• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal 16 - 24 No.1 Vol.26 2002 Pemeriksaan Troponin T- Isi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hal 16 - 24 No.1 Vol.26 2002 Pemeriksaan Troponin T- Isi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Pe

Penynyakiakit t JaJantntunung g KoKororonener r (P(PJKJK)) adalah salah satu manifestasi dari proses adalah salah satu manifestasi dari proses ate

aterosroskleklerosrosis is yanyang g hinhingga gga kinkini i masmasihih me

merurupapakakan n pepenynyebebab ab kekesasakikitatan n dadann kematian yang terbesar di negara–negara kematian yang terbesar di negara–negara maju. Survey Kesehatan umah Tangan maju. Survey Kesehatan umah Tangan (SKT

(SKT) !epartemen Kesehatan ) !epartemen Kesehatan epublik epublik  "ndonesia dari tahun ke tahun di negara "ndonesia dari tahun ke tahun di negara k

kiitta a mmeemmppeerrlliihhaattkkaan n aaddaannyyaa ke

ke#e#endndrrunungagan n pepeniningngkakattan an anangkgkaa kem

kematiatian an akiakibat bat penypenyakit akit jantjantung ung dandan  pembuluh

 pembuluh darah darah (penyakit(penyakit Kardiovas#uler).

Kardiovas#uler).( I )( I )

$er

$erdasdasarkarkan an sursurvey vey PTPT. . $ad$adanan Pe

Pemmeleliihahararaan an dadan n PePengngemembabangnganan !

!eeppaarrttememeen n KKeseseehhaattaan n eeppuubblliik k  ""ndndononesesiia a %&%&&'&'  PePenynyakakiit t JaJantntunungg Ko

Kororonener r ((PJPJK) K) didinynyatatakakan an sesebabagagaii  penyebab

 penyebab kematian kematian pertama pertama padapada  penduduk

 penduduk di di atas atas * * tahun tahun kejadian kejadian iniini te

telalah h nanaik ik dadari ri ururututan an kekedudua a memenjanjadidi urutan pertama dengan prevalen &+, urutan pertama dengan prevalen &+, -%

%, , setsetelaelah h ititu u memeninningkat gkat laglagi i padpadaa SKT %&&* menjadi '*,.

SKT %&&* menjadi '*,.(1-3)(1-3)

!i /merik

!i /merika a SerikSerikat at PJK merupakanPJK merupakan  penyebab

 penyebab kematian nomor kematian nomor satu dan satu dan lebihlebih d

darari i **00, , ddiisseebbaabbkakan n oolleeh h ""nnffaarrk k  1

1iiookkaarrd d //kkuut t ((""11//))..(1,4)(1,4) "1/"1/

m

meerruuppaakkaan n ssaallaah h ssaattu u ppeennyyaakkiitt k

kararddiiovovaasskkuulleer r yyanang g hhiinngggga a kikinnii me

merurupapakakan n pepenynyebebab ab kekesasakikitatan n dadann ke

kemmatatiaian n teterbrbesesar ar di di nenegagarara–n–negegararaa $arat. Pada tahun %&&% Kira-kira ', dari $arat. Pada tahun %&&% Kira-kira ', dari seluruh pasien yang masuk rumah sakit seluruh pasien yang masuk rumah sakit di negeri $elanda berhubungan dengan di negeri $elanda berhubungan dengan infar

infark k 1iokar1iokard d yaityaitu u berjuberjumlah 20.000mlah 20.000  penderita.

 penderita. Suatu Suatu penelitian penelitian prevalensiprevalensi  penderita PJK

 penderita PJK pada pada usia pertengahan usia pertengahan (0(0  –

 – & & thn) thn) menemukan menemukan bah3a bah3a di di "nggris"nggris tteerrddaapapat t ''**, , pepennddeerriitta a ppeenynyaakikitt Kar

