DAFTAR PUSTAKA
Alexander, M. Corrigan, A. Gorski, L. Hankins, J. & Perruca, R. (2010). Infusion
Nursing Society, Infusion Nursing: An evidence Based Approach. Third
Edition. St. Louis: Dauders Elsevier.
Andares. (2009). Analisa Hubungan Karakteristik Perawat dan Tingkat Kepatuhan Perawat dalam Melaksanakan Protap Pemasangan Infus di
Rumah Sakit Badrul Aini Medan. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara Medan.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Brunner & Suddart. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2. (Ahli bahasa Rini, M.A). Jakarta: EGC.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2002). Guidelines for the
Prevention of Intravascular Catheter Related
Infections
Dahlan, S. (2008). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika.
Darmawan, I. (2008). Flebitis, apa penyebabnya dan bagaimana cara
mengatasinya. Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Davey, P. (2005). Medicine at a Glance. Jakarta: Airlangga.
Departemen Kesehatan RI. (2004). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. (2008).Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.
Ducel, G.Fabry, J. Nicolle, L. (2002). Pervention of Hospital-Acquired Infections,
Practical Guide: Epidemiology of Nosocomial Infections. Available from:
2016.
Hafizurrachman, H. Trisnantoro, L. dan Bachtiar, A. (2012). Kebijakan Keperawatan Berbasis Kinerja di RSU Tangerang.Jurnal Manajemen
Pelayanan Kesehatan, 15 (1) : 12-19.
Hamton, S. (2008). IV Therapy. Journal of Community Nursing, 22 (6), 20-22.
Handoko, T. H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Hankins, J. Lonway, R. A. W. Hedrick, C & Perdue, M. B. (2001). The infusion
nurse society: Infusion therapyin clinical practice. 2nd. Philadelphia: W. B.
Saunders Co.
Hasibuan, M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayati, N. (2012). Gambaran Pelaksanaan Prosedur Perawatan Infus dan
Kejadian Flebitis di RSUD Kajen Kaabupaten Pekalongan.
Hinlay. (2006). Terapi Intravena pada Pasien di Rumah Sakit. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ignatavicius, D. D & Workman, M. L. (2010). Medical-Surgical Nursing, Patient
Centered Collaborative Care. 6th Edition. St. Louis: Saunders Elsevier Inc.
Infusion Nurses Society. (2006). Infusion Nursing Standards of Practice. The Journal of Infusion Nursing.
Irawati, N. (2014). Gambaran Pelaksanaan Pemasangan Infus yang tidak sesuai SOP terhadap Kejadian Flebitis di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
Kabupaten Wonogiri. Skripsi. Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Isgiyanto, A. (2009). Teknik Pengambilan Sampel pada Penelitian non
Eksperimental. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Kemenkes. (2013). Tindakan Pencucian Tangan.
5 Oktober 2016.
Kohno, E,. et al. (2009). Effects of corticostreroids on phlebitis induced by Intravenous infusion of antineoplastic agents in rabbits. International journal of medical.
Kozier, B. Erb. G. Berman, A & Snyder, S. J. (2000). Fundamentals of Nursing:
Macklin, D. (2003). Phlebitis, a painful complication of peripheral IV catheterization that may be prevented. American journal of nursing.
Mankunegara. (2006). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.
Maria, I. Kurnia, E. (2012). Kepatuhan Perawat dalam Melaksanakan Standar Prosedur Operasional Pemasangan Infus terhadap Flebitis.
Jurnal Stikes, Volume 5, No 1. Di
akses tanggal 29 September 2016.
Martin, S. (2004). Intravenous Therapy. Panitia Medik Pengendalian Infeksi RSUD Dr. Soetomo. FK UNAIR. Surabaya: 17-21.
Martinho, RFS,. & Rodrigues, A.B. (2008). Occurrence of phlebitis on
intravenious Amiodarione. Einstein.
Mutiana, M. (2014). Kepatuhan Perawat dalam Melaksanakan Standar Prosedur Operasional Pemasangan Infus di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Gombong. Yogyakarta. Jurnal, Volume 14, No 1: 51-62. Di akses tanggal
29 September 2016.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: P.T. Rineka Cipta.
Nurhadi, S. Sari, A. D. (2012). Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang
Rawat Intensif. Banjarmasin: RSUD Ulin.
Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Parningsih, S. H. (2008). Gambaran Kewaspadaan Universal di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan, vol 1.
Pasaribu, M. (2008). Analisa Pelaksanaan Standart Operasional Prosedur Pemasangan Infus terhadap Kejadian Flebitis di ruang rawat inap RS Haji
Medan. Tesis Program Magister Kesehatan Universitas Sumatera Utara
Medan. Di akses tanggal 3 Oktober 2016.
Potter P. A & Perry A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep,
proses, dan praktik. Edisi 4 Volume 1 dan 2. Alih bahasa, Yasmin Asih, et
al. Jakarta: EGC.
Priharjo, R. (2008). Teknik Dasar Pemberian Obat bagi Perawat. Jakarta: EGC.
Rosyidi, K. Wulandari N. D. (2013). Prosedur Praktik Keperawatan. Jakarta: TIM.
Royal Colage of Nursing. (2010). Standards for infusion therapy. London : Royal
Colage of Nursing.
Rulis, Ayu, S. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam Pelaksanaan Pemasangan Kateter Uretra di Ruang Rawat
Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul. Skripsi. UNRIYO.
Saputra, L. (2013). Panduan Praktik Keperawatn Klinis. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.
Schaffer, S. D.Garzon, L. S. Heroux, D. L. & Korniewicz, D. M. (2000).
Pencegahan Infeksi dan Praktik yang Aman. Jakarta: EGC.
Schmid, M. W. (2007). Preventing Intravenous Catheter Associated Infections. www.infectioncontroltoday.com.
Septiari, B. B. (2012). Infeksi Nosokomial. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sharon, W, & Ada, L. P. (2007). Principles and Practice of Intravenous Therapy,
Edisi 8. Lippincott Wiliams & Wilkins.
Simamora, R. H. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C & Barre, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 8 Volume 1. Jakarta: EGC.
SPO RSUD dr. R.M DjoelhamBinjai. (2008). Standar Operasional Prosedur
Pemasangan Infus. Binjai.
Stokowski, G,. et all. (2009). The use of ultrasound to improve practice and
reduce complication rates in peripherally inserted central catheter
insertions: final repot of investigation. Journal of infusion nursing.
Sukartik. (2009). Kejadian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Sumatera Utara.
Oktober 2016
Sulistyowati, G. (2014). Hubungan Kepatuhan Perawat dalam melaksanakan
SOP Pemasangan Infus dengan Kejadian Phlebitis di Rumah Sakit Islam
Tietjen, L. Bossemeyer, D & Mcintosh. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi
untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiryohardjo.
Wardhana, R. (2013). Hubungan Karakteristik Perawat dengan Penerapan
Prinsip Enam Benar dalam Pemberian Obat di ruang rawat inap RSUD Dr.
H. Soewondo Kendal. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
WHO. (2005). Prevention of Hospital-Acquired Infections a Practical Guide 2nd
Edition. Departement of Communicable Disease, Surveilance and Response.
(http:www.who.int/research/en/emc). Di akses tanggal 30 September 2016.
Widigdo, D. A. M. (2003). Evaluating Nurses Knowledge of Assesment of
Phlebitis in Patients with Peripheral Intravenous Therapy. Thesis Master