1 1.1 Latar Belakang Penelitian
Wilayah di Indonesia cocok untuk menjalankan bisnis peternakan susu sapi perah, disebabkan iklim dan letak geografis di Indonesia yang memiliki dataran tinggi sangat cocok untuk berbisnis peternakan susu sapi perah, disebabkan di dataran tinggi sapi perah dapat menghasilkan susu segar dengan volume yang banyak dan kualitas yang baik dibandingkan di dataran yang lebih rendah.
Di Indonesia hanya ada sedikit peternakan yang dikelola oleh pihak swasta disebabkan oleh modal yang cukup besar untuk membuat sebuah peternak ditambah dengan sulitnya mengurus peternakan sapi perah, tetapi hasil susu yang dihasilkan oleh peternakan swasta memiliki kualitas dan volume yang lebih baik. Volume yang dihasilkan oleh peternak koperasi masih belum bisa menyamai hasil volume susu yang dihasilkan oleh peternakan swasta yang ada di Indonesia, dari hasil wawancara dengan Manajer Produksi CV. Cita Nasional hasil volume yang dihasilkan koperasi peternak untuk seekor sapi perah rata-rata 15 liter per hari sedangkan untuk peternakan swasta bisa menghasilkan 20-25 liter per harinya.
Di wilayah Jawa dan Medan terdapat beberapa koperasi peternakan susu di mana koperasi peternakan susu tersebut mengumpulkan susu segar dari beberapa peternak lalu menjual susu tersebut ke perusahaan industri susu, atau yang lebih dikenal industri pengelolahan susu (IPS), lalu industri pengelolahan susu tersebut mengolah susu tersebut menjadi produk yang dapat di konsumsi oleh konsumen.
Kebutuhan industri pengelolahan susu di Indonesia sangat banyak, tetapi tidak didukung dengan ketersediaanya susu segar yang ada di Indonesia, dari hasil wawancara dengan direktur CV.Cita Nasional demand dan supply yang ada di Indonesia terkait dengan susu segar berbanding 7:1, di mana dengan keadaan saat ini yang kebutuhan susu segar yang tidak terpenuhi membuat banyak industri pengeloahan susu yang melakukan import susu dari luar negeri.
Ada beberapa hal yang menyebabkan demand permintaan susu dari industri pengelolahan susu tidak dapat dipenuhi, antara lain karena semakin lesunya peternak untuk terus beternak sapi perah dikarena kan harga susu yang dibeli oleh koperasi daerah terlalu rendah, Selain itu, dengan harga daging yang mahal membuat peternak
lebih memilih menjual sapi tersebut dibandingkan dengan terus beternak sapi perah. Selain itu juga, kurangnya dukungan dari pemerintah juga menjadi faktor kurangnya supply susu segar dimana pada tahun 1980an pemerintah menyediakan program kredit sapi import kepada koperasi peternakan di Indonesia untuk sapi import yang berasal dari Australia sehingga peternak dapat mempunyai sapi import dengan sistem angsuran pembayaran. Namun untuk saat ini, pemerintah sudah tidak menyediakan program seperti itu sehingga banyak peternak yang kesulitan mendapatkan sapi import karena biaya yang mahal.
Kualitas yang dihasilkan oleh peternak di Indonesia memang belum sebaik peternakan yang ada di Australia di mana dari hasil wawancara dengan direktur CV. Cita Nasional kualitas susu diukur berdasarkan standard TS dimana di negara Australia TS yang dihasilkan sebesar 13.0-13.5 sedangkan kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak di Indonesia berkisar 11.0-12.0, selain itu juga kualitas susu diukur berdasarkan bakteri yang ada dan juga kadar protein yang tersedia dalam kandungan susu segar tersebut.
CV.Cita Nasional adalah perusahaan indsutri pengelolahan susu yang bergerak di bidang susu pasteurisasi di mana bahan baku utama yang dibutuhkan oleh perusahaan CV. Cita Nasional adalah susu segar, Volume yang dibutuhkan CV. Cita Nasional untuk susu segar dalam sehari mencapai 15.000-20.000 liter, Selama ini, perusahaan mendapatkan pasokan susu segar berasal dari beberapa koperasi unit daerah di sekitar Jawa Tengah.
Harga beli susu segar CV. Cita Nasional kepada koperasi unit daerah tersebut, dipengaruhi oleh kualitas susu yang dihasilkan oleh koperasi unit daerah dikarenakan Pada kenyataanya, Kualitas susu segar yang dihasilkan oleh antar koperasi berbeda-beda, di mana jika kualitas yang dihasilkan oleh koperasi unit daerah tersebut tinggi maka harga beli perusahaan juga semakin tinggi tetapi dalam proses biaya produksinya jika kualitas susu segar yang berasal dari supplier tinggi maka biaya produksi perusahaan akan lebih murah dikarenakan dalam proses pasteurisasi ada standarisasi produk.
Perusahaan CV. Cita Nasional merupakan perusahaan yang bergerak di proses produksi susu dengan kemasan cup, botol dan minipack di mana perusahaan memproduksi produk dengan kemasan cup, botol dan minipack tersebut sesuai dengan pesanan yang di pesan oleh distributor, sehingga perusahaan CV. Cita Nasional menjual produk tersebut kepada distributor.
