• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan dan Kepercayaan Ibu terhadap Tindakan Mencegah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan dan Kepercayaan Ibu terhadap Tindakan Mencegah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Chapter III VI"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan kepercayaan terhadap tindakan mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi. Cross sectional bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara pengamatan status paparan (penyakit) pada suatu saat atau periode (Murti, 2003).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi yang dilaksanakan bulan Juni-Juli 2012. Lokasi ini dipilih berdasarkan studi pendahuluan bahwa kelurahan ini merupakan daerah tertinggi kasus DBD. Pada Tahun 2010 tercatat 93 kasus (24,4%) terjadi di Kecamatan Padang Hulu dan paling

(2)

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi dengan jumlah 1332 KK yang tersebar di 6 lingkungan.

3.3.2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelititian ditentukan berdasarkan rumus Slovin, (1960) dalam Sudjarwo (2002) sebagai berikut;

n = N 1 + Ne²

Dimana : n = Besar Sampel N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau 1%

n = 1332

1 + 1332 (0,01) = 93,01 orang.

(3)

Populasi

Sampel = x Total sampel Total populasi

Maka sampel pada masing-masing lingkungan dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Lingkungan di Kelurahan Tualang

Tebing Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi 2012

No. Kelurahan Tualang Perhitungan Jumlah Sampel

1. Lingkungan I 195/1332 x 93 14

2. Lingkungan II 168/1332 x 93 12

3. Lingkungan III 203/1332 x 93 14

4. Lingkungan IV 286/1332x 93 20

5. Lingkungan V 234/1332 x 93 16

6. Lingkungan VI 246/1332 x 93 17

Total 93

Kemudian dari masing-masing lingkungan diambil sampel penelitian secara

random sampling.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis. Pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah penelitian.

Teknik atau alat untuk memperoleh keterangan dari objek adalah sebagai berikut:

(4)

2. Daftar pertanyaan (kuesioner), yaitu satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada sampel penelitian tentang pengetahuan, kepercayaan dan tindakan mencegah DBD.

3. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan data-data yang akurat.

4. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan tindakan mencegah Demam Berdarah Dengue.

3.4.1. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel pada analisis

realibility dengan melihat nilai correlation correcteditem, dengan ketentuan jika nilai r hitung > r tabel

Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketetapan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r

, maka dinyatakan valid dan sebaliknya.

Alpha > r tabel

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang ibu di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi dengan karakteristik yang , maka dinyatakan reliabel. Nilai r tabel dalam penelitian ini menggunakan critical value of the product moment

(5)

hampir sama dengan karakteristik responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk pertanyaan pengetahuan dan kepercayaan serta tindakan mencegah DBD.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Pengetahuan dan Kepercayaan

Variabel Butir Correlation

Corrected Item Status

Cronbach's

Pada tabel di atas, nilai corrected item-total correlation (rhitung) dari variabel

pengetahuan dan kepercayaan sebanyak 24 item mempunyai rhitung > dari nilai r

(6)

masing-masing instrumen lebih besar dari rtabel

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Tindakan Mencegah DBD

(0,361) sehingga dapat dikatakan instrumen dari semua butir pernyataan reliabel.

Variabel Butir Correlation

Corrected Item Status

Cronbach's

Pada tabel di atas, nilai corrected item-total correlation (rhitung) dari variabel

tindakan pencegahan DBD sebanyak 20 item pertanyaan mempunyai rhitung > dari

nilai r tabel=0,361, dengan demikian dinyatakan valid. Sedangkan nilai cronbach alpha dari masing-masing instrumen lebih besar dari rtabel (0,361) sehingga dapat

(7)

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional berisi uraian-uraian indikator variabel sedangkan indikator variabel adalah fakta-fakta kejadian yang digunakan untuk mengukur suatu variabel. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari independen variabel dan dependen variabel.

