• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Upaya Pembaharuan Pendidikan Nasional"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

“UPA

“UPAY

YA

A PEMBAHARUA

PEMBAHARUAN PENDI

N PENDIDIKAN

DIKAN NASIONAL”

NASIONAL”

MAKALAH

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tuga Te!t!uktu! Pa"a Mata Ku#iah Diajukan Untuk Memenuhi Tuga Te!t!uktu! Pa"a Mata Ku#iah

“Penganta! Pen"i"ikan” “Penganta! Pen"i"ikan”

OLEH

OLEH

KELOMPOK $

KELOMPOK $

  R

  Ra

ah

ha

a%

%u

u &

&u

un

niitta

a P

Pu

utt!!i

i

'

'(

()

)*

*)

))

)'

'+

+

,

,ii!!a

a Y

Yu

un

niitta

a

'

'(

()

)*

*)

))

)-

-.

.

Eti

Eti K!itiani

K!itiani Si!i/a!ang

Si!i/a!ang

'()*)))0

'()*)))0

R

Rii"

"1

1a

an

n 2

2a

ah

ha

a%

%a

a S

S

'

'(

()

)*

*)

))

)-

-*

*

M

Mu

uh

ha

am

mm

ma

a"

" H

Heen

n"

"!!i

i

'

'(

()

)*

*)

))

)-

-.

.

D3en Pem4im4ing5

D3en Pem4im4ing5

A"e I!ma Su!%ani

A"e I!ma Su!%ani

&URUSAN PENDIDIKAN 6EO6RA7I

&URUSAN PENDIDIKAN 6EO6RA7I

STKIP SUMATERA BARAT

STKIP SUMATERA BARAT

-)'(8-)'9

-)'(8-)'9

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A Lata! Be#akang Maa#ah

Dewasa ini persoalan pendidikan di Indonesia adalah banyaknya pelajar yang

mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh kurangnya motivasi belajar dan

rendahnya perolehan hasil belajar. Selama ini juga masih banyak ditemukan

kesenjangan antara hasil pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja yang diharapkan

dimasyarakat.

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam semua bidang pembangunan

karena sasarannya adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia sesuai kebutuhan pada masa (periode) tertentu di

tentukan oleh inovasi pendidikan yang relevan.

Jika kita melihat dari ilmu keguruan yang berkembang di Indonesia saat ini

 banyak !akta yang mengatakan bahwa seorang guru se"ara tidak langsung

memandang anak didik sebagai seorang individu yang belum dewasa memiliki

 pengetahuan dan keterampilan. Jadi dalam proses interaksi antara guru dan murid

anak didik merupakan obyek sedangkan guru merupakan sumber ilmu dan

keterampilan dimana kehadirannya dimuka kelas merupakan suatu kondisi mutlak 

yang harus ada agar proses belajar mengjar berlangsung.

Jika pendidikan tidak mengikuti perubahan yang terjadi pada masa tertentu

maka pendidikan akan selalu ketinggalan #aman. $leh sebab itu pendidikan harus

selalu dibaharui atau dilakukan inovasi.

 %dapun arah tujuan inovasi pendidikan indonesia tahap demi tahap yaitu&

'

Mengejar ketinggalanketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan

kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di

indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuankemajuan tersebut.

Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah

 bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia

sekolah SD S*+P SM, dan Perguruan +inggi.

,paya Pembaharuan Pendidikan -asional yang berkenaan dengan beberapa

 jenis inovasi pendidikan di indonesia yang telah dilakukan semenjak tahun '/0

sampai dengan sekarang meliputi& pengelolaan pendidikan guru dan tenaga

kependidikan dana pendidikan pendidikan non!ormal kurikulum sitem

 persekolahan dan pendekatan dalam proses pembelajaran.

