Notulensi Fed: Perdebatan kenaikan bunga di April.
Tambang lesu, AKRA yakin bisnis BBM masih licin.
KAEF cari dana Rp 400 miliar.
SMRA kantongi marketing sales Rp 675 miliar.
DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
I
HSG kemarin berhasil melanjut‐
kan tren penguatannya dalam
rentang konsolidasi. IHSG tutup di
4868,230 menguat tipis 10,158
poin (0,20%). Perdagangan ber‐
langsung kurang bergairah didomi‐
nasi aksi beli atas saham pertam‐
bangan, konsumsi dan infrastruk‐
tur. Nilai transaksi di Pasar Reguler
hanya mencapai Rp3,5 triliun di
bawah rata‐rata harian Maret lalu
yang mencapai Rp4,6 triliun. Senti‐
men positif pasar terutama dito‐
pang sejumlah isu individual
emiten, kenaikan harga minyak
mentah,
dan
respon
positif
ditetapkannya kembali peringkat
layak investasi (investment grade)
untuk peringkat utang Indonesia
oleh lembaga pemeringkat asal Jepang, Rating and Investment Information,
Inc (R&I).
Sementara bursa saham global tadi malam berhasil rebound setelah
dua sesi perdagangan terakhir mengalami koreksi. Indeks saham Eurostoxx
di kawasan Euro menguat 0,66% di 2909,36. Di Wall Street indeks saham
utama DJIA dan S&P masing‐masing menguat 0,64% dan 1,05% ditutup di
17716,05 dan 2066,66. Indeks saham berbasiskan teknologi Nasdaq men‐
guat 1,6% di 4920,72. Penguatan indeks saham di Wall Street ditopang me‐
lemahnya dolar AS setelah pasar menyikapi hasil pertemuan The Fed yang
terakhir (Fed minutes) yang mengkonfirmasi kebijakan kenaikan tingkat
bunga di negara tersebut akan dilakukan berhati hati mengingat perlam‐
batan ekonomi global masih berlangsung. Harga minyak mentah tadi malam
naik hingga 5,21% di USD37,76/barel setelah data cadangan minyak mentah
AS pekan lalu turun di bawah perkiraan. Kenaikan harga minyak ini memicu
rally harga komoditas tambang lainnya.
Pada perdagangan hari ini, IHSG akan melanjutkan tren bullish den‐
gan dukungan redahnya kekhawatiran pasar global dan pelemahan dolar AS
akan menguntungkan pergerakan rupiah. Kenaikan harga minyak mentah
dan sejumlah harga komoditas tambang akan turut menopang aksi beli atas
saham pertambangan. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 4840
dan resisten menguji 4890 berpeluang melanjutkan tren penguatannya.
S1 4840 S2 4820 R1 4890 R2 4910
Index Last Chg % DJIA 17716.05 112.73 0.64 S&P 500 2066.66 21.49 1.05 FTSE 100 6161.63 70.40 1.16 CAC 40 4284.64 34.36 0.81 DAX 9624.51 61.15 0.64 NIKKEI 225 15827.67 148.40 0.95 HANGSENG 20221.29 44.29 0.22 STI 2811.25 13.28 0.47 SHENZHEN 1961.71 10.60 0.54 SHANGHAI 3050.59 (2.47) (0.08) Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 37.76 0.97 2.64 CPO (RM/M.T) 2722.00 (34.00) (1.23) Gold (USD/T.oz) 1224.00 (7.50) (0.61) Nikel (USD/M.T 8320.00 0.00 0.00 Timah (USD/M.T) 16500.00 (150.00) (0.90) Coal (USD/M.T) 48.75 0.35 0.72 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13200.00 (20.00) (0.15) USD/EUR 1.141 0.00 0.26 JPY/USD 109.43 (0.98) (0.88) IDR/SGD 9797.41 40.99 0.42 IDR/AUD 10055.10 81.60 0.82 TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 51.79 3418 0.83 1.63Top Gainers IDR % Chg
BACA‐W2 170 75.26 73 SMMT 222 34.54 57 CKRA 77 28.33 17 PSDN 167 27.48 36 NIRO 123 24.24 24
Top Losers IDR % Chg
MAGPW 2 (33.33) (1)
TKIMW 55 (23.61) (17)
BABPW 12 (14.29) (2)
INRU 279 (10.00) (31)
TGKA 3,810 (9.93) (420) Top Value IDR % (miliar)
TLKM 3,420 (1.44) 420.693 BBRI 11,175 0.22 307.579 ASII 7,450 0.00 281.857 HMSP 97,500 (4.18) 229.874 BMRI 10,300 1.48 224.852
Top Volume IDR % (juta)
BWPT 296 6.47 268.392 TAXI 235 0.86 212.759 TLKM 3,420 (1.44) 123.089 INDY 345 4.23 120.862 NIRO 123 24.24 116.691 IHSG 4,868.23 Change 10.16 Change (%) 0.21 Change (%/ytd) (6.86)