Kardiodiovasvaskulkulerer '* '*, da, dari ri pendpenderieritata  penyakit

 penyakit Kardiovaskuler Kardiovaskuler itu itu adalahadalah  penyakit

 penyakit Jantung Jantung koroner koroner sedang sedang *0,*0, dari PJK adalah jenis "nfark 1iokard. dari PJK adalah jenis "nfark 1iokard.(4)(4)

Saharman 4eman dalam sebuah Saharman 4eman dalam sebuah  penelitiannya

 penelitiannya yang yang retrospektif retrospektif terhadapterhadap  peserta

 peserta askes askes yang yang berobat berobat jalan jalan keke  bagian

 bagian Kardiologi Kardiologi S5P S5P 1. 1. !jamil!jamil men

menemuemukan kan bah3bah3a 2&a 2&+*, da+*, dari +ri +&0&0  penyakit

 penyakit jantung jantung yang yang berobat berobat jalanjalan adalah

adalah penderita penderita PJK.PJK.(5)(5)

!ar

!ari i laplaporaoran n tahtahunaunan n PTPT. . /S/SK6SK6S 7abang Sumatera $arat di ketahui bah3a 7abang Sumatera $arat di ketahui bah3a ABSTRACT

(2)

kunjungan penderita PJK ke poliklinik  Jantung S5P 1. !jamil dari bulan Januari – 8ovember %&&* berjumlah 9'&+ orang (%,). !alam usaha menurunkan angka kematian penderita PJK maka penting untuk menentukan diagnosis "1/ sedini mungkin sehingga  penatalaksanaan dapat dilakukan se#epatnya dan untuk menghindari  pemborosan biaya pera3atan.(1,8)

5mumnya diagnosa "1/ ditegakan atas gejala klinis khas  perubahan gambaran elektrokardiogram (6K:) yang khas dan peningkatan aktifitas 6n;im 7reatinin Kinase (7K) "soen;im 1$ dari 7K (7K1$) 4aktat dehidrogese (4!<).(1-3,8,9) Tetapi pada

kenyataannya diagnosis dengan #ara tersebut di atas sering belum memuaskan. Pada "1/ ada kalanya gejala klinis dan 6K: memberi gambaran yang tidak khas sehingga  pada kasus tersebut diagnosis "1/ sangat tergantung pada pemeriksaan en;im.(1-3,8) =alaupun penentuan aktifitas

en;im tersebut bermanfaat untuk  mendiagnosis kebanyakan pasien yang

menjadi masalah adalah dalam

menginterpretasikan hasil untuk  kelompok pasien tertentu misalnya  pasien yang menderita trauma otot  pasien yang tidak di periksa dalam 3aktu  permulaan infark miokard terutama karena aktifitas en;im juga sangat tinggi di jumpai dalam jaringan lain seperti hepar dan otot rangka.(2,3,10)

Pada akhir tahun 90-an kemajuan  penting terjadi terhadap perkembangan  pertanda baru yang jauh lebih spesifik 

dan sensitif dibandingkan dengan en;im sebelumnya yaitu dengan penetapan kadar troponin T (TnT) yang merupakan suatu komponen protein kontraktil otot

 jantung sebagai ukuran kerusakan otot  jantung.

Penetapan kadar TnT yang  pertama kali dikembangkan oleh Katus dkk se#ara 6lisa dinyatakan #ukup Sensitive dan spesifik untuk diagnosis "1/.(9) Kendalanya adalah pemeriksaan

ini menggunakan alat /utomati# 6lisa /naly;er yang membutuhkan 3aktu yang lama dan ketrampilan yang khusus.

Pada bulan September %&&

$oehringer 1anheim telah

mengeluarkan test troponin T apid /ssay (Trop-T /) yaitu #ara #epat dalam menetapkan TnT se#ara kualitatif  dengan batas kadar TnT serum 02 ng>m4. !engan #ara ini pemeriksaan dapat dilakukan dengan segera bahkan se#ara ?bedside? (di samping tempat tidur) dengan hasil dapat di ba#a dalam 3aktu '0 menit.(1,10) !engan adanya

 penelitian ini diharapkan pemeriksaan Troponin T se#ara dini dapat mengurangi angka kematian akibat infark miokad. METODE

 Bahan dan Cara kerja :

$ahan penelitian di ambil dari darah semua penderita nyeri dada yang datang ke rumah sakit khusus jantung Sumatera $arat periode Januari %&&9 -!esember %&&&. kemudian di #atat umur. Jenis kelamin hasil troponin T nya.

