• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kereaktifan Logam Natrium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kereaktifan Logam Natrium"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUJUAN

Mengetahui kereaktifan logam natrium dengan air.

II. Dasar Teori

Lagam natrium termasuk golongan alkali karena terdapat pada golonagan IA. Dalam sistem periodik unsur-unsur, logam alkali di bawah natrium lebih reaktif daripada logam natrium, dan sebaliknya litium agak kurang reaktif dibanding natrium.

III. ALAT DAN BAHAN  Gelas kimia 1000 ml 1 buah  Kaca arloji 6-8 cm 1 buah  Tang besi 1 buah

 Pisau 1 buah

 Kertas saring 1 buah  Logam natrium ± 1cm3  Indikator PP 1 ml  Air 300 ml

(2)

IV. CARA KERJA

1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

2) Mengisi gelas kimia dengan air hingga setengah bagian. Menambahkan 4 tetes indikator penolftalein (PP). Mencatat apa yang terjadi .

3) Menjepit logam natrium dengan tang besi dan mengangkat dari botol penyimpanan. Dengan menggunakan kertas saring serap minyak tanah dari permukaan logam itu. Mengamati permukaan dan mencatat penampilannya.

4) Mengiris logam natrium. Mengamati permukaan irisan dan mencatat penampilannya.

5) Memotong logam natrium sebesar kacang hijau dan memasukkan potongan tersebut ke dalam air menggunakan tang besi. Menutup gelas kimia dengan kaca arloji, mengamati dan mencatat apa yang terjadi.

V. HASIL PENGAMATAN

No Perlakuan Pengamatan

1 Air ditetesi fenolftalein (PP) Berwarna putih keruh pada bagian atas 2 Tampilan logam natrium sebelum diiris Berwarna kuning kecoklatan

3 Tampilan permukaan irisan logam natrium

Berwarna putih mengkilap

4 Perubahan yang terjadi setelah logam Na dimasukkan ke dalam air

Warna air menjadi merah Bahan Diskusi

1. Zat apakah yang terbentuk pada reaksi antara logam natrium dengan air? Jelaskan berdasarkan data percobaan.

Jawab : Basa, karena air berubah warna dari putih menjadi merah. 2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi antara logam natrium dengan air!

Jawab : 2Na + 2H2O → 2NaOH + H2

3. Apakah reaksi di atas endoterm atau eksoterm? Jelaskan berdasarkan fakta percobaan!

Jawab : Reaksi logam Na di sebut reaksi eksoterm, karena dalam reaksi tersebut timbul energi (panas).

4. Mengapa permukaan logam natrium yang baru diiris berbeda dengan permukaan logam natrium yang telah lama?

Jawab : Karena logam natrium yang baru diiris belum teroksidasi dengan udara sehingga warnanya putih mengkilap.

5. Mengapa logam natrium harus disimpan dalam minyak tanah? Jawab : Agar tidak teroksidasi dengan udara.

6. Apa yang terjadi seandainya logam kalium direaksikan dengan air?

Jawab : Logam kalium lebih rektif dari logam Natrium, karena dalam 1 golongan, semakin ke bawah semakin reaktif.

(3)

VI. KESIMPULAN

1. Logam natrium mudah bereaksi dengan air.

2. Pada reaksi antara logam natrium dengan air terbentuk larutan basa, dibuktikan dengan perubahan warna dari putih menjadi merah.

3. Permukaan logam natrium yang baru iiris berbeda dengan logam natrium yang telah lama, karena logam natrium yang baru diiris belum teroksidasi dengan udara.

4. Persamaan reaksi antara logam Na dengan H2O 2Na + 2H2O → 2NaOH + H2

PRAKTIKUM KIMIA

I. Judul Percobaan : KEREAKTIFAN LOGAM NATRIUM (Na).

II. Tujuan Percobaan : Membedakan Kereaktifan Logam Natrium dalam dua Medium yang berbeda

III. Dasar Teori

Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Natrium sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni melainkan selalu di temukan dalam bentuk sebagai senyawa. Pada senyawa-senyawa nya, Natrium di dapatkan berupa ion yang bermuatan positif 1. Natrium terutama di dapatkan pada NaCl. Logam Natrium dapat bereaksi secara langsung dengan berbagai unsur seperti unsur Halogen membentuk garam halida yang larut dalam air.

