• Tidak ada hasil yang ditemukan

farmakognosi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "farmakognosi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA DAUN ( FOLIUM )

ANALISIS KUALITATIF SIMPLISIA DAUN ( FOLIUM )

1.1

1.1

Teori DasarTeori Dasar

Secara umum penampang melintang daun terdri dari : Secara umum penampang melintang daun terdri dari : 1.

1. Lapisan kutikulaLapisan kutikula 2.

2. Sel-sel epidermis atasSel-sel epidermis atas 3.

3. Mesophyl (palisade, bunga karang, berkas pembuluh)Mesophyl (palisade, bunga karang, berkas pembuluh) 4.

4. Sel-sel epidermis bawahSel-sel epidermis bawah

Pada pengamatan daun (folium), yang perlu diperhatikan adalah : Pada pengamatan daun (folium), yang perlu diperhatikan adalah : 1.

1. Pemeriksaan makroskopis, meliputi pemeriksaan helaian (lamina) daun antara lain :Pemeriksaan makroskopis, meliputi pemeriksaan helaian (lamina) daun antara lain :  bentuk daun,

 bentuk daun, tepi daun, tepi daun, tulang daun, petulang daun, permukaan daun, rmukaan daun, warna permukaan warna permukaan atas dan bawahatas dan bawah daun.

daun. 2.

2. Pemeriksaan mikroskopis meliputi, epidermis atas, epidermis bawah, rambut kelenjar Pemeriksaan mikroskopis meliputi, epidermis atas, epidermis bawah, rambut kelenjar  (glandulair), rambut penutup (non glandulair), stomata dan mesophyl (palisade, bunga (glandulair), rambut penutup (non glandulair), stomata dan mesophyl (palisade, bunga karang, berkas pembuluh).

karang, berkas pembuluh).

A.

A. Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium)Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium)

Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium) adalah daun

Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium) adalah daun Annona muricata  Annona muricata LL., suku., suku Annonaceae. Fragmen pengenal pada mikroskopis serbuk daun sirsak (Annonae Annonaceae. Fragmen pengenal pada mikroskopis serbuk daun sirsak (Annonae muricatae Folium) adalah epidermis atas bentuknya tidak beraaturan, dinsing muricatae Folium) adalah epidermis atas bentuknya tidak beraaturan, dinsing  bergelombang;

 bergelombang; epidermis epidermis bawah bawah bentuknya bentuknya tidak tidak beraturan, beraturan, dinding dinding bergelombangbergelombang dengan stomata tipe anomositik; rambut penutup panjang, terdiri dari dua sampai tiga dengan stomata tipe anomositik; rambut penutup panjang, terdiri dari dua sampai tiga sel, dinding tebal, lumen lebar, fragmen pembuluh kayu dengan penebalan tangga; sel sel, dinding tebal, lumen lebar, fragmen pembuluh kayu dengan penebalan tangga; sel  batu

 batu bundar, bundar, lumen lumen kecil, kecil, bernoktah, bernoktah, fragmen fragmen mesofil mesofil dengan dengan palisade; palisade; mesofil mesofil dengandengan sel sekresi bentuk bundar, dinding tebal; fragmen

(2)

 Keterangan Gambar : Serbuk Daun Sirsak , 1 = epidermis atas, 2 = epidermis bawah, 3 = rambut penutup, 4 = pembuluh kayu, 5 = serabut, 6 = berkas pengangkut, 7 = palisade, 8 = sel batu, 9 = parenkim  bernoktah.

B. Daun Jati Belanda ( Guazumae Folium )

Daun Jati Belanda ( Guazumae Folium ) adalah daun Guazuma ulmifolia L., suku Streculiaceae. Fragmen pengenal pada mirkoskopik serbuk daun adalah rambut penutup  berbentu bintang; rambut kelenjar; hablur kalsium oksalat berbentuk prisma; fragmen

epidermis atas dan bawah; pembuluh kayu dengan penebalan tangga.

 Keterangan Gambar : Serbuk Daun Jati Blanda, 1 = Pembuluh kayu dengan penebalan tangga, 2 = Epidermis atas, 3 = Rambut kelenjar, 4 = Rambut penutup berbentuk bintang, 5 = Epidermis bawah, 6 = Hablur kalsium oksalat.

