i
ISSN 1997-293X
Vol. XII No. 1, Juni 2020TIM REDAKSI
Penanggung Jawab : Ir. Pryo Handoko, MM.
(Ketua STIA Banten)
Pembina : Dr. Agus Lukman Hakim, SE., M.Si.
(Wakil Ketua I STIA Banten)
: Ihin Solihin, S.AP, M.Si.
(Wakil Ketua III STIA Banten)
Mitra Bestari : Prof. Dr. Drs. H. Sam’un Jaja Raharja, M.Si. (Guru Besar Ilmu Administrasi FISIP
Universitas Padjadjaran)
: Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si. (Guru Besar Komunikasi Lintas Budaya Universitas Sultan Agung Tirtayasa) Pemimpin Umum : Dra. Atik Atiatun Nafisah, MM.
(Ketua LPPM STIA Banten) Dewan Editor
Ketua : Dr. Agus Lukman Hakim, SE., M.Si. Anggota : Dr. Agus Sjafari, M.Si
: Leo Agustino, Ph.D
: Dr. Juliannes Cadith, S.Sos, M.Si : Dra. Atik Atiatun Nafisah, MM
Redaksi Pelaksana
Ketua : Ade Hadiono, ST, M.Si Sekretaris : Nopi Andayani, S.AP., MA. Bendahara : Reni Tania, S.Pd., MA. Tata Usaha dan Kearsipan : Litono, S.TP., S.AP.
Distribusi dan Sirkulasi : Adi Purwanto, S.AP Alamat Redaksi : LPPM STIA Banten
Jl Raya Serang Km. 1.5 Cikondang Pandeglang 42211
Telp. (0253)5500250 – 5207579 – 5207577 Website: http//www.stiabanten.ac.id. Email : [email protected]
Jurnal Niagara merupakan media komunikasi ilmiah, diterbitkan dua kali setahun oleh Lembaga Penellitian dan Pengabdian Masyarakat berisikan ringkasan hasil penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.
ii
ISSN 1997-293X
Vol. XII No. 1, Juni 2020PENGANTAR REDAKSI
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Illahi Rabbi, Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII, No. 1, Juni 2020 dapat kembali hadir dan sampai pula ditangan Anda, baik dari komunitas ilmuwan, praktisi dan pemerhati ilmu administrasi.
Ditengah kondisi wabah pandemi Corona Covid 19 dan pemberlakuan PSBB, dimana semua aktifitas lebih banyak dilakukan di rumah (WFH) redaksi mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dosen yang tetap ikut berpartisipasi dalam keberlanjutan terbitnya jurnal ini. Dalam penerbitan edisi kali ini, memuat tulisan dari rekan-rekan dosen di lingkungan STIA Banten, Universitas Bina Bangsa, dan dosen dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Redaksi berharap semua artikel dalam jurnal kali ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi dan wawasan pengetahuan, baik dalam bidang administrasi ataupun lainnya.
Kami menyadari dalam penyajian materi jurnal edisi kali ini tidak luput dari kekurangan dan kekhilafan, untuk itu kami mohon maaf dan mohon masukan untuk penyempurnaaan edisi mendatang. Selamat membaca, dan terima kasih atas partisipasi dan dukungannya.
Pandeglang, Juni 2020
iii
ISSN 1997-293X
Vol. XII No. 1, Juni 2020 DAFTAR ISITim Redaksi ... i Pengantar Redaksi ... ii Daftar Isi... iii PENGARUH PEMASARAN ONLINE MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK
TERHADAP PENJUALAN PRODUK PT. ORLIN INDONESIA DISTRIBUTOR PANDEGLANG
Oleh : Willy Merlina, Ade Hadiono ... 1 - 17 ANALISIS FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRASI PADA MAHASISWA
DARI KABUPATEN PANDEGLANG UNTUK KULIAH DI KOTA SERANG
Oleh : Natta Sanjaya ... 18 - 29 ANALISIS PROGRAM KELUARGA HARAPAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA PENERIMA MANFAAT
Oleh : AR. Chaerudin, Agus Holid ... 30 - 43 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, PENGEMBANGAN
SDM, DAN KETERIKATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PRIMER KOPERASI KARYAWAN KRAKATAU STEEL (PRIMKOKAS)
Oleh : Shofa Amalia, Wawan Prahiawan & Lutfi ... 44 - 55 TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Oleh: Jumanah ... 56 - 65 ANALISI TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT
TERHADAP PELAYANAN DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN
Oleh : Devi Triady Bachruddin, Oki Oktaviana dan Bani Adi Darma ... 66 - 83 PENGARUH KOMPETENSI, KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK
Oleh: Miftah Faiz Ali Ramdhani ... 84 - 94 DAMPAK PERPPU NO.1 TAHUN 2020 TERHADAP SISTEM
PEMERINTAHAN INDONESIA
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 1
PENGARUH PEMASARAN ONLINE MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PENJUALAN PRODUK PT. ORLIN INDONESIA
DISTRIBUTOR PANDEGLANG Oleh:
Willy Merlina, Ade Hadiono
[email protected], [email protected]
Prodi Ilmu Administrasi Publik - Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Banten ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana pengaruh marketing online memalui media sosial facebook terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang. (2) seberapa besar pengaruh pemasaran online melalui media sosial facebook terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang. (3) bagaimana pengaruh pemasaran online melalui media sosial facebook PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang. (4) seberapa besar pengaruh pemasaran online melalui media sosial facebook PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang. Variabel independen yang diteliti yaitu pemasaran online dan variabel dependen yaitu penjualan produk.
Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dan analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 299 orang reseller online dan sampel penelitian sebanyak 75 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin.