Pada penelitian ini variabel dependen (variabel terikat) adalah pengetahuan dan kepercayaan dan variabel independen (variabel bebas) adalah tindakan mencegah kasus DBD. Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan adalah pemahaman ibu terhadap pencegahan DBD untuk menghindari kejadian DBD dalam keluarga dengan 3M Plus (Menguras, Menutup Mengubur) dan menelungkupkan.

2. Kepercayaan adalah penilaian/keyakinan ibu terhadap pelayanan kesehatan dalam mencegah keterjangkitan DBD berdasarkan persepsi manfaat terhadap penyelenggaraan program pencegahan DBD dan isyarat untuk bertindak agar terhindar dari penyakit DBD.

3. Tindakan mencegah kasus DBD adalah partisipasi yang dilakukan ibu untuk menghindari keterjangkitan DBD dalam keluarga meliputi pelaksanaan kebersihan rumah, pencahayaan, penampungan air dan perilaku hidup sehat.

3.6. Metode Pengukuran

(8)

3.6.1 Pengukuran Variabel Independen 1. Pengetahuan

Pengukuran variabel bebas pengetahuan diukur dalam 20 pertanyaan dengan pilihan berganda, jika menjawab benar diberi skor (2) dan salah diberi skor 1, sehingga diperoleh skor tertinggi 2x20=40.

a) Baik, apabila responden memahami tentang pencegahan DBD dengan skor 31-40 soal.

b) Tidak Baik, apabila responden memahami tentang pencegahan DBD dengan skor 20-30 soal.

2. Kepercayaan

Pengukuran variabel bebas yaitu kepercayaan diukur berdasarkan persepsi manfaat terhadap informasi dan isyarat Iuntuk bertindak dengan 9 pertanyaan dengan pilihan jawaban sebanyak 3 butir, jika menjawab sangat percaya diberi skor (3), percaya diberi skor (2) dan tidak percaya diberi skor 1.

a. Persepsi manfaat terhadap informasi diukur berdasarkan 5 pertanyaan, diperoleh skor tertinggi 3x5 = 15. dikategorikan:

1) Baik, apabila responden memiliki persepsi manfaat terhadap penyelenggaraan program pencegahan DBD dengan skor 13-15.

2) Sedang, apabila responden memiliki persepsi manfaat terhadap penyelenggaraan program pencegahan DBD dengan skor 9-12.

(9)

b. Isyarat Iuntuk bertindak diukur berdasarkan 4 pertanyaan, diiperoleh skor tertinggi 3x4 = 12. dikategorikan:

1) Baik, apabila responden memiliki persepsi manfaat terhadap penyelenggaraan program pencegahan DBD dengan skor 10-12.

2) Sedang, apabila responden memiliki persepsi manfaat terhadap penyelenggaraan program pencegahan DBD dengan skor 7-9.

3) Buruk apabila responden memiliki persepsi manfaat terhadap penyelenggaraan program pencegahan DBD dengan skor 4-6.

3.6.2 Pengukuran Variabel Dependen

a. Baik, apabila tindakan anggota keluarga responden dalam mencegah DBD dengan skor 31-40 soal.

b. Tidak Baik, apabila tindakan anggota keluarga responden dalam mencegah DBD dengan skor 20-30 soal.

(10)

Tabel 3.4 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian

Tidak baik Ordinal

Pengetahuan 15 Benar Salah

Tidak Baik Ordinal Kepercayaan

Analisis univariat dipakai untuk mengetahui gambaran deskriptif dengan menampilkan tabel frekwensi dan persentase dari masing-masing variabel independen (pengetahuan dan kepercayaan) serta variabel dependen (tindakan mencegah DBD).

Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan variabel independen yaitu pengetahuan dan kepercayaan dengan variabel dependen (tindakan mencegah DBD) dengan menggunakan uji Chi Square pada taraf kemaknaan 5%.

