• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam pendekatan basis data tidak hanya berisi basis data itu sendiri tetapi juga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam pendekatan basis data tidak hanya berisi basis data itu sendiri tetapi juga"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Data

Dalam pendekatan basis data tidak hanya berisi basis data itu sendiri tetapi juga termasuk definisi atau deskripsi dari data yang disimpan. Data adalah informasi yang disimpan dalam sistem katalog, yang berisi informasi tentang struktur tiap berkas, tipe dan format peryimpanan tiap item data, dan berbagai hambatan dari data. Semua informasi yang disimpan dalam sistem katalog ini biasa disebut meta-data.

Menurut Turban (2003,p15), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang didapat, dicatat, disimpan, dan dikelompokkan, namun tidak terorganisasi sehingga tidak memberikan suatu arti yang spesifik.

2.1.2 Definisi Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), pengertian basis data adalah kumpulan data yang dipakai bersama dan terhubung secara logis dan deskripsi dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.

Menurut Wikipedia, pengertian basis data adalah suatu koleksi dari data atau informasi yang disimpan secara sistematis dalam komputer.

Jadi, basis data adalah kumpulan data yang telah terorganisasi secara menyeluruh sehingga memiliki koneksi logis dan diterapkan secara sistematis di dalam komputer.

(2)

Pendekatan basis data adalah memisahkan struktur data dari program aplikasi dan menyimpannya dalam database. Database merupakan sistem penyimpanan record terkomputerisasi yang bertujuan untuk pemeliharaan informasi dan tersedia pada saat dibutuhkan. Dalam menganalisa kebutuhan informasi suatu organisasi, kita berusaha menentukan entity, attribute, dan relation.

Teknologi basis data memperbolehkan sekumpulan data dengan berbagai tipe (teks, angka, gambar, suara, dan lain-lain) disimpan dalam komputer dan digunakan secara efisien tanpa adanya duplikasi oleh aplikasi yang berhubungan.

2.1.3 Database Management System (DBMS) 2.1.3.1 Definisi DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), pengertian DBMS adalah sebuah sistem piranti lunak yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengontrol akses ke dalam basis data.

2.1.3.2 Fungsi DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2005, p48), DBMS memiliki sepuluh fungsi, yaitu: 1. Data storage, retrieval, and update

DBMS harus dapat memungkinkan user untuk menyimpan, mengambil, dan meng-update data di dalam basis data.

2. A user-accessible catalog

DBMS harus memiliki sebuah katalog yang berisi deskripsi data item dan dapat diakses oleh user.

(3)

3. Transaction support

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme yang dapat menjamin baik seluruh update yang berhubungan dengan sebuah transaksi dapat dilakukan ataupun keseluruhan update tersebut tidak dilakukan.

4. Concurrency control services

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk menjamin basis data di-update secara benar ketika banyak user meng-update basis data secara bersamaan.

5. Recovery services

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk pemulihan basis data apabila terjadi bencana.

6. Authorization services

DBMS harus memiliki sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa hanya user yang memiliki otorisasi yang dapat mengakses basis data.

7. Support for data communication

DBMS harus dapat terintegrasi dengan piranti lunak komunikasi, dapat mengakses database dari lokasi yang jauh.

8. Integrity services

DBMS harus memiliki sarana untuk menjamin baik data di dalam basis data maupun pengubahan terhadap data mengikuti aturan-aturan tertentu (constraint).

9. Services to promote data independence

DBMS harus menyertakan fasilitas-fasilitas untuk mendukung ketidaktergantungan piranti lunak terhadap struktur aktual dari basis data.

(4)

10. Utility services

DBMS harus menyediakan serangkaian layanan kegunaan seperti program analisis statistik, pengawasan fasilitas, fasilitas reorganisasi indeks, dan lain-lain.

2.1.3.3 Komponen-Komponen DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2005, p18), Database Management System (DBMS) memiliki 5 komponen penting, yaitu:

1. Hardware (Perangkat Keras)

Dalam menjalankan aplikasi dan DBMS diperlukan perangkat keras. Perangkat keras dapat berupa single personal computer, single mainframe, sampai jaringan komputer. 2. Software (Perangkat Lunak)

Komponen perangkat lunak meliputi DBMS software dan program aplikasi beserta sistem operasi, termasuk perangkat lunak tentang jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan seperti LAN (Local Area Network).