"1/ ditegakan bila ditemukan ' dari 2 kriteria berikut @

•  8yeri dada yang khas. • Perubahan 6K:. • Peningkatan 6n;im.

5ntuk menilai kemampuan diognostik  suatu tes diperhatikan @

(3)

• sensitifitas (S) adalah

kemampuan suatu tes untuk 

mengindentifikasi se#ara benar  mereka yang berpenyakit.

• Spesifisitas adalah kemampuan

suatu tes untuk mengindentifikasi se#ara benar mereka yang tidak   berpenyakit.

Troo!"! T

Troponin T merupakan protein  jantung yang di ketahui sebagai tanda  paling spesifik dan sensitif pada saat ini. Troponin T dalam darah terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk bebas dan  bentuk terikat. Karena berada dalam dua  bentuk ini maka gambaran kadar 

troponin T setelah serangan "1/ menjadi bifasik yaitu terdapat dua

 pun#ak pada grafik yang

menggambarkan peningkatan kadar  troponin T Pun#ak pertama disebabkan oleh troponin T yang bebas dalam sarkoplasma masuk dalam darah dan ketika fraksi bebas habis terjadi  penurunan Troponin T plasma se#ara #epat. Sementra itu Troponin T yang terikat pada filamen aktin akan mengalami proses dissosiasi. /kibatnya terjadi pelepasan Troponin T dan masuk  ke dalam darah sekali lagi. Karena konsentrasi Troponin T yang terikat pada filmen aktin jumlahnya jauh lebih besar  dari Troponin T bebas maka penurunan kadar Troponin plasma sangat lambat. Kenaikan konsentrasi yang begitu lama sangat bermanfaat untuk pasien yang tidak periksa pada 3aktu permulaan "nfark 1iokard akut oleh karena pada 3aktu itu kadar aktifitas en;im 7K dan 6n;im 7K1$ dalam plasma sudah menunjukan harga normal.(2,4,8,9)

Pada orang sehat TnT tidak dapat di deteksi atau terdeteksi dalam kadar  yang sangat rendah dalam serum. Pada  penelitian terhadap %%' orang sehat didapatkan +, TnT serum tidak  terditeksi '0, TnT lebih kurang 00*, ng>ml dan , TnT serum antara 00* ng>ml– 0%ng>ml. Aleh karena itu troponin T dalam sirkulasi merupakan  pertanda yang sangat sensitif dan spesifik   bila terdapat kerusakan sel miokard.

Pada "1/ TnT dalam serum mulai meningkat dalam % minggu sampai %0 jam (median  jam) setelah serangan "1/ dan pada beberapa  penderita kenaikan kadar ini dapat  berlangsung lebih dari 2 minggu.(1,8)

Katus dkk mendapat *, dari  penderita "1/ menunjukan kadar 

Tnt terjadi 2 jam setelah serangan "1/ dan peningkatan kadar TnT ini  bertahan sampai lebih %20 jam.(1,9)

1urray pada penelitiannya

mendapatkan bah3a T8T dapat di deteksi 2 –  jam setelah kerusakan miokard dan kadar TnT tetap meningkat dalam serum % sampai ' minggu.(1) Karena peningkatan kadar 

"1/ terjadi pada 3aktu yang #ukup #epat dan peningkatan ini  berlangsung #ukup lama maka  pemeriksaan kadar TnT merupakan metode yang sensitif dan spesifik  untuk diagnosis dini "1/ dan juga untuk diagnosis "1/ pada penderita yang tidak di periksa pada 3aktu  permulaan "1/.(1,8)

