33 | Jurnal Ekonomi, BisnisDan Industri (EBI) Vol. 2. No. 4 September 2020
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN
Titik Eva Avelia1, Prita Esita2
1,2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto e-mail: pritaesita@ump.ac.id1,2
Abstrak
Kinerja perusahaan merupakan hasil dari semua kegiatan atau aktivitas perusahaan yang menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan. Informasi kinerja perusahaan dapat dlihat melalui laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh corporate governance dan umur perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia peiode 2017 - 2018. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 perusahaan dalam sektor otomotif dan sektor barang konsumsi yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2017 – 2018, hasilnya terdapat sebanyak 26 observasi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website www.idx.co.id .Untuk menguji hipotesis dan penelitian ini digunakan statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik, regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen, debt equity ratio dan umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor otomotif dan sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2017 – 2018
Kata kunci : kinerja perusahaan, proporsi dewan komisaris independen, debt equity rati, umur perusahaan.
Abstract
Entreprises performance is the result of all the activities or activities of the company which are the benchmarks of the company's success. Company performance information can be seen through financial reports. The purpose of this study is to determine and examine the influence of corporate governance and company age on company performance in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2017-2018. The sample in this study is 26 companies in the automotive sector and consumer goods sector which are listed on the Stock Exchange. Indonesia (BEI) from 2017 - 2018, the results were 26 observations. This study uses secondary data obtained from the website www.idx.co.id. To test the hypothesis and this study used descriptive statistics, classical assumption testing, multiple linear regression, and hypothesis testing. The results of this study indicate that the proportion of independent commissioners, debt equity ratio and company age have a positive effect on company performance in automotive sector manufacturing companies and the consumer goods sector on the Indonesia Stock Exchange for the period 2017 - 2018.
Key words : company performance, proportion of independent commissioners, debt equity ratio, company age
Titik Eva Avelia, Prita Esita | 34
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kinerja perusahaan merupakan hasil dari semua kegiatan atau aktivitas perusahaan yang menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan. Informasi kinerja perusahaan dapat dlihat melalui laporan keuangan. Informasi ini menjadi penting bagi pengguna laporan keuangan, salah satunya adalah bagi manajemen perusahaan untuk keputusan dan kebijakan yang diambil. Informasi ini juga berguna bagi investor untuk memonitor kinerja perusahaan sehingga investor dapat mempercayai manajer dalam memenuhi kekayaannya melalui hasil imbal dana yag telah investoor tanam.
Di Indonesia kasus praktik Corporate Goverment telah terjadi pada beberapa Bank, seperti Bank Lippo, Bank BNI, Bank Summa, hingga Bank Century. Ini diyakini bahwa praktik Corporate Goverment yang baik meningkatkan kepercayaan investor terhadap keputusan investasi (Buyuklu, 2016). Yang berarti Good Corporate Goverment penting dalam memperngaruhi kinerja perusahaan (Alhaji et al, 2012). Umur perusahaan penting bagi investor untuk melihat kemampuan perusahaan terhadap kinerja perusahaan dalam
prospek ke depan dari kehiduan investor dalam memperoleh imbal hasil.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Corporate Goverment melalui karakterisik proporsi komisaris independen dan
Debt Ratio Equity (DER), serta umur
perusahaan terhadap kinerja perusahaan dengan menggunakan Return On Equity (ROE) sebagai pengukurnya.
