• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KORELASI SIFAT BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH DAN LITTER SIZE PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE, LOKAL DAN PERSILANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KORELASI SIFAT BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH DAN LITTER SIZE PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE, LOKAL DAN PERSILANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KORELASI

SIFAT BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH DAN

LITTER SIZE

PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE, LOKAL

DAN PERSILANGAN

SKRIPSI

Oleh :

AHMAD AWALUDDIN 100306056

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KORELASI

SIFAT BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH DAN

LITTER SIZE

PADA KELINCI NEW ZEALAND WHITE, LOKAL

DAN PERSILANGAN

SKRIPSI

Oleh :

AHMAD AWALUDDIN 100306056

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Penelitian : Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan

Nama : Ahmad Awaluddin

NIM : 100306056

Program Studi : Peternakan

Disetujui oleh: Komisi Pembimbing

Hamdan, S.Pt., M.Si. Prof. Dr. Ir. Hasnudi, MS. Ketua Anggota

Mengetahui,

Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si Ketua Program Studi Peternakan

(4)

ABSTRAK

AHMAD AWALUDDIN, 2016: Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan. Dibimbing oleh HAMDAN dan HASNUDI.

Kelinci New Zealand White merupakan alternatif penghasil daging yang potensial. Informasi genetik persilangan kelinci New Zealand White dengan Lokal menentukan strategi pemuliaan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan mengetahui litter size, bobot lahir dan bobot sapih dalam 2 kelahiran, menduga parameter genetik terhadap litter size, bobot lahir dan bobot sapih serta untuk menduga korelasi antara bobot lahir dengan bobot sapih dari kelinci New Zealand White, Lokal dan persilangan. Penelitian dilakukan di peternakan Dusun Kelinci dari bulan Juli 2014 sampai Maret 2015. Rancangan yang digunakan adalah pola tersarang tidak seimbang. Materi penelitian berupa data produksi sebanyak 113 ekor anak kelinci dari 4 ekor jantan dan 16 betina dua kali kelahiran.

Hasil penelitian menunjukkan nilai heritabilitas bobot lahir, bobot sapih

dan litter size masing-masing yaitu 0,26; 0,75 dan -0,46. Nilai ripitabilitas yang

didapat masing-masing yaitu 0,17; 0,4 dan 0,3 dengan nilai korelasi genetik bobot lahir-bobot sapih sebesar 0,52. Kesimpulan penelitian adalah efek heterosis minus menunjukkan bahwa performans bobot badan anak tidak lebih baik dari rata-rata tetuanya. Nilai heritabilitas sifat bobot sapih tinggi sehingga dapat digunakan sebagai kriteria dalam penyusunan program seleksi. Nilai ripitabilitas sifat bobot lahir termasuk dalam kategori rendah, sifat bobot sapih dikategorikan tinggi dan litter size termasuk kategori sedang. Namun, korelasi genetik termasuk kedalam kategori sedang menunjukkan antar sifat cukup efektif dalam hubungan keterkaitannya.

(5)

ABSTRACT

AHMAD AWALUDDIN, 2016. Estimation of Genetic Parameter and Correlation of Birth Weight, Weaning Weight and Litter Size in New Zealand White, Local and Crossbreed Rabbit. Supervised by HAMDAN and HASNUDI.

New Zealand White rabbit has potential as a producer of meet. Genetic information of New Zealand White crossbreed with local breed is important to determine the effect of litter size, birth weight, weaning weight of 2 natal periode, estimation of genetic prematur litter size, birth weight, weaning weight and correlation of New Zealand White, Local and Crossbred. Has study was conducted at Dusun kelinci farm on July 2014 to March 2015. This research used unbalanced nested design. Data consisted of production record from 113 little rabbit of cross 4 buck and 16 doe.

The result showed heritability of birth weight, weaning weight and litter size were : 0.26; 0.75 and -0.46. Ripitability value were : 0.17; 0.4 dan 0.3 with correlation value of birth weight-weaning weight was other. The conclusion heterosis value minus and this showed birth weight performance louwer than their parents. Heritability value of birth weight higher than all parameter, caused this used as breeding program criteria. Ripitability value of birth weight were low category. Ripitability value of weaning weight were high category. Ripitability value of litter size were middle category. However, genetic correlation was middle category and this showed efectivity of the other.

Keywords : New Zealand White breed, Local breed, heritability, ripitability and correlation

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 23 Januari 1993 dari Ayah Haryono dan Ibu Ridayati. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Dewantara pada tahun 1998 dan pendidikan dasar di SDN 060928 pada tahun 2004. Pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2007 di SMP Swasta Istiqlal dan dilanjutkan ke pendidikan sekolah menengah atas diselesaikan pada tahun 2010 di SMA Swasta Harapan Mandiri. Penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan pilihan Program Studi Peternakan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai Asisten Praktikum di Laboratorium Penyuluhan dan Komunikasi Peternakan. Penulis juga aktif dalam organisasi internal dan eksternal universitas, diantaranya pernah menjabat sebagai Koordinator Bidang Humas Asosiasi Mahasiswa Wirausaha USU (2011-2012), Koordinator Departemen Ukhuwah Islamiyah HIMMIP (2012-2013) dan Koordinator Bidang Humas Ikatan Mahasiswa Peternakan (2012-2013). Penulis juga mengikuti Kompetisi Program Mahasiswa Wirausaha (2010), Program Kreativitas Mahasiswa (2010), Big Idea Competition (2011). Penulis juga mendapatkan pelatihan wirausaha dari Ipteks Bagi Kewirausahaan (2012) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (2012).

