BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Suatu perencanaan tidak akan pernah berhenti sebab ia memiliki sistem yang berkelanjutan. Dalam perencanaan tentunya memiliki halangan salah satunya mengenai kualitas lingkungan hidup yang akan semakin menurun karena banyaknya kebutuhan manusia yang tidak pernah ada batasnya (dinamis).
Perencanaan akan berlangsung terus menerus sebagai upaya penyelesaian masalah yang berkembang.
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. hal tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan potensi di dalam ruang dan wilayah yang dikaji dari berbagai aspek.
Oleh karena itu mengingat pertumbuhan penduduk yang cukup pesat terutama di salah satu Kawasan Peruntukan Pariwisata dengan contoh kecamatan Batujaya tepatnya di Desa Batujaya dengan kepadatan penduduk dari tahun sebelumnya sebesar 8.670jiwa/Ha, perencanaan diperlukan aspek kependudukan yang merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan. Studio Proses Perencanaan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat mengidentifikasi dan menentukan potensi serta masalah yang ada di Kawasan Peruntukan Pariwisata di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya Kabupaten Karawang di tinjau dari salah satu aspek yaitu Aspek Kependudukan.
Adapun rumusan permasalahan yang ada di kawasan pariwisata terutama di kecamatan pakisjaya yang memiliki tingkat pendidikan rendah disebabkan karena masih minimnya tenaga pengajar dan sarana pendidikan, terutama untuk tingkatan sekolah lanjutan tingkat menengah atas yang hanya memiliki 3 sekolah dengan jumlah murid 1.235 murid sementara hanya ditangani oleh 28 tenaga pengajar. yang berakibat pada kualitas penduduknya dimasa mendatang yang akan cukup sulit mengembangkan potensi daerahnya terutama potensi pariwisata di kecamatan pakisjaya yang notabennya sudah memiliki pengunjung yang cukup banyak.
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik wilayah serta potensi dan masalah aspek kependudukan di kawasan
Pariwisata di kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.
1.3.2 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kajian dan analisis dalam Aspek Kependudukan, yaitu :
Teridentifikasinya karakteristik kependudukan di kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.
Analisis proyeksi jumlah penduduk dimasa mendatang dalam rangka pengendalian keseimbangan antara jumlah penduduk dengan sumber daya yang ada.
Teridentifikasinya sosial budaya kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.
Teridentifikasinya potensi dan masalah sosial kependudukan di kawasan peruntukan pariwisata sekitar kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Kajian wilayah dalam Studio Proses Perencanaan ini, yaitu : 1. Kecamatan Batujaya
Merupakan salah satu dari 30 kecamatan yang termasuk dalam kabupaten karawang, secara geografisnya berada disebelah utara kabupaten karawang terletak diantar 6o058 LS; 107o154 BT.
Bentuk tanah di kecamatan batu jaya merupakan daerah dataran dengan ketinggian wilayah kecamatannya kurang lebih 10 M dari permukaan laut dengan batas wilayah :
Utara : Kecamatan Tirtajaya dan Laut Jawa Barat : Kecamatan Pakisjaya
Selatan : Kabupaten Pekasi
Timur : Kecamatan Jayakerta dan Kecamatan Tirtajaya Dengan luas wilayah kecamatan batu jaya kurang lebih 7.297 Ha, yang terdiri dari 10 desa yaitu :
1. Desa kutaampel 2. Desa karya makmur 3. Desa karya mulya 4. Desa teluk bango 5. Desa teluk mabulu 6. Desa karya bakti 7. Desa batu raden 8. Desa batujaya 9. Desa segaran 10. Desa Segar jaya 2. Kecamatan Pakisjaya
Merupakan bagian wilayah dari 30 Kecamatan di Kabupaten Karawang yang terbentuk Tahun 2005 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 02 Tahun 2005 tentang Pembentukan
Kecamatan pada Daerah Kabupaten Karawang yang diresmikan berdirinya pada tanggal 03 Maret 1992. Dengan letak ketinggian kurang lebih 2,5 M Dengan batas wilayah, yaitu:
Utara : Laut Jawa;
Selatan : Kecamatan Batujaya;
Timur : Kecamatan Muara Gembong Kab. Bekasi. Dengan luas Wilayah Kecamatan Pakis jaya yaitu 5.560,20 Ha yang terdiri dari 8 desa yaitu :
1. Tanjung Pakis 2. Tanjung Mekar 3. Tanjung Bungin 4. Solokan 5. Tanah Baru 6. Telukjaya 7. Teluk Buyung 8. Telagajaya
Gambar I.1
1.4.2 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi yang dijadikan batasan dalam pelaksanaan Identifikasi potensi dan masalah di Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, yaitu :
Identifikasi karakteristik kependudukan mengenai Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Kawasan Peruntukan Pariwisata Kecamatan Pakisjaya.
Analisis proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya.
Identifikasi sosial budaya mengenai Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Kawasan Peruntukan Kecamatan Pakisjaya.
Identifikasi potensi dan masalah sosial kependudukan mengenai Kawasan Pariwisata Kecamatan Batujaya dan Kawasan
Peruntukan Kecamatan Pakisjaya.
1.5 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan penulisan Proposal Studio Proses Perencanaan Wilayah kawasan peruntukan Pariwisata sekitar Kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan Latar Belakang, Rumusan Permasalahan, Tujuan dan Sasaran, Ruang Lingkup yang terdiri atas Ruang Lingkup Wilayah dan Ruang Lingkup Materi, serta Sistematika Pembahasan
BAB II TINJAUAN TEORI
Memberikan informasi dengan berdasarkan landasan teoritis yang terkait dengan Proses Perencanaan.
BAB III METODELOGI
Berisikan mengenai metode pendekatan, metode pengumpulan data, metode analisis dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam studi Proses
Perencanaan Kawasan Peruntukan Pariwisata sekitar Kecamatan Batujaya meliputi desa kutaampel, karyamakmur, karyamulya, teluk bango, teluk kambulu, karyabakti, baturaden, batujaya, segaran, segarjaya dan di
kecamatan Pakisjaya meliputi desa Tanjung Pakis, Tanjung Mekar, Tanjung Bungin, Solokan, Tanah Baru, Teluk Jaya, Teluk Buyung, Telagajaya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Teori Ilmu Kependudukan dan Demografi
Studi Kependudukan (Population Studies) merupakan istilah lain bagi ilmu kependudukan yang digunakan disini. Ilmu Kependudukan bertujuan
menganalisis informasi dasar mengenai distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan penduduk. menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut dan kemudian menganalisis segala konseuensi yang mungkin sekali terjadi dimasa depan sebagai hasil dari perubahan-perubahan tersebut. Istilah ilmu kependudukan sesungguhnya dimaksud untuk memberi pengertian lebih luas tentang demografi.demografi adalah studi ilmiah terhadap penduduk manusia, terutama mengenai jumlah, struktur dan perkembangannya.