(4)

Reaksi ini menunjukan bahwa logam Natrium adalah reduktor yang kuat. Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di udara yang bersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH. Kereaktifan logam Natrium : Natrium mengapung pada permukaan, tapi panas yang dilepaskan oleh reaksi cukup untuk meleburkan natrium (natrium memiliki titik lebur yang lebih rendah dibanding lithium dan reaksi yang terjadi menghasilkan panas lebih cepat) dan natrium melebur hampir sekaligus membentuk sebuah bulatan perak kecil yang tersebar di atas permukaan. Ada bekas putih dari natrium hidroksida yang terlihat dalam air di bawah bulatan-bulatan natrium, tapi bekas-bekas itu segera terlarut menghasilkan larutan natrium hidroksida yang tidak berwarna. Natrium bergerak-gerak pada permukaan karena ditekan dari segala arah oleh hidrogen yang terlepas selama reaksi. Jika natrium terjebak pada pinggir wadah, maka hidrogen bisa terbakar dan menghasilkan nyala orange. Warna ini ditimbulkan oleh kontaminasi nyala biru hidrogen oleh senyawa-senyawa natrium. Diantara unsur- unsur dalam satu periode, jari-jari atom logam alkali merupakan yang terbesar dimana pada kulit terluar nya hanya terdapat satu elektron yang letaknya jauh dari inti, oleh karena itu elektron ini mudah di lepaskan dan kecenderungan logam-logam alkali juga termasuk unsur-unsur yang paling elektropositif dimana dalam golongan ini semakin kebawah kereaktifan nya semakin besar hal ini disebabkan karena semakin kebawah jari-jari atom semakin besar dan elektron valensi nya juga menjadi semakin mudah untuk di lepaskan. Logam-logam alkali dapat di ekstraksi dengan 3 (tiga ) cara yaitu :

(5)

1. Elektrolisa larutan klorida menggunakan katoda merkuri

2. Elektrolisa campuran alkali halida dalam lelehan CaCl2 atau NaCl atau KOH 3. Reduksi anhidrat Klorida dengan logam kalsium.

IV. Alat dan Bahan A. Alat

No Alat dan ukuran Jumlah

1. Gelas kimia 250 ml 1 buah 2. Pisau atau cutter 1 buah 3. Gelas ukur 50 ml 1 buah

4. Tissue Secukupnya 5. Pipet 1 buah B. Bahan No . Bahan Jumlah

1. Logam Natrium Secukupnya

2. Thinner 25 ml

3. Aquades 50 ml

4. Indikator pp 3 tetes

V. Prosedur Percobaan

1. Memasukkan 50 ml aquadest di dalam gelas kimia

2. menambahkan 3 tetes indikator pp dan gelas kimia di goyang-goyangkan agar indikator pp menyebar keseluruh lapisan air

3. Menambahkan 25 ml thinner cat atau sampai pemisahan dua fasa terlihat jelas

(6)

tissue untuk menghilangkan sebanyak mungkin paraffin, lalu segera di masukkan kedalam gelas kimia

5. Mengamati perubahan atau reaksi yang terjadi seperti perubahan warna, adanya gas atau perubahan suhu ( dapat di perkirakan dengan menyentuh bagian luar gelas kimia) lalu di catat dalam hasil pengamatan

6. Membiarkan reaksi sampai selesai ( sampai semua logam Natrium habis).

VI. Data Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Hasil pengamatan

1. 2. 3.

Memasukan 50 ml aquadest di dalam gelas kimia 250 ml

Menambahkan 3 tetes indikator pp dan di tambahkan 25 ml thinner cat Menambahkan logam Natrium yang sudah di potong dan di bersihkan dengan tissue

 H2O + Ind.pp + Na menghasilkan larutan dengan warna merah muda

 adanya bau yang menyengat dari campuran larutan tersebut

 terdapat pemisahan antara thinner dan air. dimana thinner terlihat berwarna bening di tengah-tengah larutan yang berwarna merah muda

 Na habis bereaksi dengan waktu 10 menit 25 detik

(7)