1.2.Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Dalam penelitian ini mengunakan teori agensi. Definisi agency theory menurut Scott (2003) adalah kontrak untuk memotivasi agen untuk bertindak atas nama pemilik ketika kepentingan agen sebaliknya dapat dinyatakan bertentangan dengan kepentingan pemilik. Masing-masing pihak yang terlibat dalam kontrak berusaha untuk mendapatkan yang terbaik bagi diri mereka sendiri, maka hal tersebut menimbulkan konflik. Hubungan agen terjadi ketika pelaku menyewa agen untuk melakukan tugas atas nama pemilik. Pemilik pada umumnya mendelegasikan pengambilan keputusan wewenang kepada agen.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
1.2.1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen
Komisaris Independen merupakan anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan bukan merupakan pegawai serta tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, dan kepemilikian saham (Shanti, Kartika & Siti Nurlalea, 2017). Tujuan dewan
independen adalah untuk mengawasi dan mendisiplinkan manajemen perusahaan terhadap kinerja yang buruk sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat. Peran dewan independen sebagai penengah antara pemilik dan manajer meningkatkan kepercayaan pemilik atas kinerja perusahaan.
35 | Jurnal Ekonomi, BisnisDan Industri (EBI) Vol. 2. No. 4 September 2020
Penelitian yang dilakukan Shanti Larasati , Kartika Hendra Titisari, dan Siti Nurlaela (2017) menenemukan adanya pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Namun penelitian dari Mikha Tri Apriliani dan Totok Dewanto menemukan tidak ada pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, dengan mendasar pada argumen tersebut, maka hipotesis pertama :
H1 : Proporsi dewan komisaris independen
berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan
1.2.2. Pengaruh Debt Ratio Equity (DER) Terhadap Kinerja Perusahaan
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim dalam Fahmi mendefinisikan rasio ini sebagai “ ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditur “. Dengan kata lan, rasio ini digunakan untuk membandingkan sumber modal yang berasal dari hutang (hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek) dengan modal sendiri.
Peneliti Shella, Siti Ragil, dan Raden Rustam (2014) menemukan bahwa DER berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Peneliti Shanti Larasati, Kartika Hendra Titisari, dan Siti Nurlaela (2017) menemukan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, dngan mendasar argumen tersebut, maka hipotesis kedua ;
H2 : Debt Ratio Equity berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
1.2.3. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan
Umur perusahaan merupakan penentu penting dalam dinamika perusahaan (Evan, 2013) yang terkait dengan pengalaman perusahaan selama operasi. Umur perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mampu bersaing dan survive dalam pasar yang mencerminkan kinerja perusahaan tinggi karena eksistensi perusahaan yang masih ada sampai sekarang. Semakin tua perusahaan maka semakin banyak pengalaman perusahaan, dari pengalaman perusahaan tersebut meningkatkan
pengungkapan informasi yang lebih luas (Wallance et al, 1994) sehingga pemilik lebih mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Peneliti Mikha Tri Apriliani & Totok Dewanto (2018) menemukan bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Yamane (2015) menemukan hasil bahwa umur perusahaan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Umur perusahaan tidak mempengaruhi kinerja perusahaan karena lamanya perusahaan belum tentu memiliki kemampuan mengelola perusahaan yang semakin baik dan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, dengan mendasar pada argumen tersebut, maka hipotesis ketiga :
H3 : Umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan
2. METODE PENELITIAN
2.1.Variabe Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan return on equity yaitu laba bersih dibagi ekuitas. Variabel proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan jumlah dewan komisaris independen dibagi jumlah anggota komisaris. Variabel debt ratio equity diukur dengan menggunakan total hutang dibagi ekuitas. Variabel umur perusahaan diukur dengan menggunakan total tahun perusahaan yaitu dari berdirinya perusahaan sampa tahun dilakukannya penelitian.
2.2.Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur sektor industri otomotif dan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sampel dari penelitian ini menggunkan metode purposive sampling dan dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Dalam penelitian ini kriteria pemilihan sampel meliputi :
1. Perusahaan manufaktur sektor industri otomotif dan sektor industri barang
Titik Eva Avelia, Prita Esita | 36 konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan tahunan dan laporan keuangan selama tahun 2017 – 2018.
2. Laporan keuangan perusahaan yang disajikan dalam satuan Rupiah dan perusahaan mengalami laba selama tahun 2017 – 2018.