(3)

B Rumuan Maa#ah

' Program dan Pengelolan Pendidikan  1etenagaan Pendidikan

2 Dana

3 Pendidikan -on 4ormal 5 Inovasi Dalam 1urikulum / Sistem Persekolahan

6 Inovasi Dalam Pendekatan 7elajar Megajar 

BAB II

(4)

A P!3g!am "an Penge#3#an Pen"i"ikan

Pembaharuan program dan pengelolaan pendidikan se"ara eksplisit di"antumkan pada ,, pokok pendidikan terbaru (,, -$.8 +ahun 882 tentang SP-). Program pendidikan luar sekolah (P*S) yang dapat mengganti melanjutkan pendidikan sekolah adalah program kejar paket % 7. dan 9. Program ini merupakan program utama Ditjen Diklusipora.

Pengelolaan konsep pendidikan nasional (diknas) direalisasikan melalui kurikulum. 1urikulum terbaru saat ini adalah kurikulum 88/ dan kurikulum 8'2 (1urikulum +ingkat Satuan Pendidikan). 1urikulum lokal adalah kurikulum yang di sesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan "iri khas suatu pendidikan yang bersangkutan.

B Ketenagaan Pen"i"ikan

Pembaharuan tenaga kependidikan terlihat antara lain pada peningkatan kuali!ikasinya.

Dewasa ini tenaga kependidikan yang berstatus guru:dosen harus keluaran pendidikan tinggi. ,ntuk menjadi guru di SD minimal harus memiliki kuali!ikasi D II P;SD yaitu SP;:S;$ lama yang telah diintegrasikan ke ,niversitas yang merupakan proses diploma non gelar  (S$). Dengan pembaharuan seperti ini maka untuk mengajar di S*+P minimal D III di S*+% tentu harus S' (program gelar) dan untuk menjadi dosen syarat minimalnya harus dikuali!ikasi S (master).

 +enaga kependidikan non guru seperti petugas:guru pembimbing terus diusahakan  pengadaan dan pengangkatannya agar yang telah bertugas di ekolah semakin bertambah  jumlahnya. +enaga non guru *in seperti pustakawan mendapat pembaharuan pula misanya kepro!esionalan tenaga tersebut bila dulu di kelola oleh guru maka sekarang sudah mulai ditangani oleh tenaga khusus tentang kepustakaan.

2

Dana

1ebutuhan dana untuk penyelenggaraan pendidikan kelihatannya semakin meningkat karena biaya pendidikan semakin mahal. 1eadaan seperti ini logis saj a  karena pembaharuan  pembaharuan yang di lakukan butuh dana baru atau tambahan terhadap alokasi dana sebelumnya. <al ini berkaitan pula dengan nilai mata uang. +ingkat in!lasi yang semakin tinggi memerlukan penyesuaian dibidang pendanaan tersebut.

D

Pen"i"ikan N3n:73!ma#

Pendidikan non!ormal merupakan pendidikan yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikannya. Semula berstatus swasta kemudian ada yang dikelola oleh pemerintah dan masyarakat.

Pendidikan non!ormal yang dikelola oleh masyarakat (di bawah pengawasan  pemerintah) maju pesat pula. Sebagai "ontoh kursus mengetik (dulu 7ond % dan 7) sekarang

(5)

E In3;ai "a#am Ku!iku#um

' Ku!iku#um '+(0

1urikulum pada orde lama (sebelum '//) masih dalam men"ari bentuk yang khas nasional. Semenjak merdeka sampai ditetapkan ,, -o.3 +h.'58 tentang pendidikan di sekolah pendidikan kita masih berada pada tahap penyempurnaan kurikulum masa  penjajahan belanda dan jepang. 1urikulum pertama dalam sistem pendidikan di negara =I ini dikenal dengan kurikulum terurai karena mata pelajarannya banyak tetapi satu sama lain terpisahpisah.

- Ku!iku#um '+9$

1urikulum '65 disetujui oleh Menteri Pendidikan dan 1ebudayaan untuk se"ara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun '6/ dengan "atatan bahwa bagi sekolahsekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu diperkenankan melaksanakannya mulai tahun '65. 9iri"iri khusus kurikulum '65 adalah &

> Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan > Menganut pendekatan yang integrati! 

