• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR (Vo2max) MELALUI LATIHAN JURUS MAWAR PENCAKSILAT PADA WARGA LANJUT USIA (LANSIA) DI KECAMATAN WARA TIMUR KOTA PALOPO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR (Vo2max) MELALUI LATIHAN JURUS MAWAR PENCAKSILAT PADA WARGA LANJUT USIA (LANSIA) DI KECAMATAN WARA TIMUR KOTA PALOPO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

128

MENINGKATKAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR (Vo2max)

MELALUI LATIHAN JURUS MAWAR PENCAKSILAT PADA WARGA LANJUT

USIA (LANSIA)

DI KECAMATAN WARA TIMUR KOTA PALOPO

Firmansyah Dahlan1, Firman Patawari2

1 Penjaskesrek, STKIP Muhammadiyah Palopo email: firmansyahdahlan800@gmail.com 2 Bimbingan Konseling, STKIP Muhammadiyah Palopo

email: firmanpatawari@gmail.com

Jounal info

Jurnal Pendidikan Glasser

p-ISSN : 2579-5082

e-ISSN : 2598-2818

DOI:http://10.32529/glasser.v%vi%i.187

Volume : 3

Nomor : 1

Month : 2019

Issue : april

Abstract.

Penelitian: Menghadirkan solusi untuk meningkatan Daya tahan kardiovaskuler (VO2Max) pada masyarakat Lanjut Usia. Lansia adalah proses penuaan yang diawali pada penurunan fungsi organ tubuh, Lanjut usia (lansia) menurut World Health Organitation (WHO), middle age 45 - 59 tahun, elderly 60 - 74 tahun, old 75 - 90 tahun, very old diatas 90 tahun. Daya tahan kardiovaskuler (VO2Max) adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, Solusi yang ditawarkan yakni latihan Jurus Mawar yang dalam Pencaksilat. Jurus Mawar digunakan karena mengandung gerakan yang mengatur dan melatih sistem pernafasan atau peningkatan Daya tahan kardiovaskuler (VO2Max). Penelitian ini

merupakan eksperimen lapangan (treatment), melibatkan dua variable yakni variable independent (X) latihan Jurus Mawar dan variable dependent (Y) Daya tahan kardiovaskuler (VO2Max). Populasi sebanyak 9.532 orang, kemudian ditarik menjadi sampel menggunakan teknik sampling purposive menghasilkan 45 orang. Instrument tes adalah Aerobik Test. Hasil Penelitian: Ada pengaruh yang signifikan pada kelompok Latihan Jurus Mawar Pencaksilat terhadap Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) lanjut usia (Lansia), t-hitung -3,688 > t-tabel 2,015 sedangkan nilai Sig .001 < α 0,05 dan nilai rata-rata postest dibandingkan nilai rata-rata pretest (µA1 1515.56 < µA2 1608,89) selisih -93,333. Disimpulkan bahwa H0: μ A2 ≤ µ A1di tolak dan H1: μ A2 > µ A1 diterima.

Keywords:

VO2Max, Pencaksilat, Lansia

(2)

129 A. PENDAHULUAN

Lanjut usia pada hakekatnya merupakan masa penutupan dalam perjalanan kehidupan seseorang, memasuki masa lansia seseorang cenderung untuk berfikir menjalani dan menghabiskan hidup hari demi hari tanpa berfikir untuk menata masa depan baik secara sosial, ekonomi dan kesehatannya. Dalam priode ini biasanya seseorang akan bergaya hidup acuh akan kesehatannya, hilangnya rasa akan cipta, karya dan karsa. Karena munculnya keinginan tersebut maka tidak banyak lagi aktifitas fisik seperti menjalani olahraga yang ingin dilakukan seseorang, sehingga beresiko tinggi untuk terjangkit berbagai macam penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan gerak.

Pencaksilat merupakan salah-satu olahraga beladiri yang memiliki kesesuaian dengan kedua hal tersebut serta representatif untuk dilakukan oleh lansia. Terdapat elemen-elemen sasaran yang akan dan mampu dicapai dengan jelas pada olahraga pencaksilat yakni elemen kemampuan fisik karena dalam setiap rangkaian geraknya merupakan gerakan-gerakan yang tergolong dalam gerakan-gerakan aerobic yang mampu melatih dan meningkatkan kemampuan Daya Tahan kardiovaskular (VO2Max), karena diyakini oleh para ahli bahwa dalam aktivitas fisik yang dinamis atau gerakan aerobic dapat meningkatkan derajat metabolisme aerob maksimum seseorang. Ditambah lagi dalam Jurus Mawar Pencaksilat dalam setiap gerakannya adalah untuk melatih dan mengatur sistem pernafasan dengan baik.