VII. Pembahasan dan Jawaban pertanyaan A.Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, mula-mula memasukkan 50 ml aquades kedalam gelas kimia kemudian menambahkan 3 tetes indikator pp dan menggoyang gelas agar pp menyebar keseluruh lapisan air lalu menambahkan thiner , setelah itu memotong logam natrium dengan pisau atau cutter lalu membersihkannya dengan tissue untuk menghilangkan sebanyak mungkin paraffin kemudian segera memasukkannya kedalam gelas kimia, kemudian mengamati perubahan yang terjadi yaitu pada saat logam Na ditambahkan pada campuran larutan yang di dalamnya terdapat air, thinner dan indikator pp terjadi perubahan warna larutan yaitu menjadi berwarna merah muda gelap, saat Na masuk kedalam larutan awalnya muncul gelembung –gelembung kecil yang menandakan Natrium tersebut mulai bereaksi dengan campuran kemudian dari larutan itu juga menghasilkan bau yang menyengat, semakin habis logam natrium dalam larutan, semakin memudar warna larutan. Hal ini dikarenakan logam Na yang bila direaksikan dengan air akan menghasilkan larutan basa. Selain itu, sesuai dengan sifatnya bahwa Natrium (Na) sangat reaktif terhadap oksigen (O2) dan air (H2O). Kereaktifan logam Na disebabkan karena elektron kulit terluar inti terikat secara lemah, sehingga mudah terlepas. Selain itu logam Na merupakan reduktor dan dapat mereduksi air dengan membentuk basa dan melepas hidrogen. Setelah dimasukkan logam natrium larutan yang pada mulanya tidak berwarna berubah menjadi berwarna merah muda karena adanya indikator pp. Indikator pp ini menandakan bahwa larutan tersebut adalah larutan basa (NaOH). Jadi, dari percobaan dapat dibuktikan bahwa , sesuai dengan sifatnya Natrium (Na) sangat reaktif terhadap oksigen (O2) dan

(8)

air (H2O). Kereaktifan logam Na disebabkan karena elektron kulit terluar inti terikat secara lemah, sehingga mudah terlepas. Selain itu logam Na merupakan reduktor dan dapat mereduksi air dengan membentuk basa dan melepas hidrogen.

B. Jawaban Pertanyaan

1. Persamaan reaksi kimia yang terjadi dalam percobaan ini yaitu 2Na +2H2O → 2NaOH +H2

2. Berat maksimal natrium hidroksida yang terbentuk bila potongan logam Na yang di gunakan

( 0,23 gram dan PH larutan dengan asumsi tidak ada air yang hilang dan Vthiner tidak dihitung) yaitu :

Diketahui : m (Natrium) = 0,23 gram V (air) = 50 ml = 50 cm2 = 0,05 L Massa jenis air = 1,03 gram/cm3 Mr(NaOH) : 40 gram/mol

Ditanya : Berat maksimal Natrium Hidroksida ? PH yang terbentuk ?

Penyelesaian :

n (natrium) = {massa (natrium) / (Ar (natrium)} = (0,23 gram) / (23 gram/mol) = 0,01 mol

massa jenis H2O = (massa H2O) / (volume H2O) massa H2O = massa jenis H2O x volume H2O

(9)

= 1,03 gram/cm3 x 50 cm3 = 51,5 gram

n (H2O) = (massa H2O)/(Mr H2O)

= (51,5 gram)/(18 gram/mol) = 2,861 mol

Reaksi Kesetimbangan : 2 Na (s) + 2 H2O (l) 2NaOH (aq) + H2 (g) Mula-mula : 0,01 mol 2,861 mol - -

Reaksi : 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,005 mol Sisa : - 2,851 mol 0,01 mol 0,005 mol n (NaOH) = (massa NaOH))/(Mr (NaOH))

0,01 mol = (massa NaOH))/(40 gram /mol)

Massa NaOH = 0,4 gram

NaOH Na+ + OH – valensi basa = 1

Molaritas( NaOH) = mol/volume = (0,01 mol)/(0,05 L)

= 0,2 mol/L

Maka ; [OH-] = b x Mb = 1 x 0,2

= 0,2

pOH = - log [OH-] = - log 0,2 = 0,698970004 = 0,698

(10)

pH = 14 – pOH = 14 – 0,698 = 13,302

3. Volume gas yang terbentuk jika di ukur pada suhu 270C dan 1 atm

Diketahui : T = 27 + 273 : 300 K , P : 1 atm , n (Hidrogen) : 0,005 mol , R : 0,082 L atm/molK

Ditanya : volume gas yang terbentuk ? Penyelesaian :

PV = nRT V = nRT/P

= (0,005 mol x 0,082 L atm/mol K x 300 K) / (1 atm) = 0,123 L atau 123 ml

(11)