Total Value (IDR triliun) 4.249
Total Volume (miliar saham) 5.439
Net Foreign Buy (IDR miliar) 11.000
News Update
2
Notulensi Fed: Perdebatan kenaikan bunga di April. Pada rapat yang dihelat Maret lalu, para petinggi The Federal Reserve memperdebatkan apakah suku bunga AS perlu dikerek pada April ini. Meski demikian, ada sebuah konsensus yang muncul yakni risiko perlambatan ekonomi global harus disikapi dengan pendekatan yang hati-hati. "Banyak partisipan yang mengekspresikan pandangan bahwa ekonomi global dan situasi finansial masih berpotensi menimbulkan risiko penurunan," demikian hasil rekapan pertemuan The Fed yang berlangsung 15-16 Maret lalu. Selain itu, para petinggi bank sentral AS juga sudah memberikan sinyal pada akhir pertemuan, mereka menargetkan suku bunga akan naik sebanyak dua kali di 2016. Namun, kapan waktu kenaikan suku bunga masih belum dibicarakan. Berdasarkan hasil notulensi, sejumlah anggota The Fed bilang kenaikan risiko yang dihadapi ekonomi AS berarti kenaikan suku bunga pada April mendatang bukan sesuatu hal yang pantas dilakukan. "Sebaliknya, sejumlah partisipan mengindikasikan bahwa kenaikan pada kisaran target pada pertemuan Komite selanjutnya mungkin dapat dibenarkan," kata notulensi The Fed. The Fed sebelumnya pada Desember lalu sudah memberi sinyal akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali di 2016. Notulensi rapat Maret menggarisbawahi konsensus antar petinggi The Fed terkait outlook hati-hati pada perekonomian. Notulensi Maret lalu juga menunjukkan adanya perbedaan pandangan anggota The Fed mengenai inflasi. "Sejumlah partisipan melihat kenaikan indeks inflasi akan berada pada tren yang stabil. Namun, sebagian lainnya, melihat kenaikan tersebut hanya bersifat sementara," kata The Fed. (Kontan)
Tambang lesu, AKRA yakin bisnis BBM masih licin. PT AKR Corporindo Tbk yakin bisnis bahan bakar minyak (BBM) masih licin tahun ini. Alasan mereka, permintaan BBM dari perusahaan kontraktor pertambangan tak bakal susut meski harga komoditas tambang lesu. Asal tahu saja, perusahaan jasa pertambangan adalah klien utama AKR Corporindo di bisnis penjualan BBM. Sisanya adalah klien bisnis dari sektor pembangkit listrik dan industri manufaktur. Catatan AKR Corporindo, permintaan BBM dari dua hingga tiga klien perusahaan jasa pertambangan besar, masih stabil. Hanya mereka tak menyebutkan identitas perusahaan yang dimaksud. Di samping itu, AKR Corporindo tak merasa terganggu dengan aksi pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi awal April 2016. Sebab, mereka tak terikat patokan harga subsidi pemerintah. "Pertamina membayar subsidi hingga jadi harga segitu, sedangkan kami membeli harga ekonomisnya," terang Direktur PT AKR Corporindo Tbk Suresh Vembu. Selama ini, transaksi jual-beli BBM AKR Corporindo mengacu pada harga pasar. Perusahaan berkode saham AKRA di Bursa Efek Indonesia tersebut mengaku memakai benchmark alias acuan harga dari New York Mercantile Exchange (NYMEX). Menurut AKR Corporindo, pasar BBM non-subsidi masih besar. Mengingat, banyak industri yang membutuhkan solar tak bersubsidi untuk menjalankan produksi. Industri itu adalah mereka yang tergolong tak boleh menikmati solar bersubsidi. Nah di tengah tren harga BBM bersubsidi dalam negeri turun, AKR Corporindo tak lantas mengekor menurunkan harga. Mereka beralasan, harus mempertimbangkan biaya logistik tatkala menentukan harga jual BBM. Selain strategi menjaga harga jual, AKR Corporindo memperkuat jaringan pemasaran BBM. Perusahaan tersebut bermaksud menambah 20–25 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tahun ini. Kalau semua target terpenuhi, mereka akan mengoperasikan 145–150 fasilitas pengisian bahan bakar. (Kontan)