3. Data

Data merupakan komponen terpenting dari DBMS dan juga merupakan komponen penghubung antara komponen mesin (Hardware dan Software) dan komponen human (Procedures dan People).

4. Prosedur

Prosedur merupakan panduan dan instruksi dalam membuat desain dan menggunakan basis data. Penggunaan dari sistem dan staf dalam mengelola basis data membutuhkan prosedur dalam menjalankan sistem dan mengelola basis data itu sendiri. Demikian prosedur di dalam basis data dapat berupa: login di dalam basis data,

(5)

membuat salinan backup database, memeriksa hardware dan software yang sedang berjalan, mengubah struktur basis data, meningkatkan kinerja atau membuat arsip data pada media penyimpanan sekunder.

5. Manusia

Komponen terakhir yaitu manusia sendiri yang terlibat dalam sistem tersebut. Komponen ini meliputi data, database administrator, database designers, application developers, dan end-users.

2.1.3.4 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Ketika perusahaan atau pemakai individu memutuskan apakah akan menggunakan suatu DBMS, keuntungan dan kerugiannya harus dipertimbangkan.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p26), keuntungan DBMS adalah sebagai berikut:

1. Mengontrol redundansi data 2. Konsistensi data

3. Informasi lebih untuk sejumlah data yang sama 4. Pembagian data (sharing of data)

5. Meningkatkan integritas data 6. Meningkatkan keamanan 7. Meningkatkan standar 8. Skala ekonomi

(6)

12. Meningkatkan pemeliharaan melalui data independence 13. Meningkatkan concurrency

14. Meningkatkan layanan backup dan recovery

Menurut Connolly dan Begg (2005, p29), kerugian DBMS adalah sebagai berikut :

1. Kompleksitas 2. Ukuran

3. Biaya dari DBMS

4. Biaya tambahan perangkat keras 5. Biaya proses konversi

6. Performa

7. Pengaruh kegagalan yang lebih tinggi

2.1.4 Database Language

2.1.4.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p40), pengertian Data Definition Language adalah suatu bahasa yang memperbolehkan Database Administrator (DBA) atau pengguna untuk mendeskripsikan dan memberi nama suatu entitas, atribut, dan relasi data yang dibutuhkan untuk aplikasi, bersama dengan integritas data yang diasosiasikan dan batasan (constraint) keamanan data.

2.1.4.2Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p40), pengertian Data Manipulation Language adalah suatu bahasa yang menyediakan seperangkat operasi untuk mendukung

(7)

Pengoperasian data yang akan dimanipulasi biasanya meliputi : 1. Penambahan data baru ke dalam basis data.

2. Modifikasi data yang disimpan ke dalam basis data. 3. Pengembalian data yang terdapat di dalam basis data. 4. Penghapusan data dari basis data.

DML dibagi menjadi 2 jenis yaitu Procedural dan Non-procedural. Menurut Connolly dan Begg (2005, p41), pengertian Procedural DML adalah suatu bahasa yang memperbolehkan pengguna untuk mendeskripsikan ke sistem data apa yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkan data tersebut secara tepat, sedangkan Non-procedural DML adalah sebuah bahasa yang mengizinkan pengguna untuk menentukan data apa yang dibutuhkan tanpa memperhatikan bagaimana data diperoleh.

2.1.5 Database Lifecycle

Menurut Connoly dan Begg (2005, p284), sebuah sistem database merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. Langkah-langkah siklus hidup aplikasi adalah sebagai berikut :

(8)

Gambar 2.1 Database Lifecycle Perencanaan Basis Data

Pendefinisian Sistem

Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan

Perancangan Basis Data

Perancangan Konseptual Basis Data

Perancangan Logikal Basis Data

Perancangan Fisikal Basis Data

Seleksi DBMS Perancangan Aplikasi

Prototyping Implementasi

Data Conversion And Loading

Pengujian

Operasional dan Pemeliharaan

(9)

2.1.5.1 Perencanaan Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p285), perancanaan basis data adalah mengelola aktivitas yang mengizinkan tahap-tahap lifecycle aplikasi basis data untuk direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin.