(11)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kelurahan Tulang merupakan salah dari tujuh kelurahan yang ada di Kecamatan Padang Hulu dengan batas wilayah:

- Sebelah Utara dengan Kelurahan Pasar Gambir Kota Tebing Tinggi - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Serdang Bedagai

- Sebelah Barat dengan Kelurahan Lubuk Raya Kota Tebing Tinggi - Sebelah Timur dengan Kelurahan Persiakan Kota Tebing Tinggi

Berdasarkan data Profil Kelurahan Tualang tahun 2011, memiliki luas 31,61 Ha2

Tingkat pendidikan penduduk berupa Sekolah Dasar (SD) 31%, SLTP/sederajat 31,6%, SMA/sederajat 26,3% dan perguruan tinggi 1,4%, sisanya 9,7 tidak sekolah atau tidak tamat SD.

(12)

4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Analisa Univariat

4.2.1.1. Karakteristik Responden

(13)

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Variabel n %

1. Usia

Usia produktif (20-40 thn) 62 66.7

Usia tidak reproduktif (>40 thn)) 31 33.3

Total 93 100

4. Jumlah Anggota Keluarga

≤ 4 orang 8 8,6

> 4 orang 85 91,4

Total 93 100

4.2.1.2. Pengetahuan Responden

(14)

Responden lebih banyak mengetahui tindakan yang dilakukan apabila anggota keluarga demam tinggi walaupun sudah minum obat penurun panas di rumah yaitu 48 orang (51,6%). Responden lebih banyak belum mengetahui tanda dan gejala orang yang mengalami demam berdarah yaitu 53 orang (57%). Responden lebih banyak mengetahui pengertian gerakan 3M plus yaitu 49 orang (52,7%). Responden lebih banyak belum mengetahui waktu menguras tempat penampungan air, atau bak mandi yaitu 49 orang (52,7%). Responden lebih banyak belum mengetahui cara menguras bak mandi yang benar yaitu 56 orang (60,2%).

(15)

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Pengetahuan Benar Salah

n % n %

1. Penular penyakit demam berdarah 58 62.4 35 37.6 2. Penyebab demam berdarah 38 40.9 55 59.1 3. Tempat hidup Jentik demam berdarah 44 47.3 49 52.7 4. Ciri-ciri nyamuk penular demam

berdarah

45 48.4 48 51.6 5 Waktu nyamuk penular demam berdarah

biasa menggigit orang

41 44.1 52 55.9 6. Tindakan yang dilakukan apabila

anggota keluarga demam tinggi walaupun sudah minum obat penurun panas di rumah

48 51.6 45 48.4

7. Tanda dan gejala orang yang mengalami demam berdarah

40 43.0 53 57.0 8. Pengertian gerakan 3M plus 49 52.7 44 47.3 9. Waktu menguras tempat penampungan

air, atau bak mandi

44 47.3 49 52.7 10. Cara menguras bak mandi yang benar 37 39.8 56 60.2 11. Cara yang paling efektif untuk

memberantas demam berdarah

51 54.8 42 45.2

12. Cara memberantas telur dan jentik nyamuk penular demam berdarah

45 48.4 48 51.6

13. Kapan seharusnya dilakukan pengasapan (fogging)

55 59.1 38 40.9

14. Guna pengasapan (fogging) 43 46.2 50 53.8 15. Pemberantasan sarang nyamuk

dilaksanakan

36 38.7 57 61.3

(16)

yang belum mengetahui dengan baik atau dikategorikan tidak baik yaitu 51 orang (54,8%) dan selebihnya berpengetahuan baik 42 orang (45,2%).

Tabel 4.3. Distribusi Kategori Pengetahuan Responden di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Kategori Pengetahuan n %

1. Baik 42 45,2

2 Tidak baik 51 54,8

Total 93 100

4.2.1.3. Kepercayaan Responden

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kepercayaan responden berdasarkan persepsi manfaat terhadap informasi lebih banyak mengakatan tidak percaya bahwa informasi yang diberikan penyuluh kesehatan efektif dapat membantu dalam mencegah terjadinya penyakit DBD yaitu 42 orang (45,2%). Responden lebih banyak mengatakan tidak percaya bahwa pemberian abate dapat menyebabkan membunuh jentik-jentik nyamuk yaitu 56 orang (60,2%).

