• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pragmatik Terhadap Novel “100 Kai Naku Koto” Karya Nakamura Kou Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pragmatik Terhadap Novel “100 Kai Naku Koto” Karya Nakamura Kou Chapter III IV"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS PRAGMATIK TERHADAP NOVEL 100 KAI NAKU

KOTO KARYA NAKAMURA KOU

3.1

Sinopsis Cerita Novel “100 Kai Naku Koto”

100 Kai Naku Koto bercerita tentang seorang laki-laki Jepang bernama

Fujii yang mengalami berbagai peristiwa menyedihkan dalam hidupnya.Dimulai

dari anjing peliharaan kesayangannya yang sedang sekarat. Fujii mendengar kabar

tentang kondisi anjingnya tersebut lewat telepon dari ibunya. Sejak bekerja, Fujii

yang tinggal di luar kota memang belum pernah pulang kampung. Mendengar

kabar itu, Fujii terbayang sosok anjingnya yang blasteran dengan bulu panjang

berwarna cokelat.Ia mengingat kembali setahun yang lalu pertama kali terjadi

perubahan pada tubuh anjingnya. Pada suatu hari, muncul penyakit endema yaitu

pengumpulan cairan di bawah kulit pada tubuh anjingnya itu.Anjingnya terpaksa

dirawat di rumah sakit, berhari- hari keadaannya tidak kunjung berubah.Anjing itu

terbaring dengan mata tertutup dan tersambung selang infus.Hingga pada akhirnya

di hari Rabu pagi akhirnya anjing tersebut membuka matanya, dan menggerakkan

ekornya. Sejak hari itu keadaannya membaik hingga akhirnya ia pulih dan endema

(2)

Kemudian satu tahun berikutnya setelah anjing itu sembuh, Fujii diberi

kabar bahwa anjingnya sudah tidak bisa bangkit dan sedang sekarat.Fujii

mengingat kembali hari-hari yang dilaluinya bersama anjingnya tersebut.Ia pun

bertanya pada ibunya apakah anjingnya itu masih bisa bertahan sampai akhir

minggu, ibunya tidak bisa memastikan. Tidak ada yan tahu sampai kapan anjing

itu bertahan. Fujii pun berjanji akan pulang empat hari lagi dan menandainya di

kalender.

Anjing itu ditemukan Fujii di parkiran perpustakaan saat musim semi.Ia

menamai anjing itu Book karena menemukannya di perpustakaan. Sejak saat itu ia

merawat Book dengan sungguh-sungguh. Fujii sering membawanya jalan-jalan di

pinggiran sungai dengan sepeda motornya.Hingga akhirnya Fujii diterima di

universitas dan berpisah dengan Book.

Kekasih Fujii meneleponnya dan menyarankan agar Fujii pulang dengan

sepeda motor.Fujii memang sudah banyak cerita tentang Book pada kekasihnya

yaitu Yoshimi.Ia juga bercerita tentang Book yang dipungutnya dan dibawa

pulang dengan sepeda motor. Book sangat menyukai bunyi sepeda motor Fujii

hingga suatu masa saat dia kuliah dan pulang pertama kali, Book kegirangan,

melompat dan terkencing-kencing saking senangnya mendengar bunyi dari sepeda

motor itu. Hanya saja sepeda motor tersebut sudah lama tidak dipakai oleh Fujii

dan sudah tidak bisa hidup lagi. Yoshimi memberi dukungan pada Fujii untuk

memperbaiki sepeda motor tersebut.Ia bersedia untuk membantu Fujii

(3)

Kemudian Fujii pun mulai memperbaiki sepeda motornya yang sudah

empat tahun berada di parkiran.Ia sempat menimbang-nimbang untuk

membuangnya saat surat setoran pajak kepemilikan datang namun akhirnya tidak

jadi dan ia membayar pajaknya. Fujii memperbaiki motor itu dengan

sungguh-sungguh, ia membeli sparepart baru dan memperbaiki satu persatu dari mesinnya,

karburatornya, dan mengisi bensinnya. Ia mendapat bantuan dari Kato-san yaitu

petugas pom bensin.

Walau ia dengan berusaha keras memperbaiki motornya, ia juga tidak

melupakan tanggung jawab pada pekerjaannya. Ia berangkat kerja lebih awal,

setelah jam bekerja selesai ia pergi ke ruang percobaan untuk meminta cairan

pelarut yang akan digunakannya untuk karburator motornya pada Ishiyama-san.

