• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupan individu. Apabila individu mampu melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas- tugas berikutnya. Sebaliknya, apabila mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak bahagia dan mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas- tugas berikutnya.

Beberapa tugas perkembangan yang dilakukan oleh individu muncul sebagai akibat dari kematangan fisik, misalnya berjalan, melompat, lari, dan sebagian lain berkembang dari adanya tekanan- tekanan dari budaya dan masyarakat, seperti belajar membaca, dan sebagian lainnya karena adanya nilai- nilai dan aspirasi individu, seperti memilih dan mempersiapkan pekerjaan. Namun pada umumnya kemunculan tugas- tugas perkembangan itu disebabkan oleh adanya ketiga kekuatan tersebut secara serempak.Pada manusia perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua.

Fase perkembangan dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola tingkah laku tertentu. Untuk lebih mengerti tentang karakteristik dan tugas-tugas perkembangan. B. Tujuan

1. Utuk mengetahui konsep pertumbuhan dan perkembangan 2. Untuk mengetahui tahap pertumbuhan dan perkembangan

(2)

C. Manfaat

Kita dapat mengetahui konsep dan tahap pertumbuhan dan perkembangan serta teori-teori dan tugas tumbuh kembang manusia.

(3)

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

a. Perubahan fisik

b. Peningkatan jumlah sel c. Ukuran

d. Kuantitatif

e. Tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi f. Pola bervariasi.

Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

a. Kualitatif b. Maturation

c. Sistematis, progresif dan berkesinambungan.

Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu atau disekitar periode tertentu dalam kehidupan individu.

( Barbara koizer, 2011) B. Tahap pertumbuhan dan perkembangan

Tahap Usia Karakteristik Penting Implikasi Keperawatan Neonatus

Bayi

Lahir - 28 hari

1 bulan – 1 tahun

Perilaku hampir seluruhnya bersifat refleks dan

berkembang menjadi lebih terarah.

Pertumbuhan fisik berlangsung cepat.

Bantu orang tua untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi

Kontor lingkungan di sekitar bayi agar kebutuhan fisik dan psikologisnya terpenuhi.

(4)

Tahap pertumbuhan dan perkembangan

Tahap Usia Karakteristik penting Implikasi keperawatan Toodler Prasekolah Usia sekolah Remaja Dewasa muda 1 – 3 tahun 3 – 6 tahun 6 – 12 tahun 12 – 20 tahun 20 – 40 tahun Perkembangan motorik memungkinkan peningkatan otonomi fisik. Ketrampilan psikososial meningkat. Dunia prasekolah semakin luas. Pengalaman baru dan peran sosial anak usia prasekolah dipraktikan selama bermain. Pertumbuhan fisik berlangsung lambat. Tahap ini meliputi periode praremaja (10-12 tahun),. Kelompok teman sebaya (pee group ) sangat memengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif, dan sosial meningkat dan keterampilan komunikasi semakin baik. Konsep diri berubah sejalan dengan perkembangan biologis. Nilai-nilai

dipraktikkan. Pertumbuhan fisik berlangsung semakin cepat. Stress meningkat, terutama saat menghadapi konflik.

Gaya hidup pribadi berkembang. Individu membentuk hubungna dengan individu lain yang berarti baginya dan membangun komitmen terhadap sesuatu.

Strategi yang aman dan yang berisiko harus seimbang, untuk

mendukung pertumbuhan. Beri kesempatan untuk bermain dan melakukan kegiatan sosial.

Beri kesempatan anak untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan hobi dan kegiatan sekolah. Kenali dan dukung

presentasi anak.

Damping remaja untuk mengembangkan perilaku koping. Bantu remaja mengembangkan strategi guna mengatasi konflik.

Terima gaya hidup yang dipilih oleh individu dewasa dan bantu dalam

penyesuaian yang penting terkait kesehatan. Kenali komitmen individu. Dukung perubahan yang penting bagi kesehatan.

(5)

Tahap pertumbuhan dan perkembangan

Tahap Usia Karekteristik penting Implikasi keperawatan Dewasa menengah Lansia Lansia muda Lansia menengah Lansia akhir 40 – 65 tahun 65 – 74 tahun 75 – 84 tahun 85 tahun atau lebih

Gaya hidup berubah akibat perubahan dalam hal lain; sebagai contoh, anak

meninggalkan rumah, tujuan okupasional perubah.

Adaptasi terhadap masa pension dan perubahan kemampuan fisik seringkali penting untuk dilakukan. Penyakit kronik dapat muncul.

