• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemakaian Obat Kumur Pada Masyarakat Usia 26-45 Tahun Di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemakaian Obat Kumur Pada Masyarakat Usia 26-45 Tahun Di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Obat kumur

2.1.1 Pengertian Obat Kumur

Obat kumur adalah larutan yang digunakan membersihkan rongga mulut untuk menyingkirkan bakteri penyebab gigi berlubang, untuk menghilangkan bau mulut, memiliki efek terapeutik mengurangi infeksi atau mencegah karies gigi..2

2.1.1 Fungsi obat kumur

Fungsi obat kumur dikategorikan sebagai fungsi kosmetik dan terapeutik. Fungsi kosmetik digunakan untuk tujuan membantu menyingkirkan plak, memberikan rasa yang segar di rongga mulut dan menghilangkan bau mulut.

Fungsi terapeutik digunakan untuk menghilangkan rasa sakit sesudah

tindakan bedah atau ketidaknyamanan akibat peradangan di dalam mulut dan membantu menetralkan keasaman mulut untuk mengurangi proses terjadinya karies.13,14

2.2 Jenis obat kumur

Obat kumur dapat dibedakan berdasarkan cara pemakaiannya dan bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan cara pemakaiannya dikenal dua macam obat kumur yaitu obat kumur pra-penyikatan dan obat kumur konvensional.

a. Obat kumur pra penyikatan

15

Merupakan obat kumur yang penggunaannya sesaat sebelum menyikat gigi (pre brushing rinse). Dasar pemikiran penggunaan obat kumur pra-penyikatan adalah untuk melonggarkan perlekatan plak sehingga lebih mudah tersingkirkan pada waktu penyikatan gigi. Beberapa contoh obat kumur pra-penyikatan adalah :

(2)

- Antiplak dari Ultra Fresh, komposisi dari etanol dan setil peridinium.

- Obat kumur anti plak dari Pepsodent, komposisi zinc sulfat heptahidrat, natrium fluorida dan etanol.

b. Obat kumur konvensional

Merupakan obat kumur yang biasa digunakan setelah menyikat gigi.

Tabel 1. Obat kumur konvensional dan kandungan 16,17,18

No. Merek dagang Kandungan obat kumur

1. Listerine Asam Benzoate, Asam Borat, Metil Salisat, Menthol, Timol dan Alkohol

2. Betadine, Septadine, Forinfec

Povidon Iodium

5. Colgate Total Cetyl Pyridinium Chloride

6. Hexadol Heksetidin dan Alkohol

7. Minosep Klorheksidin Glukonat

8. Oral B, Systema, Total Care, Pepsodent, Sensodyne

Sodium Flouride

2.2.1 Bahan aktif dalam obat kumur

Bahan aktif dalam obat kumur adalah bahan antimikrobial yang memiliki

efek pengurangan terhadap sejumlah mikroorganisme di dalam rongga mulut. Obat kumur mengandung bahan antimikrobial mempunyai efek pada flora supragingival sehingga dapat mengurangi akumulasi plak. Beberapa bahan antimikrobial sering digunakan dalam obat kumur adalah :

a. Senyawa Amonium Kuarterner

(3)

amonium kuaternari dengan sifat antiseptik dan antimikroba dapat menghambat dan

mengurangi plak. Sodium benzoate dapat mendispersikan zat lemak, protein dan karbohidrat mengurangkan terjadinya plak dan agregasi sehingga lebih mudah menghilangkan selama menyikat gigi. Triclosan digunakan untuk meningkatkan kemampuan obat kumur untuk berikatan dengan mukosa mulut dan dapat

mempertahankan dalam waktu yang cukup lama. Contoh obat kumur adalah

Sensodyne oral antiseptic dan Plax complete care.

b. Bisguanida

1

Senyawa bisguanida bersifat bakteriostatik terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, toksisitasnya rendah. Golongan bisguanida adalah khlorheksidin glukonat yang dapat menghambat pembentukan plak dan sangat berpotensi untuk mengatasi bakteri aerob dan anaerob di dalam rongga mulut. Contoh obat kumur mengandung bisguanida adalah Minosep.