Sesampainya di apartemen ia langsung mengerjakan perbaikan karburatornya

dibantu oleh Yoshimi. Saat sedang memperbaiki motornya Fujii mendapat telepon

lagi dari ibunya yang mengabarkan bahwa Book membaik namun setelah itu

kondisinya memburuk lagi dan ia tidak pernah membuka matanya lagi. Fujii tetap

meneruskan memperbaiki karburator motornya bersama Yoshimi hingga tiba-tiba

Fujii mengajak Yoshimi untuk menikah.Ajakan itu tidak dijawab ya atau tidak

oleh Yoshimi, hanya saja mereka sepakat untuk mengingat tanggal pada hari itu,

tanggal 11 Juni.Hubungan mereka berdua memang unik.

Akhirnya setelah berjuang keras yang dilakukan untuk memperbaiki,

motor Fujii hidup kembali.Ia pun pulang ke kampung halamannya di Akasaka

untuk melihat Book. Sesampainya di kampung, Book terlihat lemah, ia hanya

(4)

memberi sedikit respon. Setelah bercerita dengan ibunya tentang keadaan Book,

kemudiania mengambil foto Book yang dijanjikannya pada Yoshimi lalu pulang

kembali ke Tokyo.

Setelah itu Fujii dan Yoshimi memutuskan untuk mencoba menjalani

kehidupan bersama selama setahun seakan-akan telah menikah.Mereka

menyebutnya sebagai latihan pernikahan.Mereka mulai merencanakan berbagai

hal bersama mulai dari tabungan, peliharaan, fasilitas tempat tinggal dan

sebagainya.Hubungan Fujii dan Yoshimi dimulai sejak perkenalan bersama

teman-teman mereka. Mereka berdua memang unik, dari obrolan singkat mereka

tidak malu untuk menunjukkan ketertarikan satu sama lain dan berani untuk

memutuskan berpacaran pada perkenalan yang baru beberapa kali.

Akhirnya pada tanggal 7 Juli mereka memulai latihan pernikahan yang

dijanjikan. Latihan itu dimulai dengan melakukan rice shower dan makan kue.

Mereka berjanji pada diri masing-masing dengan mengucapkan janji untuk setia

hingga maut memisahkan.Hari-hari mereka lalui dengan berbagai

perencanaan.Mereka menyatukan kepribadian yang berbeda tanpa ada

keributan.Mereka juga melakukan intropeksi terhadap diri masing-masing untuk

memperbaiki keadaan.Mereka berdua menjalani kehidupan latihan pernikahan itu

dengan bahagia.

Hingga pada suatu hari Yoshimi didiagnosa menderita penyakit kanker

indung telur yang semakin hari semakin parah. Awalnya Yoshimi merasa hanya

flu biasa namun lama kelamaan sakitnya tidak kunjung sembuh dan ia harus

(5)

mengetahui ia mengidap sakit kanker tersebut. Yoshimi sangat tegar dan tenang

dalam menghadapi penyakitnya.Ia tidak ingin membuat orang-orang yang

disayanginya sedih. Fujii tetap berusaha untuk selalu ada di sampingnya, memberi

dukungan dan semangat agar Yoshimi sembuh. Hingga Fujii mengorbankan

tenaga, waktu dan lain-lain untuk tetap menjenguk Yoshimi. Ia terus menjaga

Yoshimi, dan menawarkan pijatan atau apapun yang bisa dilakukannya untuk

Yoshimi. Meskipun begitu Fujii juga tetap tidak melupakan tanggung jawabnya

untuk bekerja.

Semakin hari kondisi Yoshimi semakin memburuk. Berbagai pengobatan

yang menyakitkan telah dijalaninya. Mulai dari melakukan pengobatan kimia dan

operasi, namun kondisinya semakin buruk. Ia kehilangan berat badan dan

rambutnya pun rontok. Di saat yang bersamaan Fujii juga sedang mengalami

tekanan di tempatnya bekerja. Fujii merasa frustasi karena beban kerja semakin

berat, ia juga memikirkan keadaan Yoshimi. Setiap hari Fujii menyudahi

pekerjaan sesuai jadwal lalu pergi ke rumah sakit untuk menjaga Yoshimi.

Kesetiaan dan kepeduliaannya untuk Yoshimi sangat patut untuk dicontoh.

Begitupula dengan ketegaran dan semangat Yoshimi untuk sembuh. Ia tidak

pernah mengeluh betapapun sakit yang dirasakannya. Hingga akhirnya Yoshimi

meninggal dalam penjagaan Fujiii dan orangtuanya.

Sejak kematian Yoshimi, Fujii merasa terpuruk dan depresi hingga

beberapa musim berganti. Ia menghabiskan waktunya untuk menangis dan minum

sake. Namun akhirnya sejak dua tahun kematian Yoshimi, Fujii berusaha bangkit

(6)

dalam kardus hingga apartemennya terasa seperti pertama kali saat Yoshimi

belum tinggal bersama Fujii. Ia berusaha menjalani kehidupannya dengan

lembaran baru tanpa Yoshimi.

