BAB 9
Pengantar Fluktuasi
Ekonomi
Oleh:
Raden Aditya Widya Utama
15/387104/PEK/20827
dan
Riska Rinjaya
SIKLUS BISNIS
•
Yang dimaksud dengan
siklus bisnis
adalah fluktuasi jangka-pendek dalam
output dan kesempatan
kerja/pengangguran (
employment
).
•
Pada bab-bab sebelumnya, dipelajari
teori-teori yang menjelaskan bagaimana
perekonomian bergerak dalam
jangka-panjang; sekarang akan dijelaskan
GDP DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
• GDP mengukur total income dan total
pengeluaran pada kondisi perekonomian.
• Biro Penelitian Ekonomi Nasional/
National
Berau of Economic Research
(NBER)
adalah penentu resmi (di AS) apakah
perekonomian mengalami resesi.
Resesi
biasa didefinisikan oleh suatu periode
Growth rates of real GDP, consumption
Growth rates of real GDP, consumption
-4
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Real GDP growth rate
Average growth rate
Consumption growth rate
Growth rates of real GDP, consumption, investment
Growth rates of real GDP, consumption, investment
-30
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Percent change from 4 quarters earlier
Investment growth rate
Real GDP growth rate
Unemployment
Unemployment
0 2 4 6 8 10 12
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
HUKUM OKUN
Saat resesi, pengangguran meningkat. Hubungan negatif (bila
satu naik, yang lain turun) antara pengangguran dan GDP ini disebut Hukum Okun (Okun’s Law) berasal dari Arthur Okun, ekonom yang pertama mempelajarinya. Secara ringkas, ini
didefinisikan sebagai :
Perubahan Persentase GDP Riil = 3% - 2 Perubahan Tingkat
Pengangguran
Jika tingkat pengangguran tetap sama, GDP riil tumbuh sekitar 3
%. Untuk setiap poin persentase tingkat pengangguran
meningkat, pertumbuhan GDP riil biasanya turun sekitar 2%. Jadi, jika tingkat pengangguran naik dari 5% ke 7%, maka
pertumbuhan GDP riil menjadi :
Perubahan persentase GDP riil = 3% - 2 (7% - 5%) = - 1%
Okun’s Law
Okun’s Law
Percentage change in real GDP
Change in unemployment rate
-4
1951 1966
2003
INDIKATOR-INDIKATOR EKONOMI
UTAMA
• Banyak ekonom dalam bisnis dan pemerintah
memiliki peran meramalkan fluktuasi jangka-pendek perekonomian. Salah satu cara yang para ekonom gunakan untuk meramal adalah melihat pada
indikator utama (leading indicators).
• Tiap bulan, Conference Board, sebuah kelompok riset ekonomi swasta mengumumkan indeks dari indikator-indikator ekonomi utama, yang terdiri dari 10 seri data.
• Tujuannya adalah meramal perubahan aktivitas ekonomi selama 6 – 9 bulan kedepan. Juga dapat sebagai dasar
The Index of Leading Economic
Indikator
1) Hari kerja rata-rata per minggu pekerja produksi industri manufaktur
2) Klaim mingguan awal rata-rata untuk asuransi pengangguran
3) Pesanan baru barang konsumen dan material disesuaikan dengan inflasi
4) Pesanan baru, barang modal non pertahanan 5) Kinerja produsen
6) Pemberian izin mendirikan gedung baru 7) Indeks harga saham
8) Jumlah uang beredar (M2) disesuaikan dengan inflasi 9) Perbedaan tingkat bunga
TIME HORIZONE IN MACROEKONOMI
•
Teori makroekonomi pada jangka
panjang dan jangka pendek berbeda
pada perilaku harga.
•
Pada jangka panjang, harga fleksibel dan
dapat bereaksi pada perubahan
penawaran atau permintaan. Pada
jangka pendek, banyak harga yang
“kaku” pada tingkat yang ditentukan
sebelumnya.
