• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar Mat.aktuaria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Ajar Mat.aktuaria"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR

Life is uncertain. Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di masa mendatang dengan kondisi ketidakpastian setiap harinya. Hal ini mengisyaratkan bahwa sering kita membuat suatu keputusan dengan sedikit pengetahuan/ keterangan. Situasi ketidakpastian ini sering dianalisis dengan bentuk rata-rata jangka panjang yang dikenal dengan peluang / probabilitas.

Teori mengenai peluang diawali dengan analisis kans kemenangan dari permainan judi yaitu dadu dan kartu. Hingga kini kasino menggunakan peluang untuk merancang pembayaran diantaranya untuk roulette, craps, blackjack Bahkan dibeberapa negara , pemerintahnya memakai peluang untuk merancang pembayaran lotere.

Perkembangan yang sangat berarti dari peluang ini merambah di kehidupan kita tidak hanya sekedar judi. Sebagai contoh biaya premi atau jumlah santunan pada masalah asuransi. Dengan jumlah santunan yang sama sebesar A rupiah dan jangka waktu asuransi yang sama yaitu n tahun bagi orang yang berusia 20 tahun dan 60 tahun , tentunya pembayaran premi pertahunnya berbeda . Premi yang harus dibayar orang yang berusia 60 tahun tentunya lebih besar daripada orang yang berusia 20 tahun. Hal ini disebabkab bahwa peluang orang yang berusia 60 tahun untuk mencapai n tahun lagi kecil dibanding dengan orang yang berusia 20 tahun. (atau ekspektasi hidup orang yang berusia 60 tahun lebih kecil daripada orang yang berusia 20 tahun )

PENDEKATAN PELUANG :

1. PENDEKATAN KLASIK Peluang klasik ( peluang apriori)

Jika peluang suatu kejadian yang akan terjadi sudah dapat diketahui sebelum dilakukan percobaan . ( besar nilai dari peluang didasarkan pemikiran logis tanpa percobaan ) Contoh :

Peluang muncul bilangan genap pada lemparan dadu bersisi enam yang setimbang adalah 0.5. Meskipun kita tidak melakukan pelemparan tersebut, kita meyakini peluang yang diperoleh adalah 0.5

(2)

2. PENDEKATAN FREKUENSI RELATIF Peluang empiris

Besar nilai peluang ditentukan melalui percobaan. Besar nilai peluang adalah limit dari frekuensi relatif. A : suatu kejadian i i i i n m P A P( )lim  i : percobaan ke i ni : banyaknya usaha ke i

mi : banyaknya muncul kejadian A pada usaha ke i

Contoh :

Peluang muncul bilangan genap pada lemparan dadu bersisi enam yang setimbang sebanyak 10 kali. Pada penghitungan nilai peluang kita melakukan pelemparan tersebut. Hasil yang diperoleh dapat bervariasi. Mungkin 3/10 yang artinya dari sepuluh lemparan muncul bilangan genap sejumlah tiga kali. Mungkin jika dilakukan sepuluh lemparan yang ke dua hasil yang diperoleh adalah 8/10. Sehingga nilai peluang ditentukan oleh hasil percobaan.

Makin banyak usaha dilakukan makin stabil / akurat frekuensi relatif yang didapat. P(G) 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 100 200 300 400 500 Banyaknya lemparan

Peluang empiris munculnya gambar pada lemparan 1 mata uang setimbang. Dua pendekatan di atas disebut pendekatan obyektif

(3)

3. PENDEKATAN SUBYEKTIF

Peluang subyektif adalah peluang terjadinya suatu kejadian didasari dengan perasaan atau intuisi / kepercayaan dari seseorang dari fakta-fakta yang ada. Pendekatan ini

digunakan jika data frekuensi relatif tidak ada.

LATIHAN

1. Satu kantong berisi 5 kelereng putih, 6 kelereng merah dan 4 kelereng hitam. Bila satu kelereng diambil secara acak , hitung peluang yang terambil kelereng berwarna putih ! 2. Di suatu kota terdapat 10 dari 3000 rumah musnah karena api tiap tahun. Hitung peluang

suatu rumah di kota itu tidak musnah karena api selama 1 tahun !

3. Seseorang akan menang jika mendapatkan jumlah total 7 pada lemparan sepasang dadu dan akan kalah jika mendapatkan total 11. Tentukan a )Peluang dia akan menang pada lemparan pertama dan b) Peluang dia akan kalah pada lemparan pertama !

4. Dari 80.000 orang yang berusia 25 tahun, 300 meninggal karena sakit dan 10 orang diantaranya karena kecelakaan dalam satu tahun. Hitung peluang seseorang dari kelompok usia tersebut yang meninggal dalam kecelakaan setahun !

KEJADIAN SALING LEPAS / SALING MENIADAKAN (mutually exclusive)

Dua kejadian atau lebih dikatakan saling meniadakan bila tidak lebih dari satu daripadanya yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa. Contoh : terjadinya gambar dan angka dalam satu lemparan mata uang yang setimbang adalah kejadian yang saling meniadakan, karena hanya satu dari keduanya yang dapat muncul dalam suatu lemparan.

KEJADIAN SALING BEBAS ( independent)

Dua kejadian atau lebih dikatakan saling bebas jika terjdinya salah satu tidak mempengaruhi terjadinya kejadian yang lain. Contoh : satu mata uang setimbang dilempar tiga kali berturut-turut. Bila setiap lemparan dianggap saling bebas maka ketiga kejadian tersebut adalah kejadian saling bebas, karena apa yang muncul pada lemparan pertama sama sekali tidak mempengaruhi apa yang muncul pada lemparan kedua, demikian juga lemparan ke dua tidak mempengaruhi lemparan ketiga.

(4)

TEOREMA

Bila p1,p2,p3,...,pn merupakan peluang terjadinya n kejadian yang saling meniadakan maka peluang salah satu daripadanya akan terjadi adalah :

n p p p p1 2  3  TEOREMA

Bila p1,p2,p3,...,pn merupakan peluang terjadinya n kejadian yang saling bebas maka peluang terjadinya seluruh kejadian tersebut adalah :

n p p p p1. 2. 3.... LATIHAN

1. Peluang tepat satu dari tiga orang yang masing masing berusia 20 , 35 dan 50 tahun akan hidup 15 tahun lagi ialah 0.092 , peluang ketiganya akan meninggal dalam waktu 15 tahun lagi adalah 0.006 . Bila peluang seseorang berusia 20 tahun akan meninggal sebelum usia 35 tahun adalah 0.1 . Hitung peluang bahwa orang itu akan mencapai usia 65 tahun ! Jawab :0.504

2. Peluang Ali dan Badu hidup paling sedikit satu tahun lagi masing-masing adalah 0.8 dan 0.9 . Hitung peluang bahwa :

a. Keduanya hidup paling sedikit satu tahun lagi !

b. Paling sedikit seorang dari mereka akan meninggal satu tahun lagi!

3. Dari catatan administrasi suatu universitas , 5% mahasiswanya tidak lulus dalam mata kuliah tertentu. Bila 6 mahasiswa pengikut mata kuliah tersebut diambil secara acak , hitung peluang tepat dua orang tidak lulus !

4. Peluang orang yang berusia 20 tahun dan seorang lainnya berusia 40 tahun keduanya akan hidup 20 tahun lagi adalah 0.6 . Dari 50.000 orang yang hidup pada usia 20 tahun, 3000 diantaranya meninggal sebelum berusia 25 tahun. Hitunglah peluang seseorang yang sekarang berusia 25 tahun akan meninggal sebelum mencapai usia 60 tahun !

NILAI HARAPAN ( EKSPEKTASI )

(5)

Sehingga nilai harapan kejadian tersebut adalah :

      k i i i k k p n p n p n p n 1 2 2 1 1 ...

Nilai harapan untuk suatu peubah acak kontinu yang mempunyai fungsi kepadatan peluang f(x) adalah :      xf x dx x

E( ) ( ) . Nilai harapan dapat diartikan sebagai rata-rata tertimbang yang

menunjukkan konsentrasi distribusi dari peubah acak, sedangkan penyebaran peubah acaknya dapat diukur melalui variansi : 2

X

2 2 E X E( X) X    LATIHAN

1. Ali melempar sebuah uang logam sebanyak dua kali. Bila dalam dua lemparan muncul angka maka Ali akan mendapatkan Rp. 10.000,- , bila dalam lemparan pertama muncul angka dan lemparan kedua muncul gambar maka Ali akan mendapatkan Rp. 5.000,- . Apabila muncul selain yang diatas, dia tidak mendapatkan apa-apa. Hitung nilai harapannya !

