• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMANFAAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMANFAAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH PASIEN UMUM PADA INSTALASI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT

IBNU SINA YW-UMI KOTA MAKASSAR TAHUN 2015

Nur Efa Aripka

Administrasi Kebijakan Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

(nurarifka.efa@gmail.com/082348266624)

ABSTRACT

The number of general patient visit on outpatient instalation at IBNU SINA YW-UMI Hospital is 2870 patient (21,2%) in 2010, in 2011 is 3453 patient (25,4%), on 2012 is 3603 patient (26,7%), and on 2013 is 3594 patient (26,5%). The growth of the number of patient visit shows the growth of utilization of Health service. On purchase Health service, consuments are influencing by some, one of them is brand equity of that hospital. The purpose of this Research to determine the effect of brand awareness, perceived quality, brand association, brand loyality toward utilization of Health service by general patient on outpatient instalation at IBNU SINA YW-UMI Hospital. The kind of this Research is kuantitatif Research with cross sectional study. The number of Population on this Research are 239 general patient on Juny 2014 which has purchase Health service on outpatient instalation at IBNU SINA YW-UMI Hospital. The Sampel used in this Research are 95 general patient that has purchase Health service minimum twice ( 2x) on outpatient instalation at IBNU SINA YW-UMI Hospital. The analysis methode using univariat and bivariat analyze. The result of this Research indicate that brand awareness take effect toward utilization of Health service by general patient on outpatient instalation at IBNU SINA YW-UMI Hospital but perceived quality, Brand Association, brand loyalty have not effect toward utilization of Health service by general patient on outpatient instalation at IBNU SINA YW-UMI Hospital Makassar on 2015. Recomendation to the next researcher hopefully they can Research about the other factors that unexpected to effect utilization of Health service by general patient on outpatient instalation at IBNU SINA YW-UMI Hospital.

Key words : Brand Equity, Health service utilization,

(2)

pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI, namun tidak ada pengaruh perceived quality, Brand Association, brand loyalty terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti faktor yang lain yang dapat mempengaruhi tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI

Kata kunci : Brand Equity, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

PENDAHULUAN

Rumah sakit memainkan peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang memiliki staf profesional yang terorganisir, memiliki fasilitas rawat inap, dan memberikan pelayanan medis sepanjang hari

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan merupakan sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Visi dan Misi Rencana Strategis Depkes tahun 2010 - 2015.

Data Badan Pusat Statistik Kota Makassar tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah rumah sakit di Kota Makassar tahun 2013 yaitu sebanyak 8 rumah sakit pemerintah, 25 rumah sakit swasta dan 1 rumah sakit khusus.

Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut, juga membuat pilihan konsumen semakin beragam. Rumah sakit yang memiliki pelayanan yang bermutu dan citra yang baiklah yang dapat bertahan dan unggul. Pengukuran terhadap sebuah merek dapat dilakukan untuk mengetahui kekuatan merek tersebut, yaitu dengan melakukan pengukuran terhadap elemen-elemen ekuitas merek (brand equity) yang terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality) dan loyalitas merek (brand loyalty). Berdasarkan data Rekam Medik Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI, jumlah kunjungan

pada instalasi rawat jalan tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 yaitu: tahun 2010 sebanyak 9341 pasien (14,8%), tahun 2011 sebanyak 13767 pasien (21,7%),tahun 2012 sebanyak 18544 pasien (29,2%),dan pada tahun 2013 sebanyak 21650 (34,2%). Jumlah kunjungan pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI adalah 2870 pasien (21,2%) pada tahun 2010, tahun 2011 yaitu 3453 pasien (25,4%), tahun 2012 yaitu 3603 pasien (26,7%), dan tahun 2013 yaitu 3594 pasien (26,5%).

Pertumbuhan jumlah kunjungan pasien yang terus meningkat menunjukkan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada instalasi Rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI yang meningkat pula. Dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, konsumen dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan, salah satu yang mempengaruhi pertimbangan konsumen ialah adanya ekuitas merek yang kuat dari sebuah rumah sakit (Hussein, 2012).

BAHAN DAN METODE Desain Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian kuantitatif.

Lokasi,Populasi dan Sampel

(3)

Rumah Sakit Ibnu Sina YW_UMI yang ditemui selama penelitian berlangsung. Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan hasil pengisian kuesioner oleh pasien sedangkan data sekunder diperoleh dari profil dan data rekam medik Rumah Sakit IBNU SINA YW-UMI.

Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat.