Responden lebih banyak mengatakan tidak percaya bahwa petugas fogging

(17)

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kepercayaan Berdasarkan Persepsi Manfaat terhadap Informasi di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Persepsi Manfaat Terhadap Informasi

1. Informasi yang diberikan

penyuluh kesehatan efektif dapat membantu anda dalam

mencegah terjadinya penyakit DBD

28 30.1 23 24.7 42 45.2

2. Pemberian abate dapat

menyebabkan membunuh jentik-jentik nyamuk

17 18.3 20 21.5 56 60.2

3. Petugas fogging benar-benar melaksanakan penyemprotan dengan jarak 200 meter

15 16.1 30 32.3 48 51.6

4. Jika ada anggota keluarga terjangkit DBD Anda percaya bahwa petugas fogging

melaksanakan fogging dua kali di rumah anda

10 10.8 37 39.8 46 49.5

5 Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3 M Plus lebih efektif mencegah DBD dibandingkan dengan fogging

7 7.5 40 43.0 46 49.5

(18)

satu tindakan dalam mencegah DBD di masyarakat yaitu 48 orang (51,6%). Responden lebih banyak mengatakan tidak percaya terhadap pelaksanaan 3 M plus (menguras, mengubur dan menutup) dan menelengkupkan dapat mencegah DBD yaitu 46 orang (49,5%).

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kepercayaan Berdasarkan Isyarat Untuk Bertindak di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Isyarat Untuk Bertindak

Sangat

Percaya Percaya

Tidak Percaya

n % N % n %

1. Setelah mendapat informasi dari penyuluh kesehatan, anda yakin mau melakukan tindakan pencegahan DBD

23 24.7 28 30.1 42 45.2

2. Jika petugas penyuluh memberikan bubuk abate, apakah anda menggunakannya karena anda yakin dapat mencegah DBD

17 18.3 20 21.5 56 60.2

3. Percayakah anda partisipasi mengikuti kegiatan gotong royong sebagai salah satu tindakan dalam mencegah DBD di masyarakat

15 16.1 30 32.3 48 51.6

4. Percayakah anda dengan melaksanakan 3 M plus (menguras, mengubur dan menutup) dan menelengkupkan dapat mencegah DBD

(19)

Tabel 4.6. diperoleh distribusi responden terhadap kepercayaan terhadap pencegahan DBD lebih banyak dikategori buruk yaitu 44 orang (47,3%), kategori sedang yaitu 40 orang (43%) dan baik yaitu 9 orang (9,7%).

Tabel 4.6. Distribusi Kategori Kepercayaan Responden di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Kategori Kepercayaan n %

1. Baik 9 9,7

2. Sedang 40 43,0

3. Buruk 44 47,3

Total 93 100

4.2.1.4. Distribusi Tindakan Mencegah DBD

(20)

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Tindakan Mencegah DBD Berdasarkan Kebersihan Lingkungan/Rumah di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Tindakan Mencegah DBD Ya Tidak

n % n %

1. Membersihkan pekarangan rumah setiap hari 45 48.4 48 51.6 2. Membuang sampah pada tempatnya 47 50.5 46 49.5 3. Membersihkan air tergenang di pekarangan

rumah

47 50.5 46 49.5 4. Air limbah rumah tangga selalu mengalir 44 47.3 49 52.7 5. Membakar sampah pekarangan setiap hari 52 55.9 41 44.1 Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa tindakan mencegah DBD berdasarkan pencahayaan bahwa responden lebih banyak tidak membuka jendela setiap hari agar cahaya matahari masuk ke dalam rumah yaitu 53 orang (57%). Responden lebih banyak memangkas pohon jika menghalangi masuknya cahaya ke dalam rumah yaitu 50 orang (53,8%). Responden lebih banyak kamar mandi menggunakan lampu yang redup yaitu 52 orang (55,8%).

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Tindakan Mencegah DBD Berdasarkan Pencahayaan di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Pencahayaan Ya Tidak

n % n %

6. Membuka jendela setiap hari agar cahaya matahari masuk ke dalam rumah

40 43.0 53 57.0 7. Memangkas pohon jika menghalangi

masuknya cahaya ke dalam rumah

50 53.8 43 46.2 8. Kamar mandi menggunakan lampu yang

redup

52 55.9 41 44.1

(21)

menyikatnya seminggu sekali yaitu 47 orang (50,5%). Responden lebih banyak tidak menutup rapat-rapat tempat penampungan air di dalam dan luar rumah yaitu 47 orang (50,5%). Responden lebih banyak tidak mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air yaitu 49 orang (52,7%). Responden lebih banyak tidak memeriksa talang air di atas rumah sewaktu musim hujan yaitu 51 orang (54,8%). Responden lebih banyak tidak memberikan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dikuras yaitu 54 orang (58,1%). Responden lebih banyak tidak mengosongkan bak mandi bila bepergian lama meninggalkan rumah yaitu 50 orang (53,8%).

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Tindakan Mencegah DBD Berdasarkan Penampungan Air di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Penampungan Air Ya Tidak

n % n %

9. Menguras bak mandi serta menyikatnya seminggu sekali

46 49.5 47 50.5 10. Menutup rapat-rapat tempat

penampungan air di dalam dan luar rumah

46 49.5 47 50.5

11. Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air

44 47.3 49 52.7 12. Memeriksa talang air di atas rumah

sewaktu musim hujan

42 45.2 51 54.8 13. memberikan bubuk abate di tempat

penampungan air yang sulit dikuras

39 41.9 54 58.1 14. mengosongkan bak mandi bila bepergian

lama meninggalkan rumah

43 46.2 50 53.8

(22)

kebiasaan menggantungkan baju-baju di rumah /dinding rumah yaitu 50 orang (53,8%). Responden lebih banyak menggunakan anti nyamuk/menyemprot nyamuk dengan insektisida yaitu 50 orang (53,8%). Responden lebih banyak tidak membawa anggota keluarga yang dicurigai menderita DBD ke pelayanan kesehatan yaitu 51 orang (54,8%). Responden lebih banyak tidak melapor kepada kepala lingkungan kelurahan bahwa apabila tetangga atau anggota keluarga menderita DBD, yaitu 53 orang (57%). Responden lebih banyak tidak selalu mengikuti kegiataan gotong royong dan penyuluhan kesehatan yaitu 47 orang (53,5%).

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Tindakan Mencegah DBD Berdasarkan Kebiasaan Perilaku Keluarga di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Kebiasaan Perilaku Keluarga Ya Tidak

n % n %

15. Memasang kawat kasa pada ventilasi rumah

41 44.1 52 55.9 16. Kebiasaan menggantungkan baju-baju di

rumah /dinding rumah

50 53.8 43 46.2 17. Keluarga menggunakan anti

nyamuk/menyemprot nyamuk dengan insektisida

50 53.8 43 46.2

18. Membawa anggota keluarga yang dicurigai menderita DBD ke pelayanan kesehatan?

42 45.2 51 54.8

19. Jika ada tetangga atau anggota keluarga menderita DBD, apakah anda melapor kepada kepala lingkungan/ kelurahan

40 43.0 53 57.0

20. Selalu mengikuti kegiataan gotong royong dan penyuluhan kesehatan

(23)

Tabel 4.11. diperoleh distribusi responden terhadap tindakan mencegah DBD lebih banyak dikategori tidak baik yaitu 39 orang (41,9%), dan kategori tidak baik yaitu 39 orang (41,9%).

Tabel 4.11. Distribusi Kategori Tindakan Mencegah DBD Responden di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Kategori Tindakan Mencegah DBD n %

1. Baik 39 41,9

2. Tidak Baik 54 58,1

Total 93 100

4.2.2 Analisa Bivariat

Hubungan pengetahuan dan kepercayaan dengan tindakan mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi terlihat pada tabel berikut.

4.2.2.1. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

Pada Tabel 4.12. dari 93 orang responden, 42 orang memiliki pengetahuan baik tentang DBD, lebih banyak melakukan tindakan mencegah DBD dengan baik 30 orang (71,4%). Sementara 51 orang memiliki pengetahuan tidak baik, 42 orang (82,4%) responden tidak melakukan tindakan mencegah DBD.

(24)

Tabel 4.12. Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

Pengetahuan

Tindakan Mencegah DBD Total

P- Value

Variabel ini diikutkan dalam model persamaan regresi logistik

4.2.2.2. Hubungan Kepercayaan dengan Tindakan Mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

Pada Tabel 4.13. dari 93 orang responden, 9 orang memiliki kepercayaan baik terhadap pencegahan DBD, lebih banyak melakukan tindakan mencegah DBD dengan baik 5 orang (55,6%). Sementara 40 orang memiliki kepercayaan dikategorikan sedang, lebih banyak melakukan tindakan mencegah DBD yaitu 26 orang (65%) . Sedangkan dari 44 orang yang memiliki kepercayaan dikategorikan buruk, lebih banyak tidak melakukan tindakan mencegah DBD yaitu 36 orang (81,8%).

Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p = 0.000 < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan antara kepercayaan dengan tindakan mencegah DBD di. Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi.

Tabel 4.13. Hubungan Kepercayaan dengan Tindakan Mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

Kepercayaan

Tindakan Mencegah DBD Total

P- Value

(25)

4.2.3 Analisa Multivariat

Berdasarkan analisis multivariat bahwa seluruh variabel penelitian dapat dilanjutkan ke analisis multivariat oleh karena nilai p < 0,05 yaitu pengetahuan dan kepercayaan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen serta untuk meramalkan seberapa jauh variabel independen memberikan kontribusi terhadap variabel dependen.

Tabel 4.14. Hasil Uji Regresi Logistik Berganda Pengaruh Pengetahuan dan Kepercayaan terhadap Tindakan Mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

No Variabel Β P value Exp(β) Overall

Persentage

1. Pengetahuan 3,038 0,000 20,854

2. Kepercayaan 3,650 0,000 38,491 87,1%

Constant 10,834 0,000 0,000

Pada Tabel 4.14 yang disajikan diperoleh hasil uji regresi logistik berganda

variabel pengetahuan dan kepercayaan memengaruhi tindakan mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi.

Variabel pengetahuan diperoleh nilai p = 0,000, β = 3,038 dan Exp (β)=

20,854 dengan arah yang positif yang berarti pengetahuan yang baik memengaruhi tiindakan mencegah DBD semakin baik 20,8 kali bila dibandingkan dengan pengetahuan yang tidak baik.

Variabel kepercayaan diperoleh nilai p = 0,000, β = 3,650 dan Exp (β)=

(26)

1

1 + e – (10,834 + 3,038 X1 +3,650X2) Ŷ =

tindakan mencegah DBD semakin baik 38,5 kali bila dibandingkan dengan kepercayaan yang buruk.

(27)

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Tindakan Mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

Berdasarkan uji regresi logistik berganda terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap tindakan mencegah DBD dengan nilai p=0.000 < 0,05. Sesuai pendapat Soekanto dalam Purwatiningsih, (2005) bahwa pengetahuan, adat-istiadat erat hubungannya dalam peningkatan partisipasi masyarakat. Sedangkan menurut Djatmiko (2003), partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam program pemerintah.

Margono dalam Notoatmodjo (2007) menambahkan bahwa pengetahuan merupakan kemampuan untuk mengerti dan menggunakan informasi. Selanjutnya disebutkan bahwa pengetahuan merupakan salah satu unsur yang diperlukan seseorang agar dapat melakukan sesuatu.

