• Tidak ada hasil yang ditemukan

soal unsur intrinsik cerpen dan novel.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "soal unsur intrinsik cerpen dan novel.docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!

Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda.

"Kenang-kenangan" oleh Abdul Gani A.K.

1. Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah ... A. orang pertama pelaku utama

B. orang ketiga pelaku sampingan C. orang ketiga pelaku utama D. orang pertama dan ketiga E. orang ketiga serbatahu

2. Watak tokoh "aku" dalam penggalan cerita tersebut adalah ... A. percaya diri

B. mudah menyesuaikan diri C. sombong

D. rajin berusaha E. mudah dipengaruhi

3. Amanat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ...

A. Jangan cepat menyerah pada keadaan bagaimanapun juga. B. Jangan membuang waktu selagi masih ada waktu.

C. Sebaiknya kita menyesuaikan diri dengan keadaan. D. Jangan lupa diri bila menguasai bahasa orang. E. Jangan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

Kutipan berikut untuk dua butir soal di bawah ini.

"Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!" "Huss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?"

"Aku bukan kangmasmul" bentak kakek-kakek itu lagi.

"Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sehetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya."

Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang. lalu bicara dengan suara yang tak berdaya. "Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?"

"Mengapa?"

"Pantas kau panggil mbah?"

(2)

Apakah karena umurmu yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?" "Jangan bersenda-gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!"

Tikungan di Dekat Bendungan oleh St. Ismariasita

4. Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut tentang … A. panggilan yang disampaikan kepada kakek dengan kata mbah dan mas B. kecemasan tokoh kakek akan ketuaan usianya

C. ketidakcocokan penggunaan kata sapaan dengan realitas

D. tokoh Kenes menentukan usia seseorang, sudah tua ataukah masih muda E. kakek dan Kenes memperebutkan sapaan mbah dan mas

5. Watak tokoh Kakek dalam kutipan cerpen tersebut adalah.... A. pemarah

B. pendendam C. pemalu D. penyabar E. perasa

6. Bacalah kutipan cerpen dibawah ini!

Tidak, mudah-mudahan tidak. Hasudin penurut. Tidak seperti abang-abangnya sungguh dia anak penurut. Aku masih ingat almarhum Kamarudin, tidak mau dia mengindahkan kata-kataku. Jangan melompat-lompat dan banyak berlari-larian sehari sebelum disunat. Tapi ia tidak mengindahkannya. Terus saja berlarian bersama ternan-temannya. Dia seperti lupa akan disunat. Akibatnya, darahnya turun. Dan dukun pun tak mampu mengatasi.

Panggilan Rasul, Hamzad Rangkuti Amanat penggalan cerpen adalah ...

A. Orang tua harus dapat menasihati anak.

B. Sebagai anak harus menaati perintah orang tua. C. Dukun sunat harus lebih cermat dalam bekerja. D. Tidak perlu menyesali yang sudah terjadi. E. Setiap anak mempunyai sifat yang berbeda. 7. Bacalah cuplikan cerpen berikut!

Kapan-kapan itu adalah suatu sore, ketika aku sedang sibuk mengetik tugas. Kamarku diketuk orang walau seingat aku, sore itu aku tidak berjanji dengan siapasiapa.

"Wan, Saudara sibuk betul rupanya,"

Tentu saja sedang sibuk. Kalau tidak sibuk, tentu tidak bakalan berserakan kertas-kertas di mejaku. Kalau sudah tahu sibuk, kenapa kau masih datang bertamu? Tetapi, cobalah bayangkan: bagaimana pula kau harus mengusir orang yang sudah berdiri di hadapanmu? Dengan membedaki mukaku setebal mungkin dengan rasa

(3)

ketimuran, yang terlontar dari mulutku adalah: "Ya, begitulah."