Dengan kondisi perusahaan CV. Cita Nasional di mana perusahaan harus mempunyai jaminan supply susu segar, maka ada beberapa pilihan yang dapat diambil oleh perusahaan seperti mengambil susu segar dari beberapa koperasi unit daerah saja yang mempunyai kualitas baik dan volume yang dibutuhkan atau dengan membuat peternakan sendiri dengan tujuan untuk adanya jaminan supply dan menekan biaya produksi sehingga perusahaan mendapatkan profit yang paling optimal, maka penulis menyusun skripsi ini dengan judul “PENGAMBILAN KEPUTUSAN SUPPLY SUSU SEGAR UNTUK WILAYAH JABODETABEK DENGAN METODE DECISION ANALYSIS DAN DECISION TREE UNTUK MENDAPATKAN PROFIT YANG OPTIMAL PADA CV. CITA NASIONAL”
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan urainan dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Berapakah profit yang dihasilkan dari pengadaan susu segar kemasan cup regular untuk wilayah JABODETABEK jika mengambil dari supplier (buy)?
2. Berapakah profit yang dihasilkan dari pengadaan susu kemasan cup regular untuk wilayah JABODETABEK jika berasal dari peternakan sendiri (make)?
3. Manakah keputusan yang tepat diantara keduanya agar menghasilkan profit paling optimal?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Dengan luasnya ruang lingkup dari penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini dengan proses produksi dan penjualan susu segar kemasan cup regular wilayah JABODETABEK dengan periode waktu dari bulan September 2014-Desember 2015.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui profit yang dihasilkan susu segar kemasan cup regular wilayah JABODETABEK untuk pengadaan susu segar yang di ambil dari supplier
2. Mengetahui profit yang dihasilkan susu segar kemasan cup regular wilayah JABODETABEK pengadaan susu segar jika berasal dari peternakan sendiri
3. Mengetahui pengambilan keputusan yang tepat diantara keduanya yang menghasilkan profit paling optimal.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang pengambilan keputusan dalam pengambilan supply bahan baku susu segar dalam perusahaan CV. Cita Nasional.
2. Bagi perusahaan, analisa yang telah dilakukan oleh penulis dapat dijadikan sebagai masukan bagi manajemen perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan dengan tepat dan efisien.
3. Bagi pihak lain, agar dapat berguna bagi penelitian selanjutnya dan dimanfaatkan sebagai bahan referensi sehingga dapat memberikan pemahaman lebih jauh tentang pengambilan supply susu segar dengan menggunakan metode decision analysis dan decision tree.
1.6 State of Art
Tabel 1.1 State of Art No Metode Nama
Jurnal
Judul Jurnal Penulis dan Tahun Keterangan 1 Decision analysis - Decision Making Under Conditions Of Uncertainty In Agriculture: A Case Study Of Oil Crops
Karmen Pažek, Č. Rozman 2009 Makalah ini membahas pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian di bidang pertanian. Pendekatan klasik Wald, Hurwicz, Maximax,
Savage dan Laplace dibahas dan dibandingkan dalam studi kasus produksi labu minyak dan penjualan minyak labu. Kompleksitas komputasi dan kegunaan kriteria selanjutnya disajikan. 2 Decision analysis - Uncertainty and Decision Making in Climate Change Economics Geoffrey Heal and Anthony Millner, 2014 Artikel ini telah mengkaji sumber ketidakpastian tentang perubahan iklim, metode yang mewakili mereka, dan alternatif untuk pendekatan utilitas diharapkan pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian.
3 Decision tree SENTIK A 2013 Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Decision tree dalam Pemberian Beasiswa Studi Kasus : AMIK “BSI Yogyakarta Anik Andriani, 2013 Tujuan utama dari penelitian ini adalah klasifikasi penerima beasiswa dengan menggunakan pohon keputusan dengan algoritma C4.5. Hasil klasifikasi dievaluasi dan divalidasi oleh Kebingungan Matrix dan ROC kurva untuk menentukan tingkat akurasi pohon keputusan dalam membuat klasifikasi beasiswa.
4 Decision tree Journal of Chemica l and Petroleu m Engineer ing, Universit y of Tehran, Vol. 45, No.1, June 2011,
A Decision tree for Technology Selection of Nigeria Production Plant Arezoo Sadat Emrani. Mohammad Saber, Fatollah Farhadi, 2011 Nitrogen dihasilkan terutama dari sumber yang paling melimpah, udara, menggunakan tiga proses: membran, adsorpsi tekanan ayunan (PSA) dan kriogenik. Dalam rangka memberikan sarana evaluasi memihak dan mendapatkan metode seleksi terpadu dan dapat diandalkan keputusan diusulkan. Dengan pohon keputusan ini seseorang dapat memilih teknologi yang paling cocok untuk produksi
5 Decision analysis
Multi-Criteria Decision analysis for Strategic Decision Making Gilberto Montibeller and Alberto Franco, 2010 Bab ini dimulai dengan mengeksploras i sifat keputusan strategis dan karakteristik dari strategi proses pengambilan keputusan. Secara khusus, kita meneliti masalah teknis yang terkait dengan isi keputusan strategis, dan aspek-aspek sosial yang menjadi ciri proses di mana mereka diciptakan.