S#r$%#$r Troo!"! T

Atot jantung adalah otot lurik  yang bersifat involunter yang terdiri dari ' tipe filamen yaitu filamen tipis yang terdiri dari miosin dan filamen tebal yang

(4)

terdiri dari aktin tropomiosin dan troponin. Troponin merupakan protein kompleks yang terdiri dari 2 sub unit yaitu troponin T troponin " dan troponin 7 yang terikat se#ara longgar pada tropomiosin. Bang masing – masing

memiliki peran spesifik dalam

 pengaturan kontraksi otot. Troponin T adalah troponin yang mempunyai berat molekul 2& K! dan berikatan se#ara komplek dengan tropomiosi troponin T ini akan meningkat di dalam darah apabila terjadinya kerusakan sel akibat terhentinya aliran darah ke dalam sel yang mengakibatkan pe#ahnya sel. Tropnin " adalah troponin dengan berat molekul '* Kd adalah protein yang  bersifat men#egah interaksi filamen aktin

dalam episode relaksi sedangkan troponin 7 adalah troponin dengan berat melekul %9 Kd yang berperan dalam mengikat kalsium yang di lepas akibat  proses depolarisasi sel – sel jaringan otot.

(10,11)

P&'&r"%! *+r Troo!"! T

$eberapa metode telah

dikembangkan untuk mengukur kadar  troponin plasma. !alam makalah ini akan di utarakan prosedur pengukuran kadar troponin T saja sebab sudah lebih  banyak di ketahui mengenai manfaat troponin T sebagai petanda infark   jantung dibandingkan dengan troponin 7

dan troponin " yang penggunaannya masih dalam penelitian.(3)

/da dua #ara pengukuran kadar  troponin T plasma yaitu se#ara 6lisa (prinsip $iotin – Streptavidin) dan se#ara apid /ssay (yaitu trop T /).

Pr"!" P&'&r"%! Troo!"! T S&r E"

Pemeriksaan kadar TnT 6lisa dengan prinsip Sand3i#h menggunakan teknik biotin – Streptavidin. Pada tabung  bagian dalamnya di lapisi streptavidin dimasukan serum penderita dan larutan inkubasi yang antara lain mengandung anti berlabel biotin dan anti biotin TnT  berlabel en;im. $iotin akan berikatan dengan streptavidin. Selanjutnya TnT yang terdapat pada serum penderita akan  berikatan dengan anti TnT berlabel dengan anti TnT berlabel $iotin yang terikat streptavidin pada satu sel dan  pada sisi lainnya berikatan dengan anti TnT berlabel en;im. Setelah itu tabung di #u#i dengan larutan pen#u#i dan kemudian ditambahkan subtrat /$TS dan <'A'. bila dalam serum penderita

terdapat TnT yang dapat di ba#a dengan fotometer pada panjang gelombang 0* nm(1,3,9,10) pemeriksaan TnT 6lisa

menggunakan alat /utomotik 6lisa /naly;er 6S 22.

Setelah alat dinyalakan masukkan selang – selang yang tersedia kedalam tabung – tabung yang berisi reagensi menurut urutan yang ditunjukan pada layar monitor. Pipet masing – masing '00 u4  standar ' kontrol Tnt dan sampel yang akan di periksa masing –  masing ke dalam tabung streptavidin. Selanjutnya alat akan bekerja se#ara otomatis sampai didapatkan hasil pada kertas printer berupa kadar TnT dalam satuan ng>m4. 4amanya 3aktu yang diperlukan untuk pemeriksaan TnT se#ara 6lisa ini minimal ' jam.(1,13)

P&'&r"%! T!T *$"##". S&r I'$!o A/ T!T  RA

(5)

Troponin T / dilakukan dengan metode 6lisa #ara dry 7hemistry  berdasarkan prinsip sand3i#h dan hasil dinyatakan se#ara kualitatif. Pada Trop-T / terdapat dua mono#lonal anti bodi spesifik yang berbeda label. Satu di antaranya berlabel emas dan yang lainnya berlabel biotin. $ila terdapat TnT dalam plasma akan berkaitan dengan kedua jenis monoklonal antibody tersebut membentuk kompleks sand3i#h. Kompleks sand3i#h itu akan melalui ;ona deteksi di mana biotin pada kompleks sand3i#h berikatan dengan sreptavidin yang terdapat pada garis signal dan tabel emas pada kompleks sand3i#h akan membentuk garis yang  ber3arna merah. /ntibody berlabel emas yang berlebih akan berkaitan dengan TnT sintetik yang terdapat pada garis kontrol dan memberikan 3arna merah. "ni membuktikan bah3a pemeriksaan  berjalan baik.