C. Daun Sereh ( Cymbopogonis Folium )

Daun sereh ( Cymbopogonis Folium ) adalah daun Cymbopogon nardus L., suku Poaceae. Fragmen pengenal pada mikroskopik serbuk daun sereh ( Cymbopogonis Folium ) adalah epidermis atas, epidermis bawah, dengan stomata tipe graminae; sel-sel epidermis dindingnya sedikit berombak; berkas pembuluh dengan parenkim dan sel sekresi; rambut penutup terdiri dari satu sel.

(3)

 Keterangan Gambar : Serbuk Daun Sereh, 1 = Epidermis bawah, 2 = Berkas pembuluh, 3 = Epidermis atas, 4 = Sel-sel minyak, 5 = Stomata pada epidermis bawah, 6 = Stomata pada epidermis atas.

1.2

Tinjauan Pustaka A. Daun Sirsak 

Daun sirsak  atau Annonae muricatae Folium ternyata mengandung banyak manfaat untuk bahan  pengobatan herbal, dan untuk menjaga kondisi tubuh. Dibalik manfaatnya tersebut ternyata tak lepas dari kandungannya yang banyak mengandung acetogenins, annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid, gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin. Kandungan senyawa ini merupakan senyawa yang banyak  sekali manfaatnya bagi tubuh, bisa sebagai obat penyakit atau untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Manfaat daun sirsak ternyata 1000 kali lebih kuat kandungan dan kemampuannya dari kemoterapi dalam mengobati kanker. Ini berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, pada masyarakat kuno daun sirsak sudah diketahui manfaatnya dan banyak diguinakan untuk  mengobati penyakit. Sekitar tahun 1965, berbagai studi para ilmuwan membuktikan ekstrak daun sirsak memiliki khasiat yang lebih baik dari kemoterapi, bahkan ekstrak tersebut  bisa memperlambat pertumbuhan kanker. Pada tahun 1976, national cancer institute telah melakukan penelitian ilmiah dan hasilnya menyatakan batang dan daun sirsak efektif  menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker. Ini karena kandungannya yang sangat tinggi senyawa proaktif bagi tubuh, ini jarang ditemukan pada buah lainnya.

Sirsak 

Cabang pohon sirsak dengan bunga dan  buah

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae (tidak termasuk) Magnoliids Ordo: Magnoliales Famili: Annonaceae

Genus:  Annona

Spesies: A. muri cata 

Nama binomial

Annona mur icata 

(4)

 Negeri ginseng korea  juga tak kalah dalam masalah penelitian, setelah melakukan  penelitian mereka menemukan bahwa ada satu senyawa kimia yang berperan selektif 

membunuh sel kanker usus besar serta 10.000 kali lebih berpotensi sebagai obat kemoterapi yang ditemukan dalam sirsak. Namun dibalik khasiatnya itu ternyata senyawa ini selektif  memilih sel target kanker sehingga tidak merusak sel-sel yang seh at.

Manfaat daun sirsak telah diteliti juga baru-baru ini dalam sebuah studi, bahwa daun  pohon sirsak sangat efektif untuk kanker prostat, pankreas dan paru-paru. Hasil penelitian ini ternyata sudah disimpan selama bertahun-tahun sejak zaman dulu, tapi banyak orang yang tidak mengetahuinya, entah karena faktor apa. Bahkan berdasarkan 20 tes laboratorium tentang manfaat daun sirsak yang dilakukan sejak tahun 1970 menunjukkan hasil yang luar   biasa, daun sirsak memiliki khasiat yang sangat baik, sperti:

Menyerang sel-sel kanker secara efektif karena tidak membahayakan sel yang sehat, serta tidak menyebabkan rasa mual ekstrim, kehilangan berat badan dan rambut rontok, daun sirsak memiliki target yang efektif dan bisa membunuh sel-sel ganas bagi 12 jenis kanker, termasuk  kanker usus besar,  payudara,  prostat,  paru-paru dan kanker pankreas, mampu meningkatkan energi di dalam tubuh, menambah stamina dan fitness, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghindari infeksi yang mematikan, mampu mencegah radikal bebas, menghambat pertumbuhan bakteri, membantu menghambat mutasi gen, membantu menghambat perkembangan virus, membantu menghambat perkembangan  parasit, membantu menghambat pertumbuhan tumor, membantu merileksasi otot, sebagai anti kejang, membantu meredakan nyeri, mampu menekan peradangan, menurunkan kadar  gula darah, menurunkan demam, menurunkan tekanan darah tinggi, menguatkan saraf, membantu menyehatkan jantung, membantu meningkatkan produksi asi pada itu hamil, membantu melebarkan pembuluh darah membunuh cacing parasait, mengurangi stres, menguatkan pencernaan dan meningkatkan nafsu makan.