Menurut Hauser dan Duncan yang menyatakan bahwa demografi adalah studi mengenai jumlah, distribusi teritorial dan komposisi penduduk, perubahan perubahan yang bertalian dengannya serta komponen-komponen yang
menyebabkan perubahan bersangkutan dapat diidentifikasi sebagai natalitas, mortalitas, gerak penduduk teritorial dan mobilitas sosial (perubahan status).
Namun, kemudian Hauser memisahkan antara studi Kependudukan dengan analisis demografi yang menyatakan bahwa analisis demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasi dan perubahan sedangkan studi kependudukan mempersoalkan hubungan antara variabel demografi dan variable dari sistem lain.
2.2 Komposisi dan Struktur Penduduk
Untuk mengoperasikan konsep kepadatan penduduk secara umum hanya diperlukan data luas wilayah dan jumlah penduduk yang bertempat tinggal di wilayah bersangkutan. Kepadatan penduduk dapat didefinisikan sebagai jumlah orang per satuan luas lahan (per km2,per mil2) di suatu daerah. Kepadatan
penduduk dalam arti umum tersebut sering kurang bermakna bila dikaitkan dengan tingkat kemakmuran. Pada daerah yang kepadatan penduduknya sama-sama tinggi, tingkat kemakmuran penduduk daerah yang satu mungkin relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kemakmuran penduduk daerah
lainnya.dan kepadatan penduduk hanya berarti sebagai titik tolak (starting point). Rasio jenis kelamin, rasio beban tanggungan, rasio beban tanggungan umur muda dan umur tua, umur median, persentase penduduk umur muda (di bawah 15 tahun), persentase penduduk umur tua (65 tahun ke atas) sering di pakai sebagai indikator-indikator untuk menilai struktur penduduk suatu daerah atau negara. Pada intinya, berdasarkan indkator-indikator yang telah dikemukakan menghasilkan dua macam struktur penduduk yaitu struktur umur muda dan struktur umur tua.
2.3 Piramida Penduduk
Piramida Penduduk menyajikan lukisan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu wilayah. Sampai derajat tertentu, riwayat penduduk suatu negara dapat dibaca dari piramida penduduk negara yang bersangkutan. Bentuk-bentuk piramida penduduk tidak saja dapat berbeda antar negara melainkan juga antar waktu di suatu negara. Paling sedikit dapat dibedakan dalam lima tipe penduduk yaitu,
Tipe 1 merupakan bentuk piramida penduduk yang tipikal bagi negara yang mempunyai angka kelahiran dan kematian tinggi, yaitu negara-negara yang belum mempunyai alat yang efektif untuk pengontrol kelahiran dan
pengontrol kematian. Piramida tipe ini mempunyai dasar yang lebar dengan sisi-sisi yang curam.
Tipe 2 ini mempunyai dasar yang lebih lebar daripada Tipe 1 dan tipikal bagi negara-negara yang mulai mengalami pertumbuhan penduduk cepat sebagai akibat turunnya angka kematian bayi dan anak yang cukup berarti sementara belum turunnya fertilitas. Angka rasio beban tanggungan boleh dikatakan yang tertinggi, sisi sisi kiri dan kanan dari piramida ini menunjukan kemiringan yang tajam setelah umur 0-4 tahun sehingga menunjukan
cekungan.
Tipe 3 menggambarkan bentuk piramida dari negara-negara yang
mempunyai reit kelahiran dan kematian rendah. Umur median tertinggi, angka rasio beban tanggungan total rendah sementara angka beban tanggungan umur tua yang tertinggi.
Tipe 4 bentuk piramida penduduk ini adalah bentuk sisi yang demikian itu merupakan perkembangan baru meningkatnya fertilitas, sedangkan mortalitas bertahan pada tingkat yang rendah. Tipe ini mempunya kecenderungan menurunnya umur median dan meningkatnya angka rasio beban tanggungan umur muda serta angka rasio beban tanggungan total.
Tipe 5 merupakan bentuk piramida yang ditujukan oleh negara-negara yang mengalami jatuhnya reitkelahiran dengan cepat sekali, disamping negara-negara yang bersangkutan juga telah mengalami reit kematian yang rendah.
2.4Teori Malthus
Menurut Robert Thomas Malthus dalam A Summary View of the
Principles of Population memulai dengan merumuskan dua postulat, yaitu pertama bahwa pangan dibutuhkan untuk hidup manusia dan kedua bahwa kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang sama.menurutnya, pengekangan perkembangan penduduk dapat berupa pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Dan pengekangan hakiki adalah pangan, sedangkan
pengekangan segera dapat berbentuk pengekangan prefentif dan pengekangan positif.
Pengekangan prefentif adalah faktor yang bekerja mengurangi angka kelahiran. Pengekangan prefentif yang dianjurkan malthus adalah pengendalian diri dalam hal nafsu seksual antar jenis seperti penundaan perkawinan.
Pengekangan positif merupakan faktor yang mempengaruhi angka kematian; dapat berupa epidemi, penyakit dan kemiskinan.
2.4 Teori Transisi Demografi
Mengenai teori-teori kependudukan sosial khususnya disinggung teori transisi demografi (demographic transition theory) yang menyatakan bahwa setiap masyarakat atau penduduk memulai dengan fase angka kelahiran dan kematian tinggi, kemudian disusul oleh fase menurunnya angka kematian semetara angka kelahiran masih tetap tinggi dan fase menurunnya angka kelahiran secara perlahan-lahan hingga berada pada angka kelahiran dan kematian rendah.
Fase kelahiran dan kematian tinggi sejajar dengan fase perkembangan masyarakat yang tradisional agrarisdicirikan oleh ekonomi berlandaskan pertanian dengan pendapatan rendah. Unsur-unsur industralisasi / moderenisasi relatif belum berpengaruh. Tahap permulaan atau mulainya industralisasi / moderenisasi suatu masyarakat untuk pertamakali berpengaruh atas angka kematian hingga mengalami penurunan. Ini bertalian dengan pengaruh medis yang mulai maju, perawatan kesehatan dan perbaikan gizi. Turunnya angka Kelahiran secara perlahan-lahan dimulai ketika masyarakat yang bersangkutan mengalami industralisasi/modernisasi yang cukup mendalam. Akhirnya ketika kita telah menjadi masyarakat industri atau masyarakat modern (unsur-unsur modernisasi telah berpengaruh secara mendalam) barulah dicapai fase angka kelahiran dan kematian rendah.
