• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Ngaliyan Renstra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kecamatan Ngaliyan Renstra"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rakhmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami diberi petunjuk untuk dapat menyusun program kegiatan yang akan kami laksanakan selama kurun waktu 2010 – 2015 yang tercantum dalam laporan Rencana Strategis ( Renstra ) 2010 – 2015 untuk Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, sebagai bahan untuk menentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010 - 2015.

Dokumen perencanaan ini sangat diperlukan guna menajamkan rumusan sasaran, program yang sesuai serta dapat mendukung aplikasi strategi, arah kebijakan maupun rangkaian program pembangunan dalam kurun waktu lima tahun kedepan ( 2010 – 2015 ).

Dalam penyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) 2010 – 2015 Kecamatan Ngaliyan adalah disesuaikan dengan visi dan misi Walikota Semarang periode 2010 – 2015, diharapkan program – program yang akan kami laksanakan dapat selaras serta dapat mewujudkan harapan dan cita-cita Pemerintah Kota Semarang, guna mewujudkan masyarakat Kota Semarang agar berbudaya dan sejahtera.

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ) yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah Mengamanat, bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik

( Good Governance ), pemerintah daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan system perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJMD ) untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun.RPJMD sebagaimana tertuang dalam Pasal 19 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat 3 ( tiga ) bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Dalam rangka itu maka diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legimate sehingga penyelenggaraan dalam pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Berkaitan dengan amanat Undang – undang tersebut dan dilantiknya Walikota dan wakil Walikota Semarang periode 2010 – 2015 pada tanggal 19 Juli 2010, maka dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD ) Kota Semarang Tahun 2010 – 2015, maka Kecamatan Ngaliyan membuat Rencana Strategis ( Renstra ) program – program 5 tahun kedepan ( 2010 – 2015 ). Pemerintah Kecamatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat daerah ( SKPD ) dilingkungan Pemerintah Kota Semarang sesuai dengan Perda Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi

(3)

Kecamatan Kota Semarang mempunyai tugas yaitu melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota Semarang untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah.

Sebagai tindak lanjut dan ketentuan dimaksud Pemerintah Kecamatan Ngaliyan telah menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) Kecamatan Ngaliyan Tahun 2010 – 2015 sebagai dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah daerah ( Renstra SKPD ) Kota Semarang dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2010 -2015.

1.2. LANDASAN HUKUM

Rencana Strategis ( Renstra ) Kecamatan Ngalian tahun 2010 – 2015 guna menunjang Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2010 – 2015 disusun berdasarkan :

1. Undang undang Nomor 16 tahun 1950 tentang Pembentukan daerah – daerah kota besar dalam lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam daerah Istimewa Jogjakarta:

2. Undang – undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 );

3. Undang – undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

4. Undang – undang Nomor 1 Tahunm 2004 tentang Perbendaharaan Negara ( Lembaran Negara republic Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

(4)

5. Undang – undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ):

6. Undang – undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tangggung jawab Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

7. Undang – undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4421 );

8. Undang – undang Nomor 32 Tahunm 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

Undang – undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ):

9. Undang – undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );

10. Undang – undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4700 );

(5)

11. Undang–undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penatan Ruang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725 ):

12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya daerah Tingkat II Semarang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079 );

13. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten – kabupaten daerah Tingkat II Purbalingga Cilacap,Wonogiri,Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Ktamadya daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi daerah Tingkat I Jawa Tengah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89 );

12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya daerah Tingkat II Semarang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079 );

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 , tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815 );

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 );

17. Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2009 - 2014

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor …., Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor );

(6)

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 - 2025 ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E );

19. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1 );

20. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3 , tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13 );

21. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Kota Semarang ( Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 18 );

22. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2025 ( Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor , Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor );

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Sebagai suatu dokumen perencanaan, Rencana Strategis ( Renstra ) Kecamatan Ngaliyan yang tertuang dalam RPJMD Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 dimaksudkan untuk :

1. Memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan cita – cita dan tujuan pembangunan diwilayah Kecamatan Ngaliyan, khususnya danb Kota Semarang secara berkesinambungan, selama kurun waktu 2010 – 2015

(7)

Sedangkan tujuan dari penyusunan dokumen ini adalah :

1. Menetapkan visi dan misi Kepala Daerah Kota Semarang periode 2010 -2015 yang memuat Gambaran Umum. Kondisi Wilayah, Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan, Analisis Isu-isu strategis, Strategi dan Arah kebijakan. 2. Memberikan landasan sekaligus menjadi acuan bagi seluruh

komponen pelaku pembangunan daerah ( Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat ) dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

3. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan daerah.

1.4 KEDUDUKAN RENSTRA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Kedudukan antara Rencana Strategis Kecamatan Ngaliyan tahun 2010 – 2015 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD ) Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 adalah merupakan dokumen perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai bahan acuan dalam penentuan dokumen RPJMD Kota Semarang Tahun 2010 2015.

Kedudukan dokumen RPJMD Kota Semarang mengacu kepada Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, mengacu pada Undang – undang Nomor 25 tahun 2004 pasal 5 dengan ketentuan sebagai berikut :

1. RPJMD Kota Semarang tahun 2010 – 2015 merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih, yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota Semarang Tahun 2005 – 2025 dengan memperhatikan RPJP Nasional dan Provinsi Jawa Tengah.