Suatu pagi tiba-tiba Fujii mendapat telepon dari kampung halamannya

yang mengabarkan bahwa anjingnya yaitu Book telah mati. Sudah terhitung tiga

tahun Book bertahan setelah Fujii menjenguknya. Fujii langsung pulang ke

kampung halamannya dan mengubur Book di pinggiran sungai tempat mereka

biasa jalan-jalan sore. Setelah ia ditinggal oleh kekasihnya lalu ditinggal oleh

anjing kesayangannya untuk selamanya. Ia telah berusaha mengikhlaskan

peristiwa-peristiwa menyedihkan tersebut.

3.2 Nilai-nilai Pragmatik Yang Terdapat Dalam Novel 100 Kai Naku Koto

Karya Nakamura Kou

Novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou merupakan novel yang

di dalamnya terdapat nilai-nilai pragmatik yang bersifat mendidik sehingga dapat

dijadikan cerminan yang baik bagi pembaca. Nilai-nilai tersebut antara lain ;nilai

kasih sayang, kepedulian,optimis, tegar dan ikhlas, tanggung jawab, toleransi dan

kesetiaan. Pengungkapan nilai-nilai pragmatik dalam novel “100 Kai Naku Koto”

karya Nakamura Kou akan dianalisis melalui cuplikan teks sebagai berikut:

(7)

Cuplikan 1 : (Halaman 13-14)

Di dalamnya ada anjing.

Kecil. Sampai-sampai bisa digenggam. Kenapa bisa sekecil ini? Setelah

kuperhatikan sekali lagi, barulah aku sadar bahwa itu adalah anak anjing yang

baru lahir.

Aku masuk di antara ketiga anak itu, dan berjongkok. Setelah melihat

lebih dekat, ternyata badan anjing anjing itu terlihat sedikit gemetaran. Getaran

kecil yang timbul karena tidak ada kekuatan dan rasa tidak aman yang hanya

dialami oleh makhluk hidup yang baru lahir.

Kuangkat dia dengan memeluk, layaknya menyelimutinya, terasa lembap

dan hangat. Bagai mengalihkan pandangan, anak anjing itupun melihat ke

bawah. Anak-anak SD tadi menatapku dengan rasa penasaran.

Analisis :

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii menemukan anak

anjing yang masih sangat kecil yang saat itu dikerumuni oleh beberapa anak SD.

Anak anjing itu terlihat lemah dengan tubuh yang gemetaran. Fujii pun tergerak

untuk langsung mengangkat anjing tersebut, lalu memeluknya seolah-olah sedang

menyelimutinya untuk memberikan rasa nyaman dan kehangatan. Hal itu

menunjukkan bentuk kasih sayang yang tulus yang diberikan Fuji pada anjing

(8)

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah memberikan kasih

sayang yang tulus tidak memerlukan rasa ragu.Kasih sayang tidak hanya ditujukan

pada sesama manusia saja namun juga kepada hewan.

Cuplikan 2: (Halaman 20)

Book adalah anjing yang sering tidur.

Tempat kesukaannya adalah di sebelah jam weker, siang dan malam dia tidur di

situ. Akibatnya, aku tidak lagi bisa menggunakan weker itu (kalau benda yang

amat disukainya, di tempat dia biasa bersandar, tiba-tiba mengeluarkan bunyi

“kriiiiiiiing”, dia pasti akan terkejut, kan?). akhirnya, untuk membangunkan

tidurku setiap pagi, aku menggunakan timer di mesin radio kaset. Setiap pagi, aku

dan Book terbangun dengan percakapan bahasa Inggris di radio.

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa anjing peliharaan yang

dipungut Fujii bernama Book, yang sering tidur dan sangat suka bersandar di

dekat jam weker yang biasa digunakan Fujii untuk membangunkannya pada pagi

hari. Fujii harus merelakan jam weker itu untuk Book karena itu tempat

kesukaannya dan ia menggunakan timer di radio kaset sebagai pengganti jam

wekernya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Fujii memberikan kasih sayang

dengan merelakan barang yang biasa digunakannya sehari-hari untuk Book. Ia

(9)

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah kasih sayang yang

tulus dapat diperlihatkan dengan hal yang sederhana, contohnya merelakan yang

kita miliki agar yang kita sayangi merasa nyaman.

Cuplikan 3: (Halaman 211)

Setiap hari aku menyudahi pekerjaanku sesuai jadwal, lalu pergi ke

rumah sakit.

Dia jadi tidak bisa terlalu membuka mulutnya. Walaupun diajak

berbicara, dia hanya melakukan respon sederhana.

Ketika aku bertanya „mau makan apel?‟, dia menggelengkan kepalanya.

Ketika aku memijat kakinya, dengan suara kecil, dia mengucapkan terima kasih.