Tiga isu pokok yang berkaitan dengan perumusan strategi sistem informasi antara lain:

1. Mengenali rencana dan tujuan perusahaan, kemudian menentukan kebutuhan sistem informasi.

2. Mengevaluasi sistem informasi yang sedang berjalan untuk menentukan kekuatan dan kelemahannya.

3. Penilaian dari kesempatan teknologi informasi yang menghasilkan kekuatan kompetitif.

2.1.5.2 Definisi Sistem

Menurut Connolly dan Begg (2005, p286), sistem adalah menggambarkan lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi basis data dan user view yang utama. Sebelum mencoba merancang suatu aplikasi basis data diperlukan untuk mengenali batasan sistem dan bagaimana antarmuka dengan bagian sistem informasi lainnya dalam organisasi. Hal penting yang harus diperhatikan adalah batasan pemakai dan aplikasi mendatang. Mengidentifikasikan user view sangat penting dalam mengembangkan aplikasi basis data agar dapat memastikan tidak ada pemakai utama yang terlupakan ketika mengembangkan keperluan untuk aplikasi baru.

(10)

2.1.5.3 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan

Menurut Connolly dan Begg (2005, p288), pengumpulan dan analisis kebutuhan adalah proses dari analisis dan pengumpulan informasi tentang bagian organisasi yang didukung oleh sistem aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini untuk mengenali kebutuhan-kebutuhan untuk sistem baru.

Pengumpulan dan analisis kebutuhan adalah tahapan persiapan merancang basis data. Jumlah data yang dikumpulkan tergantung pada masalah alamiah dan kebijakan suatu perusahaan. Lebih banyak mempelajari lebih cepat membimbing ke analisis permasalahan. Lebih sedikit berpikir dapat mengakibatkan membuang waktu dan uang secara sia-sia karena bekerja pada solusi yang salah ke masalah yang salah.

Beberapa teknik atau cara untuk mendapatkan informasi adalah dengan teknik Fact Findng. Fact Finding adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasikan kebutuhan.

2.1.5.4 Metodologi Perancangan Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p438), metodologi perancangan basis data adalah suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan prosedur, teknik, alat-alat, dan bantuan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi proses perancangan. Menurut Connolly dan Begg (2005, p439) proses perancangan terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1. Perancangan Basis Data Konseptual

Perancangan basis data konseptual adalah proses membangun suatu model informasi yang digunakan suatu perusahaan, yang berdiri sendiri terhadap semua pertimbangan fisikal.

(11)

2. Perancangan Basis Data Logikal

Perancangan basis data logikal adalah proses membangun model informasi yang digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan pada spesifik data model, tetapi berdiri sendiri terhadap semua fakta-fakta DBMS dan pertimbangan fisikal lainnya. 3. Perancangan Basis Data Fisikal

Perancangan basis data fisikal adalah proses menghasilkan satu deskripsi mengenai implementasi basis data pada media penyimpanan sekunder; dia menggambarkan dasar relasi, file organisasi, dan indeks-indeks yang digunakan untuk mencapai efisiensi akses terhadap data, dan semua integritas constraint dan pengukuran keamanan.

2.1.5.5 Seleksi DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2005, p295), pengertian seleksi DBMS adalah menyeleksi DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi basis data. Seleksi DBMS dilakukan antara tahapan perancangan database logikal dan perancangan database fisikal. Tujuannya untuk kecukupan sekarang dan kebutuhan masa mendatang pada perusahaan, membuat keseimbangan biaya termasuk pembelian produk DBMS, piranti lunak untuk mendukung aplikasi basis data, biaya yang berhubungan dengan perubahan dan pelatihan pegawai.

2.1.5.6 Perancangan Aplikasi

(12)

basis data. Perancangan basis data dan aplikasi merupakan aktivitas yang dilakukan secara bersamaan pada database application lifecycle.

2.1.5.7 Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2005, p304), pengertian prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data. Tujuannya adalah untuk memungkinkan pemakai menggunakan prototype untuk mengidentifikasikan fitur-fitur sistem berjalan dengan baik atau tidak, dan bila memungkinkan untuk menyarankan peningkatan atau bahkan penambahan fitur-fitur baru ke dalam sistem database.

Ada dua macam strategi prototyping yang digunakan sekarang : 1. Prototyping Kebutuhan (Requirement Prototyping)

Menggunakan suatu prototype untuk menetapkan kebutuhan dari tujuan aplikasi basis data dan ketika kebutuhan sudah terpenuhi, prototype tidak digunakan lagi atau dibuang.

2. Prototyping Evolusioner (Evolutionary Prototyping)

Prototype Evolusioner digunakan dengan tujuan yang sama. Perbedaan yang penting adalah bahwa prototype tidak dibuang tetapi dengan mengembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi basis data yang dikerjakan.