KAEF cari dana Rp 400 miliar. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) masih mencari pendanaan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Emiten obat pelat merah ini memang punya rencana ekspansi gencar. Rusdi Rosman, Direktur Utama KAEF, mengatakan ada kebutuhan capex sebesar Rp 958 miliar. "Pendanaan tahun ini yang jelas masih mencari yang paling murah. Sumbernya bisa dari medium term notes (MTN), obligasi, perbankan maupun dari kas perusahaan," ungkap Rusdi. KAEF memiliki kas internal sekitar Rp 500 miliar. Sisa kebutuhan dana antara Rp 300 sampai Rp 400 miliar. KAEF masih menimbang sumber pendanaan yang lebih murah. Dana ini digunakan untuk pembangunan tiga pabrik, yakni pabrik garam yang memasuki pembangunan tahap kedua, pabrik rapid test dan pabrik bahan baku obat. "Ada 100 apotik dan lebih dari 50 klinik juga akan dibangun," kata Rusdi. Lewat ekspansi ini, KAEF membidik pertumbuhan pendapatan double digit. Rusdi mengatakan, pendapatan di kuartal pertama lalu naik hampir 10% ketimbang periode yang sama 2015. Pada kuartal pertama 2015, KAEF meraih penjualan Rp 1,01 triliun. Dengan pertumbuhan 10%, berarti penjualan sekitar Rp 1,11 triliun. Rusdi mengungkapkan, ada kemunduran e-catalog dari pemerintah yang baru diumumkan April ini. Sekadar informasi, perusahaan farmasi seperti KAEF mengincar pendapatan dengan menjadi pemasok obat generik dalam sistem e-catalog di Kementerian Kesehatan. Tahun lalu proyek e-catalog diumumkan Februari, sehingga omzet KAEF bisa langsung naik pada kuartal pertama. (Kontan)
SMRA kantongi marketing sales Rp 675 miliar. Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terus berjuang mengejar marketing sales (pra penjualan) dengan meluncurkan produk baru. Perseroan telah merilis 107 rumah tapak di Summarecon Bandung dan hampir seluruh unit yang dilego ludes terjual. Alhasil hingga minggu pertama April, SMRA telah mengantongi marketing sales Rp 675 miliar. Perolehan marketing sales tersebut setara 15% dari target yang dipatok tahun ini yakni Rp 4,5 triliun. Adrianto Adhi, Direktur Utama SMRA mengatakan sekitar Rp 275 miliar didapat dari peluncuran rumah tapak di Summarecon Bandung pada 2 April 2016. " Dari unit yang ditawarkan 106 telah terjual," kata Andrianto. Sementara, khusus di kuartal I, SMRA baru mengantongi marketing sales Rp 400 miliar. Sebesar Rp 200 miliar didapat dari Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi menyumbang Rp 120 miliar dan Rp 80 miliar sisanya didapat dari proyek Summarecon Kelapa Gading. Tahun ini, perseroan berencana merilis proyek baru untuk mengejar target marketing sales. Selain meluncurkan Cluster Btari Extention, SMRA juga berencana meluncurkan proyek lain di Summarecon Bandung. Hanya saja Adrianto belum mau mengungkapkan lebih jauh terkiat proyek tersebut. Hanya yang pasti perseroan mematok target marketing sales Rp 1,5 triliun dari kawasan superblok tersebut. SMRA menargetkan pendapatan penjualan Rp 4,5 triliun tahun ini. Sementara tahun 2015, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan 2% menjadi Rp 5,6 triliun yang terdiri dari penjualan Rp 3,97 triliun dan pendapatan berulang (recurring income) Rp 1,64 triliun. Recurring income tahun lalu masih tumbuh 6% dan menyumbang kontribusi 29,2% terhadap total pendapatan perseroan atau naik dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya yang hanya menyumbang 27%. Sedangkan penjualan tercatat turun 7% secara tahunan. (Kontan)Stock Picks
3PTBA 6400‐6900.
