• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Video Dokumenter Kompas TV “Sianida di Kopi Mirna”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Video Dokumenter Kompas TV “Sianida di Kopi Mirna”"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Air Mata Wayan Mirna - Sianida di kopi mirna bagian 1 (cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)

(lead : EKSKLUSIF, Dokumentasi pernikahan Arief-Mirna, Sanur Bali)

M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku, teman baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku, seseorang yang lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu atas diriku. Dan tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu adalah teman baikku dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik mulai hari ini hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama dalam suka maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat. Aku akan selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu, menghormati, dan menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan selalu menjadi pengantinmu.

-Opening Timothy-

T : Selamat malam saya Timothy Marbun. Sianida di kopi Mirna terus menjadi perbincangan publik selama 6 bulan terahkir. Dan bahkan hari ini anda lihat kasus sianida di kopi Mirna diperbincangkan lebih dari 10.000 kali di social media twitter saja. Sedikit dibawah Sri Mulyani yang kembali didapuk menjadi menteri keuangan. Apa yan g membuat sianida di kopi Mirna terus menyita perhatian? Saya Timothy Marbun, dan saya akan mengajak anda menelusuri kasus ini, berbicara dengan keluarga Mirna dan berbicara dengan keluarga Jessica. Serta menguak fakta-fkata yang menyelimutinya selama 1 jam kedepan hingga pukul 11 waktu Indonesia barat, Eksklusif dalam program Sianida di Kopi Mirna.

(opening lead : Sianida di Kopi Mirna)

-Narasi-

Kita mulai kisah dari tanggal 28 November 2015. Disini air mata terahkir Wayan Mirna Salihin menitis, air mata bahagia calon istri Arief Soemarko.

(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)

(2)

berjanji akan menjaga, mendukung dan menginspirasimu mengingatkan untuk tidak menjadi siapapun selain dirimu. Mulai hari ini dan seterusnya, kamu tidak akan berjalan sendiri. Aku tidak punya hadiah yang lebih baik daripada cinta yang kamu berikan, kepercayaanmu yang menjadi kekuatan hatiku akan menjadi temaptmu berlindung, dan tanganku menjadi rumahmu. Tapi yang terpenting dari semuanya, aku berjanji akan mencintaimu dalam keadaan apapun. Senang atau sedih, mudah maupun susah, melalui hari yang terik dan hujan, serta seluruh hidupku. Akulah yang paling beruntung dan aku tidak bisa membayangkan jika harus menua bersama orang lain.

M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku, teman baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku, seseorang yang lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu atas diriku. Dan tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu adalah teman baikku dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik mulai hari ini hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama dalam suka maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat. Aku akan selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu, menghormati, dan menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan selalu menjadi pengantinmu.

-Narasi-

Hari itu bukan hanya keluarga yang bahagia, teman-teman Mirna juga larut serta, mulai dari teman kuliah hingga rekan kerja, mulai dari Hanny Juwita hingga Fera. Tapi tak nampak Jessica dihari paling bahagia Mirna. Janji untuk selalu menjadi pengantin hanya bertahan 38 hari. Mirna meninggal dunia akibat racun sianida. Seperti sebulan lalu, keluarga kerabat, sahabat, berkumpul dalam duka untuk Mirna. Dan sekali lagi tak ada Jessica. Terlahir ditengah keluarga pengusaha, Mirna lahir dan dibesarkan di Jakarta bersama saudara kembarnya Made Sandy Salihin. Hanya terpaut 10 menit Mirna dan Sandy hampir tidak dapat dibedakan secara fisik namun sifat keduanya benar-benar berbeda. Mirna sang kakak lebih mengayomi dan memimpin.

(Lead : KAKAK YANG JADI PEMIMPIN) -Dialog Timothy dan Ibu Mirna-

Ibu : Diakan anak pertama dari kembar ya, itu bener-bener kalo ngobrol seperti teman dengan saya. Jadi dia curhat saya curhat juga, saling curhat deh apa aja diomongin maupun temen-temennya juga diomongin gitu lo, dan saya pu kenal gitu temennya.

T : Pada saat ibu bilang dekat dengan seuruh anak-anak ibu, ini berarti komunikasi tanpa terputus setiap hari setiap saat,

(3)

T : Termasuk Mirna?

Ibu : Iya terutama Mirna, diakan sering begadang ya.

T : Apa yang biasanya diceritakan oleh Mirna sampai begadang-begadang itu?

Ibu : Dia seneng design kan, design grafic. Jadi suka banyak project-project lah dia, sampai jam 1 jam 2 kadang-kadang sampai pagi saya kan ngga kuat yaudah saya tidur duluan dia masih kerja tuh. Makannya dia apa-apa suka ngobrol tentang temen, begini-begini begitu-begitu, saya tau deh pokoknya.

T : Tentang pekerjaannya apakah tentang kehidupan pribadinya juga dia sering cerita?

Ibu : Semua ya, anak saya tuh seneng cerita, kayak temen aja. Berdialog seperti biasa kayak temen aja gitu lo.

T : Bahkan Mirna setelah menikah dengan Arief itu ahkirnya tidak tinggal bersama ibu ya?

Ibu : Iya.

T : Sudah tinggal bersama suaminya, walaupun bisa dkatakan untuk waktu yang singkat masih dilanjutkan kah bu komunikasi? Ibu : Masih. Mirna tuh menyenangkan ya kalo cerita ama dia, ada solusi gitu lo selalu. Kalo saya lagi curhat mama tuh harus begini, dan dia pun mau dengerin saya punya omongan, apa aja deh. Seneng seneng kalo cerita ama dia.

-Narasi-

Sifat menyenangkan Mirna ternyata sudah ada sejak dia bersekolah di SMA Internasional Julbilie di kawasan Sunter Jakarta Utara. Mirna remaja adalah idola sekolah.

(Lead : KAKAK YANG JADI PEMIMPIN, Sai Kiran Gandhi - Guru Wayan Mirna) G : Beliau itu adalah sosok yang semua mengidolakan, hubungan dia terhadap guru-gurunya, hubungan dia terhadap temen-temennya semuanya itu baik. Dan dia sangat menghormat orang-orang yang lebih tua dari dia dan anak yang dibawah dia juga.

-Narasi-

Mungkin karena itulah Mirna juga punya banyak teman di Billy Blue Design di Australia. Perhatikan baik-baik foto ini, amat jarang Mirna berfoto seorang diri. Mirna selalu dikelilingi teman-temannya.

-Dialog Timothy dan Sandy-

(4)

curhati Mirna pasti Mirna kasih tau. Maksudnya kasih adviece aja gitu yang baik ke mereka, gitu kan. Ya apa-apa ke Mirna deh temen-temen aku sih.

T : Dan memang jadi salah satu tempat curhat?

S : Tempat curhat temen-teman yang deket dia yang aku kenal aku tahu.