2.1.5.8 Implementasi

Menurut Connolly dan Begg (2005, p304), pengertian implementasi adalah realisasi fisik suatu basis data dan perancangan aplikasi. Implementasi basis data dapat dicapai menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang dipilih atau

(13)

Pernyataan DDL digunakan untuk menciptakan struktur-struktur basis data dan file-file basis data yang kosong. Semua spesifikasi user view juga diimplementasikan pada tahap ini.

2.1.5.9 Data Conversion And Loading

Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), pengertian data convertion and loading adalah mentransfer semua data yang telah ada ke dalam basis data yang baru dan meng-konversi semua aplikasi yang ada untuk dijalankan pada basis data yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan ketika sistem basis data yang baru menggantikan sistem basis data yang lama. Pada masa sekarang, umumnya DBMS memiliki kegunaan untuk memasukkan file ke dalam basis data baru tujuannya adalah untuk memungkinkan pengembang untuk meng-konversi dan menggunakan aplikasi program lama untuk digunakan oleh sistem baru.

2.1.5.10 Pengujian

Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), pengertian pengujian adalah proses menjalankan program aplikasi dengan maksud untuk mencari kesalahan. Sebelum digunakan, aplikasi basis data yang baru dikembangkan harus diuji secara menyeluruh. Untuk mencapainya harus hati-hati dalam menggunakan perencanaan strategi uji dan menggunakan data asli untuk semua proses penguji.

Pengguna-pengguna suatu sistem yang baru seharusnya dilibatkan dalam proses pengujian. Situasi yang ideal untuk pengujian suatu sistem adalah dengan

(14)

backup untuk menangkap kesalahan yang terjadi. Setelah pengujian selesai, sistem aplikasi siap digunakan dan diserahkan ke pemakai.

2.1.5.11 Operasional dan Pemeliharaan

Menurut Connolly dan Begg (2005, p306), pengertian operasional dan pemeliharaan adalah proses memonitor dan memelihara sistem yang telah di-install.

2.2 Pengertian Normalisasi

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam perancangan logikal sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redundansi).

Menurut Connolly dan Begg (2005, p388), pengertian normalisasi adalah teknik untuk menghasilkan sejumlah relasi table dengan karakteristik yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan data dari perusahaan.

Dengan kata lain normalisasi merupakan proses mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud itu sering disebut dengan istilah anomali.

2.2.1 Data Redundancy dan Update Anomaly

Anomali adalah efek samping yang tidak diharapkan (misalnya menyebabkan inconsistency (tidak konsisten) data atau membuat suatu data menjadi hilang saat data lain dihapus) yang muncul dalam suatu proses perancangan basis data.

(15)

demikian mengurangi tempat penyimpanan file yang diperlukan oleh hubungan-hubungan dasar yang diimplementasikan. Hubungan-hubungan-hubungan yang memiliki data redundan mungkin memiliki masalah yang disebut update anomalies, yang diklasifikasikan sebagai insertion, deletion, atau modification anomalies.

2.2.2 Functional Dependency

Functional Dependency (ketergantungan fungsional) menguraikan hubungan antara atribut-atribut dalam sebuah relasi. Sebagai contoh, jika A dan B adalah relasi R, B adalah secara fungsional bergantung kepada A (A  B), jika setiap nilai dari A diasosiasikan dengan tepat satu nilai dari B. (A dan B masing-masing boleh dari satu atau lebih atribut)

2.2.3 Bentuk Normal

Normalisasi sering dieksekusi sebagai langkah-langkah yang berangkai/berseri. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada tingkatan normalisasi. Suatu relasi dikatakan berada dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu. Beberapa tingkatan yang biasa digunakan pada normalisasi adalah:

1. UNF

Sebelum membahas bentuk normal yang pertama, kita mendefiisikan normal form awal yaitu Unnormalized Form (UNF).

(16)

2. Bentuk normal pertama (1NF)

Bentuk normal pertama adalah hubungan dimana persimpangan dari setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Atau dengan kata lain, pada 1NF kita menghilangkan repetisi dan data yang merupakan hasil kalkulasi.

3. Bentuk normal kedua (2NF)

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan ketergantungan fungsional penuh (Full Functional Dependency).

Full Functional Dependency menandai bahwa jika A dan B adalah atribut dari sebuah relasi, B adalah penuh secara fungsional tergantung pada A jika B adalah secara fungsional tergantung pada A, tetapi tidak pada semua subset dari A.