•
Karena harga berperilaku beda pada
www.company.com
Teka-Teki Kekakuan Harga
Majalah
Alasan terjadinya kekakuan harga tidaklah selalu jelas, sebuah studi mencatat bahwa majalah sangat jarang berubah harga jualnya.
Majalah biasanya membiarkan inflasi mengikis harga riilnya sekitar 25% sebelum meningkatkan harga
nominalnya. Saat inflasi mencapai 4% per tahun, majalah mengubah harganya setiap enam tahun.
Untuk mengubah harga, penerbit majalah dapat dengan mudah mencetak harga baru pada edisi berikutnya.
WINTER
Template
Model makroekonomi memungkinkan kita memeriksa bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model
makroekonomi juga menyediakan suatu cara untuk membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dan dalam jangka pendek.
P
Jangka panjang
Jangka pendek
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat (Aggregate
Demand, AD) adalah hubungan antara jumlah output yang diminta dan tingkat harga agregat.
Teori Kuantitas Uang (MV=PY), dimana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output. Asumsi yang memudahkan yaitu perputaran uang adalah konstan.
Sehingga persamaan kuantitas dapat ditulis ulang dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil : M/P = (M/P)d = kY,
dimana k = 1/V adalah parameter penentu berapa banyak uang orang ingin pegang untuk tiap dolar pendapatan.
Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran
keseimbangan uang riil sama dengan permintaan uang riil dan permintaan adalah proporsional
terhadap output.
Asumsi perputaran konstan sama dengan asumsi permintaan untuk keseimbangan uang riil per unit output adalah konstan .
KURVA PERMINTAAN AGREGAT
Kurva Permintaan Agregat
(
Aggregate Demand,
AD)
menunjukkan hubungan negatif
antara tingkat harga P dan jumlah
barang dan jasa yang diminta Y,
kurva permintaan digambarkan untuk
nilai jumlah uang beredar M tertentu.
Kurva ini miring ke bawah yang
berarti semakin tinggi tingkat harga
P, semakin rendah tingkat
keseimbangan riil M/P, dan karenanya
semakin rendah jumlah barang dan
www.company.com
Lanjutan….
•
Seiring penurunan tingkat harga, maka permintaan akan bergerak ke bawah sepanjang kurva AD.•
Setiap perubahan pada M atau V akan menggeser kurva AD.•
Permintaan output riil bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat harga.Jika output lebih tinggi, orang terlibat transaksi
lebih banyak dan membutuhkan keseimbangan
riil M/P lebih tinggi. Untuk jumlah uang beredar
M tetap, keseimbangan riil lebih tinggi
berdampak tingkat harga lebih rendah.
Sebaliknya, jika tingkat harga lebih rendah,
keseimbangan uang riil lebih tinggi; tingkat
keseimbangan riil yang lebih tinggi
menyebabkan volume transaksi yang lebih
Kurva permintaan agregat dibuat untuk
nilai dari jumlah uang beredar yang
tetap. Dengan kata lain, ini menyatakan
kombinasi yang mungkin dari P dan Y
untuk nilai M tertentu.
PERGESERAN KURVA
Output (Y) AD'
AD
Penurunan jumlah
uang beredar M
mengurangi nilai
output nominal PY.
Untuk setiap tingkat
harga tertentu P,
output Y lebih
rendah.
Jadi, penurunan
jumlah uang beredar
menggeser kurva AD
ke kiri dari AD ke
PERGESERAN KURVA
PERMINTAAN
Peningkatan jumlah uang
beredar M meningkatkan
nilai output nominal PY.
Untuk tiap tingkat harga
tertentu P, output Y lebih
tinggi.
Jadi, peningkatan jumlah
uang beredar menggeser
kurva AD ke kanan dari
AD ke AD'.
Output (Y) AD
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (
Aggregate
Supply
, AS)
adalah hubungan antara
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
dan tingkat harga.
Karena perusahaan yang menawarkan
barang dan jasa memiliki harga fleksibel
dalam jangka panjang tapi harga kaku
dalam jangka pendek,
Lanjutan….