(8)

2. RPJMD Kota Semarang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat taktis strategis, dalam proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan serta mempedomani Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang dan mengacu pada arah pembangunan RPJM Nasional Tahun 2009 – 2014 serta RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008 – 2013. 3. RPJMD Kota Semarang tahun 2011 digunakan sebagai pedoman

penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ), Rencana Kerja Perangkat Daerah ( RKPD ) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ).

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang. 1.2 Landasan Hukum. 1.3 Maksud dan Tujuan. 1.4 Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Kondisi Umum

2.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD. 2.3 Sumber Daya.

2.4 Kinerja Pelayanan SKPD.

2.5 Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan.

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN.

(9)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA KECAMATAN NGALIYAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VII PENUTUP

(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH

2.1 KONDISI UMUM

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di wilayah Kabupaten daerah Tingkat II Probolinggo, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di wilayah Kotamadya Semarang ditetapkan memiliki 10 wilayah kelurahan dengan 109 RW dan 768 RT.

Kecamatan Ngaliyan mempunyai luas 3.181,96 Ha dengan 10 kelurahan yang ada, terdapat 2 wilayah kelurahan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kelurahan Podorejo dengan luas wilayah 605,349 Ha, dan Kelurahan Ngaliyan dengan luas wilayah 527,645 Ha.Sedangkan kelurahan yang mempunyai wilayah luas terkecil adalah Kelurahan kalipancur dengan luas wilayah 125,370 Ha diikuti oleh Kelurahan Purwoyoso dengan luas wilayah seluas 99,152 Ha.

Tabel 2.1

DATA WILAYAH KELURAHAN DALAM LUAS ( Ha )

NO KELURAHAN LUAS

( Ha )

1. GONDORIYO 271,363

2. PDOREJO 605,349

3. BRINGIN 106,458

4. PURWOYOSO 99,152

5. KALIPANCUR 125,370

6. BAMBANKEREP 128,376

7. NGALIYAN 527,645

8. TAMBAKAJI 383,040

9. WONOSARI 323,549

10. WATES 381,996

JUMLAH 3.181,96

Sumber : Data Olahan Kecamatan

(11)

Potensi pengembangan kawasan/wilayah berdasarkan deskriptif karakteristik wilayah berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang, maka wilayah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai budidaya diwilayah Kecamatan Ngaliyan adalah :

a. Letak dan Kondisi Geografis.

Seiring dengan perkembangan Kota Semarang Kecamatan Ngaliyan berkembang menjadi wilayah yang memfokuskan pada pelayanan public. Berdasarkan lokasinya wilayah Kecamatan Ngaliyan terutama di kawasan Jl. Prof. Dr. hamka yang merupakan urat nadi perekonomian di Kecamatan Ngaliyan, Swalayan Ono serta PKL di sepanjang Jalan Raya Jrakah Boja. Kawasan perindustrian juga semakin berkembang, terutama di wilayah jalan Gatot Subroto atau sering disebut Kawasan Industri candi dan Kawasan Industri Tambakaji.

Belum lagi adanya pasar – pasar tradisional seperti pasar Mangkang, pasar Jrakah, pasar Ngaliyan disamping juga ada pasar desa di wilayah kelurahan Purwoyoso, juga semakin menambah aktifitas perdagangan di wilayah Kecamatan Ngaliyan.

Secara Topografis Kecamatan Ngaliyan adalah merupakan bagian dari wilayah Kota Semarang, yang menunjukkan daerah kemiringan atau merupakan kategori lereng III ( 15 – 40 % ).

Pemanfaatan lahan karena merupakanm daerah yang selalu berkembang, banyak digunakan untuk pemukiman atau perumahan, kawasan industry dan jalan.

Kondisi Hidrologi, potensi air di Kecamatan Ngaliyan bersumber pada sungai Kali Silandak dan kali Bringin.

Secara Klimatologi Kecamatan Ngaliyan seperti kondisi umum di Indonesia, mempunyai iklim tropik basah.

(12)

Berdasarkan pengamatanbahwa curah hujan di Kota Semarang mempunyai sebaran yang tidak merata sepanjang tahun.

Potensi pengembangan kawasan wilayah berdasarkan deskriptif karakteristik wilayah dan berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang, maka wilayah Kecamatan Ngaliyan berpotensi dalam hal pengembangan :

1). Kawasan Industri Candi yang direncanakan sebagai kawasan industry estate dengan areal seluas kurang lebih 912,04 Ha. Penetapan kawasan ini sebagai industrial Estate didukung

oleh kedekatannya dengan wilayah tenaga kerja dan areal promosi Jawa Tengah, yaitu adanya jalan tol.

2).Kawasan Wisata/rekreasi, merupakan kawasan yang dominasi pemanfaatan ruangnya untuk kegiatan – kegiatan wisata rekreasi.

Sesuai dengan potensi yang dimiliki, fasilitas rekreasi Kecamatan Ngaliyan adalah :

- Wisata satwa berada dikawasan kebun binatang Kelurahan Wonosari yang ditekankan pada upaya pelestarian satwa dan lingkungan alam didalamnya.