Tujuan dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimana daya tahan kardiovaskular (VO2Max) pada Warga Lanjut Usia (Lansia) Kecamatan Wara Timur Kota Palopo?. (2) Apakah ada Pengaruh Latihan Jurus Mawar Pencaksilat terhadap daya tahan kardiovaskular (VO2Max) pada Warga Lanjut Usia (Lansia) Kecamatan Wara Timur Kota Palopo?.

Hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: “Ada Pengaruh Latihan Jurus Mawar Pencaksilat Terhadap Daya Tahan Kardiovaskular (Vo2max) pada Warga Lanjut Usia (Lansia) di Kecamatan Wara Timur Kota Palopo”. Hipotesis Statistik:

𝐻𝑜 = 𝑥̅𝐴1− 𝑥̅𝐴2 = 𝑂 𝐻1= 𝑥̅𝐴1− 𝑥̅𝐴2 ≠ 𝑂.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen. Suryabrata (2014:97) menjelaskan bahwa salah satu ciri utama daripenelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment). Operasionalisasi Konsep Penelitian; (a) Variabel Dependen,

Variable independen (Latihan Jurus Mawar) dalam proses dan kegiatannya terbagi menjadi lima jurus. Kelima jurus tersebut akan dilatih secara sistematis dan tertuang dalam bentuk program latihan yang disusun secara saintifik. (b) Variabel Independen Variable dependen (Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) lanjut usia (Lansia) Daya tahan kardiovaskuler (VO2Max) adalah daya tampung maksimal oksigen dalam tubuh manusia sehingga

(3)

130 seseorang memiliki kemampuan ketahanan

fisik.

Populasi Populasi adalah warga Lanjut usia (Lansia) kecamatan Wara Timur kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan yang berjumlah 9.532 orang. Sampel Menggunakan teknik sampling puposive. Berdasarkan pengertian teknik sampling purposive yaitu bahwa teknik tersebut mempersyaratkan adanya pertimbangan tertentu.

a. Sampel yang digunakan adalah lansia yang berada pada priode usia pertengahan (middle age) yang dimulai pada usia 45 tahun hingga usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun.

b. Memiliki kemudahan akses kelokasi penelitian di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Palopo.

c. Tidak memiliki dan mengidap riwayat penyakit yang kronis.

d. Menyatakan kesiapan dan bersedia menjalani poses latihan dalam penelitian. e. Memiliki waktu luang sesuai dengan

jadwal latihan yang telah ditentukan. Teknik Pengumpulan Data; (a) Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan eksperimen lapangan berlangsung selama 16 kali pertemuan, yaitu dengan perincian waktu 3 kali pertemuan dalam satu minggu, dengan jumlah waktu pertemuan 60 menit.

Intrumen penelitian yang digunakan adalah instrument untuk mengetahui tingkat kemampuan Daya tahan kardiovaskular (VO2Max),untuk memperoleh data tersebut maka penelitian ini menggunakan Aerobik

Testmenurut Widiastuti (2011:27). Teknik analisis data disesuaikan dengan pertanyaan dan hipotesis penelitian. Pertanyaan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sesuai dengan analisis statistika deskriktif dan anlisis inferensial.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data.

Tabel 1. Hasil analisis deskriptif data Preetest dan Posttest.

Hasil Uji Normalitas Data.

Tabel 2. Rangkuman Uji Normalitas.

Uji normalitas data tes awal Latihan Jurus Mawar Pencaksilat Tapak Suci Muhammadiyah, dengan jumlah sampel 45, nilai Kolmogrov-Smirnov Z (K-SZ) 0.081 sedangkan nilai Sig 0.200* lebih besar dari

dari pada 0,05 atau pada taraf signifikan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa data tes awal Latihan Jurus Mawar Pencaksilat Tapak Suci Muhammadiyah berdistribusi Normal.

(4)

131 Hasil Uji Hipotesis

Tabel 3. Rangkuman Pretest dan Postest Uji-t Berpasangan.