Sedangkan 2NF adalah sebuah relasi antara bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan primary key adalah penuh secara fungsional bergantung pada primary key. Atau dengan kata lain, pada 2NF kita menghilangkan ketergantungan partial.

4. Bentuk normal ketiga (3NF)

Bentuk normal ketiga didefinisikan berdasarkan ketergantungan transitif (Transitive Dependency).

Transitive Dependency adalah sebuah kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut-atribut dari relasi seperti jika A  B dan B  C, maka C secara transitif bergantung pada A melalui B. (Dengan ketentuan bahwa A tidak secara fungsional bergantung pada B atau C)

Sedangkan 3NF adalah sebuah relasi antara bentuk dan bentuk kedua, dan dimana tidak ada atribut yang bukan primary key secara transitif bergantung pada primary key.

(17)

5. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

Menurut Connoly dan Begg (2002, p398) suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah candidate key. BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF karena bentuk normal ketiga berkemungkinan masih memiliki anomali sehingga perlu dinormalisasi lebih jauh. Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya.

Bentuk normal pertama hingga ketiga merupakan bentuk normal yang umum dipakai. Artinya, bahwa pada kebanyakan relasi bila ketiga bentuk normal tersebut telah dipenuhi maka persoalan anomali tidak akan muncul lagi. Bentuk normal Boyce-Codd merupakan revisi terhadap bentuk normal ketiga. Bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF) hanya dipakai pada kasus-kasus khusus, yakni pada relasi yang mengandung banyak ketergantungan nilai.

2.3 Entity Relationship Modelling

Menurut Connoly dan Begg (2005, p342), Salah satu aspek yang sulit dalam perancangan database adalah kenyataan bahwa perancang, programmer, dan pemakai akhir cenderung melihat data dengan cara yang berbeda. Untuk memastikan pemahaman secara alamiah dari data dan bagaimana data digunakan oleh perusahaan dibutuhkan sebuah bentuk komunikasi yang non-teknis dan bebas dari kebingungan. Berikut ini adalah notasi Entity-Relationship Modelling menurut Connoly dan Begg :

(18)

Gambar 2.2 Notasi Entity-Relationship Modelling

2.3.1 Entity Type

Menurut Connoly dan Begg (2005, p343), Entity Type adalah kumpulan objek-objek yang berproperti sama, dimana properti tersebut diidentifikasikan memiliki keberadaan yang bebas.

2.3.2 Attribute

Menurut Connoly dan Begg (2005, p350-352), atribut adalah sifat dari sebuah entity atau sebuah tipe relationship. Atribut menyimpan nilai dari setiap entity occurrence dan mewakili bagian utama dari data yang disimpan dalam basis data.

Attribute domain adalah sejumlah nilai yang diperkenankan untuk satu atau lebih atribut. Setiap atribut yang dihubungkan dengan sejumlah nilai disebut domain. Domain mendefinisikan nilai-nilai yang dimiliki sebuah atribut dan sama dengan konsep domain

Entity Name

A

B

Relationship Name Relate to >

(19)

Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan keberadaan yang bebas. Simple Attribute tidak bisa dibagi lagi ke dalam komponen yang lebih kecil. Contohnya, posisi dan gaji dari entity pegawai. Sedangkan Composed attribute adalah sebuah susunan atribut dari banyak komponen dengan sebuah keberadaan yang bebas dari masing-masingnya. Dalam hal ini beberapa atribut dapat dipisahkan menjadi komponen yang lebih kecil lagi dengan keberadaan yang bebas dari masing-masingnya. Contohnya atribut alamat dari entity kantor cabang yang mengandung nilai (jalan, kota, kode pos) bisa dipecahkan menjadi simple attribute jalan, kota, dan kode pos.

Single value attribute adalah atribut yang hanya menyimpan nilai tunggal untuk suatu sifat dari entity. Multi-valued attribute adalah atribut yang bisa menyimpan nilai lebih dari satu untuk suatu sifat dari entity. Contohnya atribut telepon pada entity kantor cabang yang bisa memiliki lebih dari satu nomor telepon.

Derived attribute (atribut turunan) adalah atribut yang menunjukkan nilai yang diperoleh dari atribut yang berhubungan, tidak terlalu dibutuhkan dalam tipe entity yang sama. Atribut turunan mungkin juga menyangkut hubungan dari atribut pada tipe entity yang berbeda.