T : Temen-temen Mirna Sandy sendiri banyak yang sama kah?

S : Banyak yang sama, banyak yang beda, iya. Kebanyak kalo dari Billy Blue ada yang sama. Kan dulu saya juga sekolah di Julbilie itu semua temen-temen semua kenal. Kayak ada temen-temen arisan juga semua kenal gitu.

T : Oke, dan berarti akn selalu di tahun yang sama dengan Mirna?

S : Sama.

T : Temen-temennya kalo sekolah kebanyak sama ya pasti?

S : Sama.

T : Jurusannya sama?

S : Jurusannya sama tapi saya kan sempet pindah jadi pisah gitu.

T : Temen-temen yang dekat dengan Mirna di Billy Blue, Hanny justru temen Sandy dulu ya?

S : He’eh, Hanny temen aku dulu, baru makannya aku kenalin ke Mirna jadi sering jalan bareng Mirna sama Hanny terus ntar Fera belakangan. Habis itu, ya Hanny ke saya dulu baru ke Mirna habis itu.

T : Dan ujung-ujungnya lebih akrab sama Mirna?

S : Ujung-ujungnya kan Mirna lebih lama di Sidney daripada saya kan jadi ya begitu.

T : Oh, jadi Mirna lebih lama dengan Hanny dibandingankan Hanny dengan Sandy.

S : Tapi saya tetep kontak-kontakan sama Hanny jadi saya lumayan ini juga ada update tentang dialah disana gitu.

T : Oke.

Ini yang dimaksud Sandy, foto-foto ulang tahun Mirna dan Sandy ini saya temukan juga dikediaman Jessica

(narasi dan dialog bersamaan)

(5)

-Dialog Timothy dan Ibu Jessica-

(Lead: KAKAK YANG JADI PEMIMPIN. IMELDA WONGSO, IBUNDA JESSICA KUMALA WONGSO)

T : Di Indonesia ini?

Ibu : Iya di Grand Indonesia.

T : Jadi disini kalau kita lihat

Ibu : mereka selalu ke Grand Indonesia kalau mau ngumpul.

T : Memang udah biasanya ya.

Ibu : He.em memang udah biasanya begitu.

T : Oke. Dan ini, tahun 2011 ibu sudah mengenal mereka semua?

Ibu : Udah lah, belum 2011 udah mengenal sebelum 2011 juga udah mengenal. Kan mereka kuliah.

T : Kalau ibu sendiri sudah sedekat apa dengan Mirna, kalau Sandy?

Ibu : Ini ibu sedih sekali lo dengan foto ini kalau malam ibu lihat ini ibu bisa nangis lo lihat foto ini. Ini Mirna ibu ingat ini terahkir ibu ketemu sama Mirna. Mirna itu sama ibu baik sekali. Semuanya, Hanny juga. Mereka kalau ketemu sama ibu ngomong sama ibu ini hanny sama Mirna manja sekali ngomongnya. Kepengen dimanja, iya manja.

T : Biasanya gimana ibu?

Ibu : Biasanya itu, hallo tante apakabar? Uda makan belon? Terus tanya-tanya apa gitu, Mirna tuh selalu begitu kalau ketemu tante.

T : Oke, tahun 2011 itu memang sering ketemu Mirna?

Ibu : Endak, kalau Jessica ke Indonesia baru ibu bisa ketemu Mirna dan Hanny.

T : Oke.

Ibu : Dulu kalau mereka masih belum pulang, masih kuliah ibu ketemu kan mereka seing kumpul di kos masing-masing.

T : Di Indonesia?

Ibu : Endak, di Sidney. Ibu suka jemput Jessica, nanti dia telpon ada dimana teus ibu jemput terus kita pulang bareng-bareng, gitu.

(6)

Ibu : Itu ndak bener. Tidak bener sama sekali. Mereka itu tidak pernah retak hubungannya. Tidak bener sama sekali.

T : Bukannya Jessica pernah marah sama Mirna soal masalah dengan pacarnya?

Ibu : Tanya aja sama Hanny sama Fera. Mereka kan kalau ada ribut yang dua tahu. Gitu. Ndak masuk akal. Itu ndak bener, ibupun ndak tahu. Masak ibu ndak tahu, ndak mungkin. Mereka itu anak baik. Sedangkan yang terhakir Jessica itu ketemu sama Mirna. Mirna ke Sidney terahkir tahun 2015 sama ibunya.

T : 2015 sama ibunya.

Ibu : He.em 2015 sama ibunya Mirna.

T : Sempat ketemu Jessica?

Ibu : He.em Jessica dipanggil, Mirna kalau ke Sidney cari Jessica.

T : Tahun 2015 itu?

Ibu : Iya.

T : Bulan apa ya itu?

Ibu : Bulan kalau ndak salah bulan Oktober atau September ibu lupa deh itu, pas itu ibu pas ndak di Sidney. Dia bilang ini mau mampir ke rumah Mirna pulan kerja.

T : Di Sidney?

Ibu : Di Sidney! Terahkir itu dia ketemu dia itu, ada ibunya disitu.

T : Kalau Jessica dan ibunya Mirna e setau sepengetahuan ibu sejauh apa kedekatannya? Karena ibunya Mirna jutru mengatakan dia ndak mengenal.

Ibu : Ya, itu ndak bener. Ndak bener. Tega nian dia bilang kayak gitu. Ndak bener. Padahal Jesssica ya stiap pulang dari rumah Mirna, kalau disini kan Mirna suka jemput main ke rumah Mirna, ntar sore. Dia tuh selalu puji-puji mamanya Mirna. Kebaikan sama mamanya Mirna, dia selalu puji-puji. Saya belum sempat ketemu, kalau ketemu saya pengen bilang mamanya Mirna makasi ya sama anak saya baik gitu. Tapi itu dulu.

T : Itu kapan ya ?

Ibu : Ya ini 2011 ini pokoknya setiap pulang ke Jakarta aja.

T : Dan Jessica sering ke rumah Mirna?

(7)

T : Kalau ahkir-ahkir ini ndak ya?

Ibu : Kemarin waktu dateng, Mirna setelah married waktu Desember suaminya yang setir jadi dia jemput sama suaminya kesini, yang tahu mbaknya saya belum pulang kan.

T : Masih di Sidney ya ?

Ibu : Iya masih di Sidney. Katanya dijemput sama Mirna yang setir suaminya.

-Dialog Timothy dan Ibu Mirna-

(Lead: KAKAK YANG JADI PEMIMPIN. NI KETUT SIANTI, IBU WAYAN MIRNA)

Ibu : Saya boro-boro tahu yang namanya Jessica, di TV aja baru tahu oh itu to yang namanya Jessica. Temennya Mirna itu banyak sekali dan selalu dikenalin sama saya. Dan baru ini saya tahu dipengadilan oh ini to yang namanya Jessica, baru itu justru. Dan memang dateng dengan Mirna kerumah meluk saya erat, ini maksudnya apa?