VIII. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, untuk perlakuan pertama untuk mengetahui sifat-sifat logam alkali yaitu pada saat logam Na ditambahkan pada larutan campuran yang di dalamnya terdapat (air, thinner dan indicator pp) terjadi perubahan suhu(panas), warna larutan (ungu), munculnya gelembung, adanya gas atau asap yang berwarna putih, menghasilkan bau, semakin lama suhu semakin tinggi(panas), warna larutan memudar, semakin habis logam natrium dalam larutan, semakin memudar warna larutan serta suhu menurun. Hal ini dikarenakan logam Na yang bila direaksikan dengan air akan menghasilkan larutan basa. Selain itu, sesuai dengan sifatnya bahwa Natrium (Na) sangat reaktif terhadap oksigen (O2) dan air (H2O). Kereaktifan logam Na disebabkan karena elektron kulit terluar inti terikat secara lemah, sehingga mudah terlepas. Selain itu logam Na merupakan reduktor dan dapat mereduksi air dengan membentuk basa dan melepas hidrogen. Setelah dimasukkan logam natrium larutan yang pada mulanya tidak berwarna berubah menjadi berwarna merah muda karena adanya indikator pp. Indikator pp ini menandakan bahwa larutan tersebut adalah larutan basa (NaOH). Dan persamaan reaksi yang terdapat dalam percobaan ini yaitu :

2Na +2H2O → 2NaOH +H2

B. Saran

Dalam melakukan praktikum ini, di harapkan para praktikan untuk sangat berhati-hati dan teliti karena pada percobaan ini sangat berbahaya jika tidak dilakukan sesuai dengan petunjuk.

(12)

Tujuan Percobaan

 Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan,kelarutan) melalui percobaan reaksi logam natrium dengan air

 Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) melalui percobaan

Dasar Teori

Lagam natrium termasuk golongan alkali karena terdapat pada golonagan IA. Dalam sistem periodik unsur-unsur, logam alkali di bawah natrium lebih reaktif daripada logam natrium, dan sebaliknya litium agak kurang reaktif dibanding natrium.

Alat dan Bahan

Alat : Gelas kimia, kaca arloji, tang besi, pisau, kertas saring. Bahan : Logam natrium, indicator pp, air dan lakmus.

Cara Kerja

1. Isilah gelas kimia dengan air hingga setengah bagian. Tambahkan 4 tetes indicator fenolftalein (pp) catat apa yang terjadi.

2. Jepit logam natrium dengan tang besi dan angkat dari botol penyimpanan. Dengan menggunakan kertas saring seraplah minyak tanah dari perukaan logam itu. Amati permukaan dan catat

penampilannya.

3. Irislah logam natrium diatas. Amati permukaan irisan dan catat penampilannya.

4. Potong logam natrium sebesar kacang hijau dan masukkan potongan tersebut kedalam air menggunakan tang besi. Segera tutup gelas kimia itu dengan kaca arloji. Perhatikan dan catat apa yang terjadi.

5. Masukkan lakmus merah dan lakmus biru dalam gelas kimia tersebut.

Data Percobaan N

o

Perlakuan Pengamatan

1 Air ditetesi pp Tidak ada perubahan (tetap)

2 Tampilan logam natrium sebelum diiris Warna abu-abu,permukaan kasar 3 Tampilan permukaan logam natrium Warna putih, mengkilat

4 Perubahan yang terjadi pada saat logam natrium dimasukkan kedalam air

Terdapat gas,warna berubah menjadi merah muda dan suhu meningkat.

(13)

Pertanyaan

1. Zat apa yang terbentuk pada reaksi antara logam natrium dengan air ? Jawab : Basa, karena air berubah warna dari putih menjadi merah. 2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi antara logam natrium dengan air.

Jawab : 2Na + 2H2O → 2NaOH + H2 3. Reaksi tersebut eksoterm atau endoterm ?

Jawab : Reaksi logam Na di sebut reaksi eksoterm, karena dalam reaksi tersebut timbul energi (panas).

4. Mengapa permukaan logam natrium yang telah diiris berbeda dengan permukaan logam natrium yang telah lama ?

Jawab : Karena logam natrium yang baru diiris belum teroksidasi dengan udara sehingga warnanya putih mengkilap.

5. Mengapa logam natrium harus disimpan dalam minyak tanah ? Jawab : Agar tidak teroksidasi dengan udara.

6. Apa yang terjadi seandainya logam kalium direaksikan dengan air ?

Jawab : Logam kalium lebih rektif dari logam Natrium, karena dalam 1 golongan, semakin ke bawah semakin reaktif.

Kesimpulan

1. Logam natrium mudah bereaksi dengan air.

2. Pada reaksi antara logam natrium dengan air terbentuk larutan basa, dibuktikan dengan perubahan warna dari putih menjadi merah.