Ada pengaruh yang signifikan pada kelompok Latihan Jurus Mawar Pencaksilat Tapak Suci Muhammadiyah terhadap Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) lanjut usia (Lansia), t-hitung -3,688 > t-tabel 2,015 sedangkan nilai Sig .001 < α 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan pretest (sebelum perlakuan) dan postest (setelah perlakuan). Hal ini juga dibuktikan dengan nilai rata-rata postest lebih cepat dibandingkan dengan nilai rata-rata pretest atau (µA1 1515.56 < µA2 1608,89) dengan selisih -93,333. Atau dalam hal ini H0: μ A2 ≤ µ A1di tolak dan H1: μ A2 > µ A1 diterima.

Pencak silat merupakan olahraga beladiri yang mampu mengembangkan kemampuan fisik dan faal secara menyeluruh hal tersebut juga dijabarkan, Hariono (2010:74) Dalam pencak silat perwujutan dari kecepatan adalah pada saat pesilat melakukan gerakan teknik pukulan, tendangan, hindaran, elakan tangkisan, maupun jatuhan. Nugroho (2004:45) Pada keterampilan pencak silat komponen unsur-unsur fisik yang terlibat adalah: power, kecepatan bergerak, daya

tahan aerobic, keseimbangan, dan koordinasi gerak.

Berdasarkan hal tersebut maka apabila seseorang berlatih pencak silat maka akan mengembangkan kemampuan power, kecepatan bergerak, daya tahan aerobic, keseimbangan, dan koordinasi gerak. Daya tahan aerobic didalamnya termasuk Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) yang dalam penelitian ini di khususkan kepada lanjut usia (Lansia). Sejalan dengan pendapat tersebut, Pasau (2012:140) bahwa manfaat olahraga dapat diperoleh, apabila seseorang melakukan latihan olahraga secara teratur, sistematis, terprogram, dan berkesinambungan, sebagai berikut:

1. Melalui latihan olahraga, akan meningkat pula fungsi tubuh dan organ-organ tubuh yang meliputi: fungsi jantungdan sistem peredaran darah, fungsi paru dan sistem pernapasan, fungsi alat pencernaan dan proses metabolisme, fungsi alat pengeluaran, koordinasi kerja syaraf dan otot. Dengan demikian meningkatnya kerja dan fungsi organ-organ tubuh tersebut, tingkat kesehatan dan daya tahan tubuh terhadap berbagai jenis penyakit akan meningkat pula.

2. Dalam berolahraga, seseorang melatih diri dalam menegakkan disiplin, sportifitas, dan kepribadian yang baik, yang sekaligus merupakan parameter keberhasilan yang harus dipenuhi dan dikembangkan.

(5)

132 3. Olahraga sebagai sarana rekreasi,

fungsinya menjadi penting karena member kesempatan kepada masyarakat untuk melepaskan stress, kejenuhan dari kehidupan dan pekerjaan sehari-hari yang membosankan.

4. Latihan olahraga yang intensif dan terprogram dengan baik, akan membuat prestasi olahraga dapat meningkat. Prestasi olahraga dapat mengharumkan dan mengangkat harkat dan martabat bangsa serta negara di dunia internasional. Tidaklah berlebihan kalau dikatakanbahwa dewasa ini hanya melalui prestasi olahraga nama harum dan martabat bangsa Indonesia terangkat di dunia internasional.

Dengan melihat point pertama pada teori tersebut bahwa seiring dengan aktifitas seseorang melakukan latihan olahraga secara teratur, sistematis, terprogram, dan berkesinambungan maka akan meningkatkan kemampuan dan fungsi Faal termasuk pada peningkatan Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) lanjut usia (Lansia). Deskripsi dari pendapat tersebut memperlihatakan ada hubungan penting antara Pencak silat dengan kemampuan fisik yang dimiliki oleh seseorang. Berdasarkan tujuan dan manfaat dari latihan pencak silat jurus mawar juga memperlihatkan bahwa latihan tersebut akan meningkatkan kemampuan Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) lanjut usia (Lansia).

D. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisa dari penelitian dan pembahasan yang telah diungkap dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa; (1) Latihan Jurus Mawar Pencaksilat Tapak Suci Muhammadiyah berpengaruh terhadap peningkatan Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) lanjut usia (Lansia). (2) Dalam usaha untuk meningkatan Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) lanjut usia (Lansia) dapat digunakan Latihan Jurus Mawar Pencaksilat Tapak Suci Muhammadiyah berpengaruh terhadap.