Harga saham emiten batubara PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) kemarin
rebound tutup di Rp6650. Pergerakan harganya mengindikasikan sinyal bullish reversal setelah mengalami
tekanan jual sejak perdagangan 18 Maret lalu. Secara sektoral, sentimen pasar atas harga komoditas
batubara masih bearish dengan harga saat ini di kisaran USD50/MT. Pola pergerakan harganya yang
sempat menguat sejak Februari lalu masih bersifat temporer. Secara individual, katalis pergerakan
harganya dalam jangka pendek adalah rencana perseroan membagikan dividen tunai tahun buku 2015
yang diperkirakan bisa mencapai 35% laba bersih atau sekitar Rp329/saham. Ini memberikan yield sebesar
5% di harga saat ini Rp6650. Penjualan perseroan 2015 lalu tumbuh 5% mencapai Rp13,73 triliun
dibandingkan 2014 sebesar Rp13,08 triliun. Sedangkan laba bersih berhasil tumbuh 9,14% mencapai
Rp2,03 triliun dari 2014 sebesar Rp1,86 triliun. Pertumbuhan laba tersebut sedikit melambat dibandingkan
2014 yang tumbuh 10,4%. Tahun lalu perseroan berhasil menekan biaya produksi menjadi Rp356.866/ton
lebih rendah 10% dari tahun sebelumnya Rp394.784/ton. Sedangkan harga jual rata‐rata tertimbang
batubara perseroan tahun lalu hanya turun 2,3% mencapai Rp707.052/ton dari tahun 2014 sebesar
Rp723.635/ton. Volume penjualan batubara perseroan tahun lalu mencapai 19,10 juta ton naik 6% dari
2014 sebanyak 18,01 juta ton. Sebanyak 53% atau 10,5 juta ton penjualan tertuju ke pasar domestik dan
sisanya ke pasar ekspor. Tahun ini, penjualan bersih diperkirakan tumbuh 10,8% atau mencapai Rp15,21
triliun dengan laba bersih Rp2,28 triliun atau tumbuh 12,3%. EPS tahun ini diperkirakan Rp989,6. Kemarin
di harga Rp6650 saham PTBA ditransaksikan dengan PE 6,7x (E/16). Tahun lalu harga sahamnya
ditransaksikan dengan PE tertinggi 15x dan terendah 9,7x. Harga sahamnya diperkirakan berpeluang
ditransaksikan dengan rata‐rata PE 9x (E/15) atau mencapai Rp8910, memiliki ruang penguatan 34% dari
harga saat ini. Secara technical pergerakan harganya akan menguji resisten sederhana di Rp6900.
Sedangkan level support di Rp6400. Trading Buy, SL 6100
4
Stock Picks
ELSA 345‐370.
Harga saham Elnusa Tbk (ELSA) kemarin berhasil rebound tutup di Rp355 atau menguat 5%.
Maret lalu harga sahamnya berhasil menguat hingga Rp384 (22/3). Pergerakan harga sahamnya selama ini
sangat dipengaruhi pergerakan harga minyak mentah dunia yang kemarin di pasar Asia menguat di
USD36,8/barel. Secara technical peluang penguatan lanjutan akan menguji resisten di Rp370. Sedangkan
level support saat ini di Rp345. Dibandingkan dengan harganya akhir tahun lalu di Rp247 harga saham ELSA
sepanjang tahun ini telah menguat hingga 44%. Pergerakan bullish harga sahamnya sepanjang tahun ini
turut ditopang solidnya kinerja perseroan sepanjang 2015 lalu terutama pencapaian kinerjanya di 4Q15. Ini
tercermin dari pencapaian laba bersih (tanpa penjualan aset di 2014) berhasil tumbuh tipis 11% mencapai
Rp375,36 miliar dibandingkan Rp338,40 miliar di 2014. Padahal pendapatan usaha perseroan turun 10,56%
mencapai Rp3,77 triliun dari Rp4,22 triliun di 2014. Laba usaha 2015 lalu berhasil tumbuh 6,23% mencapai
Rp470,2 miliar dari Rp442,6 miliar. Ini menunjukkan perseroan berhasil menekan biaya produksi dan
operasionalnya di tengah lesuhnya bisnis sektor migas tahun lalu. Alhasil marjin usaha berhasil naik dari
10,48% menjadi 12,45%. Di bottom line marjin bersih juga naik menjadi 9,94% dari 8%. Topangan kinerja
terutama dicapai selama 4Q15 tercermin dari pendapatan bersih mencapai Rp1,15 triliun naik 42% dari
3Q15 sebesar Rp816 miliar. Laba bersih di 4Q15 tumbuh 59% (qoq) mencapai Rp149 miliar dari Rp93,6
miliar. EPS 2015 lalu mencapai Rp51,43. Tahun ini kami target pendapatan bersih diperkirakan tumbuh
7,25% mencapai Rp4,05 triliun dengan laba bersih berpeluang tumbuh 24,55% mencapai Rp467,53 miliar
dengan marjin 11,55%. EPS tahun ini diperkirakan Rp64,06. Harga sahamnya diperkirakan berpeluang
ditransaksikan dengan PE 8x (E/16) atau mencapai Rp512. Namun mengingat pergerakan harga minyak
mentah dunia yang masih berfluktuatif, pemodal disarankan main dalam pola trading. Pergerakan harga
sahamnya kemarin membentuk pola long white candle di area downtrend mengindikasikan sinyal bullish
reversal. Trading Buy, SL 330
5
Stock Picks
BBRI 11100‐111300.