Prosedur pemeriksaan troponin T / adalah ke dalam sumur sampel kit yang di letakan mendatar lalu diteteskan darah 8a'6!T/ sebanyak %*0 u4

dengan pipet yang telah disediakan pada kit. Kemudian di tutup dengan stiker  yang telah tersedia pula. Setelah '0 menit hasil pemeriksaan di ba#a. /danya garis merah pada ;ona deteksi baik jelas maupun samar dinyatakan positif. Keabsahan dari pemeriksaan di tandai dengan adanya garis kontrol yang  ber3arna merah. $atas nilai ambang

minimal untuk deteksi TnT

menggunakan Troponin T / adalah kadar TnT 02 ng.(1,10)

HASIL

Setelah dilakukan penelitian  prospektif terhadap penderita nyeri dada

yang di duga "nfark 1iokard /kut ("1/) di SKJ Sumatera $arat Periode Januari %&&9 - !esember %&&&. Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah penderita nyeri dada yang di duga "1/ yang di  periksa troponin Tnya yaitu sebanyak 2'

orang.

T& 1D"!o P&!+&r"# N/&r" D+ /! +" +$ IMA +" RS* S$'#&r Br# P&r"o+& !$r" 1998  D&&'&r 1999 $' 6 "1/ Positif ' +* "1/ 8egatif 9 '* To# 2' %00

!ari tabel di atas terlihat bah3a dari 2' sampel yang di teliti didapatkan  bah3a ' orang (+*,) penderita di diagnosis sebagai "1/ dan 9 orang lagi ('*,) bukan "1/.

T& 27'r! Troo!"! T + P&!+&r"# N/&r" D+ /! +" +$ IMA D" RS* S$'#&r Br#P&r"o+&

!$r" 1998  D&&'&r 1999

$' 6

Troponi T Positif '' 9+*

Troponin T 8egatif %0 2%'*

To# 2' %00

!ari tabel ' terlihat bah3a dari 2' penderita nyeri dada yang di duga "1/ didapatkan '' orang (9+*,) Troponin T nya Positif dan %0 orang (2%2*,) penderita Troponin T nya negatif.

(6)

T& 3H" &!+&r"# Troo!"! T + &!+&r"# N/&r" D+ /! +" +$ IMA &r+r%! U'$r +"

RS* S$'#&r Br# &r"o+& !$r" 1998  D&&'&r 1999 U'$r ' Troo!"! T Po"#".  Troo!"! T N&#".  ( #$! ) n , n , C 0 % % %00 0 %- *0 & * **   *% - 0 % %0 +%  '9 %-+0  2 +* % '* D+0  ' *0 ' *0

!ari tabel di atas terlihat hasil  pemeriksaan Troponin T positif 

terbanyak ditemukan pada kelompk usia *% – 0 tahun yaitu %0 orang (+%,) dari % orang penderita.

T& 4 H" &'&r"%! Troo!"! T + &!+&r"# N/&r" D+ /! +" +$ IMA &r+r%! &!" %&'"!

+" RS* S$'#&r Br# &r"o+& !$r" 1998  D&&'&r 1999 &!" ' Troo!"! T Po"#".  Troo!"! T N&#".  %&'"! Pria ' %9 +*  '* =anita 9  *0  *0

!ari tabel di atas terlihat bah3a dari ' orang penderita pria nyeri yang di duga "1/ didapatkan %9 orang Troponin T positif sedangkan dari 9 orang

 penderita 3anita didapatkan  orang yang troponin T nya negatif.