Berdasarkan hasil analisa dari penelitian dan pembahasan yang telah diungkap dalam penelitian ini yang kemudian disimpulkan sebagaimana kesimpulan diatas maka dikemukakan saran sebagai berikut; (1) Disarankan kepada para pengurus olahraga, dinas pemuda dan olahraga, pelatih, tenaga medis dan seluruh masyarakat umum yang memasuki masa lansia (Lanjut usia) maupun yang belum disarankan dalam usaha untuk meningkatan Daya tahan kardiovaskular (VO2Max) menggunakan Latihan Jurus Mawar. (2) Pencaksilat Tapak Suci Muhammadiyah. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sama dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.

E. REFERENSI

Ardianto, S. Damayanti, I. & Rahayu, N. I. 2013. Hubungan Antara Antropometri Tubuh Dengan Kelincahan (Agility) Dan Daya Tahan Kardiovaskular

(6)

133 (Vo2max) Pada Olahraga Basket(Studi

Deskriptif Terhadap Eskul Basket Smpn 1 Cikaum Kabupaten Subang) Jurnal Ikor ,Volume 1 Nomor 3.

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bintang blog,.2012. Tentang VO2Max.(Online).(

http://panjatancity.blogspot.com /2012/04/tentang-vo2max.html, diakses 24 April 2012).

Chandra, S. & Sanoesi, A.E. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. PT. Arya Duta. Fatma. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta:

Erlangga

Hariono, A. 2010. Studi Perbandingan Dalam Melatih Teknik dan Taktik Dalam Pencak Silat, Jurnal Olahraga Prestasi, Volume, 2 (2), 15-21.

Kemensos. 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta.

Mukholid, A. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta. PT. Ghalia Indonesia Printing.

Nugroho, A. 2004. Tes Keterampilan Pencak Silat Bagi Mahasiswa A FIK-UNY, Jurnal Olahraga, Volume, 10, Edisi April 2004 42-55

Ridwan. 2013. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rohmah, Purwaningsih & Bariyah. 2012. Kualitas Hidup Lanjut Usia. Jurnal Keperawatan, ISSN 2086-3071. Restuian. R, A & Faruk. Mohammad, 2009.

Perbandingan Tingkat Kapasitas Oksigen Maksimal (Vo2max) Tim Futsal Buana Mas Fc Dengan Askhara Fc Di Surabaya. Journal of sport sciences and fitness 1 (1), 21-28. Reilly, T. 2007. The Science Of Training

Soccer: A Scientifik Approach and Endurance. New York: Routledge Taylor ank Francis, London and New York.

Sudarsono, S. 2011. Penyusunan Program Pelatihan Berbeban Untuk Meningkatkan Kekuatan. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319. Vol. 11 No. 3. 31-43.

Sugiyono. 2012. Statistik UntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata. 2014. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta. PT. Bumi Timur Jaya.

Yudiana, Yunyun. Subardjah, Herman dan Juliantine, Tite. 2013. Latihan Kondisi

Fisik. Artikel.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q= komponen% 20kondisi%20 fisik%20dalam%20olahraga..

Gambar

Tabel  1.    Hasil  analisis  deskriptif  data  Preetest dan Posttest.
Tabel  3.  Rangkuman  Pretest  dan  Postest  Uji-t Berpasangan.

Referensi

Dokumen terkait

Suspensi ibuprofen yang dihasilkan mempunyai organoleptis, massa jenis dan viskositas yang tidak  stabil setelah penyimpanan selama 30 hari. F2 mempunyai ketabilan fisik

Taan ny ya a jjaaw waab b B Bu uk ku u ssu um mb beerr --M Meen ny yiim maak k p peen njjeellaassaan n -Menjawab pertanyaan -Menjawab

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Niku-juban (niku: daging; juban: pakaian): pakaian atau baju ketat dari bahan yang sangat tipis, yang berwarna menyerupai kulit, pada pakaian tersebut sudah tercetak atau

Dengan terbentuknya Kabupaten Pesisir Barat sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Lampung berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Pada tahap ketiga, yaitu literatur referensi yang bertujuan untuk mencari dan menetapkan metode yang akan digunakan yang terkait permasalahan, yaitu potensi berdasarkan

5. Kesimpulan, Keterbatasan Dan Saran Kesimpulan.. Setelah melakukan analisis terhadap sistem informasi dan SIA atas siklus pendapatan dan data pelanggan yang berjalan,