Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Bagian Produksi Susu UHT PT. INDOLAKTO
Eva Fathussyaadah1, Aar Ardiansyah2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi
Evafathussyaadah82@stiepgri.ac.id
ABSTRAK
Salah satu upaya dalam peningkatan produktifitas kerja adalah dengan melihat aspek lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan yang memenuhi aspek kenyamanan dan keamanan dalam pekerjaan. Fenomena yang terjadi di lingkungan kerja dimana faktor lingkungan kerja fisik dan non fisik menjadi kendala menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi susu UHT PT. Indolakto dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Subjek yang menjadi penelitian adalah karyawan bagian produksi susu UHT PT. Indolakto dengan total sample 65 dengan metode random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja (X) dan variabel terikatnya produktivitas kerja (Y).Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan kesimpulan adalah regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS 23. Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh yang kurang signifikan antara lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja.
Kata kunci : Lingkungan Kerja, Produktivitas Kerja
I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia sampai saat ini masih menjadi aset penting bagi sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan suksesnya sebuah perusahaan tergantung dari sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Setiap perusahaan memiki visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut di perlukan peranan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia berkualitas terbentuk oleh pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang baik.
Peningkatan produktivitas kerja membutuhkan manajemen yang baik. Dalam hal ini memaksimalkan hasil yang dicapai
dengan kemampuan dasar manusia melalui pembagian tugas dan tanggung jawab yang akan membentuk kerja sama dalam sebuah perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pada sebuah perusahaan, perlu menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan kerja berarti berusaha menciptakan kondisi lingkungan kerja yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para pegawai sebagai pelaksana kerja pada tempat kerja tersebut. Maka dari itu perusahaan sudah selayaknya memberikan hak dalam pelaksanaan kerja terkait dengan fasilitas lingkungan kerja. Kerja produktif tidak hanya memerlukan keterampilan kerja,
penemuan-penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja, namun juga lingkungan kerja yang nyaman yang mampu menunjang kelancaran penyelesaian pekerjaan.
Alasan utamanya ketidaknyamanannya adalah suhu ruangan yang terlalu dingin menjadi salah satu faktornya. Hal ini berpengaruh juga terhadap kesehatan karyawannya. Dampak dari tidak ada operator stand by di mesin adalah jika terjadi masalah atau mesin berhenti menyebabkan down time yang cukup lama.
Berangkat dari fenomena tadi, faktor lingkungan kerja memiliki peranan penting dalam menunjang produktivitas kerja. Untuk itu peneliti mencoba meneliti lebih lanjut pengaruh lingkungan kerja baik fisik maupun non fisik terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi susu UHT di PT. Indolakto.
II. RUMUSAN MASALAH
Mengacu pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah :
1. Bagaimana lingkungan kerja bagian produksi susu UHT di PT. Indolakto. 2. Bagaimana produktivitas karyawan
bagian produksi susu UHT di PT. Indolakto.
3. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi susu UHT di PT. Indolakto
III. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Hartatik (2014) mendefinisikan “setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberi-kan produktivitas kerja yang sangat maksimal”.
Produktivitas kerja seorang karyawan bagi suatu perusahaan sangat penting sebagai pengukur keberhasilan dalam menjalankan usahadan pekerjaan.
Berbicara tentang produktivitas dari dimensi individu tidak lain melihat produktivitas terutama dalam hubungannya dengan karakteristik- karakteristik kepribadian individuatau karyawan. Dalam konteks ini yang disebut dengan produktivitas adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Kusnendi, 2003:8.4).
Dari berbagai pendapat diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa produktivitas kerja karyawan adalah kemampuan seorang pegawai atau karywan dalam menghasilkan barang atau jasa dari berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan
Menurut Tohari (2002:452), faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain adalah:
1. Pendidikan dan latihan 2. Keterampilan
3. Displin kerja
4. Budaya dan etika kerja 5. Manajemen 6. Tingkat penghasilan 7. Kesempatan berprestasi 8. Beban Pekerjaan 9. Lingkungan kerja 10.Teknologi Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bias dikatakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Walaupun lingkungan kerja ini tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan yang melaksanakan produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memadai bisa meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sedangkan lingkungan yang kurang memadai bagi karyawan bias mengakibatkan menurunnya produktivitas.