3. Permukaan logam natrium yang baru iiris berbeda dengan logam natrium yang telah lama, karena logam natrium yang baru diiris belum teroksidasi dengan udara.

4. Persamaan reaksi antara logam Na dengan H2O 2Na + 2H2O → 2NaOH + H2

LOGAM ALKALI Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Dalam sistem periodik, unsur - unsur alkali terdapat pada golongan IA, yang anggotanya terdiri atas litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Sc) dan fransium (Fr). Alkali berarti pembentuk basa. Logam Li, Na dan K berwarna putih mengkilat, sedangkan Cs berwarna kuning keemasan. Semua logam alkali merupakan logam lunak (mudah diiris dengan pisau) dan mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik. © Keberadaannya di Alam Di alam, logam alkali terdapat dalam keadaan sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi +1, karena kereaktifannya. Selain di air laut sebagai NaCl dan KCl, natrium dan kalium terdapat melimpah di litosfir (2,6% dan 2,4%), terutama sebagai NaCl dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). Logam Li, Br dan Cs terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit sebagai senyawa klorida dan oksida dalam batuan lepidolite dan poluccite. Unsur Fr merupakan radioaktif dengan waktu paro yang sangat pendek. Ion Na+ dan K+ terdapat di dalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang sangat penting dalam proses metabolism sel. © Sifat - Sifat Logam Alkali Ø Sifat Umum Logam alkali merupakan logam reaktif, hal ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut. 1. Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Dengan demikian, apabila melepaskan sebuah elektron

(14)

membentuk ion +1, akan dapat konfigurasi elektron yang stabil (seperti gas mulia). 2. Energi ionisasinya yang relatif rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat mudah melepaskan elektron valensinya untuk membentuk ion +1. 3. Potensial elektrodenya yang rendah

menunjukkan bahwa logam alkali merupakan reduktor yang sangat kuat. Secara umum, sifat - sifat dari logam alkali tertera pada tabel berikut. Tabel. Sifat - Sifat Umum Logam Alkali Sifat - Sifat Umum Li Na K Rb Cs Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (K) Titik didih (K) Jari - jari atom (A) Energi ionisasi I (kJ mol-1) Energi ionisasi (kJ mol-1) Elektronegativitas

Potensial elektrode (volt) M+(aq) + e M Massa jenis (g mL-1) 3 1s2 s21 454 1609 1,34 0,60 520 0,98 -3,04 0.63 11 [He] 3s1 371 1154 1,54 0,95 495 0,93 -2,71 0,97 19 [Ne] 4s1 337 1039 3,2 1,33 418 0,82 -2,93 0,86 37 [Ar] 5s1 312 967 4,2 1,48 403 0,82 -2,99 1,53 55 [Kr] 6s1 302 952 3,9 1,69 374 0,79 -3,02 1,95 Dari tabel tersebut, terlihat adanya kecenderungan perubahan sifat, antara lain : 1. Titik leleh dan titik didihnya yang relatif rendah, dari Li ke Cs semakin rendah. 2. Energi ionisasi yang rendah, dari Li ke Cs menunjukkan perubahan yang semakin kecil, hal ini berkaitan dengan semakin besarnya jari - jari atom. 3. Perbedaan energi ionisasi pertama dan kedua yang sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali stabil dalam keadaan sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi +1. 4. Potensial elektrode yang sangat negatif dari unsur alkali menunjukkan bahwa unsur - unsur alkali merupakan reduktor kuat. 5. Logam alkali merupakan logam yang ringan, dari massa jenisnya terlihat bahwa Li, Na, dan K akan terapung di permukaan air. Ø Sifat Kimia Kereaktifan logam alkali ditunjukkan oleh reaksi - reaksinya dengan beberapa unsur non logam. Dengan gas hidrogen dapat bereaksi membentuk hidrida yang berikatan ion, dalam hal ini bilangan oksidasi hydrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi alkali +1. Dengan oksigen dapat membentuk oksida, dan bahkan beberapa di antaranya dapat