Wolfgang Kipkop, Pamusuk Eneste

Nilai moral yang terkandung dalam cuplikan cerpen di atas adalah .... A. saling menghormati dan menghargai

B. berbasa-basi dan berpura-pura baik C. bertamu pada waktu yang tepat D. menjaga perasaan orang lain

E. tidak boleh mengganggu pekerjaan orang

8. Bacalah penggalan cerita berikut dengan saksama!

Aku pikir aku telah tertidur beberapa jam karena pengaruh sampanye dan letusan-letusan bisu dalam film itu. Lalu ketika aku terbangun, kepalaku merasa

terguncang-guncang. Aku pergi ke kamar mandi. Dua dari tempat duduk di belakangku diduduki wanita tua dengan sebelas kopor berbaring dengan posisi yang tidak sangat karuan. Seperti mayat yang terlupakan di medan perang. Kaca mata bacanya dengan rantai manik-manik beradu di atas lantai dan sesaat aku menikmati kedengkianku untuk tidak mengambilnya.

Nilai budaya yang ada dalam penggalan cerpen tersebut adalah ... A. mabuk-mabukkan

B. menonton film C. minum sampanye

D. dengki terhadap orang lain E. tidak peduli terhadap orang lain

(4)

1. Penggalan novel Robohnya Surau Kami

“Salahkah menurut pendapatmu, kalau menyembahTuhan di dunia?”tanya Haji Saleh. “Tidak. Kesalahan engkau karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak istrimu sendiri, hingga mereka kucar-kacir selamanya. Itulah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis, padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara, semuanya, tapi engkau tak memperdulikan mereka sedikit pun. Kalimat tema yang sesuai dengan kutipan dialog di atas adalah . . . . (Ebtanas 2000/2001) a. Orang kaya yang egois, hanya mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan

kemlaratan masyarakat sekitar.

b. Orang yang taat bersembahyang karena takut masuk neraka.

c. Orang yang suka beribadat, karena beribadat tidak mengeluarkan petuah. d. Kita semua harus beramal di samping beribadah.

e. Kita hidup di dunia harus selalu menyembah Tuhan.

2. Sebentar itu juga kelihatanlah seorang gadis remaja naik tangga. Mukanya yang riang bersinar-sinar di bawah alisnya yang tebal lagi hitam. Rambutnya yang panjang berjalin dan terjuntai ke belakang sampai ke bawah pinggangnya, tersembul ujungnya yang berikat dengan kain taf di bawah selendang sutera, yang menutupi kepalanya dan kedua belah telinganya. Sebelah ujung selendang yang benwarna merah dan bersulamkan benang sutera biru laut pinggirnya itu, terjuntai di sisinya. Warna selendang itu

membayang ke mukanya, sehingga semakin berseri-seri parasnya. Ia berpayung sutera jepun, berbaju kurung daripada kain satin, berkain pekalongan dan berselop beludru yang bersulamkan manik-manik dan benang emas.

Dikutip dari Salah PiIih Karya Nur Sultan Iskandar Watak tokoh gadis dalam kutipan novel tersebut adalah…. a. rajin dan pemberani

b. lembut dan periang c. manja dan periang d. lembut dan manja e. pemberani dan periang 3. Penggalan cerpen di bawah ini !

“Tak bisa kurang sedikit?”

“Tentu saja bisa, Mister. Dalam perdagangan, seperti Tuan maklum, harga bisa damai. Apalagi Mister pencinta benda seni!”

Tammy tak mendengarkan lebih lanjut, dengan tangkas ia bangkit kemudian ke belakang. Dia menulis sepucuk surat untukTuan Wahyono, ahli keramik sebelah rumah. Dia suruh pelayannya cepat mengantarkan surat itu.

“Aku minta bantuan Tuan Wahyono untuk menilai harga teko ini. Dia adalah ahli keramik. Rumahnya di sebelah itu,” ujar Tammy setelah kembali duduk di dekat tamunya.

(5)

Amanat yang paling menonjol dan penggalan cerpen tersebut adalah . . . . (Ebtanas 2000/2001)

a. Dalam berdagang tidak boleh memberikan harga mati.

b. Sebaliknya serahkanlah suatu urusan kepada orang yang ahli.

c. Kita harus menjalin hubungan baikdengan tetangga yang mempunyai keahlian. d. Menjadi pesuruh harus taat dan cekatan dalam bekerja.

e. Surat dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan tetangga.

4. Di kebun binatang inilah aku baru tahu bahwa diriku taktampak, tentunya di mata kalian. Sebab itulah ketika aku berjalan di depan kalian, kalian tak menyapaku. Bahkan sepatu kalian menginjak-injak tubuhku.