Adaptasi terhadap penurunan kecepatan pergerakan, waktu untuk bereaksi, dan

peningkatan ketergantungan terhadap individu lain mungkin penting untuk dilakukan.

Masalah-masalah fisik mungkin meningkat.

Bantu klien membuat perencanaan dalam

perubahan hidup yang telah diperkirankan, mengenali faktor resiko yang

berhubungan dengan kesehatan, dan berfokus pada kekuatan, bukan kelemahan.

Bantu klien untuk tetap aktif secara fisik maupun sosial, dan untuk memelihara interaksi dengan teman sebaya.

Bantu klien untuk

menghadapi kehilangan ( mis., pendengaran, kemampuan sensorik dan penglihatan, kematian orang yang dicintai). Beri tindakan pengamanan yang penting. Bantu perawatan diri klien sesuai kebutuhan dengan mempertahankan

kemandirian sebisa mungkin.

(6)

C. Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode perkembangan manusia Periode

Usia

Perkembangan Fisik Perkembangan Kognitif Perkembangan Psikososial Periode

Pranatal (Pembuahan -Kelahiran)

Kehamilan terjadi melalui pembuahan normal atau arti lain.

Gen secara abadi berinteraksi dengan lingkungan yang

memengaruhi dari awal. Struktur tubuh dasar dan bentuk organ, pertumbuhan otak dimulai percepatan. Pertumbuhan fisik adalah yang paling cepat dalam rentang kehidupan. Kerentanan terhadap lingkungan berpengaruh besar.

Kemampuan untuk belajar dan mengingat dan untuk merespon stimulus sensori berkembang.

Fetus merespon suara ibu dan mengembangkan keinginan akan hal tersebut.

Bayi dan Balita (Lahir-usia 3 tahun)

Semua indera dan sistem tubuh beroperasi saat kelahiran untuk berbagai tingkatan.

Otak tumbuh dalam kompleksitas dan sangat sensitive terhadap lingkungan yang mempengaruhi. Pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik sangat cepat.

Kemampuan untuk belajar dan mengingat telah muncul bahkan di minggu-minggu awal.

Menggunakan symbol dan kemampuan untuk

menyelesaikan masalah berkembang di akhir tahun kedua.

Komprehensif dan penggunaan bahasa berkembang secara cepat.

Bentuk kelekatan dengan orang tua dan orang lain. Kesadaran diri berkembang. Perpindahan terjadi dari tergantung menjadi otonomi.

Ketertarikan pada anak lain meningkat.

(7)

Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode perkembangan manusia

Periode usia Perkembangan fisik Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Awal masa

anak (3-6 tahun)

Pertumbuhan menetap; penampilan lebih langsing dan proporsi lebih matang. Nafsu makan berkurang dan masalah tidur merupakan hal biasa.

Muncul dominasi

penggunaan tangan kiri atau kanan; keterampilan

motorik halus dan kasar meningkat.

Pemikiran terkadang egosentriss, tetapi tumbuh pemahaman terhadap perspektif orang lain. Kognitif yang belum matang menghasilkan ide-ide yang tidak masuk akal mengenai dunia.

Memori dan bahasa meningkat.

Intelegensi menjadi lebih bisa diperkirakan.

Pengalaman prasekolah.

Konsep diri dan pemahaman tentang mendaji lebih

kompleks; harga diri bersifat global.

Kemandirian, inisiatif, dan control diri meningkat. Identitas gender terbentuk. Bermain menjadi lebih imajinatif,lebih kolaboratif, dan biasanya lebih sosial. Altruism, agresi, merasakan respon takut adalah hal yang umum.

Keluarga masih merupakan pusat dari kehidupan sosial, tapi keberadaan anak lain menjadi penting. Pertengahan masa anak (usia 6-11 tahun) Pertumbuhan melambat. Kekuatan dan ketrampilan atletik meningkat.

Sakit pernapasan hal yang biasa, tetapi kesehatan secara umum lebih baik daripada waktu lain dalam rentang kehidupan.

Egosentris berkurang. Anak mulai berpikir logis, tapi konkret.

Memori dan kemampuan bahasa meningkat. Pencapaian kognitif mengizinkan anak-anak mendapat manfaat dari sekolah formal.

Beberapa anak-anak menunjukkan kebutuhan pendidikan khusus dan dorongan.

Konsep diri menjadi lebih kompleks, berdampak pada harga diri.

Peraturan pendamping merefleksikan peralihan terhadap control dari orang tua ke anak.

Sebaya dianggap penting.