2.5 Kebudayaan dan Masyarakat
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemari merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnyaagar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti luas dan didalamnya termasuk misalnya
agama,ideologi,kebatinan,kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil eksprsi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjutnya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat, dan yang anara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.
2.6 Teori Perubahan Sosial
Menurut Kisngley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaa. Perubahan dalam kebudayaan mencangkup semua bagiannnya, yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi-organisasi, dabukan antar hubungan antara sel-sel.
2.7 Teori Masalah Sosial
Menurut Emory Borgadus mencoba untuk melihat indeks social distances ( jarak sosial). Karena apabila individu merasa dirinya jauh dari individu-individu lainnya terdapat tanda akan goyahnya hubungan-hubungan sosial yang harmonis.
petunjuk terjadinya masalah sosial terdapat salah satu diantaranya simple rates, composite indexes, komposisi penduduk, social distances dan partisipasi sosial.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Pendekatan
Metode pendekatan dalam kaitannya dengan pendakatan perencanaan pengembangan wilayah memiliki berbagai syarat utama untuk penyesuaian masalah dan tujuan proses perencanaan.
Terdapat dua kriteria dalam pendekatan , yaitu
3.1.1
Metode Kuantitatif
Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif. Beberapa ilmuan telah mendefinisikan istilah kualitatif, diantaranya :
Menurut bodgan dan taylor (1795;5) yang mendefinisikan bahwa kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.
Menurut kirk dan miller (1986;9) mendefinisikan bahwa kualitatif adalah tradisi tertentu yang bersifat fundamental yang bergantung dengan pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut baik bahasanya maupun peristilahannya.
3.1.2
Metode Kualitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus terhadap data-data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika. Pada umumnya penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian sample besar, karena pada pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial yaitu dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
Dengan menggunakan pendekatan ini, maka akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.metode kuntitatif adalah metode utama, sedangkan data kualitattif sebagai data penunjang.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data dilakukan melalui survey yang secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu
3.2.1
Metode Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Adapun bentuk pengumpulan data secara primer yaitu :
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Dengan mengamati keadaan wilayah studi, letak fasilitas kegiatan sosial budaya kependudukan, permasalahan, potensi yang ada dan lainnya.
Wawancara/Interview
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Wawancara dan Tanya jawab kepada responden yang dianggap dapat mewakili.
3.2.2
Metode Sekunder
Cara pengambilan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain dan sudah diolah sebelumnya yang berhubungan dengan wilayah yang akan dikaji. Survei menuju instansi terkait untuk memperoleh data-data dan literatur yang tersedia serta buku-buku terkait dengan survey sekunder. Umumnya data yang diperoleh sudah terpola sesuai dengan aturan dari masing-masing instansi. Untuk memperoleh data yang benar-benar akurat sekurang-kurangnya data dalam lima tahun terakhir.
3.3 Metode Analisis
3.3.1
Metode Analisis Aspek Kependudukan
Analisis dalam aspek kependudukan di wilayah kajian yaitu terdiri atas laju petumbuhan penduduk, kepadatan penduduk, proyeksi penduduk, sex ratio, dependency ratio, tingkat partisipasi angkatan kerja, piramida penduduk, sebagai berikut :
1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan penduduk merupakan sebuah metoda analisis perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
Rumus Laju Pertumbuhan Penduduk, yaitu :
Gambar III.1
Rumus Laju Pertumbuhan Penduduk
(Sumber : http://antusiasina.blogspot.co.id/2014/04/laju-pertumbuhan-penduduk.html)
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828
Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi penambahan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya. Jika r < 0, artinya pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya.
Kepadatan penduduk merupakan sebuah metoda analisis terhadap jumlah orang yang tinggal per satuan luas wilayah pada suatu daerah.
Rumus Kepadatan penduduk, yaitu :
Gambar III.2
Rumus Kepadatan Penduduk
(Sumber : http://www.cara.aimyaya.com/2016/03/rumus-kepadatan-penduduk.html)
Keterangan :
KP : Kepadatan Penduduk P : Jumlah penduduk L : Luas wilayah / daerah
Apabila hasil kepadatan penduduk memiliki nilai pecahan atau tidak bulat, maka nilai tersebut perlu dibulatkan ke atas. Karena tidak ada jiwa yang nilainya pecahan, oleh karena itu nilai hasil harus berupa bilangan bulat.
3. Proyeksi Penduduk
Digunakan untuk menganalisis aspek kependudukan, metode ini dibagi menjadi empat metode analisis yaitu Metode Regresi Linier, Metode Lung Polynomial, Bunga Berganda dan Aritmetika. Untuk penejelasannya dapat dilihat dalam uraian di bawah ini:
a. Metode Regresi Linier
Metode ini diterapkan ketika populasi di wilayah studi menunjukan tingkat pertumbuhan penduduk yang sama dan diasumsikan bahwa
pola metode ini akan tetap sama untuk masa yang akan datang. Bentuk persamaan dari model ini adalah :
Dengan rumus :
Keterangan :
P = Jumlah Penduduk Tahun terhitung (jiwa) X = Tambahan tahun terhitung
a, b = Tetapan yang diperoleh dari rumus dibawah ini :
Adapun keuntungan dari metode linier adalah metode ini dapat memperluas perkiran berdasarkan data masa lampau dan cara ini juga dianggap penghalusan dari cara ektrapolasi garis lurus, dimana perkembangannya dianggap tidak ada loncatan. Kerugaian dari metode ini adalah tidak terlalu rinici dari variable-variabelnya. b. Metode Lung Polinomial
Digunakan dengan memakai proyeksi berbentuk garis lurus yaitu dengan melihat rata-rata pertambahan jumlah penduduk tiap tahun pada masa lampau sampai sekarang.
Bentuk persamaannya model ini adalah :
Dimana :
keterangan :
Pt+θ = Penduduk daerah yang diselidiki Pt = Penduduk daerah pada tahun dasar
P = a + b (x) b = N .
