• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu ( quasi eksperimen). Metode eksperimen semu merupakan salah satu metode dari penelitian eksperimen yang melakukan pengendalian variabel, kelompok kontrol, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil ( Nana Syaodih 2008:59 ). Pengendalian variabel hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain prates (pretest) – pasca tes (post test) menggunakan kelompok Eksperimen dan kelompok kontrol. ( Jonathan Sarwono 2006:87)

Kelas Eksperimen 01 X 02

Kelas Kontrol 01 _ 02

Gambar 3.2 Desain prates (pretest) – pasca tes (post test) Keterangan: 01 ialah Pengukuran (Pretes)

02 ialah Pengukuran (Postes)

X Kelas Eksperimen ( PBL + simulator PLC ) - Kelas Kontrol ( PBL )

(2)

X1 : Metode Pembelajaran Berbasis kasus dan Menggunakan Trainer PLC. X2 : Metode Pembelajaran Berbasis kasus Tampa Menggunakan Trainer PLC

2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif yang ditekankan pada pengetahuan, pemahaman, dan penerapan dalam pembelajaran system otomasi industri pada mahasiswa Politeknik TEDC Bandung jurusan teknik otomasi.

Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2009:8). Berdasarkan hal ini, maka bentuk paradigma penelitian yang dikembangkan oleh peneliti sebagai berikut.

Gambar 3.1 Hubungan Determinasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Penelitian dilakukan pada dua kelas mahasiswa , yaitu kelas eksperimen yang mengikuti model pembelajaran berbasis kasus dan menggunakan simulator trainer Kelompok I

(Eksperimen)

Metode Pembelajaran berbasis Kasus dengan

menggunakan Simulator PLC (X1)

Hasil Belajar (Y)

Dibandingkan Penelitian Hasil

Kelompok II (Kontrol)

Metode Pembelajaran berbasis kasus tampa

menggunakan Simulator PLC (X2)

Hasil Belajar (Y)

(3)

PLC dan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran berbasis kasus tidak menggunakan trainer PLC. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara dua model tersebut. Maka untuk mengetahui hal tersebut dilakukan perbandingan pada akhir pembelajaran. Setelah hal tersebut dilakukan, maka hasil perbandingan merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan.

B. Instrumen Penelitian.

Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data harus benar-benar tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui angket, ujian/tes dan lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes, yaitu cara pengumpulan data melalui soal materi yang telah dipelajari oleh mahasiswa dan disampaikan kepada mahasiswa secara tertulis.

2. Angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa.

C. Tes Hasil Belajar

Penelitian ini bermaksud membandingkan hasil belajar mahasiswa yang mengikuti metode pembelajaran berbasis kasus dengan menggunakan simulator PLC dan mahasiswa yang mengikuti metode pembelajaran berbasis kasus tampa menggunakan trainer PLC, untuk itu diperlukan alat pengumpul data yang bersifat mengukur yaitu berupa tes. Soal diberikan pada saat pra-tes dan pasca-tes. Pra-tes diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelompok

(4)

penelitian, sedangkan pasca-tes diberikan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa pada kedua kelompok penelitian. Oleh karena itu instrumen tes disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menyusun kisi-kisi instrumen tes yang didalamnya mengarah kepada pencapaian tujuan instruksional untuk ranah kognitif pengetahuan

( knowledge), pemahaman (comprehension),dan penerapan (application). 2. Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun pertanyaan atau butir-butir soal

terlampir.

3. Mengadakan uji coba instrumen tes terhadap mahasiswa di luar sampel penelitian untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda serta tingkat kesukaran instrumen. Uji coba instrumen dilakukan agar instrumen penelitian yang dipergunakan teruji kesahihannya dan keajegannya, sehingga data yang diperoleh pada penelitian dapat dipercaya.

4. Melakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda.

5. Revisi instrumen.

D. Angket Respon Mahasiswa

Angket merupakan instrumen pendukung dalam penelitian, diberikan untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon mahasiswa terhadap Penerapan model pembelajaran berbasis kasus (Case Based Learning) pada pembelajaran sistem otomasi industri pada Politeknik TEDC Bandung.