Remaja (usia 11-20 tahun)

Pertumbuhan fisik dan lainnya berubah dengan cepat dan mendalam. Kematangan reproduksi terjadi.

Resiko kesehatan utama muncul dari isu-isu perilaku, gangguan makan dan

penggunaan narkoba.

Kemampuan berpikir abstrak dan penggunaan penalaran ilmiah

berkembang.

Pemikiran yang belum matang bertahan di

beberapa sikap dan perilaku. Focus pendidikan pada persiapan memasuki

perguruan tinggi atau dunia kerja.

Pencapaian identitas, termasuk pencapaian identital seksual menjadi penting.

Hubungan dengan orang tua secara umum baik. Kelompok sebaya mungkin memaksakan pengaruh positif maupun negatif.

(8)

Perkembangan utama yang umum dalam delapan periode Perkembangan Manusia Periode

usia

Perkembangan fisik Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Peralihan dan dewasa muda (usia 20-40 tahun)

Kondisi fisik berada di puncak kemudian menurun perlahan.

Pilihan gaya hidup memengaruhi kesehatan.

Pemikiran dan pertimbangan moral menjadi lebih kompleks. Pilihan pendidikan dan pekerjaan dibuat, kadang-kadang setelah melalui periode eksplorasi.

Sifat kepribadian dan gaya menjadi relative stabil, tetapi perubahan kepribadian mungkin dipengaruhi oleh tahap dan kejadian dalam kehidupan.

Hubungan intim dan gaya hidup pribadi terbentuk, tetapi mungkin tidak untuk selamanya.

Hampir semua orang menikah dan menjadi orang tua. Pertengah an masa dewasa/pa ruh baya (usia 40-65 tahun)

Penurunan secara berlahan kemampuan sensori, kesehatan, stamina, dan kekuatan mungkin telah dimulai, tetapi perbedaan individu sangatlah luas. Perempun mengalami menopause. Kemampuan mental di puncak, pengalaman ketrampilan praktis penyelesaian masalah tinggi.

Hasil kreatif mungkin menurun, tetapi meningkat di aspek kualitas.

Untuk beberapa orang, sukses dalam karier dan dipuncak kekuasaan; bagi yang lain burnout atau perubahan karier mungkin terjadi.

Kesadaran akan identitas terus berkembang; transisi paruh baya mungkin terjadi. Dua tanggung jawab

perawatan anak dan orang tua mungkin menyebabkan stres. Merasakan anak

meninggalkan sarang yang kosong.

Dewasa akhir/lanju t usia (usia 65 ke atas)

Sebagian besar orang sehat dan aktif walaupun

kemampuan fisik dan kesehatan menurun. Waktu reaksi melambat berdampak pada beberapa aspek fungsi.

Sebagian besar orang secara mental waspada.

Walaupun intelegensi dan memori mungkin memburuk di beberapa area, hampir semua orang menemukan cara untuk menebusnya.

Pensiun dari dunia kerja mungkin terjadi dan mungkin menawarkan pilihan baru dalam penggunaan waktu. Individu mengmbangkan strategi yang lebih fleksibel untuk mengatasi rasa kehilangan dan kematian yang akan terjadi.

Hubungan dengan keluarga dan teman dekat dapat menyediakan dukungan penting.

Mencari makna hidup menjadi penting.

(9)

D. Teori – teori Tumbuh Kembang Manusia

1. Development task theory (Robert Havighurst) --- 6 stages

1) Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal) a. Belajar berjalan, mengambil makanan padat

b. Belajar bicara

c. Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal) d. Belajar tentang perbedaan jenis kelamin

e. Membentuk konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik

f. Belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nurani

g. Belajar mengadakan hubungan emosi 2) Middle childhood (masa sekolah)

a. Membangun perilaku yang sehat

b. Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang luar biasa

c. Belajar bergaul dengan teman sebaya

d. Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas dan feminitas

e. Mengembangkan ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung

f. Mengembangkan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari

g. Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai h. Pencapaian kemandirian

i. Membangun perilaku dalam kelompok sosial maupun institusi (sekolah)

3) Adolescence (remaja )

a. Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman sebaya baik laki maupun perempuan

b. Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas c. Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain

(10)

d. Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan

e. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif f. Memilih dan mempersiapkan pekerjaan

g. Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga

h. Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara

i. Pencapaian tanggungjawab sosial

j. Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun dalam berperilaku

4) Early Adulthood (dewasa muda) a. Memilih pasangan

b. Belajar hidup bersama orang lain sebagai pasangan c. Mulai berkeluarga

d. Membesarkan anak e. Mengatur rumah tangga f. Mulai bekerja

g. Mendapat tanggungjawab sebagai warga negara h. Menemukan kelompok sosial yang cocok