Terdapat 5 aspek lingkungan kerja non fisik yang bisa mempengaruhi perilaku karyawan, yaitu
• Struktur kerja, • Tanggung jawab,
• Perhatian dan dukungan pemimpin
• Kerjasama antar kelompok • Kelancaran komunikasi.
IV. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan secara umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan mengolah data mengenai Lingkungan Kerja dan Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi susu UHT PT. Indolakto. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui lingkungan kerja bagian produksi susu UHT di PT. Indolakto
2. Untuk mengetahui produktivitas karyawan bagian produksi susu UHT di PT. Indolakto
3. Untuk menganalisis pengaruh Lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi susu uht di PT. Indolakto
V. METODE
PENELITIAN
Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah karyawan bagian produksi susu uht PT. Indolakto Cicurug tahun 2019 yang berjumlah 185 orang.”.
Dengan Jumlah Sampel penelitian kali ini sampel berjumlah 65 orang dengan menggunakan rumus Slovin dengan standar error 10 persen, dengan teknik pengambilan sampel random sampling
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear sederhana, analisis koefisien determinasi, dan uji t. Dalam hal ini, penelitian dilakukan dalam upaya mengidentifikasi rumusan masalah, maka dibangun paradigma penelitian sebagai berikut :
Uji Kualitas Data 1.Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Berdasarkan pendapat diatas maka validitas berinti pada instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dan sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan.
n
∑
x1∑
y1 − (∑
x1)(∑
y1)rvy =
[n
∑
x12− (∑
x1)2 ][2 n∑
y12 −(∑
y1)2 dimana :rxy = koefisien korelasi X dan Y
N = jumlah sampel
∑
x = jumlah seluruh skor x∑
y = jumlah seluruh skor y∑
xy = jumlah hasil kali antar skor x dan y2. Reabilitas
Reabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen penelitian (Husein Umar,2011:58). menurut sugiono (2010: 183-187), pengujian reabilitas instrument dapat dilakukan dengan ekternal (test-retest, equivalen, dan gabungan keduanya), dan internal (internal consintency). Cara yang digunakan untuk mengukur instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan internal
consintency, dilakukan dengan cara
menganalisa data dari satu kali hasil pengetesan data dari satu kali hasil pengetesan dengan teknik Cronbach’s alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,70 (Nunnally, 1967, dalam Ghozali, 2012). Dalam penelitian ini analisis perhitungannya menggunakan program statistik SPSS versi 2.3. Menurut Sekaran Lngkungan
Kerja (X)
Produktivitas (Y)
dalam soedibjo (2005: 71) kriteria penilaian α Cronbach adalah sebagai berikut :
α < 0,6 : Kurang Reliable 0,6 < α < 0,8 : Cukup Reliable
α > 0,8 : Sangat Reliable
2. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak yang dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal flot (ghozali:2012). Pada penelitian ini penulis menggunakan program SPSS dengan teknik grafik normal plot. Seperti diketahui dalam uji t bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal pada grafik normal plot dengan asumsi
2. Uji Linearitas
Uji linearitas berguna untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear apa tidak secara signifikan. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui prediktor data variabel bebas berhubungan secara linear atau tidak dengan variabel terikat. Uji linearitas digunakan dengan
menggunakan analisis variansi terhadap garis regresi yang nantinya akan di peroleh harga
Fhitung . Harga F yang di peroleh kemudian di
konsultasikan dengan harga Ftabel pada taraf
signifikan sebesar 5%.
3.Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas berguna untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pangamatan yang lain. Model regresi yang baik mensyaratkan homoskedastisitas.. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).
Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis Teknik Analisis Data
1. Analisa Kolerasi
Untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara X dan Y maka diukur dengan suatu nilai yang disebut dengan koefisien relasi dilambangkan dengan “r”. Koefisien
korelasi yang digunakan untuk data ini adalah koefisien korelasi sederhana atau parsial. Dalam hal ini peneliti menggunakan korelasi
Product moment pearson dengan alasan
penelitian ini mencari korelasi dua variabel dengan jenis data ordinal. Rumus dari product moment pearson adalah sebagai berikut :
r =
𝑛∑𝑋𝑌−∑𝑋.∑𝑌√(𝑛∑𝑥2−(∑𝑋)2).(𝑛∑𝑌−(∑𝑌)2
Dimana : r = koefisien korelasi n = jumlah responden
Nilai koefisien korelasi ini paling kecil adalah -1. Jadi nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut: 1≤ r ≤ 1 artinya apabila:
1 r = +1 (mendekati + 1), maka hubungan antara X dan Y dikatakan kuat dan positif. 2 r = (mendekati -1), maka hubungan antara
X dan Y dikatakan kuat dan negatif. 3 r = (mendekati 0), maka hubungan antara
X dan Y dikatakan sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
0,00 – 0,199 = Sangat rendah 0,20 – 0,399 = Rendah 0,40 – 0,599 = Sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,000 = Sangat kuat. 2. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya peranan antara variabel X dan Y digunakan koefisien determinasi dengan rumus :
KD = rs2
Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel X dan Y yaitu dengan uji t. Adapun rumus yang digunakan adalah (Bambang S Soedibjo 2004:142)
t =
(𝑟√(𝑁 − 2))/√(1𝑟^2)
hasil perhitungan t hitung ini dibandingkan dengan t tabel pada taraf 5% dan derajat bebas v= n-2, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Ho diolah apabila [ t hitung ] > tabel berarti H1 diterima atau terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y.
2. Ho diterima apabila [ t hitung ] < tabel berarti H1 ditolak atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y.
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh maka dengan menggunakan koefisien determinasi sebagai berikut :
KD = Rs2x100%
Dimana Rs adalah nilai korelasi Rank Sparmen
3. Analisa Regresi
Regresi linear sederhana bisdianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau klausal suatu variabel bebas dengan suatu variabel terikat. Persamaannya adalah
Y = a +bX
Keterangan :
Y = nilai variabel bebas yang diramalkan b = koefisien regresi dari X
a = konstanta Y jika X = 0 X = nilai variabel bebas
Sedangkan untuk a dan b digunakan rumus sebagai berikut : a =
∑𝑌−(𝑏 ∑𝑋)
𝑛
b =𝑁( ∑𝑋𝑌)−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑁(∑𝑥
2)−(∑𝑋)
2Harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi tinggi maka b juga besar,sebaliknya jika koefisien rendah maka b juga rendah (kecil). Selain itu jika koefisien korelasi negatif maka harga b juga negatif. Dan koefisien sebaliknya maka b juga positif.
Uji Hipotesis Statistik
Uji hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan yaitu
dengan menggunakan uji T, Jika T hitung lebih besar dari R maka tabel hipotesi
yang diajukan diterima, yaitu HO di tolak dan Ha diterima.
Kriteria uji:
t hitung < t tabel : terima HO, tolak HA
t hitung > t tabel : tolak HO, HA diterima. VI. Hasil Penelitian
Hasil Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas variabel (X) “Lingkungan kerja” dilakukan dengan menggunakan perhitungan komputer program SPSS 23 analisis Pearson correlation.
Uji Validitas Lingkungan Kerja Pert anya an r hitung r tabel Keterang an 1 0,496 0.2441 Valid 2 0,303 0.2441 Valid 3 0,427 0.2441 Valid 4 0,654 0.2441 Valid 5 0,632 0.2441 Valid 6 0,297 0.2441 Valid 7 0,307 0.2441 Valid 8 0,303 0.2441 Valid 9 0,496 0.2441 Valid 10 0,603 0.2441 Valid 11 0,487 0.2441 Valid 12 0,583 0.2441 Valid
. Kemudian berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 23 maka uji validitas untuk variabel Y diperoleh hasil berikut:
Uji Validitas Produktivitas Kerja Pert
any aan
r hitung r tabel Keterang
an 1 0,715 0.2441 Valid 2 0,600 0.2441 Valid 3 0,587 0.2441 Valid 4 0,603 0.2441 Valid 5 0,715 0.2441 Valid 6 0,617 0.2441 Valid 7 0,587 0.2441 Valid 8 0,396 0.2441 Valid 9 0,791 0.2441 Valid
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai r item dengan total memiliki nilai lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,2441. Artinya
bahwa setiap instrument dari variabel Y hasilnya valid dan setiap item pertanyaan variabel Y dapat mengukur apa yang hendak diukur yaitu produktivitas kerja.
2.Uji Reliabilitas
Uji realibitas adalah pengujian yang berfungsi untuk menguji apakah pertanyaan yang diberikan memiliki jawaban yang konsisten sehingga dapat dipercaya bahwa pertanyaannya dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dibawah ini disajikan hasil perhitungan uji reabilitas instrumen penelitian menggunakan program statistik SPSS 23 dengan teknik Cronbach’s alpha.