T : Jadi pertama kali waktu itu beberapa hari sebelum kejadian ya bu?

Ibu : Ya.

T : Itu pertama kali ketemu dengan Jessica ya? Ibupun belum tahu itu Jessica.

Ibu : Belum, belum tahu. Karena Mirna waktu itu bilang ini jessica dateng dari Australi. Dia bilang gitu. Saya bilang, yang mana ya Mir? Ntar aja deh ceritanya ya mah. Dia bilang gitu. Oh yaudah saya tunggu. Tapi orang ini meluk saya begitu erat dirumah saya. Sayapun kaget kok ada orang meluk saya begitu erat begitu lo. Kayak seolah perpisahaan mau berpisah apa gitu lo. Merasa seorang ibu gimana ya ngerti lah, anak aja ngga pernah peluk seerat itu. Ini aja temen baru pertama kenal kok bisa peluk saya gitu lo.

T : Lalu apa yang dikatakan pada ibu waktu itu ?

Ibu : Ngga, ngga ngomong apa-apa. Cuam peluk saya aja, begitu erat. Saya bingung saya juga dipeluk juga diem aja, karena saya bingung gitu lo.

T : Ibu tidak akrab?

Ibu : Ya iya dong, kok dipeluk begitu erat dengan teman Mirna yang dari Australi. Dia bilang ini temen saya yang di Australi ma, yaudah just it. Saya pikir yaudah iya. Saya baik ajalah beuma da pikiran apa-apa namanya temen ya saya wellcomin aja.

T : Tapi ibu sendiri heran pada waktu itu?

(8)

-Narasi-

(Lead: KAKAK YANG JADI PEMIMPIN. MENGENAL LEBIH DEKAT WAYAN MIRNA, JAKARTA)

Dua keterangan yang berbeda, namun bukan hanya itu yang saya temukan saat mencari tahu siapa Jessica dan siapa Mirna. Kita bahas usai jeda.

-Timothy-

T : Mengaku dekat, lalu kenapa tidak ada Jessica di kedua moment penting hidup Wayan Mirna, bahkan sebagai teman yang hadir di detik-detik terahkir Wayan Mirna, kenapa Jessica memilih unuk berdiam di rumah ketimbang menemani sahabatnya menuju peristirahatan terahkirnya. Seperti apa sebenarnya hubungan mereka?

Ekspresi Jessica saat Kejadian - Sianida di kopi mirna bagian 2 -Dialog Timothy dengan Otto-

(lead : KASUS KOPI BERSIANIDA, OTTO HASIBUAN, KUASA HUKUM JESSICA KUMALA WONGSO)

(lead : KASUS KOPI BERSIANIDA, PENGACARA JESSICA KRITISI BARANG BUKTI DI SIDANG)

T : Sidang yang cukup panjang pak Otto, mungkin paling panjang dari sidang-sidang dari pekan-pekan kemarin. Tapi sampai menit terahkir pembahasan sangat ramai sangat pelik, tampaknya andapun memiliki satu point yang belum puas tampaknya dengan bukti-bukti yang diajukan, apa yang jadi point anda disitu pak Otto?

(9)

kan kita sudah tidak boleh lagi punya paradigma lama didalam menangani suatu perkara. Tidak boleh karena dia pembela yang salah pun dikatakan benar. Sedimikian juga jaksa tidak usah maksa-maksa tuntutannya harus berhasil. Kita cari, kalau memang dipersidangan itu terbukti tidak bersalah ya bebaskan, bebas. Kalau bersalah ya silahkan. Jadi saya maunya sebenarnya persidangan ini dibuka gitu lo.

T : Bukankah memang karena belum sampai ke tahap itu? Jadi ini memang baru sampai ke tahap pemeriksaan saksi-saksi, bahwa mengenai bukti-bukti forensik, baik sejak pula dari bukti-bukti forensik itu memang akan sampai kesana pak Otto.

O : Iya tentunya memang, tapikan kita kan tidak boleh hanya tanya kepada forensik tapi dari awal kan mulai dari pertama barang itu disita, yakan? Coba kita lihat lagi kemarin tegas-tegas, anda mungkin juga melihat bahwa gelas itu telah dituang kedalam botol, sehingga gelasnya kosong. Ternyata yang diperiksa di laborit adalah gelas berisi kopi, nah kopinya itu darimana berarti bukan kopi dari Mirna kan?

T : Menurut anda kesalahannya ada dimana pak, kan ini pengumpulannya dari pegawai Olivier. Dimana titiknya itu sehingga anda menganggap barang itu bukanlah barang bukti yang menjadi pembunuh Mirna?

O : Ya, jadi prinsipnya gini, tidak ada barang bukti di persidangan yang tampil tanpa diperiksa kan? Itu pointnya. Jadi kami sekarang kan ikuti dakwaan dan bukti-bukti dari jaksa, apa yang kami tampilkan semuanya ini baru bukti-bukti dari jaksa. Jaksa mengatakan bahwa yang disitanya 2 gelas 1 botol, ternyata yang diperiksa 2 botol 1 gelas. Nah ngga linier, ini harusnya linier. Kan harusnya dicari. Tumbuh keragu-raguan kan.

T : Kalau ternyata hanya kesalahan administrasi penulisan bagaimana pak Otto? Mungkin anda bisa menjelaskan, 2 botol 1 gelas, 1 gelas 2 botol!

O : Ngga mungkin, ada kesalahan dalam pengambilan barang bukti. Itu berarti ada keragu-raguan bagi kita kan. Tidak boleh dibebankan kesalhan itu kepada Jessica. Ada berisi dalam hukum namanya inbudiumproreo, inbudiumproreo itu lebih kurang sama dengan risenebledown, kalau ada keragu-raguan maksa tersangka eh terdakwa harus dibebaskan. Jadi ngga boleh kalau ragu tuh cari-cari yang lain. Kalau ragu bebaskan. Nah, sekarang siapa yang tidak ragu, anda pun melihat. Jaksa mengatakan waktu kita tanya, mana barang buktinya? Ditunjukan dalam botol, yakan? Ternyata, saksinya mengatakan mereka memasukannya bukan kedalam botol itu tapi kedalam botol yang lain. Nah jaksa seenaknya mengatakan o itu dituang, itu tempat lain. Nah kalau barang bukti sudah dituang dan berpindah-pindah, itu tidak boleh lagi aturan dipakai sebagai barang bukti.

(10)

O : Ya hakim. Hakim nanti yang menentukannya tapikan logika kita tampak juga kan, kalau ada 1 kopi dan 1 gelas dipindah ke botol lalu dari botol dipindah lagi sebaliknya, apakah ini kita bisa pakai sebagai barang yang murni lagi? Bagaimana kalau umpanya nanti ternyata itu dari gelas dimasukan ke botol ternyata di botol itu sudah ada sianida, siapa bisa menajmin.