HASIL

Tabel 5.1

Karakteristik Responden

no Karakteristik responden n %

1 Jenis Kelamin

Laki-laki 28 29,5

perempuan 67 70,5

2 Kelompok Umur

<20 4 4.2

20-29 39 41.1

30-39 28 29.5

≥40 24 25.3

3 Pendidikan terakhir

SMP 9 9.5

SMU/SMK 48 50.5

SARJANA/ DIPLOMA 38 40.0

4 pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa 18 18.9

Pegawai Swasta 18 18.9

TNI/POLRI/ABRI 1 1.1

PNS 11 11.6

Wiraswasta 16 16.8

URT 31 32.6

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 67 orang atau (70,5%) sedangkan sisanya sebesar 28 orang atau (29,5%) adalah laki-laki. Pada umumnya responden berada pada kelompok umur 20-29 yaitu 39(41,1%) dan paling sedikit yaitu pada kelompok umur <20 yaitu 4(4,2%). Pendidikan terakhir responden paling banyak adalah SMU yaitu 48(50,5%) dan paling sedikit SMP yaitu 9(9,5%). Sedangkan Pekerjaan paing banyak adalah URT sebanyak 31(32,6%) dan paling sedikit adalah TNI/POLRI sebnayak 1(1,1%).

Pengaruh Brand Awareness Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.10

Pengaruh Brand Awareness Terhadap Pemanfaata Pelayanan Kesehatan Oleh Pasien Umum Pada Instalasi Rawat Jalan

Di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015

N o Brand Aware ness Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan n % P valu e Stan dari zed Coe fficie nts Beta Tinggi Rendah

n % ns %

1 Tinggi 86 96,6 3 3.4 89 100

0,03 1 0.291 2 Rendah 4 66,7 2 33 6 100

Total 90 94,7 5 5,3 95 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan bahwa sebanyak 86 orang (96,6%) responden memiliki brand awareness

dengan kategori tinggi dan Pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi, dan sebanyak 4 orang (66,7%) responden memiliki brand awareness dengan kategori rendah dan Pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi. Sebanyak 3 orang (3,4%) responden memiliki brand awareness dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah, dan sebanyak 2 orang atau (33,3%) responden memiliki brand awareness dengan kategori rendah dan Pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,031 < 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh brand awareness

terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015 dengan koefisien regresi 0,291 atau 29,1%.

(4)

Tabel 5.11

Pengaruh Perceived Quality Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Pasien Umum Pada Instalasi Rawat Jalan

di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015

N o Perceiv ed Quality Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan n % P valu e Stan dari zed Coe fficie nts Beta Tinggi Rendah

n % n %

1 Tinggi 76 96,2 3 3.8 79 100

0,19 6

0,03 8 2 Renda

h 14 87,5 2 12,5 6 100

Total 90 94,7 5 5,3 95 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebanyak 76 orang (96,2%) responden memiliki perceived quality dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi, dan sebanyak 14 orang (87,5%) responden memiliki perceived quality dengan kategori rendah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi. sebanyak 3 orang (3,8%) responden, yang memiliki perceived quality dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah, Sebanyak 2 orang atau (12,5%) responden memiliki perceived quality

dengan kategori rendah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,196 > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara

perceived quality dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.038 atau 3,8%.

Pengaruh Brand Association Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.12

Pengaruh Brand Association dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh pasien umum pada instalasi rawat jalan di

Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015

N o Brand Asso ciatio n Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan n % P valu e Stand arized Coeffi cients Beta Tinggi Rendah

n % n %

1 Tinggi 79 94,0 5 6,0 84 100

1,00

0 -0,116 2 Renda

h 11 100 0 0 11 100

Total 90 94,5 5 5,3 95 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan bahwa sebanyak 79 orang (94,0%) responden memiliki brand association

dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi, dan sebanyak 11 orang (100%) responden memiliki brand association dengan kategori rendah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi. Sebanyak 5 orang (6,0%) responden, memiliki brand association dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p= 1,000 > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada Pengaruh antara brand association

(5)

Pengaruh Brand Loyality Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.13

Pengaruh Brand Loyality Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Pasien Umum Pada Instalasi Rawat Jalan

Di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015

n o

Brand Loyalit

y

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

n %

p

va lu e

Stan dari zed Coe fficie nts Beta

tinggi rendah

n % n %

1 tinggi 69 97,2 2 2,8 71 100 0, 10 1

0,12 6 2 rendah 21 87,5 3 12,5 24 100

TOTAL 90 94,5 5 5,3 95 100

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa sebanyak 69 orang (97,2%) responden memiliki brand loyality dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi, sedangkan sebanyak 21 atau (87,5%) responden memiliki brand loyality dengan kategori rendah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi. sebanyak 2 orang (2,8%) responden memiliki brand loyality dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah sedangkan sebanyak 3 orang atau (12,5%) responden memiliki

brand loyality dengan kategori rendah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,101 > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara brand loyality

dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,129 atau 12,9%.