- Wisata mainan anak Taman Lele, diharapkan dapat mendukung fungsi Kecamatan Ngaliyan sebagai kawasan percobaan.

3). Kawasan Perumahan dan Pemukiman.

Adalah kawasan yang pemanfaatannya untuk perumahan dan pemukiman, serta berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan,Kawasan ini terdiri dari kawasan perumahan yang dibangun oleh penduduk sendiri dibangun oleh perusahaan pembangunan perumahan dan dibangun oleh pemerintah.

(13)

4). Kawasan Wilayah Rawan Bencana.

Kecamatan Ngaliyan dengan karakteristik wilayah berpotensi terhadap terjadinya bencana alam dengan bencana banjir dan tanah longsor.Bila dikaji lebih jauh kedua macam bencana di wilayah Kecamatan Ngaliyan saling terkait, dengan sebab dampak pembangunan. Banjir sering terjadi dialiran sungai atau dataran rendah dikiri dan dikanan alur sungai, yang kemiringan muka tanahnya sangat landai dan relative datar.Aliran air dikawasan tersebut menuju sangat lamban sehingga mengakibatkan potensi banjir menjadi lebih besar, baik oleh luapan air sungai maupun karena hujan kiriman.

Kawasan ini bila dilalui oleh sungai yang mempunyai Daerah Aliran Sungai ( DAS ) cukup besar, seperti Kali Bringin dan kali Silandak, sangat memiliki potensi bencana banjir yang cukup besar juga.Potensi bencana banjir akan lebih besar apabila terjadi hujan cukup besar didaerah hulu dan hujan local daerah tersebut.

Secara Demografi wilayah Kecamatan Ngaliyan mempunyai luas 3.181,96 Ha, secara administrative Kecamatan Ngaliyan terbagi menjadi 10 Kelurahan dengan jumlah penduduk seluruhnya 114.114 jiwa terdiri dari 57.050 laki-laki dan 57.064 perempuan yang tertampuing dalam 33.429 KK, terdiri dari 26.329 KK laki-laki dan 7.100 Perempuan.Adapun warga yang sudah mempunyai KTP sebanyak 36.599 untuk laki-laki dan 37.008 untuk perempuan.

Berikut table perkembangan jumlah penduduk dari tahun 2006 – 2009.

(14)

Tabel 02

Jumlah penduduk kecamatan Ngaliyan Tahun 2006 – 2009

NO TAHUN

JUMLAH PENDUDUK

KET LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. 2. 3. 4. 5. 6.

1. 2006 50.500 50.958 101.858 2. 2007 52.447 52.455 104.902 3. 2008 54.524 54.571 109.095 4. 2009 55.312 55.493 110.805

Peningkatan jumlah penduduk tersebut dipengaruhi oleh jumlah kelahiran dan pendatang. Banyaknya pendatang diwilayah Kecamatan Ngaliyan karena wilayah Kecamatan Ngaliyan adalah merupakan perluasan wilayah pemukiman serta pengambangan perumahan.

Batas wilayah administrative Kecamatan Ngaliyan sebelah Utara adalah Kecamatan Tugu, sebelah Timur adalah Kecamatan

Semarang Barat, sebelah Selatan adalah Kecamatan Mijen dan

Gunung Pati, dan sebelah Barat adalah Kabupaten Kendal.

2.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

1. Tugas

Berdasarkan surat keputusan Walikota Semarang nomor 54 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Funsi Kecamatan Kota Semarang, Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

2. Fungsi

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemerintahan, bidang pembangunan bidang kesejahteraan social, bidang kependudukan serta bidang ketentraman dan ketertiban di kecamatan.

(15)

b. Penyusunan rencana program dan rencana anggaran dibidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang kesejahteraan sosial, bidang kependudukan

serta bidang ketentraman dan ketertiban di Kecamatan.

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas kecamatan. d. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat.

e. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

f. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Per Undang – undangan.

g. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

h. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat Kecamatan.

i. Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan desa / kelurahan.

j. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa/kelurahan.

k. Pelaksanaan fungsi Pejabat Pembuat Akta Tanah ( PPAT ) sementara.

l. Pembinaan terhadap Unit Pelaksanan Teknis Instansi Pemerintah diwilayahnya.

m. Pengelolaan urusan kesekretariatan kecamatan. n. Pelaksanaan urusan yang dilimpahkan oleh Walikota.

o. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kecamatan. -. Ka. Sub. Bag. Perencanaan dan Evaluasi.

- Ka. Sub. Bag. Umum dan Kepegawaian. - Ka. Sub. Bag. Keuangan.

(16)

3. Kepala Seksi Kecamatan Ngaliyan terdiri dari : - Kasi Pemerintahan.

- Kasi Pembangunan. - Kasi Kesejahteraan Sosial. - Kasi Kependudukan.

- Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum. 4. Lurah.

5. Sekretaris Kelurahan.

6. Kepala Seksi Kelurahan se Kecamatan Ngaliyan terdiri dari :

- Kasi Pemerintahan. - Kasi Pembangunan. - Kasi Kesejahteraan Sosial.

- Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum.