2.3.3 Relationship Type

Menurut Connoly dan Begg (2005, p346), Relationaship Type adalah sekumpulan hubungan antara satu atau lebih tipe-tipe entity.

(20)

Sebuah relationship berderajat dua disebut binary; relationship berderajat tiga disebut sebagai ternary; dan relationship berderajat empat disebut sebagai quarternary.

2.3.4 Kunci (Key)

Menurut Connoly dan Begg (2005, p78-79), kunci relasi sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi satu atau lebih atribut yang memiliki nilai unik setiap tuple dalam relasi. Macam-macam kunci relasi :

1. Kunci Sederhana (Simple Key)

Kunci Sederhana adalah suatu kunci yang dibentuk oleh satu atribut. 2. Kunci Komposit (Composite Key)

Kunci Komposit adalah kunci yang disusun berdasarkan lebih dari satu atribut. 3. Kunci Kandidat (Candidate Key)

Kunci Kandidat adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity.

4. Kunci Primer (Primary Key)

Kunci Primer adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

5. Kunci Alternatif (Alternative Key)

Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak terpakai sebagai kunci primer. 6. Kunci Tamu (Foreign key)

Kunci Tamu adalah satu atribut yang melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke induknya.

(21)

2.4 Diagram Aliran Data (DAD)

Menurut Yourdon (1989, p139), diagram aliran data adalah model atau alat yang digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan dari sekumpulan proses fungsional, yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh suatu aliran data dan meneruskannya menjadi data.

Ada tiga tingkatan dalam diagram aliran data, yaitu : 1. Diagram Konteks

Merupakan tingkatan yang paling pertama, yang menggambarkan ruang lingkup sistem dari sistem yang digunakan. Diagram ini hanya memiliki satu proses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan dan hubungan antara sistem dengan unit-unit di luar sistem tersebut.

2. Diagram Nol

Diagram yang menggambarkan proses-proses dan aliran data yang terjadi di dalam suatu sistem. Proses-proses ini dapat dipecah menjadi proses-proses dan aliran data yang lebih terperinci.

3. Diagram Rinci

Diagram yang menggambaran rincian proses-proses yang ada pada diagram nol dan rincian proses-proses ini dapat dipecah lagi menjadi proses-proses yang lebih terperinci.

Menurut Yourdon (1989, p141-152), diagram aliran data terdiri dari simbol-simbol sebagai berikut :

(22)

Gambar 2.3 Simbol Proses dalam DFD b. Aliran (flow)

Aliran menggambarkan perpindahan informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem. Awal panah menggambarkan asal data sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.

Gambar 2.4 Simbol Aliran Data dalam DFD c. Store

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan penyimpanan data.

Gambar 2.5 Simbol Data Store dalam DFD d. Terminator

Merupakan simbol yang menggambarkan entitas yang dapat berupa orang, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan sistem

(23)

2.5 State Transistion Diagram (STD)

Menurut Jeffrey A et al (1996, p364), State Transition Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan satu sama lain dalam waktu yang bersamaan. State Transition Diagram digambarkan dengan sebuah state yang berupa komponen sistem yang menunjukkan bagaimana kejadian-kejadian tersebut dari satu state ke state lain.

Ada dua macam simbol yang menggambarkan proses dalam State Transition Diagram (STD), yaitu:

1. Gambar persegi panjang menunjukkan state dari sistem

Gambar 2.7 Simbol State dalam STD

2. Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang di atas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi yang terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.

Gambar 2.8 Simbol Transisi dalam STD Contoh STD : Login Username dan Password Menu Utama Verifikasi Data Valid

(24)

Web

Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p24), web adalah sebuah aplikasi internet. Web menyediakan sebuah cara yang mudah untuk mengakses informasi dan menjalankan program-program yang disimpan pada komputer-komputer yang dihubungkan oleh internet.

Web dijalankan dengan program pada server dan menerima respon dari klien. Dari hubungan tersebut maka beberapa komputer menjadi Web Server, yakni komputer yang menyediakan informasi dan dapat diakses melalui web oleh komputer klien.

Pengertian Intranet

Intranet adalah sebuah jaringan komputer yang bersifat privat yang menggunakan software internet dan protokol TCP/IP, konektivitas jaringan untuk mengamankan bagian bersama dari informasi atau operasi organisasi dengan karyawan-karyawan.