2.3.Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesis sebagai berikut :
Y= a + b1X1 + b2X1 + b3X1 + b1X2 + e
Keterangan :
Y = Return On Equity
a = Konstanta
b1X1 = Proporsi Dewan Komisaris
Independen
b2X1 = Debt Equity Ratio
b3X1 = Umur Perusahaan
e = Error Term
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1.Objek penelitian
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditetapkan, maka tahapan seleksi sampel akan dijelaskan pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Tahapan Seleksi Sampel
No Kriteria Sampel 2017 2018 Total
Perusahan manufaktur sektor industri
1 otomotif dan sektor barang yang 45 45 90
dikonsumsi yang terdaftar di BEI Perusahaan yang tidak menyajikan
2 lapora keuangan dalam satuan rupiah (19) (19) (19) dan mengalami rugi
3 Jumlah sampel 26 26 52
3.2.Analisis Data
Statistik deskriptif meliputi gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat diketahui dari nilai rata rata (mean), nilai tertinggi (maximum), dan nilai terendah (minimum). Hasil statistik deskriptif untuk penelitian ini disajikan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Deviation
PROPORSI DEWAN
52 0,20 0,83 0,4072 0,11545
KOMISARIS INDEPENDEN
DEBT EQUITY RATIO 52 0,09 2,65 0,6025 0,53789
UMUR PERUSAHAAN 52 8 201 49,19 37,616
KINERJA PERUSAHAAN 52 0,00 1,35 0,1756 0,23777
37 | Jurnal Ekonomi, BisnisDan Industri (EBI) Vol. 2. No. 4 September 2020 3.3.Uji Normalitas
Tabel 3. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 52
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. ,13375996
Deviation
Most Extreme Absolute ,083
Differences Positive ,063
Negative -,083
Test Statistic ,083
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Dari data diatas, hasil menunjukan nilai kolmogorov – smirnov sebesar 0,85 dan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Karena nilai Asymp.Sig. (2-(2-tailed) >0,05 maka nilai residual terstandarisasi tersebar secara normal akan tetapi nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 merupakan level terendah dari kevalidan data.
Titik Eva Avelia, Prita Esita | 38 3.4. Uji Multikolinearitas
Tabel 4. Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) -,478 ,088 -5,433 ,000
Dewan Komisaris
1,339 ,214 ,650 6,255 ,000 ,792 1,262
Independen
Debt Equity Ratio ,058 ,048 ,131 1,200 ,236 ,723 1,384
Umur Perusahaan ,001 ,001 ,235 2,403 ,020 ,893 1,120
a. Dependent Variable: Return on Equity
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa semua variabel bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Berdasarkan hasil tersebut maka persamaan linear tersebut bebas dari gejala multikoleniaritas.
3.5. Uji Heterokedastisitas
Tabel 5. Coefficientsa
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,193 ,039 -4,906 ,000 DewanKomisarisIndepe ,551 ,096 ,577 5,743 ,000 nden Debt EquityRatio ,036 ,022 ,173 1,647 ,106 UmurPerusahaan ,001 ,000 ,358 3,783 ,000
a. Dependent Variable: ABRESID
Berdasarkan output diatas diketahui bahwa pada model regresi terjadi gejala Heteroskedastisita. Hal ini karena Sig.Variabel Dewan Komisaris Independen terhadap absolut residual sebesar 0,000 < 0,05 sedangkan Sig.variabel DER terhadap absolut residual 0,106 > 0,05 dan Sig.variabel Umur perusahaan terhadap absolut residual sebesar 0,000 < 0,05.
39 | Jurnal Ekonomi, BisnisDan Industri (EBI) Vol. 2. No. 4 September 2020 3.6.Uji Autokorelasi
Tabel 6. Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,768a ,589 ,564 ,15709 1,744
Pada output model summary terdapat nilai durbin watson sebesar 1,744. Apabila dilihat dari tabel durbin watson dengan N=52, K=3 maka diperoleh nilai dl = 1,4339 dan du = 1,6769, sehingga nila 4-du sebesar 4 – 1,6769 = 2,3231, sedangkan nilai 4 – dl sebesar 4 – 1,4339 = 2,5661 karena nila durbin watson 1,744 < dl maka model persamaan regresi tersebut mengandung masalah otokorelasi positif.