> Pendidikan Moral Pan"asila dalam kurikulum ini bukan hanya dibebankan kepada  bidang pelajaran Pendidikan Moral Pan"asila didalam pen"apaiannya melainkan juga

kepada bidang pelajaran ilmu pengetahuan sosial

> 1urikulm ini menekankan pada e!isiensi dan e!ektivitas penggunaan dana daya dan waktu yang tersedia

> Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)

> Sistem evaluasi dilakukan penilaian kepada muridmurid pada setiap akhir satuan  pembelajaran terke"il dan memperhitungkan nilainilai yang di"apai muridmurid pada

setiap akhir satuan pembelajaran.

Dalam menyusun dan membakukan kurikulum tersebut digunakan beberapa prinsip yang memungkinkan sistem pendidikan pada setiap program (SD S*+P SM,) benarbenar  lebih e!isien dan e!ekti!.

Prinsipprinsip kurikulum '65 adalah& ' Prinsip 4leksibilitas Program

Penyelenggaraan pendidikan keterampilan pada setiap program harus mengingat !aktor!aktor ekosistem dan kemampuan pemerintah masyarakat serta orang tua untuk menyediakan dana bagi kelangsuangan bidang studi.

 Prinsip ?!isiensi dan ?!ektivitas

@ang dimaksud dengan prinsip e!isiensi adalah e!isiensi dalam penggunaan waktu  pendayagunaan dana dan tenaga se"ara optimal. Aaktu muridmurid belajar di sekolah hanya /jam sehari. Aaktu jam pelajaran yang tersedia hendaknya diman!aatkan dengan sebaikbaiknya.

2 Prinsip 7erorientasi pada +ujuan

<irarki tujuan menurut kurikulum '65 adalah&  B +ujuan umum ialah tujuan pendidikan nasional.

(6)

 B +ujuan kurikuler ialah tujuan untuk setiap bidang studi seperti tujuan mata  pembelajaran bahasa indonesia dan IP%.

 B +ujuan instruksional ialah tujuan setiap pokok bahasan (satuan bahasa). 9ontohnya pada bidang studi keterampilan murid dapat menjelaskan "ara mengolah tanah.

3 Prinsip kontinuitas

;7<- menyatakan pendidikan adalah proses yang berlangsung seumur hidup. 1urikulum pendidikan dasar disusun agar lulusannya disamping siap untuk   berkembang menjadi anggota masyarakat juga siap untuk mengikuti pendidikan

tingkat pertama. Para pelaksana terutama guru diharapkan untuk memahami hubungan !ungsional hirarki antara pelajaran yang diberikan di SD S*+P dan bahkan antara satuan pelajaran untuk satu bulan dengan bulan berikutnya. Pelaksanaan  prinsip ini mengharuskan guru untuk memahami hubungan se"ara hirarki antara

satuan pelajaran.

5 Prinsip Pendidikan Seumur <idup

Pendidikan yang diterima anak disekolah memberikan dasar:bekal untuk belajar  seumur hidup sehingga memungkinkan seseorang menngkatkan pengetahuan  keterampilan serta pengembangan potensipotensinya sesuai dengan kebutuhan kehidupannya.

* Ku!iku#um '+0.

Salah satu upaya perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah dilakukan melalui perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam lingkungan Dapartemen p dan k. pembenahan kurikulum ini diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada siswa untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat minat kebutuhan dan kemampuannya.

1arakteristik kurikulum '03 adalah& a *andasan pengembangan

 B -ilai dasar (basi" value) sebagai landasan pengembangan kurikulum ini adalah  pan"asila dan ,, '35.

 B 4akta empiris dapat di"ari dari sumber ketentuan yang berlaku (;7<-) hasil  penelitian dan pengembangan dan hasil penilaian kurikulum.

 B Segi teoritis berarti pengembangan kurikulum perlu mempertimbangkan adanya  perkembangan teoriteori ilmu pengetahuan dan teknologi.

 b Prinsip pengembangan

> Prinsip relevansi menga"u pada upaya penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan anak dan lingkugan baik !isik maupun sosial.

