• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN KREDIT PADA BANK MELALUI BALAI LELANG SWASTA (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA) TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN KREDIT PADA BANK MELALUI BALAI LELANG SWASTA (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA) TESIS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN KREDIT

PADA BANK MELALUI BALAI LELANG SWASTA

(STUDI KASUS PADA BANK SWASTA)

TESIS

Oleh

MEILIE 087011145/MKn

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN KREDIT

PADA BANK MELALUI BALAI LELANG SWASTA

(STUDI KASUS PADA BANK SWASTA)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan dalam Program Studi Kenotariatan

pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh

MEILIE 087011145/MKn

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Penelitian : PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN KREDIT PADA BANK MELALUI BALAI LELANG SWASTA (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA)

Nama Mahasiswa : Meilie Nomor Pokok : 087011145 Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum) Ketua

(Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum) Anggota

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) Anggota

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)

(4)

Telah diuji pada Tanggal: 27 Juli 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum. Anggota : 1. Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum.

2. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN. 3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum. 4. Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS.

(5)

ABSTRAK

Sejak diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 47/KMK.01/1996 dan Keputusan Kepala BUPLN Nomor 1/PN/1996, maka penyelenggaraan lelang dapat dilaksanakan oleh Balai Lelang Swasta. Dalam prakteknya Balai Lelang Swasta sering mendapat hambatan dalam pengosongan objek jaminan kredit bank berupa Hak Tanggungan yang telah dilelang, karena untuk memperoleh fiat pengadilan tentang eksekusi pengosongan terlebih dahulu harus disertakan Surat Pengantar dari KPKNL, walaupun sudah ada Risalah Lelang yang dikukuhkan oleh Pejabat Lelang Kelas II dari KPKNL ketika dilakukan lelang oleh Balai Lelang Swasta. Oleh karena itu menjadi permasalahan tentang ketentuan hukum lelang melalui Balai Lelang Swasta, mekanisme pelaksanaan lelang barang jaminan kredit pada bank swasta melalui Balai Lelang Swasta, dan kekuatan hukum Risalah Lelang pada pelaksanaan lelang barang jaminan kredit pada bank swasta melalui Balai Lelang Swasta.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, dengan pendekatan yuridis sosiologis yang didukung oleh data primer dan data sekunder. Oleh karena itu, penelitian dilakukan terhadap peraturan lelang dengan melihat pada kasus pelaksanaan lelang barang jaminan kredit pada bank swasta melalui Balai Lelang Swasta di Kota Medan, dan wawancara kepada nara sumber, yang terdiri dari: Administrasi Kredit/Legal Bank Swasta di Kota Medan, Direktur Balai Lelang Swasta di Kota Medan, dan Pejabat Kelas II dari KPKNL Medan.

Hasil penelitian menunjukkan ketentuan hukum lelang yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan dan Keputusan Kepala BUPLN (DJKN) telah memberikan kewenangan kepada pihak swasta (Balai Lelang) untuk melaksanakan lelang. Akan tetapi ketentuan ini belum sepenuhnya memberikan kewenangan kepada pihak untuk pelaksanaan lelang tersebut, karena dibatasi hanya untuk lelang non eksekusi sukarela dan objek lelang bukan milik negara (bukan piutang negara). Demikian juga pejabat lelangnya diwajibkan Pejabat Lelang Kelas II dari KPKNL setempat. Pelaksanaan lelang barang jaminan kredit pada bank melalui Balai Lelang Swasta dilaksanakan dengan adanya permohonan lelang dari bank (kreditur) yang telah dilengkapi dokumen barang jaminan kredit, sehingga balai lelang dapat melakukan pengumuman lelang dalam bentuk foto/cek asset, Rencana Kerja Syarat, brosur dan iklan media massa, dan juga koordinasi jaringan kepada calon pembeli lelang, baru kemudian dilaksanakan lelang di hadapan Pejabat Lelang Kelas II dari KPKNL yang akan menandatangani Risalah Lelang atas barang jaminan kredit bank telah dilelang kepada pemenang lelang. Balai lelang bertanggung jawab atas keberatan/komplain dari pemenang lelang. Kekuatan hukum Risalah Lelang Balai Lelang Swasta belum sepenuhnya dapat diterima pihak pengadilan sebagai berita acara pelaksanaan lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang sebagai akta otentik dan mempunyai kekuatan pembuktian sempurna bagi para pihak, karena masih memerlukan surat keterangan dari Ketua KPKNL baru dapat dibuat atau diberikan fiat pengadilan untuk eksekusi pengosongan.