Berdasarkan perhitungan uji kolerasi diketahui nilai r sebesar 0,674 termaasuk dalam kategori tingkat hubungan kuat. Untuk analisis regresi linear sederhana diperoleh persamaan Y = 5,623 + 0,387X yang artinya jika tida ada peningkatan pemasaran online, maka penjualan produk adalah 5,623. Nilai koefisien regresi sebesar 0,387 menyatakan bahwa jika nilai pemasran online di tingkat satu satuan, maka nilai penjualan produk sebesar 0,387. Koefisien determinasi yang dihasilkan pemasaran online adalah 38,4% terhadap penjualan produk, dan sisanya 61,6% dipengaruhi leh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil uji hipotesis t-hitung (8.514) > t-tabel (1.6660), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, hal ini menunjukan pengaruh yang signifikan dari pemasaran online terhadap penjualan produk PT.ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang.
Kata kunci : Pemasaran Online, Penjualan Produk PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan berbagai aspek sosial, penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Manusia sebagai pengguna teknologi ini juga
harus mampu memanfaatkan teknologi saat ini seperti memanfaatkan teknologi pada perubahan pola pemasaran. Pelaku kegiatan ekonomi melakukan kegiatan pemasarannya dengan cara tradisional, mulai dari berdagang, berbelanja bahkan kegiatan lelang pun dilakukan dengan cara bertatap muka langsung. Seperti para konsumen yang membeli barang di toko-toko atau terlihat secara fisik
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
2 STIA BANTEN
sehingga terjadi pertemuan antara pedagang dan pembeli. Proses transaksi, tawar menawar dan strategi ke pedagang dalam memikat konsumen pun terlihat nyata. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman kecenderungan budaya masyarakat Indonesia khususnya di pandeglang yang berbelanja konvensional berubah atau mulai bergeser ke era digital.
Online shop atau belanja online dalam e-commerce memiliki kemudahan dan keuntungan bagi pihak pelaku usaha online shop ini, para pelaku usaha memiliki suatu lahan baru yang mempunyai potensi yang sangat besar dibandingkan dengan metode pemasaran secara konvensional. Melebarkan jangkauan pemasaran sehingga pelaku usaha dapat dihubungi oleh pembeli dan pelanggan dari seluruh dunia. Kemudahan dan keuntungan lain juga yaitu keterjangkauan akses, modal, biaya promosi, kemudahan biaya operasional para pelaku usaha online shop pun menjadi sangat hemat karena tidak memerlukan ruangan atau gudang yang besar dan tidak memerlukan staff operasional dalam jumlah besar dan salah satu perhatian pelaku bisnis e-commerce sehingga pemanfaatan online shop ini menjadi ajang untuk menarik keuntungan yang sebesar-besarnya.
Maraknya masyarakat berbelanja online sudah tentu mempengaruhi tingkat penjualan toko konvensial yang menjual produk atau jasa dalam jenis usaha yang sama hal ini sesuai dengan berita yang dimuat detikfinance m.detik.com senin 18 september 2017 pukul 11:29 WIB dan detik news pada hari sabtu 16 september 2017 pada pukul 10:43 WIB dinyatakan bahwa toko-toko di glodok yang dulu dikenal sebagai pusat eletronik adalah pengaruh dari lesunya pembeli dan mengakibatkan tutup dan kosongnya penjual selain itu,
PT Matahari Departement Store Tbk yang dikenal menjual produk fashion yang penjualannya offline menutup 2 gerainya di pasaraya blok M dan manggarai tutup gerai dan pembeli berebut diskon cuci gudang dengan diskon sampai 75%. Corporate Secretary & Legal Director PT Matahari Departement store mengatakan untuk menghabiskan stok pihaknya akan memberikan diskon besar-besaran untuk semua produk hingga 75%. Yang bertransisi menggunakan matahari.com yaitu sebuah situs e-commerce yang fokus pada industry fashion, yang menawarkan pengalaman belanja secara
omni chanel yaitu sebuah metode
belanja lebih dari satu saluran penjualan baik offline maupun online. Bahkan sejumlah ritel banyak yang tutup dan bahkan ada perusahaan yang kolaps seperti 7-Eleven (Sevel). Banyak yang menyebut, penutupan toko ritel ini sebagai dampak berkembangnya toko
online yang mengubah pola belanja
masyarakat. Indonesia mencatat pertumbuhan belanja online tertinggi di dunia rata-rata sekitar 37% pertahun sejak 2013. Adanya penurunan daya beli masyarakat yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang asal usulnya bersumber dari ketidakstabilan perekonomian nasional yang hanya mampu tumbuh sekitar 5%.
Maraknya masyarakat yang berbelanja online maka memunculkan toko online shop baru selain shopee, blibli.com, lazada, tokopedia, dan masih banyak lagi toko- toko online shop yaitu Orlin Indonesia yang beralamat bumi paniis no 2, kelurahan saruni kecamatan majasari kabupaten pandeglang provinsi banten, berjalan pada tahun 2016 yang memproduksi produk harian dan rumah tangga seperti tikar lipat, bantal karakter, dompet lipat, tas lipat, Boneka selimut, sajadah busa, karpet karakter,
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 3
Travel bed, Matras, sofabed, dan Swissroll.