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat, mulai bulan Juli sampai Agustus 2013.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia dan rahmat-Nya shingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 adalah “Pendugaan Parameter Genetik dan Korelasi Sifat Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size pada Kelinci New Zealand White, Lokal dan Persilangan ”.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Hamdan, S.Pt.,M.Si selaku ketua komisi pembimbing dan Prof.Dr.Ir. Hasnudi, MS selaku anggota komisi pembimbing dan Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA selaku Penanggungjawab Akademik penulis selama perkuliahan. Penghargaan penulis sampaikan kepada Beasiswa Bidikmisi Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi.

Ungkapan terimakasih kepada Ayahanda Haryono, ibunda Ridayati dan andong Hj. Deliana Lubis atas segala doa dan perhatian yang diberikan kepada penulis. Terimakasih penulis ucapkan kepada abangda Galih Ari Wirawan Siregar, Ferdy Saputra, Suprayoga dan Adinda Arista Pamel yang senantiasa memberikan dukungan sampai dengan saat ini dalam pembuatan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan.

Ucapan terimakasih juga kepada staff pengajar, teman-teman mahasiswa Program Studi Peternakan khususnya angkatan 2010 yang sampai saat ini tidak lelah untuk memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan acuan untuk kemajuan peternakan di masa mendatang.

(8)

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii i PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 2 Kegunaan ... 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Kelinci ... 3 Biologis Kelinci ... 3 Bangsa Kelinci ... 4

New Zealand White ... 4

Lokal ... 5 Cross Breeding ... 6 Sifat Kuantitatif ... 6 Bobot Lahir ... 7 Bobot Sapih ... 8 Litter Size ... 9 Heterosis ... 9 Parameter Genetik ... 0 Heritabilitas ... 0 Ripitabilitas ... 2 Korelasi ... 4

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ... 7

Bahan dan Alat Penelitian ... 7

Bahan ... 7

Alat ... 7

Metode Penelitian ... 8

(9)

Parameter Penelitian ... 9

Analisis Data ... 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot Lahir ... 3

Bobot Sapih ... 4

Efek Heterosis ... 5

Estimasi Nilai Heritabilitas ... 6

Estimasi Nilai Ripitabilitas ... 8

Korelasi Genetik ... 9

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 0

Saran ... 0 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Hal.

1. Performans Produksi Kelinci New Zealand White dan Lokal ... 4

2. Sidik Ragam untuk Menduga Nilai Ripitabilitas Suatu Sifat Berdasarkan Pola Tersarang atau Hieraechial ... 20

3. Sidik Ragam untuk Menduga Nilai Korelasi Suatu Sifat Berdasarkan Pola Tersarang atau Hieraechial ... 21

4. Rataan Bobot Lahir Kelinci ... 23

5. Rataan Bobot Sapih Kelinci ... 24

6. Efek Heterosis ... 25

7. Nilai Dugaan Heritabilitas Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size ... 26

8. Nilai Dugaan Ripitabilitas Bobot Lahir, Bobot Sapih dan Litter Size ... 28

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

1. Data Bobot Lahir Kelahiran Pertama ... 35

2. Data Bobot Sapih Kelahiran Pertama ... 35

3. Data Bobot Lahir Kelahiran Kedua ... 36

4. Data Bobot Sapih Kelahiran Kedua ... 36

5. Data Tetua Kelinci New Zealand White ... 36

6. Data Tetua Kelinci Lokal ... 37

7. Analisis Ragam Heritabilitas Bobot Lahir ... 37

8. Analisis Ragam Heritabilitas Bobot Sapih ... 37

9. Analisis Ragam Heritabilitas Litter Size ... 37

10.Analisis Ragam Ripitabilitas Bobot Lahir ... 37

11.Analisis Ragam Ripitabilitas Bobot Sapih ... 38

12.Analisis Ragam Ripitabilitas Litter Size ... 38

13.Efek Heterosis ... 38

14.Format Data Pengamatan Jumlah Anak Kelinci Jantan dan Betina ... 39

15.Format Data Pengamatan Bobot Lahir Kelinci ... 40

16.Format Data Bobot Sapih Kelinci ... 41

17.Format Data Pengamatan Perkawinan Kelinci ... 42

Referensi

Dokumen terkait

For this purpose, spatial distribution maps of all fertility parameters in soil obtained by ordinary Kriging based on exponential model for surface (0 – 15cm) soil

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi

The laboratory based hyperspectral radiometric experiments carried out includes, generation of laboratory spectral fingerprints in the VNIR and SWIR regions for

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi

To address these issues, geospatial science and tools have been successfully applied to implement regional climatic and water resources models and develop assessment to

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian. Organisasi

Burung penguin dewasa berbulu halus tetapi sangat rapat menutup tubuhnya, hingga binatang tersebut terlindung dari hawa yang dingin. Di bagian depan warnanya

Hal ini berkemungkinan kerana, ciri karakteristik diri seperti kecekapan kendiri umum dan optimistik dinilai sebagai berhubungan dengan kebahagiaan namun tidak menyumbang secara