> Pendekatan pengembangan mengharuskan adanya penilaian kurikulum perlu dilakukan se"ara terus menerus.

> Perkembangan masyarakat ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan dan berubah. > Pengembangan kurikulum mendasarkan diri pada suatu prinsip keluwesan

mengingat situasi kondisi dan kebutuhan yang berbedabeda. > ;una ter"apai tujuan se"ara tepat digunakan prinsip e!ektivitas.

(7)

" 1egiatan kurikulum

%da tiga bentuk kegiatan kurikulum  yaitu& ' 1egiatan intrakurikuler 

Dilaksanakan sesuai dengan struktur program. Pelaksanaannya disekolah dan seluruh kegiatannya dinilai.

 1egiatan kokurikuler 

Dilaksanakan diluar struktur program tujuannya untuk memberikan perluasan dan pengelaman terhadap apa yang telah dipelajari.

2 1egiatan ekstrakurikuler 

+erutama ditujukan untuk keperluan pembinaan bakat dan prestasi siswa. 1egiatan ini dilakukan diluar sekolah dan dinilai.

d Pendekatan dalam Proses 7elajar Mengajar 

Proses belajar mengajar adalah pendekatan keterampilan proses yang diwujudkan dalam bentuk "ara belajar siswa akti!. Pada dasarnya pendekatan ini memberikan  penekanan yang sama beratnya bagi proses belajar dengan hasil belajar.

1eterampilan proses terdiri dari pengamatan menghitung mengukur mengklasi!ikasikan hubungan ruang dan waktu komunikasi dll.

e Sistem Penilaian

Pada dasarnya sistem penilain dalam kurikulum '03 bukan hanya menitikberatkan  pada penilaian hasil belajar tetapi diterapkan juga penilaian pada proses belajar. ! Sistem 1redit

@ang dimaksud dengan kredit adalah ukuran:satuan belajar siswa yang ditentukan oleh jumlah jam pelajaran tatap muka dan pekerjaan rumah per minggu tiap semester. . Ku!iku#um '++.

,ntuk memperbaiki mutu pendidikan selama pemerintahan orde baru antara lain dilaksanakan berbagai upaya perbaikan kurikulum. Dimulai dari kurikulum '/0 kurikulum '65 kurikulum '03 kurikulum '3 yang disempurnakan disederhanakan dan disesuaikan.

Pada awal Pelita CI diperlakukan kurikulum '3. Menteri pendidikan dan kebudayaan sengaja memberikan in!ormasi lebih awal untuk mengurangi tanggapan negati!  dan menghilangkan kesalah pahaman atau keresahan dikalangan para pendidik terutama bagi daerah pedalaman yang biasanya lambat menerima ideide pembaharuan.

9iri yang membedakan kurikulum '3 dengan kurikulum sebelumnya ada pada  pelaksanaan tentang pendidikan dasar  tahun memberlakukan kurikulum muatan lokal serta

menyempurnakan 2 kemampuan dasar& memba"a menulis dan menghitung. $ Ku!iku#um Su/#emen

1urikulum '3 mendapat tanggapan kritik dan saran dari para praktisi pakar ahli serta masyarakat. +anggapan dan kritik pada umumnya berkenaan dengan padatnya isi kurikulum seperti banyaknya mata pelajaran dan substansinya dari setiap mata pelajaran

(8)

materi yang kurang sesuai baik dengan tahap perkembangan anak maupun dengan kebutuhan  pembangunan nasional dan perkembangan IP+?1.

<asil penyesuaian yang diperoleh adalah suplemen ;7PP kurikulum '3 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ;7PP kurikulum '3. Suplemen tersebut men"akup semua mata pelajaran untuk satuan pendidikan SD S*+P SM, yang mulai diimplementasikan pada awal tahun ':888. +ujuan dari kurikulum suplemen adalah&

' Meningkatkan e!ektivitas dan kualitas pembelajaran.  Meningkatkan hasil belajar siswa.