Orlin Indonesia membuka penjualan
offline dirumah, sementara untuk
penjualan secara online masih memanfaatkan media sosial facebook dengan sistem pemesanannya melalu Whatshapp. Produk Orlin Indonesia selain diminati oleh masyarakat
Indonesia ternyata diminati juga oleh masyarakat luar negeri seperti negara Jepang, Malasyia dan Amerika. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Orlin Indonesia Distributor Pandeglang (Ibu Lita Budiarti Pamungkas) Omset Penjualan online dan offline Tahun 2016 – Tahun 2018 seperti yang terlihat di bawah ini :
Data Omset Penjualan Online & offline PT Orlin Indonesia Distributor Pandeglang
Periode Tahun 2016 – 2018
Tahun Target Omset Online
(Rupiah) Omset Offline (Rupiah) 2016 Rp.120.000.000 Rp. 57.613.500 Rp. 24.305.000 2017 Rp.600.000.000 Rp.231.840.000 Rp. 99.360.000 2018 Rp.540.000.000 Rp.184.870.000 Rp. 79.230.000 Sumber : wawancara dengan pemilik Orlin Indonesia Senin 28 Januari 2019 Berdasarkan tabel di atas dapat
dijelaskan untuk dasar target penjualan
online adalah untuk mempertahankan
reseller, agar produk bertahan dipasaran. Menurut Ibu Lita Budiarti Pamungkas pemilik PT. Orlin Indoonesia Distributor Pandeglang target omset penjualan tersebut ditetapkan dari PT. Orlin Indonesia atau dari pabrik langsung. Pada target penjualan tahun 2016 dijelaskan bahwa awal penjualan masih produk reznez dan pemilik sempat beberapa bulan tidak melakukan pemasaran dan penjualan, sedangkan pada target penjualan tahun 2017 dan tahun 2018 mengalami kenaikan target di karenkan agar pencapaian target maksimal dan ingin bersaing dengan produk lain dipasaran. Pada tahun 2016 sampai tahun 2017 omset penjualan Orlin Indonesia secara online mengalami kenaikan hingga 4 kali lipat (400%) dan pada tahun 2018 mengalami penurunan. Dari wawancara tersebut didapat pula informasi menurunnya omset penjualan dikarnakan resignnya karyawan yang
menyebabkan beberapa pesan masuk di media tidak tertangani. Dan bermunculannya produk serupa dengan harga miring, serta masih dominannya pembeli lebih melihat harga murah bukan dari kualitas yang baik.
Sementara pada tahun 2018 omset penjualan menurun disebabkan karena orang lebih suka berbelanja secara online, keterbatasan personil dalam menawarkan barang secara offline karena offline cenderung harus menawarkan secara door to door, serta target market offline lebih sempit, sehingga wilayah yang pernah membeli produk orlin maka kecenderungan untuk membeli kembalinya sangat kecil.
Penurunan Jumlah Penjualan dan Reseller ini disebabkan karena beberapa faktor seperti reseller yang merangkap kerja sampingan sehingga kurang fokus berjualan, kurangnya pemilik Orlin Indonesia dalam memanage reseller. Dan pada tahun 2018 kembali mengalami kenaikan. Naiknya Jumlah Penjualan dan Reseller ini disebabkan karena beberapa
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
4 STIA BANTEN
faktor, seperti adanya promo dan diskon sehingga pembeli memilih berbelanja online.
Permasalahan yang dihadapi oleh Orlin Indonesia yaitu :
1. Tidak tercapainya target penjualan secara online yang telah ditetapkan. 2. Merajalelanya barang tiruan Orlin
Indonesia yang meniru atau mencontoh produk Orlin Indonesia dengan kualitas yang lebih rendah dan dijual di bawah harga produk asli Orlin Indonesia sehingga mempengaruhi tingkat penjualan. 3. Reseller dan konsumen lebih sering melakukan pemesanan produk menggunakan media sosial whatsapp di bandingkan media sosial facebook yang dirasa kurang begitu efektif. 4. Tidak fokusnya pemasaran produk
orlin indonesia melalui alat bantu media sosial facebook. Dalam hal ini yang dimaksud produk - produk yang di unggah di facebook tidak teratur dengan jenis produk yang diunggah sehingga terlihat tidak sesuai dengan jenis target marketnya.
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah yang diajukan adalah: (1) Bagaimana pengaruh pemasaran Online melalui media sosial facebook terhadap penjualan produk PT Orlin Indonesia Distributor Pandeglang?; (2) Seberapa besar pengaruh pemasaran online melalui media sosial facebook terhadap penjualan produk PT Orlin Indonesia Distributor Pandeglang ?; (3) Bagaimana pengaruh pemasaran online melaui media sosial facebook PT. Orlin Indonesia Distributor Pandeglang ?; dan (4) Seberapa besar pengaruh pemasaran online melaui media sosial facebook PT. Orlin Indonesia Distributor Pandeglang ?
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pemasaran (Marketing) Menurut Fandy Tjiptono (2019 : 11) yaitu : “Pemasaran adalah pelaksaan aktivitas bisnis yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka memuaskan konsumen sebaik mungkin dan mewujudkan tujuan perusahaan”. Dan menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2018 : 5) yaitu : “Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkain proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”.
Selain itu menurut Hermawan Kertajaya dalam Bukhari Alma (2018:2) mengatakan : “Pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli potensial”. Dan pengertian pemasaran menurut Djaslim S dalam Nana Herdiana Abdurrahman (2015:2) adalah: “Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, mementukan harga, promosi, mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan”. Sementara menurut pendapat Kotler dan Armstrong dalam Nana Herdiana Abdurrahman (2015 : 2) yaitu : “Pemasaran didefinisikan sebagai suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses yang menciptakan, komunikasikan, menyampaikan pada pelanggan untuk mencapai benefit bagi organisasi”. Serta menurut Staton dalam Stephen P.Robbins (2010 : 45) yaitu : “Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk direncanakan, menentukan harga mempromosikan atau mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 5
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian pemasaran (marketing) adalah suatu aktivitas usaha atau bisnis yang dapat mengkomunikasikan, mempromosikan, mendistribusikan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pembeli atau konsumen agar mendapatkan suatu keuntungan atau benefit sebuah perusahaan.
a. Strategi Pemasaran
Menurut Fandy Tjiptono (2019 : 17 ) yaitu : “Strategi Pemasaran
adalah rencana untuk
memaksimalkan peluang meraih bisnis yang ditargetkan melalui pengelolaan faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan seperti desain produk, periklanan, pengendalian biaya, dan pengetahuan pasar”.