2. Badu membuat suatu perjanjian dengan perusahaan asuransi sebagai berikut : Bila dia tidak sakit sampai akhir tahun maka Badu akan membayar Rp. 10.000,- pada perusahaan asuransi tersebut, namun apabila dia sakit maka perusahaan asuransi akan membayarnya Rp. 1.000.000,- sebagai biaya pengobatan. Bila diketahui peluang Badu sakit sampai akhir tahun adalah 0.001. Hitung nilai harapannya !

3. Sebuah dadu dilemparkan. Bila muncul angka genap maka Ali akan mendapatkan Rp. 10.000,- , bila angka enam yang muncul dia mendapatkan tambahan sejumlah Rp 60.000,- . Berapakah Ali harus membayar bila angka ganjil yang muncul agar judi tersebut adil !

4. Peluang seorang yang berusia 20 tahun dan seorang lainnya berusia 40 tahun keduanya hidup 20 tahun lagi adalah 0.6. Dari 50.000 yang hidup pada usia 20 tahun, 3000 diantaranya meninggal sebelum 25 tahun. Hitung peluang seseorang yang sekarang berusia 25 tahun akan meninggal sebelum mencapai usia 60 tahun.

(6)

Dalam aktuaria, harapan hidup dan peluang kematian seseorang dapat dihitung. Peluang merupakan suatu nilai untuk mengukur besarnya tingkat kemungkinan terjadinya suatu kejadian acak.Pengamatan menunjukkan bahwa pada umumnya peluang meninggalnya seseorang naik bersama dengan makin tuanya orang tersebut. Dari sekelompok besar orang, secara statistika dapat dihitung peluang seseorang yang berumur tertentu, yang dipilih secara acak akan meninggal dalam kurun waktu tertentu. Memang tidak dapat ditentukan siapa yang meninggal, tetapi jumlah orang yang akan meninggal dapat diperkirakan.

Perusahaan asuransi jiwa mendasarkan semua perhitungan preminya, jumlah santunan dan sebagainya berdasarkan tabel mortalitas (mortality table) yang berisi peluang kematian menurut umurnya dari kelompok usia orang yang diasuransikan (pemegang polis).

Tabel tersebut idealnya mendekati peluang kematian sebenarnya dari kelompok orang yang diasuransikan. Membuat tabel seperti itu tentunya sangat sulit karena untuk mendapatkan datanya tentunya tidak mudah. Tabel Mortalitas yang digunakan saat ini di samping Commisioners Standart Ordinary Mortality Table (CSO 1941) juga terdapat tabel mortalitas yang terbaru.

Misal dikumpulkan sejumlah bayi yang baru lahir dan banyaknya bayi tersebut dinotasikan sebagai l0

:

1

l banyaknya l0 yang mencapai usia 1 tahun 2

l : banyaknya l0yang mencapai usia 2 tahun

. . . x

l : banyaknya l0yang mencapai usia x tahun

Umur tertinggi dinyatakan dengan ω dan ω + 1 disebut usia limit. Pada tabel CSO 1941, ω = 99 dan ω + 1 = 100. Dengan menggunakan lx, dapat dihitung peluang seseorang yang berusia x tahun akan hidup atau mati di antara dua periode waktu tertentu. Pembentukan tabel kematian ini hanya merupakan gambaran bagaimana tabel tersebut dibuat. Berikut ini adalah tahapan pembentukan tabel kematian.

1. Mula mula dikumpulkan sejumlah besar orang dan dibagi menjadi beberapa kelompok yang berusia sama.

2. Setelah satu tahun dihitung banyaknya yang meninggal dari setiap kelompok yang berusia sama.

(7)

3. Hasil bagi yang meninggal terhadap jumlah mula mula untuk setiap kelompok merupakan tingkat kematian / peluang kematian dari masing masing kelompok.

4. Memilih angka sembarang yang cukup besar dan bulat, misal 500.000 ; angka ini disebut radix yang dianggap sebagai jumlah orang dalam kelompok usia termuda.

5. Berdasarkan radix tersebut disusun kolom lx, dx, px,qx ; dxlxlx1

Contoh :

Diberikan data sebagai berikut :

Usia Jumlah Angka Kematian Peluang kematian dalam 1 tahun 18 5.000 10 0.002 19 10.000 22 0.0022 20 15.000 36 0.0024 21 26.000 27 0.0027 22 20.000 60 0.0030 Tabel mortalitas x lx dx px qx 18 500.000 1000 0.998 0.002 19 499.000 1098 0.9978 0.0022 20 497.902 1195 0.9976 0.0024 21 0.9973 0.0027 22 0.997 0.0030

Radix :500.000, yang meninggal d18= 0.002x500.000= 1000

NOTASI- NOTASI DALAM MATEMATIKA AKTUARIA

Misalkan lx adalah jumlah orang yang hidup pada usia

x

tahun, maka peluang ( x) mencapai usia xt tahun adalah

x t x x t l l p  , lxttpx lx.

(8)

Peluang seseorang yang berusia

x

tahun meninggal dalam jangka waktu t tahun adalah x t x t x x x x t x x x t p l l l l l l l q         1 Dimana berlaku : 1  t x x t p q .

Peluang (x) hidup sampai

n

tahun dan kemudian mati dalam 1 tahun berikutnya adalah : , 1 1 1 x n x n x n x x n x x n x n x x n x x n p p l l l l l l l l d q               

atau dalam bentuk lain

, n x x n n x n x x n x x n x n x n x x n x x n q p l d l l l d l l l d q               

di mana dxn adalah jumlah orang yang meninggal pada usia xn tahun.

Peluang (x) hidup sampai

n

tahun dan kemudian mati dalam

r

tahun berikutnya

x n x r n x r n q   qq .

Peluang (x) hidup sampai

n

tahun dan kemudian mati dalam

r

tahun berikutnya juga dapat dihitung dengan rumus

. x r n x n x r n x n x x r n p p l l l q        

(9)

x r

n q juga merupakan hasil kali peluang (x) akan bertahan hidup

n

tahun lagi dengan

peluang (xn) akan mati dalam waktu

r

tahun lagi

n x r n x n x x n x x r n l l l l l q        npxrqxn. Dalam hubungannya dengan n qx terdapat perumusan sebagai berikut

x t x x x x tqq 1q 2q ... 1q . Bukti: Menurut persamaan . 1 1 1 1 1 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 x t x t x t x t x t x x x x x x x x x x x n x r n x r n q q q q q q q q q q q q q q q q q q                        Jadi, . ) ( ... ) ( ) ( ) ( ) ( ... ) ( ) ( 1 1 3 3 2 2 1 2 3 2 x t x t x t x t x t x x x x x x x t x t x x x x x x t q q q q q q q q q q q q q q q q q q q                      

Misalkan T(x) adalah variabel acak kontinu yang menyatakan future life time orang yang berusia (x) tahun dengan fungsi distribusi peluang

0 ), ) ( (   P T x t t qx t 0 ), ) ( (   PT x t t px t

dengan tqx adalah peluang (x) meninggal dalam waktu t tahun dan t px adalah peluang )

(x akan hidup t tahun lagi.

HARAPAN HIDUP (expectation of life)

Dalam aktuaria, harapan hidup terbagi menjadi dua macam yaitu harapan hidup ringkas dan harapan hidup lengkap. Penjelasan dari masing-masing harapan hidup sebagai berikut:

(10)

Rata rata tahun lengkap yang masih dialami oleh seseorang berusia x tahun disebut harapan hidup ringkas (curtate expectation of life) Makna tahun lengkap dalam perhitungan harapan hidup adalah hanya diperhitungkan tahun yang penuh dialami, jadi bagian tahun pecahan tidak diperhitungkan . Ini sama dengan mengasumsikan bahwa kematian terjadi tepat setelah hari ulang tahunnya.