Dari : Ibuku Laut Berkobar Karya: Abidah El Khalieqy, Titian lilahi Press, 1999 Pada kutipan cerpen tersebut pengarang menggunakan pusat pengisahan…. a. pengarang serbatahu

b. pengarang turut serta mengambil bagian dalam cerita c. pengarang sebagai peninjau

d. pengarang sebagai pengamat e. campur aduk

5. Yang tidak termasuk unsur intrinsik dalam karya sastra adalah…. a. biografi pengarang b. alur c. tema d. penokohan e. sudut pandang

6. Ah, aku sungguh merasa memang sungguh-sungguh asing di sini! Kawan-kawan tak mengindahkan diriku dan aku sendiri berperasaan rendah diri.

Dikutip dari “Kisah dalam Kereta Api” Karya M. Alwan Tafsiri

Metode yang digunakan pengarang untuk memaparkan watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah….

a. analitik b. dramatik c. dialog

d. tidak langsung e. pilihan nama

7. Penggalan cerpen di bawah ini!

Kalau beberapa tahun yang lalu tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis, tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah barat, maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil itu. Dan di ujung jalan itu nanti akan tuan temui sebuah surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi.

(6)

Dan di pelataran kiri surau itu akan tuan temui seorang tua yang biasanya duduk di sana dengan segala tingkat ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sesudah bertahun-tahun ia sebagai garis, penjaga surau itu. Orang-orang memanggilnya kakek.

A.A. Navis, Robohnya Surau Kami

Latar penggalan cerpen di atas adalah … . (Ebtanas 2000/2001) a. di atas bis b. di dekat pasar c. di jalan kampong d. di kota kecil e. di kiri surau

8. Aku pun tersenyum seorang diri. Dalam hatiku aku menertawakan diriku sendiri. Bukankah lebih aneh bahwa aku sekarang berdiri di sini kedinginan menanti sebuah bis untuk pergi ke daerah galangan kapal semata-mata untuk menemui seorang asing yang baru saja kukenal secara kebetulan?

Penggalan cerita tersebut menggambarkan pusat pengisahan yang seperti di bawah ini…. a. tokoh sampingan

b. orang yang serbatahu

c. tokoh yang terlibat langsung d. sudut pandang tokoh utama e. sudut pandang tokoh sampingan

9. Bacalah penggalan cerpen di bawah ini! “Mana yang kebakaran Pak?”

“Bukan kebakaran!” “Ada apa?”

“Ada orang mau bunuh din!” “Di mana?”

“Tuh.”

Syadan, di ketinggian tingkat 17, tampaklah jendela yang terbuka itu menganga. Setting/latar kutipan cerpen di atas adalah….

a. Took b. Hotel c. Gunung d. Menara e. gedung

10. Bacalah penggalan cerpen di bawah ini!

Waktu Holil anak Haji Zainuri sunat, aku masih amat kecil. Di kotaku belum ada listrik. Apalagi radio dan bioskop. Hiburan satu-satunya bagi anak-anak kecil di waktu sore hari ialah menonton orang memasang lampu petromaks yang dikerek di setiap perempatan jalan dan memburu-buru gangsir atau laron bilamana musimnya tiba.

(7)

Unsur ekstrinsik yang ingin ditonjolkan dan penggalan cerpen tersebut adalah latar belakang…. a. sosial masyarakat b. budaya masyarakat c. sosial pengarang d. sejarah penciptaan e. agama pengarang

11. Bacalah penggalan cerpen di bawah ini!

Dalam perjalanan pulang, Bapak Hakim yang Mulia berkata pada sopirnya.

“Bayangkanlah betapa seseorang harus kehilangan kedua matanya demi keadilan dan kebenaran. Tidakkah aku sebagai hamba hukum mestinya berkorban Iebih besar lagi?” Dari penggalan cerpen tersebut, unsur ekstrinsik yang dilukiskan adalah….

a. biografi pengarang b. sejarah penciptaan c. sejarah pengarang

d. kondisi sosial ekonomi pengarang e. latar belakang penciptaan

12. Bacalah penggalan cerpen di bawah ini!

“Baik. Itu tandanya bahwa kawan-kawanmu menghormatimu. Barangkali karena kau termasuk anak yang pandai di kelas. Atau karena mereka tidak atau belum

memperhatikan hal itu. Biasanya kanak-kanak cepat mengetahui kekurangan-kekurangan orang lain. Tetapi mereka juga cepat melihat mana-mana yang patut disenangi maupun dibenci.”