Dan menurut J Paul Peter & Jerry C Olson (2010 : 27) yaitu : “Strategi pemasaran adalah serangkaian rangsangan di tempatkan pada lingkungan konsumen yang di rancang untuk mempengaruhi afeksi, kognisi, dan prilaku konsumen”.
Serta menurut Kotler dan Amstrong (2008:45) yaitu : “Strategi pemasaran merupakan logika pemasran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai tujuan pemasarannya. Selain itu, menyatakan perusahaan harus membagi keseluruhan pasar dengan melibatkan beberapa proses sebagai berikut:
1) Segmentasi Pasar (segmenting) Pasar memiliki beberapa tipe
pelanggan, produk, dan kebutuhan. Pemasar harus menentukan segmen yang menawarkan peluang terbaik.
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda. Segmen pasar merupakan sekelompok konsumen yang menanggapi dalam suatu pasar dengan cara yang sama terhadap sejumlah usaha pemasaran tertentu.
1) Penetapan Target Pasar (targeting)
Setelah perusahaan
mendefinisikan segmentasi pasar, perusahaan dapat melakukan satu atau beberapa segmen tersebut. Penetapan target pasar merupakan proses mengevaluasi daya tarik masing – masing segmen pasar dan menentukan satu atau lebih jumlah segmen yang akan dimasuki. Perusahaan harus memiliki daya tarik segmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya.
2) Diferensiasi Pasar (diferentiation) Diferensiasi adalah hal yang
benar-benar mendeferensiasikan penawaran pasar untuk menciptakan nilai pelanggan yang tinggi.
3) Positioning
Positioning merupakan pengaturan produk untuk menempati tempat yang jelas berbeda dan diinginkan relatif terhadap pesaing dalam pikiran sasaran konsumen.
b. Bauran Pemasaran
Menurut Basu Swastha (2015:78) bauran pemasaran atau marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan distribusi.
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
6 STIA BANTEN
Dan menurut Sofjan Assauri (2010:198) Bauran pemasaran adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah perpaduan dari empat variabel yang menjadi inti dalam kegiatan pemasaran dan untuk mempengaruhi pembeli atau konsumen agar tertarik pada produk yang dijual.
Elemen-elemen yang terdapat dalam bauran pemasaran adalah sebagai berikut :
1) Produk (product)
Produk merupakan suatu barangatau jasa yang dihasilkan untuk dijual dari produsen ke konsumen. Keputusan dalam pembuatan produk harus membuat perencanaan terlebih dahulu berupa merek, bentuk atau fisik, kemasan dan lain sebagainya. Untuk membuat inovasi atau pengembangan produk dapat dilakukan analisis kebutuhan dan keinginan pasar terlebih dahulu. 2) Harga (price)
Pada pemasaran pasti ada kaitannya dengan harga dari suatu produk, karena penepatan harga yang tidak sesuai bisa menjadi masalah yang mengakibatkan kerugian. Makah hal ini pula harus menjadi suatu pertimbangan sebelum melakukan kegiatan pemasaran. Harga merupakan nilai yang harus dibayarkan oleh konsumen atau pembeli atas didapatkannya suatu produk baik berupa barang atau jasa.
3) Tempat (place)
Tempat adalah lokasi untuk mendistribusikan produk ke konsumen dalam memilih tempat juga harus diperhatikan misalnya dengan dilakukan analisis terlebih dahulu apakah tempat tersebut cocok untuk mendistribusikan produk yang akan dijual.
4) Promosi (promotion)
Promosi adalah hal yang paling utama yang paling penting dalam kegiatan pemasaran atau disebut juga sebagai ujung tombak kegiatan bisnis yang bertujuan untuk mencapai sasaran atau target penjaualan.
2. Marketing Online
a. Pengertian Marketing Online
Menurut Nana Herdiana Abdurrahman (2015 : 196) yaitu : “Pemasaran online adalah usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun hubungan pelanggan melalui internet, dengan cara ini proses jual beli produk menjadi mudah”.
Dan menurut Philip Kotler & Gary Armstrong (2011) Pemasaran online adalah usaha-usaha untuk memasarkan produk dan jasa dan membangun hubungan pelanggan melalui internet.
Sera menurut Gunelius (2011:10)
social media marketing “merupakan
suatu bentuk pemasaran langsung ataupun tidak langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran, pengakuan, daya ingat, dan tindakan untuk merek, bisnis, produk, orang, atau entitas lainnya dan dilakukan dengan menggunakan alat dari web sosial seperti blogging, microblogging, social networking, social bookmarking, dan content sharing”.
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 7
Dapat disimpulkan pemasaran online adalah usaha perusahaan untuk memasarkan produk, jasa dan pelayanan serta membangun hubungan pelanggan melalui internet agar proses jual beli menjadi mudah. b. Elemen Marketing Online
Menurut Susan Gunelius (2011:59) terdapat empat elemen yang dijadikan sebagai variabel kesuksesan social media marketing : 1) Content Creation
Konten yang menarik menjadi landasan strategi dalam melakukan pemasaran media sosial. Konten yang dibuat harus menarik serta harus mewakili kepribadian dari sebuah bisnis agar dapat dipercaya oleh target konsumen.