Pandang lx : banyaknya orang berusia x tahun , sebanyak lx1 orang akan tetap hidup

pada usia x+1 tahun, sebanyaknya lx2 orang akan tetap hidup sampai hari ulang tahunnya

yang ke x+2 tahun, sebanyak lx3 orang akan hidup hingga hari ulang tahunnya ke x+3 tahun,

hal ini terjadi secara terus menerus. Jumlah tahun yang dialami oleh lx orang sampai semuanya meninggal (hanya dihitung tahun yang lengkap) adalah :

lxlx1 lx2 ... l

Sehingga rata-rata jumlah tahun seluruhnya yang dialami oleh orang yang berusia x tahun adalah

x x x x x x x x x x p p p p l l l l l e          ... ... 3 2 3 2 1

Suatu variabel acak diskrit yang dihubungkan dengan masa hidup mendatang yang merupakan bagian dari tahun kehidupan lengkap (x) sebelum kematian disebut dengan curtate

future lifetime dari (x) dan dilambangkan dengan K(x). Karena K(x) adalah bilangan bulat terbesar anggota dari T(x), maka fungsi peluangnya adalah

) 1 ) ( ( ) ) ( (K xkP kT xkP x k x kp p k x T k P 1 ) 1 ) ( (        k x x kpq   . , 2 , 1 , 0 ,   kiqx k

Pada curtate future lifetime, seseorang dianggap meninggal pada saat ulang tahun terakhirnya. Misalnya, seseorang yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 dan meninggal pada tanggal 17 Maret 2010, maka orang tersebut dianggap meninggal pada tanggal 17 Agustus 2009. Oleh karena itu umur orang yang seharusnya 64,5 tahun dianggap 64 tahun.

b. Harapan hidup Lengkap

Rata-rata jumlah tahun, termasuk bagian pecahan tahun yang masih dialami oleh orang yang berusia x tahun disebut sebagai harapan hidup lengkap (complete expectation of life) dan dinotasikan dengan ex. Jika dimisalkan kematian terjadi secara merata sepanjang tahun

(11)

(berdistribusi seragam), maka kematian dalam setahun terjadi pada pertengahan tahun. Aproksimasi/ hampiran dari harapan hidup lengkap menjadi

2 1   x x e e

Peluang seseorang yang berumur xk mati dalam

u

tahun lagi, di mana 0u1 dan k adalah bilangan bulat tidak negatif, didefinisikan sebagai

k x k

x

uq  uq  .

Peluang seseorang mempunyai masa hidup tersisa (ku) dengan k adalah bilangan bulat tidak negatif dan

u

untuk 0u1 adalah

ku pxkpx (1uqxk).

Pada complete future lifetime, seseorang dianggap meninggal tepat pada hari kematiannya. Oleh karena itu seseorang yang meninggal pada usia 64,5 tahun, dihitung meninggal pada usia 64,5 tahun.

LATIHAN

1. Peluang seseorang yang berusia 18 tahun akan mencapai usia 28 tahun adalah 0.95 dan peluang orang tersebut akan mencapai usia 48 tahun adalah 0.75. Hitung peluang seseorang yang berusia 28 tahun akan meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke 48!

2. Aman berusia 19 tahun dan Amin berusia 43 tahun. Hitung peluang kedua orang tersebut hidup 40 tahun lagi kemudian meninggal setahun berikutnya!

3. Buktikan bahwa ) 1 )...( 1 )( 1 )( 1 ( ... 3 2 1 1 2 1 n x x x x n x x x x x n e e e e e e e e p             

4. Pola mortalitas suatu penduduk berbentuk: Dari setiap 100 bayi yang lahir bersamaan waktunya satu orang meninggal tiap tahun sampai semuanya punah. Dapatkan peluang seseorang yang berusia 20 tahun akan mencapai usia 60 tahun.

5. Diberikan data pengamatan terhadap jumnlah orang usia 18 hingga 23 tahun serta jumlah yang meninggal sebagai berikut :

Usia Jumlah pengamatan Jumlah yang meninggal

18 5.000 10

19 10.000 22

20 15.000 36

21 10.000 27

(12)

23 15.000 10

Buatlah tabel mortalitas yang berisi lx, dx,px,qx ; dxlxlx1

6. Jika lxk(1852x)tentukan nilai dari p85

7. Jika lx 200(100x)tentukan nilai dari 2 qx

8. Buktikan bahwa n x x n x n x n q p p p     1

9. Lengkapilah tabel berikut ini

Usia lx dx qx px ex ex 95 1000 96 700 97 400 98 100 99 10 100 0

10. Hitung peluang seorang anak yang berusia 1 tahun akan meninggal antara usia 50 dan 60 tahun.

11. Misal untuk bilangan bulat80x84 , berlaku

10 89 x

px  

Hitung peluang bahwa :

a. Orang yang berusia 80 tahun tidak dapat mencapai usia 81 tahun. b. Orang yang berusia 80 tahun akan hidup dua tahun lagi.

c. Orang yang berusia 80 tahun akan mencapai usia 85 tahun. d. Orang yang berusia 82 tahun akan meninggal 3 tahun lagi.

e. Orang yang berusia 80 tahun akan meninggal di antara usia 82 tahun hingga 85 tahun.

Konsep bunga sangat diperlukan dalam perhitungan matematika aktuaria karena dana yang terkumpul akan diinvestasikan untuk jangka waktu yang lama sehingga dana akan berkembang dan diharapkan dapat mencukupi uang pertanggungan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

Tingkat bunga efektif (i) adalah rasio dari besar bunga yang diperoleh selama periode tertentu terhadap besarnya nilai pokok pada awal periode. Dan tingkat diskon efektif (d) adalah rasio dari besarnya diskonto yang diperoleh selama periode tertentu terhadap besarnya nilai akumulasi pada akhir periode , dimana d dapat dinyatakan sebagai

(13)

Nilai saat ini adalah investasi sebesar 1 yang terakumulasi menjadi 1+i pada akhir periode ke 1. Nilai saat ini juga bisa disebut dengan faktor diskonto yang dinotasikan dengan v dan dapat dinyatakan sebagai

v =

Pada umumnya bunga terbagi menjadi dua macam yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.

A. Bunga Tunggal

Jika hanya modal awal (pokok) yang berbunga selama masa “transaksi”, bunga yang harus dibayar pada akhir tempo disebut sebagai bunga tunggal.

Bunga tunggal dari modal awal P untuk n periode dengan tingkat bunga i adalah : B = Pni

Dan jumlah akumulasinya untuk n periode adalah ) 1 ( ni P Pni P B P Pn      

Bunga tunggal sebenarnya dan biasa :

 Bunga tunggal sebenarnya

Dihitung dengan asumsi satu tahun adalah 365 hari

 Bunga tunggal biasa

Dihitung denngan asumsi satu tahun adalah 360 hari

Waktu sebenarnya dan waktu pendekatan

 Waktu sebenarnya

Sesuai dengan namanya , waktu sebenarnya dihitung menurut hari yang sebenarnya dari seluruh jumlah hari pada kalender. Dalam hal ini satu dari dua tanggal yang diberikan tidak dihitung.

 Waktu pendekatan

Dicari dengan anggapan bahwa setiap bulan terdiri dari 30 hari Contoh :

Dapatkan bunga tunggal sebenarnya dan biasa dari Rp 2.000.000,- untuk 50 hari dengan bunga 5% pertahun.