2.3 SUMBER DAYA

Sebagian besar penduduk Kecamatan Ngaliyan sebagai

petani sebanyak 13.623 orang, nelayan sebanyak 2 orang,

pengusaha 5.778 orang, pengrajin 1963 orang, buruh 26.903 orang,

pedagang 5.749 orang, pengangkutan 2.775 orang, PNS/ABRI 9.801

orang, pensiunan PNS/ABRI 10.172 orang.

Dari segi geografisnya Kecamatan Ngaliyan terletak pada daerah perbukitan yang sudah mengalami berbagai perubahan karena berbagai aktivitas manusia.

Jumlah karyawan / karyawati dilingkungan Kecamatan Ngaliyan sebanyak 105 orang yang terdiri dari 92 ( Sembilan puluh dua ) orang PNS , 8 ( delapan ) orang SPNS dan 5 ( lima ) orang TPHL.

Dengan perincian :

a. Menurut jenis kelamin :

- Laki laki : orang. - Perempuan : orang.

(17)

b. Menurut tingkat pendidikan :

- Pasca Sarjana ( S 2 ) : 3 orang. - Sarjana ( S1 ) : 30 orang. - Sarjana Muda ( D 3 ) : 7 orang.

- SLTA : 44 orang.

- SLTP : 4 orang.

- SD : 4 orang.

c. Menurut Golongan :

- Golongan IV : 2 orang. - Golongan III : 63 orang. - Golongan II : 25 orang. - Golongan I : 2 orang.

d. Menurut jabatan Eselon :

- Eselon III/a : 1 orang. - Eselon III/b : 1 orang. - Eselon IV/a : 5 orang. - Eselon IV/b : 53 orang.

- Staf : 32 orang.

Guna menunjang kelancaran dalam pelaksanaan tugas – tugas di Kecamatan Ngaliyan didukung dengan peralatan dan perlengkapan berupa :

1. Kendaraan Dinas Camat roda 4 sebanyak 1 ( satu ) buah. 2. Kendaraan dinas roda 2 sebanyak 5 ( lima ) buah

3. Komputer sebanyak 4 ( empat ) buah dan computer notebook sebanyak 7 ( tujuh ) buah laptop sebanyak 2 ( dua ) buah.

Jumlah tersebut jauh dari memadahi bila dibandungkan dengan beban kerja yang sangat berat, hal ini tentunya perlu pemikiran dan penanganan dimasa mendatang.

2.4 KINERJA PELAYANAN SKPD

Kecamatan Ngaliyan bersama – sama dengan Kelurahan se Kecamatan Ngaliyan telah melaksanakan kebijakan – kebijakan yang sudah sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya di dalam

(18)

mengadakan pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai macam bidang antara lain dengan peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan pelayanan administrasi perkantoran, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun kelurahan, memfasilitasi masyarakat dengan Pemerintah Kota Semarang dalam peningkatan serta pemerataan pembangunan baik fisik maupun non fisik,melalui sosialisasi maupun pelayanan secara langsung kepada warga masyarakat, dengan peningkatan keberdayaan masyarakat.

2.5 ANALISIS KINERJA PELAYANAN.

Bahwa dalam melaksanakan kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalui tugas pokok dan fungsinya, memang mengalami beberapa permasalahan dan hambatan, yang semuanya itu dapat dicarikan solusi atau jalan yang harus ditempuh dalam menangani segala permasalahan yang ada.

(19)

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Analisis terhadap isu – isu strategis adalah merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan – tahapan yang dilakukan sebelumnya.

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi daerah / masyarakat dimasa yang akan dating.Dapat juga dikatakan sebagai suatu kondisi . kejadian penting / keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan.Karakteristik suatu isu strategi diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.

Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isu-isu strtategis adalah telaahan ytterhadap Visi, Misi dan program Kepala daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah terpilih.

Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan sebagai isu strategis dilakukan dengan memperhatikan criteria sebagai berikut :

1. Memiliki pengaruh yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional.

2. Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah. 3. Luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap public.

4. Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah. 5. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola. 6. Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

(20)

Berdasarkan kriteria tersebut setelah dilakukan penilaian terhadap berbagai isu-isu strategis, maka yang menjadi isu strategis pembangunan 5 ( lima ) tahun kedepan Kecamatan Ngaliyan tahun 2010 – 2015 adalah sebagai berikut :

1. Urusan Lingkungan Hidup.

- Pengelolaan kebersihan dan persampahan. 2. Urusan Kepegawaian.

- Profesionalisme birokrasi. - Budaya kerja birokrasi. 3. Urusan Pemerintahan Umum.

- Pelayanan terhadap public yang belum maksimal. - Keterbukaan informasi terhadap public.

4. Urusan Keberdayaan Masyarakat.

- Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 5. Urusan Pembangunan.

- Keserasian pembangunan sarana prasarana wilayah.

Dari berbagai macam isu strategis disemua urusan penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi prioritas untuk ditangani dalam jangka

menengah ( 2010-2015 ) adalah sebagaimana yang tercantum dalam “ Sapta Program “ berikut ini :

1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. 2. Penanggulangan rob dan banjir.