2) Content Sharing
Membagikan konten kepada komunitas sosial dapat membantu memperluas jaringan sebuah bisnis dan memperluas online audience. Berbagi konten dapat menyebabkan penjualan tidak langsung dan langsung tergantung pada jenis konten yang dibagikan. 3) Connecting
Jejaring sosial memungkinkan seseorang bertemu dengan lebih banyak orang yang memiliki minat yang sama. Jaringan yang luas dapat membangun hubungan yang dapat menghasilkan lebih banyak bisnis. Komunikasi yang jujur dan hati-hati harus diperhatikan saat melakukan social networking.
4) Community Building
Web sosial merupakan sebuah
komunitas online besar individu dimana terjadi interaksi antar manusia yang tinggal di seluruh dunia dengan menggunakan teknologi. Membangun komunitas di internet yang memiliki kesamaan
minat dapat terjadi dengan adanya social networking.
c. Wilayah Marketing Online
Menurut Nana Herdiana Abdurahhaman (2015 : 196) ada 4 bidang wilayah dalam pemasaran online y aitu :
1) Business to Consumer Online
Marketing (B2C)
Bisnis yang menjual barang dan jasa secara online kepada konsumen akhir (perusahaan, pedagang, dll).
2) Business to Business Online Marketing (B2B)
Bisnis yang menggunakan websites, e-mail, katalog produk online, jaringan dagang online lainnya untuk menjangkau pelanggang baru (perusahaan, produsen, dll).
3) Consumer to Consumer Online
Marketing (C2C)
Konsumen menukarkan barang dan informasi diantara pengguna akhir melalui media online.
4) Consumer to Business Online
Marketing (C2B)
Konsumen mencari pembeli, kemudian bisnis (perusahaan, pedagang, dll) mempelajari penawaran mereka, dan memulai pembelian, bahkan terkadang secara berkala secara online.
d. Konsep pemasaran Online
Adanya internet sangat sukses membangun kegiatan bisnis menjadi berkembang dan lebih baik. Terbatasnya nilai produk dan jasa yang ditawarkan menjadi hambatan, namun dengan internet semua hambatan tersebut bisa menjadi dapat diatasi, solusi yang ditawarkan yaitu berupa mempertemukan kebutuhan dan keinginan konsumen dalam media internet.
Menurut Ali Hasan (2010:75) ada dua pertimbangan untuk membangun
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
8 STIA BANTEN
konsep pemasaran online yang berorientasi konsumen yaitu :
1) Marketer-CEO harus mengadopsi
semua pengalaman dan pandangan konsumen.
2) Marketer- CEO harus memperhatikan semua aspek interaksi digital dengan konsumen, merek desain produk berupa barang atau jasa, pesan pemasaran, proses penjualan, dan pelayanan penjual terhadap pelanggan.
e. Model Pemasaran Online
Menurut Ali Hasan (2010:75) prinsip kerja model e-marketing akan ditentukan oleh model dan ukuran bisnis yang sesuai kondisi perusahaan, desain system dan program e-markting yang efektif serta rancangan prosedur yang simple bagi pelanggan untuk melakukan pembelian. Sejumlah pilihan yang dapat digunakan adalah sebagai beikut :
1) Direct Marketing
Model ini perusahaan mengiklankan dan mendistribusikan produk ke pelanggan via internerten based e-store atau (media telemarketing lain) tanpa melibatkan perantara umumnya dilakukan oleh perusahaan yang mampu mengelola sever secara mandiri.
2) Indirect Marketing
Praktik marketing dilakukan dimana produk didistribusikan melalui pihak ketiga atau perantara seperti e-malls dan perusahaan telah mengenal reputasi pihak ketiga (e-malls) ini dengan baik. Keterbatasan biaya bisa diatasi dengan model ini.
3) Full Cybermarketing
Model ini merupakan strategi proaktif perusahaan dalam memasarkan, menjual produk dan jasa secara penuh melalui internet. Full
Cybermarketing merupakan tren
e-business terus akan berkembang. 4) Partial Cybermarketing
Perusahaan yang menggunakan
partial cybermaketing merupakan
strategi reaktif dari perusahaan dalam menjalankan bisnis, biaya penjualan tidak hanya melalui internet, tetapi juga melalui saluran pemasaran tradisional (fisik, gudang, toko). 5) E-Distributor
Perusahaan yang bergerak dalam
e-distributor dan e-stores online
bertanggung jawab secara penuh terhadap kepastian order dan jaminan kualitas serta ketersediaan produk.
6) E-Broker
E-Broker memperkenalkan para
penyalur dengan item produk dan memastikan bahwa pelanggan membutuhkan. Pembayaran mungkin colleted baik oleh perantara maupun oleh supplier tergantung atas kontrak antara perantara dan para penyalur. 7) E-Shopping Mall
Secara fisik e-shopping mall adalah kumpulan toko atau outlet,dan toko-toko atau outlet-outlet di mall adalah distributor mandiri. Dalam hal ini, peran direktori elektronik bersama yang dihubungkan ke r-stores mall elektronik. Istilah e-shopping mall kadang-kadang digunakan sebagai suatu istilah dari toko atau outlet secara elektronik dalam sebuah mall. 3. Internet
Untuk menghubungkan ke media sosial tentu harus adanya internet, dan pengertian Internet menurut Rulli Nasrullah (2017 :79 ) yaitu : “Internet adalah seperangkat program computer yang memungkinkan para pengguna untuk melakukan interaksi, memuculkan berbagai macam bentuk komunikasi, serta bertukar informasi”.
4. Media Sosial
Menurut Rulli Nasrullah (2017 : 11) yaitu : “Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan pengguna
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 9
merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual”. Dan Menurut Mandibergh dalam Rulli Nasrullah (2017 : 11) yaitu : “Media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user-generated content)”.