Pasca cum dividen, harga saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bergerak
konsolidasi. Kemarin harga sahamnya tutup di Rp11150. Saat ini level support di Rp11100 dan resisten
terdekat di Rp11300. Tahun lalu laba bersih perseroan tumbuh 4,9% mencapai Rp25,4 triliun dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya Rp24,21 triliun. Tahun ini pertumbuhan kinerja perbankan
diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun lalu seiring membaiknya kondisi makro ekonomi domestik. OJK
memperkirakan tahun ini pertumbuhan kredit bank mencapai 13,98% dan DPK tumbuh 12,66%. Sedangkan
aset dan modal diperkirakan masing‐masing tumbuh 12,56% dan 13,01%. Perkiraan pertumbuhan kredit
bank tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 10%. Sedangkan laba perbankan tahun ini diperkirakan
tumbuh berkisar 10%‐15%, setelah tahun 2015 lalu turun rata‐rata 6,7%. Tahun ini laba bersih perseroan
diperkirakan berpeluang tumbuh sekitar 11% mencapai Rp27,97 triliun. Tahun lalu pertumbuhan kredit
perseroan mencapai 13,8% di atas pertumbuhan kredit industri perbankan tahun lalu sebesar 10%. Tahun
ini pertumbuhan kredit diperkirakan berkisar 15%‐17%. Dari sisi valuasi harga sahamnya kemarin di
Rp11150 ditransaksikan dengan PBV 2,3x. Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan rata‐rata
PBV 2,8x berdasarkan historisnya ketika pasar bullish atau berpeluang mencapai target di Rp13820. Dari
harga saat ini masih ada ruang penguatan 24%. Pergerakan harga sahamnya kemarin mengindikasikan
sinyal bullish reversal dengan target resisten terdekat di Rp11300. Maintain Buy, SL 10900
Kamis, 07 April 2016
Saham Pilihan
ASII 7100-7400 BoW, SL 7000
PWON 490-520 Buy, SL 485
INCO 1820-1920 Buy, SL 1770
MEDC 1670-1900 TB, SL 1650
BEST 278-298 Buy, SL 270
ASRI 387-400 Buy, SL 379
ERAA 690-750 Buy, SL 650
Stock View
6
Kamis, 07 April 2016
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
IHSG
4868.23 4877.63 4887.02 4860.21 4852.18
PERKEBUNAN AALI 17150 17,400.00 17,650.00 16,975.00 16,800.00 13,059,216.00 ‐19.91 393.15 ‐75.27 45.02 BWPT 286 295.33 304.67 268.33 250.67 LSIP 1755 1,770.00 1,785.00 1,745.00 1,735.00 4,189,615.00 ‐11.36 91.36 ‐32.01 18.72 SGRO 1980 1,986.67 1,993.33 1,966.67 1,953.33 SIMP 451 458.33 465.67 445.33 439.67 13,835,444.00 ‐7.53 16.72 ‐68.60 25.18 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 695 705.00 715.00 675.00 655.00 37,032,346.42 ‐10.48 65.74 ‐5.12 10.50 BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00 BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00 BUMI 50 50.00 50.00 50.00 50.00 DEWA 50 50.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 0.30 48.03 166.35 HRUM 885 906.67 928.33 856.67 828.33 ITMG 7100 7,291.67 7,483.33 6,791.67 6,483.33 21,925,897.16 ‐9.27 770.46 ‐65.05 8.53 PTBA 6650 6,800.00 6,950.00 6,400.00 6,150.00 13,733,627.00 5.01 883.59 0.98 7.64 PTRO 416 421.67 427.33 405.67 395.33
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ELSA 355 361.00 367.00 344.00 333.00 3,775,323.00 ‐10.56 51.43 ‐8.99 7.17 ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ESSA 1500 1,500.00 1,500.00 1,500.00 1,500.00 MEDC 1720 1,841.67 1,963.33 1,616.67 1,513.33
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 520 528.33 536.67 508.33 496.67 10,531,504.80 11.79 ‐151.06 85.85 ‐3.10 INCO 1855 1,890.00 1,925.00 1,810.00 1,765.00 10,894,532.28 ‐15.64 70.11 ‐67.49 26.24 TINS 760 775.00 790.00 740.00 720.00 6,874,192.00 ‐6.74 13.64 ‐84.08 56.09 SEMEN INTP 20100 20,166.67 20,233.33 19,966.67 19,833.33 17,798,055.00 ‐10.99 1,183.48 ‐17.34 17.00 SMCB 1070 1,080.00 1,090.00 1,060.00 1,050.00 9,239,022.00 ‐12.25 22.85 ‐73.80 47.91 SMGR 10275 10,308.33 10,341.67 10,233.33 10,191.67 26,948,004.47 ‐0.14 762.28 ‐18.76 14.07