c. Campuran fenol - minyak esensial 11

Bahan campuran fenol - minyak esensial merupakan kombinasi antara fenol dengan bahan dasar minyak timol dan eukaliptol yang dicampur dengan mentol dan metil-salisat dalam 26 % hidroalkohol.11 Timol mempunyai efek menghancurkan dan melekat dinding sel bakteri ke permukaan gigi. Minyak eukaliptol berfungsi untuk menghambat perlekatan bakteri ke permukaan gigi. Contoh obat kumur mengandung bahan campuran fenol – minyak esensial adalah Listerine

d. Golongan povidon iodin

20,21

Golongan povidon iodin mempunyai sifat bakterisidal. Formulasi yang

dianjurkan untuk penggunaan klinik adalah povidon iodin dengan konsentrasi 10%. Yodium yang dilepas povidon iodin bekerja sebagai bahan antiseptik berspektrum luas terhadap aktivitas bakteri, jamur, protozoa dan virus. Contoh obat kumur mengandung povidon iodin adalah Alphadine, Betadine.

e. Bahan oksigenasi

1

(4)

digunakan untuk pengobatan gingivitis, stomatitis dan glositis.

f. Fluoride

1

Obat kumur mengandung fluoride dipakai untuk mengontrol dan mencegah gigi berlubang. Fluoride tersedia dalam konsentrasi yang berbeda seperti fosfat fluoride dan sodium fluoride. Obat kumur fluoride direkomendasi untuk pasien

dengan risiko karies tinggi dan pada pasien xerostomia setelah terpapar radiasi atau kemoterapi. Contoh obat kumur mengandung fluorida adalah Oral B, Systema dan

Total Care.1

2.2.2 Komposisi yang terkandung dalam obat kumur

Di dalam suatu obat kumur biasanya mengandung beberapa bahan aktif yang merupakan kombinasi senyawa-senyawa yang unik untuk menunjang fungsi dari obat kumur tersebut. Beberapa bahan aktif serta fungsinya secara umum dapat dijumpai dalam obat kumur, antara lain:

a) Bahan antibakteri dan antijamur, mengurangi jumlah mikroorganisme dalam rongga mulut, contoh: hexylresorcinol, chlorhexidine, thymol, benzethonium, cetylpyridinium chloride, boric acid, benzoic acid, hexetidine.

22

b) Bahan oksigenasi, secara aktif menyerang bakteri anaerob dalam rongga mulut dan membantu menyingkirkan jaringan yang tidak sehat, contoh: hidrogen peroksida.

c) Astringent, menyebabkan pembuluh darah lokal berkontraksi dengan demikian dapat mengurangi bengkak pada jaringan, contoh: alkohol, seng klorida,

seng asetat, aluminium dan asam- asam organik seperti tannic, asetic dan asam sitrat. d) Anodynes, meredakan nyeri dan rasa sakit, contoh: turunan fenol, minyak eukaliptol.

e) Bufer, mengurangi keasaman dalam rongga mulut yang dihasilkan dari

fermentasi sisa makanan, contoh: sodium perborate, sodium bicarbonate

f) Deodorizing agents, menetralisir bau yang dihasilkan dari proses penguraian sisa makanan, contoh: klorofil.

(5)

menyebabkan bahan-bahan yang terkandung menjadi lebih larut, dan juga dapat

menghancurkan dinding sel bakteri yang menyebabkan bakteri lisis.