Ada dua macam kurva penawaran
agregat: kurva penawaran agregat
jangka-panjang (
long-run aggregate
supply curve
, LRAS) dan kurva
Jangka panjang: Kurva
Penawaran Agregat Vertikal
Karena model klasik menggambarkan
bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat
jangka-panjang dapat diturunkan dari model klasik.
Jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja dan teknologi yang tersedia.
Sehingga diperoleh persamaan Y = F(K, L) = Y
Mekanisme tersebut telah membantu
membentuk kurva penawaran jangka
panjang
Penawaran agregat jangka panjang (LRAS)
P
Y
Y
Y=F (K, L)
Dalam jangka panjang,
tingkat output ditentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi.
Tingkat output tidak
Kurva penawaran
agregat-vertikal memenuhi
dikotomi klasik,karena menunjukkan tingkat output tak tergantung pada jumlah uang
beredar.
Tingkat output
jangka-panjang, Y, disebut
kesempatan kerja penuh
(full-employment) atau
tingkat output alamiah (natural).
Pada tingkat output
dimana sumberdaya
perekonomian dikaryakan sepenuhnya, atau lebih realistis, dimana
pengangguran berada pada tingkat wajarnya.
A
B AD
AD’
Penurunan jumlah uang beredar
Jangka Pendek: Kurva Penawaran
Agregat Horisontal
Model klasik dan kurva penawaran agregat vertikal hanya berlaku pada jangka panjang. Dalam jangka pendek sebagian harga bersifat kaku dan tidak
menyesuaikan dengan perubahan permintaan. Hal ini menyebabkan kurva penawaran jangka pendek tidak berbentuk vertikal tetapi horisontal.
P
Y
A B
P
Y AD AD
SRAS
Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke bawah dari AD ke AD’. Ekuilibrium perekonomian bergeser dari A ke B karena kurva penawaran agregat horisontal dalam jangka pendek.
EKUILIBRIUM JANGKA
PANJANG
P
Y
LRAS
Y
AD
SRAS
Dalam jangka panjang, perekonomian ada pada perpotongan kurva penawaran
agregat jangka-panjang dan kurva
PENURUNAN PERMINTAAN
AGREGAT
Perekonomian dimulai pada ekuilibrium jangka-panjang di titik A.
Penurunan permintaan agregat yang mungkin disebabkan penurunan perputaran uang akan menggerakkan
perekonomian dari titik A ke titik B, dimana output di bawah tingkat
alaminya.
EMAS, GREENBACK, DAN KONTRAKSI
TAHUN 1870-AN
Studi Kasus
Sebelum Perang Sipil, Amerika memberlakukan standar emas (uang kertas dollar ditukar menjadi emas) sehingga jumlah emas menentukan jumlah uang beredar dan tingkat harga.
Setelah Perang Sipil pecah tahun 1862, Departemen Keuangan mengumumkan tidak lagi menebus dollar untuk emas. Tindakan ini mengganti standar emas dengan sistem uang atas unjuk (Fiat Money).
Selama beberapa tahun berikutnya, pemerintah
mencetak sejumlah besar mata uang kertas (disebut
greenback karena warnanya) dan menggunakan
Karena peningkatan jumlah uang beredar selama perang, tingkat harga hampir berlipat ganda.
Saat perang usai, banyak perdebatan apakah akan kembali pada standar emas. Partai
Greenback dibentuk dengan tujuan utama memelihara sistem fiat money.
Para pengambil keputusan memutuskan
menghentikan greenback guna mempertahankan standar emas pada kurs antara dollar dan emas berlaku sebelum perang, dengan tujuan
mengembalikan nilai dollar ke tingkat sebelumnya.
Keadaan ini memaksa pemerintah membalik kenaikan harga pada masa perang, sehingga permintaan agregat harus turun. Ketika harga
mulai turun, perekonomian mengalami resesi dan saat tingkat harga kembali ke tingkat semula,
standar emas diberlakukan kembali.
KEBIJAKAN
STABILISASI
Perubahan eksogen pada penawaran atau permintaan agregat disebut guncangan (shocks).