(5)

E. Validitas dan Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Soal

Sehubungan dengan pengujian validitas instrumen (Suharsimi Arikunto 2006:168) menjelaskan bahwa ‘validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen’. Dengan demikian valid berarti mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Oleh karena itu pengujian validitas dilakukan terhadap tes yang akan digunakan agar dapat mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur. Keseluruhan soal yang diujicobakan pada setiap butir soalnya dihitung validitas itemnya.Kemudian diperoleh soal mana saja yang memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam penelitian. Sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item memiliki kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson berikut ini.

(Suharsimi Arikunto 2006:168)

Dimana:

rXY = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.

ΣX = jumlah skor item

ΣY = jumlah skor total (seluruh item) N = jumlah responden

(6)

Skor yang diberikan untuk tiap soal yang dibuat dalam bentuk objektif adalah 1 (bagi item yang dijawab benar) dan 0 (item yang dijawab salah). Skor total merupakan jumlah dari skor untuk semua item yang membangun soal tersebut. Setelah diketahui koefisien korelasi (r),kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikansi korelasi dengan menggunakan rumus distribusi

(SuharsimiArikunto2006:168)

di mana: t = nilai t hitung

r = koefisien korelasi hasil rXY n = jumlah responden

Kemudian jika thitung > ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 derajat kebebasan (dk=n-2),maka dapat disimpulkan item soal tersebut valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kreteria Penafsiran Korelasi Soal Indek Korelasi Kreteria Penafsiran 0,800 sampai dengan 1,000 sangat tinggi

0,600 sampai dengan 0,799 tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 cukup tinggi 0,200 sampai dengan 0,399 rendah

0,000 sampai dengan 0,199 sangat rendah (tidak valid) (SuharsimiArikunto2006:168)

(7)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan terhadap instrumen penelitian dengan melihat keajegan dan kekonsistenan soal yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam mengukur respon mahasiswa sebenarnya. Scarvia B. Anderson et al. dalam (SuharismiArikunto2008:87) menyatakan “ A reliable measure is one that provides consistent and stabelindication of the characteristic being investigated”.Uji coba soal menggunakan sebuah tes yang dicobakan satu kali dan butir soal berjumlah genap, maka untuk mengukur reliabilitas tes digunakan metode belah dua. Perhitungan reliabilitas dilakukan tidak hanya pada keseluruhan soal, tetapi dihitung pula pada tiap butir soal yang diujikan. Data hasil perhitungan reliabilitas untuk tiap butir soal yang diujicobakan dilampirkan. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas setengah tes saja. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes yang digunakan pada kelompokkelompok penelitian menggunakan rumus Spearman Brown.

(Riduwan,2008:102)

di mana:

r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = korelasi product moment antara belahan ganjil- genap

Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel rtabel. Jika r11 > rtabel untuk taraf kesalahan 5%, maka dapat disimpulkan instrumen kemampuan kerja tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2009:357).

(8)

3. Uji Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (P) yang dihitung dengan menggunakan rumus:

(SuharsimiArikuto, 2008:208)

di mana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya mahasiswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

(SuharsimiArikunto 2008:210) menjelaskan ketentuan yang sering diikuti untuk menentukan tingkat kesukaran dari soal sebagai berikut.

Soal dengan P = 1,00 – 0,30 : soal sukar Soal dengan P = 0,30 – 0,70 : soal sedang Soal dengan P = 0,70 – 1,00 : soal mudah.

Berdasarkan kriteria tersebut dapat dilihat, makin rendah nilai indeks kesukaran suatu soal, makin sukar soal tersebut.

4. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara mahasiswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan mahasiswa yang berkemampuan rendah. Uji daya pembeda untuk tes bentuk obyektif, nilai responden disusun berjenjang dari nilai tertinggi sampai terendah. Setelah itu diambil 27% dari

(9)

nilai tertinggi dan 27% dari nilai terendah, kemudian dihitung jawaban yang benar untuk tiap soal dari kedua kelompok tersebut.

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi(D) dengan rumus:

(SuharsimiArikunto, 2008:208)

di mana:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut melalui analisis data kuantitatif dengan pendekatan statistika.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam analisis data. Uji normalitas dihitung menggunakan uji distribusi chi kuadrat. (Riduwan 2008:121) menguraikan langkah-langkah perhitungan normalitas data sebagai berikut.

a. Mencari skor terbesar dan terkecil

(10)

c. Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) d. Mencari nilai panjang kelas (i)

2. Mencari rata-rata (mean)

a. Mencari Simpangan Baku (Standard deviasi)

b. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus :

Mencari Luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

c. Mencari luas setiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0– Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda (dari positif ke negatif atau sebaliknya) ditambah dengan angka pada baris berikutnya.