Beberapa bahan inaktif juga terkandung dalam obat kumur, antara lain: a. Air, penyusun persentasi terbesar dari volume laturan

b. Pemanis, seperti gliserol, sorbitol dan sakarin

c. Bahan pewarna

d. Flavorings agents (bahan pemberi rasa)

2.3 Obat kumur yang beredar di pasaran

Beberapa contoh obat kumur yang beredar di pasaran dan dipakai oleh masyarakat.

a. Oral B

Oral B adalah obat kumur senyawa amonium kuarterner, yang mana obat kumur ini mengandung bahan aktif setilpiridin klorida. Setilpiridin memiliki aksi anti bakteri bersifat bakterisidal dengan mengikat bakteri. Obat kumur ini terutama digunakan sebagai penyegar mulut.

b. Listerine

23

Listerine termasuk obat kumur antiseptik kombinasi campuran fenol dan minyak esensial. Obat kumur ini mengandung antara lain eukaliptol 0,09%, timol 0,06 %, metil salisilat 0,05% dan mentol 0,04%. Sifat antimikroba Listerine digunakan untuk pencegahan halitosis, untuk mengurangi plak dan menyembuhkan penyakit mulut.

c. Minosep 24

Obat kumur golongan bisguanida yang paling dikenal adalah obat kumur mengandung klorheksidin, seperti klorheksidin glukonat. Klorheksidin merupakan antiseptik berspektrum luas dan merupakan suatu bisguanida kationik. Klorheksidin

(6)

d. Betadine

Betadine merupakan obat kumur antiseptik mengandung povidon iodin 1%.

Povidon iodin memiliki kemampuan menurunkan jumlah koloni bakteri patogen dalam rongga mulut dan membunuh mikroorganisme in vitro.

e. Bactidol

26

Bactidol merupakan obat kumur yang mengandung heksetidin yang merupakan antibakteri berspektrum luas. Heksetidin mampu mengikat protein mukosa mulut sehingga dapat memperpanjang efek anti bakterial di dalam rongga mulut. Ikatan protein tersebut dapat menghambat metabolisme mikroorganisme bakteri gram positif dan gram negatif, serta dapat mengurangi terjadinya peradangan yang terdapat di permukaan mukosa mulut.27

2.4 Karakteristik Responden

Karakteristik responden menurut pendidikan, sosial ekonomi, umur dan jenis kelamin dalam pemakaian obat kumur.

a. Pendidikan

Pendidikan seseorang dapat mempengaruhi tingkat kebersihan gigi dan mulut, seseorang yang pendidikan rendah mempunyai pengetahuan yang kurang dalam memelihara kebersihan gigi dan mulut. Seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan yang akan mempengaruhi penggunaan obat kumur.

b. Sosial ekonomi

28

Status sosial ekonomi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karena orang dengan pendidikan tinggi semakin besar peluangnya untuk mendapatkan penghasilan yang cukup supaya berkesempatan untuk hidup dalam lingkungan yang baik dan sehat. Status sosial ekonomi juga sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.

(7)

c. Umur

Umur adalah lamanya waktu hidup yaitu terhitung sejak lahir sampai dengan sekarang. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. Prevalensi penggunaan obat kumur tertinggi di antara mereka yang berusia 25-34 tahun dan menurun seiring dengan bertambahnya usia 75 tahun ke atas. Hal ini

disebabkan menurunnya keadaan fisik yang mempengaruhi kemampuan untuk menjaga kebersihan mulut.

d. Jenis kelamin 8

Gambar

Tabel 1. Obat kumur konvensional dan kandungan  16,17,18

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Curcuminoid dosis 200 mg/kgbb/ekor/hari yang diberikan selama 10 hari tidak terbukti lebih baik dibandingkan dengan curcuminoid 200 mg/kgbb/ekor/hari yang diberikan

Dapat disimpulkan bahwasanya ibu – ibu rumah tangga setelah menonton tayangan sinetron setuju akan kepuasan untuk kepribadian mereka terpenuhi karena dapat dilihat dari

Apakah kinerja pengurus koperasi merupakan kekuatan atau kelemahan dalam pengembangan koperasi..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jual kerbau di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara jenis kelamin dan letak pusaran bulu memberikan pengaruh positif

selaku wali studi dan selaku pembimbing yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Analisis Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Pada Koperasi Pemuda Tunas Patria (KOPPATRIA) Sentra Industri Seni Patung Dan Ukir (skripsi).. Fakultas Ekonomi, Universitas