Laporan Biokimia
REAKSI UJI KARBOHIDRATNama : Ansori Muchtar NIM : 10510071
Kelompok : 02
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 31 Oktober 2011
Asisten: Awalia
Laboratorium Biokimia
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika Dan IPA
Institut Teknologi Bandung
2012
REAKSI UJI KARBOHIDRAT
I. Tujuan
Menentukan karbohidrat melalui uji kualitatif.
II. Teori Dasar
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara pelbagai tipe tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil. Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan akhirnya polimer. Dimer-dimer disebut disakarida. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida. Jika diperoleh dari hidrolisis maka karbohidrat iti disebut polisakarida (Fessenden, 1990).
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau turunannya. Selain itu, ia juga disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Penting bagi kita untuk lebih banyak mengetahui tentang karbohidrat beserta reaksi-reaksinya, karena ia sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya (Anonim1,2010).
III. Data Pengamatan
Uji Glukosa Fruktosa Galaktosa Maltosa Laktosa Sukrosa Amilum
Molisch (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) Antron (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) Pikrat (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (---) (---) Benedict (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (---) (---) Barfoed (+++) (+++) (+++) (---) (---) (---) (---) Seliwanoff (---) (+++) (---) (---) (---) (+++) (---) Foulger (---) (+++) (---) (---) (---) (+++) (---) Fenilhidrazin (+++) (+++) - - - - - Iodin - - - - - - (+++) Gambar Percobaan
Uji Molisch (No. 7 - 1) Uji antron (No. 7-1)
Uji asam pikrat (No 6-7) uji benedict (No. 6-7) tidak berubah tidak berubah
Uji barfoed (No. 1-3) endapan merah uji Seliwanoff (No.2-6) merah dan pink
Uji foulger (No. 2-6) hijau biru uji fenilhidrazin glukosa dan fruktosa
Uji iodine 1 Uji iodine 2 (air-HCl-NaOH) (air-HCl-NaOH)
IV. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan uji kualitatif terhadap senyawa karbohidrat glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, dan amilum dengan beberapa uji berikut:
1. Uji Molisch
Uji molish adalah reaksi yang paling umum untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat. Pada percobaan ini asam sulfat pekat menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan yang menghubungkan monosakarida satu dengan monosakarida yang lain) menghasilkan monosakarida yang selanjutnya didehidrasi menjadi fultural dan turunannya.
Pada percobaan uji molish dengan menguji ketujuh larutan karbohidrat yang telah ditetesi dengan pereaksi molish selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat (H2SO4) maka terjadi
pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan monosakarida. Dimana berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua larutan yang diuji adalah karbohidrat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya perubahan warna pada kedelapan tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk berwarna. Reaksi pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Dimana pereaksi molish membentuk cincin berwarna ungu pada larutan glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin dan amilum. Cincin ungu pada glukosa dan fruktosa lebih banyak karena merupakan monosakarida. Sedangkan amilum adalah polisakarida yang harus dihidrolisis menjadi monosakarida terlebih dahulu sebelum terdehidrasi menjadi furfural. Berdasarkan prinsip percobaan
dengan uji molish, hasilnya (fulfural) mengalami sulfonasi dengan alfa naftol dan memberikan senyawa berwarna ungu kompleks. Dan hal ini terbukti pada percobaan yang telah kami lakukan. Yaitu semua bahan-bahan (larutan karbohidrat) yang kami uji memberikan reaksi yang sesuai (sama) dengan prinsip tersebut. Dimana semua bahan memberikan reaksi berupa warna ungu kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian dengan molish sangat spesifik untuk menunjukkan adanya golongan monosakarida (glukosa dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan laktosa) dan polisakarida (amilum ) pada larutan karbohidrat.
2. Uji Antron
Pada uji antron digunakan senyawa asam sulfat untuk membentuk senyawa furfural lalu membentuk kompleks dengan pereaksi Antron yang terdiri dari bentuk keton 9-hidroksiantrasen sehingga terbentuk warna biru kehijauan atau hijau.