( Ku!iku#um Be!4ai K3m/eteni

@ang menjadi sasaran utama dari kurikulum berdasarkan kompetensi adalah dimana  pembelajaran bukan hanya sekedar tahu tapi juga untuk mampu berbuat mampu membangun  jati diri serta mampu menjadi warga masyarakat yang hidup dalam kebersamaan yang damai. 1urikulum yang menekankan pada pen"apaian kemampuan yang dikuasai oleh siswa dimana materi atau pengetahuan diperlukan sebagai alat dalam pen"apaian kemampuan. %rtinya kurikulum merupakam serangkaian pemberian pengelaman belajar se"ara autentik  kepada setiap siswa disepanjang hayatnya baik yang diberikan melalui berbagai kegiatan disekolah maupun diluar sekolah.

1ompetensi yaitu kemampuan yang perlu dikuasi peseta didik setelah mengikuti  proses pembelajaran yang dapat dilihat dari kogniti! (pengetahuan) psikomotor 

(keterampilan) dan e!ekti! (sikap).

9 Ku!iku#um -)'*

1urikulum 8'2 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. 1urikulum 8'2 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman skill dan pendidikan  berkarakter dimana siswa dituntut untuk paham atas materi akti! dalam proses diskusi dan presentasi

serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi.

7eberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum 8'2 diantaranya adalah& ' Pengetahuan

%spek pengetahuan pada kurikulum 8'2 masih pada penekanan pada tingkat  pemahaman siswa dalam hal pelajaran. -ilai aspek pengetahuan diperoleh juga dari

ulangan harian ujian tengah:akhir semester.  1eterampilan

1eterampilan merupakan upaya penekanan pada bidang skill atau kemampuan. Misanya kemampuan untuk mengemukakan opini pendapat berdiskusi membuat  berkas laporan serta melakukan presentasi.

2 Sikap

%spek sikap merupakan aspek tersulit untuk dilakukan penilaian. Sikap meliputi  perangai sopan santun adab alam belajar sosial absensi dan agama. 1esulitan  penilaian ini banyak disebabkan karena guru tidak setiap saat mampu mengawasi

(9)

7 Sitem Pe!ek3#ahan

' SD Pam3ng

Proyek ini merupakan pendidikan besar antara pemerintah Indonesia dan Innote"h (lembaga yang didirikan oleh badan kerja sama MenteriMenteri Pendidikan -egara-egara %sia +enggra). Pamong singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat orang tua dan guru.

+ujuan proyek pamong untuk menentukan alternati! sistem penyampaian pendidikan dasar yang bersi!at e!ekti! ekonomis dan merata yang sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di indonesia. Dengan sistem pamong ini siswa dapat belajar sendiri dengan bimbingan tutor atau anggota masyarakat serta bimbingan orang tua.

- SD Ke<i#

SD ke"il mempunyai "iri"iri sebagai berikut&

> 1elas yang ada lebih sedikit:ke"il dari SD biasa (tiga kelas). > Jumlah murid lebih ke"il (8:28 orang).

> Jumlah guru lebih sedikit dari guru SD biasa (tiga orang termasuk kepala sekolah). > Pendekatan belajar meliputi belajar sendiri yaitu modul belajar kelompok dan

klasial.

> 1urikulum SD ke"il sama dengan SD biasa.

> Murid yang pandai dijadikan tutor untuk mengajar muridmurid lain.

* SMP Te!4uka

SMP +erbuka adalah sekolah menengah umum tingkat pertama yang kegiatan  belajarnya sebagian besar diselenggarakan diluar gedung sekolah dengan "ara penyampaian  pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid.

*atar belakang berdirinya SMP terbuka sebagai berikut&  B 1ekurangan !asilitas pendidikan dan tempat belajar.  B +enaga pendidikan yang tidak "ukup.

 B Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan.  B Menanggulangi anak terlantar bagi anak yang tidak diterima di SMP -egeri.

SMP terbuka diutamakan para lulusan SD atau yang sederajat yang berusia '2'5 tahun dan yang belum tertampung pada SMP yang ada. %dapun pelajaran tatap muka diadakan / jam seminggu di gedung SMP induk dengan guru pembina bidang studi.