3. Peningkatan infrastruktur.

4. Peningkatan pelayanan publik. 5. Kesetaraan Gender.

6. Peningkatan pelayanan pendidikan. 7. Peningkatan pelayanan kesehatan.

(21)

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM WALIKOTA SEMARANG DAN

WAKIL WALIKOTA SEMARANG

1. Visi

Dengan Visi “ TERWUJUDNYA SEMARANG KOTA PERDAGANGAN DAN JASA, YANG BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA.”

Mengandung maksud serta kunci pokok yaitu Kota Perdagangan, Kota Jasa, Kota Berbudaya dan Sejahtera, yang artinya :

Kota Perdagangan, mengandung arti kota yang mendasarkan bentuk aktifitas dalam pengembangan ekonomi yang menitikberatkan pada aspek perniagaan sesuai dengan karakteristik masyarakat dan kota yang didalamnya melekat penyelenggaraan fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak meninggalkan potensi lainnya.

Pengembangan kota perdagangan diarahkan pada upaya untuk lebih meningkatkan produktifitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kota secara keseluruhan.

Kota Jasa, tidak lepas dari status kota perdagangan, karena perdagangan akan selalu terkait dengan persoalan perniagaan atau proses transaksi dan distribusi barang dan jasa. Kota jasa lebih menekankan pada fungsi kota dalam pelayanan publik diberbagai bidang.

(22)

lingkungan budaya masyarakat, sehingga menghasilkan pembangunan karakter yang mengedepankan perasaan, manusiawi dan menghargai hak asasi manusia.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dewasa ini menjadi semakin kompleks sehingga dibutuhkan pendekatan pemecahan masalah yang semakin komprehensip.Percepatan pembangunan yang dilaksanakan tentunya tidak serta merta melahirkan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi orang banyak, bahkan kadang membawa dampak terhadap tatanan sosial kemasyarakatan, khususnya menyangkut kesenjangan kelas, konflik sosial yang meluas, kekerasan kolektif dan materialisme tanpa hati nurani.Pendekatan budaya seyogyanya menjadi arah utama berbagai upaya terhadap solusi persoalan tersebut krena pendekatan budaya yang pada hakekatnya adalah pendekatan kemanusiaan.

Sejahtera, pemberian otonomi bagi kepala daerah pada hakekatnya merupakan proses pemberdayaan kolektif bagi seluruh pemangu kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah, agar tercipta ruang lebih leluasa bagi segenap jajaran birokrasi pemerintah daerah untuk memenuhi seluruh tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar, disamping membuka peluang bagi warga masyarakat untuk meningkatkan kebudayaannya sehingga mampu dan mau secara mandiri memenuhi segala kebutuhan hidup dan kehidupannya.Adapun sejahtera dalam visi ini mengarah pada tujuan terlayani dan terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman secara adil dalam segala bidang antara lain :

1. Kota Semarang tidak hanya mampu membangun sarana prasarananya tetapi juga mampu menyediakan pelayanan kesehatan, pendidikan yang murah dan berkualitas.

(23)

3. Kota Semarang mampu menjaga ketentraman dan ketertiban seluruh lapisan masyarakat.

Dengan demikian visi Walikota Semarang dan Wakil walikota Semarang mengandung maksud bahwa kedepan Kota semarang diharapkan menjadi kota perdagangan dan jasa yang dapat melayani seluruh aktifitas masyarakat kota dan daerah, yang memiliki derajat kualitas budaya masyarakat yang tinggi, baik dari segi keimanan serta ketaqwaan, unggul dan berdaya saing tinggi, berperadaban tinggi, profesional serta berwawasan kedepan yang luas dengan tetap menjamin keberlanjutan pengelolaan sumberdaya manusia dan kearifan lokalnya secara bertanggung jawab yang mendasarkan pada aspek perdagangan dan jasa sebagai tulang punggung pembangunan dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat.

Dalam mewujudkan visi “ TERWUJUDNYA SEMARANG KOTA PERDAGANGAN DAN JASA YANG BERBUDAYA MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA.” Dapat ditempuh melalui 5 ( lima ) misi pembangunan daerah adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota semarang yang berkualitas.Bahwa pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi, bernbudi luhur disertai toleransi yang tinggi dengan didasari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

b. Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum.

(24)

mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang disertai dengan penegakan supremasi hukum.perwujudan pelayanan publik mencakup beberapa aspek, yaitu sumber daya aparatur, regulasi dan kebijakan serta standart pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

c. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.

Pembangunan diarahkan peda peningkatan kemampuan perekonomian daerah dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan

keunggulan kompetitif yang berbasis pada potensi unggulan daerah, berorientasi ekonomi kerakyatan dan sektor ekonomi basis yang mempunyai daya saing, baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional.

d. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan.

Pembangunan diarahkan pada peningkatan pemanfaatan tata ruang dan pembangunan infrastruktur wilayah secara efektif dan efisien dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat kota dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

e. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

Pembangunan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memiliki kehidupan yang layak dan bermartabat serta terpenuhinya kebutuhan dasar manusia.

3.3 TELAAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

DAERAH ( RPJMD ) 2010 -2015.

Untuk mencapai kelima misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah ( RPJMD ) 2010 -2015 telah dirumuskan tujuan dan sasaran pada masing-masing misi adalah sebagai berikut :

(25)

2. Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi sepremasi hukum.

3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.