T& 5S&!"#"."# Troo!"! R"+ A/ N/&r" D+ IMA Po"#".  IMA N&#".  Troponin T Positif '' Troponin T negatif ' 9 To# ' 9

!ari tabel * terlihat bah3a @

Sensitifitas E '' > ('' F ') G %00, E ' > '' G %00, E &%+, Spesifisitas E 9 > (9F0) G %00, E

9 > 9 H %00, E %00, DIS*USI

!ari hasil yang didapatkan dari tabel " terlihat bah3a dari 2' orang  penderita nyeri dada yang di duga "1/ didapatkan ' orang (+*,) di antaranya di diagnosis sebagai "1/ dan 9 orang ('*,) bukan "1/ !iagnosis "1/ ditegakan apabila penderita menenuhi ' dari kriteria berikut yaitu gejala klinik  pemeriksaan 6K: dan pemeriksaan

en;im.

!ari tabel ' terlihat bah3a dari 2' penderita nyeri dada yang di duga "1/ hasil pemeriksaan troponin T positif  sebanyak '' orang penderita (+,) sedangkan yang negatif sebanyak %0 orang (2222,). <asil ini memperlihatkan bah3a "1/ terjadi  peningkatan kadar troponin T dalam darah melebihi kadar nilai ambang yaitu 02 ng sehingga dapat di deteksi dengan troponin T /. Peningkatan ini disebabkan oleh karena kerusakan (pe#ah) sel sehingga keluarnya en;im –  en;im dalam sel termasuk Troponin T. Salah satu keunggulan Troponin T

(7)

dibandingkan dengan en;im lain yaitu  peningkatan ini berlangsung #epat setelah terjadi serangan yaitu 2 –  jam dan akan bertahan sampai %20 jam.

!ari tabel 2 didapatkan bah3a kelompok umur *% – 0 merupakan kelompok umur penderita nyeri dada terbanyak di mana hasil pemeriksaan Troponin T nya posistif yaitu %0 dan % orang penderita. !ari data tersebut di atas didapatkan juga gambaran bah3a kejadian penyakit "1/ yang merupakan salah satu manifestasi klinis dari  penyakit jantung koroner terbanyak pada

usia di atas 0 tahun.

<al ini sesuai dengan kepustakaan bah3a angka PJK terbanyak  usia *% – 0 tahun. Sedangkan $oedi !armojo (%&+% – %&+) mendapatkan angka kejadian "1/ terbanyak pada usia *0 – *& tahun. !apat di tarik kesimpulan seiring bertambahnya umur maka resiko untuk menderita penyakit "1/ akan meningkat pula. Tetapi pada hasil  penelitian ini agak sedikit berbeda di mana penderita yang berada di atas usia 0 tahun yang troponin T nya positif  tidak banyak. <al ini disebabkan karena  jumlah sampel penderita pada umur ini  juga sedikit sehingga tidak dapat

di3akili sekelompok umurnya.

Peningkatan kejadian "1/ ini selain disebabkan oleh faktor degeneratif  atau proses penuaan. <al ini di dasari oleh adanya proses ateroskerotik pada  pembuluh darah. Proses ini di mulai dengan penebalan pengerasan dan  pengkakuan dinding pembuluh darah yang pada alirannya akan mengakibatkan

 penyempitan sampai penyumbatan

dinding pembuluh darah sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah degenerasi dan nekrosis organ tubuh yang bersangkutan.

!ari tabel  terlihat bah3a  pemeriksaan Troponin T pada ' orang  penderita Pria didapatkan %9 orang (+%,) yang Troponi T nya positif. Sedangkan dari 9 orang penderit 3anita yang di periksa didapatkan  orang (*0,) yang Troponin T nya positif. Perbandingan antara pria dan 3anita * @ %.