(5)

B. Daun Jati Belanda

Jati Belanda atau Guazuma ulmifolia merupakan salah satu tanaman suku Sterculiaceae dan dikenal sebagai salah satu tanaman obat. Daun jati belanda sudah umum terdapat dalam jamu pelangsing tubuh dan biasanya dibuat dalam bentuk teh.

Jati belanda atau Guazuma ulmifolia Lamk. mempunya sinonim nama latin Guazuma tamentosa Kunth. Di Jawa, tanaman ini disebut jati londa atau jatos landi.

Secara tradisonal, daun jati belanda berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh dan menurunkan kadar  lemak  tubuh. Bijinya dapat digunakan sebagai obat sakit  perut dan kembung serta buahnya dapat digunakan sebagai obat  batuk. Selain itu, dekok kulit batang dapat digunakan sebagai obat malaria, diare dan sifilis. Jati belanda juga dapat digunakan untuk mengobati influenza (flu), pilek, disentri, luka dan patah tulang. Ekstrak dari daunnya dapat menekan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Shigella dysenteria, dan Bacillus subtilis secara in vitro.

C. Daun Sereh

Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur  untuk mengharumkan makanan.

Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya. Kandungan serai antara lain adalah sitronela, yang tidak  disukai oleh nyamuk. Maka dari itu, serai dapat dibuat menjadi obat nyamuk.

Jati Belanda

Guazuma ulmifolia

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae (tidak termasuk) Eudicot (tidak termasuk) Eurosids II

Ordo: Malvales Famili: Sterculiaceae Genus: Guazuma Lemon grass Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae (tidak termasuk) Monocots (tidak termasuk) Commelinids

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Genus: Cymbopogon

Spesies: C. citr atus 

Nama binomial

Cymbopogon cit ratu s 

(6)

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam simplisia daun (folium) secara makroskopik, mikroskopik, dan kimiawi.

2.2 Alat Dan Bahan a. Bahan :

Daun Sirsak (Annonae Muricatae Folium), Daun Jati Belanda ( Guazumae Folium ), Daun Sereh ( Cymbopogonis Folium ), Kloralhidrat, Asam Sulfat P, Asam Sulfat 10 N,  NaOH P 5% b/v dalam etanol, KOH P 5% b/v dalam etanol, FeCl3, LP, HCl pekat P, HCl

encer P, Ammonia P 25%, larutan KI P 5% b/v, FeCl3 P 5%.

b. Alat :

Mikroskop, objek glass, cover glass, pipet tetes, tabung reaksi, beker glass, loup, pensil, dan penghapus.

2.3 Prosedur

Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 7 orang. Setiap kelompok melakukan :

A. Identifikasi Simplisia Daun (Folium) Secara Makroskopik : 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

(7)

3. Amati warna, bau, bentuk daun, tepi daun, permukaan daun, dan susunan tulang daun 4. Catat hasil pengamatan

5. Ulangi percobaan di atas ( percobaan 1, 2, 3, 4 ) untuk Daun Jati Belanda ( Guazumae Folium ), Daun Sereh ( Cymbopogonis Folium )

B. Identifikasi Simplisia Daun (Folium) Secara Mikriskopik : 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Ambil sedikit serbuk Daun Sirsak (Annonae Muricatae Folium), amati warnanya dan letakkan pada objek glass

3. Tambahkan 1-2 tetes kloralhidrat kemudian segera menutup dengan cover glass

4. Amati fragmen pengenal serbuk Daun Sirsak (Annonae Muricatae Folium) di bawah mikroskop

5. Catat dan gambar hasil pengamatan

6. Ulangi percobaan di atas ( percobaan 1,2,3,4 ) untuk serbuk Daun Jati Belanda (Guazumae Folium) dan serbuk Daun Sereh ( Cymbopogonis Folium).