∑
Px−¿∑
x .∑
P N .∑
x2 −(∑
x )2 ¿ a =∑
P .∑
x2−∑
x .∑
PX N .∑
x2−(∑
x )2 Pt +θ=Pt+b(θ) b =∑
bn (t−1)Θ = Selisih tahun dasar ke tahun yang diselidiki b = Rata-rata tambahan jumlah penduduk tiap tahun c. Bunga Berbunga ( Bunga Berganda)
Dalam metode ini diasumsikan perkembangan jumlah penduduk akan berganda dengan sendirinya. Disini dianggap tambahan jumlah penduduk akan membawa konsekuensi bertambahnya jumlah penduduk, dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
r = ∆ PP x 100 % Keterangan:
r = Rata-rata presentasi tambahan jumlah penduduk yang diselidiki
Pt+θ = Penduduk daerah yang diselidiki Pt = Penduduk daerah pada tahun dasar
Θ = Selisih tahun dasar ke tahun yang diselidiki
Metoda ini tidak mempertimbangkan kenyataan empiris bahwa sesudah waktu tertentu (jangka panjang) derajat
pertambahan relatif menurun. d. Metode Aritmatik
Metode Aritmatik digunakan dengan asumsi bahwa tingkat presentasi pertumbuhan penduduk adalah konstan, yang berarti tiap satuan waktu pertambahan penduduk akan menjadi besar dan lebih besar lagi.
Bentuk persamaannya model ini adalah : Pt +θ=Pt(1+r)θ
Pn = Po ( 1 + rn )
Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (dasar) r = pertumbuhan penduduk rata-rata
n = periode waktu dalam tahun
Keuntungan dari metode aritmatik bahwa dianggap perkembangan jumlah penduduk akan bertambah dengan sendirinya diakibatkan dari jumlah pertumbuhan secara spontan dengan adanya pengembangan-pengembangan pada wilayah tersebut. Adapun kerugiannya yaitu tidak mempertimbangkan empiris bahwa sesudah waktu tertentu jangka panjang derajat pertambahan relatif menurun.
e. Cara Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk
Penentuan pemilihan metode proyeksi penduduk yang di gunakan, di tentukan oleh pola pertambahan penduduk dari tahun-tahun
sebelumnya sampai tahun sekarang . Untuk menentukan pilihan rumus proyeksi jumlah penduduk yang akan digunakan dengan hasil
perhitungan yang paling mendekati kebenaran harus dilakukan analisis dengan menghitung standar deviasi atau koefisien korelasi.
Rumus standar deviasi dan koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Standar Deviasi:
Tabel III.1
Perbandingan Proyeksi Penduduk
Metode Fungsi Kelebihan Kekurangan
Regresi Linier Digunakan untuk Untuk mengetahui apa Prediksi didalam konsep S =
∑
(Xt −X )2 n−1 untuk=20 S =∑
(Xt−X )2 n−1 untuk n>20mengetahui pengaruh pertubumhan penduduk di suatu wilayah. yang mempengaruhi dalam pertumbuhan penduduk
regresi hanya boleh dilakukan didalam rentan data dari variable- variable bebas yang digunakan untuk membentuk regresi tersebut.
Lung Polinominal Digunakan untuk melihat rata – rata pertumbuhan penduduk
Mudah digunakan karena menggunakan proyeksi garis lurus
Tidak dapat digunakan untuk jangka panjang
Bunga Berganda Digunakan ketika perkembangan penduduk berganda dengan sendirinya
Dapat digunakan ketika data yang tersedia sangat terbatas
Hasilnya terlalu sederhana
Aritmatik Untuk memprediksikan jumlah penduduk di suatu wilayah di masa yang akan datanng secara konstan. .
Perkembangan jumlah penduduk akan bertambah dengan sendirinya, diakibatkan dari jumlah pertumbuhan secara spontan dengan adanya pengembangan pengembangan pada wilayah tersebut.
Tidak melihat faktor lain yang menyebabkan pertambahan jumlah penduduk
4. Sex ratio
Sex ratio merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan dalam suatu wilayah/negara.
Untuk menghitung sex ratio kita gunakan rumus dibawah ini Sex Ratio = jumlah penduduk laki-laki x 100 jumlah penduduk perempuan
5. Dependency ratio
Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (umur 15 - 64 tahun). Angka beban tanggungan dapat di rumuskan sebagai berikut:
Dependency Ratio = jumlah penduduk usia non produktif x 100 jumlah penduduk usia produktif
Ket : usia non produktif adalah usia 0- 14 tahun dan usia +65 tahun, usia produktif adalah usia 15 - 64 tahun
6. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Beberapa indikator yang dapat menggambarkan partisipasi angkatan kerja yaitu :
a. General Economic Activity Ratio rasio aktivitas ekonomi umum b. Age Sex Specific Activity Ratio
Rasio ini menggambarkan partisipasi angkatan kerja pada tiap kelompok umur dan jenis Kelamin.
7. Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, dan daerah suatu penduduk. Piramida penduduk disajikan dalam dua diagram
batang, pada suatu sisi menunjuan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Yang laki-laki di gambar di sebelah kiri dan kanan untuk wanita. Piramida penduduk bisa berbeda di setiap wilayah atau negara. Namun tetap dasarnya ada tiga bentuk, yaitu:
a. Piramida penduduk muda (expansive)
Digambarkan dalam bentuk limas. Misalnya, di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda lebih banyak. Biasanya terdapat di negara berkembang seperti
indonesia, filipina, india.
Gambar III.3 Piramida Penduduk Muda
(Sumber : http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentuk-piramida-penduduk.html)
Ciri-cirinya yaitu :
Tingkat kelahiran lebih tinggi jika di bandingkan dengan tingat kematian
Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
Tingkat kelahiran bayi tinggi
Sebagian besar terdapat di negara berkembang seperti : indonesia, thailand, malaysia, mesir, india dan republik rakyat cina
b. Piramida penduduk stasioner
Piramida stasioner itu merata, sehigga ada yang
menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan tingkat kematia relatif seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negra maju : singapura jepang.
Gambar III.4
Piramida Penduduk Stationer
(Sumber : http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentuk-piramida-penduduk.html)
Ciri-cirinya yaitu :
Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian juga rendah
Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
Terdapat di negara maju seperti ; amerika serikat, jepang, dan singapura
Bentuknya lebih seperti batu nisan. Piramida ini
menunjukkan tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian yang sangat tinggi. Jadi pertumbuhan penduduknya rendah. Contoh negaranya : jerman, swiss, belgia
Gambar III.5 Piramida Penduduk Tua
(Sumber : http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentuk-piramida-penduduk.html)
Ciri-cirinya yaitu :
sebagian besar penduduk berada dikelompok usia dewasa atau usia tua
jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
tingkat kelahira lebih rendan dibandingkan dengan tingkat kematian
pertumbuhan penduduk terus berkurang
3.3.2 Metode Analisis Sosial Budaya
Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis sosial budaya/adat istiadat yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif,
menggunakan metode sampling simple random sampling dan Purposive Sampling , untuk mengetahui adat istiadat, sosial budaya serta dampak perubahan dari kondisi sosial budaya yang terdapat di Kawasan Pariwisata Kabupaten Karawang. Karena Simple random sampling kami anggap paling tepat karena metode ini dapat mengetahui kondisi sosial dan budaya, potensi dan masalah sosial dan budaya tanpa menentukan stratifikasi masyarakat di Kawasan Pariwisata Kabupaten Karawang. Dan juga kami memilih Purposive sampling untuk pencarian data yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu pada instansi terkait.