Padang Ilalang di Belakang Rumah, Nh. Dini

Pelukisan watak tokoh dalam penggalan novel tersebut menggunakan cara pelukisan…. a. keadaan sekeliling

b. keadaan di luar pelaku c. jalan pikiran dan perasaan d. reaksi pelaku

e. bentuk lahir

13. Meskipun demikian bagi Kanjat pribadi rasa berutang kepada masyarakat penyadap adalah sebuah kejujuran yang mungkin unik tetapi terus mengepung jiwa. Utang itu makin disadari mengalir sampai ke pembuluh darah yang terhalus dan terus berbisik minta diperhitungkan setidaknya secara moral. Kanjat merasa dirinya selalu diburu. Bekisar Merah oleh Ahmad Tohari

Pelukisan watak tokoh dalam penggalan novel tersebut menggunakan cara pelukisan…. a. keadaan sekeliling

b. keadaan di luar pelaku c. jalan pikiran dan perasaan d. reaksi pelaku

(8)

e. bentuk lahir

14. Aku memandang kepada mereka tanpa keinginan menggabungkan diri. Hatiku iba.Tiada kepastian apa yang hendak kuperbuat. Kulihat banyak kerabat serta kenalan. Di tengah-tengah mereka kulihat pula seorang anak muda berumur belasan tahun. Badannya ramping dan tegap. Keseluruhannya menjanjikannya tampang laki-laki cakap di kemudian hari. Tidak jauh dari pemuda itu berdiri seorang gadis kecil. Rambutnya panjang coklat, terurai. Secarik pita putih melingkar di atas kepalanya, langsung ke belakang kuping. Bergantian keduanya berciuman dengan orang-orang sekeliling, berbicara maupun menjawab. Sejenak mataku tergantung pada wajah gadis tersebut. Keberangkatan oleh Nh. Dini

Melalui penggalan cerpen tersebut dapat diketahui bahwa pengarang melukiskan perwatakan dengan cara pelukisaan….

a. jalan pikiran b. perasaan c. reaksi pelaku d. bentuk lahir e. keadaan sekeliling

15. Bacalah penggalan novel di bawah ini!

Barangkahi waktu itu mereka beranggapan bahwa aku perlu dihibur. Karena aku baru pindah ke mari sesudah keretakan mahligai harapanku dengan Monang.

Ah, Monang.

Namamu begitu gemilang, artinya “kemenangan”. Tetapi dalam pembinaan cinta kita, kau begitu kalah. Dan menyeretku ke dalam jurang kekalahanmu. Namun aku tak membencimu. Tak pernah, Monang. Karena kutahu bahwa yang paling menderita akibat kekalahanmu sendiri tak lain dari kau.

Raumanen oleh Marianne Katoppo

Perwatakan dalam penggalan novel tersebut dilukiskan dengan cara pelukisan…. a. jalan pikiran dan perasaan

b. bentuk lahir c. reaksi pelaku d. keadaan sekeliling e. keadaan di luar pelaku

16. Hatiku kembali luluh oleh kata-katanya. Masih tak kupercaya kalau ia seorang pembocor soal UUB. Seorang yang kini kubenci, orang yang tak lagi kusegani, seorang yang di mataku bagaikan seonggok daging yang di dalamnya terlukis noktah-noktah hitam. Aku hanya bisa berguman dalam hati, “Pak Guru, oh kasihan engkau. Oh, Pak Guru!”

Dalam penggalan cerpen tersebut nilai yang akan disampaikan oleh pengarang adalah nilai….

(9)

b. Pendidikan c. sosial pendidikan d. religious

e. kemanusiaan

17. Tiba-tiba aku muak. Aku ingin muntah. Aku merasa jijik melihatnya. Aku benci perasaan yang tak pernah timbul kini begitu tajamnya mencekam hatiku. Dan aku memegang kasar tangannya yang meraba bahuku. Niat hendak mengenyahkannya. Tapi dia memegang lenganku kuat-kuat. Aku harus lepas! Aku mau melepaskan diriku. Dan aku menolehkan mukaku menghindari ciumannya. Darahku tersirap.