Namun, sebanyak apa pun kupijat, bengkak di kakinya tidak bisa hilang

Analisis :

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii setiap hari setelah

pulang kerja selalu menjenguk kekasihnya di rumah sakit. Kondisi kekasihnya

sudah sulit untuk membuka mulut dan hanya bisa memberi respon sederhana

dengan menggeleng ataupun mengucapkan kata terima kasih dengan suara kecil

saat ditawari makanan. Fujii mencoba untuk melakukan sesuatu yang dapat

mengurangi sakit yang dirasakan oleh kekasihnya,seperti memijat kaki kekasihnya

yang sudah membengkak. Namun sebanyak apapun Fujii memijat bengkak pada

(10)

diberikan Fujii dalam bentuk perhatian pada kekasihnya seperti menjenguk,

memijat, ataupun menawarkan makanan. Ia akan berusaha melakukan apapun

agar kekasihnya dapat sembuh kembali.

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah selalu berusaha

untuk melakukan apapun demi orang yang disayangi dengan memberikan

perhatian dan dukungan tidak hanya pada saat senang namun juga pada saat sedih

atau sakit.Walau apapun hasil yang didapat, tetap berusaha melakukan yang

terbaik untuk orang yang kita sayang.

3.2.2 Kepedulian

Cuplikan 1: (Halaman 19)

Aku kembali ke rumah, lalu kulepaskan Book di kamar lantai dua.Aku

memberi dia makanan anjing yang telah kubeli sebelumnya dan juga air.

Anjing itupun meminum air, terlihat seakan-akan dia menerima semua

takdirnya: dipisahkan dari induknya, dibuang dengan dimasukkan ke kotak Ito

wakame, dipungut olehku, lalu diberi nama Book. Dia terlihat seperti telah

menerima semuanya.Memang hanya tebakan asal, tetapi seperti itulah yang

kulihat.

(11)

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii setelah pulang ke

rumah lalu memberikan makan dan minum yang telah dibelinya untuk Book.Ia

terus memperhatikan keadaan Book yang sedang minum. Fujii beranggapan

bahwa Book terlihat seperti sudah menerima semua takdirnya, dibuang, dipungut

dan diberi nama oleh Fujii, ia merasa Book telah menerima semua itu. Hal itu

menunjukkan kepedulian Fujii pada Book sangat besar.Ia bisa saja tidak

mempedulikan nasib Book, namun tidak dilakukannya. Fujii memberi makanan

dan minuman yang dibutuhkan Book sebagai bentuk rasa kepedulian.

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah rasa kepedulian

bukan hanya harus diaplikasikan kepada sesama manusia saja, tapi juga kepada

semua makhluk di dunia ini.Seperti halnya Fujii kepada Book, walaupun Book

adalah hewan tetapi Fujii tetap peduli kepadanya dan merawatnya.

3.2.3 Optimis

Cuplikan 1: (Halaman 48)

Hahh, hari yang panjang, pikirku.Lengan dan bahuku terasa sakit. Sambil

memikirkan judul satu hari untuk hari ini, aku dan sepeda motor terus maju

menelusuri malam.

Tunggu saja Book. Sepeda motor ini akan normal lagi. Dari susu menjadi

(12)

dengan Guru Karburator.Aku bersyukur telah berjumpa denganmu.Sejak mentari

pagi hingga rembulan malam.

Besok, mari membongkar karburator lagi, pikirku. Besok lusa, pacarku

juga akan datang.

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa dari pagi hingga malam,

Fujii meluangkan waktunya untuk berusaha memperbaiki sepeda motornya yang

rusak dengan bantuan orang yang menurutnya ahli dalam masalah karburator

karena memang sepeda motor tersebut mempunyai masalah pada karburatornya.

Itu semua dilakukannya hanya untuk Book. Walau ia berkorban tenaga dan waktu

namun itu tidak masalah baginya, ia tetap yakin sepeda motor itu akan kembali

berfungsi dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii adalah orang yang

optimis dengan merasa yakin dan terus semangat untuk memperbaiki sepeda

motornya hingga normal kembali.

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah kita harus tetap

optimis terhadap hal yang sedang kita usahakan.Sebuah keberhasilan

(13)

Cuplikan 2: (Halaman 185)

Kami masih berpegangan tangan sambil terus memandangi uap yang naik

dari mesin penambah kelembapan udara itu.Setelah naik sekitar 15 cm, uap itu

menyebar dan tidak terlihat lagi, bercampur dengan udara di dalam kamar.

“Aku pasti akan kembali dengan selamat,” katanya.