PEMBAHASAN

Pengaruh Brand Awareness Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Brand Awareness adalah kesanggupan pasien umum yang memanfaatkan pelayanan kesehatan pada instalasi rawat jalan untuk mengenali, mengingat, mengenali ciri khas, dan mengetahui jenis produk yang ditawarkan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI dan menjadikan sebagai pilihan utama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 86 orang (96,6%) pasien memiliki

brand awareness dengan kategori tinggi dan Pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi, dan sebanyak 2 orang atau (33,3%) pasien memiliki brand awareness

dengan kategori rendah dan Pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,031 < 0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh brand awareness terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Pasien Umum Pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015 sebesar 29,1% .

Hasil dalam penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nugroho (2013) yang menyatakan bahwa brand awareness

berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih RSMS. Seperti yang dikatakan dalam Durianto dkk. (2004: 56) konsumen cenderung membeli suatu merek yang sudah dikenal, karena dengan membeli merek yang sudah dikenal, mereka merasa aman, terhindar dari berbagai risiko pemakaian dengan asumsi bahwa merek yang sudah dikenal dapat lebih diandalkan. Pengaruh Perceived Quality Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

(6)

pelayanan dan sistem administrasi yang baik; daya tanggap staf/karyawan; Kemampuan staf/karyawan untuk meyakinkan pasien; perhatian yang ditawarkan oleh tenaga kesehatan pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa sebanyak 76 orang (96,2%) responden memiliki perceived quality

dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi, dan Sebanyak 2 orang atau (12,5%) responden memiliki perceived quality

dengan kategori rendah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah.

Menurut Eryanto, dalam Nugroho 2013, perceived quality menjadi dasar alasan untuk membeli, jika perceived quality baik maka keputusan pembelian akan tinggi. Mutu pelayanan yang bagus akan berpengaruh pada loyalitas konsumen. Terdapat hubungan positif antara mutu pelayanan dengan kesetiaan pasien. Meningkat atau menurunnya mutu pelayanan akan diikuti peningkatan atau penurunan kesetiaan pasien.

Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh nilai p= 0,196 > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perceived quality

terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015 sebesar 3,8%.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Aaker dalam Adiputra 2013, bahwa persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan produk atau jasa yang dikaitkan dengan harapan (ekspektasi) pelanggan. Kualitas yang dirasakan atau dipersepsikan oleh pelanggan akan sangat mempengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli atau menggunakan suatu produk dan layanan.

Pengaruh Brand Association Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Brand Association adalah ingatan pasien yang berkaitan dengan ciri khas, lokasi, biaya, dan tenaga kesehatan di

Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI sehingga membentuk citra merek dalam pikiran pasien Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa sebanyak 79 orang (94,0%) responden memiliki brand association

dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi dan sebanyak 5 orang (6,0%) responden, memiliki brand association dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah. Pada umumnya Assosiasi merek yang tinggi akan menjadi alasan bagi konsumen pelayanan kesehatan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Menurut Durianto,dkk 2004 asosiasi merek dengan kategori tinggi dimata pelanggan akan membantu pasien dalam membentuk ciri pada suatu merek yang akan memudahkan dalam membedakannya dengan merek lain sehingga memudahkan pelanggan dalam membuat keputusan untuk menggunakan jasa layanan kesehatan yang akan mereka pilih saat dibutuhkan.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p= 1,000 > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh brand association

dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015 sebesar -11,6%

(7)

ataupun layanan yang ditawarkan sebuah

brand. Dengan demikian, Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI masih perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan brand association bagi pelanggan, bahkan untuk mereka yang belum merasakan produk dan layanan Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI. Untuk mereka yang telah merasakan produk dan layanan Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI sangat perlu untuk membawa tingkat asosiasi kepada hal-hal yang menjadi pembeda dengan rumah sakit lain, bukan terhadap hal-hal umum atau generik seperti saat ini. Dalam hal keunikan, tampilan dan layout minimalis.

Sesuai dengan yang dikatakan Darmadi Durianto dkk. (2004:67) kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasinya. Pengaruh Brand Loyality Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Brand Loyality merupakan tingkat ketertarikan pasien terhadap Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI sehingga memungkinkan pasien tersebut untuk konsisten, berkomitmen, bangga, dan menganggap Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI layak untuk direkomendasikan, serta rela membayar lebih untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69 orang (97,2%) responden memiliki brand loyality dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori tinggi dan sebanyak 2 orang (2,8%) pasien memiliki brand loyality dengan kategori tinggi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kategori rendah

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pasien merupakan pasien yang memiliki brand loyality pada tingkatan committed buyer atau pelanggan yang setia. Mereka mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau

menjadi pengguna dari suatu merek. Merek tersebut sangat penting bagi mereka, baik dari segi fungsi maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya. Rasa percaya mereka mendorong mereka merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain.

Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,101 > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara brand loyality dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015 sebesar 12,6%

Konsumen yang loyal merupakan kunci sukses suatu bisnis atau usaha. Mempertahankan konsumen yang loyal memang harus mendapatkan prioritas yang paling utama daripada mendapatkan pelanggan baru. Hal ini disebabkan untuk merekrut atau mendapatkan pelanggan baru bukanlah hal yang mudah dan memerlukan biaya yang banyak, maka sangatlah rugi bila perusahaan melepas konsumen yang loyal atau pelanggan begitu saja.

Seperti yang dikatakan Darmadi Durianto (2004:144) permasalahan yang dihadapi adalah upaya-upaya pemasaran yang diterapkan sering kali tidak tepat dalam mengantisipasi adanya perubahan perilaku loyalitas konsumennya, bahkan banyak pemasaran yang cenderung melupakan konsumen yang ada dan lebih memilih untuk mendapatkan konsumen baru.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian menganai pengaruh brand equity terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ada pengaruh brand

awareness terhadap pemanfaatan

(8)

terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Kota Makassar Tahun 2015

B. Saran

Sebaiknya Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI terus melakukan promosi sehingga nama Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI nantinya bukan hanya dikenal oleh masyarakat yang pernah memanfaatkan pelayanan tetapi juga di kenal pada tingkatan tof of mind oleh pasien yang akan memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Sebaiknya Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI terus meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan, membentuk atribut yang unik yang tidak mudah ditiru oleh rumah sakit lain, dan terus memusatkan perhatian pada upaya untuk mempertahankan pasien yang loyal sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW_UMI.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pasien umum pada Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI.

DAFTAR PUSTAKA

1. Adiputra, Zefan. 2013. Studi Persepsi Pasien Rawat Jalan tentang Brand Equity Rumah Sakit Universitas Hasanuddin tahun 2013. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

2. Badan Pusat Statistik. 2013. Makassar

Dalam Angka. Makassar,

(Online,http://makassarkota.bps.go.id/? hal=publikasi_detil&id=37 diakses 11 Oktober 2014)

3. Durianto D,dkk.2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. online. https://books.google.com/books?

id=S4MDGeY68EYC (diakses 19 oktober 2014).

4. Fakultas kesehatan masyarakat UMI. 2013. Pedoman Penelitian Proposal

Penelitian dan Skripsi. Makassar

5. Hussein, Muslimah. 2012. Analisis Brand Equity Rumah Sakit Puri Cinere Depok Menurut Persepsi Pelanggan Poli Rawat Jalan Pada Tahun 2012 Universitas Indonesia. online. ( http://www.google.com/www.lontar.ui.a c.id/metadata-20316259.pdf diakses 17 Oktober 2014)

6. Nugroho IS,dkk .2013 .analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Masyarakat Dalam Memilih Rumah Sakit Muhammadiyah Online. (http://www.google.com/download.portal garuda.org diakses 10 Oktober 2014)

7. Riyanto, Agus. 2011.Aplikasi Metode

Penelitian Kesehatan. Nuha

(9)
(10)

Gambar

tabel

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Asesmen Portofolio pada pembelajaran Sains di kelas 5 Sekolah Dasar memberikan indikasi bahwa guru dalam proses penilaian telah memperhatikan sejumlah

Bekerja secara sendiri serta tidak ber- gantung pada orang lain telah dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam dongeng dengan judul Tom Kerdil, Si Itik dan Koi, dan Hari yang

Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku caring perawat pelaksana serupa dengan penelitian Ramadhan (2017) yang mengatakan bahwa sebesar

Analisa estimasi biaya ini dapat diambil dari total bobot yang diberikan untuk parameter kemiringan lahan, parameter sudut, dan parameter tata guna lahan sebesar 499 ditambah

6DODK VDWX IDNWRU SHQJKDPEDW SHPEHULDQ GLVSHQVDVL NDZLQ GL 3HQJDGLODQ $JDPD 3ROHZDOL \DLWX MLND NHGXD DQDN WHODK VDOLQJ PHQFLQWDL WHWDSL RUDQJ WXD VDODK VDWX SLKDN DWDX NHGXDQ\D

Melalui pembelajaran online peserta didik mampu menentukan nilai variabel pada sistem persamaan linear dua variabel dengan metode eliminasi dan substitusi dalam

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala kelimpahan rahmat, nikmat, serta karunia yang telah diberikan sehingga saya telah diberi

Sedangkan kelompok yang dipijat rata-rata kecepatan pengeluaran ASI 11,68 jam lebih cepat dari pada kelompok yang tidak dipijat, ini sejalan dengan penelitian yang