T : Oke, paling tidak 1 alasan mengapa sampai sekarang clien anda ini menjadi terdakwa adalah adanya akses terhadap minuman yang dipercaya menjadi pembunuh Wayan Mirna Slaihin, itu adalah salah satunya. Kalau memang ada momen dimana bisa dibuktikan tidak ada kesempatan lain selain saat minuman itu ada dihadapan Jessica untuk memasukan sesuatu kedalam minuman tersebut tanpa pernah ada pembuktian tangan Jessica memasukan sesuatu.

O : Ya, sama dengan itu tadi ya. Tadi kan jelas sekali kan, tadi kan jelas sekali kan saya mau membuktikan yakan, dia bilang ada 300 ml yang ada di gelas yang diperiksa mabes polri, itulah sisa dari minuman Mirna. Nah sekarang kan gampang kita itung, gelas itu maksimal isinya 370 ml, mentok. Nah sekarang keterangan saksi tidak pernah memberikan kopi sampai mentok, selalu ada room. Roomnya itu 1 cm, nah kalau jumlah 350ml itu kita tuang dalam gelas, itu sudah lebih daripada roomnya itu sudah tinggal setengah. Nah mereka lupa, mereka lupa bahwa ada sisa minuman yang diminum Mirna yaitu 20 ml. Jadikan kalau kita tuang 20ml itu kedalam gelas, maka berarti tok mentok dia 370, padahal tidak pernah saksi mengatakan sebelumnya saksi mengatakan bahwa menuang ke gelas itu ada aturan ada SOP, tidak boleh sampai mentok. Nah, kalau udah mentok kan udah tumpah. Belum lagi yang diminum Hanny, belum lagi yang dicoba-coba yang lain. Ya berarti kesimpulannya berarti barang bukti ini ndak cocok.

T : Ya pak Otto, apakah ada alasan khusus kenapa tadi anda sempat mengungkit juga soal transfer uang pada saat menanya kepada Rangga?

O : Iya, jadi Ranga ini kan yang membuat kopi itu, yang tanda petik kan ada yang mencurigai, nah dia sendiri waktu diperiksa oleh dokter psikolog, dia mengaku pernah didatangi oleh orang mengaku polisi katanya dialah menerima uang 140 juta untuk membunuh Mirna.

T : Ini fakta kah atau hanya kabar?

O : Loh ini keterangan itu keterangan daripada Rangga sendiri waktu diperiksa di Psikolog. Dan itu diakuinya tadi, benar ada orang Polisi menuduh dia. Kalau ada betul yang menuduh dia ada yang transfer ke dia harus kita cari dong orangnya yang mana, kan gitu. Jadi itulah, maksud saya ini kalau dicari kemungkinan lain kan sudah ada saat ini dengan adanya informasi itu. Apalagi background dia, dia sudah suka maen game pakai uang, kan gitu.

(11)

O : Makannya itu saya bilang apakah ini judi atau sebagainya. Berjudi kan cenderungnya gimana, kalau kalah kan bagaimana.

T : Baik Pak Otto mungkin saya mau menambahakn juga dalam beberapa aplikasi mereka bisa membeli atau meendhast apliaksi mereka, tapi tidak berupa judi tapi berupa pembelian. Mungkin itu juga melibatkan uang kalau diaktan melibatkan uang, maksudnya belum ada kata-kata judi.

O : Ini yang saya bilang perlu diklarifikasi tadi. Jadi saya tanya pakai uang ndak, dia bilang pakai uang. Jadi begini kenapa kita tanya soal itu, karena didalam hukum latar belakang saksi itu harus dinilai oleh hakim itu juga termasuk dalam penilaian, kejujurannya. Apakah ini itu latar belakangnya bagaimana, kalau latar belakangnya penjahat kan pasti penilaian hakim beda. Kalau latar belakagnya suka bohong atau tidak. Ini kan dilihat. Itu sebabnya latar belakang ini kami korek.

T : Itu jadi bukti juga bahwa sudah ada pengakuan ya pak?

O : Iya, itukan bahwa karena sudah ada pengakuan bahwa dia dituduh, menerima uang 140 juta ya tentunya harus dicari apakah ada kemungkinan lain.

T : Ya baik pak Otto Hasibuan terimakasih wkatunya bersama kompas TV pada malam hari ini. Dan kita saksikan besok pukul 1 siang sidang akan dimulai lagi. Terimakasih.

O : Baik, terimakasih.

(Keterangan : Timothy di studio KompasTV, Otto di PN Jakarta Pusat)

T : Tadi adalah pak Otto Hasibuan kuasa hukum Jessica Kumala Wongso yang menjelaskan apa yang menjadi poin keberatannya pada persidangan yang berlangsung tadi dan yang akan berlanjut pada besok siang. Nah sidang pembunuhan Wayan Mirna Salihin ini berlangsung cukup alot, menghadirkan Devi manager cafe Olivier, dan manager ini mengungkap Jessica tidak terlihat panik saat Mirna meregang nyawa.

-Suasana Persidangan-

D : Kemudian saya mintak saya mintak dia hubungi keluarganya, kemudian dia bilang mbak ini apasih kok kopinya ndak enak. Kemudian ada celetukan dari Jessica ini kalian kopinya campur apa? Itu jadi saya tadinya yang,

H : Sebentar itu tadi siapa yang ngomong?

D : Jessica.

H : Siapa yang ngomong?

D : Jessica.

H : Kepada saudara?

(12)

H : Coba ulang sekali lagi. Jessica ngomong bagaimana?

D : Jessica ngomong, ini kopinya kalian campur apa?

H : Oh.

D : Saya jujur aja saya sebagai penanggungjawab Bar disitu saya tersinggung ya, karena selama ini ndak pernah ada yang komplain masalah kopi. Separah-parahnya komplain tu ndak bikin orang sampai kejang-kejang.

H : Ketika Jessica ngomong ini kopi campur apa, raut wajahnya Jessica pada saat itu bagaimana? Marah atau bagaimana?

D : Kalau ekspresinya sih engga terlalu marah tapi agak ketus.

H : Agak?

D : Ketus. Agak ketus aja gitu.

H : Jadi saudara agak tersinggung?

D : Iya saya tersinggung, jujur. Jadi dia ndak tau apa yang harus dia lakuin sampai saya minta dia buat telfon keluarganya karena Jessica bilang dia ndak tahu sama sekali nomer keluarganya, Hanny bilang dia tahu nomer suaminya. Jadi dia sibuk telfon suaminya 3 kali ngga diangkat atau gimana, tapi dia sambil pegang HP sambil pegang Mirna. Dia panic, dia bingung mau ngapain.

H : Bingung ya?

D : Iya.

H : Sedangkan Jessica peranan apa yang anda liat setelah itu?