. P!3%ek Pe!inti Sek3#ah Pem4angunan =PPSP>

Pada mulanya proyek ini dmaksudkan untuk men"oba bentuk sistem persekolahan yang komperati! dengan nama sekolah pembangunan. Selain itu se"ara umum kerangka sistem pendidikan ini digariskan dalam surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan  -o.8'6 tahun '63.

PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan menengah (surat keputusan menteri  -o.8'3' tahun '63) yang&

' ?!ekti! dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang mewujudkan melalui program pendidikan yang sesuai.

(10)

 Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup.

2 ?!isien dan realistis sesuai dengan tingkat kemampuan pembiyaan oleh keluarga masyarakat dan pemerintah.

$ Uni;e!ita Te!4uka

,niversitas +erbuka (,+) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh. +ujuan utamanya adalah meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dari 5E menjadi 0E (dihitung dari populasi penduduk umur '3 tahun).

;agasan pemerintah untuk menyelenggarakan ,+ didasarkan kepada keinginan untuk  memperluas kesempatan memperoleh pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat dan meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan pada lembaga pendidikan dan perguruan tinggi serta tenagatenaga dalam bidang lain yang tersebar diseluruh indonesia.

( Sek3#ah Unggu#

Pengertian sekolah unggul yaitu sekolah yang dikembangkan untuk men"apai keunggulan dalam keluaran pendidikannya. Sekolah unggul menjadi topik yang hangat karena menjadi kebijaksanaan yang dimaksudkan untuk men"ari jalan pintas dalam mempersiapkan penyediaan tenaga yang handal yang mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi baik ditingkat nasional mapun internasional.

Ide sekolah ini merupakan antitesis dari pendidikan dewasa ini yang bersi!at masal "enderung memberikan perlakuan yang standar atau ratarata kepada semua peserta didik  dalam ke"erdasan ke"akapan minat dan bakatnya.

9 Pen"i"ikan Peant!en

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional islam untuk mempelajari memahami mendalami menghayati dan mengamalkan ajaran islam dengan menekankan  pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman prilaku seharihari.

+ujuan pesantren adalah men"iptakan dan mengembangkan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaFwa kepada +uhan @M? berakhlak mulia  berman!aat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi

kawula atau abdi masyarakat tetapi rasul. ,nsurunsur pesantren adalah & > Pelaku (kiai ustad# santri dan pengurus)

> Sarana perangkat keras (mesjid rumah kiai:ustad# pondok gedung sekolahdll) > Sarana perangkat lunak (tujuan kurikulum dan evaluasi belajar mengajar)

6 In3;ai "a#am Pen"ekatan Be#aja! Mengaja!

' Be#aja! Tunta a Pengertian

(11)

7elajar tuntas yaitu suatu "ara dalam proses belajar yang menuntut siswa untuk  menguasai materi pelajaran se"ara tuntas dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan kemampuan siswa.

 b +ujuan

7ertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk men"apai angka tertinggi dengan menguasai bahan pelajaran se"ara tuntas.

" 1arakteristik  

7elajar tuntas mempunyai karakteristik sebagai berikut&  B Siswa belajar se"ara individual.

 B Siswa belajar dengan ke"epatan masingmasing.  B Setiap pokok bahasan diakhiri dengan tes.

 B <asil tes langsung diketahui oleh siswa.  B +idak mengenal adanya tinggal kelas. d Penerapan

7entuk penerapan belajar tuntas sebagai berikut& ' Siswa mempelajari kegiatan belajar.

 Siswa mengerjakan lembaran kerja dan men"o"okkannya dengan kun"i  jawabanyang telah tersedia.

- 2a!a Be#aja! Si1a Akti?  a Pengertian

Suatu "ara atau usaha mempertinggi kegiatan siswa dalam proses belajar. 4 +ujuan

7ertujuan agar siswa akti! dalam proses belajar sehingga mampu untuk mengubah  prilaku:tingkah lakunya se"ara e!ekti! dan e!esien.

< 1arakteristik 

> Situasi kelas menentang siswa melakukan kegiatan belajar se"ara bebas tapi terkendali.