  <al ini juga menujukan bah3a angka kejadian "1/ juga terdapat terbanyak pada pria. <asil yang di dapat ini sesuai dengan yang didapatkan Salim yang mengatakan bah3a pria tampak  lebih #endrung menderita aterosklerosis dari pada 3anita. !ede Kusmana (%&9+)  juga mendapatkan hasil yang sama dengan perbandingan pria @ 3anita adalah 222 @ % sampai %0 @ %. Kisyanto (%&+%) mendapatkan perbandingan pria @ 3anita adalah & @ %. <al ini disebabkan oleh adanya faktor risiko yang pada tinjauan pustaka telah dibi#arakan tadi  bah3a faktor risiko "1/ ada yang  bersifat reversible adalah umur jenis kelamin dan familiar. Sebenarnya resiko untuk pria lebih besar dari 3anita tetapi  berdasarkan kepustakaan disebutkan

 bah3a setelah menopouse angka

kejadian pada 3anita akan membuat daya proteksi hormon – hormon ini terhadap "1/ akan berkurang juga. Selain itu pada 3anita yang menggunakan kontrasepsi oral post overektomi faktor risiko terhadap kejadian penyakit ini juga meningkat.

!ari tabel * didapatkan sensitifitas Troponin T a pada "1/ adalah &%+, dan spesifitasnya adalah %00, dengan pemeriksaan setelah lama serangan D ' jam. "ni berarti spesifitas test Troponin T / ini sangat tinggi sehingga dapat dipastikan bah3a jika

(8)

hasil pemeriksaan troponin T positif   berarti penderita pasti menderita "1/.

Sedangkan dari ' orang penderita yang didiagnosis sebagai "1/ '' orang di antaranya ditemukan Troponin T positif  dalam darahnya atau di sebut sebagai  positif benar dan ' orang lagi negatif 

atau di sebut juga negatif palsu. 8egatif   palsu adalah apabila seseorang yang

menderita "1/ tetapi Troponin T negatif  di dalam darah. <al ini disebabkan oleh karena peningkatan kadar Troponin T di dalam darah sebelum mele3ati batas ambangnya yaitu sebesar 02 ug sehingga tidak dapat di deteksi se#ara /. Pada keadaan ini biasanya penderita masih dalam keadaan iskemik jantung sehingga  belum terjadi kerusakan sel otot jantung yang menyebabkan keluarnya Troponin T dalam darah. Sedangkan dari 9 orang yang bukan "1/ semuanya ditemukan Troponin T negatif. yang tidak termasuk  dalam "1/ adalah penderita yang datang hanya dengan nyeri dada atau yang tidak  memenuhi kriteria yang ditetapkan =<A yang dalam perjalanan penyakitnya tidak  sampai terjadi "nfark miokard.

*ESIMPULAN

!ari penelitian ini dapat disimpulkan dari 2' sampel pada  penelitian ini ' orang (+*,) didiagnosis sebagai "1/ sedangkan sisanya 9 orang ('*,) bukan "1/. '' orang dari  penderita itu Troponin T nya Positif

kelompok umur yang terbanyak 

Troponin T positif *%– 0 tahun pria lebih banyak dari 3anita hasil sensitifitas Troponin T &%+, dan spesifisitas %00,.

*EPUSTA*AAN

%. $udi Setia3an Iakkar 1ar;uki Surya /tmaja Su;anna "mmanuel. Perbandingan penetapan kadar Troponin T dengan #ara Troponin T rapid /ssay dan #ara 6lisa pada kasusu "nfark  1iokard /kut dan 5nstable /ngina. 1akalah bagian patologi Klinik IK5" umah Sakit Pusat 7ipto 1angun kusomo Jakarta %&&*.

'. <enrika Iifty penetapan kadar   Troponin T darah dengan Trop-T appid /ssay pada kasus infark  miokard akut makalah bagian Patologi klinik IK5" S71 Jakarta %&&*. 2. $e#ker 6T. Protein Jantung sebagai

 petanda untuk "nfark Jantung /kut. Symposium di $andung %&&'.

. :arnde P 7hristiansen 7 Pedersen / et a4. Aptimal !iagnosis in /#ut 1y#ardial "nfar#tion. 7ir#ulation %&90 +'2 – +'9.

