• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vokal dan Gerak dalam Drama (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Vokal dan Gerak dalam Drama (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Mohammad Iqbal Alimaghrobi / III A NIM : 201310080311045

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Vokal dan Gerak dalam Drama

Vokal (Suara) dan Spech (ucapan) amatlah penting di dalam sebuah pementasan sebuah drama, menurut Maurize Zolotov merupakan bagian dari isyarat ataupun symbol, menurutnya ada kalimat Emosional untuk menyatakan perasaan dan ada pula kata-kata yang dapat digunakan sebagai senjata mencapai kekuatan.

Sebagai media ucap dalam berakting, melatih organ suara merupakan hal yang paling pokok. Bagaimana produksi suara kita, dilokalisir dengan baik sesuai dengan kebutuhan peran. Jika actor tekun melatih perangkat suaranya lewat latihan yang benar dan teratur, dia akan lebih mudah dalam memainkan perannya.

Menurut Henning Nelms tentang Spech ada lima : 1. Menyalurkan kata-kata Drama kepada penonton.

2. Memberi arti-arti khusus pada kata-kata tertentu melalui odulasi suara.

3. Memuat informasi tentang sifat dan perasaaan-pemeranan missal : Tentang umur, kedudukan sosial, jabatan, kegembiraan, putus asa, kemarahan.

4. Mengendalikan perasaan penonton. 5. Melengkapi variasi.

Serta meliputi beberapa tahap sebagai berikut 1. Tahap Pertama

Pada tahap pertama pada latihan olah vokal, hisap lah udara sebanyak-banyaknya lalu tahan, kemudian hembuskan sambil mengeluarkan suara. Ini dilakukan berulang-berulang. 2. Tahap Kedua.

(2)

4. Tahap Keempat

Bernapas di dalam air, dengan menahan beberapa saat lalu di hembuskan dengan melalui teriakan.

Setiap orang memerlukan gerak dalam hidupnya. Banyak gerak yang dapat dilakukan manusia. Dalam latihan dasar teater, kita juga harus mengenal dengan baik bermacam macam gerak Latihan latihan mengenai gerak ini harus diperhatikan secara khusus oleh seseorang yang berkecimpung dalam bidang teater.

Pada dasarnya gerak dapat dibaqi menjadi dua, yaitu: 1. Gerak teaterikal

Gerak teaterikal adalah gerak yang dipakai dalam teater, yaitu gerak yang lahir dari keinginan bergerak yang sesuai dengan apa yang dituntut dalam naskah. Jadi gerak teaterikal hanya tercipta pada waktu memainkan naskah drama.

2. Gerak non teaterikal

Gerak non teaterikal adalah gerak kita dalam kehidupan sehari hari.

Gerak yang dipakai dalam teater (gerak teaterikal) ada bermacam macam, secara garis besar dapat kita bagi menjadi dua, yaitu gerak halus dan gerak kasar.

a. Gerak Halus

Gerak halus adalah gerak pada raut muka kita atau perubahan mimik, atau yanq lebih dikenal lagi dengan ekspresi. Gerak ini timbul karena pengaruh dari dalam/emosi, misalnya marah, sedih, gembira, dsb.

b. Gerak Kasar

Gerak kasar adalah gerak dari seluruh/sebagian anggota tubuh kita. Gerak ini timbul karena adanya pengaruh baik dari luar maupun dari dalam. Gerak kasar masih dapat dibagi menjadi empat bagian. yaitu :

1. Business

adalah gerak gerak kecil yang kita lakukan tanpa penuh kesadaran Gerak ini kita lakukan secara spontan, tanpa terpikirkan (refleks). Misalnya :

 sewaktu kita sedang mendengar alunan musik, secara tak sadar kita menggerak gerakkan tangan atau kaki mengikuti irama musik.

 sewaktu kita sedang belajar/membaca, kaki kita digigit nyamuk. Secara refleks tangan kita akan memukul kaki yang tergigit nyamuk tanpa kehilangan konsentrasi kita pada belajar.

(3)

2. Gestures

adalah gerak gerak besar yang kita lakukan. Gerak ini adalah gerak yang kita lakukan secara sadar. Gerak yang terjadi setelah mendapat perintah dari diri/otak kita Untuk melakukan sesuatu, misalnya saja menulis, mengambil gelas, jongkok, dsb.

3. Movement

adalah gerak perpindahan tubuh dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Gerak ini tidak hanya terbatas pada berjalan saja, tetapi dapat juga berupa berlari, bergulung gulung, melompat, dsb.

4. Guide

adalah cara berjalan. Cara berjalan disini bisa bermacam-macam. Cara berjalan orang tua akan berbeda dengan cara berjalan seorang anak kecil, berbeda pula dengan cara berjalan orang yang sedang mabuk, dsb.

Setiap gerakan yang kita lakukan harus mempunyai arti, motif dan dasar. Hal ini harus benar-benar diperhatikan dan harus diyakini benar-benar oleh seorang pemain apa maksud dan maknanya ia melakukan gerakan yang demikian itu.

Dalam latihan gerak, kita mengenal latihan “gerak-gerak dasar”. Latihan mengenai gerak-gerak dasar ini kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu :

 Gerak dasar bawah : posisinya dalam keadaan duduk bersila. Di sini kita hanya boleh bergerak sebebasnya mulai dari tempat kita berpijak sampai pada batas kepala kita.

 Gerak dasar tengah : posisi kita saat ini dalam keadaan setengah berdiri. Di sini kita diperbolehkan bergerak mulai dari bawah sampai diatas kepala.

 Gerak dasar atas : di sini kita boleh bergerak sebebas-bebasnya tanpa ada batas.

Dalam melakukan gerak-gerak dasar diatas kita dituntut untuk berimprovisasi / menciptakan gerak-gerak yang bebas, indah dan artistik.

(4)

Daftar Pustaka

http://www.lokerseni.web.id/2011/04/macan-macam-gerak-dalam-teater.html (Diakses pada tanggal 30 September 2014 Pukul 15:40)

http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/dasar-dasar-bermain-drama (Diakses pada tanggal 30 September 2014 Pukul 16:23)

Referensi

Dokumen terkait

Names of variables, class members, types, etc., in a template definition must be declared (possibly in terms of template parameters) before they are used.. C.13.8.2 Point of

Apabila pesierta seleksi memperoleh nilai Seleksi Kompetensi Dasar sama, maka penentuan k.elulusan didasarkan pada nilai yang lebih tinggi secara berurutan mulai

Sistem yang dibuat ini adalah aplikasi mobile forensik yang dapat mengembalikan data yang telah hilang untuk membantu proses investigasi berbasis sistem operasi

Namun instalasi pada sistem ini cenderung mahal dan hasil deposit yang dihasilkan tidak homogen Studi ini mensintesa hafnium carbonitride menggunakan mesin mechanical milling

Hasil sosiometri dan observasi instrumen skala penilaian interaksi sosial yang diperoleh tersebut, didukung dengan palaksanaan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru BK SMA N

Dari hasil identifikasi etnomatematika Alat Musik Tradisional Bengkulu yang mengandung konsep lingkaran, sehingga alat music tradisional tersebut dapat digunakan sebagai

Menurut Majid (2013:98) Variasi pola interaksi adalah Pola interaksi guru dengan anak didik dalam kegiatan belajar-mengajar sangat beraneka ragam. Interakasi antara guru

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Korelasi Hasil Belajar Kognitif Siswa dengan Keterampilan Melaksanakan Wudhu menurut Madzhab Syafi’i pada mata pelajaran