Aku menggenggam erat tangannya, lalu menutup mataku. Pacarku ini

benar-benar hebat…

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa kekasih Fujii yang sedang

sakit memiliki keyakinan yang kuat untuk sembuh dengan mengatakan ia akan

kembali dengan selamat. Hal tersebut membuat Fujii merasa kagum dan

menganggap Yoshimi adalah wanita hebat dan kuat.Hal itu menunjukkan bahwa

kekasih Fujii merupakan sosok yang optimis dengan keyakinannya untuk sembuh

dari penyakit yang dideritanya.

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah seberat apapun

cobaan atau masalah yang kita hadapi, kita harus optimis bahwa kita bisa

melaluinya dan menyelesaikannya.

3.2.4 Tegar dan Ikhlas

(14)

Hari berikutnya juga sama.

Aku tidak akan menangis untuknya, itulah keputusanku. Aku memang

sudah mengambil keputusan. Tetapi, memangnya ada apa dengan hal itu? Karena

sudah mengambil keputusan, lalu kenapa?Pada akhirnya, bagaimanapun aku

berusaha untuk tetap kuat, bagaimanapun aku berusaha untuk menjadi baik, hal

itu sudah tidak ada hubungannya lagi. Logika yang bagaimanapun, teori secara

umum mana pun, kata-kata seperti apa pun, tidak ada gunanya lagi sama sekali.

Seseorang yang meninggal benar-benar meninggal secara sempurna.

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii telah mengambil

keputusan dalam hidupnya untuk tidak menangis lagi atas kematian kekasihnya.Ia

menyadari sudah tidak adalagi yang perlu dipertanyakan, karena jika seseorang

sudah meninggal, artinya ia memang sudah meninggalkan dunia ini selamanya

dan tidak akan pernah kembali lagi. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii adalah

sosok yang tegar dengan berusaha mengikhlaskan kematian Yoshimi yang

menjadi pukulan berat dalam hidupnya.Ia menyadari sudah tidak ada gunanya

untuk terpuruk dan harus bangkit karena ia masih memiliki kehidupan yang akan

terus berlanjut.

Nilai yang tedapat dalam cuplikan teks di atas adalah sebuah kematian

memang sudah mutlak adanya, namun kita harus tetap tegar dan ikhlas

(15)

kesedihan dan harus berani memutuskan untuk menjalani kehidupan ke depannya

setelah ditinggalkan.

3.2.5 Tanggung Jawab

Cuplikan 1: (Halaman 21)

Musim panas pun tiba. Sebagai ganti jalan pagi, aku mengajak Book

untuk menyusuri jalan di tepi sungai.

Sebelum matahari terbenam, aku keluar, lalu menghidupkan mesin sepeda

motorku. Kuangkat Book, dan kuletakkan di dada, kutempelkan dengan lekat,

hanya wajahnya saja yang keluar. Padahal masih beberapa bulan, tetapi Book

sudah terasa jauh lebih berat dibanding waktu pertama kali kupungut.

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii mengajak Book

jalan-jalan di dekat sungai.Ia memperlakukan Book dengan penuh kasih sayang seperti

mengangkat dan meletakkan Book di dadanya saat naik sepeda motor. Dengan

posisi seperti itu Fujii menyadari bahwa berat badan Book sudah bertambah berat

dibanding pertama kali saat ia pungut. Dengan pertambahan berat badan Book itu

sudah menunjukkan bahwa Fujii adalah pemilik yang bertanggung jawab karena

sudah pasti ia merawat Book dengan baik maka berat badan Book pun jadi

bertambah. Dan merawat dengan baik itu merupakan suatu bentuk tanggung

(16)

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah bila sudah berani

mengambil keputusan untuk memelihara hewan maka rawat sebaik-baiknya

sebagai bentuk tanggung jawab terhadap hewan tersebut.

Cuplikan 2: (Halaman 161)

Pertemuan presentasi gambar berakhir dengan lancar.

Di akhir pekan, aku mencatat tanggal dan nomor urut prioritas pada

tugas yang kuterima, lalu aku bersiap-siap untuk pulang.Dengan hari ini, bulan

Maret pun berakhir.

Aku naik kereta, lalu turun; berjalan melewati kantor agen property, toko

bunga dan kantor pos. Tokoh buah, bank, kafe, dan sudut toko roti. Apakah hari

semakin panjang? Di jalan masih terjatuh cahaya yang samar.

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii setelah presentasi soal

pekerjaannya, ia menulis dan mengurutkan prioritas tugas yang diterimanya pada

akhir pekan. Setelah semua beres, barulah ia pulang dengan kereta yang biasa

dinaikinya dan berjalan melewati tempat-tempat yang memang sudah biasa ia

lewati. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii merupakan sosok yang bertanggung

jawab karena setelah ia memastikan semua urusan pekerjaannya beres dan diberi

(17)

Nilai pragmatik yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah tanggung

jawab atas suatu pekerjaan yang telah dibebankan kepada kita harus diselesaikan

terlebih dahulu, Untuk mempermudahnya dapat dilakukan dengan mengurutkan

prioritas atas tugas-tugas yang diberikan kepada kita.