Uji Realibilitas Lingkungan Kerja Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,678 12
Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas, dapat dilihat bahwa hasil perhitungan cronbach’s alpha sebesar 0,678 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,6 dan dapat disimpulkan instrumen variabel lingkungan kerja (X) dapat dikatakan cukup reliabel. Dalam hal ini penulis simpulkan jawaban responden adalah konsisten atau seragam.
Selanjutnya hasil uji realibilitas instrument penelitian untuk variabel produktivitas kerja karyawan (Y) menggunakan program statistik SPSS 23 dengan teknik Cronbach’s alpha diperoleh nilai sebagai berikut :
Uji Realibilitas Produktivitas Kerja Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,803 9
Dari tabel diatas, dari hasil perhitungan uji realibilitas untuk instrument penelitian variabel produktivitas kerja (Y) dengan
teknik cronbach alpha adalah 0,803. Dalam hal ini nilai nilainya lebih besar dari 0,6 yang berarti instrument penelitian variabel produktivitas kerja (Y) dapat dikatakan sanagat reliabel dengan kata lain jawaban responden adalah seragam atau konsisten.
Hasil Uji Prasyarat Analisi
1. Uji Normalitas
. Dibawah ini hasil dari uji normalitas menggunakan grafik normal plot :
Grafik Uji Normalitas P-Plot
karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, yang artinya model regresi memenuhi asumsi normal.
2.Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear apa tidak secara signifikan.
Uji Linearitas ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Y_to tal * X_to tal
Between Groups (Combined) 1272,823 50 25,456 2,528 ,030 Linearity 204,843 1 204,843 20,340 ,000 Deviation from Linearity 1067,980 49 21,796 2,164 ,058 Within Groups 140,993 14 10,071 Total 1413,815 64
Dari tabel hasil pengujian linearitas didapat nilai signifikansi untuk deviation from linearity adalah 0,058, dimana dalam hal ini 0,058 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear yang signifikan antara variabel lingkungan kerja (X) dan variabel produktivitas kerja (Y).
3.Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pangamatan yang lain. Model regresi yang baik mensyaratkan homoskedastisitas. Teknik yang digunakan adalah teknik glejser
Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,466 2,260 ,648 ,519 X_total ,059 ,062 ,120 ,962 ,340
a. Dependent Variable: Abs_Res
Dari tabel uji heterokedastisitas diatas didapat hasil signifikansi sebesar 0,340 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa distribusi data tidak terjadi heterokedastisitas.
Hasil Analisis Data
1. Analisis Korelasi
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui atau menghitung besarnya
hubungan antara lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada bagian produksi susu UHT di PT. Indolakto. Berikut hasil analis
korelasi dengan menggunakan program SPSS 23 dengan teknik pearson correlation
Analisis Korelasi Correlations X_total Y_total X_total Pearson Correlation 1 ,381 ** Sig. (2-tailed) ,002 N 65 65 Y_total Pearson Correlation ,381 ** 1 Sig. (2-tailed) ,002 N 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel uji korelasi didapat hasil sig. (2-tailed) 002 yang berarti nilai signifikansi < 0,05 yang artinya berkorelasi. Nilai pearson correlationnya adalah 0,381. Hal ini berada pada kategori korelasi lemah ( 0,21-0,40) dan
arah hubungannya positif. Dengan kata lain dapat disimpulkan lingkungan kerja berhubungan secara positif terhadap produktifitas kerja dengan derajat hubungan korelasi lemah. 2. Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,381a ,145 ,131 4,381
a. Predictors: (Constant), X_total b. Dependent Variable: Y_total
Tabel diatas menjelaskan nilai r Square sebesar 0,145. Hal ini berarti lingkungan kerja mempengaruhi produktivitas kerja sebesar 14,5 %. Dengan demikian maka pengaruh faktor lain di luar lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi susu UHT PT. Indolakto adalah 85,5%. Secara pengamatan penulis ini bisa dikatakan wajar mengingat faktor lingkungan kerja bukan menjadi kendala besar dalam peningkatan produktivitas kerja. Hal ini didasari oleh PT. Indolakto sudah menjalankan GMP dengan baik.