D : Dia diem aja ngga ngapa-ngapain, itu yang saya bingung. Dia yang punya temen kok malah kita yang sibuk gitu lo, kita yang lebih panik daripada dia. Harusnya dia yang lebih panik dari kita.

H : Oh begitu. Ya ini, ahkirnya ini yang mau kita angkat dipersidangan ini,

-Monolog Timothy-

T : Manager tersebutlah yang mengaku mencicipi kopi yang membuat Mirna tewas, berikut kembali kesaksian Devi – Manager Olivier Café.

-Suasana Persidangan-

(Lead: MANAGER KAFE OLIVIER MENGAKU CICIPI KOPI MIRNA) H : Apa benar itu, apa benar saudara mencoba?

(13)

H : Coba saudara ceritakan kejadian itu.

D : Waktu gelasnya diamankan, saya masuk ke Bar ditarok di Bar saya coba dulu.

H : Ini setelah kejadian?

D : kejadian sedang berlangsung, proses evakuasi tamu yang sakit ini mbak mirna ini sedang di kursi roda.

H : Maksdunya saat kejadian

D : Tidak pak, saya masuk ke Bar pak kan tadi saya sudah bilang. Saya minta diamankan saya bawa ke Bar. Saya mencoba dari ujung sedotan yang ada gelas, masih dari gelas yang diminum mbak Mirna. Sedotannya masih yang diminum oleh mbak Mirna saya coba dari sedotan yang sama.

H : Dari sedotan aja bukan kopinya?

D : Dari sedotan saya tetesin aja ke lidah.

H : Oh begitu terus apa yang anda rasakan?

D : E, itu agak pedes ya.

-Closing statement Timothy-

T : Setelah ini kita akan kembali menelusuri kasus ini termasuk profil dari orang-orang di balik cerita tadi, selain Mirna saya juga akan mengajak anda mengenal lebih dekat Jessica dan sidangnya yang berjalan cukup alot hari ini.

Kisah Jessica si bungsu yang manja - Sianida di kopi mirna bagian 3 (cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)

(lead : EKSKLUSIF, Dokumentasi pernikahan Arief-Mirna, Sanur Bali)

M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku, teman baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku, seseorang yang lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu atas diriku. Dan tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu adalah teman baikku dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik mulai hari ini hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama dalam suka maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat. Aku akan selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu, menghormati, dan menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan selalu menjadi pengantinmu.

(14)

T : Anda kembali dalam Sianida di Kopi Mirna, ada sebuah cerita dibalik ketidakhadiran Jessica di pernikahan Mirna, dan ini pula yang menjadi alasan Mirna menerima undangan jamuan di Café Olivier yang ditawarkan oleh Jessica. Jamuan terahkir yang membuat Mirna tidak dapat memenuhi janji hidup seiya sekata dalam suka maupun duka bersama suami Arief Soemarko.

(Lead: KISAH JESSICA SI BUNGSU YANG MANJA) -Narator-

Tak banyak kisah yang bisa saya gali saat Jessica remaja di Indonesia. Saat SMA dia tidak tinggal bersama keluarga karena telah pindah ke Sidney Australia tahun 2005. Cerita tentang Jessica justru banyak terjadi di Australia. Dari penelusuran keluarga Mirna, Jessica banyak masalah di Australia.

-Dialog Timothy dengan ayah Mirna-

A : Nah sekarang yang lucu maknya malah nyangkal, ah ngga tuh ngga begitu AEP ngga bilang begitu. Saya punya lawyer bilang Jessica Cuma criminal biasa. Berarti ni AEP udah mau nyelametin ni hukuman mati kan, ditolak. Ni saya kasih tau lagi ni yang belum terjadi AEP jadi gedek, mati mati aja lu deh di Negara lu, bukan bangsa gue ini.beitukan, timbulnya begitu dong orang lu gue tolongin ngga mau. Nah nanti kita buktikan apakah Polisi Indonesia, Polri ya yang begitu hebatnya telah menangkap Jessica, kenap saya katakan begitu di Australi dia lepas. Padahal nabrak tembok orang itu dia mabok, padahal mabok hukuman paling berat di Australi sih. Ini saya kasih tau aja paling dikit 4 tahun 5 tahun nih. Itu paling parah karena bisa menimbulkan orang lain mati. Nah itu bisa lolos kenapa dia bisa kabur, dia bilang holiday enak aje. Dia bilang holiday kan.

-Narator-

Ini yang dimaksud oleh ayah Mirna.

-Leichhardt-

Warga mendengar ledakan seperti bom, saat seorang pengendara melaju kencang melewati persimpangan meloncati kebun dan menabrak dinding panti jompo.

-Narator-

Ini adalah peliputan channel 7 news yang ditemukan dermawan Salihin di Australia, sebuah insiden yang melibatkan seorang wanita berusia 26 tahun yang diduga mengemudi dalam keadaan mabuk. Wanita itu dia percaya adalah Jessica. Tapi ibu Jessica punya penejlasan lain.

-Dialog Timothy dengan ibu Jesscia-

(15)

T : Ibu yakin? Diberita yang kami temukan tidak seperti itu.

I : Iyadong ibu tau anak ibu.

T : Ibu saat itu di Sidney?

I : Ngga ada.

T : Oh sedang tidak di Sidney?

I : Ngga. Ibu lagi ngga ada. Justru kalau ibu ada ngga mungkin dia pergi malem cari makanan pasti ibu ada makanan di rumah.

T : Masak ya?

I : Iya tersedia. Semua orang juga ndak mau terjadi itu. Waktu itu dia ndak sengaja. Namanya orang siapa yang mau coba.

T : Ibu waktu tahu soal peristiwa ibu mendengar dari mana bu? Jessica sempat cerita atau bagaimana?

I : Ibu ndak tahu soal kecelakaan itu, ibu tahu setelah kakaknya kasih tau setelah ibu dateng. Kayaknya ibu di luar negeri waktu itu.

T : Tidak di Jakarta ya?

I : He.eh tidak di Jakarta dan tidak di Sidney, lagi di luar negeri ibu.

T : Oke.

I : Jadi kejadian itu ibu ndak tahu, kakaknya juga ndak ngomong waktu itu lagi di luar negeri, jadi ndak tahu.

T : Beberapa orang juga dikatakan sampai melaporka bu, sampai melaporkan ada mereka kwatir Jessica mengancam lah apa gitu, ibu tidak pernah mendengar hal itu?

I : Tidak lah, tidak mungkin anak saya berbuat seperti itu. Anak saya itu lemot bagaimana bisa mengancam orang, berat cuma 50 kg bilang sekarang 48 ya, umur 27 tahun, mau ngancam gimana ya? Bagaimana sih tenaga seorang Jessica. Itu ngga masuk akal, semua itu fitnah!

