TUGAS MAKALAH TUGAS MAKALAH
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Pelumasan merupakan aktifitas yang penting dalam pengoperasian mesin. Pemberian minyak Pelumasan merupakan aktifitas yang penting dalam pengoperasian mesin. Pemberian minyak pelumas
pelumas bertujuan bertujuan untuk untuk mengurangi mengurangi gesekan gesekan dan dan keausan keausan antar antar komponen komponen mesin mesin yangyang sali
saling ng berbergesgesekaekan. n. GesGesekaekan n dan dan keakeausausan n yanyang g terjterjadi adi dapdapat at menmenyebyebabkabkan an temtemperperatuatur r disekitar mesin meningkat dan akan terus meningkat. Apabila gesekan ini tidak diatasi, akan disekitar mesin meningkat dan akan terus meningkat. Apabila gesekan ini tidak diatasi, akan mempengaruhi kinerja suatu mesin yang dapat menyebabkan berkurangya umur mesin dan mempengaruhi kinerja suatu mesin yang dapat menyebabkan berkurangya umur mesin dan kegagalan mesin. Hal ini membawa kerugian pada suatu industri karena berpengaruh pada kegagalan mesin. Hal ini membawa kerugian pada suatu industri karena berpengaruh pada produktifitasnya dan pengeluaran biaya yang b
produktifitasnya dan pengeluaran biaya yang besar untuk perbaikan mesin.esar untuk perbaikan mesin.
Cara kerja
Cara kerja pelumpelumas as adalah dengan membenadalah dengan membentuk oil tuk oil film pada film pada permupermukaan yang salingkaan yang saling bergesekan.
bergesekan. Oil Oil film film yang yang terbentuk terbentuk sangat sangat berpengaruh berpengaruh pada pada temperatur temperatur yang yang dihasilkan.dihasilkan. Pelumas yang baik adalah pelumas yang tidak mudah mengalami perubahan viskositas jika Pelumas yang baik adalah pelumas yang tidak mudah mengalami perubahan viskositas jika terjadi peningkatan temperatur.
terjadi peningkatan temperatur.
Keberhasilan sistem pelumasan pada suatu mesin sangat diperlukan. Keberhasilan Keberhasilan sistem pelumasan pada suatu mesin sangat diperlukan. Keberhasilan pelumasan
pelumasan ditentukan ditentukan oleh oleh tiga tiga aspek, aspek, yaitu yaitu jenis jenis pelumas, pelumas, jumlah jumlah pelumas, pelumas, dan dan metodemetode pelumasan.
pelumasan. Dengan Dengan pemilihan pemilihan dan dan penggunaan penggunaan pelumasan pelumasan yang yang tepat tepat diharap diharap akan akan dapatdapat mengatasi gesekan dan keausan yang berlebih
mengatasi gesekan dan keausan yang berlebih
sehingga dapat memperpanjang umur mesin dan pengeluaran biaya jadi berkurang. Oleh sehingga dapat memperpanjang umur mesin dan pengeluaran biaya jadi berkurang. Oleh kar
karena ena ituitu, , dildilakuakukan kan penpengujgujian ian padpada a pelpelumaumas s dendengan gan visviskoskositas itas yanyang g berberbedbeda a terhterhadaadapp pembentukan
pembentukan oil oil film film sehingga sehingga gesekan gesekan langsung langsung antara antara logam logam dapat dapat terhindarkan. terhindarkan. DimanaDimana pengujian
pengujian ini ini dilakukan dilakukan pada pada simulator simulator alat alat uji uji pelumas pelumas bantalan bantalan dengan dengan menggunakanmenggunakan pelumas
pelumas Pertamina Pertamina Meditran Meditran S S SAE SAE 30, 30, SAE SAE 40 40 dan dan SAE SAE 50. 50. Bantalan Bantalan yang yang digunakandigunakan adalah bantalan luncur babbit dan beban yang berikan sebesar 40 kg, 60 kg dan 80 kg. adalah bantalan luncur babbit dan beban yang berikan sebesar 40 kg, 60 kg dan 80 kg. Dih
Diharaparapakaakan n dendengan gan penpengujgujian ian ini ini diddidapaapatkatkan n pelpelumaumas s yanyang g teptepat at berberdasdasarkarkan an tintingkagkatt viskositasnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Simulator Alat Uji Pelumas dan Bantalan
Bantalan Luncur
Bantalan luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban besar. Oleh karenanya penggunaan bantalan luncur sangat luas penggunaannya pada mesin - mesin yang memiliki elemen berputar (rotating machines) , seperti turbin uap, generator, blower, kompresor, motor bakar, poros kapal laut, bahkan sebagai bantalan pada elemen yang seharusnya menggunakan bantalan gelinding. Bantalan ini sederhana konstruksinya dan dapat dibuat serta dipasang dengan mudah. Karena gesekannya yang besar pada waktu mulai jalan, bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar. Bantalan luncur lebih baik dari bantalan gelinding (pada parameter yang dapat dianggap sama) dalam hal penyerapan getaran, tahanan terhadap gaya kejut, relatif tidak bising, dan umurnya lebih panjang. Semua karateristik ini disebabkan oleh prinsip pelumasan bantalan luncur yang menggunakan lapisin tipis minyak pelumas saat menumpu poros. Pembebanan bantalan luncur umumnya merupakan pembebanan radial atau arah beban tegak lurus dengan sumbu poros. Disebut bantalan luncur karena adanya gerakan luncur (sliding) antara permukaan yang diam dengan permukaan yang bergerak pada bantalan tersebut. Dan sering juga disebut journal bearing karena poros ditumpu oleh bantalan pada tempat / daerah yang dinamakan tap-poros, dan daerah tap-poros tersebut di namakanjournal seperti terlihat pada gambar
Pelumasan (Lubrication)
Pemberian minyak pelumas antara dua permukaan bantalan, yaitu permukaan yang bersinggungan akibat tekanan, dan salingbergerak satu terhadap yang lain disebut dengan pelumasan (lubrication). Pelumas diklasifikasikan menjadi 3 kelompok
sebagai berikut :
1. Cair(liquid), Pelumas cair yang biasa digunakan pada bantalan adalah minyak mineral (mineral oils) dan minyak sintetik (synthetic oils). Minyak mineral penggunaannya sangat luas atau lebih sering digunakan karena lebih murah dan stabil. Pelumas cair lebih sering digunakan karena memiliki keunggulan dibandingkan jenis pelumas lainnya.