4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan

5. Mewujdukan kehidupan masyarakat yang sejahtera.

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN

LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

- Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan sampah serta pengembangan kegiatan penanganan sampah dalam bentuk pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.

(26)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KECAMATAN NGALIYAN

4.1 VISI DAN MISI

Pembangunan di Kota Semarang dapat disadari sepenuhnya sudah berjalan sesuai tahapan yang direncanakan. Namun menghadapi perubahan dinamika pembangunan global yang begitu cepat, maka diperlukan antisipasi agar Kota Semarang umumnya dan wilayah Kecamatan Ngaliyan khususnya mampu tumbuh dan berkembang sejajar dengan kota metropolitan yang lainnya di Indonesia.

Dari rumusan prioritas pembangunan yang diamanatkan oleh RPJMD Kota Semarang tahun 2005 – 2025, untuk periode pembangunan 2010 – 2015 telah dipilih pendekatan motivasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk membangkitkan komitmen bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata tetapi merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Kota Semarang.

Dengan motto “ Waktunya Semarang Setara “ adalah merupakan motto Kota Semarang, sehingga agar lebih mudah mengimplementasikan Visi dan Misi Kota Semarang tahun 2010 – 2015 tersebut dimaksudkan juga sebagai momentum kebangkitan bagi seluruh masyarakat Kota Semarang agar mampu sejajar dengan kota – kota metropolitan lainnya dalam segala aspek kehidupan guna mencapai kesejahteraan bersama.

“ Setara” juga dapat dimaknai sebagai akronim Semarang Kota Sejahtera yang merupakan sasaran akhir pembangunan.

(27)

Sebagaimana tercantum dalam Visi Kota Semarang tahun 2010 -2015 yaitu :

“ Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa,berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera.”

Dalam menetapkan Visi Kecamatan Ngaliyan untuk tahun 2010 – 2015 tentu saja mengacu dan sejalan dengan Visi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu :

1. Visi.

“ Terwujudnya Pelayanan Yang lebih Baik, Berbudaya menuju

masyarakat sejahtera “.

Untuk mewujudkan Visi Kecamatan Ngaliyan tersebut kita akan mengambil langkah – langkah kionkrit terhadap apa yang harus dilaksanakan dengan memprioritaskan program – program pembangunan yang diwujudkan dalam Sapta Program.

Dimana dalam Visi adalah merupakan kondisi yang diinginkan pada akhir perencanaan yang di reprensentasikan dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang dicapaiu melalui program – program pembangunan dalam bentuk rencana kerja.

Penentuan Visi ini berdasarkan pada Peraturan daerah Nomor 6 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah ( RPJP ) 2005 – 2025 dan merupakan kesepakatan dari pada stke holder pemerintah Kecamatan Ngaliyan dan factor – factor strategis, maka dirumuskan Visi tersebut.

Dalam Visi tersebut memiliki 3 ( tiga ) kunci pokok yaitu : Pelayanan yang baik, Berbudaya dan Sejahtera.

Pelayanan Yang Baik, adalah merupakan harapan untuk lima

tahun mendatang penyediaan jasa dalam layanan public secara memadai, baik menvakup standart pelayanan

22

(28)

Sesuai kualitas yang diharapkan masyarakat dan dapat memberikan mutu pelayanan maupun kualitas sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan, mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai pelanggan yang harus dilayani dengan sebaik – baiknya.

Berbudaya, mengandung arti agar penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan senantiasa dilandasi aspek kebudayaan yang terdiri dari cipta, rasa dan karsa yang telah tumbuh menjadi kearifan masyarakat seperti pelaksanaan nilai-nilai religiusitas, kemanusiaan, kebersamaan, persaudaraan, ketertiban dan sikap ketauladanan dalam lingkungan budaya masyarakat, sehingga menghasilkan pembangunan karakter yang mengedepankan kehalusan budi dan perasaan, manusiawi dan pengamatan terhadap Hak Azasi Manusia.

Pendekatan budaya sudah seyogyanya menjadi arah utama berbagai upaya solusi permasalahan tersebut, karena pendekatan budaya yang pada hakekatnya adalah pendekatan kemanusiaan dan sesungguhnya budaya itu memiliki sifat kekinian dan aktif sebagai proses penataan sosial, ekonomi, politik dan teknologi.

Sejahtera,agar tercipta ruang bagi segenap jajaran birokrasi pemerintah daerah, maka untuk memenuhi seluruh tugas dan tanggung jawab dengan baik dan benar, sedangkan disisilain terbuka peluang bagi warga masyarakat untuk meningkatkan keberdayannya sehingga mampu dan mau secara mandiri memenuhi segala kebutuhan hidup dan kehidupannya.

Sejahtera dalam Visi ini memiliki tujuan yaitu terlayani dan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup dan rasa aman, tentram serta adil dalam segala bidang.

Dengan demikian Visi tersebut mengandung pengertian bahwa dalam kurun lima tahun kedepan Kecamatan Ngaliyan khususnya dan Kota Semarang pada umumnya diharapkan menjadi baik dalam hal memberikan pelayanan dengan meningkatnya

(29)

Budaya masyarakat yang lebih baik dari segi keimanan dan ketaqwaan,keunggulan dan berbudaya saing tinggi,berperadaban tinggi,professional serta berwawasan ke depan dengan tetap memperhatikan sumber daya manusia serta bertanggung jawab pada pencapaian kesejahteraan masyarakat.