3.4 Matriks Analisis
Tabel Matriks Aspek Kependudukan Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya
No. Output Metode Analisis Data Bentuk Data Sumber Data Instansi
1. Karakteri stik Pendudu k Laju Pertumbuhan Penduduk r = {(Pt/P0)(1/t)-1} x 100
r = laju pertumbuhan penduduk Pt = Jumlah penduduka pada tahun ke-t
P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar
T = selisih tahun Pt dengan P0
Jumlah Penduduk tahun 2005-2015
Data Tabel menurut kecamatan Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya dalam angka BPS Kabupaten Karawang, 2. Kepadatan
Penduduk Jumlah Penduduk/Jumlah Lahan (Ha)
Jumlah Penduduk dan Luas lahan tahun 2015
Data Tabel menurut kecamatan Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya dalam angka BPS Kabupaten Karawang,
3. Sex Ratio jumlah penduduk laki-laki x 100 jumlah penduduk perempuan
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2015
Data Tabel menurut kecamatan Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya dalam angka BPS Kabupaten Karawang,
4. Dependency Ratio Penduduk (0-14th) + Penduduk (>65th) x100 Penduduk (15-64th) Jumlah penduduk berdasarkan rentang umur dan jenis kelamin
tahun 2015
Data Tabel menurut kecamatan Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya dalam angka BPS Kabupaten Karawang, 5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Angkatan Kerja x100 Penduduk usia kerja (15-64 th)
Jumlah angkatan kerja, Jumlah penduduk usia
kerja tahun 2015
Data Tabel menurut kecamatan Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya dalam angka BPS Kabupaten Karawang, 7. Analisis Proyeksi Pendudu Hasil Proyeksi Penduduk
Metode regresi linier
Metode lung polynomial
Bunga berganda
Aritmatik
Jumlah penduduk tahun 2015 dan laju pertumbuhan penduduk tahun 2006-2015
Data Tabel menurut kecamatan Kecamatan batujaya dan pakisjaya dalam angka -BPS Kabupaten Karawang
Sosial Budaya
Metode Probability Metode Non Probability
kualitas penduduk, budaya dan adat istiadat lokal yang
masih diterapkan wawancara, observasi, Kuisioner angka karawang - Dinas social kabupaten karawang
3.5 Kerangka Pemikiran
Isu masalah :
di kecamatan pakisjaya yang memiliki tingkat pendidikan rendah yang
disebabkan karena masih minimnya tenaga pengajar dan sarana pendidikan, terutama untuk tingkatan sekolah lanjutan menengah atas yang berakibat pada kualitas pendudukan penduduknya pun untuk dimasa mendatang akan cukup sulit mengembangkan potensi daerahnya terutama potensi pariwisata di kecamatan pakisjaya yang notabene sudah memiliki pengunjung yang semakin meningkat.
OUTPUT
PROSES INPUT
RTRW Kabupaten Karawang
UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga Lampiran Perda No 2 tentang
RTRW tahun 2013/2031
Latar Belakang :
1. Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. 2. Kependudukan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam perencanaan tersebut, data kependudukan yang lengkap dan akurat akan menyempurnakan perencanaan yang akan dibuat sehingga akan menghasilkan
perencanaan yang efisien dan berkesinambungan.
3. pertumbuhan penduduk yang cukup pesat terutama di salah satu Kawasan Peruntukan Pariwisata dengan contohkecamatan Batujaya tepatnya di Desa Batujaya dengankepadatan penduduk dari tahun sebelumnya sebesar 86.707jiwa/Ha.
Tujuan :
mengidentifikasi karakteristik wilayah serta potensi dan masalah aspek kependudukan di kawasan peruntukan Pariwisata di kecamatan Batujaya dan kecamatan pakisjaya
Sasaran :
Teridentifikasinya karakteristik kependudukan di kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujaya dan kecamatan pakis jaya
Analisis proyeksi jumlah penduduk dimasa mendatang dalam rangka pengendalian keseimbangan antara jumlah penduduk dengan sumber daya yang ada.
Teridentifikasinya sosial budaya kawasan peruntukan Pariwisata sekitar kecamatan Batujayadan kecamatan pakisjaya.
Tinjauan teori
Data :
Jumlah penduduk Karakterisktik penduduk Metode pengumpulan data :
1. Data primer 2. Data sekunder Teknik analisis : 1. Laju pertumbuhan penduduk 2. Kepadatan penduduk 3. Sex ratio 4. Dependency ratio 5. Proyeksi penduduk 6. TPAK 7. Piramida penduduk
8. Analisis sosial budaya 1. Identifikasi karakteristik
2. Identifikasi sosial budaya
3. Identifikasi potensi dan masalah sosial
4. Proyeksi penduduk
Isu masalah :
salah satu desa yang merupakan daerah terpadat yaitu desa kutaampel denga
luas wilayah 4,68 km2 dengan jumlah
penduduk 8.108 jiwa dan juga kepadatan penduduk sebesar 1732,48 km2.
BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1
Gambaran Umum Eksternal Aspek Kependudukan
1. Di Kabupaten Karawang, kecamatan dan kelurahan, terdiri dari:
a. Kecamatan sebanyak 30 kecamatan; berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan.
b. Kelurahan sebanyak 12 kelurahan; berdasarkan Peraturan Daerah nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan pada Daerah Kabupaten Karawang.
