• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Parameter Genetik Kambing Boerka (F2) Berdasarkan Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Bobot Umur 6 Bulan di Loka Penelitian Kambing Potong Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Parameter Genetik Kambing Boerka (F2) Berdasarkan Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Bobot Umur 6 Bulan di Loka Penelitian Kambing Potong Sumatera Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ternak lokal atau asli Indonesia seperti kambing merupakan kekayaan

negeri yang cukup penting kedudukannya, baik dilihat dari hasil produknya

sebagai sumber protein hewani maupun sebagai sumber pendapatan bagi

masyarakat.

Food Agriculture Organization (FAO) memperkirakan negara-negara

berkembang (termasuk Indonesia) akan mengalami peningkatan konsumsi daging

dua kali lebih besar ditahun 2030. Namun dalam perkembangannya di Indonesia,

ternak kambing lokal tidak selalu menunjukkan produktivitas yang baik dan

mungkin hal tersebut disebabkan oleh mutu genetik yang rendah.

Kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan terhadap pangan asal protein

hewani (asal ternak kambing) telah mendorong para pemulia ternak untuk

menciptakan galur atau rumpun dengan mutu genetik yang lebih baik dengan nilai

nyata yang lebih tinggi.

Produktivitas ternak ditentukan oleh mutu genetik yang dimiliki oleh

ternak dan dipengaruhi faktor lingkungan dimana ternak tersebut berada serta

kemungkinan adanya interaksi antara keduanya. Peningkatan produktivitas dari

segi pemuliaan ditujukan ke arah perbaikan mutu genetik melalui seleksi pada

pejantan karena 50% sifat diwariskan pejantan kepada keturunannya.

Introduksi kambing unggul merupakan jawaban tantangan dimasa depan.

Dengan adanya persilangan antar bangsa ternak diharapkan akan turut

(2)

memperhatikan aspek pemuliaan yang sangat penting untuk perkembangan

peternakan kambing di waktu mendatang.

Persilangan kambing lokal khususnya kambing telah dilakukan oleh Loka

Penelitian Kambing Potong untuk meningkatkan produktivitas kambing lokal.

Loka Penelitian KambingPotong telah mengembangkan program pembentukan

kambing unggul melalui pendekatan perkawinan silang (cross breeding) antara

pejantan Boer dengan induk Kacang. Hasil silangan kedua raskambing tersebut

adalah kambing ’Boerka’ yangmemiliki potensi sebagai jenis kambing tipe

pedaging yang relatif baik untuk bibit unggul kambing potong dan adaptif

terhadap lingkungan tropis.

Dalam aplikasinya, informasi data tentang parameter genetik kambing

Boerka (F2) sangat penting untuk menunjukan potensi genetik ternak yang diduga

berdasarkan sifat fenotipe (bobot badan) sebagai upaya penentuan strategi

pemuliaan di masa mendatang.

Tujuan Penelitian

Mengetahui efek heterosis, nilai heritabilitas, korelasi genetik dan nilai

pemuliaankambing Boerka (F2) di Loka Penelitian Kambing Potong, Sumatera

Utara.

Manfaat Penelitian

Sebagai informasi dasarstrategi pemuliaan gunameningkatkan mutu

genetik kambing Boerka serta menjadi bahan rujukan yang bermanfaat untuk

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui litter size , bobot lahir dan bobot sapih dalam 2 (dua) kelahiran, menduga parameter genetik terhadap litter size ,

Nilai heritabilitas bobot lahir, bobot 3 bulan dan bobot 6 bulan pada anak kambing kacang masih tergolong rendah, sedangkan untuk nilai korelasi genetik antara sifat bobot

Penelitian ini bertujuan mengetahui litter size, bobot lahir dan bobot sapih dalam 2 kelahiran, menduga parameter genetik terhadap litter size, bobot lahir dan

Penelitian ini bertujuan mengetahui litter size, bobot lahir dan bobot sapih dalam 2 kelahiran, menduga parameter genetik terhadap litter size, bobot lahir dan

Penelitian ini bertujuan mengetahui litter size , bobot lahir dan bobot sapih dalam 2 kelahiran, menduga parameter genetik terhadap litter size , bobot lahir dan

Perbandingan Potensi Genetik dan Kemampuan Mewariskan Sifat-sifat Pertumbuhan Berdasarkan Nilai Pemuliaan (Breeding Value) pada Pejantan Boer dan Boerawa..

Penelitian ini bertujuan mengetahui litter size , bobot lahir dan bobot sapih dalam 2 kelahiran, menduga parameter genetik terhadap litter size , bobot lahir dan

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa faktor non-genetik yang mempengaruhi (P < 0,05) bobot lahir kambing Boer pada Stasiun Percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sei