2. Misi, Strategi dan Arah Kebijakan.

Untuk mewujudkan Visi “ Terwujudnya Pelayanan Yang Lebih Baik, Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera.”

Ditempuh dengan melalui Misi sebagai berikut :

a. Mewujudkan sumberdaya manusia/aparatur dalam

memberikan system pelayanan kepada masyarakat

secara terpadu dan lebih cepat,bersih dan berwibawa.

Adalah merupakan pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, berbudi luhur disertai toleransi yang tinggi dengan didasari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Misi pertama ini dilaksanakan dengan langkah – langkah :

Strategi sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme pegawai sehingga mampu meningkatkan wawasan.

2. Peningkatan ketersediaan informasi sebagai penunjang pelayanan kepada masyarakat.

3. Menyelenggarakan pemerintahan yang efektif, efisien, meningkatkan kualitas pelayanan public serta menjunjung tinggi supremasi hokum.

4. Mewujudkan Tata Ruang Wilayah dan Infrastruktur yang berkelanjutan.

5. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

(30)

Arah Kebijakan yang dilakukan untuk mewujudkan Misi pertama adalah :

1. Mengembangkan kualitas dan kuantitas aparatur.

2. Meningkatkan dan menjunjung tinggi keluhuran budi dan nilai-nali religiusitas dalam penciptaan iklim budaya yang bernilai luhur di masyarakat.

3. membuka informasi seluas – luasnya terhadap pelayanan yang dibutuhkan masyarakat.

b. Menyelenggarakan pemerintahan yang efektif dan

efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan public

serta menjunjung tinggi Supremasi Hukum

Untuk menerapkan prinsip – prinsip pemerintahan yang baik dan bersih ( Good Governance ) sehingga mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang disertai dengan penegakan supremasi hokum dan Hak Azasi Manusia. Perwujudan pelayanan public mencakup beberapa aspek yaitu sumberdaya aparatur,regulasi serta kebijakan dalam standart pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Misi Kedua, dilaksanakan dengan langkah – langkah :

Strategi yang dilaksanakan :

1. Penguatan keterbukaan informasi terhadap public. 2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam

pembangunan.

3. Peningkatan managemen pengelolaan kepegawaian. 4. Penciptaan iklim kondusif kepada masyarakat.

Arah kebijakan yang digunakan untuk mewujudkan strategi tersebut adalah :

1. Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap hasil pembangunan dan perbaikan regulasi.

2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan pelayanan berbasis pada asas pemerintahan yang baik pada semua sector pemerintah daerah.

(31)

3. Meningkatkan kapasitas kebijakan publik yang proporsional.

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik serta mendorong keterbukaan pada informasi publik.

c. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang

berkelanjutan.

Adalah merupakan pembangunan yang diarahkan pada peningkatan tata ruang dan pembangunan infrastruktur wilayah secara efektif dan efisien dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat kota dengan memperhatikan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Misi Ketiga, dilaksanakan dengan langkah – langkah : Strategi :

1. Peningkatan kualitas dan peran serta masyarakat dalam pembangunan.

2. Peningkatan dan pengembangan fasilitas pelayanan publik.

3. Peningkatan kapasitas dan aksebilitas infrastruktur ekonomi dalam pelayanan publik.

4. Peningkatan pengelolaan pembangunan sarana prasarana wilayah.

5. Peningkatan kualitas keberdayaan Lembaga Keberdayaan Masyarakat Kelurahan.

6. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah.

Arah Kebijakan yang dilakukan untuk mewujudkan Misi ketiga adalah :

1. Meningkatnya sarana prasarana daerah untuk meningkatkan pelayanan publik secara terbuka dan berkesinambungan.

(32)

2. Meningkatnya pendayagunaan lingkungan hidup untuk meningkatkan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan.

3. Fasilitasi pembangunan sarana prasarana pembangunan wilayah.

4. Fasilitasi pemberdayaan lembaga dan organisasi kemasyarakatan.

d. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera

Diharapkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memiliki kehidupan yang layak dan bermanfaat serta terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dengan titik berat pada penanggulangan kemiskinan dan pengarusutamaan Gender.

Misi Keempat, dilaksanakan dengan langkah-langkah :

Strategi :

1. Peningkatan peran serta perempuan dalam pembangunan.

2. Peningkatan pembangunan sarana prasarana wilayah. 3. Meningkatkan kualitas keberdayaan lembaga

keberdayaan masyarakat kelurahan.

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah.

Arah kebijakan yang dilaksanakan untuk mewujudkan misi keempat adalah :

1. Fasilitasi dan pembinaan kepada organisasi perempuan ( PKK ).

2. Fasilitasi pembangunan sarana prasarana wilayah.

3. Fasilitasi pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat

(33)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. PROGRAM DAN KEGIATAN.

1. Program Pelayanan administrasi perkantoran. Kegiatan :

a. Penyediaan jasa surat menyurat.