Tabel 4.1
Jumlah Luas Wilayah Kecamatan dan Persentase Luas Wilayah Kecamatan
No. Kecamatan Luas (Ha) Persentase (%)
1. Karawang Barat 3.368 7,31 2. Karawang Timur 2.977 5,55 3. Telukjambe Barat 7.336 2,29 4. Telukjambe Timur 4.013 5,95 5. Pangkalan 9.437 1,66 6. Tegalwaru 8.634 1,61 7. Klari 5.937 7,30 8. Ciampel 11.013 1,85 9. Rengasdengklok 3.146 4,91 10. Batujaya 9.189 3,54 11. Pakisjaya 6.448 1,72 12. Tirtajaya 9.225 2,91 13. Cibuaya 8.718 2,29 14. Pedes 6.048 3,30 15. Cilebar 6.420 1,85 16. Jayakerta 4.124 4,82 17. Kutawaluya 4.867 2,53 18. Cilamaya Kulon 6.318 2,81 19. Cilamaya Wetan 6.936 3,54 20. Cikampek 4.760 5,03 21. Tirtamulya 3.506 2,08 22. Jatisari 5.328 3,38 23. Banyusari 5.530 2,40
No. Kecamatan Luas (Ha) Persentase (%) 24. Kotabaru 3.045 5,63 25. Purwasari 2.944 2,97 26. Telagasari 4.572 2,83 27. Rawamerta 4.943 2,29 28. Lemahabang 4.691 2,86 29. Tempuran 8.809 2,75 30. Majalaya 3.009 2,07 Kabupaten Karawang 17.5327 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang
Kelurahan terdiri atas :
1) Kelurahan Karawang Kulon 2) Kelurahan Adiarsa Barat 3) Kelurahan Tanjungpura 4) Kelurahan Tanjungmekar 5) Kelurahan Tunggakjati 6) Kelurahan Karangpawitan 7) Kelurahan Nagasari 8) Kelurahan Mekarjati 9) Kelurahan Karawang Wetan 10) Kelurahan Adiarsa Timur 11) Kelurahan Palumbonsari 12) Kelurahan Plawad
2. Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Karawang sampai dengan Bulan Desember 2015 berjumlah 2.273.579* jiwa, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tahun (LPP) 2011-2015 sebesar 6,85* % dengan komposisi penduduk sebagai berikut:
a. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Komposisi penduduk Kabupaten Karawang menurut jenis kelamin pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.166.478* jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.107.101* jiwa.
Tabel 4.2
Jumlah Penduduk dan Komposisi menurut Jenis Kelamin
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015*
1. Jumlah Penduduk 2.125.234 2.187.861 2.207.181 2.225.357 2.250.120 2.273.579
2. Komposisi menurut jenis kelamin :
Pria 1.095.202 1.127.859 1.137.818 1.147.188 1.154.982 1.166.478
Wanita 1.030.032 1.060.002 1.069.363 1.078.169 1.095.138 1.107.101 3. Kepadatan Penduduk 1212,15 1248 1258,89 1269,26 1283,38 1094
Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015 Sumber : BPS Kabupaten Karawang
b. Komposisi penduduk berdasarkan rentang umur, angkatan kerja dan usia kerja
Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan rentang umur pada tahun 2015 sangat bervariasi dimana penduduk berusia 0 – 4 tahun berjumlah 214.491 jiwa. Data tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada pada usia kelahiran pada bayi. Jumlah penduduk usia produktif atau usia 15 – 64 tahun berjumlah 1.555.595 jiwa sementara untuk usia non produktif di usia tua 65+ tahun berjumlah 103.898 jiwa.
Tabel 4.3
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Tabel 4.4
Jumlah Tenaga Kerja Berumur 15 Tahun Ke Atas Kabupaten Karawang menurut Kegiatan Utama Tahun 2015
Kegiatan Utama Laki – Laki Perempuan Jumlah
1. Angkatan Kerja 722.095 265.593 987.688
a. Bekerja 644.308 229.627 873.995
b. Pengangguran Terbuka 77.787 35.906 113.693
2. Bukan Angkatan Kerja 183.099 550.992 689.091
a. Sekolah 77.170 65.241 142.411
b. Mengurus Rumah 2.893 453.570 456.463
c. Lainnya 58.036 32.181 90.217
Total 860.194 816.585 1.676.779
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 83,95 1.588,35 1.672,30 Kelompok Umur
2015*
Laki – Laki Perempuan Jumlah
0 – 4 110.007 104.484 214.491 5 – 9 101.617 96.588 198.205 10 – 14 103.318 96.725 201.390 15 – 19 107.041 96.725 203.766 20 – 24 108.337 95.495 203.832 25 – 29 101.485 96.069 197.554 30 – 34 99.418 97.784 197.202 35 – 39 94.054 90.606 184.660 40 – 44 85.605 80.904 166.509 45 – 49 70.921 67.072 137.993 50 – 54 57.810 54.849 112.659 55 – 59 44.913 41.084 85.997 60 – 64 33.320 32.103 65.423 65+ 48.632 55.266 103.898 Jumlah 1.166.478 1.107.101 2.273.579
Kegiatan Utama Laki – Laki Perempuan Jumlah
Tingkat Pengangguran 10,77 13,52 11,51
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Tabel 4.5
Komposisi Jumlah Penduduk Produktif dan Non Produktif
Sumber : BPS Kabupaten Karawang No . Struktu r Usia 2010 2011 2012 2013 2014 2015* 1. 0 – 4 207.133 207.113 203.505 210.171 211.391 214.491 2. 15 – 64 1.510.49 9 1.47147 7 1.512.53 8 1.523.13 3 1.639.16 1 1.555.59 5 3. 65+ 93.713 93.305 93.305 101.096 103.944 103.898
c. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Peningkatan kesejahteraan masyarakat Karawang salah satunya difokuskan pada sektor pendidikan, karena kondisi tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Karawang masih relatif rendah. Di lain pihak kualitas SDM masyarakat merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Karawang secara umum masih relatif rendah atau masih dalam taraf pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang, pada tahun 2011 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah 1.075.044 orang, SMP sebanyak 311.440 orang, SMA sebanyak 315.295 orang dan Diploma sebanyak 52.781 orang.