3.7.Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 7. Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 ,768a ,589 ,564 ,157089 1,744
a. Predictors: (Constant), UMUR PERUSAHAAN, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEBT EQUITY RATIO
b. Dependent Variable: KINERJA PERUSAHAAN
Tabel 8. Coefficientsa
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,478 ,088 -5,433 ,000 PROPORSI DEWAN KOMISARIS 1,339 ,214 ,650 6,255 ,000 INDEPENDEN DEBT EQUITY ,058 ,048 ,131 1,200 ,236 RATIO UMUR ,001 ,001 ,235 2,403 ,020 PERUSAHAAN
Titik Eva Avelia, Prita Esita | 40 Berdasarkan hasil regresi linear
berganda dengan menggunakan program SPSS versi 23.0 yang telah ditampilkan pada tabel 7, maka dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = -0,478 + 1,339X1 + 0,058X2 + 0,001X3 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Perusahaan
X1 = Proporsi Dewan Komisaris Independen
X2 = Debt Equity Ratio (DER)
X3 = Umur Perusahaan
e = Error Term
Pada Tabel 7 di atas menunjukkan nila koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,768. Hal ini berarti 76,8 % variasi variabel kinerja perusahaan dapat diterangkan oleh variabel proporsi dewan komisaris independen (X1), Debt Equity
Ratio (X2), dan umur perusahaan (X3),
sedangkan sisanya sebesar 23,2 % diterangkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda pada Tabel 7, proporsi dewan komisaris independen memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor otomotif dan sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017 – 2018. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dapat diterima.
Variabel selanjutnya adalah Debt Equity Ratio (DER) yang berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda pada Tabel 7, Debt Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor otomotif dan sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017 – 2018. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan Debt Ratio Equity berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dapat diterima.
Variabel terakhir adalah umur perusahaan yang berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda pada Tabel 7, umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor otomotif dan sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017 – 2018. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan Umur perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan tidak dapat diterima atau ditolak.
4. KESIMPULAN
Simpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisis data yaitu secara parsial proporsi dewan komisaris independen, debt equity ratio dan umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor otomotif dan sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2017 – 2018. Adapun saran yang disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel independen, sedangkan kinerja perusahaan mungkin dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Sebaiknya menambah variabel-variabel independen seperti kepemilikan manajerial, dewan direktur, ukuran perusahaan, dan lain – lain.
2. Menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang, pengukuran indikator dengan mengambil tahun yang lebih panjang kemungkinan akan lebih menjelaskan hubungan antara rasio-rasio keuangan dengan kinerja perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mikha T.A., & Totok D. (2018). Pengaruh Tata Kelola Perussahaan,
Ukuran Perusahaan dan Umur
Perusahaan Terhadap Kinerja
Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol 7, 1 – 10.
[2] Shanti L., Kartika H.T., & Siti N. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social
41 | Jurnal Ekonomi, BisnisDan Industri (EBI) Vol. 2. No. 4 September 2020
Keuangan Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di BEI. Seminar Nasional IENACO. 579 – 686.
[3] Wahyuni A., Gede A. Y., & Ni K. S. (2015). Pengaruh Intelectual Capital, Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 3. [4] Nadya M., & Anna P. (2013). Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan, dengan Komposisi Aset
dan Ukuran Perusahaan sebagai
Variabel Kontrol. MODUS. Vol. 25 (2). 153-169.
[5] Melia A. T., & Yulius J. C. (2015). “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Keuangan”. Business Accounting Review. Vol. 3. 223-232. [6] Fitriani, Luthfilia Desy Dan Dini
Wahyu Hapsari. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perbankan Milik Pemerintah dan Swasta yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013). Jurnal Ilmiah Universitas Telkom.