T : Baik, salah satu didik yang dibilang mengganggu Jessica adalah hubungan dengan pacarnya bu yang bermasalah, cerita ke ibu ndak mengenai masalah ini?

I : Ibu ndak pernah tahu, ibu itu tahu dia itu pacaran sama siapa bertemana sama siapa. Kalau dia boleh jalan sama temen atau sama pacar itu ibu yang nentuin.

(16)

I : Bukannya nanya lagi, kita tahu. Ibu tu tahu semuanya tahu, sampai sedetail-detailnya ibu tahu. Jadi kamu boleh bertemen sama dia tidak pacaran. Ibu bilang. Boleh sama dia pacaran? Ya ibu harus tahu dulu, sama siapa, siapa backgroundnya? Jelas ndak orangnya. Ibu kalau nyariin mantu anak ibu harus jelas, kalau ndak jelas ibu ngga bisa. Yadong. Anak ibu semuanya sekolah tinggi, harus jelas. Apa tu, ada pengahsilan.

T : Syarat-syarat orang tua ya bu?

I : Yadong ndak cuma ibu semua orang tua pasti begitu.

T : Jadi ceita terus bu, karena itu dianggap jadi point Jessica sempat marah dengan Mirna. Adakan cerita Jessica sempat marah dengan pacarnya. Ibu sempat diceritakan Jessica?

I : Aduh kalau masalah dengan Mirna itu ndak ada lo, kasihan lo Mirna itu yang ngga ada diluaran beritanya kayak gini, dia ndak tenang lo itu. Ngga ada, tidak pernah.

-Narator-

Tapi lain lagi dengan pernyataan suami Mirna, Jessica marah dengan saran Mirna

-Dialog Timothy dengan suami Mirna-

A : Kalau orang sering curhat ya, Mirna kan sering curhat ke saya, kalau yang sering curhat itu pasti kasih tahu ke saya, oh si ini gini gini gini. Si Adi lagi ini ini ini, si Jessica saya jarang mendengarnya, hampir tidak pernah, hanya sekali waktu itu yang waktu Mirna ke Australi sekitar bulan Oktober 2015 jadi waktu itu Mirna beberapa kali ketemu Jessica, waktu itu Jessica pernah ngobrol ke Mirna jadi mungkin Mirna dulu yang terbuka soal ini. Jadi Mirna yang membuka jalan duluan makannya Jessica bisa masuk ke dalam, dia bilang begini Mir gua mau cerita nih soal cowok gua, cowo gua ini narkobaan, suka kasar sama gua, suka ngutang sama gua. Nah Mirna ini paling anti 3 hal ini Mirna paling ndak Cuma cowo kayak gini. Nah denger hal ini Mirna langsung panas gitu. Mirna ini orangnya kalau A ya A, kalau B ya B. Dia ndak segan-segan ngomong gitu di depannya, mungkin agak

kasar penyampaiannya ke Jessica. Kok lu … banget sih. Kok lu mau sama cowo

kayak gini, kan dia udah ngasarin lu, ngutangin lu, udah narkobaan, ngapain mending lu cari yang lain. Nah mendengar itu Jessica tersinggung, mungkin maksudnya curhat aja gitu ditanggepin aja gitu. Mungkin udah masukin aja lu bantuin gua bikin gua nyaman.

T : Jadi ini diceritakan sama Mirna kepada anda?

A : Ya.

(17)

A : Karena waktu Mirna bilang begitu Jessica langsung terlihat tersinggung langsung berdiri dan menginggalkan Mirna sendiri di restaurant. Nah maksudnya apa? Kan gua bantu elu. Gua mau hidup elu lebih baik dari sekarang, kenapa sepeerti itu. Kayak dalam hatinya gitu.

T : Jadi setelah tanggapan Jessica seperti itu Mirna bercerita kepada anda. Jadi Mirna cerita setelah kejadian atau?

A : Tanggal 8 Desember. Jadi karena prioritas temen, jadi Jessica ini kan dianggap bukan temen baik jadi lupa ama cerita ini. Jadi dia cerita tanggal 8 Desember setelah pertemuan Jessica ke Indonesia waktu itu.

T : Coba diulang kebali, tidak terlalu akrab dengan Jessica, jarang ketemulah. Mirna sampai muncul akan ingatan ini setelah dihubungi kembali oleh Jessica?

-Timothy-

T : Itu tadi Jessica yang dikenal oleh Areif sesuai dengan apa yang diceritakan oleh Mirna kepada suaminya, itu adalah hal yang bertolak belakang dengan keterangan dari ibunda Jessica, ini dua hal yang bertolak belakang. Jessica seperti yang anda lihat dipersidangan terlihat sebagai pribadi yang kalem yang tidak banyak bicara. Seperti sore tadi, saat majelis Hakim menggelar rekonstruksi di dalam sidnag dengan adegan rekonstruksi terdakwa Jessica, dan Jessica kembali terlihat penuh percaya diri.

-Suasana Persidangan-

(Lead: JPU PERTANYAKAN REKONSTRUKSI DI DALAM SIDANG)

H : Kami tahu saudara berbohong Tuhan juga tahu, ya makannya saudara jujur ya. Saudara tidak di sumpah tetapi walaupun tidak disumpah supaya saudara bebas berbicara apa saja. Ketika saudara bohong, ketahuan akan kami kejar kebohongan itu. Ketika jujur juga saudara akan kami kejar kejujuranmu begitu. Jadi jangan sampai, merugikan hidupmu sendiri ya, jadi hanya kejujuranmulah yang bisa menolong saudara. Cukup? Nah sekarang tidak ada versi, benar yang diaktakan ketua majelis tadi, yang dipersidangan inilah yang sesungguhnya, silahkan katakan yang sesungguhnya dimana dudukmu?

J : Mohon ijin Majelis, saat ini masih pemeriksaan saksi bukan pemeriksaan terdakwa Majelis, jadi mohon ijin sebagai saran Majelis, yang Jessica katakana ini nantilah pas pemeriksaan Jessica sebagai terdakwa. Untuk ini berikan kesempatan kepada kami untuk membuktikan kronologis peristiwa dengan apa yang saksi kami lihat, Jessica nanti ya nanti pas pemeriksaan terdakwa bukan saat ini.

O : Tapi persoalannya Yang Mulia begini, tadi itu kan kalau itu masalahn ya berarti kan kita memaksa saksi Jessica ini duduk yang diperintahkan oleh jaksa tadi.

(18)

H : Coba ya coba diperhatikan, karena tadi sudah diperagakan dalam persidangan dan tadi belum sempat diberikan kesempatan maka kami persilahkan di lanjutkan rekonstruksi ini. Ya, jadi jangan diartikan ini sebagai pemeriksaan terdakwa, begitu ya.