(11)

d. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dnegan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

2. Mencari Chi-kuadrat hitung ( hitung )

Membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k –1.

Kriteria pengujian normalitas data sebagai berikut:

Jika artinya distribusi data tidak normal dan Jika artinya data berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas Dua Varians

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians-varians dalam populasi tersebut homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam analisis data. Uji homogenitas menggunakan metode belah dua ganjil genap dengan langkah-langkah sebagai berikut.

(12)

Langkah 2. Mencari Ftabel untuk α = 0,05, dk = k – 2 (sebagai angka pembilang) dan dk = n – k (sebagai angka penyebut).

Langkah 3. Membandingkan F hitung dengan F tabel. Jika F hitung < F tabel, maka data homogen.

Jika F hitung > F tabel, maka data tidak homogen.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau tidak. Analisis komparasi bivariant dilakukan untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel. Desain penelitian menggunakan variabel mandiri yang berada pada sampel yang berbeda. Dalam penelitian ini uji komparasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui pembelajaran berbasis computer dengan pembelajaran tradisional. Untuk data yang berdistribusi normal dan homogen, analisis komparasi bivariant yang digunakan adalah uji-t yang menguji hipotesis komparatif dua sampel independen dengan teknik statistik parametrik. Jika dua rata-rata berasal dari dua sampel yang jumlahnya berbeda dengan varians data homogen, maka rumus uji-t yang digunakan adalah Polled Varians.

(13)

Dimana:

5. Hasil Uji Validitas Soal

Dalam penelitian ini uji validitas dihitung menggunakan korelasi Product Moment.Validitas yang diukur adalah validitas butir soal atau validitas item soal. Perhitungan uji validitas item soal tes, apabila thitung > ttabel dapat disimpulkan item soal tersebut valid. Pada taraf signifikansi α = 0,05 derajat kebebasan

(dk = n - 2), didapat t tabel = 0,55. Hasil perhitungan pada 50 instrumen tes ternyata 14 tidak valid yang selanjutnya soal tersebut dibuang. Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen tes pada sampel sebanyak 35 mahasiswa dengan taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel = 0,34. Reliabilitas yang diukur merupakan reliabilitas butir soal atau reliabilitas item soal. Perhitungan uji reliabilitas item soal tes, apabila r11 > rtabel dapat disimpulkan item soal tersebut reliabel.

Tabel 3.2Hasil Perhitungan Ujivaliditas Instrumen Penelitian.

Koefisien korelasi r = 0,706 yang diperoleh dari hasil perhitungan korelasi antara skor item tes ganjil dan item tes genap dari instrumen tes objektif, maka kriteria penafsiran korelasi tinggi. Dan berdasarkan hasil uji signifikansi yang menggunakan uji-t

(14)

diperoleh t hitung = 8,086 dan t tabel dengan dk = 33, α = 0,05 adalah 2,042. Alat pengumpul data dikatakan valid jika t hitung > t tabel (8,086 > 2,042), maka instrumen penelitian yang digunakan valid. Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal yang dihitung dengan menggunakan rumus Spearman Brown, diperoleh rhitung = 0,828 selanjutnya harga r tersebut di konsultasikan dengan harga rtabel. Dengan n = 35 taraf kesalahan 5% diperoleh rtabel = 0,334. Karena rhitung > rtabel untuk taraf kesalahan 5%, maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2009:357).

6. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus melalui tahapan ujicoba, agar dapat diketahui validitas,realibilitas dan taraf kesukaran soal, sehingga instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data yang sesuguhnya memiliki validitas dan reabilitas yang cukup baik

Uji coba instrument penelitian dilakukan terhadap mahasiswa Politeknik TEDC Bandung Jurusan Teknik Otomasi semester IV sebanyak 15 orang responden di luar sampel penelitian. Jenis instrumen yang digunakan adalah tes objektif (pilihan ganda) dengan item soal sebanyak 50 butir soal.

a. Uji Validitas

Dalam penelitian ini uji validasi di hitung menggunakan korelasi Product moment. Validitas yang di ukur adalah validitas butir soal , perhitungan uji validitas item soal, apabila t hitung > t tabel dapat di simpulkan item soal tersebut valid. Kepercayaan

(15)