membentuk peroksida dan superoksida. Litium bahkan dapat bereaksi dengan gas nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitrida (Li3N). Semua senyawa logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, dengan raksa membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai reduktor. Beberapa reaksi logam alkali dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. Beberapa Reaksi Logam Alkali Reaksi Umum Keterangan 4M(s) + O2(g) ->2M2O(s) 2M(s) + O2(g) ->M2O2(s) 2M(s) + X2(g) ->2MX(s) 2M(s) + S(g) ->M2S(s) 2M(s) + 2H2O(g) ->2MOH(aq) + H2(g) 2M(s) + H2(g) ->2MNH2(s) + H2(g) 6M(s) + N2(g) -> 2M3N(s) 2M(s) + H2(g) -> 2M3N(s) 2M(s) + H+(aq) -> 2M+(aq) + H2(g) jumlah oksigen terbatas dipanaskan di udara dengan oksigen berlebihan. Logam K dapat membentuk superoksida (KO2). X adalah F, Cl, Br, I reaksi dahsyat, kecuali Li dengan katalisator hanya Li yang dapat bereaksi gas H2 kering (bebas air) reaksi dengan asam (H+) dahsyat Logam alkali dapat larut dalam ammonia pekat (NH3), diperkirakan membentuk senyawa amida. Na(s) + NH3(l) ->NaNH2(s) + ½ H2(g) Reaksinya dengan air merupakan reaksi eksoterm dan menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar. Oleh karena itu, bila logam alkali dimasukkan ke dalam air akan terjadi nyala api di atas permukaan air. Dalam amonia yang sangat murni akan membentuk larutan berwarna biru, dan merupakan sumber elektron yang tersolvasi (larutan elektron). Logam - logam alkali memberikan warna nyala yang khas, misalnya Li (merah), Na (kuning), K (ungu), Rb (merah), dan Cs (biru/ungu). Warna khas dari logam alkali dapat digunakan untuk identifikasi awal adanya unsur alkali dalam suatu bahan. Natrium (Na) Kereaktifan Logam Natrium Semua logam alkali (golongan IA) mulai dari Li, Na, K, Rb, sampai Cs (Fr radioaktif) dijumpai di alam selalu sebagai senyawa baik sebagai garam sederhana seperti NaCl atau mineral komposit seperti kriolit, Na3AlF6. Hal ini membuktikan bahwa logam - logam alkali sangat reaktif, sehingga akan lebih stabil kalau berada sebagai kation +1. Karena kereaktifannya, logam Natrium misalnya harus disimpan dalam paraffin. Penyimpanan ini dilakukan untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi kontak

(15)

logam Natrium dengan udara. Bila dibiarkan dengan udara, Natrium dapat bereaksi adengan uap air, oksigen atau CO2 yang terdapat dalam udara dan reaksi dapat disertai dengan terjadinya nyala atau ledakan. (hati –hati : reaksi logam Natrium dengan air dapat menimbulkan ledakan bila reaksi berlangsung terlalu cepat). Meskipun disimpan dalam paraffin, logam Natrium masih bereaksi secara perlahan dengan Oksigen yang terlihat dari terbentuknya lapisan putih yang menutupi logam Natrium yang seharusnya berwarna perak mengkilap. Warna logam Natrium yang baru saja dipotong dengan pisau akan berubah dari mengkilap dan menjadi abu - abu dan selanjutnya akan membentuk lapisan putih karena bereaksi dengan CO2 membentuk lapisan karbonat. Lapisan karbonat ini akan melindungi logam Natrium bagian dalam sehingga tidak terjadi reaksi lebih lanjut dan dengan demikian logam Natrium aman disimpan dalam waktu yang relatif lama. Logam Natrium dapat bereaksi secara langsung dengan berbagai unsur seperti unsur halogen membentuk garam halida yang larut dalam air. Reaksi ini menunjukkan bahwa logam Natrium adalah reduktor yang kuat. Sifat yang sama juga akan ditunjukkan bila logam Natrium bereaksi dengan air. Reaksi akan terjadi secara spontan dan molekul air akan direduksi sehingga menghasilkan gas Hidrogen disertai dengan pembentukan basa. Terbentuknya gas Hidrogen dapat diamati dari terbentuknya gelembung gas atau asap putih yang keluar dari wadah tempat reaksi karena reaksi ini disertai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan sebagian air mengalami penguapan. Hasil samping dari reaksi logam Natrium dengan air adalah Natrium Hidroksida. Terbentuknya Natrium Hidroksida dapat dideteksi dengan menggunakan indikator asam basa yang umum. Misalnya phenolphthalein (pp) yang akan mengalami perubahan dari tidak berwarna menjadi merah. Warna merah yang terbentuk akan menghilang bila kontsentrasi basa terlalu tinggi.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ

DAFTAR PUSTAKA

Bird, Tony, 1993, Kimia Fisik Untuk Universitas, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta. Cotton, F.A., dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta.