Kasus ini dimata Ayah Mirna dan Ibunda Jessica - Sianida di kopi mirna bagian 4

(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko) (lead : EKSKLUSIF, JANJI SUCI WAYAN MIRNA)

A : Aku Arief, memilih kamu Mirna menjadi istriku. Aku berjanji mulai hari ini dan seterusnya, akan kuberikan semua cintaku. Aku berjanji akan membangun dan mendukung sebuah keluarga bersamamu. Dalam sebuah ruamh tangga yang penuh tawa, kesabaran, pemahaman, dan cinta. Aku bersumpah bukan hanya menua bersama tapi tumbuh bersama. Semua cinta adalah pemberian surga. Dan aku berjanji akan selalu berada disini. Aku berjanji akan menghargai semua bakat dan kemampuanmu meminjamkan kekuatan padamu untuk menggapai impianmu. Aku berjanji akan menjaga, mendukung dan menginspirasimu mengingatkan untuk tidak menjadi siapapun selain dirimu. Mulai hari ini dan seterusnya, kamu tidak akan berjalan sendiri. Aku tidak punya hadiah yang lebih baik daripada cinta yang kamu berikan, kepercayaanmu yang menjadi kekuatan hatiku akan menjadi temaptmu berlindung, dan tanganku emnajdi rumahmu. Tapi yang terpenting dari semuanya, aku berjanji akan mencintaimu dalam keadaan apapun. Senang atau sedih, mudah maupun susah, melalui hari yang terik dan hujan, serta seluruh hidupku. Akulah yang paling beruntung dan aku tidak bisa membayangkan jika harus menua bersama orang lain.

-Narator-

Mirna tak bisa penuhi janji suci, sianda membawanya pergi dan tak mungkin lagi kembali. Dan tentu saja keluarga tak mau terima.

-Dialog Timothy dengan Ayah Mirna- (Lead: DERMAWAN SALIHIN, AYAH MIRNA)

(Lead: AYAH MIRNA UNGKAP KEJANGGALAN PERILAKU JESSICA)

D : Dia katakan dia ndak pegang itu gelas Mirna, kan Mirna punya katanya.

T : Tidak di sentuh sama sekali?

(19)

T : Bapak punya momen itu? Momen memasukan racun itu?

D : Bukan saya yang punya, tentunya jagoannya yang punya.

T : Karena itu yang selalu jadi point besar pertanyaan kuasa hukum, tidak ada yang bisa mengatakan Jessica memasukan racun ke minuman Mirna, tidak ada. Tidak ada buktinya terutama cctvnya pak.

D : Oke begini, umpamanya ya kita ya, abaikan dulu deh ahli IT, orang ngomong begitu kan. Sekarang apakah anomali atau tidak, ya. Kalau misalkan semua keliatan Cuma satu yang ngga keliatan saat dia meracun, waktu masukin gitu lo. Badannya miring gitu tapi tangannya habis mlintir masukin gitu, jeb, ya. Saya ada botolnya tuh yang dia pake.

T : Botol yang dipake untuk?

D : Ngeracun, keliatan mirip.

T : Yang menampung racun?

D : He.eh.

T : Bapak ada botolnya?

D : Ndak, saya menduga botol itu karena dari Australi.

T : Oh, seperti itu?

D : Ya. Kecil. Jadi sampel daripada parfum. Jadi kecil segini, bening.

T : Oke, bapak darimana pak Edi tahu seperti inilah botol yang dipakai?

D : E, biasa insting saya jarang meleset ya, saya kalau diperusahaan saya insting saya jarang meleset ya. Kalau udah ngomong ini ya ini. Bukan dukun, ya saya menebak aja.

T : Oh, jadi bapak menduga seperti itu?

D : Ya. Buktinya nanti liat aja Jessica, liat aja ntar.

T : Yang tadi bapak bilang dari Australi?

D : Kita tidak liat, kita tidak liat. Tapi saya insting itu. Karena waktu saya Tanya ke ahli toxikologi, saya Tanya ini segini pas ndak? Pas! Nah itu saya kaget tuh. Heh, pas? Waduh. Begitu tebakan saa bener kali, jumlah yang masuk itu 15 gram/liter air. Yang ada di kopi Mirna itu 2,98 sekianlah gitu. Karena sedikit kan digelas tidak sampai seliter. Sekarang kalau mau ditanya, kenapa? Kata si Oto nih. Kenapa kok di botol?

(20)

Kenapa yang di gelas tidak ada. Nanti biarlah orang labfor yang menajwab, saya cuma kasih sedikit aja ilustrasi. Labfor waktu menyita itu barang kepada polda, dia hanya perantara kepada polda. Itu saya juga ngga tau yang saya lihat itu ada gelas ditutupin rap, botol ndak ada. Terus ada macem-macem lah ya disitain semua, itu ada teko segala, jar, segala macem deh di satin dibawa pake mobil. Nah kalau di forensic itu cara kerjanya setau saya lo, bahwa itu yang digelas itu dipake buat nyobain ada racunnya ndak lo, gitu to. Orang-orang UI itu. Yang dokter-dokter, yang jago-jago bukannya polisi. Yang disumpah yang memang sudah pekerjaannya, itu dipake pake pake pake. Tinggal sebagian lah, dituang di botol untuk jangan sampai nguap sianidanya, kan buktinya waktu di bawa ke hakim dia meledup, bop! Sianida itu,

-Dialog Timothy dengan ibu Mirna-

(Lead: NI KETUT SIANTI, IBU WAYAN MIRNA)

I : Memang waktu saya lihat itu bibirnya sudah menghitam ya. Saya bilang sama hati saya apa bener ini ndak ada. Tapikan saya sebagai manusia biasa ya. Ngga ngerti harus ngomong gimna.

T : Kapan ibu sudah bisa terima anak tertua ibu ini meninggal?

I : Saya tidak bisa terima ya. Belum kuat sih. Ini saya ndak tau kekuatan darimana saya ngomong. Kakak ipar saya saja bilang, udah kuatin ini Mirna udah jalan Tuhan. Udah terima aja ntar kita liat aja gimana nanti kasusnya. Saya tidak terima saya bilang. Dan saya ingin, disini kan ada hukum ya, saya ingin hukum di Indonesia itu bener-bener ada, apapun yang terjadi. Saya ingin keadilan saja untuk anak saya.

-Narator-

Tapi mungkinkah Jessica yang punya dosa, perempuan yang disebut-sebut dekat dengan Mirna.

-Dialog Timothy dengan ibu Jessica-

(Lead: IMELDA WONGSO, IBU JESSICA KUMALA WONGSO) (Lead: IBUNDA JESSICA YAKIN PUTRINYA TAK BERSALAH)

I : Mungkin tidak datang ya, nanti coba, tadi Jessica udah bilang mama ndak usah datang, dia lebih tenang kalau saya ndak dateng. Mungkin kalau saya disana dia lebih ndak tenang.

T : Jessica kalau ada dipersidangan, mungkin ibu tidak tahu karena tidak pernah datang, Jessica cukup tampak tenang sih buk dalam persidangan.