(8)

C. Identifikasi Simplisia Daun (Follium) Secara Kimiawi.

Simplisia Perlakuan Reaksi Positif 

Serbuk Daun Sirsak 

(Annonae muricatae Folium)

1. 2 mg serbuk daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2mg serbuk daun + 5 tetesasam sulfat 10N. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes NaOH P 5% b/v dalam etanol. 4. 2 mg serbuk daun + 5 tetes larutan FeCl3 P

5% b/v. 1. Terbentuk warna coklat tua. 2. Terbentuk warna hijau. 3. Terbentuk warna hijau. 4. Terbentuk warna coklat kehijauan.

Serbuk Daun Jati Blanda (Guazumae Folium)

1. 2 mg serbuk daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2mg serbuk daun + 5

tetes asam sulfat 10N. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes NaOH P 5% b/v dalam etanol. 4. 2 mg serbuk daun + 5 tetes larutan HCl  pekat P. 5. 2 mg serbuk daun + 5 tetes KOH P 5% b/v. 6. 2mg serbuk daun + 5 tetes HCl encer P. 7. 2 mg serbuk daun + 5 tetes ammonia P 25%. 8. 2 mg serbuk daun + 5 tetes larutan Kl P 6%  b/v. 9. 2 mg serbuk daun + 5 tetes larutan FeCl3 P

5% b/v. 1. Terbentuk warna hitam coklat . 2. Terbentuk warna hijau muda. 3. Terbentuk warna coklat kuning. 4. Terbentuk warna coklat hijau. 5. Terbentuk warna hijau. 6. Terbentuk warna hijau. 7. Terbentuk warna hijau. 8. Terbentuk warna hijau coklat. 9. Terbentuk warna hijau.

Serbuk Daun Sereh

(Cymbopogonis Folium )

1. 2 mg serbuk daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2mg serbuk daun + 5 tetes HCl pekat P. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes NaOH P 5% b/v. 1. Terbentuk warna coklat tua. 2. Terbentuk warna hijau. 3. Terbentuk warna

(9)

4. 2 mg serbuk daun + 5 tetes larutan FeCl3

LP.

coklat muda. 4. Terbentuk warna

coklat muda.

2.4 Hasil Pengamatan

A. Identifikasi Simplisia Daun (Folium) Secara Makroskopik :

Simplisia Hasil Pengamatan

Daun Sirsak 

(Annonae muricatae Folium)  Nama latin tanaman asal :  Annona muricata L.

Warna permukaan daun atas : Hijau tua kecoklatan

Warna permukaan daun bawah : Coklat 

Bentuk Daun :  Jorong

Bentuk tepi daun : Rata

Bentuk permukaan daun : Berkerut 

Susunan tulang daun : Menyirip

Daun Jati Belanda (Guazumae Folium)

 Nama latin tanaman asal : Guazuma ulmifolia L

Warna permukaan daun atas : Hijau tua

Warna permukaan daun bawah : Hijau tua

Bentuk Daun :  Jorong

Bentuk tepi daun : Bergerigi 

Bentuk permukaan daun : berbulu

Susunan tulang daun : Menyirip

Daun Sereh

(Cymbopogonis Folium )  Nama latin tanaman asal :

Cymbopogon nardus L

Warna permukaan daun atas : Coklat muda

Warna permukaan daun bawah : Coklat muda

Bentuk Daun : Kurus kecil 

Bentuk tepi daun : Rata

Bentuk permukaan daun : berbulu

Susunan tulang daun : Sejajar 

(10)

B. Identifikasi Simplisia Daun (Folium) Secara Mikroskopik :

Simplisia Hasil Pengamatan

Serbuk Daun Sirsak 

(Annonae muricatae Folium) Warna serbuk : Coklat.

Fragmen pengenal :

Epidermis atas bentuknya tidak beraturan, dinding bergelombang , epidermis bawah bentuknya tidak beraturan, dinding bergelombang dengan stomata tipe anomositik, rambut penutup panjang.

Gambar :

Daun Jati Belanda (Guazumae Folium)

Warna serbuk : Coklat kehijauan. Fragmen pengenal :

Rambut penutup berbentuk bintang, rambut  kelenjar ,hablur kalsium oksalat berbentuk   prisma.

Gambar:

Serbuk Daun Sereh

(Cymbopogonis Folium )

Warna serbuk : Kuning Emas

Fragmen pengenal :

Epidermis atas dan bawah dengan stomata tipe graminae,sel – sel epidermis dindingnya sedikit  berombak, berkas pembuluh dengan parenkim dan sel sekresi rambut penutup terdiri 1 sel.