Selain itu menurut Boyd dalam Rulli Nasrullah (2017 : 11) yaitu : “Media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user-generated content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di instusi media massa”.
Atau menurut Van Dijk dalam Rulli Nasrullah ( 2017 : 11) yaitu : “Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial”.
Serta menurut Meike dan Young dalam Rulli Nasrullah (2017 : 11) yaitu : “Media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu”. Berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah media atau sekumpulan perangkat lunak di internet yang dapat berinteraksi, berbagi, berkomunikasi antara individu atau komunitas.
5. Facebook
Menurut Arifin (2009:30) yaitu : “Facebook adalah situs jejaring sosial (sosial networking) atau disebut juga layanan jaringan sosial secara online, yang memungkinkan penggunanya saling berinteraksi dan berbagi informasi di saluran dunia”.
Serta menurut Saputra (2010) yaitu : “Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan hubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengerimi pesan, dan dan memperbaharui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya”.
Dapat disimpulkan bahwa facebook adalah suatu situs jejaring sosial /
networking yang memungkinkn
penggunanya dapat berinteraksi sosial di seluruh dunia.
6. Penjualan
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015 : 79) yaitu : “Suatu sistem kegiatan pokok perusahaan untuk menjual belikan barang dan jasa yang perusahaan hasilkan”. Dan Menurut Danang Sunyoto (2012 : 37) yaitu : “Proses atau kegiatan yang mendorong untuk mencari pembeli”. Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2010 : 23) yaitu : “Kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian untuk memungkinkan terjadinya transaksi”. Serta menurut Winardi (2010 : 5) yaitu : “Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang di usahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan”.
Dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah kegiatan pokok perusahaan yang
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
10 STIA BANTEN
menjual barang atau jasa untuk memungkinkan terjadinya transaksi.
Kegiatan – kegiatan penjualan menurut sofjan Asssauri (2010 : 23) yaitu : “Satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak atau transaksi”. Oleh karna itu, kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan pembelian, dan terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi :
a) Penciptaan permintaan (Demand) Penciptaan permintaan akan produk
merupakan usaha penjualan yang harus dilakukan pertama-tama, baik melalui advartensi maupun melalui kegiatan tenaga penjual (personal salesmanship).
b) Menemukan Pembeli
Usaha mencari dan menemukan pembeli merupakan kegiatan yang dilakukan dalam penjualan, untuk memungkinkan bertemunya pembeli dan penjual bersama-sama dalam rangka terlaksananya transaksi. Uasaha ini dilakukan dengan cara mengirimkan tenaga penjualan kepada calon pembeli (prospect), atau mengirimkan katalog serta menelpon dan menemui mereka yang mungkin berminat untuk membeli.
c) Negosiasi Harga
Kegiatan negosiasi dengan pembeli dan pemindahan hak atau transaksi merupaka kegiatan pelaksanaan terjadinya penjualan.
d) Syarat-syarat Pembayaran
Pembeli maupun penjual harus menetapkan berbagai kebijakan yang merupakan aspek penting di dalam transaksi penjualan. Oleh karna itu, perlu diperhatikan adanya kebijakan yang sederhana tetapi konsisten, sehingga dapat memudahkan pengambilan keputusan dalam operasionalnya.
7. Produk
a. Pengertian Produk
Menurut Daryanto (2011 : 49) yaitu : “Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”. Dan Menurut Kotler dan Amstrong dalam Nana Herdiana Abdurrahman (2015 : 71) yaitu : “Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan pada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan”.
Selain itu menurut Kotler dalam Buchari Alma (2018 : 140) yaitu : “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen”. Sedangkan menurut W.J.Staton dalam Buchari Alma (2018 : 140) yaitu : “Produk ialah seperangkat Atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya”. b. Tingkatan Produk
Tingkatan produk menurut Daryanto (2011 : 49) mengemukakan bahwa ada 5 tingkatan produk yaitu : 1) Produk Inti
Jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen ketika membeli suatu produk. Hal ini di dasarkan pada pertanyaan : “Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli?” 2) Produk Aktual
Bagian dari produk yang meiputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merk dan pengemasan serta sifat lain yang dibangunkan untuk memberikan manfaat produk inti.
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 11
3) Produk Tambahan
Tambahan servis atau pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.
c. Klasifikasi Produk
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Nana Herdiana Abdurrahman (2015 : 73) mengklasifikasikan produk menjadi 2 yaitu :
1) Produk konsumen (consumer product) Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen terdiri atas sebagai berikut :
a) Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product)
Yaitu produk konsumen yang sering dan segara dibeli pelanggan dengan usaha perbandingan dan pembelin yang minimum.
b)Produk belanja (shopping product) Yaitu produk konsumen yang
pelanggan dalam proses pembelian dan pemulihan secara karakteristik membandingkan produk tersebut berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.
c) Produk khusus (speciality product) Yaitu Produk konsumen dengan
karakteristik unik atau identifikasi merek yang mendorong sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus.
d)Produk yang tidak dicari (unsough product)
Yaitu produk konsumen yang tidak dikenal konsumen atau mungkin dikenal konsumen, tetapi konsumen tidak pernah berpikir untuk membelinya.
2) Produk Industri (industrial product) Adalah produk yang dibeli oleh
individual dan perusahaan untuk pemrosesan lebih lama atau
digunakan dalam menjalankan bisnis. Produk industri ini terdiri atas sebagai berikut :
a)Bahan dan suku cadang mencakup bahan mentah dan bahan pertanian (tepung, kapas, ternak, buah-buahan, dan sayur-sayuran). Bahan dan suku cadang manufaktur terdiri atas bahan komponen (besi, benang, semen, dan baja) serta suku cadang komponen (ban dan cetakan). b)Barang-barang modal adalah
produk industri yang membantu produksi atau operasi pembeli, termasuk peralatan instalasi dan aksesori.
c)Persediaan dan jasa, termasuk persediaan operasi (pelumas, batubara, dan kertas), barang perbaikan dari pemeliharaan (cat dan paku), serta jasa pemeliharaan meliputi pembersihan, perbaikan, computer, dll.
