig, jarum besar di angka nol dan jarum kecil di dial gauge harus di posisi angka 1 (satu)
Clearance shim tappet
o Intake = 0,10 mm ~ 0,20 mm o Exhaust = 0,20 mm ~ 0,30 mm Pasang shim tappet intake (2pcs)
Pasang tappet (2pcs)
Pasang shim tappet exhaust (2pcs) Pasang tappet (2pcs)
41. Pemasangan head assy, cylinder
Pasang pin cylinder head knock (2pcs) Pasang gasket cylinder head
Pasang head assy cylinder
Pasang gasket cylinder head bolt (4pcs) Pengencangan bolt dilakukan secara jig-jag Pasang bolt cylinder head (4pcs)
42. Pemasangan guide, cam chain no 1 Pasang nut cylinder head (3pcs) Pasang guide , cam chain no 1
43. Pemasangan camshaft set, intake dan exhaust Pasang pin camshaft housing knock (8pcs) Pasang camshaft set, intake
Pasang housing, camshaft no 3 Pasang housing, camshaft no 4 Pasang camshaft set, exhaust Pasang housing, camshaft no 1 Pasang housing, camshaft no 2
Mark di camshaft exhaust dan mark di camshaft intake harus segaris dengan cyinder head comp.
44. Pemasangan guide, cam chain no 2 Pasang guide, cam chain no 2
Pengecangan bolt sesuai dengan nomer 45. Pemasangan adjuster assy, tensioner
Pasang gasket, tensioner adjuster Pasang adjuster assy, tensioner Pasang bolt tensioner adjuster (2pcs) Pasang plug
46. Perakitan cover magnet
Pasang clamp, sensor lead Pasang screw
Pasang screw, sendor lead clamp Psang stator assy, magneto Pasang screw, sensor (pcs) 47. Pemasangan cover magnet
Pasang plug, crankshaft hole Pasang gasket, magneto cover Pasang pin, magneto (1pcs) Pasang stationer, comp engine oil Pasang poka pin (3pcs)
Pasang gear,starter idle
Pasang spacer, starter idle gear Pasang pin, starter idle gear 48. Pemasangan bolt, magnet cover
Pasang bracket comp, side cowl, L Pasang bolt magneto cover 6x50 (1pcs) Pasang bolt magneto cover 6x35 (7pcs) Pasang gasket , TDC plug
Pasang plug TDC
49. Pemasangan cover, cylinder head
Pasang gasket, cylinder head cover no 1 Pasang cover, cylinder head
Pasang washer, head cover (4pcs) Pasang bolt cylinder head (4pcs) 50. Pemasangan valve assy, air cut
Pasang bolt 2nd air cap stud Pasang valve assy, 2nd air reed Pasang valve assy, air cut Pasang nut, 2nd air cap (2pcs) 51. Perakitan carburator assy
Pasang cable assy, throttle Pasang guide holder Pasang cable camp,starter 52. Pemasangan carburator assy
Pasang carburator assy
Pasang clamp comp, intake pipe Pasang insulator, intake pipe
Pasang o-ring, intake pipe Pasang pipe comp, intake
Pasang screw, intake pipe (2pcs) 53. Pemasangan pipe comp, head oil
Pasang pipe comp, head oil Pasang gasket, union bolt (4pcs) Pasang bolt union oil pipe (2pcs) 54. Perakitan cooler assy, oil
Pasang base comp, oil cooler. L Pasang bolt, oil hose union (2pcs) Pasang hose comp oil cooler, R Pasang gasket, oil hose union (4pcs) Pasang cooler assy oil
Pasang cushion oil cooler (2pcs) 55. Pemasangan cooler assy oil
Pasang bolt, oil hose (2pcs) Pasang oil hose (2pcs) Ikat hose com dengan clamp 56. Pemasangan plug spark
Pasang o-ring , enginer oil filter plug Pasang plug, engine oil filter
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas serta pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan : 1. Proses perakitan engine merupakan proses setelah proses die casting, buffing,
machining, dan painting.
2. Proses perakitan engine terdiri dari sub assy, counter line, main line, dan motoring test brench.
3. Konveyor digunakan sebagai meja berjalan agar mempermudah proses perakitan engine.
4. Proses perakitan selalu mengikuti ISOS W dan ISOS Q.
5. Pada akhir perakitan selalu dilakukan pengecekan yang disebut motoring test. 5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengerjaan dari proses perakitan engine Satria Fu 150 cc dapat disarankan sebagai berikut :
1. Pada proses perakitan engine ini yang perlu diperhatikan adalah ketepatan posisi pemasangan jangan sampai terbalik dan melewatkan beberapa komponen yang tidak sengaja di pasang.
2. Pada proses ini di tuntut untuk lebih cepat dan teliti untuk menghasilkan perakitan yang baik dan tidak emnghambat proses produksi.
DAFTAR PUSTAKA Http://www.m-edukasi.net/online/2008 Http://www.id.scribd.com/doc : Agustus 2008 Http://www.otomotifnet.com : Oktober 2005 Http://www.mobil.otomotifnet.com : Mei 2010 http://www.hondacengkareng.com/mengupas-teknologi-sohc-dan-dohc/ http://damasmotor.blogspot.com/2013_06_01_archive.html