(11)

Gambar :

C. Identifikasi Simplisia Daun (Folium) Secara Kimiawi :

Simplisia

Perlakuan

Reaksi Positif

Hasil Positif 

Serbuk Daun Sirsak  (Annonae muricatae Folium) 1. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2 mg serbuk  daun + 5 tetesasam sulfat 10N. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes  NaOH P 5%  b/v dalam etanol. 4. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes larutan FeCl3 P 5% b/v. 1. Terbentuk  warna coklat tua. 2. Terbentuk  warna hijau. 3. Terbentuk  warna hijau. 4. Terbentuk  warna coklat kehijauan. 1. (Positif ) Terbentuk warna coklat tua. 2. (Positif ) Terbentuk warna hijau. 3. (Positif ) Terbentuk warna hijau. 4. (Positif ) Terbentuk warna coklat kehijauan.

Serbuk daun Jati Belanda (Guazumae Folium) 1. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2mg serbuk  daun + 5 tetes asam sulfat 10N. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes  NaOH P 5%  b/v dalam etanol. 4. 2 mg serbuk  1. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2mg serbuk  daun + 5 tetes asam sulfat 10N. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes  NaOH P 5%  b/v dalam etanol. 4. 2 mg serbuk  1. (Positif ) Terbentuk warna hitam coklat . 2. (Positif ) Terbentuk warna hijau muda. 3. (Positif ) Terbentuk warna coklat kuning. 4. (Positif )

(12)

daun + 5 tetes larutan HCl  pekat P. 5. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes KOH P 5%  b/v. 6. 2mg serbuk  daun + 5 tetes HCl encer P. 7. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes ammonia P 25%. 8. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes larutan Kl P 6% b/v. 9. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes larutan FeCl3 P 5% b/v. daun + 5 tetes larutan HCl  pekat P. 5. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes KOH P 5%  b/v. 6. 2mg serbuk  daun + 5 tetes HCl encer P. 7. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes ammonia P 25%. 8. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes larutan Kl P 6% b/v. 9. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes larutan FeCl3 P 5% b/v. Terbentuk warna coklat hijau. 5. (Positif ) Terbentuk warna hijau. 6. (Positif ) Terbentuk warna hijau. 7. (Positif ) Terbentuk warna hijau. 8. (Positif ) Terbentuk warna hijau coklat. 9. (Positif ) Terbentuk warna hijau.

Serbuk Daun Sereh (Cymbopogonis Folium ) 1. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2mg serbuk  daun + 5 tetes HCl pekat P. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes  NaOH P 5%  b/v. 4. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes larutan FeCl3 LP. 1. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes asam sulfat P. 2. 2mg serbuk  daun + 5 tetes HCl pekat P. 3. 2 mg serbu daun + 5 tetes  NaOH P 5%  b/v. 4. 2 mg serbuk  daun + 5 tetes larutan FeCl3 LP. 1. (Positif ) Terbentuk warna coklat tua. 2. (Positif) Terbentuk  warna hijau. 3. (Positif ) Terbentuk warna coklat muda. 4. (Positif ) Terbentuk warna coklat muda.

(13)

BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

4.1 PEMBAHASAN

a) Identifikasi Simplisia Daun (folium) secara Makroskopik  Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat diamati bahwa :

 Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium)

Dari uji makroskopik dapat dilihat daun sirsak memiliki warna hijau tua kecoklatan pada permukaan daun di atas, warna coklat pada permukaan daun di  bawah, bentuk daun joron, bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun  berkerut, serta susunan tulang daun yang menyirip.

 Daun Jati Belanda (Guazumae Folium)

Dari uji makroskopik dapat dilihat daun jati belanda memiliki warna hijau tua  pada permukaan daun atas dan permukaan daun bawah, bentuk daun jorong,  bentuk tepi daun bergerigi, bentuk permukaan daun sedikit berbulu, serta

susunan tulang daun yang menyirip.

 Daun Sereh (Cymbopogonis Folium )

Dari uji makroskopik dapat dilihat daun sereh memiliki warna coklat muda pada  permukaan daun atas dan permukaan bawah daun, bentuk daun kurus kecil,  bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun berbulu sedikit tajam, serta

susunan tulang daun yang sejajar.

b) Identifikasi Simplisia Daun (Folium) secara Mikroskopik 

Dari pengamatan yang dilakukan dengan mikroskop pada perbesaran 100x, dapat diketahui bahwa :

 Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium)

Epidermis atas bentuknya tidak beraturan, dinding bergelombang , epidermis  bawah bentuknya tidak beraturan, dinding bergelombang dengan stomata tipe

anomositik, rambut penutup panjang.