Intinya, Intranet adalah internet pribadi atau sekelompok masyarakat yang tergabung dalam sebuah jaringan internet yang hanya diperuntukkan dan digunakan oleh orang-orang yang memiliki otoritas untuk menggunakan jaringan itu.

Aplikasi-Aplikasi Web 1. Publikasi Web

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p31), publikasi web adalah menggunakan web untuk menyimpan dan menyebarkan informasi.

2. Electronic Commerce (E-Commerce)

(25)

3. Group activities

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p32), group activities adalah kemampuan antara menyimpan dan meng-update informasi dan berkomunikasi dengan pengguna-pengguna yang lain melalui web yang telah membawa jarak aplikasi-aplikasi yang mendukung pekerjaan kelompok.

4. Embedded

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p33), sistem-sistem embedded adalah sistem-sistem komputer adalah komponen-komponen suatu konstruksi, seperti mobil, kapal, peralatan industri, dan lain-lain. Mungkin menggunakan internet untuk mengakses dan meng-update informasi yang relevan, seperti keadaan cuaca, lokasi-lokasi, dan lain-lain.

Teknologi yang Berhubungan dengan Web 1. Browsers

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p198), pengertian browser adalah khusus digunakan untuk menampilkan dokumen web dan mengikuti link yang mereka miliki untuk mengakses ke web dokumen yang lain atau untuk berpindah antara bagian web dokumen yang berbeda. Beberapa contoh web browser yang banyak digunakan antara lain adalah Netscape Communicator dan Microsoft Internet Explorer.

2. Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)

TCP/IP merupakan protokol komunikasi terpenting di internet. TCP/IP menggambarkan mekanisme dan aturan untuk mengoperasikan komputer-komputer

(26)

informasi tersebut. Sedangkan tugas IP adalah me-route data dan memastikan paket-paket tersebut dikirimkan ke tujuan yang benar.

3. Universal Resource Locator (URL)

Setiap web mempunyai alamat akses yang unik yaitu Universal Resource Locator (URL). URL juga digunakan dalam dokumen web untuk mengaitkan link, baik antara dokumen-dokumen web, maupun anatara situs-situs web.

4. IP Addresses

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p185), protokol TCP/IP mengidentifikasikan setiap host dengan suatu alamt yang unik, dikenal dengan IP Address. Suatu simbolik IP Address adalah disusun dengan suatu daftar nama. Ini dipisahkan dengan tanda titik.

a. Nama pertama adalah untuk host. b. Dan diikuti suatu daftar nama domain.

c. Nama domain adalah terurut dari kiri ke kanan, dari khusus ke umum. 5. Client dan Server

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p197), client system adalah menampilkan web page yang menyediakan antar muka pengguna ke sistem web basis data. Ini ditampilkan menggunakan browser. Sedangkan web server system adalah menyimpan dokumen-dokumen, script dan program. Dokumen-dokumen web adalah versi penambahan dari web page yang ditampilkan oleh browser, dan mungkin juga memasukkan script-script yang berhubungan ke aspek-aspek dinamik seperti pengembalian, manipulasi, update data dalam basis data. Program juga mengimplementasikan sistem basis data atau menyediakan suatu antar muka ke dia,

(27)

6. HTTP

HTTP adalah protokol komunikasi yang digunakan oleh web. Pengiriman data dari server ke klien dengan menggunakan http yang diaktifkan oleh klien.

7. Hypertext Markup Language (HTML)

Hyper-text Mark-up Language adalah markup language dari web. HTML menetapkan format dari suatu dokumen web dan memungkinkan hypertext link dimasukkan dalam dokumen tersebut. Seiring dengan perubahan yang terjadi pada web, HTML juga berkembang dengan adanya sekumpulan teknologi baru, yang dinamakan Dynamic HTML atau DHTML. Teknologi ini memungkinkan HTML menjadi lebih besar dari sekedar bahasa statis, dimana dengan teknologi ini HTML dapat menampilkan animasi dan menjadi lebih interaktif dan fleksibel.

8. Search Engines

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p200), pengertian search engines adalah tipe signifikan yang lain dari klien yang mengakses informasi pada web. Search engine memiliki dua aturan :

a. Search engine memasang indek-indek ke isi dari dokumen-dokumen yang disimpan pada web.

b. Mereka juga menyediakan fasilitas pencarian untuk klien yang lain. Seorang klien dapat mengakses search engine, dan kemudian mengajukan query ke dia. Search engine akan kemudian menggunakan indek tersebut untuk menempatkan relevan website.

