• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak sudah dikenal sejak ratusan tahun bahkan lebih seribu tahun yang lalu,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pajak sudah dikenal sejak ratusan tahun bahkan lebih seribu tahun yang lalu,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak sudah dikenal sejak ratusan tahun bahkan lebih seribu tahun yang lalu,

namun konsep pajak pada masa itu jauh berbeda dengan masa sekarang. Tujuan dari

pembauran perpajakan sebagaimana diuraikan oleh Radius Prawiro ialah untuk lebih

menegakkan kemandirian kita dalam membiayai pembangunan nasional dengan jauh

lebih mengerahkan segenap potensi dan kemampuan dari dalam negeri, khususnya

dengan cara meningkatkan penerimaan negara (Sari, 2013).

Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan

digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun

pengeluaran pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang

akan mengurangi laba bersih (Suandy, 2011).

Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk

kepentingan bersama. Semakin besar jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak

(badan maupun orang pribadi), maka pendapatan negara semakin besar. Sedangkan

bagi perusahaan pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang bentuk

pengembaliannya tidak diterima secara langsung, baik berupa barang, jasa atau dana

(2)

melibatkannya. Perhitungan pajak dilakukan berdasarkan pada laporan keuangan atau

pembukuan yang dibuat oleh emiten.

Pajak bagi suatu perusahaan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan sehingga dapat mengurangi laba, sehingga pengeluarannya harus

diperhitungkan dalam setiap keputusan yang melibatkannya. Hal ini dianggap sebagai

elemen yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan

merupakan hal yang sangat penting, sebab salah satu hal yang menjadi pertimbangan

investor dalam berinvestasi adalah kinerja perusahaan (Mubarok & Dewi, 2010).

Laba/rugi yang diperoleh dari laporan keuangan merupakan laba/rugi yang

disusun menurut standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia. dan

penyusunan laporan keuangan fiskal berdasarkan peraturan perundang-undangan

perpajakan yang berlaku di Indonesia . Kedua laporan keuangan tersebut sebenarnya

sama secara fundamental, namun dalam hal penilaian kinerja, laporan keuangan yang

digunakan sebagai dasar adalah laporan keuangan komersial. Laporan keuangan fiskal

hanya digunakan bilamana perusahaan akan melaporkan kewajiban perpajakannya.

Laporan keuangan fiskal lebih ditujukan untuk menghitung pajak. Untuk

kepentingan komersial atau bisnis, laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip yang

berlaku umum, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sedangkan untuk

kepentingan fiskal laporan keuangan fiskal disusun berdasarkan peraturan perpajakan

Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh). Perbedaan kedua dasar penyusunan

(3)

entitas. Karena terdapat perbedaan perhitungan tersebut, entitas perlu melakukan

rekonsiliasi fiskal (Resmi, 2014).

Rekonsiliasi (koreksi) fiskal adalah proses penyesuaian antara laporan

keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal melalui perbedaan permanen dan

perbedaan sementara atau koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif (Sari,2014).

Laporan keuangan fiskal ini disusun dengan menggunakan pendekatan rekonsiliasi

fiskal, sebagai akibat adanya perbedaan orientasi akuntansi dan pembukuan fiskal yang

dilandasi peraturan undang-undang perpajakan (Waluyo, 2012). Perbedaan mendasar

penyusunan dalam penghitungan laba menurut komersial dengan penghitungan laba

menurut perpajakan menyebabkan perbedaan jumlah antara penghasilan sebelum pajak

(laba akuntansi) dengan penghasilan kena pajak (laba fiskal). Perbedaan laba akuntansi

dan laba fiskal disebut dengan pajak tangguhan.

Menurut PSAK No. 46 pajak tangguhan adalah saldo akun di neraca sebagai

manfaat pajak yang jumlahnya merupakan jumlah estimasi yang akan dipulihkan.