Nilai moral yang terkandung dalam kutipan di atas adalah . . . (Ebtanas 2000/2001) a. Orang yang keras kepala dan sombong.

b. Orang yang berusaha melawan kekuatan laki-laki.

c. Orang yang ingin menunjukkan kemampuan membela din. d. Orang yang berusaha menjaga harga dirinya.

e. Orang yang ingin dikatakan teguh pendiriannya.

18. Cerita detektif berakhir dengan terungkapnya kasus ni. Hanya sekarang, tinggal

penyelesaiannya apakah secara yuridis atau secara kekeluargaan yang Iebih manusiawi, bukan secara hewani. Aku tahu gaji Pak Demo atau dengan terpaksa kujuluki Pak Musang, mungkin sangat pas-pasan, apalagi istrinya tidak bekerja. Bagaimana nasib anak-anaknya dan istrinya nanti kalau dipenjara atau mungkin dipecat dan jabatannya. Panggalan cerpen tersebut menyiratkan nilai….

a. Moral b. Pendidikan c. sosial kemasyarakatan d. religious e. kemanusiaan

19. Melalui Kopral Pujo yang han itu pulang kembali ke markasnya di Dawuan aku

menitipkan pesan kepada Sersan Slamet. Aku minta izin beristirahat barang empat lima hari. “Mencari seseorang yang bisa menjaga nenek yang sudah sangat renta,” begitu pesanku. Ternyata usahaku menemukan seseorang itu sangat mudah. Aku terkejut ketika menyadari semua orang di tanah airku yang kecil itu siap memenuhi segala keinginanku. (Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohani)

Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah . .. . (Ebtanas 2000/2001) a. kepentingan keluarga lebih utama daripada kepentingan pribadi

b. kemewahan membuat orang lupa diri c. membiarkan orang tua hidup sendirian d. hidup senang membuat orang lupa diri e. rakyat kecil sangat menghormati pejabat

(10)

20. Bacalah penggalan novel di bawah ini!

Cit . . . auw. Tubuhku terpental beberapa meter setelah berciuman dengan sebuah bodi kijang super.

“Tabrakan . . . tabrakan Orang-orang berlarman ke arahku. Badanku ngilu-ngilu

terbanting ke aspal. Mataku berkunang-kunang. Mungkin gagar otak sedikit. Kupaksakan juga untuk berdiri. Aku tak mau jadi korban tabrak Iari. Cepat kutangkap tangan orang yang mau keluar dan mobil itu. Mampus. Mobil sudah terkepung. Orang-orang pasar memang terkenal solidernya.

Nilai yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah nilal…. a. Moral

b. Pendidikan

c. sosial kemasyarakatan d. religious

Referensi

Dokumen terkait

Pengarang juga menjadikan gerimis sebagai latar suasana yang selalu mnegiringi kejadian-kejadian penting yang dialami tokoh dalam

Masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah unsur intrinsik dan nilai moral novel Zie Zie Mencari Jalan Rasul karya Muhammad B.Anggoro serta penerapan

Tokoh prota!onis adalah tokoh yan! koh prota!onis adalah tokoh yan! mendukun! cerita, iasanya ada mendukun! cerita, iasanya ada satu satu atau dua -i!ure tokoh prota!onist

Dari hasil pengalisisan terdapat unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerpen “senyum Karyamin” yaitu tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa serta

Berdasarkan kutipan di atas, konflik telah mencapai pada klimaksnya saat masing-masing tokoh utama mengalami kesialannya masing-masing dimulai dari Jeruk dan Lemon yang

Karya sastra menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran, yaitu tentang hal yang baik atau buruk (moral) dan terdapat nilai-nilai religius yang

Latar tempat dapat berupa lokasi terjadinya cerita. Dalam novel“Cinta Suci Zahrana” terdapat beberapa latar tempat seperti pada bagian awal novel ini berlatar di bandara

Cerita rakyat Dara Buak ini akan dianalisis dari dua segi, yaitu unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai dalam cerita rakyat tersebut.Dalam cerita rakyat terdapat