> ;uru tidak mendominasi pembi"araan tetapi lebih banyak memberikan rangsangan  berpikir kepada siswa untuk meme"ahkan masalah.

" Penerapan

 @  ;uru merumuskan tujuan pengajaran seperti merumuskan +I, dan +I1.

 @  1eakti!an siswa dalam proses belajar hendaknya mendapat nilai yang memadai.  @  Siswa melakukan tanya jawab diskusi dan sebagainya dalam proses belajar. * Kete!am/i#an P!3e

a Pengertian

Suatu pendekatan yang menga"u kepada bagaiman siswa belajar dan apa yang ia  pelajari.

 b +ujuan

7ertujuan untuk memberikan keterampilan praktis yang akan dihadapi setiap orang dalam kehidupan sekaligus untuk mengembangkan pemahamannya tentang konsep yang dipelajarinya.

" 1arakteristik  

' Mengajak para guru serta pembina pendidikan untuk turut akti! dalam mengembangkan 97S%.

 Mendorong siswa untuk melihat dan meme"ahkan masalahmasalah yang dirasakan bersama.

(12)

2 Menyiapkan situasi yang menggiring siswa untuk bertanya mengamati serta menemukan !akta dan konsep sendiri.

d Penerapan

> Siswa akti! melakukan observasi untuk meneliti suatu permasalahan. > Siswa meren"anakan penelitian guna memperoleh !akta yang valid. > Siswa berusaha men"ari hubungan sebab akibat pada hasil penelitiannya.

BAB III

PENUTUP

A Keim/u#an

Dari uraian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa upayaupaya  pembaharuan pendidikan sangat diperlukan hal ini untuk menanggapi dan men"ari jalan keluar terhadap suatu masalah Bmasalah pendidikan yang dihadapi sekarang ini selain itu untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih e!ekti! dan ekonomis. %pabila upaya upaya ini benarbenar dilakukan sesuai dengan bentuk upaya pendidikan seperti yang diuraikan diatas. +entunya hal ini harus diimbangai dengan kerja sama yang baik antara siswa didik pendidik dan orangtua. Maka dunia pendidikan akan semakin maju dan  berkembang.

Dampak terakhir yang dapat kita peroleh dari upaya ini adalah berkurangnya  pengangguran sehingga kejahatan semakin berkurang.

B Sa!an

,ntuk mewujudkan pendidikan yang maju dan berkembang maka hendaknya semua  pihak baik pesera didik pendidik dan orang tua bekerja sama dalam melaksanakan upaya

(13)

DA7TAR PUSTAKA

Sya!ril Gelhendri Gen dkk pengantar pendidikan  (padang& Sukabina Press 8') www..gubugin!ormasi."om:8'3:83:apaitukurikulum8'2.htmlHm'

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seorang penyuluh harus menguasai materi penyuluhan, memahami proses pembentukan pendapat, memahami proses belajar, memahami

seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran, di luar kelas buku teks PROSES BELAJAR.. Alat

Penguasaan materi bagi guru merupakan hal yang sangat menentukan khususnya dalam proses belajar mengajar. Kemampuan menguasai bahan pelajaran secara menyeluruh dari proses

Dalam proses belajar mengajar guru tidak hanya dituntut agar mampu menyampaikan materi pelajaran dan menguasai bahan pelajaran, tetapi harus dapat memberikan layanan bimbingan

Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses siswa menguasai bahan- bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah mulai dari

a. Guru menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari setiap belajar yang sesuai dengan materi pelajaran matematika. Guru bersama siswa membahas materi pelajaran

Jumlah Siswa Rata-rata KKM Ketuntasan Tuntas Tidak tuntas 1 34 orang 81,99 75 34 100% - Hasil belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II akan diakumulasikan dan kemudian dibandingkan

Peneliti mencoba mengamati proses belajar – mengajar yang sedang berlangsung, di mana ketika pelajaran sudah berakhir, guru meminta para siswa untuk mengumpulkan tugasnya tetapi banyak