*. Saharman 4eman. 1asalah Kardiovas#uler di S5P dr. 1. !jamil Padang. Penatalaksanaan pelayanan 1edia terhadap kasus-kasus yang  banyak pada peserta /SK6S PT. P6S6A /SK6S Kantor 7abang Sumatra $arat  %&&.

. PT. /SK6S "ndonesia (%&&*) – 7ab. Sumbar. 4aporan tahunan.

+. Sargo3o !J. Proses /terosklerosis sebagai penyebab. 1ajalah Kedokteran "ndonesia %&&*@ * @ 2%*.

9. 1air J !3ar;a#k 6/ Smitd et a4.7ardia# troponin T in diagnosis of  /#ut 1yo#ardial "nfar#tion. 7lin 7hem %&&% @ 9* – *'.

(9)

&. Katus </ empis / 8eimann IJ et /l. !iagnosti# 6ffi#ien#y of Troponin T measuremenhts in /#ut 1yo#ardiol "nfar#tion. 7ir#ulation %&&%@ 92 &0'-%'. %0. /nomymus. / milestone in The

!iagnosis of 1yo#ardial "s#hemi# Troponin /. $oehringer 1annheim. %%. :uyton /7 <all J6. TeHtbook of 

1edi#al Physiology edisi & Philadephia @ =$ Saunder 7ompany.

%'. 1argata /r#ole. 1e3aspadai  penyakit Jantung  Solo. 7 /neka

%&&@ +-&&.

%2. Junus /lkatiri Pendrik Tandean. Pemeriksaan Troponin T pada penderita "nfrak 1iokard /kut di "775 S  pendidikan di 5jung Pandang 5niversitas <asanuddin 5jung Pandang.

%. Katus </ empis / 8eimann IJ et /l. !iagnosti# 6ffi#ien#y of Troponin T measuremenhts in /#ut 1yo#ardiol "nfar#tion. 7ir#ulation %&&%@ 92 &0'-%'. %*. /nomymus. / milestone in The

!iagnosis of 1yo#ardial "s#hemi# Troponin /. $oehringer 1annheim. %. :uyton /7 <all J6. TeHtbook of 

1edi#al Physiology edisi & Philadephia @ =$ Saunder 7ompany.

%+. 1argata /r#ole. 1e3aspadai penyakit Jantung Solo. 7 /neka %&&@ +-&&. %9. Junus /lkatiri Pendrik Tandean.

Pemeriksaan Troponin T pada penderita "nfrak 1iokard /kut di "775 S  pendidikan di 5jung Pandang 5niversitas <asanuddin 5jung Pandang.

Referensi

Dokumen terkait

Tahap ini terjadi apabila sengketa klaim (tuntutan ganti rugi atau manfaat) secara kompromi tidak dapat diselesaikan melalui mediasi oleh mediator, maka kasus sengketa akan dibawa

m. Guru meminta para peserta didik mengamati gambar- gambar yang ditayangkan itu dengan cermat. Guru mendorong peserta didik untuk bertanya tentang sesuatu hal yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara mengenai hubungan pengetahuan, pola makan, dan aktivitas

Defisiensi insulin &amp; ( &gt;&gt; glukosa) Menurunkan uptake glukosa Hiperglikemia Glukosuria Diuresis osmotic Electrolit depletion Meningkatkan Katabolisme protein Meningkatnya

Berbeda dengan penelitian serupa yang dilakukan di Mataram didapatkan hasil bahwa pengetahuan baik tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara besar biaya penggunaan kombinasi antihipertensi oral dengan efektivitas terapinya pada pasien hipertensi

Unlike the rulers of western Europe, who took centuries to settle in capital cities where they could establish permanent courts, Constantine I had transferred

Fenomena dalam penelitian ini adalah mengenai peran UPTD III dalam pengelolaan Rusunawa Penjaringansari dimana pengelolaan tersebut tertulis dalam Surat Edaran