(21)

T : Keluarga di Australi memantau terus buk?

I : Memantau terus kakaknya dua-duanya.

T : Mengikuti terus?

I : Mengikuti terus kalau kakaknya dua-duanya. Kakak iparnya, kakaknya.

T : Apa komentar mereka untuk menguatkan ibu dan bapak yang ada disini?

I : Menguatkan ibu ya cuman, ibu kuat aja sabar. Ibu selalu berdoa dan berdoa yang terbaik buat Jessica. Pasti ada jalan keluarnya, Tuhan itu ndak tidur.

T : Ibu sendiri sempat tidak bu, bertanya betul pada Jessica. Apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu. Pernah ngobrol?

I : Oh ndak pernah, ndak pernah nanya.

T : Ndak pernah ya bu?

I : Ndak pernah. Ibu tahu karena , ibu tidak usah ditanya ibu sudah tahu Jessica. Jadi ndak usah Tanya ibu tahu banget, mana mungkin. Dia itu penyayang binatang, binatang aja kalau lukak dia bingung cari betadine. Cari betadine mau diobatin sama betadine. Kayak dia luka ya cari betadine. Kalau binatangnya luka dia juga cari betadine mau obtain pake betadine. Dia itu penyayang biantang. Nomor satu dia suka anjing, ikan, kelinci, kura-kura.

T : Jadi ibu yakin tidak mungkin dia melakukan itu?

I : Jelas! Kita bukan dari background yang ngga jelas ya. Bapak ibuk ini dari background yang jelas. Cari duitnya juga halal, untuk menyekolahkan anak. Jadi kalau anak ibu bisa sampai berbuat begitu dari background apa kita? Kita itu dari background yang jelas, punya anak 3 saya didik sampai sekolah selesai.

-Narator-

Sidang masih terus berjalan, fakta-fakta mulai bermunculan.

-Suasana persidangan, dialog Hakim, pegawai café dan Jessica- (Lead: PEGAWAI KAFE OLIVIER BERIKAN KESAKSIAN, JAKARTA) H : Langsung ya dituangkan ya, berapa kali tuangannya?

P : 3 kali pak.

H : 3 kali?

(22)

H : Betul tadi di bilang begitu? Pertanyaan dia tadi, saudara juga jangan bingung! Jadi ketika dia tarok apa saudara bilang?

J : Saya tidak bertanya ini kopi macem apa, yang saya bilang saya komentari ini kopinya kok wangi sekali, kecium gitu aromanya.

H : Oh, semerbak gitu ya kopinya?

-Narator-

Publik terus mencari kemana sidang ini bermuara, karena yang menimpa Mirna bukan tidak mungkin terjadi pada siapa saja. Perempuan muda yang baru saja membina sebuah rumah tangga. Café yang biasa jadi tempat bersosialisasi di waktu senggang, dan juga teman yang mendadak menajdi terdakwa karena berada di lokasi kejadian.

Tetapi satu yang pasti, Mirna meninggal dengan cara yang tidak biasa, ada sianida di kopi Mirna.

(cuplikan pernikahan Wayan Mirna Salihin dan Arief Soemarko)

(lead : EKSKLUSIF, Dokumentasi pernikahan Arief-Mirna, Sanur Bali)

M : Selama 8 tahun kita bersama, kamu telah menjadi pasanganku, teman baikku, dan belahan jiwaku. Seseorang yang memenangi hatiku, seseorang yang lemah lembut dan berhati baik. Aku mencintaimu dan kesabaranmu atas diriku. Dan tidak ada orang lain yang lebih baik lagi di dunia ini. Kamu adalah teman baikku dan cinta sejatiku. Aku berjanji akan menjadi pasangan yang baik mulai hari ini hingga seterusnya dan dalam kondisi apapun. Kita hadapi bersama dalam suka maupun duka. Di waktu yang baik maupun buruk sakit maupun sehat. Aku akan selalu ada untukmu. Untuk menenangkanmu, mencintaimu, menghormati, dan menghargaimu. Sekarang dan selamanya, Arief Soemarko, aku akan selalu menjadi pengantinmu.

-Closing Timothy-

(23)

LAMPIRAN

Hasil wawancara dengan Windoro Adi Tamtomo – Senior Reporter media cetak Kompas Jakarta.

1. Tentang Prinsip-prinsip ideal liputan umum

01. Cover both side (meliputi dua sisi/ dua pihak yang berseberangan)

02. Deskripsi data dan lapangan, rinci, kaya

03. Tidak beropini langsung (opini disampaikan lewat pakar yang kompeten menanggapi data/ peristiwa/ kasus yang disampaikan wartawan)

04. Lengkapi tulisan dengan literature dari banyak aspek (sejarah, sosiologi, psikologi, antropologi, Iptek, dst) sesuai kebutuhan dan target tulisan.

05. Manfaatkan perangkat sastra untuk membangun drama dalam tulisan.

2. Tentang Kode etik wartawan

Setiap waratawan yang akan meliput sesuatu harus punya bekal bahasa teknis aspek yang diliput. Ada aspek criminal, aspek ekonomi, aspek hokum, aspek politik, aspek olahraga, aspek lingkungan, dst. Selain itu wartawan harus punya telp para penagamat/ pakar/ akademisi di masing-masing aspek.

Contoh pertanyaan pokok yang umum disampaikan kepada sumber (korban, saksi, polisi, tetangga) : Bagaimana kronologi peristiwa? Apa saja barang buktinya? Dimana tempat kejadian perkara? Alibi?

- Jelang pengadilan : wawancara pengacara, wawancara jaksa, wawancara pengamat.

Referensi

Dokumen terkait

Pelat nomor polisi sebagai barang bukti tidak dapat berdiri sendiri, karena apabila pelat tersebut berdiri sendiri tanpa ada barang bukti lain atau alat bukti

 Gunakan lebih dari satu skema bila perlu, misalnya MARC atau MODS untuk sumber-sumber yang paling penting, dan Dublin Core yang sederhana untuk yang kurang penting..  Utamakan

Model pembelajaran kooperatif model jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas. empat sampai

pidana pada putusan No: 94/Pid.B/2014/PN.LW dan No: 95/Pid.B/2014/PN.LW terhadap tindak pidana pencurian dengan pemberatan pada Pengadilan Negeri Liwa

Pengertian wakaf disebutkan dalam Pasal 1 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, yaitu perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari

The WHO Multicentre Growth Reference Study (MGRS) was designed to collect growth data from an international sample of healthy breastfed infants from widely differing ethnic

Submitted to the English Department of FPBS Indonesia University of Education in Partial Fulfillment of the Requirements for Sarjana Pendidikan

Dukungan internal maupun eksternal pada keluarga dalam merawat pasien pascapasung sejalan dengan teori Friedman (2010) yang menjelaskan bahwa dukungan sosial