• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Hidup pada Subjek yang Mengalami Dandruff

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualitas Hidup pada Subjek yang Mengalami Dandruff"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

Kualitas Hidup pada Subjek yang Mengalami Dandruff Syarifah Ullyana, Meidina K Wardani, Nelva K Jusuf

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

RSUP Haji Adam Malik Medan – Indonesia

ABSTRAK

Latar belakang: Dandruff atau pitiriasis simpleks atau pitiriasis sika, adalah kondisi abnormal terjadinya pembentukan skuama atau terlepasnya serpihan kulit, berwarna putih kekuningan dari kulit kepala, dan biasanya disertai dengan gatal. Sampai saat ini, dandruff merupakan masalah yang cukup menonjol di kalangan umum, karena banyak ditemukan yang mempengaruhi hampir setengah populasi pada usia pasca-pubertas, berbagai etnik dan jenis kelamin. Dandruff dapat menyebabkan rasa khawatir, hilangnya kepercayaan diri atau tidak nyaman bagi pengidapnya sehingga kemungkinan dapat menimbulkan gangguan secara sosial, psikologis dan emosional. Tujuan:Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada subjek yang mengalami dandruff. Subjek dan metode: Penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif dengan rancangan cross sectional yang melibatkan 50 orang subjek yang mengalami dandruff. Setiap subjek menjawab kuesioner Skindex-29 dan hasil jawaban kuesioner dinilai. Nilai dengan skor lebih tinggi maka kualitas hidupnya semakin rendah.

Hasil: Kualitas hidup pada subjek yang mengalami dandruff terbanyak memiliki kualitas hidup sedang dengan nilai Skindex-29 sebesar 18-36 (38%), diikuti dengan kualitas hidup tinggi dengan nilai Skindex-29 sebesar 6-17 (36%), kualitas hidup rendah dengan nilai Skindex-29 sebesar ≥ 37 (18%), dan yang paling sedikit memiliki kualitas hidup sangat tinggi dengan nilai Skindex-29≤5 (8%). Berdasarkan usia dijumpai bahwa usia lebih tua (47,1% subjek berusia >40 tahun) memiliki kualitas hidup lebih rendah. Berdasarkan jenis kelamin dijumpai jenis kelamin pria sebanyak 50% memiliki kualitas hidup lebih rendah, dan berdasarkan durasi penyakit dijumpai bahwa subjek dengan durasi penyakit lebih lama sebanyak 60% memiliki kualitas hidup lebih rendah.

Kesimpulan:Kualitas hidup subjek yang mengalami dandruffterbanyak memiliki kualitas hidup sedang. Kualitas hidup pada usia lebih tua lebih banyak dijumpai kualitas hidup lebih rendah. Kualitas hidup pada jenis kelamin pria lebih banyak dijumpai kualitas hidup lebih rendah. Kualitas hidup pada subjek dengan lama menderita yang durasinya lebih lama, lebih banyak dijumpai kualitas hidup lebih rendah.

(2)

ii

Quality of Life in Subjects with Dandruff Syarifah Ullyana, Meidina K Wardani, Nelva K Jusuf

Department of Dermatology and Venereology Faculty of Medicine, University of Sumatera Utara Haji Adam Malik General Hospital Medan – Indonesia

ABSTRACT

Background: Dandruff or pityriasis simplex or pitiriasis sicca, is considered an abnormal

condition of the formation of scales or detachment of flakes of skin, yellowish-white color of the

scalp, and is usually accompanied by itching. To date, dandruff is a problem that is quite prominent among the public, because it is found that affects nearly half of the population in the age of post-puberty, various ethnic and gender. Dandruff can cause anxiety, loss of confidence or discomfort for the infected so that may cause interference in social, psychological and emotional. Objective:To determine the quality of life in subjects with dandruff.

Subjects and method: This research was a descriptive study with cross-sectional design involving 50 subjects with dandruff. Each subject answered Skindex-29 questionnaires and the results of responses to questionnaires assessed. Value with a higher score then the lower quality of life.

Results:Quality of life in most subjects with dandruff was moderate quality of life with value of Skindex-29 in the amount of 18-36 (38%), followed by high quality of life with value of Skindex-29 in the amount of 6-17 (36%), low quality of life with value of Skindex-29 in the amount of ≥ 37 (18%), and at least having very high quality of life with value of Skindex-29 in the amount of ≤5 (8%).By age found that older age (47,1% of subjects aged > 40 years) had the lower quality of life. By gender found that male gender as much as 50% had the lower quality of life, and by duration of illness found that subjects with a longer duration of illness as much as 60% had the lower quality of life.

Conclusion:Quality of life in most subjects with dandruff was moderate quality of life. Quality of life in older age were more common lower quality of life. Quality of life in the male gender were more common lower quality of life. Quality of life in subjects with the length of having disease that a longer duration, were more common lower quality of life

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Sehingga anak-anak TK tertarik untuk melihat dan mau untuk mempelajari hewan-hewan yang ada di dalam katalog itu dan terhindar dari kebosanan belajar yang biasa diterapkan dengan

[r]

Namun dalam konteks Indonesia sendiri berdasarkan realitas yang sudah terjadi belakangan ini bahwa, jaringan terorisme yang telah merambat masuk ke Indonesia

Metode deskriptif kualitatif ini adalah suatu pendekatan dalam memahami kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur, yaitu memahami jenis bantuan

(digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta

Dari hasil penelitian diketahui bahwa elemen pemasaran produk, harga, dan partisipan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen sehingga penyedia jasa fotografi