Pengakuan pajak tangguhan dapat mengakibatkan bertambah atau berkurangnya laba

bersih karena adanya pengakuan beban pajak tangguhan atau manfaat pajak tangguhan.

Pengakuan aktiva dan pajak tangguhan didasarkan pada fakta adanya kemungkinan

pembayaran pajak pada periode mendatang menjadi lebih besar atau lebih kecil. Hal

ini, menjadi celah bagi manajemen untuk memanipulasi jumlah dari laba bersihnya

sehingga bisa memperkecil jumlah pajak yang harus dibayar (Hidayat, 2018).

Selain pajak tangguhan, yang diduga mampengaruhi profitabilitas, adalah

(4)

adalah jumlah yang harus dibayar oleh wajib pajak. Jumlah pajak kini harus dihitung

sendiri oleh wajib pajak berdasarkan penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif

pajak, kemudian dibayar sendiri dan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT)

sesuai dengan peraturan perundang-undangan pajak yang berlaku. Penghasilan kena

pajak atau laba fiskal diperoleh dari hasil koreksi fiskal terhadap laba bersih sebelum

pajak berdasarkan laporan keuangan komersial (laporan akuntansi).

Beban pajak kini dan pajak tangguhan perusahaan dapat berubah–ubah, yang

mengakibatkan laba perusahaan menjadi meningkat atau pun menurun yang menjadi

indikasi terjadinya manajemen laba. Tindakan tersebut mengakibatkan laba akuntansi

(book income) yang dilaporkan menjadi tidak berkualitas, sehingga kinerja perusahaan

dikhawatirkan dapat mengalami penurunan di masa mendatang. Namun, semakin kecil

perbedaan laba akuntansi dengan laba pajak (laba akuntansi < laba pajak) yang terlihat

dari semakin besarnya pajak tangguhan bernilai negatif pada perusahaan menunjukkan

semakin rendah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang mengakibatkan

semakin besar peluang kemungkinan perusahaan untuk default karena

ketidakmampuannya membayar kewajiban jangka panjang di masa yang akan

mendatang (Harmana dan Suardana, 2014).

Tahun 2018 ini terjadi beberapa fenomena mengenai kinerja perusahaan pada

beberapa perusahaan perbankan dimana pertumbuhan laba bank pada Oktober 2018

melambat. Hal ini bisa dilihat dari realisasi kinerja bank berdasarkan laporan keuangan

bulanan Oktober 2018 yang belum diaudit. Bank nasional yang dimiliki oleh pemodal

(5)

dan bank swasta nasional. Bahkan, sejumlah bank mencatatkan penurunan kinerja.

Pertumbuhan laba bank Oktober 2018 ini melambat dibandingkan Oktober 2017 yang

sebesar 16,8% year on year (Yudistira, 2018) .

Presiden direktur Bank DBS Indonesia Sutisna (2018) menyatakan, bahwa PT

Bank DBS Indonesia, capaian labanya terus merosot. Pada September 2016,

perusahaan yang merupakan bagian dari kelompok DBS Group di Singapura ini

mencatat pertumbuhan laba hingga 390,1%, menjadi Rp449,1 miliar. Kemudian pada

kuartal III/2017, perusahaan mencetak laba Rp101,3 miliar atau turun 13,5% secara

tahunan (year-on-year). Puncaknya pada kuartal ketiga tahun ini, pendapatan bersih

setelah pajak perusahaan anjlok 97,0% menjadi Rp13,5 miliar (Sutarno, 2018).

PT AKR Corporindo Tbk kondisi laba perusahaan nya mengalami penurunan.

Kondisi laba perusahaan bahkan anjlok 78,3% year-on-year menjadi hanya Rp 201,56

miliar, disbanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 929 miliar. Total

liabilitas malah terkoreksi lebih dalam menjadi Rp 8,75 triliun dibanding pencapaian

akhir tahun lalu yang sebesar Rp 10,01 triliun. Total liabilitas perusahaan terkoreksi

karena ada penurunan pada pos liabilitas pajak tangguhan dan utang usaha pihak ketiga

(Ayuningtyas, 2019).