95% , derajat kebebasan (dk=n-2) dk=(n-2)=15-2=13 di dapat t - tabel sebesar 0,553. Hasil perhitungan pada 50 item soal , terdapat 16 butir soal yang tidak valid , yang selanjutnya soal tersebut di hilangkan, hasil validaitas instrument soal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Hasil Validasi

No. soal t hitung t tabel Keterangan

1. 0,63 0,553 Valid 2. 0,21 0,553 Tidak Valid 3. 0,59 0,553 Valid 4. 0,56 0,553 Valid 5. 0,67 0,553 Valid 6. 0,73 0,553 Valid 7. 0,34 0,553 Tidak Valid 8. 0,65 0,553 Valid 9. -0,04 0,553 Tidak Valid 10. 0,68 0,553 Valid 11. 0,56 0,553 Valid 12. 0,55 0,553 Valid 13. 0,03 0,553 Tidak Valid 14. 0,60 0,553 Valid 15. 0,29 0,553 Tidak Valid 16. 0,60 0,553 Valid 17. 0,60 0,553 Valid 18. 0,55 0,553 Valid 19. 0,01 0,553 Tidak Valid 20. 0,56 0,553 Valid 21. 0,20 0,553 Tidak Valid 22. 0,79 0,553 Valid 23. 0,04 0,553 Tidak Valid

(16)

No. soal t hitung t tabel Keterangan 24. 0,61 0,553 Valid 25. 0,56 0,553 Valid 26. 0,19 0,553 Tidak Valid 27. 0,58 0,553 Valid 28. 0,22 0,553 Tidak Valid 29. 0,56 0,553 Valid 30. 0,30 0,553 Tidak Valid

No. soal t hitung t tabel Keterangan

31. 0,65 0,553 Valid 32. 0,30 0,553 Tidak Valid 33. 0,61 0,553 Valid 34. 0,72 0,553 Valid 35. -0,05 0,553 Tidak Valid 36. 0,59 0,553 Valid 37. 0,56 0,553 Valid 38. 0,66 0,553 Valid 39. 0,20 0,553 Tidak Valid 40. 0,66 0,553 Valid 41. 0,56 0,553 Valid 42. -0,02 0,553 Tidak Valid 43. 0,58 0,553 Valid 44. 0,27 0,553 Tidak Valid 45. 0,66 0,553 Valid 46. 0,68 0,553 Valid 47. 0,60 0,553 Valid 48. 0,69 0,553 Valid 49. 0,60 0,553 Valid 50. 0,63 0,553 Valid

(17)

b.Realibilitas

Hasil perhitungan realibilitas instrument test pada sampel sebanyak 15 orang responden dengan signifikansi α = 0,05 dan dk = 15-2=13, maka diperoleh rtabel = 0,553 , uji reabilitas yang dilakukan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Realibilitas menggunakan SPSS Cronbachs Alpha Part 1 Value 0,835

Total N of items 50

Correlation Between Forms 0,824

Spearman-Brown Equal Length 0,903

Coefficien Unequal Length 0,903

Guttman Split-Half Coefficient 0,892

Hasil perhitungan reliabilitas seluruh tes dengan Spearman Brown Coefficient di peroleh : r11= 0,903 sedangkan t tabel diperoleh 0,553, maka keputusan yang diambil adalah membandingkan r11 dengan rtabel, r11 > rtabel berarti

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas bahwa seluruh item dinyatakan reliabel, kecuali item yang tidak valid dianggap tidak reliable

c. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal

Tabel.3.5 Hasil perhitungan taraf kesukaran soal No. Rerata SkorMaks TK Keterangan

1. 0,33 1 0,33 Sedang 2. 0,47 1 0,47 Sedang 3. 0,53 1 0,53 Sedang 4. 0,73 1 0,73 Mudah 5. 0,47 1 0,47 Sedang 6. 0,47 1 0,47 Sedang

(18)

8. 0,73 1 0,73 Mudah 9. 0,67 1 0,67 Sedang 10. 0,67 1 0,67 Sedang 11. 0,40 1 0,40 Sedang 12. 0,73 1 0,73 Mudah 13. 0,73 1 0,73 Mudah 14. 0,47 1 0,47 Sedang 15. 0,80 1 0,80 Mudah 16. 0,47 1 0,47 Sedang 17. 0,53 1 0,53 Sedang

No. Rerata SkorMaks TK Keterangan

18. 0,87 1 0,87 Mudah 19. 0,67 1 0,67 Sedang 20. 0,73 1 0,73 Mudah 21. 0,87 1 0,87 Mudah 22. 0,27 1 0,27 Sukar 23. 0,67 1 0,67 Sedang 24. 0,40 1 0,40 Sedang 25. 0,33 1 0,33 Sedang 26. 0,20 1 0,20 Sukar 27. 0,47 1 0,47 Sedang 28. 0,33 1 0,33 Sedang 29. 0,67 1 0,67 Sedang 30. 0,60 1 0,60 Sedang 31. 0,60 1 0,60 Sedang 32. 0,27 1 0,27 Sukar 33. 0,53 1 0,53 Sedang 34. 0,40 1 0,40 Sedang 35. 0,33 1 0,33 Sedang 36. 0,67 1 0,67 Sedang 37. 0,20 1 0,20 Sukar 38. 0,33 1 0,33 Sedang 39. 0,13 1 0,13 Sukar 40. 0,40 1 0,40 Sedang 41. 0,13 1 0,13 Sukar 42. 0,73 1 0,73 Mudah 43. 0,13 1 0,13 Sukar 44. 0,20 1 0,20 Sukar 45. 0,33 1 0,33 Sedang 46. 0,27 1 0,27 Sukar

(19)

47. 0,33 1 0,33 Sedang

48. 0,40 1 0,40 Sedang

49. 0,13 1 0,13 Sukar

50. 0,53 1 0,53 Sedang

G. Ketrangan Alur Penelitian

Pengumpulan data pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskritif maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikatagorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat angka-angka statistic ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan oprasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu,misalnya skala nominal,ordinal,interval dan rasio.

Analisa data dalam penelitian kuantitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian,konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru,contoh dari model analisis kualitatif ialah analisis domain,analisis taksonomi,analisis komponensial,analisis tema cultural,dan analisis komparasi konstan. Analisis dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif,uji empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistic,seperti korelasi,

(20)

Kesimpulan kedua pendekatan tersebut masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu,reliabilitasnya dipertanyakan,prosedurnya tidak baku desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian dapat terkontaminasi dengan subyektifitas peneliti. Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variable-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian baik cecara langsung ataupun tidak langsung.Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel,pengambilan data dan penentuan alat analisisnya.

(21)

Alur penelitian Quasi eksperimen model pembelajaran berbasis kasus

Gambar 3.1 Alur penelitian Rumusan Masalah Studi Pendahuluan Penyusunan Proposal Pertimbangan Akhli Penyusunan

Instrumen Uji Coba

Revisi Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan Kelas Kontrol PBK Kelas Eksperimen PBK +PLC

Gambar

Gambar 3.2 Desain prates  (pretest) –  pasca tes  (post test) Keterangan:  0 1  ialah Pengukuran (Pretes)
Gambar 3.1  Hubungan Determinasi antara Variabel Bebas dengan Variabel                            Terikat
Tabel 3.1 Kreteria Penafsiran Korelasi Soal  Indek Korelasi  Kreteria Penafsiran  0,800 sampai dengan 1,000  sangat tinggi
Tabel 3.2Hasil Perhitungan Ujivaliditas Instrumen Penelitian.
+3

Referensi

Dokumen terkait

dibidang dagang. Pembiayaan tersebut termasuk pembiayaan yang paling banyak dijalankan oleh pihak KJKS-BMT Ummat Sejahtera Abadi, karena banyak dari mereka adalah para

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa cukup banyak waktu yang dihabiskan oleh para siswa ini untuk bermain video game yang dapat membawa beberapa dampak tertentu pada

Angelina Sondakh Bantah Tudingan Nazaruddin Soal Dana Kemenpora Rp 8 M Jakarta - Angelina Sondakh menampik tudingan Nazaruddin terkait dana Rp 8 miliar yang mengalir dalam

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2017 sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul dalam pembangunan sistem perizinan online tersebut, melakukan analisa

daya termal kecil, sensitif terhadap rendah, rendahnya kekuatan mekanik suhu rendah, sangat sensitif terhadap polusi, bahan logam mulia yang mahal, dan dengan

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah

Meski di tingkat provinsi capaian tersebut tidak dapat memenuhi target renstra, namun terdapat 9 dari 16 (56,25) Kabupaten/Kota di provinsi tersebut yang dapat