5) Middle-age (dewasa lanjut)

a. Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai warga negara b. Membangun dan mempertahankan standard ekonomi keluarga

c. Membimbing anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan

d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu luang

e. Membina hubungan dengan pasangannya sebagai individu

f. Mengalami dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik g. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah

(11)

6) Later maturity (usia lanjut)

a. Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan

b. Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang

c. Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri) d. Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut

e. Melakukan pertemuan-pertemuan sosial f. Membangun kepuasan kehidupan g. Kesiapan menghadapi kematian

2. Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson ) 1) Trust vs mistrust bayi (lahir – 18 bulan)

a. Indikator positif : belajar percaya pada orang lain

b. Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan.

c. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman akan menghasilkan kepercayaan.

d. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat kemudian bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.

2) Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) toodler (18 bulan-3 tahun)

a. Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri

b. Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah

c. Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.

d. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu

(12)

e. Jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.

3) Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) pra sekolah ( 3-5 tahun)

a. Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.

b. Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi

c. Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.

d. Pembatasan

e. Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.

f. Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.

4) Industri vs inferior (industry vs inferiority) usia sekolah (6-12 tahun)

a. Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan.

b. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.

c. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian

d. Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.

5) Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) remaja (12 - 20 tahun) a. Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri,

merencanakan aktualisasi diri

b. Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri

(13)

d. Kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.

6) Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (20-45 tahun)

a. indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain.

b. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir

c. Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual.

d. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.

7) Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun) a. Indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain b. Indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman c. Mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang d. Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.

8) Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)

a. Indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian

b. Indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.

c. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian.

d. Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.

(14)

3. Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952) a. Fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)

Tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1 bulan) Sebagian besar tindakan bersifat refleks

Tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)

Persepsi mengenai berbagai kejadian terpusat pada tubuh. Objek merupakan ekstensi diri.

Tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)

Mengenali lingkungan eksternal. Membuat perubahan secara aktif di dalam lingkungan.

Tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)

Dapat membedakan tujuan dari cara pencapaian tujuan tersebut. Tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan)

Mencoba dan menemukan tujuan serta cara baru untuk mencapai tujuan. Ritual merupakan hal penting.

Tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan)

Menginterpretasi lingkungan dengan kesan mental. Melakukan permainan imajinasi dan imitasi.

b. fase pre konseptual (2-4 tahun)

menggunakan pendekatan egosentrik untuk mengakomodasi tuntutan lingkungan. Semua hal bermakna dan berkaitan dengan “aku”.

c. Tahap intuituf (4-7 tahun)

Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk

d. Fase konkret operasional (7-11 tahun)

Memecahkan masalah konkret. mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri. Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan.

(15)

e. Fase formal operasional (11-15 tahun)

Pemikiran rasional, bersifat keakanan. Kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah. Menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada.

(16)

BAB IV PENUTUP

Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan makalah ini, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang diharapkan memberi manfaat dalam pembelajaran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Pertumbuhan : Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Perkembangan : Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu atau disekitar periode tertentu dalam kehidupan individu. Tahap-tahap perkembangan pada manusia terdiri dari: dalam kandungan/sebelum di lahirkan, bayi dan balita, anak-anak, remaja, dewasa.Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut yang dikemukakan oleh Havighurst.

B. Saran

Dengan membaca makalah ini dan mengetahui tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan manusia, diharapkan agar pembaca mendapat pengetahuan tentang tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangan manusia yang dapat membantu bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dan membantu agar pembaca lebih memahami tugas-tugas individu, dan menghargainya.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan IEC 60601-1 / ANSI/AAMI ES 60601-1, turbine handpiece / penggabung Roto Quick tidak cocok untuk digunakan pada udara yang berpotensi meledak atau digunakan

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Konsekuensi dari ketidakpatuhan dari pasien yang tidak meminum obatnya dengan teratur adalah obat tersebut tidak akan bekerja untuk memperbaiki kondisi pasien, dan

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta menentukan nilai Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) dari ekstrak etanol bayam duri

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak kelas V di SDIT Alam Nurul Islam Yogyakarta yang berjumlah 70 siswa dengan penentuan ukuran besar sampel menggunakan rumus

Sebagian besar perusahaan melakukan pemasaran target yaitu dengan mengidentifikasi segmen pasar, memilih salah satu atau lebih dari segmen yang ada dan