 Daun Jati Belanda (Guazumae Folium)

Rambut penutup berbentuk bintang, rambut kelenjar ,hablur kalsium oksalat  berbentuk prisma.

(14)

Epidermis atas dan bawah dengan stomata tipe graminae,sel

 – 

sel epidermis dindingnya sedikit berombak, berkas pembuluh dengan parenkim dan sel sekresi rambut penutup terdiri 1 sel.

c) Identifikasi Simplisia Daun (Folium) secara Kimiawi

Identifikasi simplisia Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium) secara kimiawi dilakukan dengan cara :

 Meneteskan larutan asam sulfat P dan menghasilkan warna coklat tua (+).

Meneteskan asam sulfat 10N dan menghasilkan warna hijau (+). Meneteskan  NaOH P 5% b/v dalam etanol dan menghasilkan warna hijau (+). Dan yang terakhir meneteskan FeCl3 P 5% b/v dan menghasilkan warna coklat kehijauan

(+). Dari hasil pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium) memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, senyawa terpen, steroid, dan saponin. Dan berguna untuk 

Identifikasi simplisia Daun Jati Belanda (Guazumae Folium) secara kimiawi dilakukan dengan cara :

 Meneteskan larutan asam sulfat P dan menghasilkan warna hitam coklat (+).

Meneteskan asam sulfat 10N dan menghasilkan warna hijau muda (+). Meneteskan NaOH P 5% b/v dalam etanol dan menghasilkan warna coklat kuning (+). Meneteskan HCl pekat P dan menghasilkan warna coklat hijau (+). Meneteskan HCl encer P dan menghasilkan warna hijau (+). Meneteskan ammonia P 25% dan menghasilkan warna hijau (+). Meneteskan larutan KI P 6% dan menghasilkan warna hijau coklat (+). Dan yang terakhir meneteskan FeCl3 P 5% b/v dan menghasilkan warna coklat kehijauan (+). Dari hasil

 pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa daun Jati Belanda (Guazumae Folium) memiliki kandungan senyawa tannin, musilago, flavonoid, kafein, dan lain. Jati belanda merupakan herbal yang banyak digunakan sebagai obat alami  penurun berat badan, mengeluarkan angin dari perut, haid tidak teratur,

mengobati bisul, bengkak, keputihan dan lain sebagainya.

Identifikasi simplisia Daun Sereh (Cymbopogonis Folium) secara kimiawi dilakukan dengan cara :

 Meneteskan larutan asam sulfat P dan menghasilkan warna coklat

(+).Meneteskan NaOH P 5% b/v dalam etanol dan menghasilkan warna coklat muda (+). Meneteskan HCl pekat P dan menghasilkan warna hijau (+). Dan yang terakhir meneteskan FeCl3 P 5% b/v dan menghasilkan warna coklat

kehijauan (+). Dari hasil pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa daun sereh (cymbopogonis folium) memiliki senyawa minyak atsiri dengan komponen citronellal, citral, geraniol, methylheptenone, eugenol-methyleter, dipenten, eugenol, kadinen, kadinol, dan limonene fungsinya adalah anti radang (anti

(15)

inflamasi), penghilang rasa nyeri ( analgesik), penurun panas (antipiretik),  penambah nafsu makan (amara), anti serangga, melancarkan sirkulasi meridian

dan darah. .

Keterangan :

Ditetesi kloralhidrat karena komponen senyawa dari masing-masing daun mudah menguap.

4.2 KESIMPULAN

Kesimpulan yang di da pat adalah sebagai berikut :

 Daun Sirsak (Annonae muricatae Folium) memiliki Fragmen pengenal pada

mikroskopis serbuk daun sirsak (Annonae muricatae Folium) adalah epidermis atas bentuknya tidak beraaturan, dinsing bergelombang; epidermis bawah  bentuknya tidak beraturan, dinding bergelombang dengan stomata tipe anomositik; rambut penutup panjang, terdiri dari dua sampai tiga sel, dinding tebal, lumen lebar, fragmen pembuluh kayu dengan penebalan tangga; sel batu  bundar, lumen kecil, bernoktah, fragmen mesofil dengan palisade; mesofil dengan sel sekresi bentuk bundar, dinding tebal; fragmen parenkim bernoktah. Sedangkan untuk pengamata kimiawi, daun bereaksi terhadap masing-masing  pereaksi ( menghasilkan warna sesuai teori (+)). Dan untuk pengamatan makroskopik di dapatkan hasil pengamatan, daun sirsak memiliki warna hijau tua kecoklatan pada permukaan daun di atas, warna coklat pada permukaan daun di bawah, bentuk daun joron, bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan daun  berkerut, serta susunan tulang daun yang menyirip.