Guncangan yang mempengaruhi
penawaran agregat disebut guncangan penawaran (supply shock).
Guncangan yang mempengaruhi
permintaan agregat disebut guncangan permintaan (demand shock).
Satu tujuan dari model
penawaran/permintaan agregat adalah
untuk membantu menjelaskan bagaimana guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi. Ekonom memakai istilah kebijakan
stabilisasi (stabilization policy) yang
merujuk pada aksi kebijakan yang diambil untuk mengurangi tekanan fluktuasi
ekonomi jangka pendek.
Kebijakan stabilisasi mencoba memperkecil siklus bisnis dengan menahan output dan kesempatan kerja sedekat mungkin dengan tingkat alaminya.
GUNCANGAN PADA PERMINTAAN AGREGAT
• Dalam jangka pendek, kenaikan permintaan meningkatkan
output perekonomian.
• Perekonomian dimulai pada ekuilibrium jangka panjang di titik A. Kenaikan permintaan
agregat sebagai akibat kenaikan perputaran uang akan
menggerakkan perekonomian dari titik A ke B, dimana output berada di atas tingkat alaminya. • Saat harga naik, output secara
berangsur-angsur kembali ke tingkat alaminya dan
GUNCANGAN PADA PENAWARAN
AGREGAT
• Guncangan penawaran yang memburuk akan meningkatkan biaya dan harga.
• Jika AD dipertahankan konstan, perekonomian
bergerak dari titik A ke titik B, mengarah pada stagflasi (kombinasi kenaikan harga dan penurunan tingkat
output)
• Akhirnya, seiring harga turun, perekonomian
kembali ke tingkat alami pada titik A.
MENGAKOMODASI GUNCANGAN PENAWARAN AGREGAT YANG MEMPERBURUK
• Menanggapi guncangan penawaran yang
Studi Kasus
BAGAIMANA OPEC MEMBANTU
MENYEBABKAN STAGFLASI
Guncangan penawaran paling buruk dalam sejarah modern disebabkan oleh OPEC (Organization of the
Petroleum Exporting Countries) yaitu organisasi negara-negara penghasil minyak yang mengoordinasikan tingkat produksi dan harga (kartel).
Tahun
Perubahan Harga Minyak
(%)
Tingkat Inflasi Kenaikan harga minyak pada tahun 1974 sebesar 68% merupakan guncangan
penawaran memperburuk yang
menyebabkan naiknya inflasi dan tingkat pengangguran.
Saat perekonomian dunia hampir pulih dari resesi OPEC, hal yang sama terjadi lagi
Kenaikan harga minyak pada tahun 1979 – 1981 menyebabkan inflasi dua digit dan meningkatnya pengangguran.
Pada pertengahan 1980-an, kemelut politik di negara-negara Arab melemahkan kemampuan OPEC
mempertahankan penawaran minyak. Harga minyak turun sehingga membalik kondisi stagflasi pada tahun 1970-an.
Tahun Harga MinyakPerubahan (%)
Tingkat Inflasi (%)
Tingkat
Pengangguran (%)
Tahun Harga MinyakPerubahan (%)
Tingkat Inflasi (%)
Tingkat
Pengangguran (%)
1983 -7,1 3,2 9,5 1984 -1,7 4,3 7,4 1985 -7,5 3,6 7,1 1986 -44,5 1,9 6,9 1987 18,3 3,6 6,1
Pada tahun 1986 perubahan harga minyak yang
Alasan berkurangnya pengaruh makroekonomi kartel
1. OPEC tidak terlalu sukses dalam menaikkan harga minyak.
Meski harga minyak berfluktuasi, perubahannya tidak sebesar tahun 1970-an dan harga minyak riil tidak pernah lagi mencapai puncaknya seperti yang terjadi pada awal tahun 1980-an.
2. Usaha penghematan dan perubahan teknologi telah membuat perekonomian Amerika Serikat tidak
terlalu terganggu oleh kenaikan harga minyak. Perekonomian saat ini berbasis jasa dan bukan