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 58 58.67 59.33 56.67 55.33 JPRS 125 126.00 127.00 123.00 121.00 KRAS 494 499.33 504.67 489.33 484.67 PAKAN TERNAK CPIN 3560 3,580.00 3,600.00 3,535.00 3,510.00 JPFA 815 826.67 838.33 801.67 788.33 25,022,913.00 2.31 43.92 40.87 18.44 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 7225 7,283.33 7,341.67 7,183.33 7,141.67 184,196,000.00 ‐8.68 357.28 ‐24.59 20.71 GJTL 765 786.67 808.33 741.67 718.33
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 15200 15,250.00 15,300.00 15,125.00 15,050.00 INDF 7150 7,208.33 7,266.67 7,108.33 7,066.67 MYOR 32225 32,483.33 32,741.67 31,983.33 31,741.67 ROTI 1255 1,265.00 1,275.00 1,250.00 1,245.00 GGRM 67000 67,916.67 68,833.34 66,466.67 65,933.34 INAF 439 446.67 454.33 434.67 430.33 1,621,898.67 17.41 2.12 463.17 184.06 KAEF 1265 1,278.33 1,291.67 1,258.33 1,251.67 4,860,371.48 7.51 44.81 6.06 28.68 KLBF 1415 1,426.67 1,438.33 1,401.67 1,388.33
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 267 270.67 274.33 262.67 258.33 ASRI 392 395.33 398.67 387.33 382.67 BKSL 79 81.33 83.67 74.33 69.67 BSDE 1835 1,843.33 1,851.67 1,823.33 1,811.67 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 COWL 610 611.67 613.33 606.67 603.33 CTRA 1305 1,318.33 1,331.67 1,288.33 1,271.67 CTRP 402 406.67 411.33 398.67 395.33 CTRS 1975 1,991.67 2,008.33 1,951.67 1,928.33 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 259 260.00 261.00 258.00 257.00 MDLN 397 400.67 404.33 394.67 392.33 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2675 2,695.00 2,715.00 2,660.00 2,645.00 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 DGIK 68 70.00 72.00 66.00 64.00 PTPP 3790 3,811.67 3,833.33 3,771.67 3,753.33 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 SSIA 705 716.67 728.33 691.67 678.33 TOTL 680 686.67 693.33 671.67 663.33 WIKA 2645 2,658.33 2,671.67 2,633.33 2,621.67 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 2775 2,791.67 2,808.33 2,756.67 2,738.33 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1720 1,756.67 1,793.33 1,701.67 1,683.33 JSMR 5475 5,516.67 5,558.33 5,441.67 5,408.33 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 EXCL 3910 3,976.67 4,043.33 3,876.67 3,843.33 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 ISAT 6175 6,208.33 6,241.67 6,108.33 6,041.67 TLKM 3405 3,420.00 3,435.00 3,380.00 3,355.00 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI GIAA 457 462.67 468.33 453.67 450.33 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 MBSS 287 291.33 295.67 281.33 275.67 WINS 174 178.00 182.00 170.00 166.00 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 283 291.67 300.33 269.67 256.33 BANK BBCA 13050 13,300.00 13,550.00 12,925.00 12,800.00 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 BBKP 595 598.33 601.67 593.33 591.67 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 BBNI 5200 5,250.00 5,300.00 5,175.00 5,150.00 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 BBRI 11150 11,183.33 11,216.67 11,108.33 11,066.67 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 BBTN 1745 1,755.00 1,765.00 1,735.00 1,725.00 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 BDMN 3750 3,791.67 3,833.33 3,716.67 3,683.33 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 BJBR 915 928.33 941.67 898.33 881.67 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 BMRI 10375 10,458.33 10,541.67 10,283.33 10,191.67 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 BNGA 565 568.33 571.67 563.33 561.67 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 6950 7,058.33 7,166.67 6,883.33 6,816.67 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 INTA 248 248.33 248.67 247.33 246.67 UNTR 15250 15,350.00 15,450.00 15,125.00 15,000.00 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 4675 4,795.00 4,915.00 4,610.00 4,545.00 RALS 720 731.67 743.33 711.67 703.33