(28)

PHP

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan dalam dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga pemeliharaan situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya (www.php.net). PHP ditulis dengan menggunakan bahasa C.

Saat ini PHP amat populer dan menggantikan Perl yang sebelumnya juga populer sebagai bahasa scripting web. PHP telah menjadi modul Apache terpopuler (menurut www.securityspace.com), melebihi FrontPage dan Mod Perl. Dan menurut hasil survei www.netcraft.co.uk, PHP terus meningkat penggunaannya dan telah digunakan pada jutaan domain dan jutaan alamat IP. PHP telah digunakan oleh berbagai situs populer baik luar negeri maupun situs dalam negeri.

2.7.1 Basisdata yang Dapat Didukung PHP

Salah satu fitur yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya terhadap banyak basisdata. Berikut basis data yang dapat didukung oleh PHP :

1. Adabas D 2. dBase

3. Direct MS-SQL 4. Empress

5. FilePro (read only) 6. Front Base

(29)

9. Informix 10. Ingres 11. Interbase 12. MSQL 13. MySQL 14. ODBC

15. Oracle (OC17 dan OC18) 16. Ovrimos 17. PostgrSQL 18. Solid 19. Sybase 20. Unix DBM 21. Velocis 2.7.2 Sintaks Dasar PHP

Sintaks Program PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat macam pasangan tag PHP yang dapat digunakan untuk menandai blok script PHP :

1. <?php ... ?>

2. <script language=”PHP”> ... </script> 3. <? ... ?>

4. <% ... %>

(30)

Cara keempat juga dimungkinkan sebagai kemudahan bagi Anda yang sudah terbiasa dengan ASP (Active Server Pages). Namun, bila itu tidak dikenal, maka harus dilakukan pengaktifan pada file konfigurasi php.ini.

SQL Server

SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional yang biasa dengan RDBMS (Relational Database Management System). SQL Server menangani hubungan anatara Client dengan Server yang berupa pengolahan basis data relasional dengan menggunakan Transact-SQL (T-SQL) sebagai bahasa untuk mengirim permintaan / perintah antara Client dan Server.

Server adalah suatu objek yang berfungsi untuk menyediakan Service terhadap data yang ada, misalnya : analisa, pencarian, dan update data. Client adalah suatu bentuk objek dalam bentuk program yang memiliki User Interface untuk berkomunikasi atau mengakses data dari server.

Untuk mengakses SQL Server yang berfungsi sebagai Server Database maka terdapat 4 metode akses yang umum digunakan, yaitu :

1. ADO (ActiveX Data Objects)

2. ODBC (Open Database Connectivity)

3. OLEDB (Object Linking and Embedding Database) 4. JDBC (Java Database Connectivity)

Gambar

Gambar 2.1 Database Lifecycle Perencanaan Basis Data
Gambar 2.2 Notasi Entity-Relationship Modelling
Gambar 2.7 Simbol State dalam STD

Referensi

Dokumen terkait

Guru Biologi SMP N 1 Gabus juga berpendapat bahwa dengan pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment dapat meningkatkan

Simpulan dari penulisan skripsi ini ialah e-marketing dapat memudahkan Pantai Mutiara Sports Club dalam mensosialisasikan informasi – informasi seputar Pantai Mutiara Sports Club

Sesuai dengan hadits Aisyah ketika beliau ditanya : “Apakah Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam tidur dan dia dalam keadaan junub?”, maka Aisyah menjawab :

c) Unsur ketiga, dengan adanya persesuaian yang demikian itu menandakan (menjadi suatu tanda) atau menunjukkan adanya 2 (dua) hal in casu kejadian, ialah:

gempa yang terkait dengan thrust dibandingkan dengan normal dan patahan strike-slip (Schorlemmer et al., 2005). Karena tipe patahan secara langsung dibangkitkan oleh

No.. Maka didapat harga t = 16 maka dengan menggunakan metode Mogi 2 akan diperoleh bahwa gempa susulan akan berakhir pada hari ke 33 setelah gempa utama terjadi. Dari hasil

Peserta yang tidak ada atau tidak mendampingi kendaraannya tanpa melapor kepada penyelenggara setelah 2 (dua) kali kunjungan oleh tim juri akan didiskualifikasi. Peserta

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat- Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP