• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Fungsi Manajemen Kinerja (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian dan Fungsi Manajemen Kinerja (2)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian dan Fungsi Manajemen Kinerja

Pengertian Manajemen Kinerja adalah suatu proses manajerial mengenai perencanaan, evaluasi

dan penilaian kinerja perangkat organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi. Dengan penerapan manajemen kinerja kita dapat mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan selama ini sudah berada pada jalur yang seharusnya. Atau dengan kata lain, manajemen kinerja tidak hanya terkait dengan kinerja karyawan secara individu, tetapi juga kinerja organisasi secara keseluruhan.

Penerapan manajemen kinerja akan menyediakan kerangka kerja bagi pegawai baik tingkat manajerial maupun staf untuk bekerjasama sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai akan terdefinisi secara jelas serta berkontribusi terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Fungsi Manajemen Kinerja

Fungsi manajemen kinerja adalah untuk penentuan sasaran yang jelas dan terarah. Di dalamnya terdapat tujuan organisasi yang ingin dicapai, strategi, rencana kerja dan saluran komunikasi atasan dan bawahan untuk memastikan pencapaian kinerja yang diharapkan.

Manajemen kinerja, pada kenyataannya ditentukan oleh atasan berupa strategi yang harus dilaksanakan oleh bawahan guna mencapai tujuan organisasi, tidak hanya bermanfaat bagi salah satu pihak saja namun juga akan bermanfaat bagi seluruh pihak terkait, antara lain:

(2)

 Bagi bawahan, manajemen kinerja membuka kesempatan diskusi dan dialog dengan atasan berkaitan dengan kemajuan pekerjaannya. Adanya diskusi dan dialog memberikan umpan balik untuk memperbaiki kinerja sekaligus meningkatkan keahliannya dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, manajemen kinerja juga memberdayakan bawahan karena ia tidak harus selalu meminta arahan kepada atasan.

 Bagi organisasi, manajemen kinerja memungkinkan timbulnya kejelasan keterkaitan antara tujuan organisasi dan tujuan pekerjaan masing-masing pegawai.

Alat Manajemen Kinerja

Beberapa alat manajemen kinerja yang biasa digunakan diantaranya adalah Balanced Scorecard (BSC), MalcolmBaldridge (MBNQA), Manajemen Mutu ISO, Six Sigma, Lean Six Sigma, dan sebagainya dengan keunggulan masing-masing. Apapun alat manajemen kinerja yang digunakan, terdapat syarat dasar yang harus dipenuhi dalam suatu organisasi untuk menerapkan manajemen kinerja, yaitu:

1. Adanya strategi organisasi yang jelas dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi, lebih jauh lagi mewujudkan misi dan visi organisasi. Strategi organisasi merupakan rencana terpadu dan menyeluruh mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan dan program untuk mecapai sasaran dan tujuan organisasi.

2. Adanya suatu indikator kinerja utama (key perfomance indikator) yang terukur secara kuantitatif, memiliki target yang ingin dicapai, dan jelas batas waktunya. Michael Porter, guru besar dari Harvard Business School, mengatakan bahwa kita tidak dapat memanajemeni sesuatu yang tidak dapat kita ukur, untuk itu kita memerlukan sutau pengukuran yang membuat kita mengetahui capaian dari kinerja. Ukuran ini harus dapat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi sehingga bila dievaluasi dapat diketahui apakah kinerja sudah dapat mencapai target atau belum. 3. Adanya kontrak kinerja. Ukuran-ukuran kinerja tersebut biasanya dituangkan kedalam

suatu bentuk kesepakatan antara atasan dan bawahan yang sering disebut sebagai suatu kontrak kinerja. Kontrak kinerja ini berisikan indikator kinerja yang ingin dicapai oleh organisasi, baik mengenai sasaran pencapaiannya maupun jangka waktu pencapaiannya. 4. Adanya siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi bersama. Dapat berupa

perencanaan kinerja berupa penetapan indikator kinerja di awal tahun, pelaksanaan dan pengawasan kinerja selama program kerja berjalan, dan evaluasi kinerja di akhir periode untuk mengetahui apakah program kerja yang dicanangkan berjalan baik. Untuk siklus manajemen ini biasanya dalam suatu organisasi terdapat unit tersendiri yang bertugas untuk melakukan fungsi tersebut dan melaporkan pencapaiannya kepada atasan pada setiap periode yang ditentukan.

(3)

and punishment ini hendaknya disikapi dengan hati-hati melalui sistem penilaian yang adil dan tidak subyektif sehingga tidak menimbulkan gejolak dalam organisasi.

6. Terdapat dedikasi kepemimpinan yang kuat ditingkat atasan (top managers) yang mengarahkan organisasi menuju organisasi yang berkinerja tinggi, tentunya dengan sikap dan dedikasi penuh dalam mendukung terciptanya tujuan organisasi.

7. Menerapkan konsep manajemen berdasarkan kompetensi. Idiom “the right man in the right

place” untuk mencapai kinerja organisasi yang baik hanya akan menjadi jargon semata bila tidak menerapkan prinsip penilaian kinerja berbasis kompetensi. Kompetensi ini dapat berupa kompetensi organisasi (pemilihan organisasi dengan hierarki horizontal untuk mengurangi birokrasi), kompetensi teknis (standar pendidikan pegawai), dan kompetensi non teknis (pola mutasi dan promosi jabatan). Hal ini dibutuhkan untuk membawa organisasi untuk berkinerja lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

KOMINFO/3/2007 tentang Penggunaan Fitur Berbayar Jasa Telekomunikasi Pasal 2 ayat (3) dan Pasal 4 ayat (1) huruf a yang menentukan bahwa setiap Penyelenggara

1. Denah lokasi penelitian ... Klasifikasi rmasyarakat berdasarkan kelas umur ... Klasifikasi masyarakat berdasarkan jenis kelamin ... Klasifikasi masyarakat berdasarkan

S.S.T, M.Kes., selaku Ketua Program Studi Diploma III kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wiwik dan Ibu Tri yang merupakan pegawai sekretariat bersama Program Studi Ilmu Sejarah yang telah banyak membantu

Pendapatan yang diperoleh nelayan payang di Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus yaitu hasil upah penjualan tangkapan ikan yang telah

Dari posisi vertikal, motor pengangkat akan berputar sehingga posisi turbin terangkat seperti Pada bagian atas platform juga terdapat pengunci dengan mekanisme yang sama

Dasar Entiti Kecemerlangan UiTM – Pindaan 1/2020 | 7 CoE perlu memilih satu bidang tujahan (niche area) penyelidikan/perkhidmatan selari dengan Bidang Keutamaan Negara