2. Semi Liquid, Gemuk (Grease) adalah jenis pelumas yang memilki kekentalan lebih tinggi dibandingkan dengan minyak pelumas. Gemuk digunakan pada bantalan yang dioperasikan dengan kecepatan rendah dan bertekanan besar, dimana tetesan minyak pelumas pada bearing tidak diinginkan,
3. Padat (solid), Pelumas padat berguna untuk mengurangi gesekan dimana film pelumas tidak dapat dipelihara karena pengaruh tekanan atau suhu. Pelumas padat harus lebih lunak daripada bahan yang akan dilumasi. Pelumas padat pada. umumnya terbuat dari bahan grafit atau campuran grafit dengan minyak atau gemuk.
Prinsip Pelumasan
Gesekan Bagaimanapun juga halusnya dan tepatnya permukaan logam dapat dilihat atau dirasakan, tetapi sebenarnya tidak rata melainkan terdiri atas titik yang tinggi dan rendah. Kalau dilihat dengan pembesaran yang kuat, maka penampang melintangnya seperti terlihat pada gambar. Kalau satu permukaan meluncur diatas permukaan yang lain dan suatu gaya menekannya terhadap permukaan yang lain tersebut, maka titik yang tinggi pada kedua permukaan akan saling mengunci dan menghambat gerak relatif.
Bearing Adalah bagian (komponen) dari mesin yang berfungsi membantu, sekaligus membat asi pergerakan dari poros (jornal/shaft). Pergerakan dari poros (journal/shaft) ini bisa berupa pergerakan berputar (rolling) ataupun pergerakan bergeser tergantung dari desain/type
dari bearing yang digunakan, oleh karena itu maka dikenal dua tipe bearing yaitu sliding/plain bearing (geser) dan rolling bearing (putar).
Sliding Bearing
Ada tiga jenis dasar dari sliding bearing, yatu, Journal, Thrust, dan Guide bearing yaitu:
1. Journal Bearing Adalah bentuk paling sederhana dari plain bearing, yang terdiri dari sebuah silinder berlubang, silinder ini membantu sekaligus membatasi pergerakan putar dari poros (shaft), lubang dari silinder inilah yang disebut dengan “journal bearing”, sedangkan bagian dari poros (shaft) yang masuk kedalam journal bearing
disebut “journal”.
2. Thrust Bearing Digunakan untuk menanggung seluruh beban dari poros (shaft) yang berputar (axial loading).
3. Guide Bearing Jika poros (shaft) tidak berputar tetapi bergerak maju-mundur melalui bearing, maka bearing tersebut dinamakan Guide Bearing.
4. Plain Bearing Biasanya dilumasi oleh oli, dimana penentuan kekentalan oli yang digunakan didasarkan kepada kecepatan, beban dan temperatur kerja dari bearing. Penggunaan gemuk untuk plain bearing pada umumnya lebih banyak ditekankan pada fungsi gemuk untuk mengantisipasi kebocoran seal.
5. Roling bearing adalah diciptakan untuk mengatasi pergerakan geser dari plain bearing menjadi pergerakan putar dengan jalan menambahkan elemen yang bisa berputar diantara cincin/silinder bagian luar dan bagian dalam bearing.\
Pembebanan pada Bantalan (bearing)
Karena bantalan (bearing) kemungkinan dapat terkena beban axial dan radial (Gambar 3.1), maka bantalan (bearing) tersebut dirancang untuk penggunaan khusus. Bantalan (bearing) radial digunakan jika hanya terdapat beban radial saja. Bantalan tekan (Thrust bearing) digunakan jika hanya terdapat beban axial (endways) saja. Sejumlah bantalan (bearing) ada yang dibuat untuk menahan kedua beban tersebut diatas yaitu axial dan radial. Beban tekan (thrust load) dapat dibawa oleh bantalan rol tirus (tapered roller bearings) dan sejumlah bantalan bola dan rol (misalnya jenis angular contact ball bearing dan spherical roller bearing). Pada bantalan ini, dikarenakan bentuknya, maka beban radial diubah menjadi beban dorong (thrust load).
Dengan demikian menurut arahnya, beban yang bekerja pada bearing dibedakan atas : a. Beban radial
Adalah beban yang arahnya tegak lurus dengan poros. b. Beban Axial/ beban dorong
Adalah beban yang arahnya sejajar dengan sumbu poros. c. Beban kombinasi