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 2135 2,153.33 2,171.67 2,108.33 2,081.67 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 62 65.67 69.33 54.67 47.33 BNBR 50 50.00 50.00 50.00 50.00
Corporate Action
8
Code
Name
Type
Date
Time
Venue
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih
No.17‐19, Jakarta Pusat
BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih
No.17‐19, Jakarta Pusat
ASII
Astra International Tbk.
AGM 28/04/2015 0:08:30
The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place
NRCA
Nusa Raya Cipta Tbk
AGM 28/04/2015 0:10:00
Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐
suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta
12950
RAJA
Rukun Raharja Tbk.
AGM 29/04/2015 0:10:00
Intercontonental mid plaza hotel
BPFI
Batavia Prosperindo Finance
Tbk
AGM 30/04/2015 0:01:00
Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance
Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend
Sudirman Kav 21, Jakarta 12920
BPFI
Batavia Prosperindo Finance
Tbk
EGM 30/04/2015 0:10:00
Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance
Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend
Sudirman Kav 21, Jakarta 12920
BPII
Batavia Prosperindo Interna‐
sional Tbk
AGM 30/04/2015 0:14:00
Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.
21, Jakarta Selatan
BPII
Batavia Prosperindo Interna‐
sional Tbk
EGM 30/04/2015 0:14:00
Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav.
21, Jakarta Selatan
BRAU
Berau Coal Energy Tbk
EGM 30/04/2015 0:10:00
ASBI
Asuransi Bintang Tbk.
AGM 30/04/2015 0:14:00
ASBI
Asuransi Bintang Tbk.
EGM 30/04/2015 0:14:00
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
AGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL
lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
EGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL
lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung
Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung
Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
AGM
5‐Apr‐15
0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,
LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
EGM
5‐Apr‐15
0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl,
LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
AGM 5‐May‐15
0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,
Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
EGM 5‐May‐15
0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH,
Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN
DIVIDEN
KETERANGAN
PLIN
70
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
7‐May‐15
ITMG
645
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
24‐Apr‐15
SMBR
8.34385
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
WTON
11,82
9‐Apr‐15
14‐Apr‐15
5‐May‐15
BJBR
71.6
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
MERK
6500
10‐Apr‐15
15‐Apr‐15
5‐May‐15
PGAS
144,84
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
8‐May‐15
BDMN
81,50
14‐Apr‐15
17‐Apr‐15
8‐May‐15
GEMS
3,36
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
20‐Apr‐15
Dividen Interim
KAEF
8.4488
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
BBCA
98
16‐Apr‐15
21‐Apr‐15
13‐May‐15
Dividen Final
BJTM
41,86
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
ACST
42
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
4‐May‐15
LEAD
40
7‐Apr‐15
10‐Apr‐15
30‐Apr‐15
JASS
159
‐
16‐Apr‐15
23‐Apr‐15
AALI
472
21‐Apr‐15
24‐Apr‐15
15‐May‐15
TURI
10
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
BFIN
54
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
ASGR
52
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
SMGR
375,34
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
TOBA
‐
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
JASS
100
‐
28‐Apr‐15
7‐May‐15
Dividen Interim
MDIA
10
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
SSMS
22,65
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.