 Daun Jati Belanda ( Guazumae Folium ) memiliki Fragmen pengenal pada

mirkoskopik serbuk daun adalah rambut penutup berbentu bintang; rambut kelenjar; hablur kalsium oksalat berbentuk prisma; fragmen epidermis atas dan  bawah; pembuluh kayu dengan penebalan tangga. Sedangkan untuk pengamata

kimiawi, daun bereaksi terhadap masing-masing pereaksi ( menghasilkan warna sesuai teori (+)).Dan untuk pengamatan makroskopik di dapatkan hasil  pengamatan, daun jati belanda memiliki warna hijau tua pada permukaan daun atas dan permukaan daun bawah, bentuk daun jorong, bentuk tepi daun  bergerigi, bentuk permukaan daun sedikit berbulu, serta susunan tulang daun

yang menyirip.

 Daun sereh ( Cymbopogonis Folium ) memiliki Fragmen pengenal pada

mikroskopik serbuk daun sereh ( Cymbopogonis Folium ) adalah epidermis atas, epidermis bawah, dengan stomata tipe graminae; sel-sel epidermis dindingnya sedikit berombak; berkas pembuluh dengan parenkim dan sel sekresi; rambut

(16)

 penutup terdiri dari satu sel. Sedangkan untuk pengamata kimiawi, daun  bereaksi terhadap masing-masing pereaksi ( menghasilkan warna sesuai teori (+)).Dan untuk pengamatan makroskopik di dapatkan hasil pengamatan, daun sereh memiliki warna coklat muda pada permukaan daun atas dan permukaan  bawah daun, bentuk daun kurus kecil, bentuk tepi daun rata, bentuk permukaan

daun berbulu sedikit tajam, serta susunan tulang daun yang sejajar.

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

 Suwarni E., Cahyaningsih E., Utami D., and Megawati F., 2012, penuntun praktikum

farmakognosi, hal. 24-33.  http://eprints.undip.ac.id/23952/1/Astika.pdf   http://id.scribd.com/doc/90763719/54505479-Paper   http://www.slideshare.net/smkfarmasi/farmakognosi-x-ia  http://eprints.undip.ac.id/23952/1/Astika.pdf  http://id.scribd.com/doc/76171744/MAKALAH-TANAMAN-OBAT 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian sebelumnya mengenai pemberian ekstrak air daun jati belanda terhadap kadar lipid darah pada tikus jantan menunjukkan bahwa ekstrak air daun

Penentuan Formula optimum tablet ekstrak air kering daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia L.) diperoleh dengan menggunakan design- expert yang menghasilkan formula optimum

Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Jati Belanda ( Guazuma ulmifolia , Lamk ) terhadap Pertumbuhan Eschericia coli Inhibition Assay of Jati Belanda Leaves ( Guazuma

Hasil penelitian sebelumnya mengenai pemberian ekstrak air daun jati belanda terhadap kadar lipid darah pada tikus jantan menunjukkan bahwa ekstrak air daun

Jenis fungi Pengamatan Makroskopik Pengamatan Mikroskopis Warna koloni Diameter koloni Ukuran konidiofor Diameter hifa Diameter konidia Trichoderma sp...

Kesimpulan dari penelitian ini adalah larutan ekstrak daun Jati Belanda dengan dosis 2,6 mg/0.25ml, 5,34 mg/0.25ml dan 8,0 mg/0.25ml ekstrak daun jati belanda, dengan

Telah dilakukan pengamatan perilaku anak tikus dari induk tikus galur Wistar yang diberi kombinasi ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) dan ekstrak rimpang

Uji kualitatif Ekstrak Serbuk Simplisia Daun Kitolod Ukuran partikel Warna larutan ekstrak Pereaksi Warna larutan ekstrak + pereaksi Mesh 16 Hijau FeCl3 Hijau kehitaman Mesh 18 Hijau