Tabel 4.5
Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014-2015
No. Tingkat Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. SD 238.571 261.551 259.799 253.348 252.863 227.033 3. SLTP 88.569 106.523 109.377 116.631 115.543 79.306 5. SLTA 51.520 56.987 55.218 77.460 80.448 74.952 7. Perguruan Tinggi 5.226 10.512 14.101 11.960 17.306 15.858
4.2
Gambaran Umum Internal Aspek Kependudukan
No Jenis Data Bentuk Data Sumber Instansi Alamat Tahun YangDiambil
Ket Ada TidakAda
1 Jumlah danpersebaran penduduk
Dokumen (Data table menurut desa)
Karawang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka BPS Kabupaten Karawang BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat
2010-2015 Ada
2 Penduduk perJumlah
Jenis Kelamin 2015 Ada
3 Penduduk perJumlah
Rentang Umur 2015 Ada
4 Jumlah Penduduk Angkatan Kerja 2015 TidakAda
No Jenis Data Bentuk Data Sumber Instansi Alamat Tahun YangDiambil
Ket
Ada TidakAda
5 Penduduk UsiaJumlah Kerja
Dokumen (Data tabel menurut desa)
Karawang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka BPS Kabupaten Karawang BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat
2015 Ada
6 KepadatanPenduduk 2015 Ada
8 PemukimanLuas Lahan 2015 Ada
9 PengangguranJumlah 2010-2015 Ada
Kecamatan pakisjaya
No Jenis Data Bentuk Data Sumber Instansi Alamat Tahun YangDiambil
Ket Ada TidakAda
1 Jumlah danpersebaran penduduk
Dokumen (Data
table menurut desa) Angka, KecamatanKarawang Dalam Dalam Angka
BPS Kabupaten
Karawang BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat
2010-2015 Ada
2 Penduduk perJumlah Jenis Kelamin
2015 Ada
3 Penduduk perJumlah Rentang Umur 2015 Tidakada 4 Jumlah Penduduk Angkatan Kerja 2015 Tidakada
No Jenis Data Bentuk Data Sumber Instansi Alamat Tahun YangDiambil
Ket
Ada TidakAda
5 Penduduk UsiaJumlah Kerja
Dokumen (Data tabel menurut desa)
Karawang Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka BPS Kabupaten Karawang BPS : Jl. Cakradireja No.36, Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa
Barat
2015 Tidakada
6 KepadatanPenduduk 2015 Ada
8 PemukimanLuas Lahan 2015 Ada
9 PengangguranJumlah 2010-2015 Ada
10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2015 Ada 11 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2015 Ada
1. Kecamatan Batujaya
a. Luas lahan pemukiman
Berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kecamatan Batujaya adalah salah satu kecamatan dari 30 Kecamatan yang ada pada saat ini, yang letak geografisnya berada di sebelah Utara Ibu Kota Kabupaten yang jaraknya ± 57 Km dengan jumlah luas lahan sekitar 72,97 Ha kemudian didalamnya terdapat 10 desa, yaitu :
Tabel 4.1.1
Luas Lahan Pemukiman Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Desa Luas Wilayah/Ha
1. Kutaampel 4,68 2. Karyamakmur 6,24 3. Karyamulya 4,39 4. Teukbango 5,64 5. TelukAmbulu 5,72 6. Karyabakti 14,07 7. Baturaden 5,25 8. Batujaya 5,98 9. Segaran 8,72 10. Segarjaya 12,28 Jumlah 72,97
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
b. Jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Jumlah penduduk Kecamatan Batujaya sampai dengan Bulan Desember 2015 berjumlah jiwa, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tahun (LPP) 2011-2015 sebesar 6,85* % dengan jumlah dan komposisi penduduk sebagai berikut:
Tabel 4.1.2
Jumlah dan Persebaran Penduduk Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Desa Jumlah Penduduk
1. Kutaampel 8475
2. Karyamakmur 6910
3. Karyamulya 10502
5. TelukAmbulu 5723 6. Karyabakti 7998 7. Baturaden 5604 8. Batujaya 11660 9. Segaran 8967 10. Segarjaya 6576 Jumlah 80.375
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Kemudian komposisi penduduk Kecamatan Batujaya menurut jenis kelamin pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 40.117 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 40.258 jiwa. Dan berikut lengkapnya :
Tabel 4.1.3
Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Desa Penduduk
Laki-Laki Perempuan 1. Kutaampel 4177 4298 2. Karyamakmur 3305 3605 3. Karyamulya 5151 5351 4. Teukbango 3930 4030 5. TelukAmbulu 3044 2679 6. Karyabakti 4074 3924 7. Baturaden 2867 2737 8. Batujaya 5996 5664 9. Segaran 4471 4496 10. Segarjaya 3102 3474 Jumlah 40.117 40.258
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Tabel 4.1.4
Kepadatan Penduduk Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Desa Kepadatan Penduduk
1. Kutaampel 1810,90
2. Karyamakmur 1107,37
4. Teukbango 1411,35 5. TelukAmbulu 1000,52 6. Karyabakti 568,44 7. Baturaden 1067,43 8. Batujaya 1949,83 9. Segaran 1028,33 10. Segarjaya 535,50 Jumlah 1.101,48
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
c. Komposisi penduduk berdasarkan rentang umur, angkatan kerja dan usia kerja
Komposisi penduduk Kecamatan Batujaya berdasarkan rentang umur pada tahun 2015 sangat bervariasi dimana penduduk berusia 0 – 5 tahun berjumlah 6.859 jiwa. Jumlah penduduk usia produktif atau usia 12 – 60 tahun berjumlah 63.716 jiwa sementara untuk usia non produktif di usia tua 61+ tahun berjumlah 3049 jiwa. Lengkapnya sebagai berikut :
Tabel 4.1.3
Jumlah Penduduk per Rentang Umur Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Kelompok Umur Jumlah Penduduk
1. 00 – 05 6859 2. 06 – 11 6751 3. 12 – 17 6844 4. 18 – 23 8168 5. 24 – 29 8209 6. 30 – 35 7992 7. 36 – 40 7861 8. 41 – 45 7302 9. 46 – 50 6748 10. 51 – 55 6243 11. 56 – 60 4349 12. 61+ 3049 Jumlah 80375
Tabel 4.1.4
Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Desa Pendidikan (Guru SMA) Kesehatan (Perawat) Sosial (TKI)
1. Kutaampel 29 1 10 2. Karyamakmur - - -3. Karyamulya - 5 -4. Teukbango - - -5. TelukAmbulu 9 - -6. Karyabakti - - -7. Baturaden - - -8. Batujaya - 2 5 9. Segaran - 2 9 10. Segarjaya - - 8
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Tabel 4.1.5
Jumlah Penduduk Usia Kerja Kecamatan Batujaya Tahun 2015
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
d. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Peningkatan kesejahteraan masyarakat Batujaya salah satunya difokuskan pada sektor pendidikan, karena kondisi tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Batujaya masih relatif rendah. Di lain pihak kualitas SDM masyarakat merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Batujaya secara No. Struktur Usia 2015*
1. 0 – 5 6.859
2. 12 – 60 63.716
umum masih relatif rendah atau masih dalam taraf pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Karawang, pada tahun 2015 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah 6624 orang, SMP sebanyak 1551 orang, SMA sebanyak 1382 orang dan SMK sebanyak 1795 orang.