Persaingan usaha dalam bisnis online shop yang semakin ketat dan yang menjadi keberhasilan suatu bisnis online shop adalah dari penjualan produk nya yang saat itu juga harus adanya pemasaran online untuk memikat konsumen dan tertarik pada produk yang ditawarkan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan yaitu pemasaran online. Pemasaran online merupakan komponen yang harus ada dalam mengenalkan suatu produk pada konsumen, pemasaran online juga dijadikan sebagai usaha memasarkan produk untuk membangun hubungan dan menarik pelanggan melalui media sosial facebook. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan secara sistematis sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
12 STIA BANTEN
Berdasarkan dari teori kerangka berfikir yang telah diurauikan di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan sebagai berikut : “Diduga pemasaran online berpengaruh secara signifikan terhadap pejualan produk.” Untuk menginterprestasikan hasil penelitian, benar atautidak nya suatu tanggapan, perumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut:
Menurut Sugiono (2014:64) merumuskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada teori yang relavan.
Menurut Singarimbun dalam iskandar (2008:56), hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrument kerja dari teori.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara dari masalah yang diteliti. Dengan demikian maka hipotesis pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis sementara yaitu di duga bahwa :
Ho : Tidak ada pengaruh antara pemasaran online terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang.
Ha : Ada pengaruh antara pemasaran online terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan gambaran dari langkah-langkah yang akan digunakan peneliti dalam menjawab rumusan masalah dari penelitian. Menurut Sugiyono (2012:1) mendefinisikan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Adapun penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan hasil wawancara yang dilakukan pada tempat penelitian dan disajikan dengan data dari wawancara yang telah dilaksanakan. Adapun metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dan asosiatif. Metode deskriptif merupakan suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Dan metode assosiatif adalah suatu penelitian yang dilakukan bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini bersumber pada data primer, yang dalam penelitian ini adalah diperoleh langsung dari lapangan, yaitu Variabel X Marketing Online · Content Creation · Content Sharing · Connecting · Commonity Building Sumber: Susan Genius, 2011:59 Variabel Y Penjualan · Memikat · Daya Tarik · Hasil Sumber: Winardi, 2010:5
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 13
penulis melakukan peninjauan langsung ke lapangan atau ketempat penelitian yang akan diteliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh menggunakan google form kepada responden dalam hal ini kepada reseller PT Orlin Indonesia distributor pandeglang. Sementara data sekunder dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dokumen penelitian, jurnal, buku, laporan omset penjualan, target penjualan, jumlah pembeli dan
reseller produk PT Orlin Indonesia
distributor pandeglang serta melakukan pencarian melalui internet yang relavan dengan penelitian ini.
Populasi dalam penelitian ini diambil berdasarkan data jumlah Reseller online PT Orlin Indonesia distributor pandeglang pada tahun 2018 sebanyak 299 orang karena Reseller online tersebut adalah pembeli tetap yang melakukan pembelian produk pada PT Orlin Indonesia Distributor Pandeglang. Dengan menggunakan rumus Slovin dengan alpha 10% maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 orang reseller. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reseller dan konsumen yang telah melakukan pembelian produk secara online pada PT Orlin Indonesia distributor pandeglang. D. Hasil Penelitian
Setelah data-data yang diperoleh di analisis, maka dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1. Hasil Analasis Deskriptif
Rata-rata jawaban serta tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan tentang pemasaran online berada pada angka 3,34 angaka ini dikategorikan kedalam penafsiran sangat baik. Hal ini menggambarkan bahwa pemasaran online di PT. ORLIN INDONESIA Disitributor Pandeglang dalam
kategori sangat baik. Skor nilai paling besar yaitu pada pernyataan No 5 yaitu “Gambar produk yang dishare dari media sosial facebook menarik” komponen yang yang menjadi pembeda bernilai 3,64 dan termasuk kategori sangat baik. Sementara untuk skor paling rendah terdapat pada pertanyaan No 14 yaitu “admin facebook Orlin Indonesia menyediakan forum Tanya jawab di fitur saran untuk bahan evaluasi” yang bernilai 3,19 dan termasuk kategori baik.
Sedangkan untuk rata-rata jawaban serta tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan tentang penjualan produk sebesar 3,31 angka ini dikategorikan kedalam penafsiran baik. Hal ini menggambarkan bahwa penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang cenderung dikatakan kedalam kategori baik. Skor nilai paling besar yaitu pada pernyataan No 3 dengan nilai 3,32 dan berada pada kategori sangat baik. Sementara untuk nilai terendar terdapat pada pertanyaan No 9 yaitu “Produk Orlin Indonesia dikenal luas oleh masyarakat” yang bernilai 3,07 dan termasuk dalam kategori baik.
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
14 STIA BANTEN
2. Hasil Analisis Kolerasi
Correlations Pemasaran Online Penjualan Produk Pemasaran Online Pearson Correlation 1 .674** Sig. (2-tailed) .000 N 75 75 Penjualan Produk Pearson Correlation .674** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 75 75 ** .
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) asil yang diperoleh untuk perhitungan
koefisien kolerasi pada pemasaran online terhadap penjualan produk menggunakan rumus kolerasi product moment diperoleh nilai sebesar 0,674
berarti varibael pengaruh pemasaran online melalui media sosial facebook terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Disitributor Pandeglang adalah Kuat.
3. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.623 1.632 3.550 .001 Pemasaran Online .387 .092 .674 8.514 .000 a. Dependent Variable: PenjualanProduk
asil dari analisis regresi linear sederhana yang diperoleh persamaan Y = 5.623 + 0.387X, artinya terdapat pengaruh yang positif antara pemasaran online dengan penjualan produk, jika pemasaran online
semakin bagus maka akan mudah melakukan penjualan produk. Jika variabel X (pemasaran online) nilainya 5.623 maka diprediksi akan meningkatkan variabel Y (penjualan produk) sebesar 0,387.
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 15
4. Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .674a .384 .349 3.480 a. Predictors: (Constant), PemasaranOnline
ilai yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan SPSS versi 17.0 untuk koefisien determinasi adalah sebesar 38,4% yang artinya menunjukan bahwa variabel pemasaran online berpengaruh 38,4%
terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang, yang sisanya sebesar 61,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti. 5. Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.623 1.632 3.550 .001 Pemasaran Online .387 .092 .674 8.514 .000 a. Dependent Variable: PenjualanProduk
ntuk hasil perhitungan uji t didapat nilai t-hitung sebesar 8,514 dengan menggunakan tingkat kepercyaan (α = 10%), diketahui t-tabel dengan nilai n = 75. Nilai hitung lebih besar dari t-tabel, sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak. Hal ini menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan dari pemasaran online terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang.
SIMPULAN
Secara umum dengan beberapa elemen pemasaran online yang meliputi
content creation, content sharing,
connecting dan community building
adalah sangat memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha online shop karena lebih efektif dan efisien untuk melakukan pemasaran secara online.
Keraguan akan pengaruh yang ditimbulkan oleh pemasaran online melalui media sosial facebook terhadap penjualan produk PT. Orlin Indonesia telah terjawab pada penelitian ini dengan hasil penilaian responden dari instrument penelitian.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan tentang penelitian
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
16 STIA BANTEN
Pengaruh Pemasaran Online Melalui Media Sosial Facebook Terhadap Penjualan Produk PT Orlin Indonesia Distributor Pandeglang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif
a. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari tanggapan responden variabel X (pemasaran online) dengan rata-rata angka penafsiran sebesar 3,34 angaka tersebut termasuk kedalam kategori sangat baik. Hal ini berarti bahwa pemasaran online termasuk dalam kategori sangat baik.
b. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari tanggapan responden pada variabel Y (penjualan produk) dengan rata-rata angka penafsiran sebesar 3,31 dan angka tersebut termasuk kedalam kategori baik. Hal ini berarti bahwa penjualan produk termasuk dalam kategori baik. 2. Berdasarkan hasil uji koefisien
determinasi dapat diketahui bahwa pemasran online berpengaruh sebesar 38,4% terhadap penjualan produk PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang dan sisanya 61,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Atinya bahwa variabel pemasaran online (X) berpengaruh rendah atau berpengaruh secara dominan terhadap penjualan produk (Y) di PT. ORLIN INDONESIA Distributor Pandeglang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Nana Herdiana, 2015, Manajemen Strategi Pemasaran, Bandung: CV Pustaka Setia.
Alma Bukhari, 2018, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa Bandung: Alfabeta cv.
Arifin Hasnul, 2009, Nongkrong Asyik di Internet Dengan Facebook. Jakarta:Buku Kita.
Arikunto Suharsimi, 2013, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta:PT. Rineka Cipta. Assauri Sofyan, 2010, Manajemen
Pemasaran cetakan ke 10. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Daryanto, 2011,Manajemen Pemasaran. Cetakan ke-1. Bandung: Satu Nusa. Gary Amstrong & Philiph Kotler, 2008,
Prinsip-prinsip pemasaran, edisi ke 1, Jakarta:Erlangga
Genelius, Susan, 2011, 30 Minute Social Media Marketing. United States : McGraw Hill
Jerry C olson & J Paul Peter, 2010, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran Edisi ke 9.
Kevin Lane Keller &Philiph Kotler, 2018, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, ISBN.
Narullah Rulli, 2017, Media Sosial Edisi 4. Bandung: Simbiosa Rekamata Media.
Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D Bandung:Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna, 2015, Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Sunyoto Danang, 2012, Dasar-dasar manajemen Pemasaran. Cetakan ke-1. Yogyakarta: CAPS.
Tjiptono Fandy, 2019, Strategi Pemasaran, Edisi – 4. Yogyakarta : CV. ndi Offset
Winardi, 2010, Pengantar Manajemen Penjualan Bandung: Citra Aditya Bakti
Sumber lain :
Fahmi, Amelia, 2014, Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Fashion Dikalangan Mahasiswa Fakultas
Jurnal Ilmiah Niagara Vol. XII No. 1, Juni 2020
STIA BANTEN 17
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau
Male Geraldine, Yunita Sandy, 2013, Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Minat Konsumen Menjadi Siswa English First Cabang Taman Mini : Universitas Indonesia.
Saputra Angga, 2010, Analisis Pengaruh Kepuasan, Kualitas dan Experiental Marketing Terhadap Word Of Mouth Situs Jejaring Sosial Facebook Pada Mahasiswa Fe
Undip Semarang.Skripsi Universitas Dipenorogo.
https://inet.detik.com/business/d- 4312399/diduga-tutup-ini-yang-
sebenarnya-terjadi-pada-mataharimall di akses pada tanggal 20/12/2018, jam 13.21
https://inet.detik.com/business/d- 3562128/pasar-glodok-tutup- asosiasi-e-commerce-tuntutan-pasar diakses pada tanggal 20/12/2018 , jam 14.05