Cuplikan 3: (Halaman 190-191)

Sepertinya, akan menjadi kehidupan opname di rumah sakit untuk waktu

cukup lama. Sebisa mungkin, aku akan berada di sampingnya untuk menjadi

teman bicaranya, pikirku dengan yakin. Untuk itu, aku perlu melanjutkan

pekerjaan dengan tepat.

Karena waktu kunjungan ke rumah sakit hanya sampai pukul sembilan

malam, jika aku menyudahi pekerjaankku sesuai jadwal waktu kerja, aku bisa

bersamanya selama dua jam lebih.Jika aku membuat jadwal dalam seminggu dua

kali pulang sesuai waktunya, ditambah hari Sabtu dan Minggu, maka aku bisa

pergi ke rumah sakit empat hari dalam seminggu.Di hari aku tidak pergi ke

rumah sakit, aku lembur untuk melanjutkan pekerjaan sebanyak-banyaknya.Akan

kubawa pulang pekerjaan yang bisa kulakukan di rumah atau di dalam kereta.Hal

itu dilakukan untuk jangka panjang, sesuai rencana dan dalam aturan yang

benar.

Di tempat kerja yang kosong itu, aku membuat gambar perancangan

sendirian. Di tempat kerja, pokoknya harus fokus pada hal-hal yang ada di depan

(18)

Analisis:

Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa kekasih Fujii menjalani masa

opname di rumah sakit untuk waktu yang cukup lama. Dan Fujii telah memikirkan

untuk selalu berada di sisi kekasihnya tersebut maka ia memperhitungkan

pembagian waktu antara jadwal pekerjaannya dengan jadwal menjenguk Yoshimi

di rumah sakit. Ia berusaha untuk fokus pada apa yang sedang ada di depan

matanya dulu yaitu pekerjaannya tanpa melupakan keadaan kekasihnya yang

sedang sakit. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii memiliki sikap tanggung jawab

yang besar pada pekerjaannya, walaupun ia juga sangat ingin selalu berada di

samping kekasihnya ia tetap tidak melupakan pekerjaannya. Sifat tanggung jawab

pada pekerjaan ini selayaknya orang Jepang pada umumnya yang menomor

satukan pekerjaan. Namun Fujii mampu membagi waktunya secara teratur agar

pekerjaannya tidak terganggu dan di saat bersamaan juga ia dapat mendampingi

Yoshimi di rumah sakit.

Nilai yang terdapat di dalam cuplikan teks di atas adalah dalam situasi

apapun kita tidak boleh melupakan tanggung jawab terhadap tugas atau

kewajiban selagi bukan keadaan yang sangat mendesak. Kita harus dapat

mengatur atau mengorganisir waktu agar semua tanggung jawab itu terlaksana

dengan baik.

Cuplikan 4: (Halaman 201)

(19)

Untuk menghadapi kegagalan pada tahap awal, aku berlari ke sana

kemari dalam pabrik.

Walaupun sudah ditanggulangi, dan ditanggulangi lagi, tetap saja terjadi

kesalahan, bukan waktu yang tepat untuk bolak-balik ke rumah sakit.

Ketika lini produksinya berakhir, aku kembali ke ruang CAD, lalu

menggambar koreksi gambar perencanaan. Hampir setiap hari aku menginap di

kantor. Pokoknya secepatnya setelah berhasil membuat produksi stabil, aku harus

kembali ke rumah sakit.Karena kelelahan dan kurang tidur, sumbu dalam

kepalaku seakan ditarik dan terasa berat.

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa dipabrik tempat Fujii

bekerja sudah memulai produksi baru.Meskipun pada tahap awal, sempat terjadi

kegagalan produksi. Fujiiberusaha keras menanggulangi kegagalan tersebut, ia

mencoba memperbaikinya berulang kali hingga ia merasa bahwa saat itu bukan

waktu yang baik untuk bolak balik ke rumah sakit untuk menjenguk kekasihnya.

Ada tanggung jawab besar yang harus ia jalani, ia bertekad kuat dan berusaha

keras agar produksi stabil kembali di tempatnya bekerja agar ia bisa kembali

menjenguk kekasihnya. Walaupun ia harus lembur dan kelelahan namun tetap

dijalankannya agar pekerjaannya selesai dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa

Fujii sosok yang sangat bertanggung jawab.Iamerasa harus menjalani konsekuensi

pekerjaannya dan mengesampingkan dahulu kunjungan ke rumah sakit sampai

(20)

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah apapun konsekuensi

dari suatu kegagalan yang ada di depan kita, harus kita dihadapi dengan berani

sebagai bentuk tanggung jawab. Kita tidak boleh lari dari tanggung jawab walau

harus ada yang kita korbankan, misalnya waktu bersama orang terkasih.