Jawab :

(14)

            0.05 .13.700, 73 10 10 . 2 , 73 10 365 50 6 Rp Pni B n

Bunga tunggal biasa

            0.05 .13.890, 36 5 10 . 2 , 36 5 360 50 B Pni 6 Rp n Contoh :

Tentukan waktu sebenarnya dan waktu pendekatan dari tanggal 20 Juni 2006 sampai dengan 24 Agustus 2006

Jawab :

Waktu sebenarnya

Jumlah hari = jumlah hari yang masih tersisa dari bulan Juli + jumlah hari sampai dengan tanggal yang dinyatakan dalam bulan Agustus = 10 + 31 + 24 = 65

Waktu pendekatan

24 Agustus 2006 2006 : 8 : 24 20 Juni 2006 2006 : 6 : 20 0 : 2 : 4

Jadi waktu pendekatan adalah 2 bulan 4 hari atau 64 hari ( diasumsikan 1 bulan adalah 30 hari )

Contoh :

Tentukan bunga tunggal sebenarnya dan biasa dari Rp. 2.000.000,- untuk 6% pertahun dari tanggal 20 April 2006 sampai dengan 1 Juli 2006 dengan menggunakan :

a. waktu sebenarnya b. waktu pendekatan Jawab : Bunga sebenarnya : a. waktu sebenarnya            0.06 .23.670, 365 72 10 . 2 , 365 72 B Pni 6 Rp n b. waktu pendekatan

(15)

           0.06 .23.340, 365 71 10 . 2 , 365 71 6 Rp Pni B n Bunga Biasa a. waktu sebenarnya            0.06 .24.000, 360 72 10 . 2 , 360 72 B Pni 6 Rp n b. waktu pendekatan            0.06 .23.670, 360 71 10 . 2 , 360 71 B Pni 6 Rp n

B. Bunga majemuk

Untuk interval tertentu bunga yang harus dibayar ditambahkan ke dalam pokok. Dalam hal ini bunga dikatakan bunga yang digabungkan pada pokok dan juga dikenakan bunga. Jadi pokok akan meningkat secara periodik dan bunga yang digabungkan ke pokok juga bertambah secara periodik

Misal diberikan modal awal / pokok P yang diinvestasikan dengan bunga i perperiode . Jumlah akumulasi untuk periode pertama P1 PPiP(1i)

Jumlah akumulasi untuk periode kedua 2

1 1 1

2 P Pi P(1 i) P(1 i)

P      

Jumlah akumulasi untuk periode ketiga 3

2 2 2

3 P Pi P (1 i) P(1 i)

P      

Jumlah akumulasi untuk periode ke n n

n n n n P P i P i P i P111(1 ) (1 ) Contoh :

Jika modal awal Rp. 1.000.000,- diinvestasikan dengan bunga majemuk kwartalan Hitung jumlah uang pada saat

2 1

8 tahun mendatang jika diketahui i = 7% pertahun! Jawab :          , 52 , 724 . 803 . 1 . ) 0175 . 0 1 ( 10 34 ) 4 1 ( 0175 . 0 4 07 . 0 000 . 000 . 1 34 6 34 Rp P n kwartal tahun i P Contoh :

Ali meminjam Rp 600.000,- dan dia setuju membayar pokok dengan bunga 3% digabungkan setengah tahunan. Berapakan dia membayar pada akhir tahun ke 4 !

(16)

Jawab : 890 . 675 ) 015 . 0 1 ( 000 . 600 8 015 . 0 , 000 . 600 8 8 Rp P n i P      

Anuitas tertentu

Anuitas adalah deretan pembayaran berkala yang dibayarkan dalam jangka waktu tertentu (berkala) dengan anggapan bahwa pembayaran pasti dilakukan apabila telah sampai pada waktunya. Besar pembayaran diasumsikan sama. Tertentu mempunyai makna bahwa pembayaran pasti dilakukan, ini untuk membedakan dengan anuitas hidup ( pembayaran tergantung atas hidup matinya seseorang yang bersangkutan ). Anuitas dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu anuitas tentu (annuity certain) dan anuitas hidup (life annuity). Anuitas tentu, pembayarannya dilakukan tanpa syarat. Sedangkan pada anuitas hidup pembayarannya dikaitkan dengan hidup-matinya seseorang.

Contoh dari anuitas tertentu diantaranya pembayaran sewa bulanan , angsuran kredit kendaraan bermotor. Ada dua istilah dalam anuitas tertentu yaitu Nilai tunai dan Jumlah akumulasi

Nilai tunai (Present Value):

Nilai dari semua pembayaran jika sekiranya pembayaran dibayar sekaligus sekarang.

Jumlah akumulasi /Nilai akhir :

Jumlah semua pembayaran dan bunga , jika semua pembayaran dan bunga dinilai pada suatu waktu dikemudian hari.

Berdasarkan pada saat pembayaran, anuitas tertentu dibagi atas dua yaitu anuitas tertentu akhir dan anuitas tertentu awal.

Anuitas tertentu akhir

Jika pembayaran dilakukan setiap akhir periode.

Misal angsuran sebesar Rp 1,- dan banyaknya angsuran adalah n kali maka nilai tunai dari anuitas tertentu akhir an dapat dicari sebagai berikut :

- Nilai tunai pembayaran pertama v i

 ) 1 (

1

- Nilai tunai pembayaran kedua (1 )2 2

1

v i

- Nilai tunai pembayaran ketiga (1 )3 3

1

v i

(17)

. . .

- Nilai tunai pembayaran ke n (1i)nvn 1

Sehingga nilai tunai keseluruhan : 1 ... 3 2  v v v v v a n n

merupakan deret geometri turun.

1 ) 1 ( 1 1 1 1 1 1 1 ) 1 (                  i i v v v v v a n n n n i i a n n     1 (1 )

Nilai akumulasi

Sn : jumlah akhir / jumlah akumulasi dari anuitas tertentu akhir dengan tiap pembayaran sebesar

Rp 1,-n

S dapat dicari sebagaai berikut :

Nilai akumulasi dari pembayaran pertama : (1i)n1

Nilai akumulasi dari pembayaran kedua : (1i)n2

Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga : (1i)n3

. .

Nilai akumulasi dari pembayaran ke n : (1 )nn 1 i 1 3 2 (1 1) ... (1 ) ) 1 ( ) 1 ( 1           n n i i i S

merupakan deret geometri naik

i i i i S n n n 1 ) 1 ( 1 ) 1 ( 1 ) 1 (       

(18)

n n n n n n i S a i a S      ) 1 ( ) 1 ( Contoh :

Suatu pinjaman Rp. 100.000.000,- dengan bunga 3% setahun yang akan dilunasi dalam waktu 25 tahun . Hitung anuitas yang harus dibayar tiap akhir tahun !

Jawab : 18 , 787 . 742 . 5 03 . 0 ) 03 . 0 1 ( 1 000 . 000 . 100 000 . 000 . 100 000 . 000 . 100 25 25 25        a R a R

Anuitas tertentu awal

Jika pembayaran dilakukan setiap awal periode.

Misal angsuran sebesar Rp 1,- dan banyaknya angsuran adalah n kali maka nilai tunai dari anuitas tertentu awal an dapat dicari sebagai berikut :

- Pembayaran pertama dilakukan sekarang dan nilai tunainya Rp 1,- - Pembayaran kedua pada awal periode dua dan nilai tunainya v

i   ) 1 (

1

- Pembayaran ketiga pada awal periode tiga dan nilai tunainya (1 )2 2

1 v i   . .

.- Pembayaran ke n pada awal periode ke n dan nilai tunainya (1 ) 1 1

1    n n v i Sehingga nilai tunai keseluruhan :

1 ... 1 2 3 1 v v v vv a n n   iv v v a a a v v v v a v a a n n n n n n n n             1 ... 1 3 2 1       iv i a n n     1 (1 )  

(19)

Nilai akumulasi ( Nilai akhir )

n

S: jumlah akhir / jumlah akumulasi dari anuitas tertentu awal dengan tiap pembayaran sebesar Rp

1,-n

S dapat dicari sebagai berikut :

Nilai akumulasi dari pembayaran pertama : n i) 1 (  Nilai akumulasi dari pembayaran kedua : (1i)n1

Nilai akumulasi dari pembayaran ketiga : (1i)n2

.