Disarankan kepada pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan untuk mengeluarkan ketentuan bahwa Balai Lelang Swasta juga dapat mempunyai Pejabat lelang sendiri (yang bukan Pejabat Lelang KPKNL) dengan terlebih dahulu dilakukan uji kelulusan sebagai pejabat lelang (sertifikasi) sesuai keputusan Menteri Keuangan. Kata kunci: Lelang, Jaminan kredit Bank Swasta, Balai Lelang Swasta.

(6)

ABSTRACT

(Terjemahan abstrak dalam bahasa Inggris)

Since the Ministry of Finance issued Decision Number 47/KMK.01/1996 and Decree No. 1/PN/1996 BUPLN Head, then the implementation of the auction can be conducted by the Center for Private Auction. Private Auction Hall in practice is often challenged by the emptying of the object in the form of bank credit guarantees Encumbrance which has been auctioned off, because to obtain a court fiat on first evacuation exercise must be included KPKNL Letter of Introduction from, although there are confirmed by the Minutes of Auction Officer Class II from KPKNL when conducted auction by the Center for Private Auction. Therefore the issue of legal provisions auction through Auction Private Hall, the mechanism of the auction items on the credit guarantee private bank through the Institute for Private Auction, and the force of law Treatise on the auction items Auction guarantees on private bank loans through the Institute for Private Auction.

This research is descriptive analysis, with judicial and sociological approach, supported by primary and secondary data. Therefore, the research conducted on the auction rules by looking at the case of the auction items on a bank loan guarantee private sector through Private Auction Center in Medan city, and interviewing resource persons, consisting of: Credit Administration / Legal Private Bank in the city of Medan, and Director of Private Auction Center in Medan. Results showed that an auction of law provisions set out in Decree of the Minister of Finance and Decision of the Head BUPLN (DJKN) have given authority to private parties (Auction Hall) to conduct the auction. However, this provision has not fully give authority to the parties for the implementation of the auction, because it is limited only to non-execution of voluntary auctions and auction item does not belong to the state (not the state accounts). Similarly, officers are required the auction that Auction Officer Class II of the local KPKNL.

Implementation of the auction items on a bank loan guarantees through the Hall of Private Auction that the auction conducted by the request from the bank (lender) who has completed a document of goods as loan collateral, so the auction house can make the announcement of the auction in the form of photos / asset checks, Term Work Plan, brochures and ads mass media, and also the coordination of the network to prospective bidders, and then held an auction before the auction Officer Class II of KPKNL who will sign the Minutes of Auction for bank credit guarantees goods have been auctioned off to the winner of the auction. Auction house is responsible for the appeal/complaint from the winner of the auction. Minutes enforceable Private Auction that Auction Hall has not fully accepted by the court as a news event that made the auction by auction officials as authentic documents proving the strength and perfect for parties, because they still need a letter from the

(7)

Chairman of the new KPKNL can be made or given a court fiat for the execution of evacuation.

To the government in this case the Finance Minister issued a provision that the Central Tender Officer Private auction can also have their own (not the officials KPKNL auction) by first passing the test as the official auction (certification) as approved by the Finance Minister. Then the necessary rigor of the law requested the evacuation of the auction at the Auction Hall of Private to the District Court may be conducted by auction winner through the bank on the basis of the Minutes of Auction, so it does not have to go through KPKNL.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan rahmat-Nya, maka tesis ini dapat diselesaikan dengan judul “ Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan Kredit pada Bank Melalui Balai Lelang Swasta (Studi Kasus pada Bank Swasta)”.

Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini, bukanlah semata-mata atas kemampuan diri penulis sendiri, melainkan atas bantuan dan dukungan dari semua pihak dalam penyusunan tesis ini. Terima kasih yang mendalam dan tulus saya ucapkan kepada yang terhormat dan amat terpelajar Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum serta Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, masing masing selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah memberi pengarahan, nasehat serta bimbingan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan secara khusus kepada yang terhormat dan amat terpelajar Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum dan Bapak Dr. Pendastaren Tarigan, SH, MS masing masing selaku dosen yang selama ini membimbing dan membina penulis dan pada kesempatan ini dipercayakan menjadi Dosen Penguji sekaligus Panitia Penguji Tesis.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,DTM & H, MSc (CTM), SpA (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(9)

4. Bapak dan Ibu para Guru Besar serta Dosen Staf Pengajar dan para karyawan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

5. Para Narasumber Bapak Susandi Limanaga, Bapak Ali Amran dan Bapak Suwirman.

6. Rekan-rekan dan teman-teman mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya rekan mahasiswa program khusus tahun 2008.