3.Analisis Regresi
Regresi linear sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau klausal suatu variabel bebas dengan suatu variabel terikat. Tujuan dari analisis regresi ini adalah untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui model persamaan regresi penulis melakukan analisis SPSS 23 sebagai berikut : Analisis Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15,595 4,192 3,720 ,000 X_total ,375 ,115 ,381 3,267 ,002
a. Dependent Variable: Y_total
Dari tabel diatas nilai constant (a) sebesar 15,595 dan koefisien regresi (B) sebesar 0,375 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :
Y= a+ Bx
Y= 15,595 + 0,375x
Dari persamaan diatas dapat diterjemahkan sebagai berikut :
• Konstanta sebesar 15,595 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel produktivitas kerja adalah sebesar 0,375
• Koefisien regresi X sebesar 0,375 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai lingkungan kerja maka nilai produktivitas bertambah sebesar 0,375. Koefisien regresi tersebut bersifat positif, sehingga arah
• pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif.
Uji Hipotesis Statistik
Untuk melakukan uji hipotesis statistik dengan cara membandingkan nilai T tabel dengan T hitung maka , penulis menentukan dahulu nilai T tabel yaitu 1.998 nilai tersebut didapat dengan cara melihat tabel T dengan df = 63(n-k, 65-2) dan signifikansi 5%. Untuk T hitung di lihat dari tabel 4.12 yaitu sebesar 3,267. Hal ini dapat kita simpulkan :
3267 > 1.998 t hitung > t tabel : TOLAK Ho, Ha
diterima , artinya terdapat pengaruh signifikan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja.
VII. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi susu UHT PT. Indolakto maka
peneliti merumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Berdasarkan hasil jawaban responden dan pengamatan penulis lingkungan kerja bagian produksi susu UHT PT. Indolakto dapat disimpulkan cukup baik. Namun ada komponen lingkungan kerja yang berjalan kurang baik, yaitu suhu ruang kerja filling room tidak stabil.
2. Produktivitas kerja karyawan bagian produksi susu UHT PT. Indolakto cukup baik. Ini bisa dilihat dari hampir semua karyawan dapat menyelesaikan target sesuai tepat waktu. selain itu pekerjaanya telah sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.
3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja bagian produksi susu UHT PT. Indolakto didapat hasil yang tidak signifikan (14,5%) . Uji hipotesis statistik menunjukan t hitung > t Tabel = 3,267 > 1,998. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
disimpulkan terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian penulis yang telah disampaikan sebelumnya, penulis mengemukakan saran –saran sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen PT.Indolakto khususnya pada bagian produksi susu UHT dan umumnya untuk peneliti selanjutnya yang bertema sama yaitu sebagai berikut:
1. PT. Indolakto khususnya departemen UHT sebaiknya melakukan pengecekan berkala secara konsisten untuk suhu ruang kerja terutama filling room. Dan tetap mempertahankan pelaksanaan GMP yang sudah berjalan baik.
2. Meningkatnya Produktivitas kerja bisa dicapai oleh SDM berkualitas.oleh
karena itu penulis sarankan untuk melaksanakan training berkala tidak hanaya untuk operator produksi susu UHT tapi juga teknisi UHT.
3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja bagian produksi susu UHT PT. Indolakto kurang signifikan (14,5%). Artinya ada faktor lain 85,5% yang perlu diketahui dengan pasti. Oleh karena itu penulis sarankan untuk manajemen terkait agar melaksanakan penelitian lanjutan untuk mengetahui dengan pasti faktor lain selain lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S, Nitisemito. 2002. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ardana, I Komang. Dkk . 2012.
ManajemenSumberDaya Manusia.
Yogyakarta: Graha ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bambang S. Soedibjo. 2005. Pengantar
Metode Penelitian. STIE-STMIK
Pasim, Bandung. .
Danang Sunyoto. 2012. Dasar-dasar
manajemen pemasaran. Cetakan
Pertama. Yogyakarta: CAPS.
Dian Angelia (Penterjemah). 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Edy Sutrisno. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
SPSS. Yogyakarta: Universitas
Diponegoro.
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yokyakarta: Laksana.
Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Henry, Simamora, 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Ketiga,
Yogyakarta: STIE YPKN.
Kusnendi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PPUT.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Sinungan, Muchdarsyah.
2014.Produktivitas:Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA
Sugiyono. 2016. MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.