(28)

orang (61,3%). Pengetahuan ibu yang tidak baik menyebabkan ibu tidak berpartisipasi dalam melaksanakan tindakan mencegah DBD.

Menurut Friedman (2005) bahwa pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang pencegahan DBD, maka ibu akan berpartisipasi sesuai dengan apa yang ia ketahui. Pengetahuan yang dimiliki ibu berdampak pada tindakan ibu dalam mencegah DBD sehingga masing tinggi angka kejadian DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi.

Menurut Depkes RI (2004) penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pada prinsipnya kejadian penyakit yang digambarkan sebagai segitiga epidemiologi menggambarkan hubungan segi tiga kompenen penyebab penyakit yaitu penjamu, agen dan lingkungan.

(29)

DBD, seperti menguras bak mandi secara teratur dan merasa bahwa pemberantasan DBD merupakan tanggung jawab petugas kesehatan.

Sesuai SK Kepala Dinas Kota Tebing Tinggi Nomor: 440.04/722/SK/V/2011 tentang Pembentukan Kader Jumantik di tiap–tiap kelurahan se-kota Tebing Tinggi belum berdampak baik terhadap kesehatan masyarakat khususnya masih tingginya masyarakat mengalami DBD. Namun kinerja jumantik belum pernah dievaluasi sampai ini. Hal ini memungkinkan pemberantasan DBD di Kelurahan Tualang belum efektif dan efisien sehingga perlu dirumuskan kembali kebijakan kinerja Jumantik sebagai petugas kesehatan yang dapat memberikan output dalam mencegah DBD ke arah yang lebih baik lagi di masa mendatang,

5.2. Pengaruh Kepercayaan terhadap Tindakan Mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

(30)

Penelitian Ramdhania (2008), dari 53 responden yang diteliti 91,4% percaya untuk pergi ke pelayanan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaaan masyarakat terhadap petugas kesehatan sudah mulai timbul, walaupun di beberapa daerah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan masih rendah karena petugas kesehatan dianggap sebagai orang baru yang tidak mengenal masyarakat di wilayahnya dan tidak mempunyai kharismatik.

Rousseau, (1998) kepercayaan (trust) merupakan wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perhatian atau perilaku yang baik dari orang lain. McKenzie (2006) menambbaykan kepercayaan merupakan variabel yang sangat memengaruhi status kesehatan karena kalau tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan rendah, maka usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan semakin sulit dilakukan.

(31)

yaitu 48 orang (51,6%) dan pelaksanaan 3 M plus (menguras, mengubur dan menutup) dan menelengkupkan dapat mencegah DBD yaitu 46 orang (49,5%).

Model perilaku kesehatan yang dapat menggambarkan bagaimana sebuah perilaku terbentuk, teori Health Belief Model (HBM) dan Becker & Rosenstock. Teori ini berpendapat bahwa persepsi kita terhadap sesuatu lebih menentukan keputusan yang kita ambil dibandingkan dengan kejadian yang sebenarnya

Uji statistik menunjukkan variabel kepercayaan berpengaruh terhadap tindakan mencegah DBD di Kelurahan Tualang Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin baik kepercayaan ibu maka akan meningkat tindakan ibu dalam mencegah DBD. Hal ini disebabkan partisipasi ibu dalam mencegah DBD belum optimal dilakukan. Upaya pemerintah kota Tebing Tinggi dalam mencegah DBD sudah dilaksanakan tetapi frekuensi dan efisiennya masih perlu dipertanyakan. Ibu merasa bahwa fogging

dilakukan cenderung tidak sesuai dengan keadaan yang di lapangan. Program fogging

hanya dilakukan pada beberapa rumah saja yang berdekatan dengan rumah penderita DBD. Jumantik yang bertugas sebagai pemantau jentik tidak teratur dalam melakukan pemeriksaan jentik dan tidak merata di rumah penduduk.