3.2.6 Toleransi

Cuplikan 1: (Halaman 113)

Pagi.

Sarapan pagi dilakukan masing-masing ala kadarnya.Tidak selalu harus

memakan sesuatu; aku hanya minum kopi, dan dia minum susu.

Aku terkejut ternyata ada orang yang minum susu sejak pagi hari. Tentang

selalu menyediakan stok susu di kulkas itu sendiri merupakan hal baru bagiku.

Sama halnya denganku, baginya juga merupakan hal baru mencium aroma kopi

di pagi hari.

Akhirnya, tidak penting dari mana asalnya, keduanya bercampur menjadi

kopi susu. Begitu dicoba minum, dibanding kopi maupun susu, kopi susu jauh

lebih enak. Setiap pagi, hampir dipastikan selalu ada kopi susu.

Analisis:

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii menyukai kopi dan

(21)

mereka berbeda dan merupakan hal baru bagi diri mereka masing-masing, mereka

mampu membaurnya menjadi satu menciptakan rasa baru yang jauh lebih enak

menurut mereka yaitu kopi susu. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii dan

kekasihnya memiliki sikap toleransi pada satu sama lain. Mereka berusaha

menerima perbedaan terhadap apa yang mereka sukai dan mereka saling

menghargai itu.

Nilai yang terdapat dalam teks di atas adalah sikap toleransi dan saling

menghargai membawa rasa yang lebih indah.Semua orang di dunia ini pasti

memiliki perbedaan namun tak lantas itu menjadikan sebuah perpecahan dalam

hubungan. Saling menerima perbedaan masing-masing akan menjadikan sesuatu

yang lebih indah.

3.2.7 Kesetiaan

Cuplikan 1: (Halaman 198)

Di saat pemberian obat pada tahap tiga dimulai, hampir seluruh

rambutnya sudah rontok.

Dia mengenakan pakaian training berlambangkan payung, memakai topi

kupluk, berjuang melawan muntah dan rasa sakit, serta tangan dan kaki yang

kebas.

Tanpa belas kasihan, efek sampingnya setiap hari semakin bertambah

(22)

Hasil tes akhirnya memberikan angka-angka yang positif.Dia bilang:

sel-sel tubuhku saja sedang berjuang keras, jadi aku harus bertahan juga, kan? Aku

dan kedua orangtuanya hanya bisa memberinya semangat dan berada di sisinya.

Hanya itu: berada di sisinya.

Analisis :

Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa kekasih Fujii sedang berjuang

untuk bertahan dengan segala kesakitan yang dirasakannya dari pengobatan yang

dijalani.Efek samping pengobatannya sangat kuat, hingga hampir seluruh

rambutnya telah rontok karena pengobatan tersebut.Kekasih Fujii berusaha kuat

dan bertahan atas dukungan orang-orang di sekitarnya. Fujii pun berusaha untuk

selalu berada disisi kekasihnya dengan terus memberi semangat agar sang kekasih

bisa sembuh. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii adalah pasangan yang setia.Ia

tetap berada di sisi kekasihnya yang sedang berjuang melawan penyakitnya.

Walau saat itu, hanya itulah yang mampu Fujii lakukan untuk orang yang

disayanginya.

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah kesetiaan kepada

pasangan harus dilakukan dalam kondisi apapun.Karena hakikat setia adalah

bentuk dari kasih sayang yang lahir dari hati ke hati sebagai ungkapan cinta yang

selalu siap mendampingi kapanpun, di manapun dan bagaimanapun kondisi

(23)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil

dalam menganalisis novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou adalah

sebagai berikut:

1. Novel 100 Kai Naku Koto karya Nakamura Kou mengangkat tema tentang

perjuangan seorang lelaki Jepang bernama Fujii sebagai tokoh utama yang

menghadapi peristiwa-peristiwa menyedihkan dalam hidupnya. Ia

ditinggal mati oleh anjing kesayangannya yang bernama Book dan

kekasihnya yang bernama Yoshimi. Novel ini menggunakan alur

campuran dalam ceritanya karena pada awal menceritakan masa kini tokoh

Fujii yang sedang menjalani kehidupannya sebagai pekerja kemudian

flashback atau mundur ke masa lalu saat ia bersama anjingnya pada masa

setelah lulus sekolah dan kembali lagi ke masa kini menjalani

kehidupannya bersama kekasihnya hingga berlanjut ke peristiwa

berikutnya di masa mendatang. Latar atau setting terjadinya peristiwa

dalam novel 100 Kai Naku Koto berada di Tokyo, Akasaka dan Chiba

(24)

perpustakaan, di rumah, di jalan kota dan pinggiran sungai Ibi, di

apartemen, di tempat parkir, di pom bensin, di rumah sakit, di restoran,

dan di rumah duka. Untuk latar waktu novel ini terjadi pada masa sekarang

saat Jepang sudah modern yang ditandai dengan adanya percakapan

tentang kuda Thoroughbred, penggunaan CAD, bangunan modern seperti

apartemen dan rumah berlantai dua, transportasi seperti sepeda motor 2 tak

yang sudah usang, kereta, dan mobil Porsche. Sudut pandang yang

digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama yang

ditandai dengan banyaknya kata “aku” untuk sebutan tokoh.