Tabel 4.1.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Desa SD SMP SMA SMK
1. Kutaampel 677 - 1176 -2. Karyamakmur 586 195 - 134 3. Karyamulya 811 - - 438 4. Teukbango 808 1040 - 729 5. TelukAmbulu 206 - 206 194 6. Karyabakti 713 - - -7. Baturaden 652 191 - -8. Batujaya 1247 - - -9. Segaran 297 - - 300 10. Segarjaya 627 125 - -Jumlah 6624 1551 1382 1795
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Sementara, berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang sebagian besar di dominasi oleh tingkat SMU/Sederajatyang jumlahnya mencapai 57 orang. Lengkapnya terdapat pada tabel dibawah :
Tabel 4.1.9
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Kecamatan Batujaya Tahun 2015
No. Desa SD SLTP/ Sederajat SMU/ Sederajat D1/D2/ D3 D4/ Sarjana 1. Kutaampel - - 6 - 1 2. Karyamakmur - - 7 -
-3. Karyamulya - - 6 1 -4. Teukbango - 3 4 - -5. TelukAmbulu - - 7 - -6. Karyabakti - 1 6 - -7. Baturaden - 4 3 - -8. Batujaya - - 7 - -9. Segaran - 2 4 - 1 10. Segarjaya - - 7 - -Jumlah - 10 57 1 2
2. Kecamatan Pakisjaya
a. Luas lahan pemukiman
Kecamatan Pakisjaya merupakan bagian wilayah dari 30 Kecamatan di
Kabupaten Karawang yang diresmikan berdirinya pada tanggal 07 Februari 1992 dan mulai beroperasi sejak tanggal 03 Maret 1992.dengan luas lahan 5.739 Ha, yaitu :
Tabel 4.1.1
Luas Lahan Pemukiman Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015
No Desa Luas wilayah (Ha)
1 Telagajaya 619 2 Telukbuyung 513 3 Tanahbaru 675 4 Solokan 765 5 Tanjungbungin 654 6 Tanjung mekar 553 7 Tanjungpakis 1.489 8 Telukjaya 471 jumlah 5.739
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
b. Jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Jumlah penduduk Kecamatan Pakisjaya sampai dengan Bulan Desember 2015 berjumlah 199.030 jiwa. dengan jumlah dan komposisi penduduk sebagai berikut:
Tabel 4.1.2
Jumlah dan Persebaran Penduduk Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015
No Desa Jumlah penduduk
1 Talagajaya 21.082 2 Telukbuyung 29.421 3 Tanahbaru 32.741 4 Solokan 31.180 5 Tanjungbungin 16.499 6 Tanjungmekar 18.085
7 Tanjungpakis 26.723
8 Telukjaya 23.299
Jumlah 199.030
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Kemudian komposisi penduduk Kecamatan Pakisjaya menurut jenis kelamin pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 18.692 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 20.115 jiwa. Dan berikut lengkapnya :
Tabel 4.1.3
Jumlah Penduduk per Jenis Kelamin Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015
No Desa Penduduk Laki-laki perempuan 1 Talagajaya 2.106 2.191 2 Telukbuyung 2.944 2.995 3 Tanahbaru 3.267 3.178 4 Solokan 3.038 2.914 5 Tanjungbungin 1.667 1.654 6 Tanjungmekar 1.639 1.974 7 Tanjungpakis 2.599 2.453 8 Telukjaya 1.432 2.756 Jumlah 18.692 20.115
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Tabel 4.1.4
Kepadatan Penduduk Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015
No Desa Luas wilayah (Ha) Jumlah penduduk Kepadatan penduduk
1 Telagajaya 619 4.297 6,94
3 Tanahbaru 675 6.445 9,54 4 Solokan 765 5.952 7,78 5 Tanjungbungin 654 3.321 5,07 6 Tanjung mekar 553 3.613 6,53 7 Tanjungpakis 1.489 5.052 3,39 8 Telukjaya 471 4.188 8,89 jumlah 5.739 3.880 58,54
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
c. Komposisi penduduk berdasarkan rentang umur, angkatan kerja dan usia kerja
Komposisi penduduk Kecamatan Pakisjaya berdasarkan rentang umur pada tahun 2015 sangat bervariasi dimana penduduk berusia 0 – 5 tahun berjumlah jiwa. Jumlah penduduk usia produktif atau usia 12 – 60 tahun berjumlah jiwa sementara untuk usia non produktif di usia tua 61+ tahun berjumlah jiwa. Lengkapnya sebagai berikut :
Tabel 4.1.5
Jumlah Penduduk per Rentang Umur Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015
Tabel 4.1.6
Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015
Tabel 4.1.7
e. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Peningkatan kesejahteraan masyarakat Pakisjaya salah satunya difokuskan pada sektor pendidikan, karena kondisi tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Pakisjaya masih relatif rendah. Di lain pihak kualitas SDM masyarakat merupakan faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Pakisjaya secara umum masih relatif rendah atau masih dalam taraf pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang, pada tahun 2015 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah orang, SMP sebanyak orang, SMA sebanyak orang.
Tabel 4.1.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kecamatan Pakisjaya Tahun 2015
No Desa SD SMP SMA 1 Talagajaya 427 - -2 Telukbuyung 1.097 757 210 3 Tanahbaru 639 208 701 4 Solokan 620 185 216 5 Tanjungbungin 377 - -6 Tanjung mekar 406 587 -7 Tanjungpakis 873 225 -8 Telukjaya 599 757 -Jumlah 5.038 2.719 1.127
Sumber : BPS Kabupaten Karawang
Sementara, berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang sebagian besar di dominasi oleh tingkat SMU/Sederajatyang jumlahnya mencapai 5 orang. Lengkapnya terdapat pada tabel dibawah :
Tabel 4.1.9
No Desa Tidak tamat SD SD SLTP /
Sederajat SMU / Sederajat D1/D2/D3 D4/Sarjana S2/S3
1 Talagajaya - - - 1 -2 Telukbuyung - - - 1 - - -3 Tanahbaru - - 1 - - - -4 Solokan - - - 1 - - -5 Tanjungbungin - - - 1 -6 Tanjung mekar - - - 1 - - -7 Tanjungpakis - - - 1 - - -8 Telukjaya - - - 1 - - -Jumlah - - 1 5 - 2
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Rusli, Said, 2012, Pengantar Ilmu Kependudukan
Prof.Dr Soekanto, Soerjono, 2015, Sosiologi Suatu Pengantar
Website
Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah NO 534/KPTS/M/2001 Perda No.2 Tahun 2013-2031 Tentang RTRW Kabupaten Karawang
Lampiran Perda No.2 Tahun 2013-2031 Tentang RTRW Kabupaten Karawang UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga https://karawangkab.bps.go.id/ www.bplh.karawangkab.go.id http://www.karawangkab.go.id/dokumen/rtrw http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/04/konsep-definisi penduduk http://ahmadmunir.page.tl/DEMOGRAFI--k1-Demography-k2-.htm http://antusiasina.blogspot.co.id/2014/04/laju-pertumbuhan-penduduk.html http://www.cara.aimyaya.com/2016/03/rumus-kepadatan-penduduk.html https://geograph88.blogspot.co.id/2013/10/menghitung-sex-ratio-dan-dependency.html http://www.eduspensa.com/2015/08/komposisi-pengertian-dan-macam-bentuk-piramida-penduduk.html