(32)

menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat.

Demikian juga Teori HBM oleh Rosenstock (1974) menjelaskan bahwa empat elemen persepsi seseorang, yaitu penilalan individu mengenai kerentanan mereka terhadap suatu penyakit, seberapa serius kondisi dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut, besar hambatan yang ditemui untuk mengadopsi perilaku kesehatan yang disarankan, seperti hambatan fmansial, fisik, dan psikososial dan keuntungan yang didapat dengan mengadopsi perilaku kesehatan yang disarankan.

Sesuai Kepmenkes No. 581/Tahun 1992 tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue, telah ditetapkan Program Nasional Penanggulangan DBD yang terdiri dari 8 pokok program yaitu: surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB, pemberantasan vektor, penatalaksanaan kasus, penyuluhan, kemitraan dalam wadah Kelompok Kerja Operasional DBD

Menindak lanjuti Kepmenkes tersebut, maka

(POKJANAL) DBD, peran serta masyarakat: jumantik, pelatihan dan penelitian.

(33)
(34)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan berpengaruh terhadap tindakan mencegah DBD, pengetahuan yang tidak baik menyebabkan ibu tidak melakukan tindakan mencegah DBD.

2. Kepercayaan berpengaruh terhadap tindakan mencegah DBD, keyakinan ibu yang tidak mendukung dalam program pencegahan DBD yang dilaksanakan oleh pemerintah menyebabkan ibu tidak melakukan tindakan mencegah DBD.

3. Kepercayaan dalam mencegah DBD dominan memengaruhi tindakan ibu mencegah DBD.

6.2. Saran

Dalam rangka meningkatkan tindakan mencegah DBD :

1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi perlu membuat pertemuan untuk mengevaluasi kerja kader dan jumantik.

(35)

3. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi agar lebih memberdayakan petugas puskesmas dalam pemberian informasi kesehatan sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakat.

4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi hendaknya dalam melaksanakam program pencegahan DBD seperti fogging, pemeriksaan jentik , penyuluhan ikut melibatkan warga.

5. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi perlu membuat suatu pertemuan mengundang tokoh-tokoh masyarakat seperti tokoh agama, tokoh budaya, dengan isi pesan agar mereka lebih terlibat dalam setiap kegiatan pemerintah dalam hal program pencegahan demam berdarah.

6. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi perlu lebih mengaktifkan lagi pukesmas untuk melaksanakan surveilans demam berdarah.

Gambar

Tabel 3.1  Jumlah Sampel Berdasarkan Lingkungan di Kelurahan Tualang Tebing Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi 2012
Tabel 3.2  Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Pengetahuan dan Kepercayaan
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Critical review in oral biology and medicine : Inflamation- induced bone remodeling in periodontal disease and the influence of post menopausal osteoporosis.. Journal of

Jika bapak/ibu bersedia untuk ikut serta dalam penelitian ini, maka saya. akan memberikan surat persetujuan untuk menjadi responden penelitian

Utara terkhusus untuk sahabat tercinta penulis yang selalu mendukung dan banyak.. memberikan masukan Arnike Doya, Mia Rhamayani dan Ari

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP 74 Tahun 2008 tentang Guru, maia guru harus mempunyai prestasi yang luar biasa atau melebihi yang dicapai oleh guru lain, sehingga

Pada tahap Studi literatur ini, telah didapatkan data yang akan digunakan untuk pengembangan aplikasi, kemudian dikumpulkan beberapa e- book dan browsing dari internet

When updating a joined table, you must specify the tables in the join, qualify the column names with table names, and define the join condition in the WHERE clause, as shown in

Laporan akhir ini disusun untuk mengetahui penerapan metode pencatatan dan penilaian persediaan barang dagang pada PD Ratu Amal Palembang.. Data yang digunakan

Teknik Arsitektur FPTK UPI yang telah membantu Peneliti dalam proses..