O
O
R
3. Uji Pikrat
Uji pikrat tereduksi oleh gula pereduksi
4. Uji Benedict
Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Pada percobaan ini dengan menguji larutan karbohidrat kedalam larutan benedict yang berada dalam tabung reaksi. Dimana dari ketujuh larutan karbohidrat ditambahkan larutan benedict, larutan karbohidrat yang bereaksi adalah larutan glukosa, fruktosa, dan laktosa. Dan Reaksi yang diberikan oleh ke-7 larutan karbohidrat tersebut berupa hasil warna larutan yang berwarna merah dan endapan merah bata. Selain itu, sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid dan keton bebas dalam molekul karbohidrat. Pada fruktosa yang mengandung gugus keton lebih cepat bereaksi dari glukosa yang mengandung gugus aldehid. Karena gugus keton langsung didehidrasi menjadi furfural. Sedangkan gugus aldehid mengalami transformasi dahulu menjadi ketosa kemudian didehidrasi menjadi furfural.Sedangkan untuk amilum tidak beraksi seperti pada kedua larutan karbohidrat lainnya. Karena pada amilum tidak terdapat endapan dan tidak terjadi perubahan warna. Penyebab terjadinya endapan pada monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan disakarida (sukrosa dan laktosa) yang di uji menunjukan adanya sifat mereduksi. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid (glukosa) atau keton (fruktosa) bebas dalam molekul karbohidrat yang diuji tersebut. Dalam asam polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis pasial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk membedakan polisakarida, disakarida, dan monosakarida.
OH NO2 O2N NO2 OH NH2 O2N NO2 Asam pikrat Asam pikramat
5. Uji Barfoed
Uji barfoed bertujuan untuk memisahkan antara monosakarida dan disakarida. Pereaksi barfoed bersifat asam lemah dan hanya diredusi oleh monosakarida. Pemanasan yang lama menghidrolisis disakarida sehingga bereaksi positif. Percobaan barfoed menghasilkan endapan berwarna merah bata.
6. Uji Seliwanoff
Uji saliwanof digunakan untuk membedakan antara karbohdrat yang mengandung aldehid dan keton.
7. Uji Foulger
Uji Foulger juga untuk uji karbohidrat dengan gugus keton. Mirip dengan uji Seliwanoff.
CHO OH H H HO OH H OH H CH2OH CH2OH C O H HO OH H OH H CH2OH OH -+ 2 Cu+2 + 4 OH -COOH OH H H OH OH H OH H CH2OH + Cu2O + 2 H2O red ppt. D-fructose D-glucose (+ D-mannose) D-gluconic acid (+D-mannonic acid)
8. Uji Fenilhidrazin
Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aladehida atau keton bebas membentuk hidrazon atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang spesifik. Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan terbentuk kembali bila didinginkan. Namun, sukros tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang terikat pada monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon monosakarida tidak larut dalam air mendidih.
9. Uji Iodin
Percobaan uji iodium ini bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan disakarida. Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum memberikan warna biru pada iodium.
Pati mengandung suatu alpha-amilosa yang merupakan polimer dari glukosa dengan ikatan glikosida 1,4-alpha. Struktur alpha-amilosa membentuk suatu alpha-helix. Molekul-molekul Iodin dapat berikatan dengan molekul amilum membentuk suatu kompleks Iod-Amilum yang berwarna ungu.
C OH H H HO OH H OH H CH2OH CHO OH H HO OH H OH H CH2OH PhNHNH2 2PhNHNH2 C H OH H OH H CH2OH D-glucose D-glucose phenylhydrazone D-glucose phenylosazone H NNHPh H C H NNHPh NNHPh + PhNH2 +NH3 HO
V. Kesimpulan
Hasil Dari analisa kualitatif karbohidrat
Uji Glukosa Fruktosa Galaktosa Maltosa Laktosa Sukrosa Amilum
Molisch (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) Antron (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) Pikrat (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (---) (---) Benedict (+++) (+++) (+++) (+++) (+++) (---) (---) Barfoed (+++) (+++) (+++) (---) (---) (---) (---) Seliwanoff (---) (+++) (---) (---) (---) (+++) (---) Foulger (---) (+++) (---) (---) (---) (+++) (---) Fenilhidrazin (+++) (+++) - - - - - Iodin - - - - - - (+++)
VI. Daftar Pustaka
Clark,John M. 1964. Experimental Biochemistry. WH Freeman and Company. San Franciso
Eaton,David C.1980.The World of Organic Chemistry.Mc-Graw-Hill Book Company. New york.
http://www.scribd.com/doc/91950603/Laporan-Tetap-Karbohidrat-Biokimia-Dili