.Nilai akumulasi dari pembayaran ke n : (1i)n(n1) (1i)1

n

n i i i

S (1 )(1 )2 (11)3...(1 ) merupakan deret geometri naik

n n n n i i S i i i i i S (1 ) (1 ) 1 (1 ) 1 ) 1 ( 1 ) 1 ( ) 1 (                         

1 1 ) 1 ( ... ) 1 ( ) 1 ( ) 1 ( 1 1 3 2               n n n n S S i i i i S     Contoh :

Setiap selang 6 bulan Ali menyimpan Rp 100.000,- . Penyimpanan dimulai sejak anaknya berusia 6 bulan dan diakhiri sesudah anaknya berusia 20 tahun(setiap awal periode). Selanjutnya uang tersebut tetap tidak diambil dan sesudah anaknya berusia 25 tahun , uang tersebut diberikan kepada anaknya sebagai modal usaha. Hitung berapa banyak uang yang akan diterima anaknya ! ( bunga 1.5% perperiode)

Jawab :

Setelah menyimpan Rp 100.000 selama 40 periode uangnya menjadi 341 , 789 . 426 . 5 015 . 0 1 ) 015 . 0 1 ( 000 . 100 000 . 100 40 40            S P 

Setelah anaknya berusia 25 tahun ( antara usia 20 tahun sampai dengan 25 tahun digunakan bunga majemuk dengan periode n = 10 )

(20)

57904 , 010 . 298 . 6 ) 015 . 0 1 ( 341 , 789 . 426 . 5 ) 1 ( 10 10 10 Rp i P P      Contoh :

Ali membeli rumah dengan membayar kontan Rp. 2.000.000,- dan sisanya akan diangsur sebesar Rp. 100.000,- setiap akhir bulan selama 120 bulan. ( Bunga 1.5% tiap bulan).

Hitung :

a. Harga rumah seandainya dibayar kontan .

b. Jika Ali tidak dapat membayar sebanyak 20 kali mulai dari angsuran pertama . Berapa dia harus membayar pada angsuran ke 21 !

c. Setelah mengangsur 10 kali, seluruh sisa pembayaran akan dilunasi pada angsuran ke 11 . Berapa rupiah yang Ali harus bayar !

d. Bila seluruh angsuran akan dibayarkan pada angsuran ke 41 . Berapa besar uang yang harus Ali bayarkan !

Jawab : a. Harga rumah = 2.000.000 + 100.000 a120 42 , 845 . 549 . 7 42 , 845 . 549 . 5 10 . 2 015 . 0 ) 015 . 0 1 ( 1 000 . 100 000 . 000 . 2 120 6           

b. Jumlah yang harus dibayar = 100.000 S21

10 (24,4705221) 2.447.052,21 015 . 0 1 ) 015 . 0 1 ( 105 21 5         

c. Jumlah yang harus dibayar = 100.000 (1 + a109)

5.451.108,27 015 . 0 ) 015 . 0 1 ( 1 1 10 109 5          

(21)

66 , 534 . 218 . 10 ) 1034333 , 46 0819133 , 56 ( 10 015 . 0 ) 015 . 0 1 ( 1 015 . 0 1 ) 015 . 0 1 ( 105 41 79 5             LATIHAN 1. Buktikan bahwa n n a i S 1 1  

2. Hitung berapa besar uang yang harus Ali investasikan pada setiap 3 bulan untuk 4 tahun mendatang dalam suatu dana keuangan dengan bunga 4% digabung kwartalan untuk mencapai akumulasi Rp

25.000.000,-3. Tentukan waktu sebenarnya dan waktu pendekatan dari tanggal 25 Januari 2011 sampai dengan 15 Mei 2011

4. Hitung jumlah yang harus diinvestasikan hari ini dengan bunga tahunan 5% akan menjadi Rp 1.000.000,- dalam 8 bulan. ( bunga majemuk )

5. Berapa lamakah untuk investasi Rp 3.000.000,- agar :

a. Bertambah Rp 9.000.000,- dengan bunga tunggal 4% pertahun b. Menjadi Rp 3.100.000,- dengan bunga tunggal 5% pertahun

6. Pada tanggal 20 Maret 2011 Ali menanam modal sebesar Rp 200.000.000,- dengan bunga 5% digabung tengah tahunan (bunga majemuk). Hitung jumlah uang setelah 20 September 2011 !

7. Daripada membayar Rp 125.000 setiap awal bulan selama 8 tahun , Ali

memutuskan membeli rumah. Bila bunga 5% setahun , berapakah harga rumah yang dapat dia beli dengan uang sewa di atas !

8. Suatu perusahaan membeli mesin seharga 10 juta rupiah. Mesin itu diharapkan dapat dipakai selama 10 tahun dan akan diganti dengan mesin yang sama 10 tahun mendatang dengan harga yang sama pula. Suatu dana untuk pembelian mesin baru diadakan dengan

(22)

menyetor uang setiap akhir tahun selama 10 tahun dengan bunga 2.5% . hitung berapa besar setoran tahunannya !

9. Buktikan bahwa : ... 3 . 2 . 1 ) 2 )( 1 ( 2 . 1 ) 1 (    2  n n n i n n n i Sn

10. Suatu polis asuransi jiwa memuat suatu pernyataan bahwa bila sitertanggung meninggal maka ahli warisnya boleh memilh salah satu diantara :

a. Pembayaran tunai sebesar Rp . 1.000.000,-

b. Deretan pembayaran selama 10 tahun yang akan dilakukan setiap akhir tahun. Jika ahli waris memilih b , hitung berapa besar penerimaan tahunannya !

Suatu anuitas yang pembayarannya dilakukan selama tertanggung masih hidup disebut anuitas seumur hidup. Pembayaran dapat dilakukan di awal atau akhir tahun polis. Anuitas yang pembayarannya dikaitkan dengan hidup matinya seseorang disebut anuitas hidup (life annuity). Jadi anuitas hidup ialah serangkaian pembayaran yang dilakukan selama seseorang tertentu masih hidup. Pembayaran akan dihentikan jika orang yang bersangkutan telah meninggal. Contoh : Pembayaran Pensiunan

Berdasarkan cara pembayarannya, anuitas hidup dibedakan menjadi dua macam yaitu anuitas diskrit dan anuitas kontinu. Anuitas diskrit berarti pembayaran anuitas dilakukan secara berkala, tiap bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau tahunan. Bila pembayaran setahun sebesar n kali setahun dapat dibayarkan tiap saat sehingga n→∞ maka disebut anuitas kontinu.

Untuk mempermudah perhitungan anuitas, premi, cadangan dan perhitungan-perhitungan nilai asuransi yang lain maka dibuat simbol komutasi antara lain.

=

= + + … +

(23)

= + + … +

dengan x = usia

= usia tertinggi seseorang.

Terdapat rmacam-macam anuitas hidup, tergantung atas lamanya pembayaran berlangsung, apakah pembayaran dilakukan permulaan ataupun akhir tahun, ataupun apakah pembayaran ditunda selama jangka waktu tertentu.

A. ANUITAS SEUMUR HIDUP AKHIR

Deretan pembayaran dimana pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode/tahun diingat pula akan hidup matinya seseorang yang bersangkutan.

Notasi ax 0 1 2 3 . . . . . . . Rp 1 Rp 1 Rp 1

: x

a nilai tunai dari anuitas seumur hidup akhir untuk tiap pembayaran Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun .

Misal banyaknya orang berusia x tahun (lx) mufakat untuk mengumpulkan uang, tiap orang sama banyak sedemikian sehingga cukup untuk memberi

a. Rp 1 kepada tiap orang yang mencapai usia x+1 tahun b. Rp 1 kepada tiap orang yang mencapai usia x+2 tahun c. dan seterusnya hingga ω tahun

Jika uang yang terkumpul tiap orang A rupiah maka banyaknya uang yang terkumpul seluruhnya adalah :

= . + . +…+ . .

A disebut nilai tunai anuitas seumur hidup akhir dari seseorang dengan pembayaran Rp 1

per tahun, dilambangkan dengan sehingga

= . + . +…+ . ,

. Pembilang dan penyebut dikali dengan sehingga

(24)

. Menggunakan rumus komutasi diperoleh:

.

.

B. ANUITAS SEUMUR HIDUP AWAL

Deretan pembayaran dimana pembayaran pertama dilakukan pada awal periode/tahun dan diingat pula akan hidup matinya seseorang yang bersangkutan.

Nilai tunai anuitas seumur hidup awal dan akhir berselisih 1 yaitu pembayaran anuitas seumur hidup awal satu tahun lebih awal dari anuitas hidup akhir sehingga :

Notasi 0 1 2 3 . . . . . . .

Rp 1 Rp 1 Rp 1 Rp 1

= 1 .

Jika pembayaran dilakukan tiap awal tahun dan pembayaran berlangsung seumur hidup maka nilai tunainya dinotasikan .

= 1 ,

= ,

. = .

(25)

nilai tunai dari anuitas seumur hidup awal untuk tiap pembayaran Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun .

C. ANUITAS HIDUP AKHIR BERJANGKA (ANUITAS TEMPORER)

Suatu anuitas hidup di mana tiap pembayaran dilakukan setiap akhir dan banyaknya pembayaran terbatas n kali .

Notasi : nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun yang berlangsung tidak lebih dari n tahun. Tiap pembayaran dilakukan pada akhir tahun dan tergantung akan hidup matinya orang yang bersangkutan .

. Pembilang dan penyebut dikali dengan sehingga

. Menggunakan rumus komutasi didapat:

,

.

D. ANUITAS HIDUP AWAL BERJANGKA

Jika serangkaian pembayaran anuitas dilakukan pada suatu jangka waktu tertentu misalkan tahun pada awal tahun dengan syarat orang tersebut masih hidup disebut anuitas hidup awal berjangka yang dinotasikan dengan .

= 1+ ,

= 1 + .

Pembilang dan penyebut dikali dengan sehingga

(26)

= ,

= .

E. ANUITAS SEUMUR HIDUP AKHIR YANG DITANGGUHKAN SELAMA N TAHUN

Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia (x+n+1) tahun dan berlangsung selama x masih hidup. Nilai tunai untuk anuitas seumur hidup akhir yang ditunda/ ditangguhkan selama n tahun dengan pembayaran sebesar Rp1,- dinotasikan

|

1 1 1 x x+1 x+2 … (x+n) (x+n+1)…

| .

Pembilang dan penyebut dikali dengan sehingga

| .

| . | .

Dengan kata lain pembayaran dilakukan pada saat mencapai usia tahun dan berlangsung selama masih hidup.

F.

ANUITAS SEUMUR HIDUP AWAL YANG DITANGGUHKAN

SELAMA N TAHUN

Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia (x+n) tahun dan berlangsung selama x masih hidup atau pengertian lain adalah serangkaian pembayaran anuitas dilakukan pada awal tahun yang ditunda tahun selama seumur hidup.

(27)

Nilai tunai untuk anuitas seumur hidup awal yang ditunda/ditangguhkan selama tahun adalah |

1 1 1 1 x x+1 x+2 … (x+n) (x+n+1)…

| .

Pembilang dan penyebut dikali dengan sehingga

| = .

| = .

| = .

| :nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 untuk anuitas seumur hidup awal yang ditangguhkan n tahun bagi orang yang berusia x tahun .

G.

ANUITAS HIDUP AKHIR BERJANGKA M TAHUN DAN

DITANGGUHKAN SELAMA N TAHUN

Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia (x+n+1) tahun dan banyaknya pembayaran terbatas m tahun. Jika serangkaian pembayaran di akhir tahun ditunda tahun selama paling lama tahun (pembayaran terbatas hingga tahun) selama orang tersebut masih hidup disebut anuitas hidup akhir berjangka tahun yang ditunda selama tahun.

Nilai tunai untuk anuitas hidup akhir berjangka tahun yang ditunda selama tahun. dinotasikan dengan n| m

1 1 1 1 x x+1 x+2 … (x+n) (x+n+1)… (x+n+m)

(28)

n| m = . Pembilang dan penyebut dikali dengan sehingga

n| m = . n| m = ,

n| m = .

Notasi n| m : nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 untuk anuitas hidup akhir berjangka m tahun yang ditunda/ditangguhkan n tahun bagi orang yang berusia x tahun .

H.

ANUITAS HIDUP AWAL BERJANGKA M TAHUN DAN

DITANGGUHKAN SELAMA N TAHUN

Suatu anuitas hidup di mana pembayaran pertama dilakukan pada saat x mencapai usia (x+n) tahun dan banyaknya pembayaran terbatas m kali. Jika serangkaian pembayaran di awal tahun ditunda tahun selama paling lama tahun (pembayaran terbatas hingga tahun) selama orang tersebut masih hidup disebut anuitas hidup awal berjangka tahun yang ditunda selama tahun.

Nilai tunainya dinotasikan dengan n| m

1 1 1 1 1 x x+1 x+2 … (x+n) (x+n+1)… (x+n+t-1)

n| m = .

Pembilang dan penyebut dikali dengan sehingga

(29)

n| m = ,

n| m = .

Notasi n| m : nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan Rp 1 untuk anuitas hidup akhir berjangka m tahun yang ditunda/ditangguhkan n tahun bagi orang yang berusia x tahun .

I.

PURE ENDOWMENT (DANA KEHIDUPAN/SUMBANGAN

MURNI)

Suatu pembayaran yang dilakukan pada n tahun mendatang bila yang bersangkutan masih hidup.

: x

nE nilai tunai n tahun mendatang dana kehidupan Rp 1 bagi orang yang sekarang berusia x tahun. x n x x x n x n x x n x n x n n x n D D l V l V l l V p V E        

(30)

LATIHAN

1. Aji yang sekarang berusia 25 tahun , ingin membeli suatu rencana pensiun mulai usia 55 tahun dengan penerimaan sebesar Rp 3.000.000,- setahunnya , dimana pembayaran pertama dilakukan pada saat hari ulang tahunnya yang ke 55. Untuk itu dia akan melakukan

pembayaran tahunan pada permulaan tahun mulai sekarang dan berakhir pada hari ulang tahunnya yang ke 54. Hitung besar pembayaran tahunan tersebut !

2. Misalkan orang sejumlah lx sepakat untuk menyumbang Rp 1,- per orang ke suatu dana setahun dari sekarang tiap orang yang masih hidup, lx+1 menyumbang Rp 1,- ke dana

tersebut , 2 tahun kemudian tiap orang dari sebanyak lx+2 yang masih hidup menyumbang lagi Rp 1,- ke dana tersebut dan seterusnya sampai sumbangan telah terkumpul sebanyak n kali dari sekarang semua dana yang telah terkumpul ( dengan bunganya ) dibagi sama rata oleh lx+n orang yang masih hidup. Misalkan nUx bagian tiap orang yang masih hidup, buktikan bahwa n x n x x x n D N N U   

 Dana ini disebut Dana Tonti , menurut penemunya orang Itali yang bernama Tonti.

3. Orang yang berusia 20 tahun dijanjikan akan mendapat 10 juta rupiah jika dia mencapai usia 40 tahun. Hitung nilai tunainya !

4. Pada usia 30 tahun Ari membeli endowment murni sebesar Rp 5.000,- untuk jangka waktu 35 tahun . Bila dia mencapai usia 65 tahun , hitung besar uang yang akan diterima.

5. Seorang janda berusia 55 tahun mengambil pendapatan dari polis asuransi jiwa Rp 25.000.000,-sebagai anuitas. Hitung pendapatan yang diperolehnya !

6. Jika perusahaan akan memberikan pensiun sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahun sampai meninggal kepada karyawan yang berusia 60 tahun , maka berapa banyak uang yang harus diserahkan kepada pihak asuransi !

7. Pada saat usia 50 tahun Ali menyerahkan uang kepada perusahaan asuransi dengan perjanjian bahwa Ali akan menerima sebesar Rp 2.000.000,- setiap akhir tahun sampai Ali meninggal. Hitung jumlah uang yang akan diberikan kepada perusahaan asuransi tersebut !

8. Pada usia 25 tahun Aji membayar kepada perusahaan asuransi ( anuitas tertentu akhir ) tiap tahun Rp 1.000.000,- selama 40 tahun. Setelah sampai pembayaran ke 40 Aji akan menerima X rupiah tiap akhir tahun sampai dia meninggal.

Hitung besarnya penerimaan Aji ! tingkat bunga 0.025

9. Pada usia 65tahun Ali punya dua pilihan. A. Menerima 25 juta rp dari pihak asuransi yang akan membungakan 2.5% dan Ali akan mendapat penerimaan tentu setiap awal tahun selama 20 tahun( sama besar dan sesudah 20 tahun pembayaran dana tsb habis) B. Membiarkan uangnya pada pihak asuransi dan menerima jumlah uang sama besar tiap awal tahun selama 20 tahun asalkan masih hidup.

(31)

a. Hitung besar penerimaan Ali untuk pilihan A dan B

b. Bila Ali meninggal tepat sebelum usia mencapai 80 tahun, berapa besar uang yang diterima ahli warisnya untuk poin A dan B.