Kinerja perusahaan yang baik dapat diwujudkan dengan tersedianya sebuah

informasi yang transparasi, khususnya informasi keuangan maupun non keuangan dan

ekonomi perusahaan pada periode tertentu yang dibutuhkan oleh para pihak yang

berkepentingan untuk pengambilan sebuah keputusan (Fahmi, 2012). Rasio

(6)

keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas ini menunjukkan efisiensi perusahaan

(Kasmir, 2015).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Harmana dan Suardana

(2014) dengan hasil penelitian bahwa pajak tangguhan berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan. Kontribusi dari penelitian ini adalah untuk memberikan

pandangan kepada para masyarakat khususnya investor tentang pentingnya penerapan

pajak tangguhan dan perbedaan temporer sebagai komponen pembentuk pajak

tangguhan yang berpengaruh pada peningkatan kinerja perusahaan sehingga hal ini

dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam

berinvestasi.

Berdasarkan hasil penelitan yang diungkapkan oleh Riadhita (2017)

menyatakan bahwa pajak tangguhan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan dengan persentase pengaruh sebesar 53,28%. Penelitian dilakukan oleh

Hidayat (2018) menyatakan bahwa beban pajak kini dan pajak tangguhan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap laba perusahaan.

Berdasarkan atas latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka penulis

tertarik untuk membuat penelitian berjudul “Pengaruh Pajak Tangguhan dan Beban

Pajak Kini Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017”

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka

masalah dapat di identifikasi yaitu apakah :

1. Pajak tangguhan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

2. Beban pajak kini berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

3. Pajak tangguhan dan beban pajak kini berpengaruh terhadap profitabilitas

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh pajak tangguhan terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

2. Pengaruh beban pajak kini terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2017.

3. Seberapa besar pajak tangguhan dan beban pajak kini mempunyai pengaruh

terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun

(8)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disampaikan, adapun tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan solusi dan menguji hipotesis seberapa besar pengaruh

pajak tangguhan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI dengan tepat.

2. Untuk memberikan solusi dan menguji hipotesis seberapa besar pengaruh

beban pajak kini terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI dengan tepat.

3. Untuk memberikan solusi dan menguji hipotesis seberapa besar pengaruh

pajak tangguhan dan beban pajak kini terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dengan tepat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Penulis berharap, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang teori-teori yang yang telah

diperoleh selama perkuliahan. Selain dari hal tersebut, penelitian ini

diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti

(9)

kini terhadap profitabilitaas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai alat bantu

informasi untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan

pengaruh pajak tangguhan dan beban pajak kini terhadap profitabilitas.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Pada penelitian ini penulis mengambil sampel pada perusahaan perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI. Pengambilan sumber data tersebut diperoleh data

Referensi

Dokumen terkait

Di semua masyarakat, spesies ikan tertentu sangat digemari dan karenanya memiliki tingkat permintaan lebih tinggi serta harga yang lebih mahal dari spesies

Sedangkan proses pembentukan elite dan interaksi elite dengan massa di Kabupaten Gowa berlangsung lebih terbuka, setiap orang memiliki kesempatan yang relatif sama

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta

Untuk mencegah tetanus neonatorum (TN) ibu hamil harus mendapatkan imunisasi tetanus toksoid, sehingga ibu sudah memiliki antitoksin tetanus dalam tubuh ibu yang akan

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk

Seorang anak yang belum pernah mengikuti atau menyelesaikan pendidikan prasekolah di taman kanak-kanak biasanya belum siap untuk mengikuti pendidikan formal di

menerapkan hal yang sama kepada anaknya bahwa mereka harus selalu. semangat dalam belajar agar

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara loneliness pada lansia yang telah menjanda dengan kecenderungan bunuh diri. Subjek yang diperoleh melalui total