Secara khusus penulis menghaturkan sembah dan sujud dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda dan ibunda penulis tercinta atas doa dan dukungannya selama perkuliahan dan dalam menyelesaikan tesis ini.

Teristimewa buat Rekan-rekan kerja di Bank Dipo Internasional Cabang Medan (Team Loan dan Admin Kredit) dan Sahabat terbaik penulis (Tri, Jenny, Reni, Sari, Daniel, Andy dan Marcel) yang telah mendukung penulis untuk melanjutkan dan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dengan penuh kesabaran dan pengorbanan tak ternilai harganya serta yang selalu mendoakan penulis.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu dan penulis berharap tesis ini bermanfaat bagi bidang ilmu hukum, khususnya dalam bidang ilmu kenotariatan.

Medan, Juli 2010 Penulis

(10)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ... i ABSTRACT... ii DAFTAR ISI... iv BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian ... 9 D. Manfaat Penelitian ... 9 E. Keaslian Penelitian ... 9

F. Kerangka Teori Dan Konsepsi ... 11

1. Kerangka Teori ... 11

2. Konsepsi ... 19

G. Metode Penelitian ... 20

BAB II. KETENTUAN HUKUM LELANG MELALUI BALAI LELANG SWASTA ... 24

A. Pengertian dan Dasar Hukum Lelang ... 24

B. Fungsi dan Jenis Lelang ... 34

C. Ketentuan Hukum Lelang Melalui Balai Lelang Swasta ... 37

BAB III. MEKANISME PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN KREDIT PADA BANK SWASTA MELALUI BALAI LELANG SWASTA ... 57

(11)

B. Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah Pada Bank Swasta

Terkait Dengan Barang Jaminan Kredit ... 69

C. Sekilas tentang PT. Balai Lelang Sukses Mandiri (BALESMAN) Medan ... 78

D. Mekanisme Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan Kredit Pada Bank Swasta Melalui Balai Lelang Swasta ... 80

BAB IV. KEKUATAN HUKUM RISALAH LELANG DARI PELAKSANAAN LELANG BARANG JAMINAN KREDIT BANK SWASTA MELALUI BALAI LELANG SWASTA ... 101

A. Pengertian dan Dasar Hukum Risalah Lelang ... 101

B. Kekuatan Risalah Lelang Pada Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan Kredit Bank Swasta Melalui Balai Lelang Swasta . 108 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 115

A. Kesimpulan ... 115

B. Saran ... 116

Referensi

Dokumen terkait

Di Indonesia, perbanyakan tanaman dengan teknik okulasi dini belum banyak diterapkan di lapangan. Ada beberapa alasan mengapa perbanyakan tanaman dengan teknik okulasi

faktor yang mempengaruhi sikap makan pada remaja secara langsung adalah faktor individu dan faktor lingkungan. Asupan gizi seimbang dapat diperoleh dari makanan yang

Indosat Tbk is a leading telecommunication and information service provider in Indonesia that provides cellular services (Mentari, Matrix and IM3), fixed telecommunication services

Kurangnya motivasi dalam merangsang semangat guru, kurangnya pengembangan dalam mencari metode belajar mengajar, kurangnya volume kunjungan sekolah, kunjungan

Pertama, pelaksanaan undang-undang syariah masih dapat dilihat dengan jelas dalam aspek urusan peribadi (personal affair) dan undang-undang keluarga. Oleh itu,

Awalnya gedung ini didesain menggunakan beton pracetak yang selanjutnya akan dimodifikasi menggunakan Sistem Ganda yang terdiri dari Sistem Rangka Pemikul Momen

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini yang berjudul “ Tinjauan Terhadap Aktivitas

Dan Jumlah responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 46 karyawan di beberapa Kantor Notaris Di Kediri dengan menggunakan Metode Sampling Insidental, dimana