Dalam pengertian kesejahteraan terkandung kondisi aman, tentram dan makmur. Setiap orang secara naluriah berusaha meningkatkan kesejahteraannya. Pada hakekatnya kesejahteraan akan tercapai apabila kebutuhan terpenuhi. Salah satu upaya asaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan melalui asuransi jiwa, karena adanya asuransi jiwa nilai ekonomi hidup manusia yang terancam ketidakpastian dapat dilindungi. Nilai kehidupan manusia yang secara ekonomi diukur dengan uang disebut Economic Value of Human Life. Tiap tiap orang memiliki economic

value yang berbeda sesuai dengan kondisi dan penghasilan masing masing

Pada hakekatnya asuransi jiwa adalah pelimpahan resiko dari pihak tertanggung kepada pihak penanggung agar kerugian material yang diderita dapat ditanggung pihak lain. Asuransi jiwa adalah usaha kerjasama dari sejumlah orang yang sepakat menanggung kesulitan keuangan bila terjadi musibah terhadap salah seorang anggotanya. Perusahaan yang besar dengan pemegang saham yang banyak akan mudah mengatasi santunan asuransi dari anggota yang tertimpa musibah. Dengan administrasi yang efisien dan investasi dana yang aman dengan tingkat bunga yang wajar, perusahaan asuransi akan berkembang dengan sehat dan merupakan usaha pengumpulan modal yang amat penting.

Sebuah asuransi jiwa menyediakan suatu pembayaran santunan asuransi (claim) dari jumlah yang ditetapkan atas suatu kematian, yang dikenal sebagai tertanggung (insured). Dalam pembayaran ini terdapat dua asumsi, yaitu pembayaran santunan asuransi pada akhir tahun kematian polis (asuransi diskrit) dan pembayaran santunan asuransi pada saat kematian terjadi (asuransi kontinu).

(32)

1. Economic Principles : resiko kematian, resiko hari tua, resiko kecelakaan/sakit

Prinsip ini menyatakan alasan alasan ekonomi yang mendorong seseorang atau kelompok untuk memakai jasa asuransi. Terdapat tiga kelompok resiko yang mempengaruhi nilai ekonomi hidup manusia oleh karena itu mempengaruhi pula penggunaan jasa asuransi jiwa , yaitu : resiko kematian, resiko hari tua dan resiko kecelakaan atau sakit.

2. Legal Principle

Kontrak asuransi jiwa merupakan perjanjian timbal balik yang memuat hak dan kewajiban pemegang polis dan pihak yang menerima pelimpahan resiko. Perjanjian ini tercermin dalam polis asuransi jiwa.

3. Actuarial Principles

Dalam asuransi jiwa terdapat hubungan antara hak dan kewajiban yang dinyatakan dalam besaran besaran : premi, santunan , cadangan premi, nilai tebus dan lain lain. Hubungan ini ditentukan dengan dasar-dasar perhitungan

a. Tingkat bunga (Rate of Interest) b. Tingkat kematian ( Mortality Rate) c. Biaya (Loading Expense )

4. Cooperation Priciples

Asuransi merupakan suatu bentuk kerjasama dari orang orang yang berkepentingan untuk menanggulangi kerugian yang mungkin dideritanya atau setidak tidaknya memperkecil kerugian akibat terjadinya musibah.

Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi jiwa adalah usaha kerjasama atau koperasi dari sejumlah orang yang sepakat memikul kesulitan keuangan bila terjadi musibah terhadap salah seorang anggotanya. Pada hakekatnya, asuransi jiwa adalah pelimpahan risiko dari pihak tertanggung kepada pihak penanggung agar kerugian material yang diderita dapat ditanggung pihak lain. Dengan adanya asuransi jiwa nilai ekonomi hidup manusia yang terancam ketidakpastiaan dapat

(33)

dilindungi. Perusahaan yang besar dengan pemegang saham yang banyak akan mudah mengatasi santunan asuransi dari anggota yang meninggal. Jenis-jenis asuransi jiwa antara lain:

A. ASURANSI BERJANGKA

Dalam polis asuransi berjangka , uang pertanggungan akan dibayarkan bila sitertanggung meninggal dalam jangka waktu asuransi.

Misal semua orang yang berusia x tahun (lx) setuju mengumpulkan Rp A setiap orang dengan

perjanjian apabila pada satu tahun berikutnya ada anggota yang mati maka ahli warisnya akan diberikan Rp 1. Bila iuran ini dibungakan i/ tahun maka jumlah uang yang terkumpul adalah : x x i d l A (1 ) sehingga x x x x x x x x l V d V l Vd l i d A 1 ) 1 (     

Bila hal tersebut dikembangkan sampai n tahun didapat :

x x n x n x x x x x x n x x x n x n x x x x x x x x x x x x x x x x x n x x n x n x x x x x x x x n x l V d V d V d V dx V A l V d V l V d V l V d V l V d V l V d V A l d V l d V l d V l d V l Vd A 1 2 3 1 2 1 ^ : 1 3 4 2 3 1 2 1 ^ : 1 3 4 2 3 1 2 ^ : .... ... ...                                       

Menggunakan rumus komutasi:

C C C C M d V C l V D x x x x x x x x x x           ... 2 1 1

Dengan demikian diperoleh :

x n x x x n x x x x n x D M M D C C C C A^  1 2 1   : .... ^ :n x

A

merupakan nilai tunai (present value) asuransi berjangka n tahun dengan santunan Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun

(34)

Dalam polis asuransi seumur hidup , uang pertanggungan akan dibayarkan bila sitertanggung meninggal sewaktu waktu kematian terjadi.

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x l V d V d V d V dx V A l V d V l V d V l V d V l V d V l V d V A l d V l d V l d V l d V l Vd A       1 2 3 1 2 1 1 3 4 2 3 1 2 1 1 3 4 2 3 1 2 .... ... ...                                   

Dengan demikian diperoleh :

x x x x x x x D M D C C C C A   1  2 ....   x

A merupakan nilai tunai (present value) asuransi seumur hidup dengan santunan Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun.

C.

ASURANSI DWIGUNA (ENDOWMENT)

Merupakan gabungan dari asuransi berjangka dan dana kehidupan Dalam polis asuransi dwiguna walaupun sudah habis jangka waktu asuransi , pemegang polis tetap mendapatkan uang pertanggungan (santunan).

x n x n x x n x x n n x n x D D M M A E A A        : ^ : : n x

A: merupakan nilai tunai (present value) asuransi dwiguna n tahun dengan santunan Rp 1

bagi orang yang berusia x tahun.

D. ASURANSI TERTUNDA

Dalam polis asuransi berjangka n tahun yang tertunda m tahun bagi orang yang berusia x tahun, uang pertanggungan akan dibayarkan bila sitertanggung meninggal antara (x+m) tahun dan (x+m+n) tahun mendatang .

(35)

x x n m x n m x m x m x m x m x m x m x n x x n m x n m x m x m x m x m x m x m x m x m n x l V d V d V d V d V A m l d V l d V l d V l d V l d V A m 1 2 3 1 2 1 ^ : 1 3 4 2 3 1 2 1 ^ : .... / ... /                                          

Dengan demikian diperoleh :

x n m x m x x n m x m x m x m x n x D M M D C C C C A m ^    1  2    1     : .... / ^ :

/

A

xn

m

merupakan nilai tunai (present value) asuransi berjangka n tahun yang tertunda m tahun dengan santunan Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun.

Ini berarti: Pembayaran dilakukan bagi ahli waris orang yang berusia x tahun asalkan dia meninggal antara umur (x+m) dan (x+m+n) tahun

x i n m dx n m i m dx m m dx i m n x i l V V V A m           ... / 2 :

lx

V

V

V

V

x i n m dx n m x i n m dx m X m dx i m x            

2

...

_ x i n m x i m x m x D C C C    ... x w n m x n m x x w m x i m x m x n x D C C C D C C C C A m/        2 ...       ... : 1 x n m x m x n x D M M A m     : 1 /

Dengan cara yang sama untuk Asuransi seumur hidup yang tertunda :

/Ax

m nilai tunai Asuransi seumur hidup yang tertunda m tahun sebesar Rp 1 yang dikeluarkan bagi orang berusia x tahun.