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik. c. Penyediaan Alat Tulis Kantor.

d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. e. Penyediaan Makan dan minuman rapat.

f. Rapat Konsultasi ke Luar Daerah.

g. Operasional Kelurahan Percontohan Persiapan SKPD.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana serta kualitas Aparatur.

Kegiatan :

a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. b. Pengadaan Peralatan Rumah Jabatan/Dinas. c. pengadaan Mebeleur.

d. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas. e. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor. f. pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional.

g. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan Gedung kantor. h. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur.

i. Rehabilitasi sedang/berat Rumah Dinas. j. Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor.

3. Program Peningkatan Pengambangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Kegiatan :

a. Penyusunan laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar kinerja SKPD.

4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Kegiatan :

a. peningkatan operasional dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.

5. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan.

Kegiatan :

a. Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura.

(34)

6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan. Kegiatan :

a. Pemberdayaan Lembaga dan organisasi masyarakat Pedesaan.

7. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam membangun Desa.

Kegiatan :

a. Pembinaan kelompok Masyarakat pembangunan Desa. b. Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa.

c. monitoring, Evaluasi dan pelaporan.

d. Fasilitasi Pelaksanaan Pembangunan Hasil Musrenbang. e. Pembinaan kelompok Masyarakat Pembangunan

kelurahan Percontohan.

f. Fasilitasi peningkatan Potensi Wilayah Kelurahan Percontohan SKPD.

5.2. INDIKATOR KINERJA.

1. Terpenuhinya kepuasan pelayanan kepada masyarakat. 2. Terpenuhinya sumberdaya aparatur, sarana prasarana serta

kualitas aparatur dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat.

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah.

4. Meningkatnya wilayah yang aman serta bebas dari bencana. 5. Berkurangnya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

5.3 KELOMPOK SASARAN.

1. Masyarakat.

2. Aparatur Kecamatan. 3. Aparatur Kelurahan

4. Sarana dan prasarana perkantoran.

5. Sarana dan Prasarana jalan serta lingkungan.

5.4 PENDANAAN INDIKATIF.

Pendanaan bersumber dari Anggaran Pembangunan Bantuan Daerah ( APBD ) Kota semarang.

(35)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA KECAMATAN NGALIYAN YANG MENGACU

PADA TUJUAN DAN SASARAN

(36)

1.3 Jumlah kelompok

FIM & KIM 11 11 11 11 11 11 11

2. Kearsipan

2.1 Pengelolaan Arsip secara baku 2.2 Peningkatan SDM

pengelola karsipan 1 1 1 1 1 1 1

3. Komunikasi dan

Informatika

3.1 Jumlah jaringan komunikasi ( Jumlah jaringan telepon genggam / stasioner )

11 11 11 11 11 11 11

4. Lingkungan Hidup

4.1 Persentasi penanganan sampah 5. Perencanaan

Pembangunan

daerah

5.1 Tersedianya dokumen perencanaan Renstra

1 1 1 1 1 1 1

(37)

BAB VII PENUTUP

Demikian Rencana Strategis ( Renstra ) 2010 – 2015 Kecamatan Ngaliyan disusun sebagai acuan serta merupakan arah kebijakan dalam capaian kinerja 5 ( lima ) tahun kedepan, agar lebih terarah dan terfokus serta terukur dari tingkat keberhasilannya, sehingga akan mendukung dalam pencapaian kinerja Kecamatan Ngaliyan yang selanjutnya dapat mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Kami mohon maaf apabila dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan maupun kekurangan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rakhmat dan karunia Nya kepada kita dalam segenap langkah pengabdian dalam pelaksanaan tugas.

Semarang, Desember 2010 CAMAT NGALIYAN

DRS. BUDI RAHARDJO

Pembina

NIP. 19570414 198503 1 018

(38)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

2. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Kondisi Umum

2.2 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.3 Sumber Daya

2.4 Kinerja Pelayanan SKPD

2.5 Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan 3. ISU – ISU STRTAGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

4. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 5. RENCANA PROGRAM dan KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA

KELOMPOK SASARAN dan PENDANAAN INDIKATIF

6. INDIKATOR KINERJA KECAMATAN NGALIYAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(39)

Gambar

Tabel  03 Indikator Kinerja Kecamatan Ngaliyan

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum pemerintah Kota Bitung sudah meletakan dasar pembangunan daerah yang dimuat dalam visi dan misi walikota dan wakil walikota. Pemerintah dalam melaksanakan

Terselenggaranya Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah khususnya Walikota dan Wakil Walikota untuk Kota Semarang berdasarkan ketentuan

Kampanye merupakan bagian tahapan pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang Tahun 2015 yang diselenggarakan di seluruh wilayah Kota Semarang

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa selama tahun 2005 hingga 2025 Kota Semarang diharapkan menjadi kota yang dihuni oleh masyarakat yang senantiasa menjunjung

Berlakunya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota

Kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Partisipasi Politik Penyandang Disabilitas di Kota Semarang pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang 2015

Visi dan Misi yang telah ditetapkan oleh Kepala daerah dan wakil kepala terpilih, telah diemplementasikan dan ditetapkan dalam Renstra SKPD Kecamatan Kedamean dan

Dari hasil kinerja pelayanan publik yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang, untuk menyukseskan Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Kota Semarang, Komisi Pemilihan