2. Dalam novel ini terdapat beberapa nilai pragmatik yang bermanfaat bagi

penulis seperti nilai kasih sayang, kepedulian, optimis, tegar dan ikhlas,

tanggung jawab, toleransi dan kesetiaan. Namun dari beberapa nilai

tersebut terdapat nilai pragmatik yang paling menonjol yaitu nilai kasih

sayang dan tanggung jawab.

3. Beberapa nilai pragmatik yang terdapat dalam novel “100 Kai Naku Koto” yang diungkap melalui tokoh utamanya yaitu Fujii dan Yoshimi, yang

mampu mendidik para pembacanya antara lain sebagai berikut:

1. Kita harus saling menyayangi dan mengasihi, tidak hanya kepada

sesama manusia tetapi juga pada sesama makhluk hidup, seperti hewan

dan tumbuhan.

2. Bentuk kasih sayang bisa kita berikan dengan beragam cara

pengungkapannya, misalnya dengan merelakan barang yang kita miliki

(25)

memberikan perhatian dan dukungan di kala orang yang kita sayangi

dalam keadaan susah.

3. Kepedulian dapat ditujukan tidak hanya kepada sesama manusia

namun juga kepada makhluk lain contohnya hewan. Kepedulian

terhadap hewan pun beragam pengungkapannya, salah satunya dengan

memberi makan dan minum agar ia bertahan hidup.

4. Kita harus tegar dan ikhlas menghadapi segala cobaan atau masalah

yang datang ke dalam kehidupan kita, tidak boleh gampang menyerah

ataupun putus asa. Bila cobaan datang kepada kita, kita harus bisa

tegar dan kuat agar dapat bangkit kembali menata kehidupan yang

lebih baik.

5. Semua usaha harus dilakukan dengan optimis atau keyakinan yang

kuat agar usaha menjadi tidak sia-sia dan keinginan kita dapat

terwujud.

6. Dalam kondisi apapun kita harus melakukan dan tidak boleh

melupakan apa yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai bentuk

tanggung jawab.

7. Adanya perbedaan tidak lantas menjadikan itu alasan sebuah

perpecahan atau perpisahan. Kita harus menyikapinya dengan bijak

dengan saling menghargai dan berusaha saling menerima perbedaan

tersebut.

8. Kesetiaan harus dilakukan dalam situasi atau kondisi apapun, baik

(26)

4.2 Saran

Penelitian terhadap karya sastra seperti novel melalui pendekatan

pragmatik masih perlu ditingkatkan. Karena penelitian dengan analisis pragmatik

ini sangat berguna bagi pembaca untuk mendalami dan memahami nilai apa saja

yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Penulis berharap skripsi ini dapat

menjadi bahan referensi bagi penelitian berikutnya dalam menganalisis nilai

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi akademik dalam penelitian ini diketahui bahwa korelasi kecerdasan emosional dan prestasi akademik memiliki R square (koefisien

Data primer yang penulis tetapkan pada penelitian ini adalah 5 buah foto tampilan fashion Ines Ariani yang penulis dapatkan dari blognya yaitu aii-ness.com ,

Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengetahui variasi dosis anestesi lokal lidokain 2% dengan adrenalin 1:100.000 yang diberikan pada pasien odontektomi

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah berita-berita perkosaan yang dimuat di Detik.com dan objek penelitiannya adalah, kecenderungan konten-konten

keabsahan data dari hasil wawancara dengan proses observasi sesuai.. dengan pedoman observasi yang dikembangkan dari teori

Studi Deskriptif Musik Vokal Gendang Keramat dalam Upacara Erpangir Kulau Perumah II Nujung Meriah Ukur pada Masyarakat Karo.. Medan: Program Studi Etnomusikologi FS USU

Melakukan peneli tian dengan judul “ Pengaruh Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas Terhadap Resiko Pasar, Efesiensi dan Profitabilitas Terhadap Car Pada Bank Umum

Yoko Andika Gumilang 201310227015, Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Bhayangkar a Jakarta Raya, Judul Skripsi “ Sistem Pendukung Keputusan