(36)

x m x x D M A m/

Dengan cara yang sama untuk Asuransi Dwiguna yang tertunda Contoh :

Hitung premi tunggal bersih asuransi berjangka 10 tahun bagi orang yang berusia 30 tahun bila besar santunannya adalah 1 juta rupiah.

Jawab: X :besar premi . 12 , 665 . 38 Rp 10 10 30 40 30 6 10 : 30 6     D M M A x Contoh :

Hitung premi tunggal bersih dari polis asuransi jiwa yang besar santunannya selama 10 tahun pertama adalah 1 juta rupiah dan 2 juta setelah itu, bagi orang yang berusia 20 tahun

Jawab:

Ada berbagai cara untuk menjawab soal tersebut :

a. 10 tahun pertama asuransi berjangka dengan santunan 1 juta rupiah dan dilanjutkan dengan asuransi seumur hidup yang tertunda sesudahnya dengan santunan 2 juta rupiah. b. Asuransi seumur hidup yang dimulai usia 20 tahun dengan santunan 1 juta rupiah

ditambah asuransi seumur hidup dengan santunan 1 juta rupiah sejak usia 30 tahun c. Selisih dua asuransi yaitu seumur hidup dengan santunan 2 juta rupiah sejak usia 20

tahun dengan asuransi berjangka 10 tahun sejak usia 20 tahun dengan santunan 1 juta rupiah.

(37)

LATIHAN 1. Buktikan bahwa ` : /Ax Ax Axm m   2. Buktikan bahwa ` : ` : ` : /Axn Axm n Axm m

3. Polis dikeluarkan bagi seseorang yang berusia 40 tahun dengan santunan sebesar Rp 1.000.000,- bila dia meninggal dalam waktu 25 tahun. Bila dia mencapai usia 65 tahun , maka akan menerima pensiun sebesar Rp. 100.000,- mulai hari ulang tahunnya yang ke 65. Hitung premi tunggal bersihnya!

4. Hitung net single premium suatu polis asuransi bagi orang yang berusia 25 tahun dengan santunan sebesar Rp 1.000.000,- bila dia meninggal dalam jangka 10 tahun dan santunan sebesar Rp 500.000,- bila dia meninggal di antara usia 35 – 45 tahun !

5. Hitung premi tunggal bersih suatu polis asuransi dengan santunan sebesar Rp 1.000.000,-dalam jangka waktu 5 tahun dan Rp 2.000.000,- sesudah itu bagi seseorang yang berusia 30 tahun !

6. Seseorang berusia 50 tahun membeli asuransi dwiguna 11 tahun dengan premi tunggal bersih Rp 1.000.000,- Hitung besar santunan !

7. Seseorang berusia 39 tahun memiliki Rp 1.000.000,- . Dengan uang tersebut sebagai premi tunggal bersih, dia membeli polis asuransi dengan santunan Rp 3.000.000,- bila dia meninggal dalam waktu 5 tahun dan santunan B rupiah bila dia meninggal sesudah itu. Hitung besar B !

8. Buktikan bahwa

1 1 1     x x x x A vA A vq

9. Nyatakan dengan kata –kata tentang premi tunggal bersih asuransi di bawah ini :

20 60 5 60 20 6 (5 10 ) 10 D D x M M  

(38)

10. Buktikan bahwa ((1 )) 1 1      x x x x A vA A vq

11. Aji yang sekarang berusia 25 tahun , ingin membeli suatu rencana pensiun mulai usia 55 tahun dengan penerimaan sebesar Rp 3.000.000,- setahunnya , dimana pembayaran pertama dilakukan pada saat hari ulang tahunnya yang ke 55. Untuk itu dia akan melakukan pembayaran tahunan pada permulaan tahun mulai sekarang dan berakhir pada hari ulang tahunnya yang ke 54. Hitung besar pembayaran tahunan tersebut !

LATIHAN

12. Misalkan orang sejumlah lx sepakat untuk menyumbang Rp 1,- per orang ke suatu dana setahun dari sekarang tiap orang yang masih hidup, lx+1 menyumbang Rp 1,- ke dana tersebut , 2 tahun kemudian tiap orang dari sebanyak lx+2 yang masih hidup menyumbang lagi Rp 1,- ke dana tersebut dan seterusnya sampai sumbangan telah terkumpul sebanyak n kali dari sekarang semua dana yang telah terkumpul ( dengan bunganya ) dibagi sama rata oleh lx+n orang yang masih hidup. Misalkan nUx bagian tiap orang yang masih hidup, buktikan bahwa

n x n x x x n D N N U   

 Dana ini disebut Dana Tonti.

13. Orang yang berusia 20 tahun dijanjikan akan mendapat 10 juta rupiah jika dia mencapai usia 40 tahun. Hitung nilai tunainya !

14. Pada usia 30 tahun Ari membeli endowment murni sebesar Rp 5.000,- untuk jangka waktu 35 tahun . Bila dia mencapai usia 65 tahun , hitung besar uang yang akan diterima. 15. Seorang janda berusia 55 tahun mengambil pendapatan dari polis asuransi jiwa Rp

25.000.000,-sebagai anuitas. Hitung pendapatan yang diperolehnya !

16. Jika perusahaan akan memberikan pensiun sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahun sampai meninggal kepada karyawan yang berusia 60 tahun , maka berapa banyak uang yang harus diserahkan kepada pihak asuransi !

17. Pada saat usia 50 tahun Ali menyerahkan uang kepada perusahaan asuransi dengan perjanjian bahwa Ali akan menerima sebesar Rp 2.000.000,- setiap akhir tahun sampai Ali meninggal. Hitung jumlah uang yang akan diberikan kepada perusahaan asuransi tersebut !

18. Pada usia 25 tahun Aji membayar kepada perusahaan asuransi ( anuitas tertentu akhir ) tiap tahun Rp 1.000.000,- selama 40 tahun. Setelah sampai pembayaran ke 40 Aji akan menerima X rupiah tiap akhir tahun sampai dia meninggal.

Hitung besarnya penerimaan Aji ! tingkat bunga 0.025

19. Pada usia 65tahun Ali punya dua pilihan. A. Menerima 25 juta rupiah dari pihak asuransi yang akan membungakan 2.5% dan Ali akan mendapat penerimaan tentu setiap awal tahun selama 20 tahun( sama besar dan sesudah 20 tahun pembayaran dana tersebut habis). B. Membiarkan uangnya pada pihak asuransi dan menerima jumlah uang sama besar tiap awal tahun selama 20 tahun asalkan masih hidup.

a. Hitung besar penerimaan Ali untuk pilihan A dan B.

Bila Ali meninggal tepat sebelum usia mencapai 80 tahun, berapa besar uang yang diterima ahli warisnya untuk poin A dan B.

Gambar

Tabel perhitungan  expense loading premium dengan besar b yang berbeda : No Santunan b Expense loading premium G x:3 (b)

Referensi

Dokumen terkait

Anuitas tentu adalah rangkaian pembayaran berkala yang.. dilakukan selama jangka waktu

Adapun ilustrasi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah penentuan anuitas jiwa berjangka pembayaran tahunan sebesar Rp 1 dengan jangka waktu pembayaran dan tingkat

Anuitas hidup awal berjangka untuk status hidup gabungan merupakan anuitas hidup dari peserta asuransi jiwa yang berusia dan tahun dinyatakan dengan persamaan

: nilai tunai anuitas hidup akhir tertunda seumur hidup untuk seseorang yang berusia x tahun dengan masa penundaan pembayaran selama m tahun.. ̈ : nilai tunai anuitas

Perhitungan premi bersih yang dibayarkan setiap awal tahun pada asuransi joint life untuk dua orang berusia 42 dan 4 tahun dengan jangka waktu pembayaran premi 9 tahun dan

Selain itu dalam artikel ini untuk menentukan besarnya premi asuransi kesehatan menggunakan anuitas awal berjangka yaitu serangkaian pembayaran yang dilakukan pada periode yang

1.000 tiap akhir tahun, pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun ke enam dari sekarang dan seluruh uang dan bunganya habis dibayarkan pada waktu pembayaran yang ke 12

22 ax t+ : nilai tunai dari deretan pembayaran tahunan sebesar satu satuan di awal tahun untuk anuitas seumur hidup bagi tertanggung berusia 𝑥 + 𝑡 tahun 2.9 Gross Premium Valuation