BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Sinar Galuh Pratama adalah perusahaan yang berorientasi di bidang
Mechanical dan Civil Engineering, Contractor. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2001. Berdasarkan Akte No.106 tanggal 26 Januari 2001 mengenai pendirian Perseroan Terbatas (PT), yang menjelaskan kepengurusan dan kekuasaan direksi yang dibuat dihadapan Notaris Sumatera Utara-Medan.
Akte pendirian perseroan terbatas tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan surat keputusan No. C 02962 HT.01.TH.2001, tanggal 09 Juli 2001. PT. Sinar Galuh Pratama ini didirikan atas usaha dari 3 (tiga) pendiri utama, yaitu:
1. Bapak H.Imran 2. Ibu Hj. Restuaty 3. Bapak Ing
Perusahaan ini beralamat di Kompleks Sentral Komersil Arengka, Jalan Ir. Soekarno Hatta, Blok D No. 44, Pekanbaru Riau. Persaingan dalam hasil produksi industry manufaktur di bidang Mechanical dan Civil Engineering,
Veteran, Pasar X, Kavling Galuh No. 28, Helvetia Medan, yang dilengkapi dengan sarana Workshop Completed peralatan pabrikasi yang berkualitas.
Perkembangan persaingan manufaktur memberikan banyak perubahan terhadap perusahaan ini. Tahun 2003 kantor pusat yang semula berada di Pekan Baru menjadi kantor cabang dan kantor yang berada di Medan menjadi kantor pusat yang sekaligus menjadi tempat kerja perusahaan. Hal ini dilakukan melalui bebrapa pertimbangan, yaitu:
1. Efisiensi kegiatan kerja, pimpinan sekaligus pemilik perusahaan ini berdomisili di Medan sehingga lebih mudah mengkoordinir perusahaan, disamping itu bahan baku yang diperlukan dalam memmenuhi aktivitas, perusahaan lebih mudah diperoleh dan memiliki harga yang relatif lebih murah.
2. Tersedianya tenaga kerja yang ahli dibidangnya. 3. Sarana transportasi yang cukup baik.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Secara garis besar ruang lingkup bidang usaha PT. Sinar Galuh Pratama memproduksi spare part mesin pabrik dan perbaikan alat-alat pabrik PKS seperti
sprocket gear, bushing , pembuatan ring (gerigi), as roda, bushing, block bearing, dan lainnya.
2.3. Lokasi Perusahaan
Perusahaan PT. Sinar Galuh Pratama beralamat di Jalan Veteran, Pasar X, Kavling Galuh No. 28, Helvetia Medan, dengan luas ± 1,5 hektar. Kantor perwakilan PT. Sinar Galuh Pratama beralmat di Komplek Sentral Komersil Arengka, Jalan Ir. Soekarno Hatta, Blok D No.44, Pekanbaru-Riau.
2.4. Daerah Pemasaran
Produk-produk dari PT. Sinar Galuh Pratama dipasarkan ke berbagai daerah di Sumatera Utara dan meluas hingga ke wilayah Pulau Jawa dan Indonesia Bagian Timur. Perusahaan juga mendistribusikan hasil produk ke perusahaan-perusahaan yang datang memesan secara langsung untuk melakukan penandatangan kontrak kerja sama dari tahap civil engineering dan mechanical.
Harga dari produk menjadi hal yang sensitif dari pemasaran yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya masih dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis.
2.5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya. Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam pendirian suatu usaha untuk memperlancar jalannya perusahaan, sehingga pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara satu orang dengan yang lain menjadi jelas. Dengan adanya struktur organisasi ini maka akan terlihat jelas hubungan antar bagian, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan.
Presiden Direktur dan Wakil Presiden
Kepala Divisi Keuangan
dan Umum Direktur Teknik Direktur Komersil
Kepala Divisi Sipil,
Manajer Personalia Pengawas Pengawas Pengawas Pengawas
Keterangan :
: Hubungan Lini
2.5.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Sinar Galuh Pratama secara garis besar dapat dilihat pada uraian di bawah ini: 1. Presiden Direktur
Merupakan dewan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas kekayaan perusahaan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan baik dalam anggaran dasar atau RAPB tahunan perusahaan.
2. Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur ini bertugas membantu kerja Presiden Direktur secara langsung, dimana wakil presiden direktur ini menjalankan tugas-tugas Presiden Direktur apabila tidak berada di tempat.
Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur ini membawahi beberapa anggota yang tediri dari: Kepala Divisi Keuangan dan Umum, Direktur Teknik dan Produksi, dan Direktur Komersil.
1. Kepala Divisi Keuangan dan Umum
a. Manajer Pembukuan
Bertanggung jawab atas proses pencatatan akuntansi, proses pembuatan laporan keuangan/ laporan manajemen, penyelesaian pajak perseroan dan menjamin bahwa seluruh transaksi telah dibukukan sebagaimana mestinya. b.Manajer Administrasi
Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses administrasi perusahaan, penyusunan anggaran, proses dan pelaksanaan pembayaran, laporan posisi dana, penyimpanan uang kas, dan penyimpanan cek/ bilyet giro milik perusahaan.
c. Manajer Personalia
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepegawaian, monitoring/ perawatan aset, keamanan, dan urusan umum lainnya.
2. Direktur Teknik
Bertugas membuat perencanaan dan memonitoring segala kegiatan yang berhubungan dengan teknik, bangunan, dan produksi produk. Direktur teknik membawahi empat bidang divisi, yaitu:
a. Kepala Divisi Teknik Sipil, Konstruksi dan Produksi
b. Kepala Divisi Mesin dan Listrik
Memonitoring instalasi listrik dan melakukan penentuan jadwal
maintenance mesin-mesin yang berhubungan dengan kegiatan produksi perusahaan.
c. Kepala Divisi Peralatan
Bertanggung jawab atas segala peralatan yang dimiliki oleh perusahaan, yang akan dan sudah digunakan untuk kegiatan produksi dan suatu proyek yang ditangani oleh perusahaan.
d. Kepala Divisi Distribusi dan Transmisi Listrik
Bertanggung jawab terhadap segala penyaluran atau pedistribusian transmisi listrik, arus listrik dan besarnya tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu proyek yang akan ditangani oleh perusahaan.
3. Direktur Komersil
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan dan pengadaan barang-barang atau bahan-bahan dengan mengusahakan semaksimal mungkin harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Direktur komersil ini bekerja sama dengan Manajer Pengadaan dalam mempertanggungjawabkan pemasaran produk.
2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.6.1. Jumlah Tenaga Kerja
tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat diperoleh melalui proses recruitment (fungsi penarikan tenaga kerja). Kegiatan utama proses
recruitment adalah program penerimaan tenaga kerja, diharapkan dapat memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
PT. Sinar Galuh Pratama di dalam kegiatan penerimaan tenaga kerja dilakukan sendiri oleh pihak perusahaan dengan terlebih dahulu melihat situasi yang ada, apakah perusahaan memerlukan karyawan atau tiak. Hal ini perlu diperhitungka mengingat efektifitas dan efisiensi yang diterapkan perusahaan. Dalam proses penerimaan tenaga kerja, tiap-tiap bagian melapor ke bagian personalia bahwa bagian yang ditempatinya kekurangan tenaga kerja. Selanjutnya direktur memberikan wewenang kepada bagian personalia untuk merekrut tenaga kerja yang dibutuhkan tersebut.
PT. Sinar Galuh Pratama memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 67 orang dengan perincian ditunjukkan pada Tabel 2.1. berikut:
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Pabrik PT. Sinar Galuh Pratama
No. Bagian Jumlah Tenaga Kerja
1. Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur 2
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Pabrik PT. Galuh Pratama (Lanjutan)
No. Bagian Jumlah Tenaga Kerja
8. Security 3
9. Driver 2
TOTAL 67
Sumber : PT. Sinar Galuh Pratama
2.6.2. Jam Kerja
Jam kerja di PT. Sinar Galuh Pratama terdiri dari satu shift saja, dengan rinscian sebagai berikut:
Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja PT. Sinar Galuh Pratama
Hari Jam Kerja (WIB) Istirahat (WIB)
Senin-Kamis 08.00-17.00 12.00-13.00 Jumat-Sabtu 08.00-16.00 12.00-13.00 Sumber: PT. Sinar Galuh Pratama
Pada PT. Sinar Galuh Pratama terdapat lembur. Kegiatan lembur dilakukan untuk pemenuhan permintaan agar produk bisa diterima oleh konsumen sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Lembur dilakukan dengan penambahan waktu kerja yaitu pada jam 17.30-21.00 WIB.
2.6.3. Sistem Pengupahan
diperoleh PT. Sinar Galuh Pratama, sehingga tidak ada bantuan yang diterima oleh pemerintah daerah Sumatera Utara.
2.7. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara, metode, an teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana) yang ada dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.
2.7.1. Standar Mutu Bahan
Produk yang dihasilkan pada PT. Sinar Galuh Pratama dilakukan inspeksi dan pengujian akhir sebelum produk diserahkan kepada konsumen dan pabrik yang memesan untuk memastikan bahwa produk akhir tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
PT. Sinar Galuh Pratama merupakan pabrik yang bersifat make to stock
dan job order. Setiap hasil produksi produk harus disesuaikan dengan spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen dan pabrik yang memesan tersebut. Pengerjaan produknya juga harus tepat waktu sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
2.7.2. Bahan-bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan oleh PT. Sinar Galuh Pratama dalam melaksanakan proses produksinya adalah sebagai berikut:
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan pada sprocket gear adalah jenis gear rexton dan uraian bahan baku lainya dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Bahan Baku Produk Sprocket Gear
No. Uraian Bahan Sumber: PT. Sinar Galuh Pratama
2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dijelaskan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong yang digunakan yaitu cairan pendingin (dromus) yang digunakan pada saat proses pembubutan.
3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan guna meningkatkan citra produk dan nilai tambah dimata konsumen. Bahan tambahan yang digunakan yaitu:
2.7.3. Uraian Proses Produksi
Tahapan proses pembuatan produk sprocket gear untuk produk-produk tersebut hampir memiliki urutan proses yang sama. Perbedaannya yaitu pada kegiatan pemotongan bahan baku dan proses pembentukkan. Pada penelitian in, produk yang mmenjadi objek penlitian adalah sprocket gear. Proses produksi
sprocket gear padaPT. Sinar Galuh Pratama yaitu sebagai berikut: 1. Pemberian Tanda (Drip)
Proses ini dilaukan untuk memberikan tanda titik pada produk sebelum melakukan proses pengeboran dengan cara memukul benda kerja dengan batangan baja.
2. Proses Pengeboran
Proses pengeboran merupakan proses pembuatan lubang awal dengan menggunakan mata borukuran 25 mili.
3. Proses Pembubutan
Pada proses pembubutan dilakukan untuk memperlebar lubang pada produk hingga ± 65 mili.
4. Proses Sekrap
Dalam proses ini dilakukan pembuatan spie atau rongga pada produk sprocket gear guna penyangga bagian dari produk.
5. Mesin Tap (Pembuatan Lubang Derat)
2.8. Mesin dan Peralatan
Mesin yang digunakan untuk proses produksi produksi sprocket gear
dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Mesin-mesin Produksi PT. Sinar Galuh Pratama
No Nama Mesin Fungsi Merek Jumlah
1. Mesin Bor Pembuatan lubang Kitchen Walker 4 2. Mesin Bubut Pelebaran lubang Ex-Cell-O/DLZ 500 SL 13 3. Mesin Sekrap Pembuatan spie Nigata 7
4. Mesin Tap Pembuatan lubang
derat - 4
Sumber: PT. Sinar Galuh Pratama
Alat-alat yang digunakan dalam membantu proses produksi pembuatan
sprocket gear di PT. Sinar Galuh Pratama adalah alat-alat perbengkelan seperti obeng, kunci setel mesin bubut, mesin bor, mesin scrap, palu danalat drip untuk penandaan benda kerja.
2.9. Limbah
Limbah yang dihasilkan pada PT. Sinar Galuh Pratama adalah limbah padat yang berasal dari sisa-sisa plat besi hasil pemotongan dan sisi-sisa hasil bubutan. Sedangkan, limbah cair dihasilkan dari kegiatan perawatan yaitu pembersihan mesin bor, mesin bubut, dan mesin scrap dengan menggunakan campuran bensin dan minyak lampu. Cairan sisa pembersihan tersebut kemudian dibuang ke tempat khusus pembuangan limbah.