Sugiyarto, K. H., dan Suyanti, R. D., 2010, Kimia Anorganik Dasar, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sunardi, 2006, 116 Unsur Kimia, Yrama Widya, Bandung.

Svehla, G., 1979, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, diterjemahkan oleh Setiono, L. dan Pudjaatmaka, H.A., 1985, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Wasito, B., dan Biyantoro, D., 2009, Optimasi Proses Pembuatan Oksida Logam Tanah Jarang Dari Pasir Senotim Dan Analisis Produk Dengan Spektrometer Pendar sinar-X, Jurnal STTN Batan (Online), (http://www.docstoc.com, diakses pada tanggal 16 Maret 2011 pukul 14.37 WITA).

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Bird, Tony, 1993, Kimia Fisik Untuk Universitas, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta. Cotton, F.A., dan Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta.

Sugiyarto, K. H., dan Suyanti, R. D., 2010, Kimia Anorganik Dasar, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sunardi, 2006, 116 Unsur Kimia, Yrama Widya, Bandung.

Svehla, G., 1979, Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, diterjemahkan oleh Setiono, L. dan Pudjaatmaka, H.A., 1985, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Wasito, B., dan Biyantoro, D., 2009, Optimasi Proses Pembuatan Oksida Logam Tanah Jarang Dari Pasir Senotim Dan Analisis Produk Dengan Spektrometer Pendar sinar-X, Jurnal STTN Batan (Online), (http://www.docstoc.com, diakses pada tanggal 16 Maret 2011 pukul 14.37 WITA).

Fakta Singkat Natrium Nomor atom: 11

Massa atom: 22,98977 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 0,9 Densitas: 0,97 g/cm-3 pada 20 °C Titik lebur: 97,5 °C Titik didih: 883 °C Radius Vanderwaals: 0,196 nm Radius ionik: 0,095 (+1) nm Isotop: 3

Energi ionisasi pertama: 495,7 kJ/mol Potensial standar: – 2.71 V

Ditemukan oleh: Sir Humphrey Davy pada tahun 1807 Sifat Kimia dan Fisika Natrium

Natrium bereaksi cepat dengan air, salju, dan es untuk menghasilkan natrium hidroksida dan hidrogen.

(17)

Ketika terkena udara, logam natrium kehilangan warna keperakannya dan berubah menjadi abu-abu buram akibat pembentukan lapisan natrium oksida.

Natrium tidak bereaksi dengan nitrogen, bahkan pada suhu yang sangat tinggi, tetapi dapat bereaksi dengan amonia untuk membentuk natrium amida.

Natrium dan hidrogen bereaksi pada suhu diatas 200 ºC untuk membentuk natrium hidrida. Natrium hampir tidak bereaksi dengan karbon serta tidak bereaksi dengan halogen.

Unsur ini juga bereaksi dengan berbagai halida logam untuk membentuk logam dan natrium klorida.

Natrium tidak bereaksi dengan hidrokarbon parafin, tetapi membentuk senyawa dengan naftalena dan senyawa polisiklik aromatik lainnya dan dengan alkena aril.

Reaksi natrium dengan alkohol mirip dengan reaksi natrium dengan air, tapi berlangsung lebih lambat.

Natrium adalah unsur keenam paling melimpah di kerak bumi, dengan komposisi sekitar 2,83%. Natrium, setelah klorida, adalah unsur kedua paling berlimpah yang terlarut dalam air laut. Garam-garam natrium paling penting yang ditemukan di alam adalah natrium klorida, natrium karbonat, natrium borat, natrium nitrat, dan natrium sulfat.

Garam natrium antara lain ditemukan dalam air laut, danau asin, danau alkali, dan mata air mineral.

Penggunaan Natrium

Natrium dalam bentuk logam sangat penting dalam pembuatan ester dan dalam pembuatan senyawa organik.

Natrium juga merupakan komponen dari natrium klorida (NaCl) yang merupakan senyawa penting bagi organisme hidup.

Unsur ini juga memiliki kegunaan lain seperti untuk memperbaiki struktur paduan logam tertentu, digunakan dalam sabun, dikombinasikan dengan asam lemak, serta untuk memurnikan logam cair.

Natrium karbonat padat juga dibutuhkan untuk membuat kaca. Efek Kesehatan Natrium

(18)

Natrium diperlukan manusia untuk menjaga keseimbangan sistem cairan tubuh. Unsur ini juga dibutuhkan untuk berfungsinya saraf dan otot.

Namun, terlalu banyak natrium dapat merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi.

Jumlah natrium yang harus dikonsumsi seseorang setiap hari bervariasi untuk tiap individunya. Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida yang sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.

Eksposur sangat parah bisa menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia.

Kontak parah dengan kulit bisa memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang membuat kerusakan kulit permanen.

Sedangkan kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan permanen dan kehilangan penglihatan.

Dampak Lingkungan Natrium

Natrium dalam bentuk bubuk sangat eksplosif dalam air dan membentuk racun saat bereaksi dengan berbagai unsur lainnya.

Dalam bentuk padat, natrium tidak mobile meskipun mudah menyerap kelembaban membentuk natrium hidroksida.

Natrium hidroksida dikenal cepat terserap dalam tanah dan berpotensi menyebabkan pencemaran.[]

Terkait

 Apa itu Natrium Klorida? Karakteristik & Kegunaannya  Apa itu Senyawa Ionik? Karakteristik, Jenis & Contohnya  Rubidium (Rb): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya  Boron (B): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya  Lithium (Li): Fakta, Sifat, Penggunaan & Efek Kesehatannya  Komposisi Kimia & Bahan Pembuat Deterjen Pakaian

(19)

 Definisi, Gejala & Penyebab Aldosteronisme Primer

 Kalsium (Ca): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya  Harus Paham, Ini Perbedaan antara Unsur & Senyawa Kimia Filed Under: Iptek, Kimia Tagged With: natrium, unsur, unsur kimia

WHY JAFRA, WHY NOW?

Di saat biaya dan kompleksitas memulai bisnis dari awal bisa sangat mengejutkan, terdapat alternatif yang lebih sederhana.

Miliki bisnis JAFRA! Songsong kehidupan yang lebih baik! Temukan Caranya Disini!

Populer

6 Cara Membuat Bibir Berwarna Merah Muda Alami

12 Tips Membuat Wajah Bebas Minyak secara Alami

19 Penyebab Nyeri Punggung Atas dan Bahu (Tulang Belikat)

8 Jenis Antibiotik Beserta Manfaat & Efek Sampingnya

(20)

Tips Aman Kunyit: 5 Efek Samping Kunyit & Cara Menghindarinya

Menghilangkan Kutu Busuk - 10 Tips Membasmi Kutu Busuk Terkini

14 Perbedaan antara Espresso dengan Kopi Biasa

Tahukah Anda? Kopi diyakini memiliki asal-usul dari Ethiopia, tempat kelahiran … [Baca...]  13 Sebab Anda Mengalami Mimpi Buruk & Cara Mengatasinya

 18 Fakta & Sejarah Mumi Hewan Mesir Kuno

 10 Fakta dan Informasi Menarik tentang Bintang Laut  6 Monumen dan Tempat Terkenal di Perancis

(21)

Tag

diabetes

featured

jantung Hindu susu unsur Jepang alkohol protein Tips Herbal gula darah kolesterol Kehamilan kimia arteri kulit mesir kuno sayuran olahraga hormon madu insulin herbal antioksidan Afrika jerawat internet Bakteri lemak infeksi Alergiyunani komputer kanker

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan alkali (NaOH) pada serat ampas tebu terhadap sifat mekanik yang meliputi kekuatan tarik, kekuatan bengkok, dan kekuatan bentur

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah adsorben bulu ayam dapat digunakan untuk menurunkan kadar ion logam kromium, mengetahui kapasitas adsorpsinya dan mengetahui

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah adsorben bulu ayam dapat digunakan untuk menurunkan kadar ion logam kromium, mengetahui kapasitas adsorpsinya dan mengetahui

Keberadaan natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, namun untuk mereduksi logam- logam alkali dalam air tidak dapat dilakukan karena logam-logam alkali dapat

Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut.. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah

Percobaan pembuatan paduan AlMgSiFe ini dilakukan sebagai upaya untuk menghasilkan logam bahan struktur elemen bakar nuklir dengan sifat-sifat yang lebih baik dari pada

%engujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat – sifat mekanis suatu %engujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat – sifat mekanis suatu material, khususnya logam

Untuk mendapatkan arang aktif dengan adsorpsi terbaik terhadap logam tembaga, maka dalam penelitian ini dilakukan penentuan kondisi optimum untuk ukuran partikel,